• Tidak ada hasil yang ditemukan

217332852 Permohonan Judul sri Wahyuningsih s Bismillahacc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "217332852 Permohonan Judul sri Wahyuningsih s Bismillahacc"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERMOHONAN JUDUL SKRIPSI A. Identitas Mahasiswa :

1. Nama : SRI WAHYUNINGSIH S 2. NIM : 102904044

3. Program studi : PTIK 4. Jurusan : PTE

B. Judul yang diajukan: (Setiap judul yang diajukan dilengkapi dengan deskripsi judul)

1. Efektivitas Pemanfaatan Koneksi WiFi Sekolah sebagai Fasilitas Sumber Belajar Siswa Kelas XII TKJ SMKN 1 Watansoppeng

2. Pengaruh Program Kerja Industri (Prakerin) terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 1 Watansoppeng

3. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Siswa Kelas X TKJ 2 SMKN 1 Watansoppeng (Studi pada materi Algoritma Pemrograman)

Dosen Penasehat Akademik, Mahasiswa,

Drs. Sugeng A Karim, M.T. Sri Wahyuningsih S NIP. 19601231 198803 1 012 NIM.102904044 C. Panitia Seleksi Judul :

1. Dr. Syahrul, M.Pd. (...) 2. Al Imran, S.T,M.T. (...) 3. Harifuddin, S.T,M.T. (...) 4. Dyah Darma Andayani,S.T.,M.Tel.Eng. (...) D. Pembimbing yang direkomendasikan :

1. ... (Pembimbing I) 2. ... (Pembimbing II) E. Dosen Penguji yang direkomendasikan

a. ………..(Penguji I) b. ………..(Penguji II)

Makassar, 23 Oktober 2013 Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Drs. Marsud Hamid, M.Kes NIP. 19570707 198601 1 001

(2)

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN KONEKSI WIFI SEKOLAH SEBAGAI FASILITAS

SUMBER BELAJAR SISWA KELAS XII TKJ SMKN 1 WATANSOPPENG

A. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini merupakan salah satu dampak perkembangan dalam bidang Teknologi Informasi(TI). Perkembangan TI tidak dapat lepas dari teknologi komputer . Salah satu perkembangan teknologi komputer adalah teknologi jaringan komputer dan internet. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada didunia sehingga bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Bentuk informasi yang dapat ditukar dapat berupa data teks, gambar,gambar bergerak dan suara.

Ketersediaaan pusat informasi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun serta berisi tentang apapun yang kita ingin ketahui dan Internet juga memungkinkan terbentuknya jaringan komunikasi multimedia yang begitu luas ke seluruh dunia, alangkah sayang jika tidak termanfaatkan/tidak mampu memanfaatkannya.

Dalam membangun SDM dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengikuti (Up date) perkembangan aplikasi IPTEK didunia Industri agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dari fakta tersebut salah satu cara untuk mampu mengikuti perkembangan IPTEK yang cepat adalah selalu aksese informasi yang up to date dan semua itu dapat di dapat melalui internet.

Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/guru, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa. Kurikulum baru tahun mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran.

Meskipun tidak secepat perkembangan di dunia, jumlah dan pertumbuhan pemakai internet di Indonesia juga mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini tergambar dalam data-data penelitian berikut ini: pada bulan Juni 1996, jumlah pemakai internet di Indonesia baru mencapai sekitar 25.000-30.000 orang (Tim Komputer ITB, Khoe, 1996), pada Juni 1999 jumlahnya mencapai 800.000 orang (Priyatmo, Kompas, 12 Maret 2000), dan di tahun 2005 diperkirakan jumlah tersebut akan mencapai 15 juta orang (Asosiasi ISP Indonesia, Bintang, minggu kedua Maret 2000).

Untuk memanfaatkan internet ini maka dibutuhkan suatu teknologi untuk menghubungkan antara pengguna dengan internet yaitu salah satunya WIFI, menurut Febrian (2007: 455) “Wireless Fidelity (WiFi) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan sejumlah komputer terhubung dalam sebuah jaringan tanpa kabel atau wireless LAN. Kelebihan dari teknologi Wireless Fidelity (WiFi) ini yaitu dapat memudahkan setiap orang dalam mengakses informasi dengan menggunakan perangkat laptop atau smartphone. Dan yang paling utama , dalam dunia sekolah dapat mendukung proses pembelajaran. Seperti halnya, mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber informasi dari internet untuk mencari referensi bahan tugas dan diskusi, serta mengembangkan wawasan siswa akan dunia pendidikan.

Oleh sebab itu, berdasarkan penjelasan yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengambil judul penelitian: ” Efektifitas pemanfaatan koneksi Wifi sekolah sebagai fasilitas sumber belajar siswa kelas XII TKJ SMKN 1 WATANSOPPENG “.

(3)

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana keefektifan koneksi WiFi sekolah sebagai fasilitas sumber belajar bagi siswa XII TKJ SMKN 1 WATANSOPPENG?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui keefektifan koneksi WiFi sekolah sebagai fasilitas sumber belajar bagi siswa XII TKJ SMKN 1 WATANSOPPENG.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi siswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan koneksi WiFi sebagai fasilitas sumber belajar, sehingga meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

2. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.

3. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Adapun metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian

SMKN 1 WATANSOPPENG di Kabupaten Soppeng

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi : Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII TKJ SMKN 1 WATANSOPPENG b. Sampel : 20-25% atau lebih dari jumlah populasi yang ada

3. Metode dan Pengumpulan data

a. Metode : Dokumentasi dan instrumentasi b. Pengumpulan Data : Angket

4. Analisis Data

(4)

DESKRIPSI JUDUL

PENGARUH PROGRAM KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN

KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMKN

1 WATANSOPPENG

A. Latar Belakang

Dewasa ini, salah satu masalah yang menarik untuk dikaji yaitu berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan adalah mengenai kesiapan kerja siswa. Saat ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolah para pelamar kerja karena keahlian/kompetensinya tidak sesuai dengan yang di butuhkan di dunia kerja. Hal ini mengakibatkan masalah pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan, seiring dengan bertambahnya penduduk dari tahun ke tahun jumlah pengangguran juga semakin meningkat.

Oleh karena itu, Bangsa Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuandan etos kerja yang tinggi, sehingga mampu berperan aktif dalam mengisi pembangunan dan mampu untuk berkompetisi dalam dunia kerja yang semakin ketat sehingga dapat menekan jumlah pengangguran di Indonesia. Hampir semua lapangan pekerjaan menuntut sumber daya manusia yang terampil dalam bidang kerja yang akan digelutinya. Untuk memperoleh tenaga-tenaga kerja tersebut serta memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh para pencari kerja ini kuncinya di dunia pendidikan.

Dalam hal penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sangat erat kaitannya dengan dunia kerja. Sekolah menengah kejuruan merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tujuan umum mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja. Tujuan ini mengacu berdasarkan pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Tujuan tersebut harus menjadi acuan utama bagi sekolah menegah kejuruan, bahwa lulusan SMK setelah selesai mengenyam pendidikan harus memiliki kemampuan yang baik dibandingkan dengan lulusan SMA. Sehingga dalam proses belajar mengajar pun tentunya akan berbeda antara pengajaran di SMK dengan SMA yang tujuan utamanya bukan untuk mempersiakan peserta didik untuk terjun ke dunia kerja.

SMKN 1 Watansoppeng merupakan sekolah menengah kejuruan negeri yang memberikan kemsempatan kepada lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan dan mendapatkan keahlian terntentu sesuai dengan keinginannya. Pada penelitian ini yang akan menjadi perhatian penulis dalam melakukan penelitian, yaitu Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 1 Watansoppeng.

(5)

Tujuan penyelenggaraan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini adalah mempersiapkan kemampuan siswa agar pada saatnya nanti dpat terjun ke dunia kerja dengan profesional, tidak kaget dalam artian mampu beradaptasi karena sudah mendapatkan pengalaman sebelumnya dalam Praktek Kerja Industri (Prakerin). Seperti yang diungkapkan Oemar Hamalik (1990:205) bahwa “tujuan praktek kerja industri adalah memberi kesempatan kepada siswa sekolah kejuruan untuk mendalami dan menghayati situasi dan kondisi dunia usaha yang aktual sesuai dengan program studi yang sedang didalaminya”.

Dengan adanya program Praktek Kerja Industri siswa dapat belajar langsung tentang kondisi riil dari dunia kerja sesungguhnya. Semakin efektif program Praktek Kerja Industri akan berdampak pada semakin tingginya tingkat kesiapan kerja siswa begiru juga sebaliknya.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : PENGARUH PROGRAM KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMKN 1 WATANSOPPENG.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana efektivitas program Praktek Kerja Industri (Prakerin) Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan yang dilaksanakan di SMKN 1 Watansoppeng.

2. Bagaimana tingkat kesiapan kerja siswa Keahlian Teknik Komputer Jaringan yang dilaksanakan di SMKN 1 Watansoppeng.

3. Adakah pengaruh efektivitas program Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap tingkat kesiapan kerja siswa Keahlian Teknik Komputer Jaringan yang dilaksanakan di SMKN 1 Watansoppeng.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umun dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang program Praktek Kerja Indutsri (Prakerin) Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 1 Watansoppeng. Aniliss tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh program Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap kesiapan kerja siswa.

Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana efektivitas program Praktek Kerja Indutsri (Prakerin) Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 1 Watansoppeng.

2. Mengetahui bagaimana tingkat kesiapan kerja siswa Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 1 Watansoppeng.

3. Mengetahui adakah pengaruh program Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap tingkat kesiapan kerja siswa Keahlian Teknik Komputer Jaringan yang dilaksanakan di SMKN 1 Watansoppeng.

D. Manfaat Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Dengan adanya penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah :

(6)

Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan masukan bagi pengembangan program praktek kerja industri dan kesiapan kerja siswa. Temuan-temuan ini dapat diajdikan bahan pengembangan teoritik. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam hal menerapkan penguasaan praktek kerja industri dan kesiapan kerja industri.

2. Kegunaan Praktis

a. Sebagai bahan informasi bagi satuan pendidikan untuk dapat memahami sifat-sifat yang berkaitan dengan kesiapan kerja siswa, sehingga dapat dikembangkan model pendekatan yang efektif bagi terjadinya kondisi belajar yang kondusif untuk mengembangkan kesiapan kerja siswa.

b. Sebagai sumbanagan bagi satuan pendidikan mengenai pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap kesiapan kerja siswa Kompetensi Teknik Komputer Jaringan.

c. Sebagai sumbanagn bagi para siswa untuk meningkatakan kesiapan kerja siswa sehingga dapat tercapai tujuan pendiddikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

d. Untuk mengetahui dengan pasti implikasi pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) terhadap kesiapan kerja siswa Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan.

e. Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi mengenai program Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang menunjang meningkatkan kesiapan kerja siswa Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Adapun metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian

SMKN 1 WATANSOPPENG di Kabupaten Soppeng

2. Populasi dan Sampel

c. Populasi : Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII TKJ SMKN 1 WATANSOPPENG d. Sampel : 20-25% atau lebih dari jumlah populasi yang ada

3. Metode dan Pengumpulan data

 Metode : Survei Ekplanasi  Pengumpulan Data : Kuesioner / Angket

4. Analisis Data

(7)

inferensial digunkan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti.

DESKRIPSI JUDUL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

(TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

PEMROGRAMAN DASAR SISWA KELAS X TKJ 2 SMKN 1 WATANSOPPENG (Studi

pada materi Algoritma Pemrograman)

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting guna membangun manusia yang perpengetahuan, bermoral, dan bermartabat. Program pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari upaya pengemabangan sumber daya manusia yang berpotensi, kritis, berkualitas, dan mampu bersaing dalam era teknologi yang akan datang khususnya dalam pendidikan. Menurut Nurhadi (2003: 5), pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa apalagi yang sedang berkembang dan yang sedang giat membangun negaranya. Selanjutnya Nurhadi mengemukakan bahwa keberhasilan tujuan pendiddikan nasional sebagaimna diamanatkan dala Undang-Undang Sistem Pendididkan Nasional (USPN) Nomor 20 tTahun 2003 yang berbunyi :

Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manuisa Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap danmandiri , serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidikan akan tercapai bila didukung komponen-komponen pilar pendidikan yang meliputi motivasi belajar siswa, materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan tujuan pembelajaran.

(8)

diterapkan pada kleas dengan jumlah siswa cukup besar serta sumber dan media yang terbatas. Pada kenyataannya, melalui metode ceramah, melalui metode ceramah hanya guru yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cepat tanggap namun cepat pula lupa, selain itu juga mengakibatkan timbulnya rasa bosan dan jenuhdalam belajar. Berdasarkan pengalaman penelitia, dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran Matematika, ketika di kelas, banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Akibantya , pembelajaran tidak lebih dari penyampaian informasi secara verbal kepada siswa dan tertutupnya kemungkinan siswa untuk melatih daya kritis dan kreativitas melalui pengalaman belajar yang nyata.

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu cara yang dapat menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) semakin efektif, karena model pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran dengan mengelompokkan peserta didik menjadi kelompok kecil, dimana setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan berbeda dan menggunakan berbagai aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman suatu materi. Setiap anggota kelompok memiliki peluang tidak hanya untuk mempelajari materi tapi juga membantu pembelajaran teman sekelompoknya, sekaligus menciptakan lingkungan yang membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara bersama (Abisamra dalam arifin, 2010). Pembelajaran kooperatif juga merupakan strategi/metode peserta didik belajar dan bekerja sama dalam kelompo-kelompok kecil yang anggotanya terdiri atas empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang heterogen.

Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif , tapi pada penelitian ini digunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) atau sistem belajar kelompok berpikir berpasangan berempat, karena pembelajaran kelompok tipe TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain sehingga TPS ini juga mendorong siswa untuk aktif dalam diskusi dan pemecahan masalah secara bersama.

Dari uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan penelitian dalam bentuk tindakan kelas dengan judul “PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR SISWA KELAS X TKJ 2 SMKN 1 WATANSOPPENG (Studi pada materi Algoritma Pemrograman)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti adalah “PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR SISWA KELAS X TKJ 2 SMKN 1 WATANSOPPENG (Studi pada materi Algoritma Pemrograman)”.

Masalah tersebut dijabarkan sebagai berikut :

(9)

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman melalui pembelajaran kooperatif tipe think pair share di kelas X TKJ 2 SMKN 1 Watansoppeng?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman melalui pembelajaran kooperatif tipe think pair share di kelas X TKJ 2 SMKN 1 Watansoppeng

Adapun secara khusus penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan :

1. Pelasanaan pembelajaran Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman melalui pembelajaran kooperatif tipe think pair share di kelas X TKJ 2 SMKN 1 Watansoppeng.

2. Peningkatan hasil belajar siswa pada Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman melalui pembelajaran kooperatif tipe think pair share di kelas X TKJ 2 SMKN 1 Watansoppeng.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama 1. Untuk guru, yaitu :

a) Menambahkan pengetahuan dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pada pembelajaran Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

b) Meningkatkan keterampilan dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

2. Untuk siswa, yaitu:

a) Meningkatkan aktivitas selama berlangsungnya pembelajaran Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

b) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKJ 2 pada pembelajaran Pemrograman Dasar materi Algoritma Pemrograman dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

3. Untuk sekolah, yaitu :

a) Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran Pemrograman Dasar.

(10)

A. Metode Penelitian

Adapun metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian

SMKN 1 WATANSOPPENG di Kabupaten Soppeng

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi : Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ 2 SMKN 1 WATANSOPPENG b. Sampel : 33 siswa kelas X TKJ SMK Negeri 1 Watansoppeng

3. Metode dan Pengumpulan data

a. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan observasi

4. Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul Hubungan Lama Duduk, Posisi Duduk, dan IMT (Indeks Massa Tubuh) Dengan Kejadian LBP (Low Back Pain) Pada Mahasiswa ini tidak akan dapat

Ekstrak dari kulit jeruk purut memiliki kemampuan sebagai agen imunomodulator pada kemoterapi kanker.Kulit buah jeruk purut yang diketahui memiliki kandungan flavonoid,

Tugas Akhir ini membahas tentang analisis pada model infeksi virus hepatitis B dan C pada tubuh pasien atau penderita dengan menyelidiki adanya kestabilan dari setiap

Kasus: Pasien dengan nyeri dan edema lengan kiri yang progresif pasca operasi mammae aberant kiri, tidak memberikan hasil memuaskan dengan terapi konservatif selama sepuluh

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa nilai tukar mata uang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham karena apabila kurs asing me- ningkat secara

Jika diingat, setiap pembuat film hidup dalam masyarakat atau dalam lingkungan budaya tertentu, proses kreatif yang terjadi merupakan pergulatan antara dorongan subyektif

Manakala dapatan kajian dalam jadual 2(b) data menunjukkan bahawa terdapat perbezaan yang signifi kan antara kumpulan kawalan (min terkumpul 15.52) dan kumpulan rawatan (min

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kepercayaan, manfaat, dan kemudahan penggunaan terhadap keputusan nasabah menggunakan Internet Banking pada