• Tidak ada hasil yang ditemukan

CASE ANALYSIS DEGRADASI LAHAN DAN POTENS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CASE ANALYSIS DEGRADASI LAHAN DAN POTENS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DEGRADASI LAHAN DAN POTENSI BENCANA AKIBAT ALIH

FUNGSI LAHAN DAN IZIN USAHA SECARA ILLEGAL

Oleh:

Ikhda Zikra (8111416096) Fakultas Hukum

Universitas Negeri Semarang

(ikhda z ikra@ students.unnes.ac.id)

ABSTRAK

Diera globalisasi dan modernisasi dewasa ini aktivitas manusia dalam lingkungan sehari-harinya banyak sekali menimbulkan polutan yang berimbas pada Polusi dan degradasi ekologis antar komponen suatu ekosistem yang berpotensi menimbulkan bencana alam. Tuntutan kebutuhan yang semakin kompleks membuat manusia untuk berusaha semaksimal mungkin dalam mengolah sumberdaya yang ada dan terkadang cara-cara yang diterapkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut sangatlah tidak bijaksana dan bertolak belakang atau sama sekali tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Perkembangan arah pola pikir juga turut menjadi faktor penyebab hal tersebut. kebanyakan orang hanya memikirkan manfaat untuk diri sendiri dan mengabaikan dampak yang ditimbulkan dari perbuatan yang telah dilakukannnya. Selain egoisme ekonomi pola pikir antroposentrisme1.

Kasus alih fungsi lahan di Cipadu Jaya. Kecamatan Larangan. Kota Tangerang (Tangerang. Kompas) antara Nurwita Residence salah satu badan usaha yang bergerak dalambidang tata Kelola pembangunan Kompleks Perumahan dengan Wali kota Tangerang yang menuntut agar pembangunan usaha ini disegel sementara sampai pihak yang bersangkutan memperoleh izin usaha yang legal mengingat ketentuan Pasal 36 Jo. Pasal 40 Undang-Udang Nomor 36 tahun 2009 bahwa Izin Lingkungan menjadi dasar bagi Perusahaan untuk memperoleh izin usaha.2 Yang bertujuan meningkatkan perhatian pihak

pengelola usaha dalam mengembagkan system Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sehingga pembangunan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir karena tat pembangunan yang tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya salah satunya dapat dilihat dari pembangunan saluran air yang sangat dangkal dan tidak adanya tempat pembuangan sampah yang tepat sehingga apabila hujan turun dalam kapasitas dan intensitas yang sedang sekali pun tetapberpotensi terjadi

1 Gatot Supramono, 2012, Hukum Pertambangan Mineral Dan Batu Bara Di Inonesia, Rineka Cipta, Jakarta, hlm 238.

(2)

banjir sehingga pihak dari Pemerintah Kota Tangerang memutuskan untuk mmeberhentikan secara paksa pembangunan dan pengembangan tata usaha perumahan tersebut guna mendapatkan izin yang resmi sebagai legalitas formilnya selain itu dengan dilakukannya pengurusan perizinan usaha setidak-tidaknya perusahaan terutama yang bergerak dalam bidang ini mendapatkan sosialisasi mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Kata Kunci: Degradasi. Konservasi.Lingkungan. Ekologis.Polusi.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang saling berkesinambungan satu sama lain yang berada pada waktu dan tempa tertentu dalam suatu ekosistem tertentu. Untuk menjaga kelangsungan dan kelestariannya makhluk hidup perlu dijaga dan dilindungi di Indonesia sendiri instrument perlindungan lingkungan ini sendiri telah diatur dalam melalui substansi. struktur. dan Kultur. Substansinya adalah melaui tata peraturan perundang-undangan yang berlaku yakni dengan dibentuknya Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memuat mengenai aturan-aturan yang harus ditaati oleh setiap orang dalam hal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Khususnya dalam Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda. daya. keadaan. dan makhluk hidup. termasuk manusia dan perilakunya. yang mempengaruhi alam itu sendiri. kelangsungan perikehidupan. dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.3 kemudian terkait strukturnya meliputi badan yang

menjalankan fungsinya dalam upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup itu sendiri yakni melalui badan pengadilan karena memang belum ada pengaturan khusus yang mengatur tentang pengadilan khusus tentang Lingkungan setidaknya yurisdiksi peradilan Umum yakni pengadilan Negeri dalam menegakkan dan melindungi kelestarian Lingkungan Hidup telah berupaya semaksimal mugkin.

Kemudian setelah adanya Undang-Undang yang mengatur serta ada badan yang akan menjalankan isi undang-undang itu diharapkan adanya output (keluaran) berupa kultur atau budaya hidup yang peduli terhadap lingkungan sehingga tidak mudah untuk berbuat kerusakan berupa deforestasi. illegal loging. dan masih banyak lagi. Selain alasan-alasan tersebut diatas ada beberapa langkah lagi yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga dan menumbuhkan jiwa kecintaan dan kepekaan terhadap lingkungan salah satu langkah yang efektif adalah melalui jalur pendidikan dengan dimasukkan mata kuliah Pendidikan Konservasi kedalam muatan kurikulum seperti halnya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas yang “Berwawasan Konservasi dan Bereputasi

(3)

Internasional”demikian Visi UNNES dalam mengembangkan budaya. semangat. dan nilai-nilai Konservasi yang mengacu pada Prinsip-prinsip Konservasi. dan tata peraturan perundang-undangan yang berlaku guna terciptanya implementasi yang nyata bagi segenap civitas akademika Universitas Negeri Semarang sebagai persiapan kaderisasi atau regenerasi keemimpinan (Kader) Konservasi kedepannya.

Sadar atau tidak bahwa manusia dan lingkungan sebenarnya tidak dapat dipisahkan dan memiliki peranan yang sama pentingnya satu sama lain yang menunjukkan rangkaian dari alur siklus kehidupan misalnya saja tanah sebagai benda non abiotik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan yang menopang diatasnya. yang menjadi titik fokusnya adalah kualitas tanah dalam menghasilkan zat/unsur hara yang berpengaruh pada tingkat kesuburan tanaman kemudia dalam relasional yang lain kita melihat tumbuhan yang hidup disekitar manusia menghasilkan oksigen (O2) yang sangat diperlukan dalam proses dan siklus pernafasan manusia kemudian manusia mengeluarkan karbndioksida (CO2) yang sangat diperlukan oleh tumbuhan dalam kapasitas tertentu untuk melakukan foto sintesis guna menghasilkan makanan hal ini berkorelasi dengan konsep pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi berikutnya dalam melangsungkan hidupnya.4

1.2 Kronologi Kasus

Pada Minggu. 10 September 2017 lalu Pemerintah Kota Tangerang melakukan penelusuran mengenai penyebab terjadinya banjir didaerah Cipadu Jaya. Kecamatan Larangan. Kota Tangerang. Pada Senin pagi Wali Kota Tangerang pun terjun kelapangan guna memastikan dan melihat sendiri faktor penyebab banjir yang terjadi padahal kapasitas hujan yang turun pada waktu itu hanya dengan itensitas sedang. seharusnya tidak terlalu berpotensi untuk menyebabkan banjir. Alhasil dalam pemeriksaan itu tim telusur menemukan saluran air yang sempit. dan dangkal ditambah dengan endapan lumpur membuat air meluap kepermukaan dengan cepat. selain itu tumpukan sampah pun terlihat tengah menghambat jalannya sirkulasi air sehingga menyebabkan genangan yang meluap dan merembes ke daerah lain yang lebih rendah.

Menjamurnya perumahan disepanjang area Cipadu Jaya. juga merpakan salah satu penyebabnya yakni merapatnya jejerran rumah mengakibatkan saluran air yang dibangun hanyalah dalam ukuran yang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk menampung julah debit air yang besar sehingga air merembes kemana-mana. Dengan kontur dan relief yang berbentuk cekungan membuat daerah ini rawan terkena banjir ditambah lagi dengan tata kelola bangunan yang tidak memadai maka debit

(4)

air harus dikurangi dengan membuat sumur-sumur resapan. pulau-pulau taman yang berada pada daerah tersebut sesegera mungkin dibangun dan dibenahi. saluran airjuga perlu dilebarkan dan tendon air harus dibangun hingga pada saat hujan turun tidak lagi menggenangi daerah tersebut. kapsasitas pompa air yang adadi Jalan Dahlia 1 Kompleks Taman Cipulir Estate harus perbesar lagi. Sehingga pemerintah Kota Tangerang Terpaksa megambil langkah tegas untuk menangani masalah tersebut yakni dengan memberhentikan sementara pembangunan Kompleks didaerah tersebut selain itu ternyata pembangunan yang dilakukan oleh Nurwita Residence ini tidak memiliki izin resmi sehingga kompleks perumahan tersebut disegel sampai dengan adanya pemberian izin secara resmi dari pihak yang berwajib untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Setidaknya dengan adanya izin membangun secara resmi perusahaan yang menjalankan usahanya khususnya dalam bidang pembangunan kompleks perumahan ini mendapatkan arahan serta masukan untuk lebih memperhatikan system Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).dan

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Korelasi antara perbuatan/perilaku manusia terhadap tingkat kualitas lingkungan hidup di era globalisasi?

2. Bagaimana sikap atau langkah yang harus diambil dalam menyikapi kasus pencemaran lingkungan yang terjadi diwilayah Tangerang?

3. Bagaimana langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka mewujudkan ksesimbangan hidup antar komponen dalam suatu lingkup ekosistem?

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Manusia Terhadap Kualitas Lingkungan Hidup Pada Era Globalisasi.

Kerusakan Lingkungan kini telah menjadi masalah yang kompleks dimana-mana dengan berbagai macam faktor penyebab baik itu karena ulah manusia maupun gejolak alam itu sendiri. namun pada era globalisasi ini penyebab utama lebih cenderung/lebih banyak ditimbulkan oleh ulah manusia itu sendiri yang berefek pada Pemanasan Global.5 Sehingga

masalah banjir. polusi udara. polusi air. kebakaran hutan. tanah longsor. dan berbagai permasalahan lingkungan lainnya sudah menjadi sesuatu yang lumrah didengar. namun aksi atau tindak lanjut mengenai hal tersebut masih sangat rendah dimana tingkat kepedulian kita terhadap lingkungan masih kurang. Kita bisa melihat atau berkacamata dari berbagai kasus yang ada lagi-lagi faktor utama terjadinya bencana adalah karena ulah manusia itu sendiri. Kasus Alih fungsi lahan saja misalnya sangat sering kita temui didaerah bibir sungai dan bibir pantai masih banyak berjejeran rumah

5 Masrudi Muchtar dkk., 2016, Hukum Kesehatan Lingkungan, Pustaka Baru Press,

(5)

penduduk terutama dikota Tangerang. sebagai salahsatu kota metropolitan di Indonesia tentunya tingkat kemajemukan penduduk Kota Tangerang juga kian bertambah hal tersebut juga seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia terutama untuk menetap/hunian.

Sehingga usaha pembangunan kompleks perumahan pun menunjukkan perkembangan yang pesat. sehingga sebagian lahan yang seharusya menjadi ruang terbuka hijau sebagai sumber pemasok (supplier) Oksigen bagi kelangsungan hidup bersama malah menjadi susunan jamur perumahan yang kadang juga tidak menerapkan prinsip-prinsip dan ketentuan pembangunan yang berkelanjutan serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sehingga berpengaruh buruk bagi lingkungan dikemudian hari. Dalam kasus ini Nurwita Residence sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang Pembangunan dan Pengembangan Kompleks Perumahan belum terdaftar secara resmi serta belum memiliki izin legal usaha yang sah sehingga badan usaha tersebut dianggap illegal. Hal ini tentu menjadi problematika yang sangat berpengaruh pada hal-hal yang akan terjadidikemudian harai. hal ituterlihata pada permasalahan lingkungan yang ditimbulkannya yakni banjir yang akhir-akhir ini menjadi masalah dalam kompleks tersebut selain konturnya yang berada ditengah cekungan ternyata persuhaan tersebut belum melakukan perizinan secara sah tentunya hal tersebut berimbas pada ketidaktahuan pada system Analisisterhadap Mengenai dampak lingkungan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yakni system pembangunan dengan memanfaakan apa yang ada sekarang tanpa mengabaikan ketersediaannya dimasa yang akan datang. Segala aspeknya harus benar-benar diperhatikan terutama analisis dan kajian mendalam tentang akibat yang ditimbulkan dari suatu program telah dirancang sedemikian rupa serta kemampuan berpikir secara visioner jauh kedepan dan inilah yang tidak dilakukan oleh Nurwita Residence sehingga menimbulkan bencana banjir di sekitar daerah kompleks perumahan tersebut.

2.2 Langkah Tegas Pemerintah Kota Tangerang dalam menyikapi kasus tersebut

(6)

terhadap lingkungan dan bagaimana tindakan yang akan diambil dikemudian hari sebagai dasar antisispasi potensi bencana yang akan terjadi dikemudian hari6. Hal ini lah yang sebenarnya menjadi problematika

menurut pandangan penulis karena hypotesa dan analisis pembangunan berkelanjutan ini sangat penting sebagai pertanggung jawaban yang terjadi dikemudian hari karena masalah lingkungan merupakan permasalahan yang umum namun yang memiliki dampak yang luas bagi setiap komponen dalam suatu ekosistem tertentu terutama difokuskan pada makhluk hidupnya yakni manusia. hewan dan tumbuhan.

2.3 Upaya-Upaya Dalam Usaha Penegakan dan Perlindungan Lingkungan Hidup

Di Indonesia sebenarnya dalam regulasi/pengaturan dan upaya perlindungan Lingkungan Hidup telah memuat unsur-unsur yang idealisme yakni dengan adanya substansi peraturan perundangan-undangan yang berlaku. kemudian didukung dengan adanya instrument atau badan yang menjalankan isi substansi materi perundang-undangan berupa pengadilan dan badan khusus lainnya. serta perwujudan budaya Konservatif mlelalui media pendidikan karena dianggapa lebih efektik sebagai upaya tindakan preventif guna mencegah perbuatan perbuatan menyimpang dari ketentuan yang berlaku karena pada prinsipnya mencegah lebih baik dari pada memperbaiki. Selain itu tindakan tegas dan kebijaksanaan dalam menyikapi permasalahan ini juga diperlukan guna menghindari perilaku yang memanjakan masyarakat sehingga menganggap bahwa perbuatan itu bukanlah suatu hal yang salah karena tidak adanya teguran atau larangan terkait hal tersebut. sehingga secara tidak langsung pemerintah terkesan membiarkan hal tersebut terjadi sesuai kehendak masyarakat sehingga peran hukum dan aparat penegak hukum.

Tapi yang paling penting adalah bagaimana membuat manusia-manusia Indonesia ini sadar dan mempunyai jiwa atau kesadaran akan pentingnya rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. tentu ini bukan lah perkara yang mudah khususnya untuk wilayah Kota Tangerang adalah melakukan kebijakan pemerataan penduduk agar tidak memadat di suatu daerah saja karena jika ini terus dibiarkan maka permasalahan tidak akan kunjung selesai karena perbandingan antara ruang dan muatannya sudah sangat tidak seimbang hal ini tentu akan memberi pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan dan perubahan kualitas lingkungan sehingga menyebabkan menurunnya angka indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH). Maka ada beberap hal yang perlu dipertimbangkan lagi yakni terkait pemerataan penduduk akan sangat wajar jika kota Jakarta dan sekitarnya selalu terkena banjir dan permasalahan lingkungan lainnya karena hampir 40% penduduk Indonesia dari total keseluruhan mendiami pulau Jawa terutama Kota Jakarta.

6 Erwin Muhamad, 2008, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Kebijaksanaan Lingkungan

(7)

KESIMPULAN

Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah papan (tempat tinggal/pemukiman). Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung. baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Namun dalam mewujudkan hal itu manusia kurang memahami dampak yang ditimbulkan dari pembangunan disembarang tempat dan tanpa izin resmi.7 Hal ini telah dibuktikan dengan adanya kasus

pembangunan perumahan Ilegal di Kota Tangerang yang dilakukan oleh Nirwana Residence sebagai badn usaha yang bergerak dalam bidang Pembangunan Kompleks Perumahan yang bahkan belom mendapat izin resmi sehingga tata kelola ruang nya kurang memadai karena kurangnya pemahaman terkait analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebagai tolak ukur pembangunan berkelanjutan yang memiliki arah sudut pandang visioner jauh kedepan sehingga dapat meminimalisir terjadinya bencana terutama yang berdampak pada lingkungan.

Menyikapi hal tersebut perlu diambil langkah tegas dalam menangani permasalahan agar tidak berlarut dan lebih kompleks sehingga menurut pandangan penulis apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini adalah Wali Kota Tangerang sudah tepat karena elemen pemerintah adalah pejalan atau pelaksana undang-undang jadi apabila ada praktik di lapangan yang tidak sesuai dengan procedural hukum maka harus ditindak secara tegas dalam yakni dengan memberhentikan serta menyegel pembangunan sementara waktu sampai procedural hukum yang semestinya ditempuh sudah dilaksanakan yakni melakukan mendaftarkan Surat Izin Usah Perusahaan (SIUP) sehingga secara hukum dapat diakui sebagai badan usaha resmi yang telah mendapat izin usaha karena jika hal ini tidak dilakukan maka hal-hal yang tidak diinginkan kemudian hari dapat saja terjdi khususnya dalam keruakan lingkungan.

Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk menanggulangi hal tersebut mulai dari usaha-usaha preventif. sampai dengan pemulihan kembali melalui ketegasan undang-undang dan peraturan yang berlaku lainnya. Usaha preventif ini dapat dilihat dalam dunia pendidikan misalnya dengan memasukkan mata kuliah Pendidikan Konservasi kedalam muatan kurikulum pembelajaran dengan memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa sebagai agent of change yang sengaja dibekali untuk menjadi kader-kader bangsa yangberwawasan konservasi seperti yang telah dilakukan oleh UNNES dalam visinya “menjadi unversitas yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional”. Setelah itu baru

(8)

mengacu pada system regulasi tata peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai muatan substansi materi dari norma-norma dasar yang di kodifikasikan kedalam peraturan perundang-undangan. Indonesia telah memiliki tata peraturan itu yakni melalui Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup. kemudian didukung oleh instrument terkait melalui lembaga peradilan . Namun yang terpenting dari semu aituadalah bagaimana menimbulkan rasa peduli dan membangkitkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Erwin Muhamad. 2008. Hukum Lingkungan Dalam Sistem Kebijaksanaan Lingkungan Hidup. Bandung : PT Rafika Aditama.

Muchtar Masrudi dkk.. 2016. Hukum Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Supramono Gatot. 2012. Hukum Pertambangan Mineral Dan Batu Bara Di Inonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

Siahaan N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan Dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Eirlangga.

Puji Hardati. 2016. Pendidikan Konservasi. Semarang : Unnes Press.

Daldjoeni, N. 2004. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung :PT Alumni.

Soedjajadi Keman, Kesehatan Perumahan, ‘Jurnal Kesehatan Lingkungan’, https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/44360032/KESLIN G. Vol. 2, No. 1, 30 Juli 2015 : 29 -42 diakses pada 15 September 2017 jam 11:00.

Wiryono, Menuju Pembangunan Berkelanjutan Membangun Tanpa Merusak Lingkungan, ‘Jurnal Lingkungan Hidup’, Vol. 1, No. 3, 14 April 2016 : 4-5 diakses pada 15 September 2017 jam 11:00. `

Martopo, Sudeng dan Gunawan. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : Program Pasca Sarjana UGM.

Peraturan Perundang-Undangan :

(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

 Menjembatani kebutuhan seluruh unit kerja Bank terkait dengan konsultasi maupun pemberian opini DPS atas produk dan/atau aktivitas perbankan lain yang dilakukan.  Membantu dan

Produk yang diharapkan akan dihasilkan melalui penelitian pengembangan berupa model sarana pembelajaran atletik alat lempar cakram melalui modifikasi ukuran berat,

Hasil possible outcome undercapacity saat sebelum menggunakan sistem memiliki kemungkinan kegagalan sebesar P = 0,632 kejadian per 1 kali kejadian pertahun, dan

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Melalui seperangkat penalaran untuk menekankan pada plot ketiga ini bahwa beberapa dakwah Islam yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

Tahap awal penelitian, dilakukan validasi program MCNP6.1 yang dibuat dengan cara membandingkan hasil tinggi teras kritis awal reaktor HTGR dengan tinggi kritis awal HTR-10

Adapun kebaruan dari penelitian ini adalah menyangkut (i) informasi gugus fungsional eksopolisakarida Burkholderia cenocepacia strain KTG dalam medium yang mengandung bahan

Penelitian ini menghasilkan 5 hasil utama, yaitu : 1) tingginya desentralisasi fiskal adalah berhubungan secara konsisten dengan penurunan angka kematian bayi, 2) manfaat