PERBANDINGAN KECEPATAN RATA – RATA KENDARAAN
DENGAN KECEPATAN ARUS BEBAS
( KAJIAN WILAYAH STUDI: JALAN ARTERI SUKARNO –
HATTA SEMARANG )
Muhammad Nur Cahyo
Mahasiswa
Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering Universitas Semarang (USM) Jl. Soekarno Hatta Tlogosari - Semarang 50196, Indonesia
Telp : 08574060081
E-mail:muhammadnurcahyo_tgb1@yahoo.co.id
Abstract
Arterial roads Soekarno - Hatta - Semarang is one of the roads that have the characteristics of road users undisipline . One form of indiscipline that is driving the vehicle at high speed while on the road , so the traffic accidents often occur on these roads . This scientific article aims to evaluate the ratio between the average speed of vehicles in free flow speed . Analysis of the average speed of vehicles using the comparative approach between distance and time , and the results obtained 56.87 km / h , free flow speed analysis using the formula FV = ( FVO + FVW ) x FFVSF x FFVCS and the results obtained 47.97 km / h . The analysis showed that the speed of the motorcycle is at its highest proportion among the other vehicle speed , the amount of 70.37 km / h , with the difference in the speed of MKJI 1997 ( 40.42 km / h ) at 29.95 km / jam.Perbandingan results of the analysis showed that the velocity average - average > free flow speed to the increment speed of 8.93 km / h , so that the necessary repairs around traffic management to reduce road accidents .
Keywords : road , average speed , free flow speed , side friction , lane width
Abstrak
Jalan Arteri Soekarno – Hatta – Semarang merupakan salah satu ruas jalan yang memiliki
karakteristik pengguna jalan yang undisipline. Salah satu bentuk ketidak disiplinan tersebut
adalah mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi saat berada di jalan, sehingga sering terjadi kecelakaan lalulintas pada ruas jalan tersebut. Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan antara kecepatan rata-rata kendaraan dengan kecepatan arus bebas. Analisis kecepatan rata-rata kendaraan menggunakan pendekatan perbandingan antara jarak dan waktu ; dan diperoleh hasil 56,87 km/jam, analisis kecepatan arus bebas
menggunakan rumus FV = (FVO+ FVW) x FFVSFx FFVCS dan diperoleh hasil 47,97 km/jam.
menunjukan bahwa kecepatan rata – rata > kecepatan arus bebas dengan selisih nilai kecepatan sebesar 8,93 km/jam, sehingga perlu perbaikan manajemen lalulintas di sekitar ruas jalan untuk mengurangi kecelakaan.
Kata kunci : ruas jalan, kecepatan rata-rata, kecepatan arus bebas, hambatan samping, lebar lajur.
PENDAHULUAN
Selain kemacetan lalulintas, masalah kecelakaan lalulintas juga menjadi bahasan yang perlu untuk dikaji. Data statistik DISHUB, 2008; menunjukkan bahwa angka kecelakaan lalulintas pada tahun 2009 adalah sebesar 62.960. Menurut Austroad , 2002; dalam Indriastuti dkk, 2011; menyebutkan bahwa secara umum faktor utama yang paling berkontribusi dalam kecelakaan lalulintas antara lain faktor manusia (pengemudi dan pejalan kaki), kendaraan, jalan dan lingkungan jalan.
Faktor dari sisi manusia didasari oleh sikap tidak disiplin dari berlalulintas. Sementara itu kesadaran masyarakat untuk berlalulintas yang lebih berhati hati supaya selamat masih rendah serta penanganan masalah kecelakaan yang dilakukan oleh pemangku tanggung jawab
(stake holder)masih belum sesuai dengan harapan (Suraji, 2010).
Salah satu bentuk prilaku tidak tertib lalulintas adalah mengendarai kendaraan melampaui batas kecepatan yang diizinkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada evaluasi kecepatan arus sebagai parameter kinerja jalan.
Salah satu jalan di kota Semarang yang perlu untuk dikaji adalah jalan arteri Sukarno Hatta - Semarang. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna (DISHUB, 2000). Jalan Arteri Soekarno – Hatta - Semarang termasuk dalam kategori jalan arteri sekunder yang dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 km/jam, lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter dan lalulintas pada jalan arteri sekunder tidak boleh terganggu oleh lalulintas lambat. Jalan arteri Sukarno Hatta - Semarang terletak di Semarang Timur dan merupakan salah satu jalan utama yang
menghubungkan Semarang Utara Rejomulyo - Bubakan dengan daerah bagian timur
Gayamsari – Pedurungan dengan panjang jalur + 5,7 km . Jalan ini merupakan akses penting bagi pengembangan kota di wilayah timur.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana evaluasi kecepatan rata – rata kendaraan pada kondisi sesungguhnya di ruas jalan Arteri Sukarno Hatta - Semarang dibandingkan dengan kecepatan arus bebas kendaraan berdasarkan metode dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997 ?
TUJUAN
Mengevaluasi kecepatan rata - rata kendaraan pada kondisi sesungguhnya di ruas jalan Arteri Sukarno Hatta - Semarang dibandingkan dengan kecepatan arus bebas kendaraan berdasarkan metode dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997.
MANFAAT
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan manajemen lalulintas jalan pada ruas jalan Arteri Sukarno Hatta - Semarang, terutama pada segmen jalan depan kampus USM sebagai kawasan pendidikan.
KAJIAN WILAYAH STUDI
Lokasi penelitian berada pada rusa jalan arteri Arteri Soekarno – Hatta - Semarang yang ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Kajian wilayah peneltian
LANDASAN TEORI
- Kecepatan sesungguhanya dilapangan dihitung dengan rumus : V = L / T
Keterangan :
V = Kecepatan kendaraan (m/detik)
L = Jarak tempuh kendaraan ( km )
T = Waktu tempuh kendaraan (detik )
- Kecepatan arus bebas dilihat berdasarkan rumus dalam MKJI 1997, dengan rumus sebagai berikut:
FV = (FVO+ FVW) x FFVSFx FFVCS
Keterangan :
GELORA USM GEDUNG BNI USM
GEDUNG O USM
JL. ARTERI SOEKARNO - HATTA ARAH CITARUM MEDIAN JALAN
FV = kecepatan arus bebas kendaraan ringan sesungguhnya (km/jam)
FVO = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)
FVV = penyesuaian lebar jalur lalulintas efektif (km/jam) (penjumlahan)
FFVSF = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping (perkalian)
FFVCV = faktor penyesuaian ukuran kota (perkalian)
METODOLOGI
Identifikasi masalah, merumuskan masalah., membuat tujuan.
Kajian pustaka yang relavan dengan permasalahan
Pengumpulan data
Menentukan
Instrumen penelitian :
1. Stop Watch.
2. Meteran.
3. Formulir Survei.
4. Seperangkat
Komputer.
5. Alat Tulis
Menentukan waktu penelitian.
Menentukan dan menentukan
- Data primer : Jumlah lajur, pembagian arus LL, arus arah LL, lebar lajur lalu lintas efektif, jenis dan jumlah
hambatan samping, jarak tempuh, waktu tempuh tiap kendaraan. - Data skunder : Jumlah penduduk kota
Semarang.
- Analisis data : kecepatan kendaraan
sesungguhnya dilapangan ( V = L / T )
- Analisa kecepatan arus bebas kendaraan
metode dalam MKJI 1997.
Hasil hitungan kecepatan arus bebas
Hasil hitungan analisis kecepatan
Kesimpulan
ANALISIS DATA
a. Analisis kecepatan rata-rata kendaraan
Data yang dikumpulkan dari survei lalu lintas, dianalisis untuk mendapatkan kecepatan rata-rata kendaraan, dengan rumus V = L / T. Hasil analisis kecepatan rata-rata dalam survei waktu penelitian selama 1 jam ditabelkan pada tabel 1 dan 2. Pengambilan data diambil dan dirata-rata per lima menit untuk memudahkan penghitungan.
Jenis kendaraan yang dihitung diklasifikasikan sebagai berikut :
Kendaraan Ringan meliputi : mobil pribadi, angkutan umum jenis carry Kendaraan Berat meliputi : truck muatan, bus
Sepeda Motor
Tabel 1Kecepatan rata – rata kendaraan dari arah Citarum
NO
Tabel 2. Kecepatan rata – rata kendaraan dari arah Pedurungan
NO
Tabel 3Kecepatan rata – rata kendaraan sebesar :
K endaraan ringan 57,85 K endaraan berat 42,39 Sepeda motor 70,37 Rata- rata 56,87
b. Analisis kecepatan arus bebas kendaraan dalam metode MKJI 1997
Rumus yang digunakan untuk menghitung kecepatan arus bebas tertera pada landasan teori. Dari hasil survei diperoleh data sebagai berikut :
- Tipe Jalan 4 lajur terbagi ( 4/2 D ). - Lebar jalan 12 meter tanpa bahu jalan. - Lebar jalur lalulintas efektif per lajur 3 meter.
- Kelas hambatan samping sedang dengan tata guna lahan perniagaan sekolah dan perkantoran. - Jumlah penduduk sama dengan 1,5 juta jiwa.
Dengan berpedoman pada metode MKJI 1997 untuk analisis kecepatan arus bebas maka :
Tabel 4. Rata – rata kecepatan :
JENIS KENDARAAN FVO FVW FFVS F FFVC S FV
KENDARAAN RINGAN 57 -4 0.94 1 49.82 KENDARAAN BERAT 50 -4 0.94 1 43.24 SEP EDA MOTOR 47 -4 0.94 1 40.42
RATA-RATA 55 -4 0.94 1 47.94
KESIMPULAN
Hasil analisis menunjukkan bahwa kecepatan rata – rata sepeda motor berada pada proporsi tertinggi di antara jenis kecepatan yang lain yaitu sebesar 70.37 km/jam dengan selisih kecepatan pada analisi MKJI 1997 adalah sebesar 29.95 km/ jam, sedangkan perbandingan hasil antara analisis kecepatan semua jenis kendaraan adalah sebesar 56,87 km/jam dengan kecepatan arus bebas adalah sebesar 47,94 km/jam. Kecepatan Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa kecepatan rata-rata melampaui kecepatan arus bebas, ini tentunya berbanding terbalik dengan kondisi aman suatu jalan, yaitu kecepatan arus bebas > kecepatan rata-rata kendaraan.
SARAN
Hasil analisis kecepatan tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan dalam manajemen lalulintas di ruas jalan Arteri Soekarno – Hatta, sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalulintas seperti :
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2006. Paduan Penempatan Fasilitas Perlengakapan Jalan. Jakarta : Departemen
Perhubungan
Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009,Tentang
Lalulintas dan Angkutan Jalan.
Austroad, 2002.Road Safety Audit.2ndEdition, Standars Association of Australia.
Indriastuti, A.K., Fauziah, Y., Priyanto, E., 2011, Karakteristik Kecelakaan Dan Audit
Keselamatan Jalan Pada Ruas Ahmad Yani Surabaya. Jurnal Rekayasa Sipil. Vol 5 No.1, Malang : ISSN.
Suraji, A, Tjahjono, N, Widodo, PT. 2010, Analisis Faktor Kendaraan Sepeda Motor