• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM INTERNASIONAL and NORMA INTERNASIO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM INTERNASIONAL and NORMA INTERNASIO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM INTERNASIONAL & NORMA INTERNASIONAL

Oleh :

M. Martin

170820160512

TUGAS TATA KELOLA GLOBAL & LOKAL

PROGRAM PASCASARJANA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

HUKUM INTERNASIONAL

Pengertian hukum internasional terkait dengan hukum hukum yang ada pada bangsa itu

sendiri, dan hukum tersebut akan dikaitkan dengan hukum Antara Negara yang ada. Umumnya

hukum yang diterapkan pada hukum internasional ini akan terkait dengan kebiasaan dan aturan

yang ada dijalankan sehari hari. Sehingga aturan tersebut akan diberikan ke semua orang dengan

bangsa serta negaranya.

Menurut J.G. Starke, hukum internasional diartikan sebagai seperangkat hukum yang punya prinsip dan aturan yang berkaitan dengan perasaan dan perilaku Negara dengan ada kaitanya

pada cara mematuhi pembangunan hubungan Antara yang satu dengan yang lainnya. (Pengantar

Hukum Internasional)

Sumber hukum internasional terdiri dari lima hal, yaitu: perjanjian-perjanjian atau

konferensi-konferensi, kebiasaan-kebiasaan umum, karya-karya tulis para cendekiawan yang

diakui, keputusan-keputusan pengadilan, dan prinsip-prinsip hukum umum (Margaret P. Karns,

Karen A. Mingst, and Kendall W. Stiles).

Contoh hukum-hukum internasional antara lain Statuta Pengadilan Internasional, Konvensi

Vienna, Konvensi Jenewa, konvensi lingkungan untuk lapisan ozon, konvensi perubahan iklim,

konvensi perlindungan terhadap ikan paus dari perburuan, konvensi hukum laut, hukum HAM,

hukum perdagangan, perjanjian pembatasan senjata, dan hukum mengenai hak kekayaan

intelektual.

Hukum internasional memiliki keterbatasan hanya berlaku untuk negara-negara, namun tidak

untuk kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dalam konteks kekinian,

perjanjian-perjanjian multilateral tidak dapat digunakan secara langsung untuk mengikat invidividu,

perusahaan-perusahaan multinasional, lembaga-lembaga swadaya masyarakat (NGO),

kelompok-kelompok paramiliter, teroris, ataupun penjahat-penjahat internasional. Sebagai catatan, hal ini

justru berlaku di dalam organisasi Uni Eropa.

Hukum internasional belum memiliki mekanisme penerapan tertentu agar dapat diberlakukan di

semua negara. Perjanjian-perjanjian dalam PBB dan Uni Eropa sendiri masih menggunakan sanksi

(3)

dalam membuat keputusan-keputusan menyangkut apakah menerima atau tidak terhadap

aturan-aturan internasional.

Tujuan Hukum internasional

Tujuan hukum internasional, antara lain :

1. Menciptakan sistem hukum yang teratur daiam hubungan-hubungan internasional dengan memperhatikan asas keadilan.

2. Mengatur masalah bersama yang penting daiam hubungan subjek-subjek hukum internasional.

Klasifikasi Macam-macam Hukum internasional

 Hukum internasional umum, yaitu peraturan yang dilaksanakan secara universal.

 Hukum internasional regional, yaitu peraturan-peraturan yang tumbuh dengan adanya

hubungan antamegara dan terbatas pada lingkungan beriakunya. Hukum internasional

regional tumbuh melalui hukum kebiasaan. Peraturan-peraturan regional tidak berarti

derajatnya lebih rendah daripada peraturan intemasional Peraturan-peraturan regional

hanya bersifat menambah (complementary) atau berhubungan (correlated). Apabila terjadi

konflik regional, maka pengadilan internasional harus menggunakan peraturan-peraturan

regional yang diakui sah bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian.

 Hukum internasional khusus, yaitu peraturan-peraturan yang hanya berlaku pada

negara-negara tertentu yang tidak terbatas pada wilayah tertentu. Hukum internasional khusus

tumbuh melalui perjanjian (konvensi) internasional. Contoh : Konvensi Eropa tentang

HAM.

Menurut Konferensi Wina Tahun 1969 (Modern)

 Hukum internasional tertulis adalah hukum internasional hanya berlaku untuk

(4)

 Hukum Internasional tidak tertulis adalah hukum internasional yang berupa perjanjian-

perjanjian yang dilakukan secara lisan disertai catatan tertulis atau nota resmi dan nota

pribadi di pejabat negara yang bersangkutan.

Menurut wilayah:

Hukum Internasional Umum (general) adalah Hukum Intemaisonal yang tidak terbatas

oleh suatu wilayah tertentu (berlaku seluryh dunia).

Hukum Internasional Regional adalah Hukum Internasional yang terbatas oleh wilayah

tertentu.

Misal :

1. Hukum Internasional Amerika Latin

2. Hukum Internasional ASEAN

Menurut objeknya

 Hukum Perdata Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara warga

negara suatu negara dengan warga negara dari negara lain.

 Hukum Publik Internasional adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara suatu

negara dengan negara lain dalam hubungan internasional. Menurut Grotius, Hukum Publik

Internasional (Hukum Internasional Publik) terdiri atas:

o Hukum Damai adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antar

negara-negara dalam keadaan damai.

o Hukum Perang adalah hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antar

negara-negara yang berperang dan menentukan larangan-larangan mengenai cara

berperang.

Beberapa hal yang harus dihormati pada saat perang, antara lain :

 Kota terbuka tidak boleh dibom.

 Tempat Palang Merah dan petugasnya harus mendapat perlindungan.

(5)

 Tawanan yang luka harus mendapat perawatan.

 Tidak boleh membinasakan penduduk sipil.

 Larangan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan tempat ibadah.

Perbedaan dan persamaan Hukum Internasional dengan Hukum Perdata Internasional.

Hukum Internasional publik berbeda dengan Hukum Perdata Internasional. Hukum Perdata

Internasional ialah keseluruhan kaedah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang

melintasi batas negara atau hukum yang mengatur hubungan hukum perdata antara para pelaku

hukum yang masing-masing tunduk pada hukum perdata (nasional) yang berlainan. Sedangkan

Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau

persoalan yang melintasi batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.

Persamaannya adalah bahwa keduanya mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas

negara(internasional). Perbedaannya adalah sifat hukum atau persoalan yang diaturnya

(obyeknya).

Bentuk Hukum Internasional.

Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk perwujudan atau pola perkembangan yang khusus

berlaku di suatu bagian dunia (region) tertentu :

Hukum Internasional Regional.

Hukum Internasional yang berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum

Internasional Amerika / Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf) dan

konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living resources of the sea) yang

(6)

Hukum Internasional Khusus.

Hukum Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-negara tertentu

seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan, kebutuhan, taraf

perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari bagian masyarakat yang berlainan.

Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui proses hukum kebiasaan.

Hukum Internasional merupakan keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur hubungan atau

persoalan yang melintasi batas negara antara:

 negara dengan negara

 negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu

sama lain.

Penyeleseian Sengketa Internasional.

Penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :

1. Dengan cara damai, terdiri dari :

 Arbitrasi. arbitrase biasanya dilakukan dengan cara menyerahkan sengketa kepada

orang-orang tertentu (arbitrator) yag dipilih secarea bebas oleh berbagai pihak untuk

memutuskannya tanpa terlalu terikat dengan prosedur hukum.

 Penyelesaian Yudisia, adalah suatu penyelesaian dihasilkan melalui suatu peradilan

yudicial internasional yang dibentuk sebagaimana mestinya dengan memberlakukan

kaidah-kaidah hukum. Contoh International Court of Justice, yang berkedudukan di

Denhag Belanda. Negosiasi (perundingan), jasa-jasa baik, mediasi, dan konsiliasi.

 Penyelesaian di bawah naungan PBB

2. Dengan cara paksa atau kekerasan, terdisi dari :

(7)

 Retorsi, yaitu istilah teknis untuk pembalasan dendam oleh suatu negara terhadap negara

lain karena diperlakukan secara tidak pantas.

 Tindakan-tindakan pembalasan (Repraisal), yaitu suatu metode yang dipakai oleh suatu

negara untuk memperoleh ganti kerugian dari negara lain dengan melakukan

tindakan-tindakan pemalasan.

 Blokade secara damai

 intervensi

Peranan Mahkamah Internasional terhadap Pelanggaran HAM.

Mahkamah Internasional (MI) merupakan salah satu badan perlengkapan PBB yang berkedudukan

di Denhag (Belanda). MI memiliki 15 orang hakim yang dipilih dari 15 negara dengan masa

jabatan 9 tahun. Selain memberikan pertimbangan hukum kepada Majelis Umum PBB dan Dewan

Keamanan PBB MI pun bertugas untuk memeriksa dan menyelesaikan perselisihan-perselisihan

yang diserahkan kepadanya. dalam mengadili suatu perara MI berpedoman pada Traktat-traktat

dan kebiasaan -kebiasaan Internasional.

Prosedur Penyelesaian Kasus HAM Internasional.

Penyelesaian kasus pelanggaran HAM oleh mahkamah internasional dapat dilakukan melalui

prosedur berikut :

 korban pelanggaran HAM dapat mengadukan kepada komisi tinggi HAM PBB atau

melalui lembaga HAM internasional lainnya.

 pengaduan ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan.

 dengan bukti-bukti hasil penyelidikan dan penyidikan proses dilanjutkan pada tahap

(8)

Norma

Norma erat kaitannya dengan kehidupan keseharian kita. Walaupun tidak berwujud

kebendaan, norma eksis sebagai fakta sosial yang mengatur kehidupan sosial manusia dalam

sebuah komunitas, seperti norma sosial dalam mengatur masyarakat, norma agama dengan segala

perintah serta larangannya dan norma hukum dengan segala aturan tertulis yang bersifa tmemaksa.

Sungguh dianggap sangat tidak wajar bila dalam sebuah sistem tertentu meniadakan keberadaan

norma, karena salah satu syarat utama sebuah sistem adalah keberadaan aturan yang menjaga

keberlangsungan hidup struktur dalam sistem tersebut. Sebagaimana ungkapan Martha Finnemore

“Students of politics have struggled with questions not only about the meaning of justice and the

good society but also about the influence on human behavior of ideas about justice and good” (Martha Finnemore and Kathryn Sikkink, International Norm Dynamics and Political Change.

International Organization, Vol.52, No. 4, International Organization at Fifty: Exploration and

Contestation in the Study of World Politics (Autumn, 1998).

Menurut Andrew Hurrel, seseorang dapat mendekati subyek norma dan etika dalam

Hubungan Internasional melalui 3 perspektif. Pertama, peranan ide normatif yang bermain dalam

aspek politik. Kedua, menghubungkan dalam debat moral rasional (mengenai apa yang harus

dilakukan). Ketiga, adanya perluasan, dimana perilaku moral didesak oleh dinamika kehidupan

dan kepentingan politik. Teoritisi politik memerhatikan dilema moral dalam politk dunia, yang

makin kuat setelah Perang Dingin. Ketiadaan moral telah mengakibatkan meningkatnya konflik

etnis dan menyebabkan intervensionisme. Menurut Stephen Krasner, lingkungan internasional

dikarakterisasi oleh norma yang berkontradiksi dan bersaing, bukan hanya dengan satu aturan yang

koheren. Tradisionalis (realis dan idealis klasik) perlu norma dalam Hubungan Internasional.

Behavioralis/positivis tidak perlu norma karena dianggap subyektif/abstrak. Konstruktivis anarki,

tapi bisa dikendalikan. Norma adalah sesuatu yang ideal, bahkan cenderung utopis. Norma itu

ought to be sehingga bersifat seharusnya dilakukan. Teori normatif muncul di Hubungan

Internasional setelah Perang Dunia I. Teoritisinya mengusulkan world order yang yang ditangani

oleh lembaga supranasional, yaitu United Nations (UN). Konsep normatif baru ada pada tataran

ide nonempiris. Empiris muncul pada masa positivis. Meskipun sebenarnya kaum realis sudah

mengaplikasikannya, tetapi tidak diakui oleh kaum positivis. Norma sangat strategis dalam

(9)

domestik juga bisa mencakup force. Posisi norma hukum internasional dalam hubungan antar

negara kurang mengikat. Norma menurut kaum realis ditentukan oleh besarnya power. Norma

(10)

Refrensi

 Introduction to International Law: J.G. Starke

 Margaret P. Karns, Karen A. Mingst, and Kendall W. Stiles : International Organizations: The Politics and Processes of Global Governance THIRD EDITION

 Structural Causes and regimes consequences : Regimes as intervening Variables :

Stephen D Krasner

 Martha Finnemore and Kathryn Sikkink, International Norm Dynamics and Political Change. International Organization, Vol.52, No. 4, International Organization at Fifty: Exploration and Contestation in the Study of World Politics

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding. Pengaruh ( Contextual

Syaikh Abdurrauf tidak saja mengajarkan dan memper- kenalkan membaca Alquran kepada anaknya, Syakih Azra‘i, akan tetapi beliau juga mengajarkan makharij al-Huruf dan ilmu tajwid

L.) pada kesesuaian lahan aktual terendah S3 (eh) dan upaya perbaikan akan meningkatkan kelas potensial menjadi S2 (tc,wa) dengan faktor pembatas tc,wa

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara kurs Rp/US$ sebelum kenaikan BBM 1 Oktober 2005 dan sesudah kenaikan harga BBM 1 Oktober 20051. Nilai kurs

The stages involved in chip removal are: workpiece moves relative to a cutting edge, which then penetrates the surface, the workpiece material near the

Dari hasil pengamatan rata-rata suhu terendah dan angka kejadian hipotermi kami dapatkan bahwa suhu tubuh pasien akan. semakin turun seiring dengan per.ialanan

bahwa sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, pembangunan.. angkutan massal di daerah Provinsi DKI Jakarta