• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 5 Sistem Hukum dan Peradilan Internasional"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

Standar

Kompetensi :

5.

Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

Kompetensi Dasar :

5.1. Mendeskripsikan Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional.

5.2. Menjelaskan Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional Dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional.

(3)

Waktu:

2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

Kompetensi Dasar:

(4)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan : Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan Pengertian Sistem Hukum Dan Asal Mula Hukum

Menguraikan Pengertian Sistem Hukum Dan Asal Mula Hukum

Internasional.

Internasional.

Menjelaskan Hukum Internasional Dalam Arti Modern, Asas-asas,

Menjelaskan Hukum Internasional Dalam Arti Modern, Asas-asas,

Sumber Hukum Dan Subjek Hukum Internasional.

Sumber Hukum Dan Subjek Hukum Internasional.

Mendeskripsikan Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum

Mendeskripsikan Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum

Nasional Dan Proses Ratifikasi Hukum Internasional.

(5)
(6)

1.

1.

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

a.

a.

Sistem Hukum Internasional

Sistem Hukum Internasional

Sistem hukum internasional, adalah satu kesatuan hukum yang berlaku

untuk komunitas internasional (semua negara-negara di dunia) yang

harus dipatuhi dan diataati oleh setiap negara.

Sistem hukum internasional juga merupakan aturan-aturan yang telah

diciptakan bersama oleh negara-negara anggota yang melintasi

batas-batas negara.

(7)

b. PENGERTIAN HUKUM INTERNASIONAL

Hukum internasional (HI) adalah bagian hukum yang mengatur

aktivitas berskala internasional.

1. J.G. Starke, Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara.

2. Wirjono Prodjodikoro, Hukum internasional, adalah hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara.

3. Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional, adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara :

negara dan negara

(8)

c.

c.

ASAL MULA HUKUM INTERNASIONAL

ASAL MULA HUKUM INTERNASIONAL

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89

SM, dengan istilah

SM, dengan istilah

Ius Gentium

Ius Gentium

(hukum antar bangsa).

(hukum antar bangsa).

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi

Ius Gentium yang kemudian berkembang menjadi

Ius

Ius

Inter Gentium

Inter Gentium

ialah hukum yang diterapkan bagi kaula negara (orang asing), yaitu

ialah hukum yang diterapkan bagi kaula negara (orang asing), yaitu

orang-orang jajahan atau orang-orang asing.

orang-orang jajahan atau orang-orang asing.

Kemudian berkembang menjadi

Kemudian berkembang menjadi

Volkernrecht

Volkernrecht

(bahasa

(bahasa

Jerman),

Jerman),

Droit des Gens

Droit des Gens

(bahasa Prancis) dan

(bahasa Prancis) dan

Law of

Law of

Nations

(9)

Dalam perkembangan berikutnya, pemahaman tentang hukum

internasional dapat dibedakan dalam 2 (dua) hal, yaitu :

Hukum perdata Internasional

, yaitu hukum internasional yang

mengatur hubungan hukum antar warga negara suatu negara

dan warga negara dari negara lain (antar bangsa).

Hukum Publik Internasional

, yaitu hukum internasional yang

mengatur negara yang satu dan negara yang lain dalam

(10)

d. HUKUM INTERNASIONAL DALAM ARTI MODERN

Terwujudnya Hukum Internasional yang kita kenal sekarang

merupakan hasil konferensi di Wina 1969.

Hukum Tertulis :

Bahwa ruang lingkup hukum internasional hanya berlaku

untuk perjanjian-perjanjian antar negara.

Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan

nama

Vienna Convention on the Law of Treaties

.

Perjanjian Internasional tertulis tunduk pada ketentuan hukum

(11)

Hukum Tidak Tertulis :

Hukum Tidak Tertulis :

Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak

Masih terdapat hukum kebiasaan internasional (hukum tidak

tertulis) yang ruang lingkupnya hanya untuk perjanjian antar

tertulis) yang ruang lingkupnya hanya untuk perjanjian antar

negara.

negara.

Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain, ada

Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum lain, ada

pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan

pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar negara dan

organisasi-organisasi internasional.

organisasi-organisasi internasional.

Dalam perjanjian tidak tertulis (

Dalam perjanjian tidak tertulis (

International Agreement Not in

International Agreement Not in

Written Form

Written Form

), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan

), contohnya adalah Prancis (1973) mengadakan

percobaan nuklir di Atol Aruboa yang banyak menuai protes dari

percobaan nuklir di Atol Aruboa yang banyak menuai protes dari

negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah

negara lain bahkan, masalahnya diajukan kepada Mahkamah

Internasional di Den Haag.

Internasional di Den Haag.

Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan sejenis

Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan percobaan sejenis

dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, memprotes dan

dan bila ingkar janji, negara lain dapat menuduh, memprotes dan

mengadakan tuntutan.

(12)

e.

e.

ASAS-ASAS HUKUM INTERNASIONAL

ASAS-ASAS HUKUM INTERNASIONAL

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara

Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara

harus memperhatikan asas-asas hukum internasional

harus memperhatikan asas-asas hukum internasional

:

:

1.

1.

Asas Teritorial

Asas Teritorial

2.

2.

Asas Kebangsaan

Asas Kebangsaan

3.

3.

Asas Kepentingan

Asas Kepentingan

Umum

Umum

Asas lain sebagai berikut:

Asas lain sebagai berikut:

1.

1.

Pacta sunt servanda

Pacta sunt servanda

2.

2.

Egality rights

Egality rights

3.

3.

Reciprositas

Reciprositas

4.

4.

Courtesy

Courtesy

5.

(13)

f.

f.

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

Mochtar Kusumaatmadja

Mochtar Kusumaatmadja

, membedakan sumber hukum dalam arti

, membedakan sumber hukum dalam arti

material dan sumber hukum dalam arti formal.

material dan sumber hukum dalam arti formal.

SUMBER SUMBER

HUKUM INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL

DALAM ARTI MATERIAL : DALAM ARTI MATERIAL : Adalah sumber hukum yang Adalah sumber hukum yang membahas dasar berlakunya membahas dasar berlakunya

hukum suatu negara. hukum suatu negara.

DALAM ARTI FORMAL : DALAM ARTI FORMAL : Adalah sumber dari mana kita Adalah sumber dari mana kita mendapatkan atau menemukan mendapatkan atau menemukan

ketentuan-ketentuan hukum ketentuan-ketentuan hukum

(14)

Sumber-sumber hukum internasional sesuai Piagam

Mahkamah Internasional Pasal 38, sebagai berikut:

1.Perjanjian Internasional (

Traktat = Treaty

),

2.Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktek

umum dan diterima sbg hukum,

3.Asas-asas umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa

beradab,

4.Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum

internasional dari berbagai negara sebagai alat tambahan untuk

menentukan hukum, dan

(15)

g. SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL

1. Negara

2. Tahta Suci

3. Palang Merah Internasional

4. Organisasi Internasional

5. Orang Perseorangan

6. Pemberontak dan Pihak dalam

Sengketa

(16)

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian, Asal Mula, Asas-asas dan Subyek Hubungan Internasional, serta hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional, dilanjuntukan penugasan dengan menjawab pertanyaan

sebagai berikut :

1. Berikan ulasan kembali tentang pengertian “Hukum Internasi-onal” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal ! Pendapat anda tentang hubungan internasional ? ...

No Tokoh Uraian Singkat

1. Sam Suhaedi ...

(17)

2. Menurut J.G. Starke Hukum internasional, adalah sekumpulan hukum (body of law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antar negara. Berikan penjelasan singkatnya ! !

3. Perjanjian Internasional tertulis, tunduk pada ketentuan hukum kebiasaan internasional dan yurisprudensi atau prinsip-prinsip hukum umum.

Beri penjelasan singkat ! ...

Hukum Kebiasaan Internasional Yurisprudensi

... ...

(18)

4.

4. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum internasional Berikan tanggapan penjelasan, mengapa dalam hukum internasional pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat menjadi salah satu subjek

pemberontak dan pihak dalam sengketa dapat menjadi salah satu subjek

hukum

hukum

internasional ! ...

internasional ! ...

....

....

5.

5. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum perdata Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara hukum perdata internasional dan hukum publik internasional di bawah ini !

internasional dan hukum publik internasional di bawah ini !

Persamaan Perbedaan

...

(19)

h.

h.

HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN HUKUM

HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DENGAN HUKUM

NASIONAL

NASIONAL

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang memberikan

Terdapat 2 (dua) aliran (monoisme dan dualisme) yang memberikan

gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan

gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan

hukum nasional :

hukum nasional :

1.

1.

Aliran Monoisme

Aliran Monoisme

(tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle), bahwa

(tokohnya Hanz Kelsen dan Georges Scelle), bahwa

antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan satu

antara hukum internasional dan hukum nasional merupakan satu

kesatuan, disebabkan :

kesatuan, disebabkan :

Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang

Walaupun kedua sistem hukum itu mempunyai istilah yang

berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu

berbeda, tetapi subjek hukumnya tetap sama, yaitu

individu-individu yang terdapat dalam suatu negara.

individu yang terdapat dalam suatu negara.

(20)

2.

2.

Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-gapan bahwa

Aliran Dualisme (tokohnya Triepel dan Anzilotti), berang-gapan bahwa

hukum internasional (HI) dan hukum nasional (HN) merupakan dua

hukum internasional (HI) dan hukum nasional (HN) merupakan dua

sistem terpisah yang berbeda, karena :

sistem terpisah yang berbeda, karena :

Perbedaan Sumber Hukum

Perbedaan Sumber Hukum

, HN

, HN

bersumber pada hukum kebiasaan

bersumber pada hukum kebiasaan

dan tertulis suatu negara, sedangkan HI berdasarkan pada hukum

dan tertulis suatu negara, sedangkan HI berdasarkan pada hukum

kebiasaan dan kehendak bersama negara-negara dalam masyarakat

kebiasaan dan kehendak bersama negara-negara dalam masyarakat

internasional.

internasional.

Perbedaan Mengenai Subjek

Perbedaan Mengenai Subjek

, s

, s

ubjek HN adalah individu-individu

ubjek HN adalah individu-individu

yang terdapat dlm suatu negara, sedang-kan subjek HI adalah

yang terdapat dlm suatu negara, sedang-kan subjek HI adalah

negara-negara internasional

negara-negara internasional

Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum

Perbedaan Mengenai Kekuatan Hukum

, HN mempunyai kekuatan

, HN

mempunyai kekuatan

mengikat yang penuh dan sempurna jika dibandingkan dengan HI

mengikat yang penuh dan sempurna jika dibandingkan dengan HI

yang lebih banyak bersifat mengatur hubungan negara-negara

yang lebih banyak bersifat mengatur hubungan negara-negara

secara horizontal.

(21)

h.

h.

PROSES RATIFIKASI HUKUM INTERNASIONAL MENJADI

PROSES RATIFIKASI HUKUM INTERNASIONAL MENJADI

HUKUM NASIONAL

HUKUM NASIONAL

Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, bahwa

Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, bahwa

dalam pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada

dalam pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada

prinsip-prinsip

prinsip-prinsip

persamaan

persamaan

,

,

saling menguntungkan

saling menguntungkan

dan

dan

memperhatikan hukum nasional

memperhatikan hukum nasional

atau

atau

hukum internasional yang

hukum internasional yang

berlaku

berlaku

.

.

(22)

TAHAP-TAHAP DALAM PEMBUATAN PERJANJIAN

TAHAP-TAHAP DALAM PEMBUATAN PERJANJIAN

INTERNASIONAL

INTERNASIONAL

Negara A

Negara B,C,D

dst. Penjajakan

Perundingan

Perumusan naskah Penerimaan

Penandatanganan

Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk

(23)

Pengesahan perjanjian internasional merupakan tahap penting dalam

proses pembuatan perjanjian internasional, karena suatu negara telah

menyatakan diri untuk

terikat secara definitif

.

Tentang pengesahan perjanjian

internasional, dapat dibedakan antara

pengesahan dengan undang-undang

dan pengesahan dengan keputusan

(24)

PENGESAHAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

DENGAN UNDANG-UNDANG DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN

Apabila berkenaan dengan :

a. Masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara;

b. Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah;

c. Kedaulatan negara;

d. Hak asasi manusia dan lingkungan hidup; e. Pembentukkan kaidah hukum baru;

f. Pinjaman atau hibah luar negeri.

Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.

Jenis-jenis perjanjian yang pengesahannya melalui keputusan

presiden pada umumnya memiliki materi yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan dalam waktu

singkat tanpa mempengaruhi peraturan perundang-undangan

nasional, di antaranya adalah perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, kebudayaan,

(25)

SUATU PERJANJIAN INTERNASIONAL DAPAT BERAKHIR BILA:

SUATU PERJANJIAN INTERNASIONAL DAPAT BERAKHIR BILA:

1.

1.

Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan

Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yang ditetapkan

dalam perjanjian;

dalam perjanjian;

2.

2.

Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;

Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;

3.

3.

Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan

Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan

perjanjian;

perjanjian;

4.

4.

Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan

Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan

dalam perjanjian;

dalam perjanjian;

5.

5.

Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama;

Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama;

6.

6.

Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional;

Munculnya norma-norma baru dalam hukum internasional;

7.

7.

Hilangnya objek perjanjian;

Hilangnya objek perjanjian;

8.

(26)

Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa

Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa ““Presiden dengan persetujuan Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain

perjanjian dengan negara lain”. ”.

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada DPR untuk

mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah

mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh presiden ialah

perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan

perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty dan

mengandung materi :

mengandung materi :

1.

1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat mempengaruhi haluan politik negara (perjanjian persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan tapal negara (perjanjian persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan tapal batas.

batas. 2.

2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat mempengaruhi haluan Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian kerjasma ekonomi, atau pinjaman uang.

politik negara, perjanjian kerjasma ekonomi, atau pinjaman uang. 3.

3. Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem perundangan harus Soal-soal yang menurut UUD atau menurut sistem perundangan harus diatur dengan undang-undang, seperti soal-soal kewarganegaraan dan diatur dengan undang-undang, seperti soal-soal kewarganegaraan dan soal-soal kehakiman.

(27)

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,

buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :

buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :

1.

1. Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi hukum Internasional Rumuskan kembali pemahaman tentang proses ratifikasi hukum Internasional menjadi hukum nasional !

menjadi hukum nasional !

2.

2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan perundingan Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam pelakasanaan perundingan suatu perjanjian internasional terlebih dahulu dilakukan oleh delegasi yang

suatu perjanjian internasional terlebih dahulu dilakukan oleh delegasi yang

dipimpin seorang menteri !

dipimpin seorang menteri !

3.

3. Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu perjanjian internasional !Berikan penjelasan makna “penandatangan” suatu perjanjian internasional ! 4.

4. Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) perjanjian Berikan penjelasan, mengapa suatu ratifikasi (pengesahan) perjanjian internasional ada yang dengan Undang-Undang dan ada yang cukup dengan

internasional ada yang dengan Undang-Undang dan ada yang cukup dengan

Keputusan Presiden !

Keputusan Presiden !

5.

5. Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian internasional Berikan penjelasan bagaimana ratifikasi suatu perjanjian internasional menurut Pasal 11 UUD 1945 !

(28)

Komponen-komponen Lembaga Peradilan Internasional

1) Mahkamah Internasional (The International Court of Justice)

Komposisi terdiri dari 15 orang Hakim dan masa jabatan 9 tahun.

Dipilih oleh MU & DK (5 ang dari negara anggota tetap DK PBB)

Berfungsi, menyelesaikan kasus – kasus persengketaan

internasional yang subjeknya negara.

Yurisdiksi adalah kewenangan MI untuk memu-tuskan

perkara-perkara pertikaian dan memberi opini yang bersifat nasihat.

(29)

Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman

Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman

pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan

pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan

kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum.

kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum.

Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir

Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir

walaupun dapat diminta banding.

walaupun dapat diminta banding.

Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga

Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga

pengadilan arbitrasi internasional.

pengadilan arbitrasi internasional.

Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan

Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan

para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.

(30)

Komposisi adalah 18 orang

hakim yang masa jabatannya 9

tahun. Dipilih berdasarkan 2/3

suara Majelis Negara Pihak.

2)

MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL

(

THE INTERNATIONAL CRIMINAL COURT

)

4 Jenis Kejahatan (Pasal 5-8 Statuta Mahkamah)

Yurisdiksi adalah kewenangan

untuk menegakkan aturan

hukum internasional terhadap

pelaku kejahatan berat.

Kejahatan Genosida

Kejahatan terhadap kemanusiaan Kejahatan perang

(31)

3)

PANEL KHUSUS DAN SPESIAL PIDANA INTERNASIONAL (T

he

International Criminal Tribunals/ICT

)

Berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat

internasional yang bersifat tidak permanen, artinya setelah

selesai mengadili, peradilan dibubarkan

Contoh :

International Criminal Tribunal for Former Yugoslavia

(32)

Waktu:

2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Menganalisis Sistem Hukum dan Peradilan Internasional

Kompetensi Dasar :

5.2. Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan cara

penyelesaian oleh Mahkamah Internasional.

(33)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan: Hasil Yang Diharapkan:

o Mendeskripsikan Tentang Sengketa Nasional, Faktor Penyebabnya Dan Mendeskripsikan Tentang Sengketa Nasional, Faktor Penyebabnya Dan

Dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional. Dalam Menyelesaikan Sengketa Internasional.

o Menganalisis Peran Hukum Internasional Dalam Menjaga Perdamaian Menganalisis Peran Hukum Internasional Dalam Menjaga Perdamaian

Dunia Dan Berdampingan Secara Damai. Dunia Dan Berdampingan Secara Damai.

o Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional Dalam Menyelesaikan Menghargai Keputusan Mahkamah Internasional Dalam Menyelesaikan

(34)

Sengketa internasional dan faktor penyebabnya

SENGKETA

INTERNASIONAL DAN

MAHKAMAH

INTERNASIONAL

Peran Mahkamah Internasional

Penyelesaian Sengketa Prosedur Penyelesaian Keputusan Sengketa

Menjaga Perdamaian Dunia

Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai

(35)

1.

1.

PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA INTERNASIONAL OLEH

PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA INTERNASIONAL OLEH

MAHKAMAH INTERNASIONAL

MAHKAMAH INTERNASIONAL

a. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya

Sengketa internasional adalah sengketa atau

perselisihan yang terjadi antar negara baik yang

berupa masalah :

Wilayah,

Warganegara,

Hak Asasi Manusia,

Terorisme, dll.

Faktor

politis

atau

perbatasan

(36)

1.

1.

Segi Politis (

Segi Politis (

Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian

Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian

)

)

2.

2.

Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial

Hak Atas Suatu Wilayah Teritorial

3.

3.

Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologi

Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologi

4.

4.

Permasalahan Terorisme

Permasalahan Terorisme

5.

5.

Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.

Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa.

6.

6.

Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.

Adanya Hegemoni (pengaruh kekuatan) Amerika.

(37)

b.

b.

PERAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM

PERAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM

MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL

MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui

Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah

Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah

Adjudication

Adjudication

,

,

yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan

yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan

internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga

internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga

peradilan.

peradilan.

Adjudikasi

Adjudikasi

berbeda dari

berbeda dari

arbitrase

arbitrase

, karena adjudikasi mencakup

, karena adjudikasi mencakup

proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan

proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan

tetap, sementara

(38)

Wewenang ratione personae, yaitu siapa-siapa

saja yang dapat menga-jukan perkara ke

mahkamah, dan

Wewenang ratione materiae, yaitu mengenai

jenis sengketa-sengketa yang dapat diajukan.

MAHKAMAH

INTERNASIONAL

Wewenang wajib (

compulsory jurisdiction

), yaitu hanya dapat terjadi

jika negara-negara sebelumnya dalam suatu persetujuan menerima

wewenang tsb.

Berdasarkan Ketentuan Konvensional

(39)

MAHKAMAH INTERNASIONAL

MAHKAMAH INTERNASIONAL

Fungsi konsultatif

Fungsi konsultatif

, yaitu memberikan pendapat-pendapat yang

, yaitu memberikan pendapat-pendapat yang

tidak mengikat atau apa yang disebut

tidak mengikat atau apa yang disebut

advisory opinion

advisory opinion

:

:

1.

1. Natur Yuridik Pendapat Hukum (Advisory Opinion)Natur Yuridik Pendapat Hukum (Advisory Opinion)

2.

2. Permintaan Pendapat Mahkamah Internasional :Permintaan Pendapat Mahkamah Internasional :

(40)

BEBERAPA ISTILAH PENTING YANG BERHUBUNGAN DENGAN

BEBERAPA ISTILAH PENTING YANG BERHUBUNGAN DENGAN

UPAYA-UPAYA PENYELESAIAN INTERNASIONAL

UPAYA-UPAYA PENYELESAIAN INTERNASIONAL

1. Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang.

2. Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang akan diselesaikan, melalui:

Penetapan ihwal persengketaan,

Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan

Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan kasus.

Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dalam compromis.

(41)

c. PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL

MELALUI MAHKAMAH INTERNASIONAL

Telah Terjadi Pelanggaran

HAM Ada Pengaduan

Dari Negara Yang Dirugikan

Komisi Tinggi HAM PBB/ Lembaga HAM

Internasional Pemeriksaan Dan

Penyeledikan Proses Peradilan s.d.

Pemberian Sanksi

MAHKAMAH INTERNASIONAL

Negara-Negara Anggota/Bukan

PBB

Terjadi Sengketa/

Konflik A

B C

(42)

Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian

sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional.

Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan sementara

dalam bentuk

ordonasi (melindungi hak-hak dan kepentingan

pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar atau

penyelesaian lainnya secara defenitif.

(43)

d.

d.

KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM

KEPUTUSAN MAHKAMAH INTERNASIONAL DALAM

MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL

MENYELESAIKAN SENGKETA INTERNASIONAL

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayoritas dari

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayoritas dari

hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara

hakim yang hadir. Jika suara seimbang, suara

ketua atau wakilnya yang menentukan. Terdiri dari 3 bagian :

ketua atau wakilnya yang menentukan. Terdiri dari 3 bagian :

Pertama berisikan komposisi mahkamahPertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenai pihak-pihak yang , informasi mengenai pihak-pihak yang

bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi bersengketa, serta wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.

hukum pihak-pihak yang bersengketa.

Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamahKedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang merupakan yang merupakan

suatu keharusan karena penyelesaian

suatu keharusan karena penyelesaian yuridiksionalyuridiksional sering merupakan salah satu sering merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga

sensibilitas

sensibilitas pihak-pihak yang bersengketa. pihak-pihak yang bersengketa.

Ketiga berisi Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamah yang mengikat dispositif, yaitu berisikan keputusan mahkamah yang mengikat

(44)

e.

e.

PERANAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM MENJAGA

PERANAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM MENJAGA

PERDAMAIAN DUNIA

PERDAMAIAN DUNIA

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan

hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)

hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya)

dalam menjaga perdamaian dunia :

dalam menjaga perdamaian dunia :

1.

1.

Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai (

Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai (

Antartika

Antartika

Treaty)

Treaty)

pada tahun 1959.

pada tahun 1959.

2.

2.

Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian (

Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian (

Non-

Non-Proliferation Treaty)

Proliferation Treaty)

tahun 1968.

tahun 1968.

3.

3.

Perjanjian damai Dayton (Ohio-AS) tahun 1995 yang mengharuskan

Perjanjian damai Dayton (Ohio-AS) tahun 1995 yang mengharuskan

pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk

pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk

itu, NATO menempatkan pasukannya guna menegakkan hukum

itu, NATO menempatkan pasukannya guna menegakkan hukum

(45)

f. PRINSIP HIDUP BERDAMPINGAN SECARA DAMAI

BERDASARKAN PERSAMAAN DERAJAT

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai didasarkan

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai didasarkan

pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku secara

pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku secara

universal:

universal:

1.

1.Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat mengancam Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan integritas teritorial atau kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB.

cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB. 2.

2.Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara.Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara. 3.

3.Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa.Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa. 4.

4.Persamaan kedaulatan negara.Persamaan kedaulatan negara. 5.

5.Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.

integritas teritorial suatu negara. 6.

6.Itikad baik dalam hubungan internasional.Itikad baik dalam hubungan internasional. 7.

(46)

Setelah mempelajari materi-materi tentang :

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penyebab Timbulnya Sengketa Penyebab Timbulnya Sengketa internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional

internasional dan Cara Penyelesaian Oleh Mahkamah Internasional, lakukan Strategi , lakukan Strategi Pembelajaran dengan Penugasan

Pembelajaran dengan Penugasan Cooperative Integrated Reading and Cooperative Integrated Reading and

Composition

Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

Langkah-langkah : Langkah-langkah : 1.

1.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 2.

2.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 3.

3.Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.

lembar kertas. 4.

4.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5.

5.Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama. 6.

(47)

2.

2.

MENGHARGAI KEPUTUSAN INTERNASIONAL

MENGHARGAI KEPUTUSAN INTERNASIONAL

No Yang TerlibatPihak-Pihak Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan

1. Amerika Serikat di Filipina, Indo China & Jepang

 Tahun 1906, tentara Amerika telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga Filipina (Moro Massacre).

Tahun 1968, peristiwa yang lebih dikenal dengan My Lai Massacre, sebuah kompi Amerika menyapu warga desa dengan senjata otomatis hingga menewaskan sekitar 500 korban.

Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 rakyat Jepang yang tidak berdosa telah terpanggang dengan dijatuhkannya bom atom di Hirosima dan Nagasaki (Jepang).

Para pelaku ke-jahatan perang telah diajukan ke pengadilan militer, namun tidak lama kemudian banyak yang dibebaskan. (Mahkamah

(48)

2. 2. Jerman dan Jepang dalam aksinya di Eropa dan Asia.

 Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Jerman di bawah pimpinan Adolf

Jerman di bawah pimpinan Adolf

Hitler telah melakukan pembasmian

Hitler telah melakukan pembasmian

terhadap lawan politik maupun

terhadap lawan politik maupun

orang-orang Yahudi serta

orang-orang Yahudi serta

penyerbuan terhadap negara Austria,

penyerbuan terhadap negara Austria,

Polandia dan Cekoslowakia dengan

Polandia dan Cekoslowakia dengan

cara-cara yang sangat biadab

cara-cara yang sangat biadab

(holocaust).

(holocaust).

 Pasukan Jepang baik di Indonesia, Pasukan Jepang baik di Indonesia,

Korea maupun di China yang sangat

Korea maupun di China yang sangat

kejam selama pendudukan. Di

kejam selama pendudukan. Di

Indonesia, selama pendudukan

Indonesia, selama pendudukan

Jepang Tidak kurang dari 10.000

Jepang Tidak kurang dari 10.000

rakyat hilang dan tidak pernah

rakyat hilang dan tidak pernah

kembali selama berlangsungnya

kembali selama berlangsungnya

romusha tersebut.

romusha tersebut.

Sebelum Perang Dunia

Sebelum Perang Dunia

II, kolonialisme Barat

II, kolonialisme Barat

dengan jutaan korban

dengan jutaan korban

tidak tersentuh. Baru

tidak tersentuh. Baru

setelah sekutu membuka

setelah sekutu membuka

Pengadilan Nuremberg

Pengadilan Nuremberg

(1945-1946) untuk Nazi

(1945-1946) untuk Nazi

dan Jepang, dimulailah

dan Jepang, dimulailah

proses pelembagaan

proses pelembagaan

untuk kejahatan perang

untuk kejahatan perang

melalui empat Konvensi

melalui empat Konvensi

Geneva tahun 1949.

(49)

3 Serbia di Kroasia dan Bosnia

Herzegovina (Yugoslavia)

 Kurun waktu antara tahun 1992-1995, pasukan Serbia telah melakukan pemmbersihan etnik (etnic cleansing) terutama terhadap warga sipil muslim Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah lain serta di Kroasia yang ingin melepaskan diri dari Serbia setelah bubarnya negara federasi Yugoslavia. Tidak kurang 700.000 warga sipil telah disiksa dan dibunuh dengan kejam. Beberapa nama yang harus bertanggungjawab atas perbuatan kejahatan perang tersebut antara lain : Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic, Mladic, dan lain-lain.

Tahun 1994 pengadilan

terhadap para penjahat perang telah terbukti di Den Haag (Belanda).

Proses

pengadilan terus berlangsung,

(50)

4 Pemerintah Rwanda

terhadap etnis Hutu dan Tutsi

 Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi telah terbunuh. Pemerintah Rwanda bertanggung-jawab atas kasus terbunuhnya kedua etnis tersebut.

PBB menggelar pengadilan keja-hatan perang yang digelar di Arusha

(Tanzania),

namun hanya mampu menyerat 29 orang yang diadilli.

Catatan :

(51)

SOAL ESSAY/URAIAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Berikan alasan, mengapa dalam kehidupan antar bangsa diperlukan hukum internasional ?

2. Rumuskan kembali tentang hukum internasional dari berbagai pendapat para ahli !

3. Berikan 2(dua) contoh tentang penerapan asas kebangsaan kebangsaan dalam hukum internasional !

4. Jelaskan perbedaan antara hukum internasional tertulis dan tidak tertulis ! 5. Tuliskan kembali sumber-sumber hukum internasional berdasarkan Pasal

(52)

6. Jelaskan bagaimana proses ratifkasi yang dilakukan di negara Indonesia! 7. Jelaskan bagaimana proses/prosedur penyelesaian sengketa Internasional

yang melibatkan 2(dua) atau lebih negara yang terliibat!

8. Tuliskan kembali apa yang menjadi tugas dan fungsi Mahkamah Internasional dalam upaya menyelesaikan sengketa-sengketa internasional!

9. Jelaskan mengapa setiap bangsa atau negara menghendaki hidup berdampingan secara damai!

(53)

STUDI KASUS

STUDI KASUS

Tugas Pengadilan Internasional

Kongo: Satu-satunya pengadilan kejahatan perang internasional yang permanen memulai perkara pertamanya, dalam kasus pemimpin milisi di Republik Demokratik Kongo. Para hakim di Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) akan memutuskan apakah Thomas Lubanga akan diadili atas tuduhan merekrut tentara anak-anak. Konflik di Kongo yang terjadi selama empat tahun menyebabkan sekitar empat juta orang tewas.

Amerika Serikat dengan keras menentang pembentukan ICC, karena khawatir tentaranya akan diadili secara politik. ICC dirancang untuk menggantikan berbagai pengadilan ad hoc kejahatan perang yang didirikan di beberapa negara, termasuk pengadilan yang menangani kejahatan perang di bekas Yugoslavia dan pembantaian etnik di Rwanda. Thomas Lubanga, 45 tahun, memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) di distrik Ituri di Kongo timur laut, tempat peperangan terus pecah setelah perang lima tahun secara resmi berakhir pada tahun 2003.

(54)

Tentara anak-anak itu kemudian diperintahkan “untuk membunuh semua etnik Lendu termasuk pria, wanita dan anak-anak”, tambah pernyataan itu, berdasarkan kesaksian dari enam orang anak. Lubanga menyangkal tiga dakwaan kejahatan perang. Para pengacaranya mengatakan Lubanga berusaha menghentikan konflik dan dia dihukum oleh masyarakat internasional karena menolak untuk memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan asing di daerah pertambangan yang dia kuasai.

Berbicara tentang musuh-musuhnya, Lubanga pernah mengatakan kepada pasukan penjaga perdamaian PBB: “Mereka yang melakukan melakukan genosida atau pembantaian harus dihukum.” Wartawan BBC Mark Doyle mengatakan konflik di Ituri terlihat seperti perang antar etnik, tetapi akar permasalahannya adalah penambangan emas dan mineral lainnya.

Sumber: BBCIndonesia (Faisal - Tempo News Room)

(55)

TAGIHAN TUGAS :

Berdasarkan wacana studi kasus di atas, berikan pendapat, tanggapan atau

analisis anda!

1.Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda!

2.Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud “Tugas Pengadilan Internasional” dan hubungannya dengan tentara Amerika Serikat yang ada di Kongo !

3.Jelaskan dengan memberi alasan, apa sesungguhnya yang dilakukan Thomas Lubanga memimpin milisi Persatuan Patriot Kongo (UPC) sehubungan dengan “keberadaan

pengadilan internasional” !

4.Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi konflik atau sengketa internasional yang terjadi di Kongo!

5.Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan kesadaran para pemimpin di Kongo agar menghormati hukum internasional, jika anda :

a. Sebagai salah satu rakyat Kongo!

b. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia di PBB!

(56)

INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)

INQUIRI (TUGAS KELOMPOK)

1.

1.

Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan diskusi

Carilah referansi lebih lanjut atau dari kliping untuk bahan diskusi

tentang peranan Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan

tentang peranan Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan

sengketa intarnasional terutama yang berhubungan dengan

sengketa intarnasional terutama yang berhubungan dengan

masalah-masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia!

masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia!

2.

2.

Berikan pendapat atau pandangan anda tentang:

Berikan pendapat atau pandangan anda tentang:

a.

a.

Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwa pulau Sipadan

Mahkamah Internasional yang memutuskan bahwa pulau Sipadan

dan Ligitin menjadi bagian wilayah Malaysia!

dan Ligitin menjadi bagian wilayah Malaysia!

b.

b.

Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telah dilakukan!

Bagaimana upaya-upaya bangsa Indonesia yang telah dilakukan!

c.

c.

Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadap negara

Apa dan bagaiamana yang harus kita lakukan terhadap negara

Malaysia!

Malaysia!

3.

3.

Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimana prosedur

Carilah informasi dari berbagai sumber tentang bagaimana prosedur

untuk menyelesaikan sengketa internasional melalui Mahkamah

untuk menyelesaikan sengketa internasional melalui Mahkamah

Internasional !

Referensi

Dokumen terkait

This suggests greater recruitment and reliance on parietal regions than that seen in the control group and implies, as in previous literature (Kamio and Toichi 2000; Toichi and Ka-

Meskipun upaya mem-branding UMKM di Kecamatan Sumpiuh sudah dilaksanakan dengan seringnya pemberitaan lewat media massa, beroperasinya stasiun radio Komunitas Peduli Sumpiuh

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1)Kinerja reksadana saham konvensional lebih rendah dari kinerja IHSG sebagai tolak ukurnya; (2) Kinerja reksadana saham

The t-test analysis was conducted to answer questions on: (1) The possible differentiation of species diversity index (H’) of total seaweed which grow (in all

Selain itu pada penelitian Albuquerque et al (2015) menunjukan hasil prediksi nasabah kredit dari tahun ketahun semakin meningkat sehingga bank harus selektif dalam

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari kondisi awal kreativitas anak kelompok B2 berada pada kriteria belum berkembang pada siklus I meningkat menjadi berkembang

[r]

Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding. Pengaruh ( Contextual