• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Hukum dan Peradilan Internasional (1)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5

SISTEM HUKUM DAN

PERADILAN INTERNASIONAL

Kelompok :

Albert Liem

Alberthus

Anthony

(2)

PETA KONSEP (KD 5.1.)

Hub. Hukum Internasional dgn Hk.

Nasional

Proses ratifikasi Hk. Int menjadi Hk.

Nasional

Peradilan

(3)

B. SISTEM HUKUM DAN PERADILAN

INTERNASIONAL

C. PENYEBAB TIMBULNYA SENGKETA

INTERNASIONAL

DAN CARA PENYELESAIAN OLEH

MAHKAMAH INTERNASIONAL

(4)

1. Sistem Hukum Internasional

Kata sistem dalam

KAMUS BESAR

BAHASA INDONESIA

mengandung arti

susunan kesatuan-kesatuan yang

masing-masing tidak berdiri sendiri-sendiri,tetapi

berfungsi membentuk kesatuan secara

keseluruan.

Sistem Hukum Internasional adalah satu

keatun hukum yang berlaku untuk

komunitas internasional yang harus

dipatuhi dan ditaati oleh setiap negara

(5)

2. Pengertian Hukum Internasional

Hugo de groot (grotius) dalam

bukunya

De Jure Belli ac Pacis

(Perihal Perang dan Damai)

mengemukakan bahwa hukum dan

hubungan internasional didasarkan

pada kemauan bebas dan

persetujuan beberapa atau semua

negara.

Sam Suhedi berpendapat bahwa

(6)

Hukum Internasional adalah bagian

hukum yang mengatur aktivitas

entitas berskala internasional.

J.G Starke

Hukum Internasioanal adalah

sekumpulan hukum(

body of law

) yang

sebagian besar terdiri dari asas-asas

dan karena itu biasanya diataati dalam

hubungan antarnegara.

Wirjono Prodjodikoro

Hukum Internasional adalahhkum yang

(7)

1. Sistem hukum internasional

2. Pengertian hukum internasional

3. asal mula hukum internasional

4. hukum internasional dalam arti

modern

(8)

Mochtar Kusumaatmadja

Hubungan Internasional adalah

keseluruan kaidah dan asas yang

mengatur hubungan atau persoalan

yang melintasi batas-batas negara

antara

Negara dan negara

Negara dengan subjek hukum lain

(9)

3. Asal Mulas Hukum Internasional

Bangsa Romawi sudah mengenal hukum

internasional sejak tahun 89 SM.Hukum

tersebut lebih dikenal dengan nama

ius civile

(hukum sipil) dan

ius gentium

(hukum antar

bangsa).

Ius civile

merupakan hukum nasional yang

berlaku bagi warga Romawi dimanapun

mereka berada.

Ius Gentium

yang kemudian berkembang

menjadi ius inter gentium ialah hukum yang

merupakan bagian dari hukum romawi dan

diterpkan bagi kaula negara (orang asing)

(10)

Hukum ini beerkembang menjadi

volkernrecht,droit des gens,

dan

law of

nations

atau

international law

.

Pengertian volkernrecht dan ius gentium

sebenarnya tidak sama.Dalam Hukum

Romawi,istilah

ius gentium

mempunyai

pengertian sebagai berikut:

Hukum yang mengatur hubungan antara 2

orang warga kota Roma dan Orang asing

Hukum yang diturunkan dari tata tertib alam

yang mengatur masyarakat segala

(11)

Dalam perkembangan

berikutnya,pemahaman tentang hukum

internasional dapat dibedakan menjadi

@ hal,yaitu:

Hukum perdata internasional, yaitu hukum

internasional yang mengatur hubungan

hukum anatarwarga negara suatu negara

dan warga negara dari negara lain.

Hukum publik internasional yaitu hukum

internasional yang mengatur negara yang

satu dan negara yang lain dalam

(12)

4. Hukum Internasional dalam Arti

Modern

Hukum Tertulis

(13)

Hukum Tertulis

Ruang lingkup hukum internasional hanya

berlaku untuk perjanjian-perjanjian antar

negara

Menghasilkan suatu perjanjian tertulis yang

dikenal dengan nama Vienna Convention

on the Law of Treaties

Perjanjian internasional tertulis tunduk

pada ketentuan hukum kebiasaan

(14)

Hukum Tidak Tertulis

Masih terdapat hukum

kebiasaan internasional (hukum

tidak tertulis) yg ruang lingkupnya hanya utk perjanjian

antar negara.

Perjanjian-perjanjian antar negara dengan subjek hukum

lain, ada pengaturan tersendiri seperti perjanjian antar

negara dan organisasi-organisasi internasional.

Dalam perjanjian tidak tertulis (

International Agreement

Not in Written Form

), contohnya adalah Prancis (1973)

mengadakan percobaan nuklir di Atol Aruboa yg banyak

menuai protes dari negara lain bahkan, masalahnya

diajukan kepada Mahkamah Internasional di Den Haag.

Selanjutnya negara Prancis tidak lagi melakukan

percobaan sejenis dan bila ingkar janji, negara lain

(15)

Asas Teritorial

Asas yang didasarkan pada kekuasaan negara atas

daerahnya.

Asas Kebangsaan

Asas yang didasarkan pada kekuasaan negara untuk

warga negaranya.

Asas Kepentingan Umum

Asas yang didasarkan pada wewenang negara untuk

melindungi dan mengatur kepentingan dalam

kehidupan masyarakat.

(16)

Menurut

Mochtar Kusumaatmadja

, sumber hukum

dapat dibedakan antara sumber hukum dalam arti

material dan sumber hukum dalam arti formal.

Dalam arti Material

Sumber hukum yang membahas dasar berlakunya

hukum suatu negara

Dalam arti Formal

Sumber dari mana kita mendapatkan atau menemukan

ketentuan-ketentuan hukum internasional.

(17)

7. Subjek Hukum Internasional

Subjek hukum internasional adalah orang atau badan

tertentu yang dapat melakukan tindakan tertentu

sehingga menimbulkan hak dan kewajiban dalam

bidang internasional.

Pihak yang dapat disebut sebagai subjek hukum

internasional adalah :

Negara

Takhta Suci

Palang Merah Internasional

Organisasi Internasional

Orang Perseorangan

(18)

8. Hubungan Hukum Internasional dan

Hukum Nasional

Terdapat dua aliran yang memberikan gambaran

bagaimana keterkaitan hukum internasional dan

hukum nasional, yaitu :

Aliran Monoisme

menurut aliran ini, hukum internasional dan hukum

nasional merupakan satu kesatuan karena mengikat

subjek hukum yang sama, yaitu individu-individu

dalam suatu negara.

Aliran Dualisme

menurut aliran ini, hukum internasional dan hukum

nasional merupakan dua sistem terpisan dan

berbeda satu sama lain yang ditinjau dari

(19)

9. Proses Ratifikasi Hukum Internasional

menjadi Hukum Nasional

Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang

Perjanjian Internasional, bahwa dalam

pembuatan perjanjian internasional harus

didasarkan pada prinsip-prinsip

persamaan, saling menguntungkan dan

memperhatikan hukum nasional atau

hukum internasional yang berlaku.

Harus didahului dengan konsultasi

dan koordinasi dengan menteri luar

negeri, dan posisi pemerintah

harus dituangkan dalam suatu

(20)

Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian

Internasional

Negar

a

A

Negar

a

B,C,D

dst.

Penjajakan

Perundinga

n

Perumusan

naskah

Penerimaa

n

Penandatanga

nan

(21)

Pengesahan perjanjian internasional mrp

tahap penting dalam proses pembuatan

perjanjian internasional, karena suatu

negara telah menyatakan diri untuk

terikat

secara definitif

.

Tentang pengesahan

perjanjian internasional,

(22)

PENGESAHAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

DENGAN

UNDANG-UNDANG DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN

Apabila berkenaan dengan :

a. Masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara;

b. Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah; c. Kedaulatan negara;

d. Hak asasi manusia dan lingkungan hidup;

e. Pembentukkan kaidah hukum baru;

f. Pinjaman atau hibah luar negeri.

Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi

perjanjian

dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.

(23)

Suatu perjanjian internasional dapat berakhir

bila :

1. Terdapat kesepakatan para pihak melalui

prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian;

2. Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai;

3. Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi

pelaksanaan perjanjian;

4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau

melanggar ketentuan dalam perjanjian;

5. Dibuat suatu perjanjian baru yang

menggantikan perjanjian lama;

6. Munculnya norma-norma baru dalam hukum

internasional;

7. Hilangnya objek perjanjian

(24)

Pasal 11 UUD 1945 menyatakan bahwa “

Presiden

dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat

menyatakan perang, membuat perdamaian, dan

perjanjian dengan negara lain

”.

Bahwa perjanjian yang harus disampaikan kepada

DPR untuk

mendapat persetujuan sebelum disahkan oleh

presiden ialah

perjanjian-perjanjian yang lazimnya berbentuk treaty

dan

mengandung materi :

1. Soal-soal politik atau soal-soal yang dapat

mempengaruhi haluan politik negara (perjanjian

persahabatan, perubahan wilayah, atau penetapan

tapal batas.

2. Ikatan-ikatan yang sedemikian rupa sifatnya dapat

mempengaruhi haluan politik negara, perjanjian

kerjasama ekonomi, atau pinjaman uang.

(25)

Komponen-komponen

Lembaga Peradilan

Internasional

Komposisi terdiri dari 15

orang Hakim dan masa

jabatan 9 tahun. Dipilih oleh

MU & DK (5 ang dari negara

anggota tetap DK PBB)

Berfungsi, menyelesaikan

kasus – kasus persengketaan

internasional yang subjeknya

negara.

Yurisdiksi adalah kewenangan

MI untuk memu-tuskan

perkara-perkara pertikaian

dan memberi opini yang

bersifat nasihat.

10. Peradilan

(26)

Mahkamah Internasional dalam mengadili

suatu perkara, berpedoman pada

perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan

kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai

sumber hukum.

Keputusan Mahkamah Internasional,

merupakan keputusan terakhir walaupun

dapat diminta banding.

Di samping pengadilan Mahkamah

Internasional, terdapat juga pengadilan

arbitrasi internasional.

Arbitrasi internasional hanya untuk

(27)

2)

Mahkamah Pidana

Internasional

(The International Criminal

Court)

Komposisi adalah

18 orang hakim

yang masa

jabatannya 9 tahun.

Dipilih berdasarkan

2/3 suara Majelis

Negara Pihak.

Yurisdiksi adalah

kewenangan untuk

menegakkan aturan

hukum internasional

terhadap pelaku

kejahatan berat.

Kejahatan Genosida

Kejahatan terhadap

kemanusiaan

(28)

3)

Panel Khusus dan Spesial Pidana

Internasional (

The International Criminal

Tribunals/ICT

)

Berwenang

mengadili para

tersangka

kejahatan berat

internasional

yang bersifat

tidak permanen,

artinya setelah

selesai mengadili,

peradilan

dibubarkan

Contoh :

International

Criminal Tribunal

for Former

Yugoslavia

Special Court for

(29)

PETA KONSEP (KD 5.2. & 5.3)

Sengketa internasional dan faktor

penyebabnya

SENGKETA

INTERNASIONAL

DAN MAHKAMAH

INTERNASIONAL

Prinsip Hidup Berdampingan Secara

Damai

(30)

1. Penyebab Timbulnya Sengketa

Internasional oleh Mahkamah

Internasional

a.Sengketa Internasional dan Faktor

Penyebabnya

Sengketa internasional adalah sengketa atau

perselisihan yang terjadi antar negara baik

yang

berupa masalah :

Wilayah,

Warganegara,

Hak Asasi Manusia,

Terorisme, dll.

Faktor

politis

atau

perbatasan

wilayah

,

mrp faktor potensial

timbulnya ketegangan

dan sengketa

(31)

1.Segi Politis (

Adanya Pakta

Pertahanan atau Pakta

Perdamaian

)

2.Hak Atas Suatu Wilayah

Teritorial

3.Pengembangan Senjata Nuklir

atau Senjata Biologi

4.Permasalahan Terorisme

5.Ketidakpuasan Terhadap Rezim

Yang Berkuasa.

6.Adanya Hegemoni (pengaruh

kekuatan) Amerika.

Beberapa

Faktor

Penyebab

(32)

2. Peran Mahkamah Internasional

dalam Menyelesaikan Sangketa

Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa

internasional melalui Mahkamah

Internasional, dikenal dengan istilah

Adjudication

, yaitu suatu teknik hukum untuk

menyelesaikan persengkataan internasional

dengan menyerahkan putusan kepada

lembaga peradilan.

Adjudikasi

berbeda dari

arbitrase

, karena

adjudikasi mencakup proses kelembagaan

yang dilakukan oleh lembaga peradilan

(33)

Wewenang

ratione personae

,

yaitu siapa-siapa saja yang

dapat menga-jukan perkara

ke mahkamah, dan

Wewenang

ratione materiae

,

yaitu mengenai jenis

sengketa-sengketa yang

dapat diajukan.

Mahkamah

Internasio

nal

Wewenang wajib (compulsory jurisdiction),

yaitu hanya dapat terjadi jika negara-negara

sebelumnya dalam suatu persetujuan

menerima wewenang tsb.

Berdasarkan Ketentuan

Konvensional

(34)

Mahkamah

Internasio

nal

Fungsi konsultatif

, yaitu

memberikan

pendapat-pendapat yang tidak mengikat

atau apa yang disebut

advisory opinion :

1.Natur Yuridik Pendapat

Hukum (Advisory

Opinion)

2.Permintaan Pendapat

Mahkamah Internasional :

Badan yang dapat

meminta pendapat

mahkamah

Pemberian pendapat

(35)

Beberapa istilah penting yang berhubungan

dengan

upaya-upaya penyelesaian Internasional.

1. Advisory Opinion

, suatu opini hukum yang dibuat

oleh pengadilan dalam melarasi permasalahan yang

diajukan oleh lembaga berwenang.

2. Compromis

, suatu kesepakatan awal di anatara pihak

yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal

persengketaan yang akan diselesaikan, melalui :

Penetapan ihwal persengketaan,

Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan,

dan

Membuat aturan prosedur yang harus diikuti

dalam menentukan kasus.

Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan

melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan

oleh pihak yang bersangkutan dalam

compromis.

3. Ex Aequo Et Bono

, asas untuk menetapkan keputusan

(36)

Telah

Dari Negara

Yang

Dirugikan

Komisi Tinggi

HAM PBB/

3. Prosedur penyelesaian Sengketa

(37)

Beberapa hal terkait dengan prosedur

penyelesaian

sengketa Internasional melalui Mahkamah

Internasional.

Wewenang Mahkamah, yaitu

dapat mengambil

tindakan sementara dalam bentuk

ordonasi

(melindungi hak-hak dan kepentingan pihak-pihak

yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar

atau penyelesaian lainnya secara defenitif.

Penolakan Hadir di Mahkamah,

bahwa sikap salah

(38)

4. Kep Mahkamah Internasional dlm

Menyelesaikan Sengketa Internasional

Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan

suara mayo

ritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara seimbang,

suara

ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3

bagian :

Pertama berisikan komposisi mahkamah

, informasi

mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta

wakil-wakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan

argumentasi hukum pihak-pihak yang bersengketa.

Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi

mahkamah

yang merupakan suatu keharusan karena

penyelesaian

yuridiksional

sering merupakan salah

satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari

sengketa dan karena itu, perlu dijaga

sensibilitas

pihak-pihak yang bersengketa.

Ketiga berisi

dispositif

, yaitu berisikan keputusan

(39)

5. Peranan Hukum Internasional Dalam

Menjaga Perdamaian Dunia

Berikut ini ada beberapa contoh mengenai

peranan

hukum internasional (berdasarkan

sumber-sumbernya)

dalam menjaga perdamaian dunia :

1. Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara

damai (

Antartika Treaty)

pada tahun 1959.

2. Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk

kepentingan perdamaian (

Non-Proliferation

Treaty)

tahun 1968.

3. Perjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995

yang mengharuskan pihak Serbia, Muslim

Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk

itu, NATO menempatkan pasukannya guna

(40)

6. Prinsip Hidup Berdampingan Secara

Damai Berdasarkan Persamaan

Derajat

Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara

damai

dida-sarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang

berlaku

secara universal :

1. Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan

yang bersifat mengancam integritas teritorial atau

kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan

cara-cara lainnya yang tidak sesuai dengan

tujuan-tujuan PBB.

2. Non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar

negeri suatu negara.

3. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap

bangsa.

4. Persamaan kedaulatan negara.

5. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan,

kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara.

(41)

D. Menghargai Keputusan

Internasional

No

Pihak-Pihak Yang

Terlibat Uraian Kasus atau Kejadian Keterangan 1. Amerika

Serikat di Filipina, Indo China & Jepang

Tahun 1906, tentara Amerika telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga Filipina (moro massacre).

Tahun 1968, peristiwa yang lebih dikenal dengan My Lai Massacre, sebuah kompi Amerika menyapu warga desa dengan senjata otomatis hingga menewaskan sekitar 500 korban.

(42)

2. Jerman & Jepang dalam

aksinya di Eropa dan Asia.

Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler telah melakukan pembasmian terhadap lawan politik maupun orang-orang Yahudi serta penyerbuan terhadap negara Austria, Polandia dan Cekoslowakia dengan cara-cara yang sangat biadab (holocaust).

Pasukan Jepang baik di Indonesia, Korea maupun di China yang sangat kejam selama pendudukan. Di Indonesia, selama pendudukan Jepang Tidak kurang dari 10.000 rakyat hilang dan tidak pernah kembali selama berlangsungnya romusha tersebut.

Sebelum

Perang Dunia II, kolonia-lisme Barat de-ngan

(43)

3 Serbia di Kroasia dan Bosnia

Herzegovina (Yugoslavia)

Kurun waktu antara tahun 1992-1995, pasukan Serbia telah melakukan pemmbersihan etnik (etnic cleansing) terutama terhadap warga sipil muslim Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah lain serta di Kroasia yang ingin melepaskan diri dari Serbia setelah bubarnya negara federasi Yugoslavia. Tidak kurang 700.000 warga sipil telah disiksa dan dibunuh dengan kejam. Beberapa nama yang harus bertanggungjawab atas perbuatan kejahatan perang tersebut antara lain : Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic, Mladic, dan lain-lain.

(44)

4 Pemerintah Rwanda terhadap etnis Hutu dan Tutsi

Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi telah terbunuh. Pemerintah Rwanda bertanggung-jawab atas kasus terbunuhnya kedua etnis tersebut. Arusha (Tan-zania), namun hanya mampu menyerat 29 orang yang diadilli.

Catatan :

(45)

TERIMA KASIH

ATAS

PERHATIANNYA

CREDITS

ALBERT LIEM

Bagian B no 9-10 dan Bagian C no

1

ALBERTHUS

Bagian B no 5 – 8

ANTHONY

Bagian C no 2 - 5

BUDIANTO

Bagian C no 6 dan Bagian D

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun upaya mem-branding UMKM di Kecamatan Sumpiuh sudah dilaksanakan dengan seringnya pemberitaan lewat media massa, beroperasinya stasiun radio Komunitas Peduli Sumpiuh

Pengembangan kurikulum prodi pendidikan IPA FIP Unhasy yang dibuat oleh penulis sudah memuat capaian pembelajaran tersebut mencakup empat aspek yaitu sikap, pengetahuan,

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kondisi optimum parameter-parameter yang mempengaruhi proses ekstraksi oleoresin jahe

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari kondisi awal kreativitas anak kelompok B2 berada pada kriteria belum berkembang pada siklus I meningkat menjadi berkembang

Hijab adalah selembar kain yang menutupi aurat rambut wanita dari pandangan yang bukan mukhrimnya, dan pemakaian hijab merupakan salah satu ketentuan yang berlaku dalam

Website pembelajaran try out unas ini memberikan informasi mengenai berita, profil , tips dan trik, serta link yang selalu dibutuhkan bagi para siswa SMA tingkat akhir

sistem pemrosesan dan komunikasi yang sistem pemrosesan dan komunikasi yang meringkaskan informasi perusahaan yang meringkaskan informasi perusahaan yang sangat banyak ke

Hal inilah yang mungkin terjadi pada penelitian ini, dimana seluruh subyek dengan asupan rendah namun kadar hemoglobin darah normal, sehingga tidak terdapat hubungan antara