Nama : Abdi Satria S. Perkasa NIM : 201210360311082
HUKUM INTERNASIONAL ( C ) RESUME
Materi Ke 2
Pengertian hukum internasional
Hukum Internasional adalah himpunan dari peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat serta mengatur hubungan antara negara-negara dan subyek hukum lainnya dalam kehidupan masyarakat internasional.
Sejarah
Asal Mula Istilah Hukum Internasional
• droit de gens, ius gentium, Volkerrecht, Volkenrecht (1780-1840)/ Hukum Bangsa-Bangsa
• Law of state/ Hukum Antar Negara
• Public International Law (PD II)/ Hukum Internasional Publik • International Law/ Hukum Internasional (HI Modern/ Setelah PD II)
Istilah dalam hukum internasional,
Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.
berlaku Setelah PD II atau Abad 20 hingga sekarang , merupakan keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara antara :
negara dengan negara; negara dengan subyek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain.
Hukum Antar Bangsa
Masa berlakunya Abad 17 \sd 18 dan dari sisi objeknya hanya Bangsa/ Nations
Hukum Antar Negara
Diterapkan atau saat berlakunya pada Persang Dunia 2 dan dari sisi objeknya hanya negara
Perbedaan perbedaan istilah Hukum Internasional dengan Hk. Bangsa-bangsa, Hk. Antar Bangsa, Hk. Antar Negara.
Hukum antar bangsa hanya mencakup subyek hukum internasional dalam arti sempit yaitu hanya mengatur hubungan antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Begitu pula istilah Hukum antar negara hanya mengatur hubungan antara negara dengan negara, sehingga di dalam kedua istilah ini subyek Hukum Internasional yang muncul dewasa ini spt organisasi internasional, individu,
Meteri ke 3
Macam-macam sumber hukum Internasional i. Perjanjian Internasional
ii. Kebiasaan International
untuk dapat dikatakan menjadi sumber hukum, yaitu: harus terdapat suatu kebiasaan yang bersifat umum (unsur material) dan kebiasaan itu harus diterima sebagai hukum (unsur psikologis).
iii. Prinsip Hukum Umum
prinsip-prinsip hukum umum ini melandasi semua hukum yang ada di dunia, baik hukum internasional maupun hukum nasional.
iv. Keputusan Pengadilan
Keputusan-keputusan peradilan memainkan peranan yang cukup penting dalam membantu pembentukan norma-norma baru hukum internasional
v. Pendapat atau Ajaran para ahli/sarjana
Pendapat para sarjana terkemuka, mengenai suatu masalah tertentu, seringkali dikutip untuk memperkuat argument tentang adanya atau kebenaran dari suatu norma hukum.
Sifat dan daya ikat sumber Hukum Internasional
Sumber hukum internasional jika dibedakan berdasarkan sifat daya ikatnya maka dapat dibedakan menjadi sumber hukum primer dan sumber hukum subsider.
Sumber hukum primer adalah sumber hukum yang sifatnya paling utama artinya sumber hukum ini dapat berdiri sendiri-sendiri meskipun tanpa keberadaan sumber hukum yang lain. Sedangkan,
Sumber Hukum Primer hukum Internasional , meliputi 1. Perjanjian Internasional (International Conventions) 2. Kebiasaan International (International Custom) 3. Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) Sumber Hukum Subsider , meliputi
4. Keputusan Pengadilan (judicial decisions)
5. pendapat para ahli yang telah diakui kepakarannya (Theachings of the most highly qualified publicists).
Subjek hukum internasional
Subjek Hukum Internasional adalah pihak atau entitas yang dapat dibebani oleh hak dan kewajiban yang diatur oleh Hukum Internasional. Menurut pendekatan praktis , negara dan individu adalah subjek hukum internsional. Dalam arti yang lebih luas, negara lebih
berbperan secara penuh dan inidividu dalam daerah yang terbatas.
Macam-macam subjek hukum internasional
Negara.
Negara yang menjadi subjek hukum internasional yaitu negara yang merdeka, berdaulat dan tidak merupakan bagian dari suatu negara. negara yang berdaulat artinya negara yang mempunyai pemerintahan sendiri secara penuh, yaitu kekuasaan penuh terhadap warganegara dalam lingkungan kewenangan negara itu.
Tahta Suci (vatikan),
walaupun Vatikan bukan sebuah negara seperti pada umumnya, tahta suci mempunyai kedudukan sama dengan sebuah negara sebagai subjek hukum internasional.
Palang Merah Internasional,
Organisasi Internasional,
dalam pergaulan internasional yang menyangkut hubungan antar negara, banyak sekali organisasia yang diadakan (dibentuk) oleh negara-negara itu. bahkan sekarang dapat dikatakan telah menjadi lembaga hukum.
Orang Perseorangan (individu),
manusia sebagai individu dianggap sebagai subjek hukum internasional jika dalam tindakan atau kegiatan yang dilakukannya memperoleh penilaian positif atau negatif sesuai kehendak damai kehidupan masyarakat dunia. Individu juga dapat mengajukan perkara kepada Mahkamah Arbitrase Internasional.
Pemberontak dan pihak dalam sengketa.. ini dianggap sebagai salah satu subjek hukum internasional karena mereka memiliki hak yang sama untuk;
Menentukan nasibnya sendiri;
memilih sistem ekonomi, politik, sosial sendiri;
menguasai sumber kekayaan alam diwilayah yang didudukinya.
Materi ke 4
State Responsibility (Tanggung Jawab Negara)
Menurut hukum internasional, pertanggungjawaban negara timbul dalam hal negara itu merugikan negara lain. Pertanggungjawaban negara dibatasi pada pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar hukum internasional. Perbuatan suatu negara yang merugikan negara lain, tertapi tidak melanggar hukum internasional, tidak menimbulkan pertanggungjawaban negara
Pertanggungjawaban atas ekspropriasi Pertanggungjawaban atas hutang negara
Pertanggungjawaban atas kejahatan internasional
Materi ke 6
Pengertian dan Definisi organisasi internasional
organisasi internasional
organisasi internasional adalah produk dari hukum internasional. Ini adalah sebuah bentuk anologi dari level domestik yang mana menjadikan hukum sebagai keyakinan order dan tingkah laku bertanggung jawab dari komunitas nasional. Maka hukum internasional adalah sebuah kode desain tingkah laku yang dianut sebaik mungkin dalam sebuah sistem internasional yang relatif anarki. Untuk itu dalam jurnal ini akan dibicarakan mengenai sejarah hukum internasional dan bagaimana organisasi internasional terbentuk pada akhirnya.