1
Pengertian Hukum Internasional menurut Prof Dr. Mochtar
Kusumaatmaja dan J.G. Starke
Andi Sitti Rohadatul Aisy – 04020150787 Hukum Internasional
Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Muslim Indonesia
Pengertian hukum internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja, “hukum internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata”. Lebih lanjut ditegaskan, “hukum internasional adalah keseluruhan kaedah-kaedah dan azas-azas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara-negara antara negara dengan negara, negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain”1.
Dari definisi hukum internasional yang dikemukakan, oleh Mochtar ia mengemukakan bagaimana eksistensi hukum internasinal di era kontemporer saat ini. Di era globalisasi seperti saat ini eksistensi hukum internasional tidak dapat terbantahkan kembali keberadaannya, bahkan hukum internasional bukan hanya mengatur tentang hubungan antarbangsa, saat ini hukum internasional telah berkembang pesat sedemikian rupa sehingga subjek-subjek negara tidaklah terbatas pada negara-negara saja sebagaimana diawal perkembangan hukum internasional. Berbagai organisasi internasional, individu, perusahaan, vatican, billigerency, sekarang telah diakui sebagai bagian dari subjek hukum internasional.
Selanjutnya, sebagai bahan perbandingan, menurut J. G. Starke, “Hukum
internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan hukum yang sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati, dan karenanya, benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain”2. Rumusan mengenai hukum internasional dari Starke juga dijabarkan dalam referensi lain, yakni hukum internasional mencakup dua hal3: a) aturan hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional, hubungan lembaga atau organisasi internasional itu satu dengan lainnya; dan b)
1
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, (Jakarta: Binacipta, 1997), hlm. 3-4.
2
J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional, (Jakarta: PT Sinar Grafika, 2010), hlm. 3.
3
J.G. Starke, Introduction to International Law, edisi kesembilan, diterjemahkan oleh
Sumitro L.S. Dauredjo, “Pengantar Hukum Intrnasional, (Jakarta: Aksara Persada Indonesia,
2
hubungan lembaga atau organisasi internasional itu dengan negara dan orang perorangan, dan aturan hukum tertentu yang berkaitan dengan orang-perorangan dan badan-badan bukan negara sejauh hak-hak dan kewajiban orang-perorangan itu merupakan kepentingan masyarakat internasional. Singkatnya, hukum internasional yang didefinisikan oleh Starke ini bukan hanya mencakup hubungan antara negara dengan negara, melainkan juga mengatur bagaimana hak dan kewajiban lembaga pemerintah dan non pemerintah, organisasi internasional, serta individu dalam jangkauan internasional.