• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN CARA PENAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN CARA PENAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN CARA PENANAMAN DI PEMBIBITAN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TUJUH RUAS PANILI

Yulie Oktavia, Taufik Hidayat, Erpan Ramon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian km. 6.5 Kelurahan Semarang Kota Bengkulu

Email : taufikhidayat_stp@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tanaman panili merupakan salah satu tanaman dari famili Orchidaceae. Panili dapat diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan stek batang. Stek yang digunakan biasanya berukuran satu meter atau lebih dengan jumlah ruas 7-8 ruas. Bibit kadang-kadang harus didatangkan dari daerah lain, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk sampai di pembibitan. Penanaman bibit stek langsung di lahan membawa resiko yakni besarnya persentase stek yang mati akibat luka pangkasan yang belum kering sehingga pathogen mudah masuk dan melakukan aktivitasnya. Teknik penanaman merupakan cara budidaya yang mungkin ada pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman. Bentuk pangkal stek panili ada dua yaitu lurus dan melengkung. Dengan adanya kedua bentuk pangkal stek tersebut maka penanaman harus menyesuaikan dengan bentuk pangkal stek yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan dan cara penanaman yang akan memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan stek tujuh ruas panili.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan September 2009 di Kelurahan Kandang Limun Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah lama penyimpanan yang terdiri dari L0; 0 hari, L1; 4 hari, L2; 8 hari, L3; 12 hari, L4; 16 hari, factor kedua adalah cara penanaman yang terdiri dari P1; lurus, P2; melengkung dan P3; melengkung menyembul. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan setiap kombinasi terdiri dari tiga tanaman, dua sebagai sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara lama penyimpanan dan cara penanaman terhadap pertumbuhan stek panili. Namun secara tunggal, lama penyimpanan terbaik diperolah dari perlakuan lama penyimpanan 8 hari, sedangkan cara penanaman terbaik diperoleh dari cara penanaman lurus. Pada perlakuan lama penyimpanan, panjang tunas tertinggi dan jumlah daun terbanyak diperoleh dari lama penyimpanan 8 hari yaitu 71,2 cm dan 10 helai daun. Pada perlakuan cara penanaman, panjang akar terpanjang, berat kering akar, dan berat kering tunas tertinggi diperoleh dari cara penanaman lurus yaitu 28,95 cm, 1,17 gram dan 3,13 g, sedangkan jumlah akar terbanyak diperoleh dari perlakuan cara penanaman melengkung yaitu sebanyak 4 helai.

Kata kunci : Panili, stek, penyimpanan dan cara tanam.

ABSTRACT

(2)

straight and curved. With the second form of the base of the cuttings are then planting must adjust to the shape of the base of the cuttings were there. This study aimed to determine the effect of storage time and method of planting that will provide the best results for the growth of vanilla cuttings of seven sections. This study was conducted from June to September 2009 in the Village of Bengkulu City Kandang Limun. This study using Complete Randomized Design (RAKL) arranged in a factorial. The first factor is the length of storage consisting of L0; 0 day, L1, 4 days, L2; 8 days, L3; 12 days, L4; 16 days, the second factor is a way of planting that consists of P1; straight, P2; curved and P3 ; curved pop up. Each treatment combination was repeated three times and each combination consists of three plants, two in the sample.

The results showed that there is no interaction between storage time and manner of planting the cuttings growing vanilla. But the single best storage duration of treatment obtained 8 days storage time, while the best planting method derived from the method of planting straight. In the treatment of storage time, the highest shoot length and number of leaves obtained from most 8 days storage time is 71.2 cm and 10 leaves. In the treatment method of planting, the longest root length, root dry weight, and the highest shoot dry weight obtained from the straight way of planting that is 28.95 cm, 1.17 g and 3.13 g, while the highest number of roots obtained from the treatment method that is curved planting by 4 strands.

PENDAHULUAN

Tanaman panili (Vanilla planifolia Andr) merupakan salah satu tanaman dari famili Orchidaceae (anggrek-anggrekan) yang menghasilkan buah dengan aroma yang khas dan dipergunakan untuk memberikan aroma pada makanan, gula-gula, coklat dan es krim (wahid, 1996). Prospek pengembangan tanaman panili di Indonesia cukup cerah, hal ini dikarenakan syarat tumbuh yang sesuai pada beberapa daerah seperti Sumatera, Bali, Jawa dan Sulawesi (Lawani, 1991). Di provinsi Bengkulu prospek pengembangan tanaman panili cukup cerah karena syarat tumbuh yang memadai di beberapa daerah (Balai Informasi Pertanian, 1990)

Pada tahun 2010, ekspor produksi panili di provinsi Bengkulu sebesar 3,19 ton (BPS, 2011) dengan luas perkebunan panili rakyat di provinsi Bengkulu pada tahun 2010 adalah 67 ha, yang terdiri dari tanaman muda 25 ha, tanaman menghasilkan seluas 13 ha, dan tanaman tua/rusak seluas 29 ha. (BPS, 2011). Rata-rata produksi 245,38 kg/ha.

(3)

yang cukup lama untuk sampai di pembibitan (Hayani dan Suparman, 1991). Penanaman stek bibit langsung dilahan membawa resiko yakni besarnya persentase stek yang mati akibat luka pangkasan belum kering sehingga patogen mudah masuk dan melakukan aktivitasnya (Lawani, 1991). Menurut Dhalimi dan husjni dalam Evizal (1995), stek panili dapat bertahan selam 12-15 hari bila disimpan pada lingkungan yang sejuk dan lembab sehingga laju penguapan dan perombakan dapat ditekan. Teknik penanaman stek merupakan cara budidaya yang mungkin ada pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman. Di tingkat petani umumnya penanaman stek dilakukan dalam posisi lurus. Cara lain seperti posisi melengkung serta melengkung menyembul belum banyak dilakukan dan dilaporkan hasilnya (Imran dan Ahmad, 1991)

Tanaman panili mempunyai batang berwarna hijau, agak lunak, beruas-ruas serta mengandung air dan cenderung tumbuh lurus keatas. Bentuk pangkal stek ada dua yaitu lurus dan bengkok (melengkung). Dengan adanya bentuk pangkal stek tersebut, maka penanaman harus menyesuiakan dengan bentuk pangkal stek yang ada (Santoso, 1998). Menurut Hidayat (1996), hal ini dapat diatasi dengan cara penanaman melengkung dan lurus. Menurut Lawani (1991), selain kedua cara tersebut, ada juga petani yang tidak memasukkan seluruh ruas kedalam lubang tanam, melainkan dengan sengaja membiarkan ujung bekas potongan stek (bagian yang akan ditanam) menyembul sedikit ke permukaan tanah untuk menghindari pembusukan stek yang ditanam terutama yang terbenam di dalam tanah.

METODOLOGI Waktu dan Tempat Pengkajian

(4)

disusun secara acak. Dari ketiga tanaman diambil dua tanaman sebagai sampel.

Tahapan penelitian dimulai dengan survey lokasi dan sumber bibit, penyiapan lahan dan pembuatan naungan, penyiapan media tanam yakni tanah top soil dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1 diayak dengan menggunakan ayakan 5 mm dan dimasukkan kedalam polybag warna hitam ukuran 40 x 50 cm sebanyak 10 kg per polybag. Kemudian penyedian bahan stek diambil pada waktu yang berbeda sehingga penanaman dilakukan serempak. Bahan stek disimpan dalam gedebog pisang segar, dibungkus sampai seluruh bagian stek tertutup. Penanaman stek dilakukan sedalam 2 ruas dan berdasarkan perlakuan cara penanaman (lurus, melengkung, melengkung menyembul) dan setiap polybag di beri ajir. Pemeliharaan meliputi penyiraman dan penyiangan.

Variabel yang diamati meliputi persentase tumbuh, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar, berat kering akar, berat kering tunas. Sementara data penunjang yang diamati adalah suhu dan kelembaban di penyimpanan dan di pembibitan. Data yang diperoleh diuji secara statistic dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan 1% dan apabila hasil analisis menunjukkan perbedaan yang nyata maka akan dilakukan uji lanjut DMRT pada taraf 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan tanaman panili secara visual tumbuh normal, hal ini diduga karena keadaan lingkungan tumbuh yang cukup mendukung. Pertumbuhan stek panili dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban selama penyimpanan dan di pembibitan.

Pengukuran suhu dan kelembaban selama penyimpanan adalah 28-32 oC dan

66,5-80,5%, sedangkan suhu dan kelembaban selama di pembibitan adalah 28-30,5 oC dan

68-80%. Menurut Ruhnayat (2003) suhu yang sangat sesuai untuk tanaman panili adalah 24-26 oC sedangkan kelembaban yang sangat sesuai untuk tanaman panili adalah 60-75%, antara suhu dan kelembaban yang sangat sesuai untuk tanaman panili dengan suhu dan kelembaban di penyimpanan dan di pembibitan saat penelitian tidak berbeda jauh sehingga tanaman panili dapat tumbuh dengan baik selama dilakukan penelitian.

(5)

daun, sedangkan untuk peubah persentase stek tumbuh, jumlah akar, panjang akar, berat kering tunas dan berat kering akar memberikan pengaruh yang tidak nyata. Cara penanaman (P) sebagai faktor tunggal memberikan pengaruh yang sangat nyata pada peubah jumlah akar, berat kering tunas, berat kering akar dan berpengaruh nyata pada peubah panjang akar sedangkan untuk peubah persentase stek tumbuh, panjang tunas dan jumlag daun memberikan pengaruh yang tidak nyata.

Table 1. Rangkuman nilai F hitung pengaruh lama penyimpanan dan cara penanaman terhadap semua peubah yang diamati

Ket : Ns = Berbeda tidak nyata pada uji F taraf 5%

* = Berbeda nyata pada uji F taraf 5%

** = Berbeda sangat nyata pada uji F taraf 1%

Berdasarkan hasil analisis varian pada semua peubah yang diamati, ternyata tidak terdapat interaksi antara perlakuan lama penyimpanan dan cara penanaman. Hal ini diduga karena antara perlakuan lama penyimpanan dan cara penanaman tidak saling mempengaruhi terhadap pertumbuhan stek panili. Tetapi sebagai faktor tunggal, baik lama penyimpanan maupun cara penanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan stek panili.

Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Pertumbuhan Stek Panili

Hasil analisis varian dari perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap peubah panjang tunas, dan jumlah daun. Sedangkan peubah jumlah akar, panjang akar, berat kering akar, berat kering tunas dan persentase stek tumbuh berpengaruh tidak nyata.

Tabel 2. Pengaruh lama penyimpanan terhadap peubah yang diamati Perlakuan menunjukkan berbeda nyata pada pada uji DMRT 5%

(6)

peubah panjang tunas, lama penyimpanan 8 hari berbeda nyata dengan lama penyimpanan 0 hari, 4 hari, 12 hari, dan 16 hari. Peubah jumlah daun, lama penyimpanan 8 hari tidak berbeda nyata dengan lama penyimpanan 16 hari namun berbeda nyata dengan lama penyimpanan 0 hari, 4 hari, dan 12 hari. Lama penyimpanan berpengaruh terhadap awal pertumbuhan dan perkembangan tanaman panili. Selama penyimpanan bahan stek akan mengalami penurunan daya tumbuh yang disebabkan karena tekanan lingkungan seperti kelembaban yang rendah dan suhu yang tinggi. Pada penyimpanan 8 hari diduga stek belum mengalami proses transpirasi yang berlebihan, sehingga kandungan air yang tersedia pada stek masih mencukupi untuk pertumbuhan. Pada penyimpanan 0 hari dan 4 hari diduga stek belum dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang baru sehingga pertumbuhan stek menjadi terganggu, sedangkan pada penyimpanan 12 hari dan 16 hari stek telah mengalami proses transpirasi yang berlebihan sehingga kandungan air yang tersedia pada stek tidak mencukupi untuk pertumbuhan serta selama penyimpanan perombakan karbohidrat masih kecil.

Adanya penagruh yang nyata pada peubah panjang tunas dan jumlah daun diduga disebabkan pertumbuhan daun pada stek panili berkaitan erat dengan dengan panjang tunasnya. Semakin panjang tunasnya maka akan semakin banyak daun yang terbentuk. Suatu tanaman akan dapat tumbuh baik kalau telah terbentuk daun yang cukup sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. (Djafarudin dkk, 1990). Menurut Dwijoseputro (1984), daun mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui hasil fotosintesis yang merupakan sumber energi dalam bahan-bahan sel menjadi biomassa tanaman.

Pengaruh Cara Penanaman terhadap Peubah Pertumbuhan Stek Panili

Hasil analisis varian dari ketiga cara penanaman berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah akar, berat kering tunas dan berat kering akar, berbeda nyata terhadap peubah panjang akar sedangkan untuk peubah panjang tunas, jumlah daun, dan persentase stek tumbuh menunjukkan pengaruh yang tidak nyata.

Tabel 3. Pengaruh Cara Penanaman terhadap Peubah Yang Diamati

Perlakuan menunjukkan berbeda nyata pada pada uji DMRT 5%

JA= Jumlah Akar, PA= Panjang Akar, BKT= Berat Kering Tunas, BKA= Berat Kering Akar

(7)

pada penanaman lurus terdapat keseimbanagn konsentrasi auksin yang membuat pertumbuhan antara akar dan tunas pada cara penanaman lurus berimbang, sedangkan cara penanaman melengkung dan melengkung menyembul kemungkinan menyebabkan akar tidak dapat tumbuh normal karena sepanjang pangkal stek yang melengkung konsentrasi auksin terlalu tinggi sehingga menghambat pengembanagan sel-sel akar. Hal ini sejalan dengan pendapat Dwijoseputro (1984), yang menyatakan bahwa konsentrasi auksin yang tinggi pada akar akan menggiatkan pengembangan sel-sel batang, akan tetapi akan menghambat pengembanagn sel-sel akar.

Cara penanaman memberikan pengaruh pengaruh yang nyata terhadap variabel jumlah akar dan panjang akar. Menurut rochiman dan harjadi (1973) serta tasma (1989), komponen akar yang terbentuk merupakan faktor awal yang terpenting selam pertumbuhan tanaman. Semakin cepat dan banyak akar yang terbentuk memberi kemungkinan terbentuknya tunas baru yang sehat dan tumbuh normal. Jumlah akar terbanyak diperoleh dari perlakuan melengkung namun tidak memberikan perbedaan yang nyata dengan penanaman melengkung menyembul. adanya akar terbanyak pada kedua perlakuan ini diduga karena terjadi penumpukan auksin pada sepanjang pangkal stek yang melengkung. Auksin merupakan hormon yang dapat merangsang pembentukan akar. Namun, adanya konsentrasi auksin yang tinggi pada akar akan menghambat pengembangan sel-sel akar. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan sel-sel akar menjadi tidak normal dan pendek.

Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel meristem ujung (Gardner et al., 1985) panjang akar yang terpanjang diperoleh dari perlakuan cara penanaman lurus, ini diduga terjadi karena kenaikan panjang akar diimbangi dengan jumlah akar yang sedikit. Menurut Toniko (2004), pertambahan panjang akar merupakan respon pertumbuhan untuk menyediakan unsur hara dan air yang dibutuhkan oleh tanaman.

(8)

KESIMPULAN

1. Tidak ada interaksi antara perlakuan lama penyimpanan dengan cara penanaman pada pertumbuhan stek panili, namun secara tunggal lama penyimpanan terbaik diperoleh dari perlakuan lama penyimpanan 8 hari, sedangkan cara penanaman terbaik diperolah dari cara penanaman lurus 2. Pada perlakuan lama penyimpanan panjang tunas tertinggi dan jumlah daun

terbanyak diperoleh dari lama penyimpanan 8 hari yaitu sebesar 71,2 cm dan 9,94 helai.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Balai Informasi Pertanian. 1990. Bertanam Panili. Buletin Informasi Pertanian untuk Para Penyuluh Pertanian. Departemen Pertanian. Bengkulu.

BPS. 2004. Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri, Eksport. Badan Pusat Statistik Jakarta

BPS. 2009. Bengkulu Dalam Angka. Kantor Badan Pusat Statistik Bengkulu, Bengkulu

Daniel, T.W.,J.A. Helms dan F.S. Baker.1995. Prinsip-Prinsip Silvikultur. Edisi Kedua. UGM-Press, Yogyakarta.

Djafarudin, Yusrizal M. Zen, Muhsanawati, Irawati, dan Rida, P. 1990. Pengaruh jumlah ruas terhadap pertumbuhan stek panili (Vanilla Planifolia Andrew). Majalah Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Andalas. No. 1. Hal: 35-41.

Dwijoseputro. 1984. Pengantar Fisiologi Tanaman. Gramedia, Jakarta

Evizal, R. 1995. Ketahanan stek panili (vanilla Planifolia Andrew) terhadap penyimpanan. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian. 3 (1): 75-77.

Gaspertz, V. 1989. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-Ilmu Teknik dan Biologi. Armico, Bandung

Harjadi. 1982. Pengantar Agronomi. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Gramedia, Jakarta

Hayani dan U. Suparman. 1991. Pengaruh lama dan cara penyimpanan stek lada terhadap pertumbuhannya di persemaian. Pemberitaan Littri XVI (3): 104-107.

Hidayat, A. 1996. Teknik Bertanam dan Budidaya Panili. Karya Anda, Surabaya. Korie, M. 1989. Pengaruh penundaan saat tanam dan jumlah ruas bahan stek

terhadap pertumbuhan bibit panili (vanilla Planifolia Andrew). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Bnegkulu (tidak dipublikasikan).

Lawani, M. 1991. Panili, Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius, Yogyakarta.

Murni, A. 1994. Upaya perbaikan mutu bahan tanam panili. Jurnal Litbang Pertanian. XIII (3). 78-82

Rismunandar dan E. S, sukma. 2003. Bertanam Panili. Penebar Swadaya, Jakarta

Rochiman, K dan Harjadi. 1973. Pembiakan Vegetatif. Departemen Agronomi. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

Ruhnayat, A. 2003. Bertanam Vanili, Si emas Hijau Nan Wangi. Agro Media Pustaka, Depok-Tanggerang.

Santoso, H.B. 1988. Panili, Budidaya dan analisis ekonomi. Sinar Baru Bandung, Bandung.

(10)

Wahid, P. 1996. Budidaya rempah-rempah dan tanaman Penyegar. Universitas Terbuka, Jakarta

Gambar

Table 1. Rangkuman nilai F hitung pengaruh lama penyimpanan dan cara penanamanterhadap semua peubah yang diamati

Referensi

Dokumen terkait

Karena hanya terdapat satu derajat kebebasan yang terjadi pada setiap massa / tingkat, maka jumlah derajat kebebasan pada suatu bangunan bertingkat banyak akan ditunjukkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 dan 2 tuntas KKM; (2) ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar

This pa- per presents an alternative analysis of 6-nitro-1’,3’,3’-trimethylspiro[2H- 1-benzopyran-2, 2’] (6-Nitro BIPS) behavior due to the impact of solvent polarity, durations

Jadi, dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi ter- sebut, mengurangi kewenangan MPD, khu- susnya yang berkaitan dengan Pasal 66 ayat (1) UUJN No.30/2004, sehingga

Penggunaan sistem informasi dan teknologi informasi yang berjalan di Pemerintahan Kecamatan Dayeuhkolot saat ini belum dapat dimaanfaatkan dengan maksimal mengingat

menggunakan smartphone, d) Mobile learning dilengkapi dengan video pembelajaran untuk menguatkan pemahaman dan konsep siswa, e) Soal evaluasi berbasis

Penulis berharap sistem absensi dan penggajian yang akan di ajukan sebagai Tugas Akhir ini dapat membentuk kedisiplinan yang tinggi terhadap guru dan karyawan

Dilihat dari sudut pandang universalisme, “hukum nasional” yang berwatak kebangsaan merupakan suatu partikularitas, karena me- nyesuaikan diri dengan realitas kebangsaan yang