• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUNGAI RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUNGAI RAYA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 09 SUNGAI RAYA

Mardianto, H. Mashudi, Hj. Sulistyarini

Program Magister Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak (email:mardianto1108@gmail.com)

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskrisptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah: observasi langsung, komunikasi langsung, dan studi dokumenter. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: panduan observasi, panduan wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III sudah direncanakan seperti: terdapat komponen- komponen yang cukup lengkap. 2) pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan saintifik 3) penilaian pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III. Guru sudah melakukan tahap penilaian yang terdiri dari penilaian aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan peserta didik.

Kata Kunci : Pembelajaran Tematik, Pendekatan Saintifik.

Abstract: The purpose of this study is thematic learning with a scientific approach in class III State Elementary School 09 Sungai Raya Kubu Raya. This type of research is is Descriptive qualitative approach. Data collection techniques were: direct observation, direct communication, and documentary studies. Data collection tool used in this research are: manual observation, interview and documentation. Findings are as follows: 1) Planning thematic learning with a scientific approach to class III are planned such as: there are components that are complete enough. 2) implementation of the thematic learning with the scientific approach is not maximized third grade teacher in implementing the thematic learning by applying a scientific approach 3) assessment of thematic learning with the scientific approach to class III. Teachers are already doing the assessment phase consists of assessment attitude aspect, the aspect of knowledge and skills aspects of learners.

Keywords: Learning Scientific, Thematic Approach

embelajaran tematik pada intinya menekankan kepada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Konsep tentang kurikulum yang mengutamakan perkembangan anak sebagai individu dalam segala aspek kepribadiannya ini juga dikenal sebagai kurikulum yang humanistik.Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa

(2)

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Sekolah Dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006).

Implikasi diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ialah perubahan model pendekatan pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Dasar. Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran tematik terpadu atau yang seringkali disebut sebagai tematik integratif.Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema.Pendekatan pembelajaran ini digunakan untuk seluruh kelas pada sekolah dasar. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup seluruh kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya dan Prakarya kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Kompetensi mata pelajaran IPA pada kelas I-III diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, sedangkan untuk mata pelajaran IPS diintegrasikan ke mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn dan Matematika. Kompetensi dasar IPA dan IPS di kelas IV-VI masing-masing berdiri sendiri.

Pelaksanaan model pembelajaran tematik terpadu pada kurikulum 2013 diperkuat dengan penggunaan pendekatan saintifik. Dalam Permendikbud

Nomor 81A Tahun 2013, proses pembelajaran dengan

pendekatan saintifik terdiri atas lima kegiatan belajar yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Melalui kelima kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik dapat terdorong untuk mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik terpadu ini adalah profesionalisme guru. Hal itu dikarenakan guru merupakan ujung tombak penerapan kurikulum 2013, sehingga diharapkan guru mampu mempersiapkan dan membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang sedang berlangsung.

(3)

tersebut. Dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru dan pihak sekolah di Sekola Dasar Negeri 09 Sungai Raya pada pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III diharapkan peserta didik mampu memahami dan menguasai mata pelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Penerapan pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan untuk menumbuhkembangkan sikap saling mengahargai, bekerjasama dan sekaligus mengarah pada keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan tersebut ialah adanya interaksi dan saling tukar pendapat antara sesama peserta didik dalam kegiatan yang terarah dan bertujuan.Suryosubroto (2009: 55) mengatakan “Rendahnya hasil belajar siswa tidak semata-mata disebabkan kurang berhasilnya guru dalam mengajar”. Hanya dengan cara yang baiklah dapat dijamin keberhasilan penyajian bahan pelajaran itu. Sejalan dengan uraian di atas, maka guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu peserta didik mencapai tujuan yang telah direncanakan.Salah satu usaha guru, supaya peserta didik lebih aktif dalam mengikuti pelajaran adalah bahwa guru tersebut hendaknya dalam menyajikan bahan pelajaran dapat memilih model yang tepat.Namun berdasarkan keadaan di lapangan timbul gejala-gejala bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang optimal, yaitu masih terdapat interaksi belum berjalan dengan lancar. Gejala-gejala ini terlihat dalam proses pembelajaran guru hanya fokus menyampaikan materi saja dengan tidak memperhatikan iklim kelas, dan sebagian tidak memperhatikan penjelasan guru, cara mengajar guru yang tidak variatif yang mengakibatkan lingkungan belajar yang kurang kondusif, inilah yang perlu diidentifikasi.

(4)

Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya”.

METODE

Pendekatan dalam penelitian ini adalah usaha untuk mencapai tujuan penelitian.pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena dalam analisis data, peneliti tidak menggunakan teknik statistik melainkan dalam bentuk verbal. ini sesuai dengan pendapat Ulber Silalahi (2009:77) yang menyatakan bahwa “penelitian kualitatif dapat dikonstruksikan sebagai satu strategi penelitian yang biasanya menekankan kata-kata daripada kuantifikasi dalam pengumpulan dan analisis data, menekankan pendekatan induktif untuk hubungan antara teori dan penelitian, yang tekanannya pada penempatan penciptaan teori.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Menurut Moleong (2012: 11) “penelitian deskriptif mendasar analisisnya pada data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka untuk mendapatkan deskripsi yang objektif”. Penelitian ini hanya meneliti dan bertujuan mendeskripsikan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya. Fasilitas di dalam ruang kelas cukup memadai dengan berbagai peralatan pendukung pembelajaran, tetapi ruang belajar SD Negeri 09 Sungai Raya masih perlu mendapatkan perhatian yang serius terutama dari segi jumlah ruang dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar.

Menurut Moloeng (2012:36), mengartikan data sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari yang didengar , diamati, dirasakan, dan dipikirkan peneliti dari aktor, aktifitas, dan tempat yang diteliti. Sumber data yang akan peneliti tetapkan ada 2 (dua), yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah guru, sedangkan yang menjadi sumber dataKepala Sekolah Dasar Negri 09 Sungai Raya.

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (2000:69) mengatakan bahwa teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan verfikasi data.Data yang berhasil dikumpulkan tidak selamanya mengandung unsur kebenaran dan sesuai dengan fokus penelitian, bisa jadi masih ada kekurangan dan kesalahan dalam data. Untuk itu diperlukan pemeriksaan keabsahan data agar data benar-benar valid. Agar data yang diperoleh objektif dan teruji keabsahan datanya, maka diperlukan adanya pemeriksaan keabsahan data. Dari sembilan cara pemeriksaan data yang dikemukakan oleh Moleong (2012: 175-183), peneliti hanya menggunakan lima cara pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini.

(5)

dengan sumber data dari pihak-pihak yang lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

Setelah data dianalisis, data-data diuji keakuratannya, keabsahan, dan kevalidannya, sehingga data-data tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah kebenarannya, sehingga hasil data bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu cara untuk menguji keabsahan data tersebut adalah melalui member check, yaitu mengecek kembali data-data yang sudah dianalisis, apakah data –data tersebut benar-benar akurat dan valid. Data tersebut adalah mengenai Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Rayabaik data yang diperoleh dari interviu peneliti dengan guru kelas, maupun data yang diperoleh dari data observasi, dokumentasi, setelah dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan kemudian peneliti mengadakan pengecekan kembali atau pengecekan ulang untuk mengetahui benar atau tidaknya data tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini menitikberatkan pada pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, dimana data dideskripsikan menggunakan kata-kata sehingga terpenuhi kriteria penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dari wawancara, obsevasi, dokumen dijabarkan dalam pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data dalam bentuk narasi/kalimat. Cakupan informasi yang ditelaah dari hasil wawancara didukung hasil observasi dan dokumentasi mengenai pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik di kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.Pembelajaran tematik ini peserta didik didorong untuk melihat keterhubungan antar berbagai kompetensi yang diintegrasikan dalam suatu tema tertentu. Masalah yang ditemukan di lapangan antara lain: instansi pendidikan belum optimal dalam memfasilitasi praktisi pendidikan untuk pelaksanaan pembeljaran tematik. Belum optimalnya pengalaman guru dalam merancang ataupun melaksanakan suatu pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik yang berlangsung lebih terpusat kepada guru.

(6)

tertentu masih berdiri sendiri, kurang menunjukkan adanya penginterasian antara materi yang satu dengan materi yang lainnya.

Lingkungan belajar kurang memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktifitas pembelajaran dalam suasana yang menyenangkan, sehingga hal tersebut mengakibatkan mereka kurang tertarik dan termotivasi dalam belajar. Hal tersebut membuat peserta didik merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti pembelajaran. Faktor lain yang memicu rendahnya hasil belajar peserta didik yaitu belum optimalnya guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Rencana pembelajaran Tematik yang digunakan oleh guru kelas III adalah RPP Tematik sesuai dengan kurikulum 2013 dan dikembangkan berdasarkan silabus dan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat pada buku guru yang telah disediakan oleh pemerintah.

RPP tersebut dirancang berdasarkan jaringan tema yang terdapat di buku guru dan berisikan komponen-komponen yang meliputi: Identitas sekolah, kelas/semester, tema, subtema, pembelajaran, alokasi waktu, kompetensi inti (KI 1, KI 2, KI 3 dan KI 4), Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan/ langkah-langkah pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup), sumber dan media pembelajaran, serta penilaian hasil belajar.Kompetensi Inti (KI) yang tercantum dalam RPP tersebut sudah mencakup 4 KI yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yaitu KI-1, KI-2, KI-3, KI-4, demikian juga dengan Kompetensi Dasar (KD) sudah mencakup setiap mata pelajaran. Sedang indikator yang dicantumkan dalam RPP adalah indikator yang terdapat pada jaringan tema yang ada di buku guru.

(7)

pembelajaran yang elah dilakukan, serta memberi evaluasi secara lisan klasikal, kemudian mengajak peserta didik berdo’a bersama sesuai kepercayaan masing -masing sebagai penutup kegiata pembelajaran hari tersebut.

Hasil penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Hasil Penilaian RPP

No Komponen/Aspek

Hasil Observasi Pert 1 Pert 2 Pert 3 3 x 35’ 3 x 35’ 3 x 35’

1 Identitas dan kelengkapan dokumen 4 4 4

2 Kompetensi Inti 4 4 4

3 Kompetensi Dasar dan Indikator 3 3,5 4

4 Tujuan Pembelajaran 3,5 3,5 4

5 Materi Pembelajaran 3 3 4

6 Metode Pembelajaran 3 3 3

7 Media, Alat dan Sumber 2,5 3 3

8 LangkahKegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Pendahuluan 3 3 3

b. Kegiatan Inti 2,7 3,3 3,7

1) Mengamati 2,8 3,4 3,8

2) Menanya 2,6 3,2 3,7

3) Mengumpulkan informasi 2,8 3,4 3,6

4) Mengasosiasi 2,6 3,3 3,7

5) Mengkomunikasikan 2,7 3,2 3,7

c. Kegiatan Penutup 2,8 3 3,5

9 Penilaian 2,5 2,7 3

Pada sintak pendekatan saintifik pada awal pembelajaran yang dilasanakan oleh guru antara pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik belum mencapai kesesuaian, sehingga belum mencapai hasil yang diinginkan.Pada pembelajaran selanjutnya guru sudah mulai menyesuaikan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik.Dalam hal hubungan pembelajaran tematik dengan langkah pertama yaitu langkah mengamati sudah mulai tampak hubungan keduanya bahwa guru sudah mulai memahami hubungan keduanya. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan dan mengamati gambar yang diperlihatkan kepada peserta didik, dan diberikan waktu untuk mengamatinya yang disesuaian dengan tema yang ditetapkan oleh guru. Selain itu peserta didik diberikan waktu untuk mendengarkan dan menyimak cerita yang disampaikan oleh guru.

(8)

Aktivitas peserta didik pada kegiatan ini berjalan dengan interaksi peserta didik dan aktivitas peserta didik di kelas dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.Dari jumlah peserta didik yang ada sebagian kecil saja yang megajukan pertanyaan.Kemudian guru meminta peserta didik untuk mendisksikan informasi atau materi yang belum dipahami dengan jelas.Namun guru yang tampil dalam pembelajaran, masih belum menunjukkan proses pembelajaran saintifik secara optimal. Sebagian guru masih menekankan transfer pengetahuan (memberi tahu), hal ini terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam kelas yang sebagian besar masih menekankan pertanyaan apa (what), bukan mengapa (why) dan bagaimana (how). Padahal yang diharapkan, peserta didik tidak saja tahu apa (ranah kognitif), tetapi juga tahu mengapa (ranah afektif), dan tahu bagaimana (ranah psikomotor) dengan proses pembelajaran yang “memberdayakan”.

Pada langkah ke tiga yaitu mencari informasi, kegiatan yang terjadi adalah bahwa peserta didik cukup aktif karena peserta didik diminta untuk membaca buku sebagai sumber data/informasi. Dari hasil informasi yang diperoleh para peserta didik selanjutnya diminta untuk mendemonstasikan di depan kelas kepada peserta didik lain untuk mendengarkan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan oleh peserta didik. Pada langkah keempat yaitu mengasosiasikan/menalar, peserta didik diminta untuk mengolah informasi dari hasil pengumpulan data yang diperoleh peserta didik dalam bentuk membuat kategori atau membuat kesimpulan bersama.Proses menalar dilakukan dengan dorongan guru dalam bertanya jawab dan memancing peserta didik untuk berpikir komplek misalnya seperti saat guru dan peserta didik membahas masalah kehidupan nelayan, di suatu tempat dimana mereka mengamati daerah pantai, apa yang bisa dilakukan guru dalam membimbing peserta didik untuk belajar menalar secara ilmiah. Pada langkah kelima yaitu mengkomunikasikan, peserta didik diminta untuk menyajikan laporan secara lisan atau tertulis dalam bentuk kesimpulan secara lisan. Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini diklarifikasi oleh guru agar peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki.

Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2

Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

No Komponen/Aspek

Hasil Observasi Pert 1 Pert 2 Pert 3 3 x 35’ 3 x 35’ 3 x 35’

1 Pra Pembelajaran 3,5 3,5 4

2 Membuka pembelajaran (Kegiatan pendahuluan)

(9)

3 Melaksanakan pembelajaran saintifik (kegiatan inti)

3 3 3,5

Penguasaan materi 3 3 3,5

a. Penerapan pendekatan/strategi pembelajaran

3 3 3

b. Penggunaan media, alat dan sumber belajar

3 3 3

c. Penerapan skenario pembelajaran saintifik

3 3 3,5

1) Mengamati 3 3 3,5

2) Menanya 3 3 3,5

3) Mencari informasi 3 3 3,5

4) Mengasosiasi 3 3 3,5

5) Mengkomunikasikan 3 3 3,5

d. Pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar

3 3 3,5

e. Penggunaan bahasa 3 4 4

4 Menutup pembelajaran (kegiatan penutup

3,5 3,5 3,5

a. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melihatkan peserta didik

3 3 4

b. Menyusun dengan rangkuman dengan melihatkan peserta didik

3 3 3,5

c. Melakukan penilaian akhir 3 3 3

d. Melaksanakan tindak lanjut 3 3 4

(10)

Pelaksanaan kegiatan inti dilakukan sesuai dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau eksperimen, mengolah informasi/mengasosiasi atau menalar dan mengkomunikasikan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berariasi., sesuai lima urutan yang terdapat pada rencana pembelajaran yang dirancang oleh guru. Kegiatan ilmiah dilakukan tidak selalu secara urutan tergantung dari materi pelajaran yang akan disampaikan atau dibahas. Guru melaksanakan pembelajaran dengan berbagai strategi yang menarik dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

Pada setiap tahap kegiatan ilmiah guru membimbing dan mengarakan apa yang harus dilakukan peserta didik. Selanjutnya pada kegiatan penutup guru mengajak peserta didik membuat kesimpilan dari apa yang telah dipelajari pada hari tersebut dengan pancingan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada mateateri yang telah dipelajari.Berdasarkan temuan penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran bahwa materi yang disajikan dalam RPP sudah relevan dengan tujuan pembelajaran dan tertulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan indikator dan KD, KI, dan SKL, demikian juga dengan metode yang digunakan sudah sesuai dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran tematik sudah sesuai dengan tema-tema. Tetapi dijumpai bahwa guru belum sepenuhnya meguasai pembelajaran tematik dengan cara menghubungkan dengan pendekatan saintifik. Hal ini terjadi pada saat guru mengajar masih mengalami kesulian dengan mengikuti sintax pendekatan saintifik, dalam arti bahwa guru masih belum memahami cara menggunakan pendekatan saintifik secara baik.

Tabel 3

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu

No. Aspek yang Dinilai Skor Keterangan

1. Ketaatan Pada Perencanaan (10) 9 90%

2. Pengelolaan Kelas (25) 16 64%

3. Keberanian (25) 19 76%

4. Proses Pembelajaran (25) 20 80%

5. Evaluasi Otentik (15) 13 87%

Total 77

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu memperoleh aspek: 1) ketaatan pada perencanaan dengan skor 9 (90%, 2) pengelolaan kelas dengan skor 16 (64%), 3) keberanian dengan skor 19 (76%), 4) proses pembelajaran dengan skor 20 (80%), dan evaluasi otentik dengan skor 13 (87%).

(11)

guru dengan baik, karena tidak secara lengkap membuat evaluasi tematik.Selain itu guru menilai peserta didik secara tertulis dengan caramemberikan soal-soal yang bergubungan dengan materi pelajaran. Penilaian pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik sebagaimana yang diamati peneliti pada peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dapat dibedakan menjadi penilaian proses dan penlaian hasil belajar. Penilaian proses dapat dilakukan denganmenggunakan rubrik penilaian pada keterampilan-keterampilan dan sikap yang diharapkan akan muncul pada peserta didik. Penilaian hasil dilakukan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung, yaitu dengan mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang terdapat pada buku peserta didik.Sedangkan pada penilaian sikap, pada pengamatan yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa penilaian sikap yang dikembangkan dalam pembelajaran adalah sikap tekun, teliti dan meghargai diri sendiri. Penilaian sikap yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian sikap yang dilakukan guru dicatat menggunakan rubrik penilaian yang dibuat tabel dengan masing-masing aspek sikap terseut terdiri dari empat bagian yaitu skor BM atau Belum Mncul, MM atau Mulai Muncul, MB atau Mulai Berkembang dan M atau Membudaya. Sedangkan pada pertemuan berikutnya peneliti tidak menemukan guru melakukan penilaian sikap. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi KI 2 dalam proses pembelajaran selama penerapan kurikulum 2013 telah dilaksanakan, maka selama melakukan observasi peneliti melakukan penilaian sikap terhadap peserta didik dengan menggunakan instrumen yang telah disediakan oleh peneliti.

Pembahasan

Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik

Kegiatan pembelajaran yang dirancang guru terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.Pada kegiatan inti skenario yang dirancang guru sudah menggambarkan kegiatanilmiah atau pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menggali informasi, menalar dan mengkomnikasikan) walaupun kegiatan tersebut tidak dirancang secara berurutan. Penilaianyang dilakukan guru hanya penilaian proses dengan berbagai rubrik penilaian dan skor nilai.Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang rancangan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik pada peserta didikkelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya maka berdasarkan temuan bahwa RPP yang dibuat secara umum sudah sesuai dengan ketentuan sesuai dengan amanat Permendikbud Nomor 81A 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.

(12)

pelajaran), bagaimana peserta didik mempelajarinya (metode dan teknik), dan bagaimana kita mengetahui bahwa peserta didik telah mencapainya (penilaian).Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa unsur-unsur yang amat penting masuk dalam rencana pengajaran adalah: (1) apa yang akan diajarkan, pertanyaan ini menyangkut berbagai kompetensi yang harus dicapai, indikator-indikatornya, serta materi bahan ajar yang akan disampaikan untuk mencapai kompetensi tersebut; (2) bagaimana mengajarkannya, pertanyaan ini berkenaan dengan berbagai strategi yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran, termasuk pengembangan berbagai aktivitas opsional bagi peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya; (3) bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya, pertanyaan ini harus dijawab dengan merancang jenis evaluasi untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap materi yang mereka pelajari pada sesi tersebut.

Dengan demikian, kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang dijadikan kajian dalam penelitian ini meliputi indikator, (1) merumuskan tujuan pengajaran, (2) memilih dan mengembangkan bahan pengajaran, (3) merencanakan kegiatan belajar mengajar, termasuk di dalamnya merencanakan pendekatan dan metode pengajaran, langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber belajar serta (4) merencanakan penilaian.

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik

Berdasarkan Permendikbud nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan seumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud mealui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi dan gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, peneliti telah mengamati kondisi nyata pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dan mendapatkan gambaran bahwa pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik pada peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya telah terlihat dilakukan walaupun belum secara optimal.

(13)

kebutuhan siswa., menggunakan prinsip-prinsip sambil bermain dan menyenangkan.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat dijabarkan bahwa guru Sekolah Dasar Negeri 09 dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik sudah melakukan sesuai dengan yang sudah direncanakan.Ini berarti guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat baik sesuai dengan aspek kemampuan yang dipersyaratan seorang guru yang profesional. Mengingat tugas guru yang begitu kompleks maka diperlukan suatu persyaratan khusus untuk menjadi guru yang profesional.Mulyasa (2013:103) mengemukakan pelaksanaan pembelajaran harus berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek pembelajaran sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikasi. mengikuti prosedur memulai pelajaran, mengelola kegiatan belajar mengajar, mengorganisasikan waktu, siswa, dan fasilitas belajar, melaksanakan penilaian proses dan hasil pelajaran, dan mengakhiri pelajaran. Mulyasa (2013: 103) pelaksanaan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu tes awal, proses, dan tes akhir. Pelaksanaan pembelajaran tematik disesuaikan dengan pendekatan saintifik dengan langkah mengamati, menanya, mencari informasi, mengasosiasi, dan menkomunikasikan.

Penilaian Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas. Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati aktifitas peserta didik damelakkan penilaian sikap. Hasil penilaian sikap dituangkan dalam lembar observasi penilaian sikap. Selain itu guru juga melkukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian sesuai dengan aspek-aspek yang akan dinilai. Penilaian hasil dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian penilaian yang dilakukan telah mencakup tiga ranah pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psykomotor. Selanjunya dari hasil penilaian perilaku peserta didik yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa implementasi penilaian sikap (KI 2) yaitu jujur, disiplin,tanggung jawab, santun,dan percaya diri, sudah terlihat dan berkembang.

(14)

benchmarking serta penilaian program, yang dievaluasi adalah karakteristik peserta didik dengan menggunakan suatu tolak ukur tertentu. Karakteristik-karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan belajar-mengajar adalah tampilan peserta didik dalam bidang kognitif (pengetahuan dan intelektual), afektif (sikap, minat, danmotivasi), dan psikomotor (ketrampilan, gerak, dan tindakan).Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara lisan, tertulis, mapupun perbuatan.Dengan demikian penilaian disiniadalah menentukan apakah tampilan peserta didik telah sesuai dengan tujuan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik yang telah dirumuskan atau belum.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah “Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya telah dilaksanakan oleh guru, dengan rincian sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya sudah direncanakan seperti: terdapat komponen- komponen yang cukup lengkap, diantaranya: (a) Identitas RPP, (b) Kompetensi inti/KI, (c) Materi pembelajaran, (d) Pendekatan/metode (e) Alat dan Media dan sumber yang digunakan, 2) Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Pada pelaksanaan pembelajaran guru belum maksimal dalam melaksanakan pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan saintifik, hal ini terlihat dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, masih terdapat komponen pendekatan saintifik yang belum dilaksanakan yaitu menanya dan mencoba, 3) Penilaian pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik kelas III di Sekolah Dasar Negeri 09 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Guru sudah melakukan tahap penilaian yang terdiri dari penilaian aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan peserta didik. Hal ini terlihat dari hasil penelitian, guru sudah melakukan penilaian ketiga aspek tersebut dengan menggunakan instrumen penilalian masing-masing dari setiap aspek.

Saran

(15)

dari hasil penelitian, guru belum melakukan penilaian ketiga aspek tersebut secara maksimal dengan menggunakan instrumen penilaian masing-masing dari setiap aspek, 4) Guru dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran tematik dengan menerapkan pendekatan saintifik, masih kurang dan perlu ditingkatkan, sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN

Adam Khoo (2016). I Gifted So are You. Singapore: Published Marshal Cavendish International

Depdikbud.(2006). Pedoman Karya Ilmiah Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: IKIP

Moleong, (2012). Penelitian Kualilatif, Bandung: Rosda Karya

Moore, Kenneth, D. (2001). Classroom Teaching Skill.New York: McGraw . Hill

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum (K13). (Online) http://urip.files.wordpress.com/2013/ 06 / salinan – permendikbud - nomor-81a- tahun - 2013- tentang - implementasi-kurikulum-garuda.pdf, di \akses pada tanggal 2 Juni 2014.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar

Rusman. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian. Jakarta: Raja Grasindo Persada

Suryobroto, B . (2003), Proses Belajar di Sekolah, Jakarta : Rhineka Cipta Trianto.(2015). Model Pembelajaran Terpadu Konsep Strategi dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 1 Hasil Penilaian RPP
Tabel  3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang dilakukan di Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 23 Desember 2008, panitia pemilihan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima yang ditunjukan dari hasil teknik analisis Non-Parametrik Mann-Whitney Test dengan nilai Z sebesar -6,854

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan judul “Faktualitas Pemberitaan Kasus Pembunuhan Aktivis Salim Kancil: Analisis Isi Kuantitatif Harian Jawa Pos Periode September-Oktober 2015”

Penyusunan Kamus Bahasa Kutai - Bahasa Indonesia ini se­ bagian besar sudah dilengkapi dengan contoh kalimat, ungkapan atau peribahasa, meskipun beberapa contoh belum dapat dikata­

Penggunaan cacing tanah ( Lumbricus sp) secara alami untuk pengobatan tradisional penyembuhan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme dan lainnya, telah

Massa yang menganggap Masfuk adalah sosok yang sangat dibanggakan disinilah tercipta hegemoni rasa kekagumannya terhadap orang yang dianggap berjasa sehingga ketika Masfuk

Hambatan dalam pemanfaatan permainan lego untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial anak usia 5-6 tahun di TK Cahaya Berseri Pontianak Timur yaitu adalah

Dalam rangka meningkatkan peran sektor transportasi laut tersebut diperlukan suatu industri galangan kapal yang kuat dan punya daya saing baik itu dari segi teknologi, sumber