Indonesia sebagai Negara Berkembang
INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG A. Letak dan Luas
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Letak Indonesia secara astronomis adalah 6 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan, dan 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat bujur Timur. Ini berarti Indonesia terbentang dari Barat ke Timur dilintasi oleh equator (garis khatulistiwa).
Sedangkan secara geografis Indonesia terletak di antara dua samudera (Samudera Hindia dan Pasifik) serta antara dua benua (Benua Asia dan Australia). Letak Indonesia sangat strategis sehingga berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi, sosial, budaya, dan dimensi lainnya.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai garis pantai terpanjang di
Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar,
yaitu: Jawa, Sumatra,Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulau-pulauan Nusantara atau kepulau-pulauan Indonesia.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni: Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Maluku dan Irian C. Iklim
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.
Iklim Musim (Iklim Muson)
bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.
Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.
Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
D. Penduduk
Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga kelompok-kelompok suku Melanesia, Polinesia, dan Mikronesia terutama di Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya
Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas di antaranya adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930 dan 2000 pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Lainnya beragama Protestan (8,9%), Katolik (3%), Buddha (0,3%), Hindu (1,8%) dan lain-lain (0,3%). Selain agama agam tersebut Konghucu juga merupakan agama yang resmi di Indonesia.
Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu, namun bahasa resmi negara, yaitu bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.
E. Perekonomian
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
tumbuh bersama di dalamnya. Indonesia merupakan penghasil tembaga terbesar keempat di dunia, dan juga penghasil timah serta nikel terbesar kedua di dunia.
Mulai tahun 2010, nilai industri pertambangan mencapai lebih dari 73 miliar dollar AS, yang menyumbang sekitar 11 persen terhadap produk domestik bruto Indonesia. Dalam lima tahun ke depan, pihaknya yakin industri pertambangan Indonesia akan men capai tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan digit ganda.
8 Alasan Indonesia Disebut Negara Berkembang
Mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara berkembang?
1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang
umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh
tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal
tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan,
rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
2. Tingkat Pengangguran Tinggi Akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan
persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak
daripada kesempatan lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang
tidak seimbang dari waktu ke waktu.
3. Tingkat Produktivitas Rendah Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi
dengan jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha
mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
4. Kualitas Hidup Rendah Akibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang
kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
5. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / Primer Umumnya masyakat adalah bermata
pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
6. Pasar & Informasi Tidak Sempurna Kondisi perekonomian negara berkembang kurang
berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan
oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.
7. Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi Perbandingan jumlah penduduk yang
masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang
berkembang nilainya berbeda dengan dengan di negara maju. Dengan demikian di negara maju
penduduk yang berada dalam usia nonproduktif lebih banyak bergantung pada yang masuk
angkatan kerja.
Jepang Sebagai Negara Maju (Perekonomian, Penduduk, Teknologi,
Pendidikan Negara Jepang)
Di Benua Asia hanya terdapat dua negara maju. Salah satunya adalah Jepang. Pada akhir Perang Dunia II tepatnya tahun 1945, sebagian besar wilayah Jepang hancur. Perekonomian Jepang menjadi lemah. Namun, dalam waktu yang tidak lama, Jepang telah membangun kembali negaranya sehingga tumbuh menjadi salah satu negara maju yang disegani. Berikut seluk-beluk negara Jepang.
1) Perekonomian Jepang
Perekonomian Jepang ditunjang oleh penduduk yang memiliki semangat (etos) kerja tinggi, berpendidikan, dan penguasaan teknologi. Pada tahun 2007
pendapatan nasional per kapita Jepang mencapai US$ 33,800 per tahun.
Sektor-sektor pendukung perekonomian Jepang sebagai berikut. a) Industri
Industri manufaktur adalah salah satu kekuatan Jepang, tetapi negara ini miskin sumber daya alam. Pola umum yang dijalankannya dengan cara
perusahaan-perusahaan Jepang mengimpor bahan-bahan mentah kemudian mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang dijual di dalam negeri dan diekspor.
Industri di Jepang pada mulanya dirintis dari industri kerajinan tangan,
berkembang ke industri ringan, dan akhirnya menjadi industri berat. Hasil industri Jepang antara lain baja, logam, instalasi listrik, peralatan konstruksi serta
pertambangan, otomotif, alat-alat komunikasi, bahan kimia, dan kapal. Perkembangan industri di Jepang didukung oleh ketersediaan energi listrik, tersedianya buruh yang terampil dan bersemangat kerja tinggi, serta sarana transportasi yang maju.
b) Pertanian
Jenis pertanian lain yang dikembangkan adalah budi daya ulat sutra dan perkebunan teh hijau. Meskipun tidak seluas Indonesia, budi daya hutan juga dikembangkan di Jepang.
Pembudidayaan hutan ini dilakukan dengan sangat hati-hati. Jepang memanfaatkan hutan sebagai sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestariannya. Orang-orang Jepang sangat menghargai alam sebagai bagian dari kepercayaan mereka.
Salah satu hasil budi daya tersebut adalah bubur kertas. Usaha perikanan di Jepang pun sangat maju. Kondisi geografi yang strategis sangat mendukung kegiatan perikanan di Jepang. Di perairan sebelah timur Jepang dapat dijumpai ikan-ikan dalam jumlah besar. Ikan-ikan memakan makanan
berupa plankton-plankton yang terdapat di tempat tersebut.
Konsentrasi plankton yang tinggi disebabkan arus dingin (Oyashio) yang membawanya bertemu dengan arus panas (Kuroshio) yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina.
Perikanan di Jepang didukung oleh industri perkapalan dan pengolahan ikan yang maju. c) Pertambangan
Jepang memiliki berbagai jenis mineral meskipun dalam jumlah yang sedikit. Jumlah ini tidak mampu mencukupi kebutuhan di dalam negeri. Oleh karena itu, Jepang mengimpor bahan tambang seperti minyak dan gas bumi dari luar negeri. Sementara itu, mineral utama yang dihasilkan Jepang berupa batu bara, besi, mangan, seng, tembaga, timbal, dan emas.
d) Perdagangan
Sebagai sebuah negara industri, kegiatan perdagangan di Jepang sangat ramai. Kegiatan ini didukung oleh fasilitas transportasi baik darat, laut, dan udara. Hasil industri Jepang banyak diekspor ke negara-negara lain. Oleh karena itu, perdagangan Jepang sangat dipengaruhi oleh permintaan luar negeri.
2) Penduduk Jepang
Jumlah penduduk di Jepang pada tahun 2007 mencapai 127.433.494 jiwa dengan tingkat pertumbuhan –0,088% per tahun. Angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk negatif. Salah satu penyebabnya adalah sebagian besar orang Jepang menunda usia pernikahannya. Biasanya, anggota keluarga hanya terdiri atas satu atau dua anak. Suku bangsa di Jepang terdiri atas suku Jepang (99,4%) dan Korea (0,6%).
3) Teknologi
Orang-orang Jepang sangat menguasai penggunaan teknologi. Penguasaan teknologi menjadi kelebihan bangsa Jepang karena menjadi dasar pengembangan berbagai produk ekspor. Kemajuan teknologi di Jepang didorong oleh tingginya kualitas sumber daya manusianya. Para pengusaha di Jepang sangat menghargai inovasi pegawainya. Apabila mereka bercita-cita menciptakan suatu mesin atau benda yang berguna, mereka akan berusaha keras untuk mewujudkannya.
4) Pendidikan
mereka yang lolos ujian masuk. Kaum usahawan dan pejabat pemerintah cenderung untuk mempekerjakan lulusan dari universitas tersebut.
Perbedaan masyarakat Indonesia sebagai Negara berkembang dengan
Negara maju
Indonesia merupakan negara yang termasuk dalam golongan negara berkembang. Perbedaan
Negara berkembang yang dari dulu hingga sekarang tidak banyak mengalami perubahan. Kekurangan itu ditutup dengan sebuah alasan “melestarikan budaya leluhur”, sehingga tidak berani melakukan inovasi.
Perbedaan yang paling mendasar antara masyarakat indonesia dan masyarakat negara negara