Pertumbuhan Penduduk Riau Tertinggi Di Indonesia
Berkolerasikah dengan angka kejahatan ?
*(Oleh Syifa Nashella Rahmah)*
Angka pengangguran di Riau termasuk cukup besar. Menurut data di Badan Pusat Statistik (BPS) Riau diketahui, tahun 2014 jumlah pengangguran di Riau mencapai 176.762 orang atau sebesar 6,56% dari jumlah penduduk Riau. Angka ini terus mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Tahun 2012 lalu, jumlah pengangguran di Riau tercatat sebanyak 108.447 orang atau sebesar 4,3% dari jumlah penduduk Riau, lalu pada tahun 2013 mengalami peningkatan
menjadi 143.817 orang atau sebesar 5,48% dari jumlah penduduk Riau.
Banyak hal yang dapat terjadi akibat tingginya angka pengangguran ini. Pengangguran sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Pengangguran juga dapat menjadi salah satu faktor
meningkatnya tindak kriminalitas, kemudian juga akan mempengaruhi terhadap meningkatnya jumlah anak jalanan dan permukiman kumuh.
Angka pengangguran yang tinggi ini disebabkan oleh sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sebenarnya, pemerintah Riau sudah berusaha menekan angka pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan. Namun, lapangan pekerjaan yang tersedia tidak berbanding lurus dengan banyaknya penduduk yang membutuhkan pekerjaan. Hal ini ditambah lagi banyaknya pencari kerja dari daerah lain mencari peruntungan di daerah Riau.
Fenomena migrasi sudah dialami oleh Provinsi Riau sejak lebih 30 tahun yang lalu. Riau dapat diibaratkan "gula" yang dibanjiri "semut" dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga
mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk Riau rata-rata berdasarkan hasil sensus tahun 2000 hingga 2008 menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, yakni 2,99 persen pertahun.
Boleh dikata, penyebab tingginya angka pertumbuhan penduduk di Riau bukan karena
tingginya angka kelahiran, namun karena tingginya jumlah migrasi penduduk ke wilayah Riau. Mereka datang untuk mencari penghidupan karena terbukanya peluang kerja karena
pertumbuhan ekonomi di Riau cukup tinggi.
pembangunan daerah Riau juga sangat pesat, bisa diihat dari 688 proyek MP3EI yang dikerjakan di Riau selama kurun 2012-2014.
Tidak ada yang bisa melarang orang bermigrasi, karena mereka melakukannya sebagai salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Namun, sayangnya migran yang datang ke Riau tidak cukup berkualitas. Kebanyakan, masyarakat yang datang ke Riau adalah masyarakat miskin yang tidak berpendidikan. Tentu saja, hal ini menimbulkan masalah baru dalam
kehidupan sosial di Riau.
Jika sudah begini pemerintahlah yang harus turun tangan memberikan solusi. Jika tidak, maka hal ini akan menjadi penghambat pertumbuhan Riau dimasa yang akan datang. Sebagai contoh, bisa kita perhatikan bahwa jumlah anak jalanan, pengamen, dan gelandangan di perempatan lampu merah bertambah banyak setiap tahunnya. Ini adalah salah satu dampak migrasi yang tidak terkendali.
Pemerintah Riau bisa mengatasinya dengan berbagai cara, misal:
1. Administrasi kependudukan.
Dengan cara ini, migran tidak bisa sembarangan datang dan menetap di Riau. Sehingga Pemerintah Riau juga bisa melakukan pengawasan terhadap angka migrasi.
2. Membuat program-program pelatihan.
Ini perlu terutama untuk migran yang tidak memiliki modal yang cukup untuk bekerja di kantoran. Sehingga mereka bisa membuka usaha sendiri, seperti industri rumah tangga.
Pada waktu belakangan ini, kita sering mendengar tindak kejahatan sering terjadi di daerah Riau. Begitu juga semakin banyaknya pengemis dan anak-anak jalanan berkeliaran di Pekanbaru. Apakah ini salah satu dampak dari tingginya angka pertumbuhan penduduk di Riau ?