MATERI
P E M A PA R A N
PENDAHULUAN IDENTIFIKASI& ANALISIS KONSEP RENCANA KAWASANPRIORITAS
01
02
03
04
06
PENGEMB. TAHAPAN
05
BAGIAN 01
LATAR BELAKANG
P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N I N F R A S T R U K T U R P E R M U K I M A N K O TA B A R U M A N A D O
R P J M N 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Pembangunan
Kota Baru Publik
yang
mandiri dan terpadu
yang
diarahkan sebagai
pengendali
(buffer)
urbanisasi
di kota atau
kawasan perkotaan metropolitan di
luar Pulau Jawa-Bali sebagai alteratif
penanganan isu strategis tersebut
.Kebutuhan ruang hunian
dan kegiatan lainnya akibat perkembangan
Kota Manado:
o
Laju penduduk 0,56% (kurun waktu 2014-2016);
o
Kepadatan penduduk tertinggi di Prov. Sulut 2.550 jiwa/km2;
o
Perkembangan Kota Manado terpusat pada Kecamatan Sario, Wenang,
Singkil dan Tuminting (kepadatan penduduk di atas 100 jiwa/ha);
o
Adanya Backlog perumahan sebesar 16.245 rumah
tumbuh
permukiman padat di Kota Manado sebesar 157,33 ha.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PERMUKIMAN KOTA BARU DI KOTA MANADO
R P J M N
2 0 1 5 - 2 0 1 9
Penurunan pelayanan infrastruktur permukiman
,
seperti persampahan, air minum, RTH dan sanitasi
Sumber: Draft SK Walikota Penetapan Deliniasi Kota
Baru Manado (No..../KEP/B..../BAPELITBANG/2017).
PENENTUAN DELINIASI
K O TA B A R U M A N A D O
Luas Kota baru Manado
berada di wilayah Kecamatan Mapanget
dan Bunaken (11 Kelurahan).
NO KELURAHAN LUAS (HA)
1 KAIRAGI SATU 156.89
2 KAIRAGI DUA 382.66
3 PANIKI BAWAH 1131.47
4 PANIKI DUA 191.55
5 PANIKI SATU 63.04
6 BUHA 894.70
7 BENGKOL 983.80
8 LAPANGAN 110.8
9 MAPANGET BARAT 143.19
10 KIMA ATAS 439.66
11 PANDU 827
TOTAL 5.987
± 5.987
Ha,
Kel. BengkolKel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
K O T A M A N A D O
POTENSI
K O TA B A R U M A N A D O
Bandara Internasional Sam Ratulangi Bumi Perkemahan
GPDI
Kaw. Strategis Nasional DAS Tondano
PERMASALAHAN
K O TA B A R U M A N A D O
Kawasan BALITKA sudah tidak berfungsi Kepemilikan lahan
sebagian sudah dimiliki pengembangan besar
Rawan banjir luapan Sungai Tondano dan
garis sesar
Minimnya RTH Publik di Kota Baru manado
BAGIAN 02
KETERPADUAN KEBIJAKAN
TATA R U A N G & S E K T O R A L
Secara kebijakan tata ruang RTRW Kota Manado ditetapkan sebagai KASIBA (Kawasan siap bangun) dengan fungsi:
» Kawasan perumahan dengan kepadatan sedang (KDB 45%-59%)
dan kepadatan rendah (KDB 30%-44%).
» Kawasan perdagangan dan jasa dengan skala kawasan.
» Pengembangan kawasan super blok.
» Pengemb. kawasan perkantoran pemerintah dan swasta.
» Pengemb. Kaw. industri, kecil, rumah tangga dan aneka industri.
» Pengemb. Kaw. pariwisata konvensi, wisata seni, pembangunan
penakaran satwa langka dan pengemb. pusat rekreasi serta lapangan golf.
» Pengemb. kaw pertanian agrowisata seluas 100 ha.
» Resapan air di Kecamatan Pandu
Secara kebijakan infrastruktur, mempunyai keunggulan secara jangka panjang. Arahan kebijakan infrastruktur transportasi, antara lain:
» Pengembangan jalan tol Manado-Bitung;
» Pembangunan Jalur KA Perkotaan Manado-Bitung;
» Pengembangan energi listrik, PLTA Sawangan 2x6 MW; Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (PT.PLN) 2015-2024.
» Pembangunan jalan layang lingkar dalam (inner ring road);
» Pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan antara kawasan pusat kota dengan Bandara Sam Ratulangi;
Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi
Kawasan Kota Baru
Manado Cukup Strategis
.
P E T A K E T E R P A D U A N K E B I J A K A N T A T A R U A N G D A N S E K T O R A L K O T A B A R U M A N A D O
K O TA B A R U M A N A D O
Kota baru Manado mempunyai kondisi fisik yang sesuai dengan pengembangan kawasan peruntukan permukiman, dilihat dari topografi, geologi, hidrologi hingga ketersediaan air tanah yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kota baru yang dapat menampung kegiatan masyarakat.
Sumber: Analisa, 2017
Presentase Luas (%)
1 Sempadan sungai 382,8 6,4%
2 sempadan sesar 62,64 1,0%
3 RTH yang telah direncanakan dalam RTRW 76,4 1,3%
4 kawasan bandara 147,7 2,5%
5 Rawan Longsor 37,29 0,6%
6 lahan terbangun 1.199,00 20,0%
7 sempadan jalan 504,6 8,4%
8 sempadan rel kereta api 41,33 0,7%
9 RTH (30%) 663,05 11,1%
10 Kawasan resapan air dan lindung 90,63 1,5%
10 infrastruktur dan prasarana 299,35 5,0%
3.504,79 58,5%
No. Pemanfaatan Luas (ha)
Potensial lahan untuk pengembangan sebesar 2.428,21 ha. Terkait dengan daya tampung maka kota baru Manado masih dapat menampung 223.399 jiwa (dengan kepadatan 90 jiwa/ha, berdasarkan standar ideal WHO).
DAYA TAMPUNG & DUKUNG LAHAN
Berdasarkan kondisi eksisting pemanfaatan lahan terbangun, rencana kawasan lindung, RTH dan Inftrastruktur maka akan termanfaatkan sebesar 3.504,79 ha.
ARAH PENGEMBANGAN
K O TA B A R U M A N A D O
DASAR PERTIMBANGAN:
» Sebelah timur terdapat kawasan bandara Sam Ratulangi yang
menerapkan KKOP dengan menetapkan maksimal ketinggian 45 m.
» Adanya permukiman dan perumahan yang menyebar,
khususnya di sekitar selatan kota baru Manado.
» Keberadaan bumi perkemahan GPDI yang aktif melakukan
kegiatan jambore.
» Keberadaan lahan pertanian yang telah ditetapkan di dalam
RTRW sehingga perlu dibatasi ruang terbangunnya tetapi akan terjadi alih fungsi lahan karena fungsi perkotaan.
» Keberadaan jaringan jalan yang mempengaruhi dinamika
perkembangan kawasan, dimana akan berkembang disekitar koridor jalan.
» Rencana pembangunan jalan lingkar yang akan
mempengaruhi dan merubah struktur ruang kawasan.
» Rencana pembangunan jaringan kereta api disertai dengan
pembangunan stasiun, hal ini akan memberikan bangkitan disekitar stasiun dan potensial menumbuhkan TOD
» Rencana pemindahan pusat pemerintahan kota Manado ke
kawasan kota baru Manado, hal ini akan memberikan dampak terhadap dinamika kawasan.
» Terdapat pengembangan perumahan sebanyak 44
pengembang yang akan mengembangkan hunian
» Sebelah utara terdapat fungsi konservasi air sehingga perlu
KONDISI KERUANGAN
K O TA B A R U M A N A D O
Kondisi kawasan terpusat di bagian selatan dan timur, hal ini karena adanya:
1. Bandara Sam Ratulangi, mempunyai fungsi tersendiri tetapi disekitarnya telah tumbuh permukiman akibat adanya kegiatan bandara dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada;
2. Perumahan yang dikembangkan swasta skala besar dan kecil serta permukiman alami yang sudah ada terlebih dahulu, memanfaatkan jaringan jalan sebagai akses;
3. Adanya persimpangan yang mulai tumbuh pusat pertumbuhan baru; 4. Adanya Balitka yang semestinya dikembangkan karena didunia
hanya ada 2 yaitu di Thailand dan Indonesia. Potensi menjadi pengembangan turunan industri kelapa di Indonesia
Kawasan ini juga terdapat arena pacuan kuda skala internasional yang dapat dikembangkan untuk triger kota baru Manado;
5. Industri disepanjang jalan yang dapat dijadikan sumber produksi bagi kota baru Manado dengan menata kembali infrastruktur dan spasial.
Pada kawasan utara diisukan adanya pembangunan pusat pemerintahan Kota Manado cukup tepat karena memberikan dampak pemerataan pengembangan wilayah sehingga tidak terpusat pada kawasan di selatan saja. Adanya pembangunan perumahan MBR untuk masyarakat korban longsor.
1
3
2
4
5
Rencana Pusat Pemerintahan
PROYEKSI KEPENDUDUKAN
K O TA B A R U M A N A D O
Perhitungan analisis kependudukan Kota Baru Manado
merupakan perpaduan metode proyeksi alami dengan
metode ultimate (
backcasting
).
Perhitungan dengan menggunakan proyeksi penduduk
secara ultimate diasumsikan dari adanya bangkitan
yang akan menempati Kota Baru Manado yaitu:
Pemerintahan, Kawasan Kumuh, Kawasan Industri,
serta Backlog Perumahan yang ada di Kota Manado.
Sumber: Analisa, 2017
Tabel Asumsi Bangkitan Jumlah Penduduk Kota Baru Manado
P r o y e k s i J u m l a h P e n d u d u k A l a m i & B a c k c a s t i n g
Intervensi:
» Pembangunan perumahan » Pembangunan Infrastruktur
» Pembangunan Pusat Kegiatan Skala Kota » Pembangunan Pusat Pemerintahan Kota
Intervensi:
» Pengembangan dan investasi kawasan Intervensi:
» Promosi daerah sebagai kawasan investasi Intervensi:
» Pembangunan Perumahan PNS
» Pembangunan pusat simpul transportasi regional TOD
» Pengembangan atraksi pendukung pariwisata
Asumsi Bangkitan Jumlah Penduduk yang akan menempati Kota Baru Manado
2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Kawasan Pemerintahan 834 834 1.667 1.667 1.250 2.084 8.335 Kawasan Kumuh 1.759 2.638 2.638 1.759 4.396 4.396 17.585 Kawasan Industri (KEK) Bitung 1.041 1.562 1.562 1.041 2.603 2.603 10.413 Backlog Kota Manado 680 1.020 1.020 1.020 1.360 1.700 6.800
TOTAL 4.313 6.053 6.887 5.487 9.610 10.783 43.133
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2027 2032 2037
Jumlah Penduduk Alami Kota Baru Manado 91.479 93.823 96.229 98.700 101.236 103.839 117.938 134.030 152.410
Total Jumlah Penduduk Kota Baru Manado
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
K O TA B A R U M A N A D O
o Perkiraan kebutuhan rumah pada th 2037 sebesar 39.109 unit
o Perumahan tipe besar 6.518, tipe sedang 13.036 dan tipe kecil 19.554.
o Standar perhitungan dengan skenario hunian berimbang 1:2:3.
o Standar perhitungan, dengan standar PU yaitu 100 Liter/ Hari
o Perkiraan kebutuhan air mencapai294,21 lt/det pada th 2037.
Kebutuhan
RUMAH
Kebutuhan
JALAN
Kebutuhan
AIR
BERSIH
Kebutuhan
Air
LIMBAH
Kebutuhan
ENERGI
LISTRIK
Bangkitan
SAMPAH
o Standar perhitungan menggunakan standar PU sebesar 60% dari
kebutuhan air domestik sedangkan non domestik 30%.
o Kebutuhan air limbah domestik th 2037 sebesar 325,90 lt/det.
o Standar perhitungan menggunakan standar PU 0,8 KG/Org/
Hari dan untuk perhitungan non domsetik sebesar 20% dari perhitungan domestik;
o Timbulan sampah domestik di th 2037 sebesar 187.721
Kg/Org/Hari.
o Perkiraan kebutuhan di th 2037 sebesar 117,32 Km;
o Standar perhitungan menggunakan standar PU 0,6 Km/1000 Jiwa.
o Standar perhitungan menggunakan standar PU yaitu untuk
Rumah Besar 2200 watt, Rumah Sedang 1300 watt dan rumah Kecil 900 Watt;
o Perkiraan kebutuhan listrik di th 2037 sebesar 62.574 kv.
GAP
K O TA B A R U M A N A D O
INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR SATUAN EKSISTING RENCANA
(2037) GAP KESIMPULAN
Perumahan UNIT 13.004 39.109 -26.105 Penyediaan dari sisi kebutuhan perumahan masih kurang, potensi bagi
pengembang perumahan baru di Kota Baru Manado.
Air Bersih Liter/detik 97,83 294,21 -156,57 Kebutuhan air tahun 2019 108,77 l/dt sehingga dibutuhkan
pengembangan IPA Politeknik dan IPA Kima Atas (40 l/dt), untuk
pengembangan 2019 –2037 menggunakan sistem bendungan kuwil
yang mencapai 300 liter/detik.
Sampah Ton/ Hari 62,42 187,72 -125,30 Pada saat ini kota baru menggunakan TPA Sumompo sedangkan
kapasitas TPA tersebut sudah overload, sehingga scenario menggunakan TPA Regional di Minahasa Utara, dan perlu merealisasi Rencana
Pembangunan TPA di Kota Baru Manado yang bebasis 3R serta pembangunan TPS di setiap Kelurahan .
Limbah Cair Liter/detik 108,37 325,90 -217,54 jika rencana pengembangan Kota Baru Manado berjalan dengan sesuai
dengan rencana, maka dibutuhkan fasilitas pengolahan limbah cair untuk skala perkotaan.
Jaringan Jalan KM 540.680 117.326 423.354 Secara kuantitas, kebutuhan jaringan jalan Kota Baru Manado sudah
terpenuhi oleh jaringan jalan yang ada.
Listrik Kv 605.333 63.209 542.124 Melihat kondisi supply dikaitkan dengan kebutuhan maka pelayanan
SINKRONISASI PROGRAM
RTRW Provinsi Sulut 2014-2034 RTRW Kota Manado 2016-2018 RTRW Provinsi Sulut 2014-2034 RTRW Kota Manado 2016-2018
A.3 Peningkatan fungsi IPAM RTRW Kota Manado 2014-2034 Kawasan Molas - Mapanget 1000 m/detik A.4 Pengembangan IPA Paal Dua (melayani: Mapanget, Singkil, RTRW Kota Manado 2014-2034 Kec. Paal Dua 300 liter/detik A.5 Penambahan Kapasitas IPA Kairigi RTRW Kota Manado 2014-2034 Kel. Kairigi 728 liter/detik A.6 Penambahan Kapasitas IPA Bengkol RTRW Kota Manado 2014-2034 Kel. Bengkol 300 liter/detik A.7 Pengembangan IPA Koka Lapangan RTRW Kota Manado 2014-2034 Kel. Lapangan 300 liter/detik A.8 Pengembangan IPA Politeknik RISPAM Kota Manado 2017-2020 Kel. Kairigi Dua 20 liter/detik A.9 Pengembangan IPA Kima Atas RISPAM Kota Manado 2017-2021 Kel. Kima Atas 20 liter/detik A.10 Interkoneksi Sistem Bendungan Kuwil RISPAM Kota Manado 2021-2036 Kab. Minahasa Utara 300 liter/detik
RPJMN 2015-2019 Sinkronisasi Program (BPIW) 2017-2019 RTRW Kab. Minahasa Utara 2013-2033
RTRW Kota Manado 2016-2019 SSK Kota Manado 2016-2017
RPJMN 2015-2019 Sinkronisasi Program (BPIW) 2017-2018 RTRW Kota Manado 2015-2021
C.2 Pengembangan dan pembangunan jaringan drainase mikro RTRW Kota Manado 2015-2019 Kec. Mapanget - - - - -
Sinkronisasi Program (BPIW) 2018-2020 RTRW Kota Manado 2015-2019 RTRW Provinsi Sulut 2014-2034 RTRW Kab. Minahasa Utara 2013-2033 RTRW Kota Manado 2015-2019 SSK Kota Manado 2016-2017
-
NO PROGRAM INFRASTRUKTUR
TAHUN PELAKSANAAN
LOKASI VOL
KESIAPAN PEMBANGUNAN
B. AIR LIMBAH
F. RUANG TERBUKA HIJAU C. DRAINASE
D. PERSAMPAHAN
Pengembangan TPA Sumompo (Sanitary Landfill)
- 2017 2018 2018
ara -
- 2019 2020 2020 Normalisasi/Penguatan Tebing/Pengendalian Banjir Sungai Tondano
- Pengembangan IPA Sungai Makaampo
Pengembangan IPA Sungai Kahuku A.1
A.2
Kawasan Bandara Sam Ratulangi Kel. Kima Atas
80 liter/detik
80 liter/detik
Pembangunan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) Sitem terpusat
B.1 Kel. Kima Atas, Mapanget Barat 76 m3/hari
Kel. Kairigi Satu 1382.39 m
Penyiapan/ Pembebasan Lahan TPS Kec. Mapanget
C.1
Kel. Sumompo Kec. Tuminting 20 ha Desa Winuri Kec. Likupang
Timur TPA Regional Kabupaten Minut
D.2
D.3 D.1
A.11 Kec. Kalawat, Kab. Minahasa
Utara 300 liter/detik 2009 2012 2012 Siap Pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan
-
2
NO PROGRAM INFRASTRUKTUR
TAHUN PELAKSANAAN
LOKASI VOL
KESIAPAN PEMBANGUNAN
- 2019 2020 2020 -
B.1 Barat ari
ting
RTRW Kota Manado 2015-2024 Masterplan RTH Kota Manado 2016-2017 RTRW Kota Manado 2015-2024 Masterplan RTH Kota Manado 2019-2024 RTRW Kota Manado 2015-2024 Masterplan RTH Kota Manado 2016-2018
G.1 Bantuan Stimulan Perumahan swadaya Sinkronisasi Program (BPIW) 2018-2019 Tersebar 900 unit - - - - -
RTRW Kota Manado 2015-2034 RP2KPKP 2018
G.3 Pengembangan kawasan super blok RTRW Kota Manado 2015-2020 Kel. Mapanget Barat, Pandu 1 Kawasan - - - - - G.4 Penataan dan pengembangan perkantoran pemerintah Kota Manado RTRW Kota Manado 2015-2020 Kec. Mapanget 1 Kawasan 2016 - - - Siap
Sinkronisasi Program (BPIW) 2016-2018 RTRW Kota Manado 2018-2034 RTRW Provinsi Sulut 2014-2034 RTRW Kota Manado 2015-2018 RPJMN 2015-2019 RTRW Provinsi Sulut 2015-2019 RTRW Kota Manado 2015-2034 Renstra Perhubungan 2017-2019 RPJMN 2015-2019 RTRWN 2015-2019 RTRW Provinsi Sulut 2014-2034 RTRW Kota Manado 2020-2034 RTRW Provinsi Sulut 2014-2034 RTRW Kota Manado 2020-2034
H.6 Pembangunan Terminal Tipe B di Kawasan KASIBA RTRW Kota Manado 2022-2026 Mapanget Barat-Kima Atas 5 Ha - - - - -
H. JARINGAN JALAN DAN TRANSPORTASI
H.3
Pembangunan Jaringan Ring Road Tahap II dan jaringan jalan paralelnya
Tikala, Paal Dua, Mapanget,
Tumiting 30 Km - - 2016 - Siap
Rencana Pembangunan Stasiun Kereta Api
Manado - Bitung 2017 - 2017 -
-Kelurahan Bengkol
2018 2017
H.2
Bandara Sam Ratulangi Manado
Kec. Mapanget - - - - - G.2 Peningkatan Kualitas Permukiman kumuh Kairigi Dua 1 Kawasan 2015 - 2015 -
- Pembangunan Jaringan Perkeretapian Antar Kota
- -
- -
5 Ha
F. RUANG TERBUKA HIJAU
G. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado
Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Dalam Kota Manado (Bandara - Jl.A.A.Maramis - Jl.Martadinata - Jl.Sudirman - ITC Marina)
J. PARIWISATA
-
Pembangunan Taman Interaksi Kec. Mapanget
Pembebasan Area Sempadan Sungai Tondano (lebar 15 meter)
Pembangunan Hutan Kota Baru
Kel. Kairigi I
BAGIAN 03
VISI DAN MISI
K O TA B A R U M A N A D O
Visi
adalah menjadikan kota
baru manado sebagai
pengembangan kota Manado
VISI
02
Memfasilitasi infrastruktur, sarana & prasarana untuk pembangunan
perumahan MBR sebagai bagian dari percepatan penyediaan rumah murah;
03
Menyediakan hunian untuk PNS sebagai bagian dari penanganan
backlog dan mendukung pusat pemerintahan Kota Manado;
04
Menempatkan pusat pemerintahan Kota Manado ke Kota
Baru untuk mengurangi beban Kota Manado;
05
Menyediakan ruang terbuka hijau untuk mendukung green city dan
menambah RTH bagi Kota Manado sekaligus sebagai fasilitas wisata;
06
Menyediakan inftrastruktur skala kota untuk
keberlanjutan kota baru Manado;
07
Memfasilitasi pihak swasta dalam
mengembangkan kawasan perumahan;
08
Membatasi perkembangan lahan terbangun di
sekitar bandara Sam Ratulangi;
01
Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman
untuk mendukung kota layak huni;
01
a) Tingginya kebutuhan rumah (Backlog Kota Manado sekitar 16.245 rumah); b) Rencana pemindahan pusat
pemerintahan Kota Manado
c) Menurunnya kualitas lingkungan Kota Manado (tumbuhnya permukiman padat/kumuh dll)
d) Perkembangan kota Manado yang memusat di 4 kecamatan
e) Minimnya RTH Publik di Kota Baru manado (2 %);
f) Mulai tumbuh perumahan di Kecamatan Mapanget.
g) Adanya potensi lain di Kecamatan Mapanget
Kota Baru Manado Sebagai Kota
Pemerintahan Yang Terpadu, Mandiri, Nyaman dan Berkelanjutan.
a) Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan b) Pengembangan Kawasan
Pemerintahan
c) Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi
d) Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa e) Pengembangan RTH
f) Pengembangan Kawasan
TOD dan Bandar Udara g) Pengembangan wisata
budaya
ISU/
TEMA
SUB TEMA
INFRASTRUKTUR
CIPTA KARYA
a) Penataan Kawasan permukiman padat & dukungan infrastruktur bagi perumahan MBR; b) Pembangunan perumahan PNS dan
kelengkapan infrastruktur; c) Peningkatan Jaringan Jalan;
d) Pembangunan Jaringan Air Minum; e) Pembangunan TPST 3R;
f) Pembangunan IPAL Komunal; g) Pembangunan Jalan Poros; h) Penataan sempadan sungai;
i) Pembangunan flyover & Penataan simpang;
j) Pembangunan ruang publik/ hutan kota
(Public open space);
k) Pembangunan TOD dan penataan kawasan bandara.
02
03
04
PERMASALAHAN
PENENTUAN TEMA PENGEMBANGAN
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
1. Pusat pemerintahan Kota Manado menjadi pusat
pelayanan kawasan sebelah utara, dengan
e ba gu peru aha PN“ sebagai otor
pe ghidupa kawasa utara;
2. Pusat permukiman, pendidikan dan sumber produksi
sebagai otor e ggerak ke a diria kota baru;
3. Pusat ekonomi, penelitian dan rekreasi, dimana
Balitka dikembangkan kembali sebagai aset nasional
untuk pengembangan turunan buah dan pohon
kelapa Tengatuel;
4. Pusat pelayanan transportasi internasional,
pembatasan pengembangan disekitar kawasan
bandara untuk memenuhi KKOP;
5. Pusat pelayanan lokal; dengan fungsi perumahan
MBR.
Antar pusat pelayanan ini akan dihubungkan dengan
jaringan akses untuk memudahkan mobilisasi
masyarakat dan barang tanpa melalui Kota Manado.
KONSEP STRUKTUR RUANG
5
KONSEP ARAHAN PENATAAN
K O TA B A R U M A N A D O
ARAHAN MENUJU
KOTA LAYAK HUNI
o Membangun kota baru layak huni yang aman dan
nyaman bagi masyarakatnya untuk beraktivitas.
o Mewujudkan sarana dan prasarana yang
memenuhi standar teknis pelayanan minimal dengan memperhatikan MBR sebagai bagian dari pertumbuhan kota.
ARAHAN MENUJU
KOTA HIJAU
o Membangun kota dengan mempertimbangkan
aspek lingkungan, sumber daya air, energi dan ruang kota serta menyinergikan lingkungan alami dan lingkungan buatan sehingga fungsi dan manfaat kedepan dapat berkelanjutan.
ARAHAN MENUJU
KOTA CERDAS
o Membangun kota baru yang berdaya saing secara
ekonomi dan berbasis pengembangan teknologi informasi.
o Membangun tata kelola pemerintahan yang
efesien dan transparan melalui sistem teknologi informasi.
Berbasis Karakter Fisik, Potensi Ekonomi dan Keragaman Budaya Lokal.
Peningkatan kualitas permukiman kumuh & MBR
Peningkatan
infrastruktur & RTH Kawasan perumahan MBR
Hutan Kota dan TOD ruang terbuka publik terintegrasi kawasan pemerintahan
RTH Publik Membangun konektivitas antar
fungsi yang menghubungkan permukiman dengan pusat pelayanan
Menyediaan sarana ekonomi,
menciptakan perekonomian kota yang mandiri dan mempunyai daya saing
Terwujudnya konektivitas yang baik di dalam konstelasi kota maupun regional
Konservasi Tampungan Air
Konservasi Bencana Peningkatan kualitas
lingkungan
permukiman Suku Bantik
Hutan Kota dan Konservasi Air Baku
KONSEP ZONING
K O TA B A R U M A N A D O
LAND USE
AIPORT KWS
PEMERINTAHAN
MIXUSE HUTAN
KOTA
KAWASAN HUNIAN
TOD
Pusat Pelayanan Transportasi Internasional & KKOP
Pusat Perdagangan, Permukiman, Pendidikan,
Rekreasi & Penelitian Pusat Kawasan
Pemerintahan
Kawasan Hunian Kepadatan Sedang & Rendah
Kawasan Lindung & Konservasi Air Baku
KWS. LINDUNG
Kawasan Hutan Kota & Resapan Air
KONSEP PENGEMBANGAN
K O TA B A R U M A N A D O
BAGIAN WILAYAH PERKOTAAN
Penentuan BWP dilakukan berdasarkan:
o Fungsi peruntukan;
o Batasan fisik dan administrasi;
o Analisa struktur ruang;
o Mengacu dokumen RDTR.
Dominasi arahan kegiatan:
Perdagangan dan Jasa, Perkantoran, Ruang Terbuka Hijau dan Permukiman Hunian Kepadatan Sedang.
BWP I
(Kel. Kairagi Dua, Paniki Bawah, Kairagi Satu)
Dominasi arahan kegiatan:
Pemerintahan, Pendidikan, Permukiman Kepadatan Rendah dan Sedang, Perumahan PNS, Hutan Kota, Transportasi Massal, Pertanian Lahan Kering.
BWP II
(Kel. Buha, Bengkol)
Dominasi arahan kegiatan:
Permukiman Hunian
Kepadatan Rendah, Kawasan Bandar Udara, perkantoran, Ruang Terbuka Hijau dan Pertanian Lahan Kering.
BWP III
(Kel. Paniki Satu, Paniki Dua, Lapangan, Mapanget Barat, Kima Atas)
Dominasi arahan kegiatan:
Konservasi air,
Permukiman kepadatan rendah.
BWP IV
(Kel. Pandu)
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
BWP II
BWP I
BWP III
BWP IV
Luas 2.042,27 ha Luas 1.830,06 ha
Luas 1.376,76 ha Luas 737,91 ha
Bandara Udara
K E T E R A N G A N :
Jalan Kolektor Primer (Kota) Jalan Arteri Primer (Nasional)
Jalan Lokal
Jalan Ringroad (Provinsi) Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Sub Pusat Kota
BAGIAN 04
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
Jalan Kolektor Primer (Kota) Jalan Arteri Primer (Nasional)
Jalan Lokal
Jalan Ringroad (Provinsi)
Permukiman Kepadatan Rendah
R E N C A N A :
Permukiman Kepadatan Sedang
o Menciptakan lingkungan hunian yang tertata,
seimbang dengan ruang terbuka hijau dan jalan akses yang terhubung dengan baik, aman dan nyaman;
o Perumahan yang terintegrasi dengan lokasi
kerja dan usaha serta terhubung ke pusat kegiatan sosial, ekonomi kota dengan transportasi publik yang nyaman;
o Menciptakan dan meningkatkan fungsi ruang
terbuka rumah, perumahan dan lingkungan hunian sebagaisustainable garden.
Pendekatan perencanaan ruang hunian yang menciptakan
interaksi visual aktif antar unit bangunan yang meningkatkan
kenyamanan thermal, penghawaan, sirkulasi penghuni dan
ruang terbuka publiknya.
Perencanaan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau
yang saling terhubung dan berjenjang dari rumah hingga
lingkungan perkotaan.
HUNIAN
Lingkungan hunian yang dekat dengan lingkungan
pekerjaan. Hunian bagi pegawai dan karyawan
pemerintahan berikut para staf dan non staf pendukung
yang terintegrasi.
Lingkungan hunian juga menyediakan fasilitas pendukung
dan penunjang kegiatan dan kebutuhan domestik
–
harian
berupa fasilitas umum maupun sosial seperti ruang usaha,
pasar, sarana ibadah, sarana olah raga, komersial, ruang
terbuka dsb.
HUNIAN
Lantai dasar hunian sebagai ruang interaksi sosial
antar unit bangunan.
Ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau yang
saling terhubung secara vertical di dalam bangunan
menciptakan interaksi sosial di lantai hunian.
TYPICAL BUILDING SINGLE UNIT GRID MERGED TYPE
HUNIAN
RENCANA SISTEM
K O TA B A R U M A N A D O
JARINGAN JALAN &
SIRKULASI
Bandara Udara
K E T E R A N G A N :
Jalan Kolektor Primer (Kota) Jalan Arteri Primer (Nasional)
Jalan Lokal
Jalan Ringroad (Provinsi)
Interchange flyover
Gerbang Kawasan Simpang Bundaran
Rencana TOD Rencana Terminal
Rencana Jalan Kolektor Primer Rencana Jalan Ringroad
Rencana Jalan Kawasan Pemerintahan
Rencana Kawasan Pemerintahan
Rencana Jaringan Kereta
o Sistem jaringan jalan didesain dengan hierarki yang jelas
untuk melayani kebutuhan pergerakan dan konektivitas;
o Terdapat fungsi-fungsi utama di dalam maupun disekitar
kota baru; Bandara, kawasan perumahan skala besar beserta prasarananya dan pusat pemerintahan;
o Mengutamakan penyiapan fasilitas transportasi publik
yang efisien dan saling terhubung antar moda sehingga meningkatkan efektifitas pergerakan dalan kegiatan sehari-hari.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
FUNGSI
o Kecepatan
rencana minimal 60 km/jam
o Lebar jalan
minimal 11 m
Jalan Nasional dan Jalan Provinsi
o Peningkatan kondisi jalan
o Parkir dibadan jalan tidak
diperkenankan
o Bangunan sepanjang jalan ini
harus memiliki GSB (GSB tidak boleh berimpit dengan rumija)
o Set-back bangunan diperkenankan
Kolektor Primer
o Kecepatan
rencana minimal 40 km/jam
o Lebar badan jalan
minimal 9 m
Jalan kabupate n/kota
o Parkir di badan jalan
diperkenankan tetapi terpisah dengan jalur cepat, selain mempertimbangkan volume kendaraan, lebar (kapasitas jalan), jumlah lajur
o Penerapan aturan garis sempadan
bangunan
Lokal o Kecepatan
rencana maksimal 10 km/jam
o Lebar badan jalan
minimal 6,5 m
Jalan lingkunga n
o Parkir di badan jalan
diperkenankan pada jam-jam tidak sibuk dan di ruas-ruas jalan tertentu
o Penerapan aturan garis sempadan
bangunan.
Sumber: UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan; PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan; Hasil Analisa, 2017
ARAHAN RENCANA JALAN
KONEKTIVITAS
H U B U N G A N A N TA R K O TA D A N A N TA R R U A N G A K T I V I TA S
TRANSPORTASI PUBLIK
Efesien dan saling terhubung antar moda transportasi, sehingga meningkatkan efektifitas pergerakan.
JALAN LINGKUNGAN YANG TERHUBUNG
Ruang jalan yang memadai dan ramah bagi pengguna jalan maupun pejalan kaki.
PEDESTRIAN YANG RAMAH DAN NYAMAN
RENCANA SISTEM
K O TA B A R U M A N A D O
JARINGAN AIR BERSIH
Rencana Jaringan Pipa Sekunder Rencana Jaringan Pipa Primer
Rencana Bendungan Kuwil
R E N C A N A : K E T E R A N G A N :
Jaringan Pipa Eksisting IPA Eksisting
Reservoir Eksisting
o Penyediaan air bersih melalui pipa PDAM dengan
cara tapping kepada pipa utama distribusi;
o Penggunaan Pipa HDPE atau pipa PVC non Timbal
untuk distribusi air bersih;
o Pembuatan biopori disetiap kawasan maupun
lingkungan untuk menjamin ketersediaan air tanah sebagai cadangan;
o Mengoptimalkan IPA Politeknik dan IPA Kima Atas
dengan penambahan sistim jaringan pipa distribusi dan dan pengembangan pelayanan;
o Memanfaatkan Sistim Regional sumber air dari
Bendung Kuwil yang nantinya dapat interkoneksi dengan sistim di Kota Baru Manado untuk dapat melayani sampai dengan tahun 2037.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
K O TA B A R U M A N A D O
JARINGAN AIR BERSIH
Penampungan Air Hhujan dan Pemanfaatan Energi Matahari
Lubang Resapan Biopori
RENCANA SISTEM
K O TA B A R U M A N A D O
JARINGAN DRAINASE
Rencana Drainase Sekunder Rencana Drainase Primer
Rencana Box Culvert
R E N C A N A :
o Ketersediaan Jaringan drainase mengikuti
jaringan jalan perkotaan;
o Membangun jaringan drainase di
permukiman-permukiman baru;
o Pengelolaan saluran drainase yang telah tersedia
dengan mengatur fungsi dan arah aliran;
o Perbaikan dan peningkatan fungsi pelayanan
sistem drainase kota dengan rehabilitasi dan pemeliharaan saluran;
o Menerapkan sistem drainase berwawasan
lingkungan, sehingga dapat meminimumkan
limpasan permukaan dan memperbesar kapasitas infiltrasi.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
K O TA B A R U M A N A D O
JARINGAN DRAINASE
Drainase menggunakan saluran rumput
Bioretensi pada kawasan permukiman
Box Culvert
RENCANA SISTEM
K O TA B A R U M A N A D O
AIR LIMBAH
Rencana IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) Rencana IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
R E N C A N A :
o Sistem pengaliran dan pengolahan air limbah
yang akan diterapkan merupakan sistem terpisah, bukan sistem tercampur dengan air hujan;
o Pengembangan penggunaan pembuangan air
limbah dengan on site system (septic tank) pada kawasan permukiman;
o Mengintegrasikan instalasi pengolahan air
limbah pada wilayah terdekat (Kecamatan Tuminting) untuk mengatasi permasalahan air limbah yang berdampak pada pencemaran lingkungan sungai.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
IPAL Tumiting
IPAL Kima Atas
IPAL Mapanget Barat
K O TA B A R U M A N A D O
SISTEM AIR LIMBAH
Sewerage System Kawasan Permukiman
RENCANA SISTEM
K O TA B A R U M A N A D O
PERSAMPAHAN
Rencana Pembangunan TPA Regional Kab. Minahasa Utara Rencana Pengembangan TPA
R E N C A N A :
Rencana Titik TPS
Rencana Titik TPSTJalur Angkut TPST ke TPA
Jalur Angkut TPS ke TPST
o Penyediaan tempat pembuangan sampah
sementara dan terpadu pada wilayah yang belum terlayani pengelolaan sampahnya;
o Mengembangkan sistem pemilahan sampah
kepada masyarakat untuk mengurangi produksi sampah yang sulit terurai;
o Penerapan sistem pengkomposan sampah organik
yang diterapkan pada lingkup RW;
o Mendorong secara sistematis kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan, dengan
penerapan 3R (reduction-reuse-recycling) dari
limbah padat.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
TPA Sumompo
(20 ha)
TPA Regional Likupang (5 ha)
K O TA B A R U M A N A D O
SISTEM PERSAMPAHAN
SUMBER WADAH KOMUNAL GEROBAK TPS KONTAINER ARMROLL TRUCK
Sistem Blok (Komunal Tidak Langsung)
Sistem Individual Tidak Langsung
SUMBER GEROBAK TPS KONTAINER ARMROLL TRUCK
PENGELOLA SWASTA TPS KONTAINER ARMROLL TRUCK
Sistem Individual Langsung
DUMP TRUCK
PENGELOLA SWASTA
Pengangkutan Pemindahan
Pengumpulan Pembuangan
Pengangkutan Pemindahan
Pengumpulan
Pengangkutan Pemindahan
Pengangkutan Pengumpulan
SUMBER
Pengumpulan
TPS
TPS
TPS
RENCANA
K O TA B A R U M A N A D O
RUANG TERBUKA HIJAU
RTH Sempadan RTH Publik Hutan Kota
R E N C A N A :
R U A N G P U B L I K
Ruang terbuka publik yang berjengjang dan saling
terhubung sebagai ruang aktifitas di alam terbuka dengan peruntukan kegiatan yang beragam.
C I T Y P A R K / G A R D E N
Ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau yang saling terhubung sebagai jalur aktifitas penghuni lingkungan perumahan hingga perkotaan.
U R B A N F A R M I N G
Perkebunan/pertanian mandiri di lingkungan
permukiman dan perkotaan.
R U A N G T E R B U K A H I J A U
Jaringan RTH yang di desain dalam rangka mendukung
pembangunan berkelanjutan serta menciptakan
variasi dari RTH dan tempat berkumpul dalam
kawasan dengan hirarki yang jelas;
.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
K O TA B A R U M A N A D O
RUANG TERBUKA HIJAU
Ruang Terbuka Publik
Sustainable Garden
RENCANA
K O TA B A R U M A N A D O
KELISTRIKAN
R E N C A N A :
Jaringan SUTM (Transmisi Tegangan Menengah) Jaringan Primer
Jaringan Sekunder Gardu Induk
o Pengembangan jaringan listrik bawah tanah, terutama
pada jaringan jalan baru dan pada pengembangan kawasan baru (perumahan, komersial, dsb), serta pengembangan energi matahari;
o Peningkatan dan pengembangn kapasitas GI eksisting
dan rencana pembangunan/ pengembangan GI pada beberapa lokasi untuk menunjang aktivitas
perekonomian di wilayah Kota Baru;
o Untuk SUTM dan SUTR tinggi dari permukaan tanah ke
ujung tiang dan kabel 9 s.d. 12 meter dan untuk ruang di bawah jaringan dapat dimanfaatkan sebagai jalur hijau dengan tanaman yang diatur ketinggiaannya sedemikian rupa sehingga tidak merusak kabel ataupun tiang jaringan.
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
K O TA B A R U M A N A D O
ENERGI
Sistem Jaringan Kabel Bawah Tanah
K O TA B A R U M A N A D O
SUB BWP
Kriteria pembagian Sub BWP:
o
Berdasarkan fungsi peruntukan
atau pemanfaatan lahan;
o
Berdasarkan fungsi kawasan
yang dapat menjadi faktor
pendorong perkembangan
kota baru;
o
Batas fisik yang jelas seperti
jalan dan sungai.
Pembagian wilayah perencanaan menjadi
beberapa Sub BWP bertujuan untuk membagi
kawasan Kota Baru Manado dalam bentuk atau
ukuran, fungsi serta karakter kegiatan manusia
dan atau kegiatan alam, yang dituangkan dalam
blok-blok peruntukan lahan, sehingga mudah
dalam alokasi investasi, pengendalian dan
pengawasan.
Tabel
Pembagian BWP dan Sub BWP
Sumber: Analisa, 2017
BWP SUB BWP LUAS (HA)
I A 596,31
III A 298,25
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IA
BWP I
SUB BWP I A
LUAS : 596,31 ha
FUNGSI : o Permukiman kepadatan sedang dan rendah o Perdagangan dan jasa
o Rekreasi buatan
o Perkantoran POTENSI
KAWASAN
: o Telah terdapat perumahan besar seperti Mountain View Residence dan perumahan lainnya
o Terdapat mall grand kawanua citywalk dan akan ada Transmart
o Jalan Manado ring road dari selatan ke utara serta jalan AA. Maramis yang menghubungkan Kota Manado- Likupang o Rencana akan dilalui jalan tol Kota Manado-Mapanget KENDALA
KAWASAN
: o Dilintasi S. Paniki dan S. Kilu yang perlu di perhatikan pemanfaatannya
o Kawasan ini telah berkembang dengan pesat karena akses yang mudah dari Kota Manado
KRITERIA PENGEMBANG AN
: o Menetapkan sempadan sungai Paniki dan Kilu kanan-kiri sebesar 15 m ( Permen PUPR No.28/2015)
o Setiap kawasan perumahan diwajibkan untuk membangun pintu masuk-keluar lebih dari 1 untuk menghindari peningkatan volume kendaraan di Jln. AA Maramis dan Manado ring road
o Pemenuhan RTH 40% pada setiap kawasan perumahan
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum melalui PDAM supaya tidak menggunakan air tanah (UU No.7/2004 dan PP No.121/2015) o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
untuk mengurangi beban TPA o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IB
BWP ISUB BWP I B
Luas : 535,57 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan rendah
o Perdagangan dan jasa
o Rekreasi buatan
o Perkantoran
Potensi Kawasan
: o Telah terdapat perumahan besar seperti Lippo (Holland Village) dan Lippo Plaza
o Jalan Politeknik menjadi jalan penghubung antara jln.
AA.Maramis ke jln.Santiago (Kota Manado)
o Disepanjang jalan Politeknik telah berkembang, bangunan ruko,
rumah dan perdagangan-jasa lain tumbuh disepanjang jalan ini o Masih terdapat lahan kosong (belum termanfaatkan)
Kendala Kawasan
: o Terdapat permukiman Kariagi II yang padat o Status lahan sebagai milik pribadi/perorangan
Kriteria
Pengembangan
: o Setiap kawasan perumahan diwajibkan untuk membangun pintu masuk-keluar lebih dari 1 untuk menghindari peningkatan volume kendaraan di Jln. AA Maramis dan Jln. Politeknik o Pemenuhan RTH 40% pada setiap kawasan perumahan
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama
kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum melalui PDAM supaya tidak
menggunakan air tanah (UU No.7/2004 dan PP No.121/2015) o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
untuk mengurangi beban TPA o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
KDH 40%
o Penataan kawasan melalui peremajaan kawasan permukiman
Kariagi II.
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IC
BWP I
SUB BWP I C
Luas : 244,88 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan rendah
o RTH sempadan sungai
o Rekreasi buatan
o Perdagangan dan jasa
Potensi Kawasan : o Terdapat permukiman yang cukup banyak dan menyebar o Telah berkembang industri di sepanjang jalan Yos Sudarso
(Manado-Bitung)
Kendala Kawasan : o Terdapat sungai Tondano yang sering meluap dan mengakibatkan banjir di sekitar bantaran sungai
o Sepanjang sungai Tondano telah berkembang bangunan
berupa industri dan rumah Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Tondano kanan-kiri sebesar 30 m dan Sungai Tiran sebesar 15 m (Permen PUPR No.28/2015)
o Pembangunan turap Sungai Tondano sepanjang sungai
o Penataan bantaran sungai Tondano sebagai RTH
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama
kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum melalui PDAM supaya tidak
menggunakan air tanah (UU No.7/2004 dan PP No.121/2015) o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
untuk mengurangi beban TPA
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIA
BWP II
SUB BWP II A
Luas : 587,05 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan sedang dan rendah
o RTH sempadan sungai Paniki
o Rekreasi buatan
o Perkantoran, Perdagangan dan jasa
Potensi Kawasan : o Sudah ada permukiman dan perumahan
o Adanya Jalan Pandu dan jalan Manado Wori sebagai
akses utama kawasan ini
o Sekitar 90% lahan masih belum terbangun dengan status
lahan sebagian besar tanah milik adat (Sumber: Kantor ATR/BPN Kota Manado)
Kendala Kawasan : o Belum banyak jaringan jalan sebagai akses sehingga dalam membangun kawasan ini perlu investasi yang besar untuk infrastruktur
Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Paniki kanan-kiri sebesar 15 m ( Permen PUPR No.28/2015)
o Pembangunan akses untuk membuka kawasan
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran
utama kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum melalui PDAM supaya
tidak menggunakan air tanah (PP No.121/2015)
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap
perumahan untuk mengurangi beban TPA o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIB
BWP II
SUB BWP II B
Luas : 466,30 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan sedang dan tinggi, berupa landed housing maupun rusun o RTH sempadan sungai Kima
o Rekreasi buatan
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran pemerintah Kota Manado
Potensi Kawasan
: o Sebagai Pusat Lingkungan (dalam Struktur Ruang RTRW)
o Sudah ada rencana masterplan kawasan pemerintahan Kota Manado
o Sudah ada perumahan disekitar calon kawasan pemerintahan Kota Manado
sehingga memudahkan dalam penyediaan infrastruktur
o Terdapat bumi perkemahan GPDI Buha yang aktif melakukan jambore
o Sekitar lahan masih belum terbangun dengan status lahan sebagian besar tanah
milik adat (Sumber: Kantor ATR/BPN Kota Manado)
o Telah terbangun jalan kolektor yang menghubungkan antara Jalan Manado Wori ke
Jalan AA. Maramis
o Rencana dilalui jaringan rel kereta Manado–Bitung
Kendala Kawasan
: o Sebagian lahan telah dimiliki pengembangan
Kriteria Pengembang an
: o Menetapkan sempadan sungai KImA kanan-kiri sebesar 30 m (Permen PUPR No.28/2015)
o Membangun perumahan PNS untuk mendukung pusat pemerintahan
o Membangun jalan poros dari jalan baru menuju ke perumahan Griya Paniki Indah
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
KDH 40%
o Pengembangan bumi perkemahan sebagai hutan kota
o Penataan ruang disepanjang jalan baru supaya tidak terjadi penumpukan kegiatan.
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIC
BWP IISUB BWP II C
Luas : 183,53 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan sedang
o RTH sempadan sungai Paniki
o Rekreasi buatan
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan : o Lahan sebagian besar berupa kebun kelapa
o Sekitar lahan masih belum terbangun dengan status lahan
sebagian besar tanah milik adat (Sumber: Kantor ATR/BPN Kota Manado)
o Telah terbangun jalan kolektor yang menghubungkan antara
Jalan Manado Wori ke Jalan AA. Maramis Kendala
Kawasan
: o Belum tersedia jaringan infrastruktur air minum, drainase dan jaringan jalan lokal masih minim
Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Paniki kanan-kiri sebesar 15 m ( Permen PUPR No.28/2015)
o Membangun jalan akses di dalam kawasan untuk membuka
pengembangan o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama
kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
untuk mengurangi beban TPA
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
KDH 40%
o Penataan ruang disepanjang jalan baru supaya tidak terjadi
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IID
SUB BWP II DBWP IILuas : 219,83 ha
Fungsi : o Permukiman sedang dan rendah o RTH sempadan sungai Paniki
o Rekreasi buatan
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan
: o Sebagai Pusat Lingkungan (dalam Struktur Ruang RTRW) o Lahan sebagian besar berupa kebun kelapa
o Sekitar lahan masih belum terbangun dengan status lahan sebagian besar tanah
milik adat (Sumber: Kantor ATR/BPN Kota Manado)
o Telah terbangun jalan kolektor yang menghubungkan antara Jalan Manado Wori ke
Jalan AA. Maramis o Dilintasi jalan Polikteknik
o Disepanjang jalan Politiknik telah tumbuh permukiman
o Rencana dilalui jalur rel kereta api Manado - Bitung serta di bangun stasiun kereta
Kendala Kawasan
: o Pertumbuhan hanya di sekitar jalan Politeknik
o Belum tersedia jaringan infrastruktur air minum, drainase dan jaringan jalan lokal
masih minim Kriteria
Pengembang an
: o Menetapkan sempadan sungai Paniki kanan-kiri sebesar 15 m (Permen PUPR No.28/2015)
o Membangun jalan akses di dalam kawasan untuk membuka pengembangan
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
KDH 40%
o Penataan ruang disepanjang jalan baru supaya tidak terjadi penumpukan kegiatan.
o Di berlakukan menjadi jalan kolektor dengan mengurangi persimpangan sebidang
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIE
SUB BWP II EBWP IILuas : 585,55 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan rendah dan sedang o RTH sempadan sungai Paniki
o Kawasan Pendidikan
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan
: o Terdapat kawasan pendidikan politeknik Kota Manado o Terdapat permukiman Suku Bantik
o Telah tumbuh dan berkembang permukiman di sepanjang
jalan Politeknik dan jalan Santiago
o Terdapat perumahan yang sudah berkembang
o Lahan sebagian besar telah terbangun
o Dilintasi jalan Polikteknik dan Jalan Santiago
o Rencana dilewati jaringan rel kereta api
Kendala Kawasan
: o lahan yang masih belum terbangun, status lahannya milik perorangan (Sumber: Kantor ATR/BPN Kota Manado)
o terdapat permukiman padat di sekitar Sungai Paniki
o Pertumbuhan hanya di sekitar jalan Politeknik
Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Paniki kanan-kiri sebesar 15 m (Permen PUPR No.28/2015)
o Membatasi pertumbuhan bangunan di sepanjang Jalan
Politeknik untuk mengurangi volume lalu lintas di jalan ini o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama
kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
untuk mengurangi beban TPA o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIIA
BWP III
SUB BWP III A
Luas : 298,25 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan rendah dan sedang
o RTH sempadan sungai Kima
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan : o Terdapat kawasan Perkantoran pemerintahan, BPK Manado
o Telah tumbuh dan berkembang permukiman
o Dilintasi jalan Adipura menuju ke Jalan AA. Maramis
Kendala Kawasan : o Topografi lahan berbukit
o Terdapat 2 sungai yang melintas, potensi meluap
Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Kima kanan-kiri sebesar 15 m ( Permen PUPR No.28/2015)
o Membatasi pertumbuhan bangunan di sepanjang Jalan
Adipura untuk mengurangi volume lalu lintas di jalan ini o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran
utama kawasan
o Penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap
perumahan untuk mengurangi beban TPA o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIIB
BWP III
SUB BWP III B
Luas : 497,22 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan sedang o RTH sempadan sungai Kima
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan
: o Terdapat perumahan Griya Paniki Indah yang berkembang o Jaringan perpipaan PDAM telah masuk ke kawasan ini
o Dilintasi jalan Adipura menuju ke Jalan AA. Maramis
Kendala Kawasan
: o Dilintasi Sungai Kima yang perlu perhatian khusus
o Disepanjang Jalan Adipura telah tumbuh bangunan permukiman,
perdagangan dan jasa Kriteria
Pengemban gan
: o Menetapkan sempadan sungai Kima kanan-kiri sebesar 15 m (Permen PUPR No.28/2015)
o Membatasi pertumbuhan bangunan di sepanjang Jalan Adipura
untuk mengurangi volume lalu lintas di jalan ini
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama
kawasan
o Peningkatan penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan untuk
mengurangi beban TPA
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
KDH 40%
o Peningkatan kualitas lingkungan Perumahan Griya Paniki Indah
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIIC
SUB BWP III CBWP IIILuas : 259,22 ha
Fungsi : o Permukiman kepadatan sedang
o RTH sempadan sungai Kilu
o Rekreasi buatan
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan
: o Sebagai Pusat Lingkungan (dalam Struktur Ruang RTRW) o Terdapat balai penelitian kelapa
o Terdapat lapangan pacuan kuda
o Terdapat sarana olah raga
o Jaringan perpipaan PDAM telah masuk ke kawasan ini
o Dilintasi jalan AA. Maramis
o Rencana dilewati jalan tol Pusat Manado-Bandara
Kendala Kawasan
: o Dilintasi Sungai Kilu yang perlu perhatian khusus
o Disekitar pertigaan Jalan AA.Maramis dan Jalan Manado telah
tumbuh bangunan permukiman, perdagangan dan jasa Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Kilu kanan-kiri sebesar 15 m (Permen PUPR No.28/2015)
o Membatasi pertumbuhan bangunan di sepanjang Jalan
AA.Maramis dan Jalan Manado Dimembe untuk mengurangi volume lalu lintas di jalan ini
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama
o Peningkatan penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6-1,8
KDH 40%
o Peningkatan kualitas lingkungan permukiman di sekitar
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IIID
BWP III
SUB BWP III D
Luas : 775,36 ha
Fungsi : o Bandara Sam Ratulangi
o Permukiman kepadatan rendah dan sedang
o RTH green belt bandara
o Pergudangan dan industri menengah non polutan
o Perdagangan dan jasa
o Perkantoran
Potensi Kawasan : o Sebagai Sub Pusat Kota (dalam Struktur Ruang RTRW) o Terdapat kegiatan bandara
o Terdapat perumahan perumnas untuk RSH
o Disekitar bandara masih terdapat lahan belum terbangun
sebagai green belt
o Jaringan perpipaan PDAM telah masuk ke kawasan ini
o Rencana dibangun jalan tol Pusat Manado-Bandara
Kendala Kawasan
: o Disekitar bandara telah tumbuh permukiman
o Dilintasi Sungai Koka dan Sungai Kima yang perlu perhatian
khusus Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai Kima dan Koka kanan-kiri sebesar 15 m ( Permen PUPR No.28/2015)
o Membatasi pertumbuhan bangunan di disekitar bandara
sebagai penerapan KKOP o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran utama
kawasan
o Peningkatan penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap perumahan
untuk mengurangi beban TPA khususnya perumahan Perumnas
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6
K O TA B A R U M A N A D O
GUIDE LINE SUB BWP IV A
BWP IV
SUB BWP IV A
Luas : 737,91 ha
Fungsi : o Kawasan lindung dan konservasi sumber air o Permukiman kepadatan rendah
o Pariwisata Potensi
Kawasan
: o Terdapat sungai yang menjadi sumber air baku
o Terdapat perumahan MBR bagi masyarakat korban
longsor
o Lahan masih kosong Kendala
Kawasan
: o Fungsi kawasan lindung
o Bentang alam berbukit
Kriteria
Pengembangan
: o Menetapkan sempadan sungai kanan-kiri sebesar 15 m
( Permen PUPR No.28/2015)
o Membatasi pertumbuhan permukiman
o Pemenuhan RTH 40%
o Penyediaan saluran drainase utama sebagai saluran
utama kawasan
o Peningkatan penyediaan pelayanan air minum
o Peningkatan pelayanan listrik
o Penanganan sampah bersifat terpadu di setiap
perumahan untuk mengurangi beban TPA
o Kriteria pengembangan perumahan:
KDB 60%
KLB 0,6
Kel. Bengkol
Kel. Kima Atas
Kel. Mapanget Barat
Kel. Buha Kel. Paniki Dua
Kel. Paniki Satu
Kel. Paniki Bawah Kel. Kairagi Dua
Kel. Kairagi Satu
Kel. Lapangan Kel. Pandu
K O TA B A R U M A N A D O
SKENARIO PENGEMBANGAN
Bandara Udara
K E T E R A N G A N :
Jalan Kolektor Primer (Kota) Jalan Arteri Primer (Nasional)
Jalan Lokal
Jalan Ringroad (Provinsi) Batas Kelurahan
Batas Kecamatan
Sub Pusat Kota Pusat Lingkungan
Rencana TOD Rencana Terminal Rencana Jaringan Kereta
PENANGANAN KAWASAN permukiman padat dan dukungan infrastruktur bagi
perumahan MBR sebagai triger
02
PEMBANGUNAN perumahan PNS dan kelengkapan infrastruktur serta pusat pemerintahan Kota
Manado sebagai triger
03
PENINGKATAN KUALITAS lingkungan permukiman Suku Bantik untuk mempertahankan keberadaan suku asli sekaligus potensi heritage tourism
05
PENGEMBANGANdan penataan kawasan bandara serta pembatasan pengembangan di sekitar kawasan bandara
07
PEMBANGUNAN flyover dan Penataan simpang transmart sebagai triger
04
PENATAAN Kawasan permukiman, penelitian dan rekreasi Kota Baru
01
MEMPERTAHANKAN kawasan
lindung dan konservasi air baku
06
PEMBANGUNANTOD dan
hutan kota sebagai triger
08
PENATAAN danPENGEMBANGAN
kawasan sempadan Sungai Tondano
10
13
PENATAAN danPENGEMBANGAN kawasan
12
PENATAAN danPENGEMBANGAN kawasan
11
PENATAAN danPENGEMBANGAN kawasan
PENATAAN dan
BAGIAN 05
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
STRATEGI & INDIKASI PROGRAM
BAGIAN 06
BAGAN PENENTUAN
K O TA B A R U M A N A D O
KAWASAN PRIORITAS
AMANAH RPJMN: Permukiman MBR Permukiman Layak Huni
Program On Going 2018 - Skala Pusat
- Skala Daerah Potensi Pusat-Pusat Kegiatan:
- Perekonomian - Pemerintahan - Sosial Budaya
Kriteria Pemilihan Indikasi Kawasan Prioritas:
- Sesuai Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang
- Komitmen Pemerintah Daerah - Adanya Pusat-pusat Kegiatan - Jenis Permukiman di Kawasan - Ketersediaan Jaringan
Infrastruktur Kawasan
Kawasan Prioritas Terpilih memiliki:
- Kejelasan Status Lahan
- Sebagai Triger Kota - Kontribusi dalam
pengembnagan kota
Detail Engineering Design (DED)
DED Infrastruktur Permukiman Animasi 3D
Dokumen Lelang
KRITERIA PENENTUAN
K O TA B A R U M A N A D O
KAWASAN PRIORITAS
NO KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI BOBOT
Permukiman 3 3
Campuran 2 3
Campuran dan Lindung 1 3
Sesuai 3 3
Tidak Sesuai 1 3
Sub Pusat Kota 3 3
Pusat Lingkungan 3 3
Tidak Ada 1 3
Tidak Tersedia 3 2
2
D Jenis Permukiman Kawasan
Permukiman Kesesuaian Program Pembangunan
B Adanya Komitmen Pemerintah Daerah
Adanya Aspirasi
Adanya Studi/Kajian Kesesuaian Peruntukan Lahan
C Adanya Pusat-Pusat Kegiatan
Kedudukan Sistem Perkotaan
Sesuai Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang
Tidak Ada 1 2
Tidak Tersedia 3 2
Tersedia Kurang Baik 2 2
Tersedia Dengan Baik 1 2
Tidak Tersedia 3 2
Tersedia Kurang Baik 2 2
Tersedia Dengan Baik 1 2
Tidak Tersedia 3 2
Tersedia Kurang Baik 2 2
Tersedia Dengan Baik 1 2
Tidak Tersedia 3 2
Tersedia Kurang Baik 2 2
Tersedia Dengan Baik 1 2
Tidak Tersedia 3 2
Tersedia Kurang Baik 2 2
Tersedia Dengan Baik 1 2
E Ketersedian Infrastruktur Kawasan
NO KRITERIA INDIKATOR PARAMETER NILAI BOBOT
3
I B I A
Sumber: Analisa, 2017
BWP IV
IA IB IC IIA IIB IIC IID IIE IIIA IIIB IIIC IIID IVA
4
D Jenis Permukiman Kawasan B Adanya Komitmen
Pemerintah Daerah
Adanya Aspirasi
Adanya Studi/Kajian
C Adanya Pusat-Pusat Kegiatan
Kawasan Perekonomian
Kawasan Pemerintahan
Kawasan Sosial/Budaya
Kawasan Konservasi Kedudukan Sistem Perkotaan
BWP I BWP II BWP III
Kesesuaian Peruntukan Lahan
Kesesuaian Program Pembangunan
NO KRITERIA INDIKATOR
A
Sesuai Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang
6 6 9 9 6 3 6 9 6 6