Tugas Kelompok
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Tugas Kelompok Mata Kuliah : Ekonomi Syariah
Disusun Oleh
NAMA: NIM:
1. DEDI SUPARTO 2014120824
2. MIFTAHUL ROHMAH 2014122891
3. NIZMA 2014121925
4. SISIL FEBRIANA 2014122399
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMIAKUNTANSI
UNIVERSITASPAMULANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok tepat pada waktunya.
Penulis sangat tertarik untuk mengadakan pengamatan dengan judul : MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI SYARIAH. Tujuan tugas kelompok ini diajukan untuk memenuhi syarat : Tugas Kelompok Mata Kuliah Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Program Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Pamulang.
Penulis menghadapi hambatan dalam menyelesaikan tugas kelompok ini tetapi yang penulis lakukan serta bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik. Oleh karena itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Septian Arief Budiman selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi
Syariah
- Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta doa.
- Teman-teman yang selalu memberikan motivasi dalam penyelesaian tugas
kelompok ini.
Penulis menyimpulkan bahwa tugas kelompok ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu Penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran guna kesempurnaan tugas mandiri dan bermanfaat bagi Penulis serta Pembaca pada umumya.
Pamulang, Juni 2016
Penulis
MEKANISME PASAR DALAM EKONOMI SYARIAH...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang...1
1.2. Rumusan Masalah...2
1.3. Tujuan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
2.1. Pasar dan Mekanisme Pasar...3
2.1.1. Pasar dalam Ekonomi Konvensional...4
2.1.2 Pasar dalam Ekonomi Syariah...6
BAB III KESIMPULAN...19
DAFTAR PUSTAKA...20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Islam adalah agama yang selain bersifat syumuliyah ( sempurna ) juga harakiyah ( dinamis ). Disebut sempurna karena Islam merupakan agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya dan syari’atnya mengatur seluruh aspek kehidupan, baik yang bersifat aqidah maupun muamalah. Dalam kaidah tentang muamalah, Islam mengatur segala bentuk perilaku manusia dalam berhubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di dunia. Termasuk di dalamnya adalah kaidah Islam yang mengatur tentang pasar dan mekanismenya.
Pasar adalah tempat dimana antara penjual dan pembeli bertemu dan melakukan transaksi jual beli barang dan atau jasa. Pentingnya pasar dalam Islam tidak terlepas dari fungsi pasar sebagai wadah bagi berlangsungnya kegiatan jual beli. Jual beli sendiri memiliki fungsi penting mengingat, jual beli merupakan salah satu aktifitas perekonomian yang “terakreditasi” dalam Islam. Pentingnya pasar sebagai wadah aktifitas tempat jual beli tidak hanya dilihat dari fungsinya secara fisik, namun aturan, norma dan yang terkait dengan masalah pasar. Dengan fungsi di atas, pasar jadi rentan dengan sejumlah kecurangan dan juga perbuatan
ketidakadilan yang menzalimi pihak lain. Karena peran pasar penting dan juga rentan dengan hal-hal yang dzalim, maka pasar tidak terlepas dengan sejumlah aturan syariat, yang antara lain terkait dengan pembentukan harga dan terjadinya transaksi di pasar.
1.2.Rumusan Masalah
- Bagaimana mekanisme pasar dalam Islam ?
- Bagaimana kebijakan moneter dalam ekonomi Islam?
1.3.Tujuan
- Sebagai tugas Mata Kuliah Ekonomi Syariah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pasar dan Mekanisme Pasar
Secara sederhana, pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pasar juga dapat diartikan sebagai salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.[ CITATION Wki16 \l 1033 ]
Mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan
penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Adanya interaksi tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimilki oleh setiap objek ekonomi (konsumen, produsen, pemerintah). Dengan kata lain, adanya transaksi pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah satu syarat utama dari berjalannya mekanisme pasar.
Pasar sejatinya sudah turun temurun menjadi warisan dunia yang sampai saat ini masih menjadi sistem yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Bahkan jaman Rasulullah, pasar menjadi sahabat sehari – hari ketika beliau berdagang. Rasulullah sangat menjunjung tinggi nilai berdagang yang jujur, terbuka dan adil. Pada dewasa ini tak banyak pasar menjunjung tinggi nilai tersebut sehingga banyak pihak yang merasa dirugikan akibat dari perdagangan yang bebas namun tanpa batas. Disini nilai mekanisme syariah dirasa sangat penting karena dapat menjadi satu solusi untuk sejuta problematika perekonomian di negara ini, terutama didalam pasar.
Ada dua paham yang sama mengenai mekanisme pasar di Indonesia namun mempunyai sistematik yang berbeda dalam mekanisme penerapannya. Dengan demikian kita dapat membedakan sistem mana yang seharusnya
diterapkan dan menjadi acuan masyarakat kita dalam melakukan aktifitas jual – beli supayaperekonomian masyarakatpun terwujud dengan seadil – adilnya. Entah bagi penjual ataupun pembeli.
2.1.1.Pasar dalam Ekonomi Konvensional
Sebagian besar pasar di Indonesia, menganut ekonomi pasar konvensional. Dimana kebebasan yang hampir mutlak dari pada masing – masing pribadi. Dalam perekonomian ini sangatlah berpegang teguh prinsip ekonomi yaitu “ mengeluarkan modal yang sekecil – kecilnya serta
mendapat keuntungan yang sebesar – besarnya “. Dalam prinsip ekonomi yang seperti itu, jelas sekali memicu banyaknya penyimpangan yang sangat merugikan bagi kehidupan pasar yang sejatinyaa adalah sebagai tempat untuk memenuhi kehidupan setiap hari. Hal ini di sebabkan karena
kurangnya perhatian pemerintah dalam memperhatikan pasar saat ini serta lunturnya prinsip – prinsip sistem pasar syariah di dewasa ini. Perhatikan saja problema yang terjadi di pasar saat ini. Mulai dari masalah yang kecil, hingga masalah tingkat nasional ada dalam pasar. Seperti halnya pungli, perdagangan makanan berformalin, hingga pemalsuan daging sapi menjadi daging babi sekarang marak dipasar. Hal tersebut tidak lepas dari prinsip ekonomi di atas tanpa di barengi regulatori pemerintah yang benar serta penerapan kaidah – kaidah sistem ekonomi yang sesuai dengan syariah.
A. Sistem dalam ekonomi konvensional
a. Sistem berbasis mekanisme pasar menekankan pada :
Kebebasan penuh individu untuk mengejar self-interest dan untuk
memiliki serta mengelola sumber daya.
Akselerasi ekspansi kekayaan dan produksi maksimum serta pemenuhan
5
Sedangkan produksi maksimum yang didasar pada presferensi individu dapat menindas atau menghilangkan hak – hak manusiawi seseorang
Kekuatan pasar memegang kendali utama dalam alokasi dan distribusi
sumber daya dengan peranan “minimum” untuk intervensi pemerintah atau collective value judgments. Pasar juga dapat menjadi wadah yang berbahaya tanpa adanya regulasi pemerintah yang bnar. Pasalnya pasar dapat dengan mudah mempermainkan distribusi barang dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan yang besar.
b. Pada titik keseimbangan, kepuasan konsumen (utilities) adalah maksimum, biaya produksi minimum, dan pendapatan faktor (termasuk upah dan laba) adalah maksimum. Dengan demikian, sistem pasar tidak hanya akan menentukan penggunaan sumber daya yang paling “efficient” namun juga distribusi pendapatan yang paling “equitable” dan juga secara otomatis memberi harmoni antara kepentingan individu dan publik.
B. Kelemahan penerapan sistem pasar konvensional
a. Disharmoni antara kepentingan individu dan kepentingan sosial. Hal tersebut terjadi karena banyak aktifitas pasar yang lebih mementingkan kepentingan individu ketimbang kepentingan social yang menyangkut banyak pihak.
b. Tidak tercerminkannya urgensi keinginan oleh harga. Keinginan akan suatu barang yang naik akan menaikkan harga barang tersebut. Tanpa didasari prinsip syariah untuk mencari laba dalam tingkat wajar, tentu hal ini dapat menjadi monopoli pihak produsen dalam mencari keuntungan maksimum. c. Distribusi pendapatan dan kesejahteraan yang tidak merata
Akan ada penduduk berpendapatan rendah dan tinggi dengan kesenjangan yang sangat lebar. Dengan demikian, kesejahteraan akan terasa sangat timpang di dalam pasar.
d. Pasar persaingan sempurna tidak terjadi
Banyak kecurangan yang memicu persaingan sempurna tidak terjadi. Hal ini karena konsep persaingan perdagangan tidak dibarengi regulasi dan syariat yang benar.
Kesalahan utama dewasa ini baik kaum elit maupun akademisi terlalu mengagumi pasar bebas dengan persaingan bebasnya bahkan telah
menganggapnya sebagai suatu berhala baru tanpa mau tau tentang inherent defects (kesalahan yang tidak ditimbulkannya). Hal itu mengakibatkan banyaknya problema masyrakat yang dapat menyebabkan masyarakat kaum tertentu susah mendapatkan yang mereka butuhkan dalam pasar. Hal ini berimbas pada kesejahteraan rakyat yang menurun. Padahal harusnya rakyat yang menjadi pusat kendali pasar. Karena tanpa masyarakat, pasar akan mati. Nah polemic permasalahan pasar konvensional di dewasa ini seakan menjamur yang tidak susah untuk kita jumpai setiap harinya. Hal itu tidak jauh dari sistema ekonomi yang salah.
2.1.2 Pasar dalam Ekonomi Syariah
Sekiranya banyaknya probematika di dalam sistem pasar konvensional, sistem pasar ekonomi syariah dapat menjadi solusi yang sangat bermanfaat untuk menutup atau menghilangkan problematika tersebut.
Pondasi bekerjanya mekanisme pasar adalah kebebasan, yaitu kebebasan individu untuk melakukan transaksi barang dan jasa sebagaimana yang ia sukai namun kebebasan ini juga harus mengingat batasannya yang sesuai dengan syariah Islam. Secara umum kebebasan individu di batasi selama :
tidak bertentangan dengan syariat Islam
tidak menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain,
sehingga tidak terjadi konflik kepentingan
segala sesuatu kebebasan berpijak kepada keabsahan dan kebolehan,
sampai ada larangan khusus karena bertentangan dengan syari’at Islam, khususnya berkaitan dengan penipuan dan hak-hak yang merugikan.
A. Prinsip – prinsip Pasar Ekonomi Syariah
a. Ar-Ridha
7
yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”( QS: An-Nisa’: 29 )
b. Berdasarkan persaingan sehat ( fair competition ). Mekanisme pasar akan terhambat bekerja jika terjadi penimbunan ( ihtikar ) atau monopoli. Monopoli setiap barang yang penahanannya akan membahayakan konsumen atau orang banyak.
c. Kejujuran ( honesty ), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan masyarakat secara luas.
d. Keterbukaan ( transparancy ) serta keadilan ( justice ). Pelaksanaan prinsip ini adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam
pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya. B. Dasar Penerapan Harga Ekonomi Syariah
Konsep makanisme pasar dalam Islam dapat dirujuk kepada hadits Rasululllah Saw sebagaimana disampaikan oleh Anas RA, sehubungan dengan adanya kenaikan harga-harga barang di kota Madinah. Dengan hadits ini terlihat dengan jelas bahwa Islam jauh lebih dahulu ( lebih 1160 tahun ) mengajarkan konsep mekanisme pasar dari pada Adam Smith. Dalam hadits tersebut
Sangat aku harapkan bahwa kelak aku menemui Allah dalam keadaan tidak
seorang pun dari kamu menuntutku tentang kezaliman dalam darah maupun harta. ”
Inilah teori ekonomi Islam mengenai harga. Rasulullah SAW dalam hadits tersebut tidak menentukan harga. Ini menunjukkan bahwa ketentuan harga itu diserahkan kepada mekanisme pasar yang alamiah impersonal. Rasulullah menolak tawaran itu dan mengatakan bahwa harga di pasar tidak boleh ditetapkan, karena Allah-lah yang menentukannya. Dalam perspeskitif islam, penentuan harga ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran, dan terjadi secara sukarela. Kemudian
didukung dengan penjelasan lain yang berbunyi “ Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantaramu…” (QS An-Nisa: 29).
C. Dasar Hukum Ekonomi Syariah
- رريذذنن ههعنمن ننوكهينفن ككلنمن هذييلنإذ لنزذنيأه لويلن قذاونسيلا يفذ يشذميينون مناعنططنلا لهكهأيين لذوسهرطنلا اذنهن لذامن اولهاقنون Artanya : “ Dan mereka berkata: 'Mengapa Rasul ini memakan makanan, dan berjalan di pasar-pasar ( sebagai manusia biasa ). Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat, agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia”.
Hal ini dapat menjadi ajaran bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad, supaya mengikuti ajaran beliau.
- ضضعيبنلذ ميكهضنعيبن اننليعنجنون قذاونسيلا يفذ ننوشهميينون مناعنططنلا ننولهكهأيينلن ميههنطنإذ لإذ ننيلذسنريمهليا ننمذ كنلنبيقن اننليسنريأن امنون رريصذبن كنبطهرن نناكنون ننورهبذصيتنأن ةرننتيفذ
Artinya : “ Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar (sebagai manusia biasa). Dan Kami jadikan sebagian kamu, (sebagai) cobaan bagi yang lain. Sanggupkah kamu bersabar?. Dan Rabb-mu Maha Melihat. “
9
a. Adil Dalam Takaran dan Timbangan
َن٣) ننورهسذخييه ميههونهزنون ويأن ميههولهاكن اذنإذون (٢) ننوفهويتنسيين سذانطنلا ىلنعن اولهاتنكيا اذنإذ ننيذذلطنا (١) ننيفذفطذطنمهليلذ لكيي)
Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang). Orang - orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang ( untuk orang lain ), mereka mengurangi.
b. Perjudian
Sesungguhnya minuman keras, perjudian, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji …” (QS Al-Maidah: 90)
c. Riba
Riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi atau pinjam meminjam secara bathil dan bertentangan dengan ajaran Islam.[ CITATION Ban15 \l 1033 ]
“ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ..” (QS Al Baqarah: 275)
d. Penipuan
Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi tetapi merugikan orang lain, meskipun ia memiliki arti hukum yang lebih dalam, detail jelasnya bervariasi di berbagai wilayah hukum.[ CITATION Wik16 \l 1033 ] “Bukanlah termasuk ummatku, orang yang melakukan penipuan”. (HR Ibnu Majah dan Abu Daud
e. Penimbunan
Mengumpulkan sesuatu dan menahannya dengan menunggu naiknya harga, lalu menjualnya dengan harga yang tinggi.
Rasulullah bersabda : “ Barang siapa melakukan ikhtikar, dengan bertujuan untuk menaikkan harga atas kaum muslimin maka orang itu berdosa, dan mereka telah bebas dari dzimmah”
“Sesungguhnya jual-beli itu (sah karena) sama-sama suka”.
E. Beberapa Pandangan Mengenai Pasar a. Al Ghazali
Konsep Penawaran
“Jika petani tidak mendapatkan pembeli bagi produk-produknya, ia akan menjualnya pada harga yang sangat rendah “. Hal ini dapat dipahami jika suatu produk mempunyai daya jual yang rendah di masyarakat, maka produk tersebut akan dijual dengan harga murah.
Konsep permintaan
“Harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan”. Permintaan yang turun akan memicu penurunan harga, hal itu disebabkan kurangnya permintaan dari masyarakat.
Elastisitas permintaan dan pricing policy
“ Mengurangi marjin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan laba”. Ibarat sedikit – sedikit menjadi bukit, margin pun sama. Melakukan penjualan secara besar dengan margin yang kecil dipandang lebih baik dari pada menjual produk dengan margin yang sebesar – besarnya.
Konsep laba
“ Laba adalah imbalan atas resiko dan ketidakpastian karena pedagang dan pelaku bisnis menanggung banyak kesulitan dalam mencari laba dan mengambil resiko, serta membahayakan kehidupan mereka dalam kafilah-kafilah dagang.”
b. Ibnu Taimiyyah
Harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran
11
kekurangan produksi atau penurunan impor dari barang-barang yang diminta ( al matlub ). Oleh karena itu, apabila keinginan terhadap barang - barang ( raghabat fi’l shai ) naik sedangkan ketersediaannya menurun, maka harga-nya akan naik. Di sisi lain, apabila ketersediaan barang meningkat dan keinginan terhadapnya menurun, harga-pun turun. ( Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Fatawa ). Jika orang-orang menjual barang mereka berdasarkan kesepakatan umum tanpa kecurangan dan harga meningkat karena turunnya produksi barang-barang ( qillat al shai’ ) atau karena kenaikan populasi ( kathrat al khalq ) maka hal ini semata karena Allah. ( Ibnu Taimiyyah, al Hisbah fi’l Islam).
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
o Keinginan masyarakat ( al raghabah ) terhadap barang bervariasi
sesuai dengan keberlimpahan atau kelangkaan barang yang diminta ( al matlub ).
o Al raghabah juga bergantung pada jumlah para peminat ( tullab ) terhadap suatu barang.
o Al raghabah juga dipengaruhi oleh lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu barang.
o Harga bervariasi tergantung pada siapa transaksi dilakukan ( al
mu’awid ) Harga juga dipengaruhi oleh jenis uang yang digunakan dalam transaksi.
o Harga barang yang telah tersedia adalah lebih rendah dari harga
barang yang belum tersedia secara fisik. Hal yang sama berlaku untuk pembeli yang terkadang mampu membayar sekaligus tunai, namun terkadang tidak memiliki uang tunai dan ingin meminjam atau menjual barang.
o Besarnya biaya transaksi.
c. Ibnu Khaldun
“ penduduk kota besar memiliki makanan lebih dari yang mereka butuhkan. Akibatnya harga makanan seringkali menjadi murah
sedangkan di kota-kota kecil dan sedikit penduduknya, bahan makanan sedikit …, dan orang yang mau membelinya haruslah membayar dengan harga yang tinggi” . Dari kutipan diatas, apabila barang melimpah di pasar, maka harga barang tersebut akan turun karena kebutuhan masyarakat telah terpenuhi. Dan sebaliknya, apabila barang yang ditawarkan sedikit, maka harga akan naik karena kebutuhan masyarakat belum terpenuhi seluruhnya sehingga masyarakat akan berlomba – lomba mendapatkannya.
Konsep permintaan
“bila suatu tempat telah makmur…akan timbul kebutuhan yang besar akan barang-barang diluar kebutuhan sehari-hari ( pokok ) …
persediaan tidak bisa mencukupi kebutuhan…akan menyebabkan naiknya harga”. Seperti yang telah di jelaskan, kebutuhan akan barang yang tidak tercukupi di masyarakat akan menyebabkan naiknya harga – harga karena masyarakat akan berlomba – lomba mendapatkannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
“Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, harga-harga akan naik. Namun bila jarak antar kota dekat dan aman untuk melakukan perjalanan, akan banyak barang yang diimpor sehingga ketersediaan barang akan melimpah dan harga akan turun”.
F. Mekanisme Pasar Ekonomi Syariah
Berbicara mekanisme pasar, tak jauh dari permintaan dan penawaran. Permintaan dan Penawaran dalam Islam adalah semua barang dan jasa yang merupakan kondisi penting bagi terpenuhinya tujuan akhir kehidupan manusia di dunia dan akhirat, yang berakar pada konsep Islam tentang keadilan sosial dan pemerataan.
13
Permintaan yang sesuai dalam syariah Islam, harus memenuhi criteria sebagai berikut ;
Permintaan hanya untuk barang-barang halal dan thayyib
Tidak ada permintaan barang untuk tujuan kemegahan, kemewahan, dan
kemubadziran
Permintaan untuk basic needs masyarakat miskin meningkat karena adanya
zakat, infaq dan sodaqoh.
Kewajiban penyediaan kebutuhan dasar oleh Negara
b. Penawaran
Seperti halnya permintaan, penawaranpun mempunyai criteria dalam ekonomi syariah : Hanya barang-barang halal dan thayyib yang diproduksi.
Produksi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, produksi
barang mewah akan minimal.
Keputusan ekonomi tidak hanya mempertimbangkan cost-benefit di dunia saja,
tapi juga di akhirat.
Perlindungan terhadap manusia, sumber daya alam, dan lingkungan.
Aturan lain yang dapat menjadi pedoman adalah :
Tingkat informasi yang cukup mengenai kekuatan – kekuatan pasar dan
barang-barang dagangan adalah perlu. Ibnu Taimiyah telah meneliti beberapa kontrak ( perjanjian ) di mana salah satu pihak yang terlibat tidak bertindak sesuai dengan persyaratan ini, sementara ia memberikan kepada pihak lainnya kesempatan untuk meninjau kembali kontrak itu. Dia juga menganggapnya sebagai tanggung jawab pemerintah ( al muhtasib ) untuk memperbaiki situasi tersebut, yaitu menjaga agar informasi secara sempurna diterima oleh para pelaku pasar.
Unsur - unsur monopolistic harus dilenyapkan dari pasar. Karena itu, ia
menentang segala bentuk kolusi antara orang - orang profesional atau
kelompok para penjual dan pembeli. Dia membolehkan pemerintah untuk ikut campur tangan dan menentukan harga jika unsur monopolistic ini muncul. Dalam batas kebebasan ini, ia mengakui kenaikan dan penurunan permintaan
tetapi pada saat yang sama dia seharusnya tidak diperbolehkan merugikan orang lain.
Homogenitas dan standardisasi produk sangat dianjurkan waktu ia membahas
celaan terhadap pemalsuan produk, penipuan dan kecurangan dalam mempresentasikan barang-barang tersebut.
Setiap penyimpangan dari kebebasan ekonomi yang jujur, seperti sumpah
palsu, penimbangan yang tidak tepat, dan niat buruk dikecam oleh banyak penulis muslim. Para pelaku pasar juga tidak diperkenankan memproduksi dan memperdagangkan barang-barang dagangan yang tercela karena tidak baik dari sisi alasan kesehatan atau moral sesuai dengan norma Islam, seperti minuman-minuman beralkohol, minuman-minuman keras, pelacuran dan perjudian.
G. Hal yang Dilarang dalam Ekonomi Syariah a. Rekayasa Supply dan Demand
Ba’i Najasy
Produsen menyuruh pihak lain memuji produk-nya atau menawar dengan harga tinggi, sehingga orang akan terpengaruh.
Ikhtikar
Mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menahan barang untuk tidak beredar di pasar supaya harga-nya naik.
Tadlis ( Penipuan ) o tadlis kuantitas o tadlis kualitas o tadlis harga
- Ghaban faa-hisy
Menjual diatas harga pasar.
- Talaqqi rukban
Pedagang membeli barang penjual sebelum mereka masuk ke kota.
o Tadlis waktu penyerahan Taghrir ( Ketidakpastian )
o taghrir kuantitas o taghrir kualitas o tahgrir harga
o taghrir waktu penyerahan Predatory Pricing
Menjual dengan harga dibawah harga pasar.
H. Pengawasan Pasar Ekonomi Syariah
15
dilakukan mengingat penyimpangan banyak terjadi. Berikut pandangan Islam tentang pengawasan pasar :
Islam mengatur dan mengawasi pasar secara ketat.
Rasulullah SAW mengawasi pasar dari waktu ke waktu dengan memberi
nasihat, peringatan, dan pelajaran.
Rasulullah SAW mempekerjakan Sa’id bin Sa’id ibnul ‘Ash bin Umayyah
untuk memantau dan mengawasi pasar Mekkah.
Khalifah Umar bin Khaththab mempekerjakan Abdullah bin ‘Utbah untuk
mengawasi dan memantau pasar.
Kadangkala Khalifah Umar bin Khaththab mempekerjakan Asyifa’ binti
Abdullah al-Qurasyiyah al-’Adawiyah untuk mengurus sesuatu tentang pasar Mannan (1992) menunjukkan tiga fungsi penting dari regulasi harga sebagai bagian dari intervensi pemerintah
Menunjukkan fungsi ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan
produktivitas dan peningkatan pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan relokasi sumber daya ekonomi
Menunjukkan fungsi sosial dalam memelihara keseimbangan antara masyarakat
kaya dan masyarakat miskin
Menunjukkan fungsi moral dalam menegakkan nilai-nilai syariah Islam
khususnya yang terkait dalam transaksi ekonomi
I. Intervensi Harga
Jenis-jenis intervensi harga (Ibn Taimiyyah, 1263-1328 M) Penetapan harga yang adil dan dibenarkan
Penetapan harga yang terjadi pada saat kondisi darurat seperti perang atau
krisis pangan
Penetapan harga yang tidak adil dan tidak dibenarkan
Penetapan harga yang terjadi pada saat kenaikan harga-harga yang disebabkan
oleh mekanisme pasar alamiah seperti menurunnya penawaran atau kenaikan dalam permintaan
Beberapa kondisi yang mengharuskan pemerintah melakukan intervensi harga ( Ibn Taimiyyah, 1263-1328 M )
Produsen tidak mau menjual produk-nya kecuali pada harga yang lebih tinggi
Produsen menawarkan produk-nya pada harga yang terlalu tinggi menurut
konsumen, sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut produsen
Pemilik jasa, misal tenaga kerja, menolak untuk bekerja kecuali pada harga
BAB III
KESIMPULAN
Secara umum mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Dalam konsep ekonomi syariah, mekanisme pasar dilakukan secara bebas. Namun, kebebasan tersebut berbatas pada batasan – batasan yang telah di tetapkan dalam syariat Islam. Berbeda dengan mekanisme pasar konvensional dengan segala kekurangan yang seperti saat ini kita rasakan yaitu permasalahan ekonomi yang pelik untuk diselesaikan, mekanisme pasar syariah sebenarnya dapat dijadikan sebagai penyempurna ekonomi kenvensional. Nah, bagaimana kita
merubah mekanisme pasar konvensional menjadi mekanisme pasar syariah?. Penulis ketahui, sangat sulit untuk menerapkan sistem ekonomi syariah secara luas. Banyak faktor yang menghambat atau mempersulit mekanisme syariah, di mulai dari geografis. Indonesia adalah wilayah yang sangat luas. Untuk menerapkan sistem ekonomi syariah perlu
dilakukan dengan penyuluhan – penyuluhan yang pada prinsipnya memberitahukan
kelebihan – kelebihan ekonomi berbasis syariah. Faktor lain yang mempersulit juga dengan banyaknya ragam budaya, agama, ras dan hal lain yang memungkinkan terjadinya
penolakan – penolakan ketika sistem ekonomi syariah akan diterapkan secara global di Indonesia. Solusi yang tepat menurut penulis, ekonomi syariah dapat diterapkan secara merata lewat pendidikan sejak dini. Pendidikan dapat menjadi jalur yang cukup efektif dalam penyebaran sistem – sistem ekonomi syariah. Karena dengan pendidikan dini, generasi penerus sudah mengetahui kelebihan dalam ekonomi syariah yang diharapkan para generasi akan menerapkan sistem ekonomi syariah tersebut pada masanya sehingga
perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Pada akhirnya, penulis dapat simpulkan perekonomian dengan sistem syariah dapat menjadi penyempurna bagi perekonomian dalam sistem konvensional.Kemudian, sudah seharusnya diterapkan di negara ini, terlebih mayoritas penduduk adalah penduduk muslim.
Bank Syariah. (2015, Maret 17). pengertian-riba-dalam-islam-dan-macam-macam-riba/. Dipetik Mei 29, 2016, dari http://www.syariahbank.com: http://www.syariahbank.com/pengertian-riba-dalam-islam-dan-macam-macam-riba/
Wikipedia. (2016, Febuari 17). Penipuan. Dipetik Mei 29, 2016, dari https://id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Penipuan
Wkikipedia. (2016, Januari 6). Pasar. Dipetik Mei 29, 2016, dari https://id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar