• Tidak ada hasil yang ditemukan

journal develop social skills through so

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "journal develop social skills through so"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI

FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN TAHUN 2012/2013

Oleh : Herawati, Muhammad Rahmattullah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin E-mail: Hera383_fkip@yahoo.co.id, nu_city88@yahoo.com

ABSTRAK

Salah satu tujuan dari pembelajaran Pendidikan IPS adalah membekali kemampuan seseorang dalam pengembangan diri melalui berbagai keterampilan sosial dalam kehidupannya. Persepsi peserta didik tentang suatu proses pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajarnya yakni perubahan keterampilan sosial ke arah yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Banjarmasin.

Metode penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang telah menempuh mata kuliah Pendidikan IPS yang berjumlah 194 orang, dengan sampel adalah 129 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Banjarmasin dengan thitung = 10,500 > ttabel (10,500 > 1,979). Nilai R2 = 0,465 artinya sumbangan pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi adalah 46,5% sedangkan sisanya sebesar 53,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Kata Kunci: Persepsi, Pembelajaran Pendidikan IPS, Keterampilan Sosial PENDAHULUAN

Pendidikan adalah media mencerdaskan kehidupan bangsa dan membawa bangsa ini pada era pencerahan. Menurut Fauzan (Moh. Yamin, 2009: 266) pendidikan penting bagi upaya membangun manusia yang berkualitas, yang ditandai dengan peningkatan kecerdasan, pengetahuan, dan keterampilan. Pendidikan juga mempunyai peranan utama dalam mendorong individu dan masyarakat guna mencapai kemajuan pada semua aspek kehidupan dan akhirnya akan dapat memberi kontribusi terhadap kemajuan antarbangsa. Pendapat tersebut sejalan dengan Ary H. Gunawan (Moh. Yamin, 2009: 17) yang berpendapat bahwa pendidikan adalah proses sosialisasi, yaitu sosialisasi nilai, pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karenanya, pendidikan senyatanya mampu menjawab persoalan-persoalan yang berada di tengah masyarakat karena pendidikan bukan hanya mencetak masyarakat yang cerdas secara intelektual, namun juga mampu merasakan segala keluh kesah yang berada di sekitarnya.

(2)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Selanjutnya dalam pasal 3 tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional dinyatakan: Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar tujuan dari pendidikan itu dapat tercapai maka diperlukan proses belajar.

Seperti disebutkan dalam pasal 3 tentang dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk membelajarkan peserta didik melalui proses pengaturan lingkungan yang diarahkan guna terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses pembelajaran yang dialami peserta didik. Namun, faktor penentu utama keberhasilan dan kegagalan belajar terletak pada peserta didik itu sendiri (Rudy Gunawan, 2011: 54). Salah satu indikator berhasilnya proses pembelajaran adalah adanya hasil belajar berupa perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Sebagai seorang manusia, peserta didik memiliki berbagai macam faktor dalam diri mereka yang turut mempengaruhinya dalam menjalani proses pembelajaran, menurut Branca et al. (blog.unsri.ac.id/download/14772.pdf) salah satunya adalah aspek psikologi yaitu persepsi

Persepsi adalah proses yang dialami seseorang dengan melibatkan pengorganisasian, penafsiran pesan yang diperoleh melalui panca indera kemudian tersimpan dalam pikirannya ketika diperlukan diungkapkan melalui pendapat. Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan reaksi dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dari mengubah persepsinya (Alex Sobur, 2009: 447). Begitu pula dengan persepsi peserta didik tentang pembelajaran, jika persepsinya tentang suatu proses pembelajaran adalah positif maka akan berpengaruh baik pula pada hasil pembelajaran yang diharapkan dan sebaliknya, jika persepsinya tentang suatu proses pembelajaran adalah negatif maka akan berpengaruh kurang baik pula.

Pendidikan IPS adalah salah satu mata kuliah yang terdapat di dalam kurikulum program studi Pendidikan Ekonomi. Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu program studi yang berada di bawah Jurusan IPS FKIP UNLAM Banjarmasin. Melalui mata kuliah ini diharapkan dapat menjadi wahana bagi para peserta untuk mempelajari kehidupan masyarakat di sekitarnya dan selanjutnya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, karena manusia adalah makhluk sosial yang perlu memahami serta melaksanakan fungsi sosialnya. Selain itu, melalui mata kuliah ini diharapkan para peserta dapat memiliki keterampilan sosial yang baik sebagai bekal nantinya ketika menjadi anggota masyarakat dan seorang guru.

Menurut Rudy Gunawan (2011: 9), melalui Pendidikan IPS akan membekali kemampuan seseorang dalam pengembangan diri melalui berbagai keterampilan sosial dalam kehidupannya. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Wahab (Rudy Gunawan, 2011: 21):

(3)

diharapkan memiliki pengetahuan, mereka juga dapat mengembangkan keterampilannya dalam berbagai segi kehidupan dimulai dari keterampilan akademiknya sampai pada keterampilan sosialnya.

Selain itu, dalam kurikulum 2004 juga dikatakan bahwa salah satu tujuan dari pengetahuan sosial adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial (Enok Maryani, 2011: 12).

Menurut Cartledge dan Milburn (Enok Maryani, 2011: 17) keterampilan sosial merupakan perilaku yang perlu dipelajari, karena memungkinkan individu dapat berinteraksi, memperoleh respon positif atau negatif. Karena itu, keterampilan sosial merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat memelihara hubungan sosial secara positif dengan keluarga, teman sebaya, masyarakat dan pergaulan di lingkungan yang lebih luas. Munculnya masalah-masalah sosial seperti tawuran antarpelajar, perkelahian antardesa, narkoba dan minuman keras, korupsi, disintegrasi bangsa adalah bentuk melemahnya keterampilan sosial dalam lingkup individu, keluarga, masyarakat dan negara.

Mengacu pada teori-teori tersebut, para mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Pendidikan IPS seharusnya memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dibandingkan yang belum. Berdasarkan kajian literatur awal diperoleh data nilai Mata Kuliah Pendidikan IPS mahasiswa Pendidikan Ekonomi sebagai berikut:

Tabel 1.1. Nilai Mata Kuliah Pendidikan IPS (Tahun : 2010/2011 – 2012/2013)

(40,68%) (23,73%)14 orang (5,08%)3 orang - 59 orang(100%)

2011 20 orang(34,48%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai mata kuliah Pendidikan IPS yang diperoleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2009, 2010, dan 2011 didominasi nilai B+ yaitu sebanyak 77 orang (39,69%), sedangkan yang memperoleh nilai A sebanyak 59 orang (30,41%), yang memperoleh nilai B sebanyak 51 orang (26,29%), yang memperoleh nilai C+ sebanyak 4 orang (2,06%) dan yang nilai terendah yang diperoleh adalah nilai C, yang memperoleh nilai tersebut sebanyak 3 orang (1,55%).

(4)

sosial sebagai berikut: (a) terdapat mahasiswa yang belum mengetahui tujuan dari mata kuliah Pendidikan IPS; (b) ada mahasiswa yang kurang berminat dengan proses pembelajaran Pendidikan IPS dengan alasan merasa bosan dengan metode pembelajaran yang digunakan; (c) terdapat teman-teman mahasiswa yang berasal dari daerah di luar kota Banjarmasin, membuat kelompok sendiri berdasarkan daerahnya masing-masing atau berdasarkan sekolah yang sama, biasanya hal ini terjadi pada masa awal perkuliahan yaitu sekitar semester satu sampai awal semester dua ; (d) sulit menciptakan kekompakan saat ada tugas kelompok, terutama pada saat anggota kelompok ditentukan oleh dosen sehingga mereka merasa kesulitan untuk berdiskusi atau pun mengemukakan pendapat selain itu kadang-kadang hanya beberapa anggota kelompok saja yang mengerjakan tugas kelompok sedangkan yang lainnya hanya menumpang nama saja; (e) pada saat diskusi kelas, masih ada teman-teman mahasiswa yang tidak berpartisipasi dengan alasan malas, malu, atau pun rasa takut akan disebut berlagak pintar oleh teman-teman mahasiswa lain.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Banjarmasin.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS (X) yang meliputi pendapat mahasiswa tentang pembelajaran keterampilan dasar berinteraksi, pembelajaran keterampilan komunikasi, pembelajaran keterampilan membangun tim/kelompok serta pembelajaran keterampilan menyelesaikan masalah. Sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan sosial mahasiswa (Y).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang telah mengikuti mata kuliah Pendidikan IPS yang berjumlah 194 orang dari angkatan 2009, 2010, dan 2011 konsentrasi akuntansi dan kewirausahaan. Untuk penentuan ukuran sampel menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Krecjie dan Morgan (pustaka.unpad.ac.id). Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh sampel sebanyak 129 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik proportionate stratified random sampling. Kemudian untuk menentukan jumlah masing-masing sampel berdasarkan sub populasi digunakan rumus sebagai berikut :

Sampel1= Populasi1

Total PopulasixTotal Sampel

(Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul J., 2012: 130)

Adapun jabaran populasi dan sampel dapat di lihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1. Jabaran Populasi dan Sampel Penelitian

No

2. 2010 Akuntansi 31 59 20 39

(5)

n

3. 2011

Akuntansi 42

58

28

39 Kewirausahaa

n

16 11

Jumlah 194 129

Sumber: BAAK FKIP UNLAM 2013 (Diolah)

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan deskriptif persentase diperoleh hasil untuk persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS adalah 76,15% dan termasuk kategori tinggi. Sedangkan untuk keterampilan sosial mahasiswa adalah 74,64% dan termasuk kategori tinggi.

Hasil analisis dengan regresi linear sederhana diperoleh nilai thitung=10,500 dengan signifikansi 0,000. Sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, karena nilai thitung > ttabel atau 10,500 > 1,979 dan signifikansi <0,05 (0,000 < 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “terdapat pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Banjarmasin” dapat diterima.

Besarnya pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa dapat dilihat dari R square yaitu sebesar 0,465 artinya sumbangan pengaruh variabel persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa sebesar 46,5% sedangkan sisanya sebesar 53,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 18 for windows diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Ŷ = 66,694 + 0,686X

Persamaan regresi linier sederhana di atas mempunyai makna sebagai berikut:

1. Nilai konstanta 66,694; artinya jika variabel persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS (X) = 0, maka keterampilan sosial mahasiswa (Y) akan menjadi 66,694. 2. Nilai koefisien regresi variabel persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS (X)

bernilai positif yaitu 0,686; artinya jika variabel persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS (X) mengalami kenaikan 1 tingkat, maka akan menyebabkan kenaikan keterampilan sosial mahasiswa (Y) sebesar 0,686.

Jadi dari persamaan regresi di atas, dapat dilihat bahwa koefisien regresi bernilai positif, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang searah antara persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS dan keterampilan sosial mahasiswa. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS dan keterampilan sosial mahasiswa, semakin naik persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS maka semakin meningkat keterampilan sosial mahasiswa.

(6)

Dari perhitungan analisis deskriptif persentase, variabel persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS secara umum adalah 76,15% dan termasuk kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS khususnya pada aspek keterampilan sosial telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan untuk variabel keterampilan sosial mahasiswa secara keseluruhan adalah 74,64% dan termasuk kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilalui dapat membawa dampak positif pada keterampilan sosial mahasiswa dan hal ini perlu dipertahankan serta ditingkatkan karena keterampilan sosial merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang agar dapat memelihara hubungan sosial secara positif dengan keluarga, teman sebaya, masyarakat dan pergaulan di lingkungan yang lebih luas.

Hasil analisis menunjukkan angka 10,500 artinya lebih besar dari ttabel =1,979 atau 10,500 > 1,979 maka berdasarkan kriteria pengujian yang ditentukan Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNLAM Banjarmasin. Besarnya pengaruh persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa dapat dilihat dari R square yaitu sebesar 0,465 artinya sumbangan pengaruh variabel persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa sebesar 46,5% sedangkan sisanya sebesar 53,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini seperti keluarga, lingkungan, kemampuan menyesuaikan diri, sekolah, masyarakat, dan kelompok sebaya.

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS berpengaruh positif terhadap keterampilan sosial mahasiswa Pendidikan Ekonomi dengan koefisien 0,686. Artinya jika persepsi mahasiswa tentang pembelajaran Pendidikan IPS meningkat maka keterampilan sosial mahasiswa juga akan meningkat sebesar 0,686. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik “Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses-proses dalam organisme salah satunya adalah persepsi” (2008: 39). Kemudian Alex Sobur juga mengatakan hal demikian bahwa untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai dari mengubah persepsinya (2009: 447). Seperti yang dikemukakan oleh Hargie, Saunders, & Dickson dalam Gimpel & Merrell (www.psychologymania.com) bahwa keterampilan sosial merupakan suatu perilaku yang dipelajari. Sebagai perilaku yang dipelajari artinya ada suatu proses pembelajaran yang dilalui guna memperoleh keterampilan sosial yang baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Dalam proses pembelajaran yang dilalui tersebut tentu banyak faktor yang turut berpengaruh terhadap hasil belajar yang ingin dicapai, dalam hal ini hasil belajar yang ingin dicapai adalah tingkah laku yang lebih baik. Salah satu faktornya adalah faktor psikologi yaitu persepsi. Dari pernyataan yang dikemukakan Alex Sobur di atas dapat diambil pemahaman jika seseorang berpandangan positif tentang proses pembelajaran yang ia jalani maka tingkah lakunya pun akan baik dan begitu sebaliknya jika berpandangan negatif tentang suatu proses pembelajaran maka tingkah lakunya akan kurang baik atau bahkan tidak baik.

PENUTUP Kesimpulan

(7)

pembelajaran Pendidikan IPS terhadap keterampilan sosial mahasiswa adalah sebesar 46,5% sedangkan sisanya sebesar 53,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Saran

Dari hasil penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi harusnya mempertahankan dan lebih meningkatkan keterampilan membangun tim/kelompok mahasiswa Pendidikan Ekonomi melalui proses pembelajaran yang lebih sering menggunakan pendekatan yang berbasis kelompok.

2. Program Studi Pendidikan Ekonomi harusnya lebih memperhatikan pembelajaran keterampilan sosial mahasiswa terutama pada pembelajaran keterampilan komunikasi seperti sering dibiasakan mengemukakan pendapat atau pertanyaan, berbicara di depan kelas dengan lancar dan percaya diri, saling menghargai dan berbicara secara bergiliran.

3. Mahasiswa harusnya memperbaiki keterampilan dasar berinteraksi seperti berusaha untuk berkenalan jika ada teman baru, bersikap terbuka dan berbagi informasi dengan orang lain karena ini juga merupakan salah satu modal bagi kita untuk memiliki banyak teman.

4. Mahasiswa harusnya lebih memperbaiki keterampilan sosial yang meliputi keterampilan dasar berinteraksi, keterampilan komunikasi, keterampilan membangun kelompok dan keterampilan menyelesaikan masalah karena keterampilan ini tentu diperlukan pada saat kita terjun ke situasi yang sebenarnya yaitu pada saat menjadi seorang guru, dimana tingkah laku kita tentu akan sedikit banyak akan dicontoh oleh perserta didik.

5. Penelitian ini hanya meneliti mengenai bagaimana persepsi mahasiswa Pendidikan Ekonomi tentang pembelajaran Pendidikan IPS dan pengaruhnya terhadap keterampilan sosial yang mereka miliki. Maka dari itu bagi para peneliti, yang juga ingin meneliti mengenai keterampilan sosial dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keterampilan sosial.

6. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial untuk lebih meyakinkan hasil dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur, 2009. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Anonim. 2012. Definisi Keterampilan Sosial. [Online]. Tersedia: http://www. psychologymania.com/2012/12/definisi-keterampilan-sosial.html. [27 Juni 2013]

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul J., 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Enok Maryani, 2011. Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Peningkatan Keterampilan Sosial. Bandung: Alfabeta.

(8)

Nugraha Setiawan. 2007. Penentuan ukuran sampel memakai rumus slovin dan tabel krejcie and morgan. [Online]. Tersedia: www.pustaka.unpad.ac.id/penentuan ukuran sampel memakai rumus slovin dan tabel krejcie and morgan. [1 April 2013]

Oemar Hamalik, 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Rudy Gunawan, 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Syarbani, tanpa tahun. Aspek-Aspek Psikologi yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://blog.unsri.ac.id/download/14772.pdf [16 Juli 2013]

Gambar

Tabel 1.1. Nilai Mata Kuliah Pendidikan IPS
Tabel 3.1. Jabaran Populasi dan Sampel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Refleksi dapat meningkatkan profesionalisme dosen atau pengajar dengan cara meningkatkan kinerja dan terus belajar memperbaiki setiap tindakan yang dilakukan sehingga

1) Proses ini untuk memastikan apakah suara yang ada di dalam rekaman barang bukti adalah IDENTIK dengan contoh suara pembanding. Untuk itu proses ini mengambil

Analisis tingkat penerimaan pengguna terhadap PLIK di Kabupaten Bantul dilakcukup penting untuk dilakukan karena apabila PLIK tidak diterima oleh masyarakat maka

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) implementasi Morning Iqra’ di SD Muhammadiyah 21 Baluwarti 2) keterampilan membaca iqra’ siswa kelas II dengan

KELAMIN UMUR KECAMATAN KELURAHAN/DESA ALAMAT KETERANGAN 1 L 34 MORO PULAU MORO DESA PULAU MORO ISOLASI

Dari kajian Ignaz Goldziher mengenai Hadis dan sunnah, penulis setuju mengenai Ignaz Goldziher yang menjaga prinsipnya dengan sangat baik, akan tetapi tetap saja, tidak ada individu

Kolaborasi yang diterapkan pada konsep rancangan Piano Centre ini adalah bangaimana gubahan massa antar bangunan berkolaborasi menjadi satu kesatuan.. Kolaborasi antar massa

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang telah peneliti jabarkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Kepala sekolah telah melakukan berbagai usaha mulai dari proses