• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEWI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEWI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEWIRAUSAHAAN DEMI KEMAJUAN EKONOMI BANGSA INDONESIA DALAM

MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Diajukan untuk tugas makalah Kapitas Selekta

Disusun oleh Qanun Miladial Hikmah

13312088

Teknik Fisika

(2)

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Daftar Isi ii

Bab 1 - Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

1.4 Ruang Lingkup Kajian 3

1.5 Sistematika penulisan 3

Bab 2 – Tinjauan Pustaka 4

2.1 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 4

2.2 Tantangan dan Permasalahan 4

2.3 Kompetensi 6

Bab 3 – Pembahasan 8

3.1 Kondisi Pemerintahan 8

3.2 Pembentukan Kompetensi Masyarakat dengan Dinamik Leadership 9 3.3 Solusi Menghadapi MEA Melalui Wirausaha Muda 10

Bab 4 – Kesimpulan dan Saran 12

4.1 Kesimpulan 12

4.2 Saran 12

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahun 2016 menjadi tantangan baru bagi bangsa Indonesia terutama dalam menghadapi MEA. Masyarakat Ekonomi Asean memberikan kesempatan yang sangat terbuka bagi investor, tenaga kerja ataupun produk untuk masuk dengan mudah ke suatu Negara yang tergabung di MEA. Indonesia menjadi Negara yang sangat potensial dan strategis karena proporsi penduduk Indonesia jauh lebih banyak dibanding negara-negara anggota ASEAN lain. Selain itu penduduk Indonesia sangatlah konsumtif dalam membeli produk. Untuk kebutuhan energy, berdasarkan data ASEAN Centre for Energy (ACE) tahun 2013, tercata Indonesia sebagai Negara dengan tingkat

pemborosan energy listrik paling tinggi. Untuk kebutuhan pangan, Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional (Food and Agricultural Organization; FAO) mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengimpor pangan terbesar di dunia. Untuk smartphone, Berdasarkan survei yang dilakukan Gfk Asia terhadap penjualan Smartphone di wilayah Asia Tenggara tahun 2013 saja, Indonesia merupakan menduduki peringkat pertama pembeli Smartphone terbanyak dibandingkan negara lain. Dari total akumulasi nilai pembelian Smartphone sebesar US$ 10.8 Miliar, penjualan Smartphone di Indonesia mencapai US$ 3.33 milyar (30.8%). Tentunya hal ini sangat menunjukan betapa konsumtif Negara Indonesia dalam membeli produk. Meskipun saat ini telah memasuki MEA, Indonesia belum sepenuhnya siap dalam menghadapi MEA. Hal ini dibuktikan dengan kualitas penduduknya yang cenderung rendah, jumlah lulusan perguruan tinggi yang terbatas, minimnya tenaga ahli dan sedikitnya jumlah wirausaha muda yang sukses. Padahal dengan adanya MEA kebutuhan akan kualifikasi tenaga kerja modern menjadi semakin tinggi. Selain itu produk yang beredar menjadi semakin bersaing dimana sangat memungkinkan tingginya produk luar yang masuk di pasaran.

(4)

wirausahawan sukses menjadikan produk Indonesia rendah dan sedikit di pasaran. Kecenderungan ini menyebabkan generasi produktif Indonesia hanya berada di kalangan menengah kebawah. Tidak banyak yang memulai usaha dan mengembangkan,hanya bermain di usaha kecil yang tidak seberapa hasil yang didapat.

Oleh karena itu perlu adanya upaya dari pemerintah maupun dari lembaga masyarakat untuk mengembangkan potensi individu untuk memulai usaha sejak dini. Perlu dilakukan pendekatan terhadap karakter generasi muda sesuai dengan kepribadiannya. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang pro terhadap masyarakat, perlu melakukan perbaikan pendidikan serta perlu membangun ekonomi sosial kemasyarakatan melalui pertumbuhan wirausaha cepat demi kemajuan Bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apa saja tantangan, permasalahan dan kompetensi masayarakat Indonesia dalam menghadapi MEA ?

2. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan di pemerintah dalam menghadapi MEA ?

3. Bagimana membentuk dynamic leadhership di masyarakat ?

4. Apa saja yang dibutuhkan untuk memulai usaha di masyarakat untuk pengembangan perekonomian bangsa ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut 1. Didapatkan paparan mengenai tantangan, permasalahan dan kompetensi

masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA

(5)

4. Didapat cara untuk memulai usaha di masyarakat ssehingga perekenomian bangsa turut meningkat

1.4 Ruang lingkup Kajian

Pada makalah ini pembahasan terfokus pada solusi utama dari pemerintah yang dikaitkan dengan materi kapita selekta mengenai pentingnya leadership dan entrepreneurship . Leadership yang dibahas difokuskan pada dynamic leadhership dan

usaha yang akan digalakan difokuskan pada produk digital yang saat ini sedang marak di masyarakat.

1.5 Sistematika Penulisan

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Menurut kementrian perdagangan MEA adalah adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015. Tujuan utama dari MEA 2015 adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas

Pada dasarnya dalam mengahadpi integrasi ekonomi menurut Bela Balassa 1961 terdapat 5 tahapan penting yaitu :

1. Free Trade Area,

2. Custom Union,

3. Common Market,

4. Economic Union, dan

5. Economic and Political Integration.

Beradasarkan tahapan integrasi ekonomi maka MEA disebutkan sebagai “Economic Union Minus” Aspek-aspek yang terkait di MEA antara lain :

 Single market and production base  2.A highly competitive economic region  3.A region of equitable economic development  4.A region fully integrated into the global economy

Tujuan utama MEA 2015 adalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang mana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas

2.2 Tantangan dan Permasalahan

Tantangan bagi bangsa Indonesia dibagi menjadi dua yiatu tantangan global dan tantangan dalam negri

(7)

 Internasiomalisasi dan Globalisasi merubah lingkungan kerja  Standar Kualifikasi dan kompatibilitas kualifikasi lintas Negara

 Kualitas tenaga kerja yang ditentukan oleh kualitas pendidikan dan pelatihan menentukan daya saing Negara

 Kebutuhan akan kualifikasi yang tinggi untuk memasuki lapangan kerja modern

 Perubahan lapangan kerja yang dinamisbaik dalam negeri terutama pada lintas Negara

Tantangan Dalam Negeri

 Transformasi demokrasi dan reformasi di segala bidang  Desentralisasi dan otonomi daerah

 Pengikisan karakter, jatidiri, budaya bangsa akibat pengaruh global dan bias informasi

 Harapan public yang besar terhadap perguruan tinggi sebagai kunci kemajuan dan mobilitas sosial

 Tuntutan masyarakat akan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi, serta ketersediaan, kesetaraan akses memperoleh pendidikan tinggi

 Pendanaan publik (pemerintah) yang terbatas dan harus bersaing dengan sektor lain maupun pendidikan dasar dan menengah

 Tingkat sarjana pengangguran yang tinggi Permasalahan

(8)

Gambar 3.1 Tingkat pengangguran masyarakat Indonesia berdasarkan tingkat pendidikan

2.3 Kompetensi

Kebutuhan akan kualitas tenaga ahli ditunjukan dengan konsep kompetensi seperti pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Konsep Kompetensi

(9)

MEA. Lebih dikerucutkan kembali kompetensi yang dibutuhkan utamanya terkait dengan kewirausahaan.

(10)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1Kondisi Pemerintahan

Pemerintah memiliki andil yang dangat besar dalam penentuan kebijakan. Pemerintah tidak hanya didasari pada pihak diatas dalam pembuat kebijakan tetapi juga pegawai sebagai pelaksana kebijakan sehingga hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi bangsa perlu diperbaiki dari lini teratas pemerintahan hingga ke bagian bawah. Salah satu Contoh nyatanya adalah pemerintahan DKI Jakarta

Sistem pemerintahan sangatlah kompleks. Berdasarkan data yang diperoleh dari Ismail Anshory , Satu Gubernur menangani lebih dari 700 kepala SKPD/ UKPD. Jika ditotal seluruh karyawan di Pemprov Jakarta lebih dari 70.000 pegawai. Mengelola pegawai yang jumlahnya sangat banyak sangatlah rumit terutama ketika kebanyakan dari PNS lebih banyak mencari aman dan tidak memberikan inovasi atau perbaikan pada masalah yang dihadapi.

Maka dari itu untuk membentuk sistem pemerintahan yang baik di DKI Jakarta oleh gubernur dibuatlah 3 sistem baru yaitu mengahapus honor dan memberlakukan TKD, e-budgeting dan Perijinan saru pintu. Pemberlakukan TKD (Tunjangan kinerja Daerah) diberlakukan untuk menghapuskan honor bagi PNS sebagai upaya meningkatkan kinerja pegawai. Sistem perijinan satu pintu merupakan sistem perijinan yag dikelola oleh satu pihak terpusat saja hal ini untuk mengurangi tindak korupsi yang sering terjadi pada sistem perijinan. Yang terakhir adalah sistem e-budgeting, dimana setiap pembuatan proyek telah ada standar keuangannya. Pada mulanya sistem ini sangat memberatkan para pegawai tapi tindakan gubernur ini membuat perubahan yang signifikan sebab para PNS tidak dapat lagi hanya mencari aman dan melakukan tindakan korupsi.

(11)

bersih terutama dalam keuangan sehingga anggaran dapat dialokasikan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Sistem yang diberlakukan di Jakarta menjadikan pembentukan karakter yang baik bagi pegawai terutama dalam menghadapi MEA. Walaupun PNS cenderung aman karena gaji pokok tetapi demi efektifitas kerja maka perbaikan pemerintahan sangat diperlukan.

3.2Pembentukan Kompetensi Masyarakat dengan Dinamik Leadership

Dynamic Leaderdhip merupakan pemimpin yang dapat menjadi pemimpin di

bidang apapun, dapat menempatkan kepemimpinan pada situasi yang berbeda. Terdapat 8 prinsip kepemimpinan dinamis yaitu :

1. fokus pada perubahan positif 7. tidak memutuskan juga keputusan

8. kepemimpinan adalah proses bukan pencapaian

Dynamic leadership sangatlah penting diterapkan dan dikembangankan oleh

masyarakat. Hal ini dikarenakan keberadaan MEA menjadikan kondisi perekonomian semakin dinamis. Pergantian produk yang cepat, tingginya tenaga kerja asing yang sewaktu-waktu dapat masuk ke Indonesia dan maraknya invetasi asing di perekonomian negri. Hal ini perlu ditanggapi secara cepat dan tepat agar masyarakat tidak dirugikan.

(12)

perekonomian di wilayahnya. Melaui inovasi beliau dapat menciptakan perkebunan di daerah gurun. Tentu saja dibarengi dengan dynamic leadership usahanya menjadi berkembang pesat. Tokoh kedua adalah Ibu Tri Mumpuni yang merupakan pemimpin IBEKA sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang sosial entrepreneur . Dalam mengelola usahanya Bu Tri mempertimbangkan 3 P : people, profit dan planet. Konsep Bu Trimumpuni ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Beliau telah bayak menolong masyarakat melalui gerkannya.

Konsep dynamic leadership ini dapat disebarkan melalui sector pendidikan. Selain itu melalui pelatihan dari pihak terkait seperti Bu Trimumpuni dapat menginspirasi banyak orang sehingga turut mengembangakan usaha serupa dengan beliau. Usaha ini sangat meningkatkan perkonomian bangsa karena berbasis sosialpreneur sehingga pihak yang diuntungkan adalah masyarakat luas.

3.3Solusi Menghadapi MEA Melalui Wirausaha Muda

Pada bab sebelumnya telah disinggung kebutuhan wirausahawan sebesar 2% agar suatu bangsa dianggap maju. Keberadaan MEA ini semakin menuntut munculnya wirausahawan muda agar tidak disaingi dengan produk asing yang masuk ke Indonesia. Untuk memulai suatu bisnis patut diawali dengan kreativitas.. Dari kreativitas akan muncul inovasi yang dapat memberikan nilai lebih pada apa yang dimili seseorang hingga nantinya terwujud suatu bisnis yang dapat dikembangkan. Kreativitas menurut Steve Jobs adalah dapat menghubungkan seuatu hal dengan hal lain sehingga terwujud seuatu yang lain.

Konsep yang perlu dibangun oleh wirausahawan muda berdasarkan 5 prinsip kewirausahaan yaitu :

1. Bird in Hand Principle : Menurut prinsip ini dalam memulai usaha sebaiknya dimulai dari apa yang kita miliki. Hal ini tentunya akan mempermudah kita dalam menjalankannya

(13)

3. Lemonade : Dicari scenario lain apabila terjadi scenario terburuk seperti buah lemon yang dapat membusuk sehingga dengan menambah nilai jualnya pula dilakukan pengembangan produk. Seperti buah lemon dapat diubah menjadi sirup atau minuman awet lainnya.

4. Patchwork Quilt : entrepreneur expert dapat membangun partner dengan menghubungkan stakeholder terkait. Mereka dapat menyeleksi pihak-pihak yang sesuai dengan usaha menjadi kunci partner dalam pengembangan usaha. 5. Pilot in the Plane : Diibaratkan sebagai seorang pilot yang memiliki pandangan

yang luas, tidak terfokus pada hal-hal yang terlalu detil. Serahkan hal-hal yang fokus pada ahlinya dan seorang entrepreneur cukup melihat secara luas sehingga dapat membuat perkiraan kedepannya.

Jenis usaha yang marak saat ini adalah digital produk seperti aplikasi, website, jual online dsb. Bisnis ini sangat menguntungkan mengingat media yang digunakan sangat mudah. Selain itu pembentukan awal yang menjadi kunci sehingga selanjutnya hanya perlu dilakukan pengembangan. Jenis usaha ini patut dikembangakan terutama oleh kalangan muda yang lebih kenal banyak dengan bidang ini.

(14)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Paparan mengenai tantangan, permasalahan dan kompetensi masyarakat Indonesia dalam menghadapi MEA dapat dilihat pada Bab 2.

2. Pemerintah memiliki andil yang dangat besar dalam penentuan kebijakan. Tidak hanya pihak teratas tetapi seluruh structural memiliki andil besar. Dengan memperketat izin dan anggaran pemerintah maka dana dapat teralokasikan untuk kemajuan ekonomi bangsa dan meminimalisir tindak korupsi

3. Dynamic Leaderdhip merupakan pemimpin yang dapat menjadi pemimpin di

bidang apapun, dapat menempatkan kepemimpinan pada situasi yang berbeda. Konsep dynamic leadership ini dapat disebarkan melalui sektor pendidikan dan pelatihan dari pihak yang telah menerapkan dynamic leadership.

4. Untuk memulai suatu bisnis patut diawali dengan kreativitas dan inovasi serta menerapkan 5 prinsip kewirausahaan

4.2 Saran

Hasil paparan mengenai solusi terkait MEA melalui pembentukan karakter dynamic leadership serta membangan wirausahawan muda diharapkan dapat diterapkan oleh

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Al Anshory, Ismail . 2016. An Engineer Goes into Beraucracy. Kapita Selekta TF ITB Herawan, Didit. 2016. Dynamic leadership dan Creativity and Innovation forYour Startup Business. Kapita Selekta TF ITB

Kementrian Perdagangan. Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas ASEAN : Masyarakat Ekonomi ASEAN. Warta Ekspor edisi Januari 2015 Ditjen PEN/WRT/04/I/2015

Sedyowidodo, Urip. 2016. Realigning Organization, People, and Information System for Profit and Growth in Developing Intrapreneurship. Kapita Selekta TF ITB

Gambar

Gambar 3.1 Tingkat pengangguran masyarakat Indonesia berdasarkan tingkat

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan pilihan teknologi konstruksi dan rencana dimensi bahu jalan pada dasarnya harus dikaitkan dengan besaran rumaja, dan akan sangat tergantung kepada kondisi tanah

Dalam perjanjian kerjasama menggunakan mekanisme Public Private Partnership khususnya dengan kontrak BOT ini terdapat beberapa unsure antara lain; 1) Adanya pihak

• Salah satu sistem enzim serum yang berfungsi y g g dalam inflamasi, opsonisasi partikel antigen, dan kerusakan membran patogen.. • Merupakan molekul sistem imun nonspesifik

Analisis studi gerakan dan waktu dengan Menggunakan Toyota Production System dilakukan di assembly shop, pada line Trimming 1, proses persiapan booster, karena

 Menjembatani kebutuhan seluruh unit kerja Bank terkait dengan konsultasi maupun pemberian opini DPS atas produk dan/atau aktivitas perbankan lain yang dilakukan.  Membantu dan

Berdasarkan t-hitung hasilnya adalah 5,234 dan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, karena nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan

Sedangkan barang yang dijual adalah sebuah produk, maka teknik foto yang digunakan lebih fokus pada produk dengan background kontras atau memiliki satu warna yang tidak

Berdarsarkan latar belakang di atas yang telah di paparkan, penelitian akan diberikan judul: “Analisis Pengaruh Brand Image, Kelompok Acuan, dan Presepsi Harga