• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Coorperative Learning Tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tuntang 02 Semester I Tahun Ajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Model Coorperative Learning Tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tuntang 02 Semester I Tahun Ajaran 2016/2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal adalah kondisi dimana siswa belum ada perlakuan tindakan penelitian. Sebelum dilaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan survey dan pengamatan subyek. Survey pengamatan proses pembelajaran IPA dan

wawancara dengan guru kelas IV SDN Tuntang 02, dan peneliti meminta izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes guna mendapat data tentang kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan selanjutnya.

Sesuai dengan survey dan pengamatan yang dilakukan di kelas IV SDN Tuntang 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester I tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 26 orang, tampak permasalahan di kelas seperti : kurangnya respon siswa dalam mengikuti pelajaran IPA, hal tersebut tampak dari keramaian yang ditimbulkan siswa saat pelajaran disampaikan oleh guru kelas. Siswa tampak tidak memperhatikan gurunya mengajar di depan kelas. Walaupun saat itu guru menggunakan media proyektor (Liquid Crystal Display/LCD), namun tetap saja dalam pembelajaran guru masih menerapkan metode ceramah, sehingga antusias siswa dalam mengikuti pelajaran sangat kurang, karena ada siswa bersama temannya membicarakan sesuatu diluar materi ajar.

Seperti yang disampaikan di atas, untuk mendapat data hasil tes pada kondisi awal ( pra siklus), peneliti meminta izin pada guru kelas untuk melaksanakan tes sebelum diberi tindakan selanjutnya.

Berdasarkan data hasil tes menunjukan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Adapun hasil tes yang dilakukan untuk menilai

(2)

45

Tabel 4.1.

Distribusi skor Hasil Belajar Pra Siklus Siswa Kelas IV

Nilai Ulangan Jumlah siswa Persentase (%)

40 7 28

Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil belajar IPA Pra Siklus adalah dari 25 siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 7 siswa, nilai 50 sebanyak 6 siswa, nilai 60 adalah 4 siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, dan 80 sebanyak 1 siswa. Dapat di simpulkan terdapat 17 siswa yang belum tuntas yang memeperoleh nilai di bawah 65. Keadaan ini juga di tunjukan pada diagram 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1

(3)

46

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar pra siklus dapat diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa, yang sudah tuntas sebnyak 32% atau 8 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 68% atau 17 siswa, dapat dilihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.2

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil tes kondisi awal (pra siklus) No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Prosentase

Grafik Ketuntasan Belajar dan Prosentase ketuntasan Pada kondisi awal atau pra siklus

Apabila nilai pra siklus dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata-rata awal dapat dilihat pada tabel 4.3

(4)

47

Tabel 4.3 Perolehan Nilai tes Pra Siklus

No Uraian Nilai

1 Nilai Tertinggi 80

2 Nilai Terendah 40

3 Nilai Rata-rata 50,88

Berdasarkan nilai tes pada kondisi awal yang ditunjukan pada tabel 4.1 di sebabkan karena guru hanya menggunakan media proyektor dengan metode ceramah sehingga kurang menarik minat siswa dalam memperhatikan guru dalam menyampaikan materi..

4.1.2 Deskripsi Kondisi pelaksanaan Siklus I

Hasil pada kondisi awal menunjukan hasil nilai yang tidak tuntas. A. Rencana Tindakan

Tahap perncanaan pada siklus I sebagai berikut : 1. Membuat Rencana Pembelajran

2. Membuat kartu tugas yang berisi pertanyaaan dan jawaban

3. Membuat soal-soal tes formatif siklus I yang akan diberikan untuk dikerjakan secara kelompok

4. Membuat lembar observasi aktivitas siswa.

B. Pelaksanaan Tindakan dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut :

1. Memberikan motivasi kepada siswa 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau materi yang cocok untuk review, yang satu bagian berisi soal dan bagian lainnya kartu jawaban,

4. Guru menjelaskan cara bermain make a mtch.

(5)

48

6. Guru membagikan kartu-kartu yang kepada kelompok 1 pertanyaan kemudian kelompok 2 jawaban dan diminta menemukan pasangan masing-masing.

7. Siswa yang telah menemukan pasangannya diminta untuk duduk kembali ke tempat duduk, sedangkan siswa yang belum mendapat pasangan tetap berdiri di depan kelas.

8. Siswa dengan kelompok pertanyaan akan membaca dengan suara keras dan kemudian pasangan jawaban yang telah ditemukan akan menjawab

dan semua siswa akan mendengar bersama.

9. Guru akan memandu jalannya permainan dan meluruskan kesalahan-kesalahan dengaan siswa yang belum mendapat pasangan.

10.Guru membagikan lembar kerja pengamatan di tiap kelompok 11.Guru menjelaskan langkah-langkah pengamatan

12.Guru meminta siswa mengeluarkan akar,batang dan daun yang di bawa dari rumah

13.Siswa dapat melakukan pengamatan dengan baik

14.Siswa dapat memahami tentang bagian-bagian akar, batang dan daun 15.Siswa dapat menyebut bagian-bagian akar,batang dan daun.

16.Siswa dapat menjelaskan tantang bagian-bagian akar, batang, dengan fungsinya masing-masing.

17.Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajran dengan melakukan tes.

C. Hasil Tindakan

Pengamatan terhadap siklus I dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Pengamatan terhadap kemampuan siswa berupa data kuatitatif

(6)

49

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar, dapat diketahui dari

jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa dan sudah tuntas 52% atau 13 siswa dan yang belum tuntas 48% atau 12 siswa. Dapat di lihat di tabel 4.4

Tabel 4.4

Nilai Ulangan harian Siklus 1

Nilai ulangan Jumlah siswa Persentase (%)

50 6 24

Dari tabel 4.4 dapat diketahui hasil tes kondisi siklus I nilai terndah 50 sebanyak 6 siswa, dan nilai tertinggi 100 sebanyak 2 siswa. Dapat di lihat di

diagram berikut .

Gambar 4.3

(7)

50 Tabel 4.5

Ketuntasan Belajar Siswa hasil tes siklus 1

No Ketuntasan belajar Jumlah siswa

Jumlah prosentase

1 Tuntas 13 52%

2 Belum Tuntas 12 48%

Jumlah 25 100

Gambar 4.4

Grafik Ketuntasan Belajar dan persentase ketuntasan siklus 1

Apabila nilai siklus 1 di analisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terndah dan rata-rata dapat dilihat di tabel 4.6

0 20 40 60 80

siklus 1

prosentase 13

52% 12

48%

(8)

51 Tabel 4.6

Hasil nilai tes Kemampuan Membaca Siklus 1

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 50

3 Nilai rata-rata 71,26

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 50, sedangkan rata-rata kelas adalah 71,26

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh Adi Setiawan selaku guru kelas IV.

Tabel 4.7

Perolehan Hasil Observasi Siklus 1

No Aktivitas siswa Skor

4 3 2 1 1 Kesungguhan ketika melakukan pengamatan v

2 Kesungguhan dalam diskusi v

3 Ketepatan menulis diskusi v

4 Ketepatan hasil dalam menyebutkan hasil v

5 Mengkomunikasikan hasil pengamatan v

6 Kerjasama dalam berdiskusi v

Keterangan :

1. Jika guru menilai siswa dengan kategori kurang 2. Jika guru menilai siswa dengan kategori cukup 3. Jika guru menilai siswa dengan kategori baik 4. Jika guru menilai siswa dengan kategori sangat baik

(9)

52

Tabel 4.8

Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Siklus 1

No Aspek yang diamati Hasil

Jumlah porsentase

1 Siswa antusias dalam pembelajaran 22 67,70%

2 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 20 58,82%

3 Siswa aktif bertanya dan menyampaikan ide 17 50%

4 Siswa aktif menjawab 20 58,82%

5 Siswa Mengkomunikasikan hasil pengamatan

16 47,05%

6 Siswa interaktif dalam bekerjasama 19 76,46%

Keterangan :

Indikator 1 : menyimak materi Stuktur Tumbuhan dengan Fungsinya

Indikator 2 : Menerima kartu jawaban dan soal.

Indikator 3 : aktif mencari pasangan soal-jawaban

Indokator 4: secara berpasangan berani menyampaikan hasil diskusi dengan jelas

Indokator 5 : berani menjawab pertanyaan teman

Indikator 6 : Menalar struktur tumbuhan dengan fungsi tumbuhan

Indikator 7 : Menarik kasimpulan

(10)

53 D. Evaluasi dan Refleksi

Berdasarkan hasil eveluasi tes kemampuan awal dan hasil tes pada siklus 1, maka dapat dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata kelas, dan ketuntasan belajar siswa, yang dari sebelum tindakan dan sesudah tindakan siklus 1. Hasilnya adalah terjadi peningkatan yaitu dari 25 siswa terdapat 13 siswa yang menguasai materi pembelajaran dan yang belum menguasai 12 siswa. Jadi dapat di lihat bahwa yang sudah tuntas mencapai 52% dan yang belum tuntas 48%.

Keadaan siswa di kondisi awal yang menunjukan kurangnya minat belajar selama proses pembelajaran mengalami perubahan dan peningkatan dalam memperhatikan materi yang di ajarkan guru. Siswa lebih aktif dalam bertanya dan menanggapi pertanyaan teman kelas. Siswa yang semula merasa bosan dengan proses pembelajaran dengan metode ceramah, mulai ada perubahan pada siklus I dalam mengikuti pelajaran karena di awali dengan mencocokan jawaban dan pertanyaan menggunakan kartu, sehingga saat guru melanjutkan materi dengan penjelasan materi dan diskusi kelompok, siswa menjadi lebih aktif, baik bertanya maupun menjawab, bahkan menyampaikan kesimpulan masing-masing kelompok namun belum secara kesluruhan siswa terlibat dalam diskusi. Sehingga dapat terlihat langkah perbaikan pada siklus 1 ada kenaikan dibanding dengan kondisi awal namun belum memenuhi standar ketuntasan, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran. Potensi hasil belajar siswapun belum maksimal, karena dalam pembelajaran siswa perlu menyesuaiakan dengan cara-cara baru.

Dari keadaan siswa dikondisi awal tindak lanjut terhadap siswa yang belum tuntas diberi tugas untuk mempelajari materi di rumah.

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

(11)

54 A. Rencana Tindakan

Tahap perencanaan pada siklus 2 adalah sebagai berikut : 1. Membuat rencana pembelajaran

2. Membuat kartu tugas yang berbeda dan lebih menarik

3. Membuat soal-soal tes formatif siklus 2 yang akan diberikan kepada siswa saat evaluasi.

4. Membuat lembar kerja siswa yag berisi lembar pengamatan untuk dikerjakan secara kelompok

5. Membuat observasi aktifitas siswa. B. Pelaksanaan Tindakan

Langkah –langkah pelaksanaan tindakan pada siklus 2 mengacu pada rencana pelaksanaan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Memberikan motivasi kepada siswa

2. Mengondisikan siswa untuk melakukan pembelajaran 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau pertanyaan yang cocok dengan jawaban bagian kartu lain.

5. Siswa dikelompokan secara heterogen dlam empat kelompok. 6. Sebagai review, setiap siswa di kelompok 1 dan 2 memperoleh kartu

yang berisi kartu soal, dan kelompok 2 dan 3 memperoleh kartu yang berisi kartu jawaban.

7. Setiap siswa mencari kartu jawaban yang dipegang berada pada teman di kelompok yang telah diberi kartu-kartu berisis jawaban.

8. Siswa dengan kelompok pertanyaan akan membaca dengan suara keras dan kemudian pasangan jawaban yang telah ditemukan akan menjawab dan semua siswa akan mendengar bersama.

9. Guru akan memandu jalannya permainan dan meluruskan kesalahan-kesalahan dengaan siswa yang belum mendapat pasangan.

(12)

55

12.Guru meminta siswa mengeluarkan akar,batang dan daun yang di bawa dari rumah

13.Siswa dapat melakukan pengamatan dengan baik

14.Siswa dapat memahami tentang bagian-bagian akar, batang dan daun 15.Siswa dapat menyebut bagian-bagian akar,batang dan daun.

16.Siswa dapat menjelaskan tantang bagian-bagian akar, batang, dengan fungsinya masing-masing.

17.Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajran

dengan melakukan tes.

C. Hasil Tindakan

Pengamatan terhadap tindakan siklus 2 dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap proses belajar yang diperoleh dari hasil pengamatan aktifitas guru dan siswa selama kegiatan siklus 2. Pengamatan terhadap kemampuan siswa dilakukan peneliti selama kegiatan pembelajran berlangsung, sedangkan pengamatan proses di bantu oleh guru kelas IV.

Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar, dapat diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa, yang sudah tuntas 88% atau 22 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 12% atau 3 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan nilai anak dapat di sajikan pada tabel 4.10

Tabel 4.10

Distribusi skor Ulangan Harian siklus 2 Skor Ulangan harian Jumlah siswa Persentase (%)

60 3 12

70 7 28

80 8 32

(13)

56

100 6 24

Jumlah 25 100

Nilai rata-rata 78,8

Dari tabel 4.10 dapat Diketahui hasil tes kondisi siklus 2 nilai terendah 60 sebanyak 3 siswa , nilai tertinggi 100 sebanyak 6 siswa. Dapat dilihat pada

diagram 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5

Nilai Tes Berdasarkan Jumlah Siswa Pada Siklus 2

Berdasarkan diagram perolehan nilai tes pada siklus 2, dapat dilihat prosentase

ketuntasan di tabel 4.11 dan diagram 4.6 di bawah ini. 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

60 70 80 90 100

ju

m

lah

si

swa

(14)

57 Tabel 4.11

Ketuntasan Belajar Siswa hasil Tes siklus 2

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Prosentase

1 Tuntas 23 92%

2 Belum Tuntas 2 8%

Jumlah 25 100

Gambar 4.5

Apabila nilai siklus 2 dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah

dan rata-rata awal dapat dilihat di tabel 4.12

Tabel 4.12

Perolehan Nilai Tes Siklus 2

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 60

3 Nilai rata-rata 78,8 -20

30 80

siklus 2

prosentase 23

92%

2 8%

(15)

58

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 60 dan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 78,8.

Pengamatan selama proses tindakan yaitu pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh peneliti di bantu guru kelas IV .

Adapun ahsil pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran dapat ditunjukan pada tabel 4.13

Tabel 4.13

Perolehan hasil Observasi Siklus 2

No Aktivitas siswa Skor

4 3 2 1

1 Kesungguhan ketika melakukan pengamatan v

2 Kesungguhan dalam diskusi v

3 Ketepatan menulis diskusi v

4 Ketepatan hasil dalammenyebutkan hasil v

5 Mengkomunikasikan hasil pengamatan v

6 Kerjasama dalam berdiskusi v

Keterangan :

1. Jika guru menilai siswa dengan kategori kurang 2. Jika guru menilai siswa dengan kategori cukup 3. Jika guru menilai siswa dengan kategori baik 4. Jika guru menilai siswa dengan kategori sangat baik

(16)

59

Aktifitas siswa dalam pembelajaran siklus 2ditunjukan pada tabel 4.14 Tabel 4.14

Aktifitas siswa dalam Pembelajaran Siklus 2

No Aspek yang diamati Hasil

Jumlah porsentase

1 Siswa antusias dalam pembelajaran 23 92%

2 Siswa aktif dalam diskusi kelompok 23 92%

3 Siswa aktif bertanya dan menyampaikan ide 21 84%

4 Siswa aktif menjawab 22 88%

5 Siswa Mengkomunikasikan hasil pengamatan 20 80%

6 Siswa interaktif dalam bekerjasama 23 92%

Keterangan :

Indikator 1 : menyimak materi Stuktur Tumbuhan dengan Fungsinya

Indikator 2 : Menerima kartu jawaban dan soal.

Indikator 3 : aktif mencari pasangan soal-jawaban

Indokator 4: secara berpasangan berani menyampaikan hasil diskusi dengan jelas

Indokator 5 : berani menjawab pertanyaan teman

Indikator 6 : Menalar struktur tumbuhan dengan fungsi tumbuhan

Indikator 7 : Menarik kasimpulan

Indikator 8 : Evaluasi melalui tes

D. Evaluasi dan Refleksi

(17)

60

Berdasarkan peningkatan hasil belajar yang di tunjukan tabel pada siklus 2 dari siklus 1 juga dipengaruhi oleh kartu-kartu yang menarik yang dibuat oleh peneliti terlebih dahulu, juga pengelompokan secara heterogen yang dikondisikan oleh peneliti menjadikan siswa lebih aktif di antara satu siswa dengan yang lain.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Siklus I

Pada siklus 1 pembelajaran yang dilakukan adalah pengematan langsung

terhadap benda berupa bagian dari tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun sehingga siswa dapat menyebutkan, menjelaskan sesuai dengan fungsi masing-masing bagian dan jenisnya. Dalam pengamatan, siswa dapat melihat , mengamati dan kemudian dapat menjelaskan dengan bhasa yang mudah dimengerti.

Dari hasil observasi dan penelitian, diperoleh data bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match, dengan media tumbuhan akar, batang dan daun pada siklus 1 belum menunjukan hasil yang memuaskan, belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Hal ini diduga karena siswa terbiasa melihat proyektor tanpa mengamati langsung terhadap benda.

Dalam kegiatan mencari pasangan pertanyaan dan jawaban, guru harus lebih siap dengan berbagai pertanyaan, sehingga penjelasan lebih mendalam dan jelas.

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, kegiatan siklus 2 diperbaiki dengan media konkret dan kartu-kartu yang lebih menarik agar siswa termotivasi sekaligus dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

4.2.2 Pembahasan Siklus II

(18)

61

menunjukan bahwa pemeblajaran model Cooperative Learning tipe Make a Match, dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Dalam hal inipun guru mengambil peran penting dengan melaksanakan aktifitas-aktifitas yang sangat mendukung terhadap berlangsungnya pembelajaran.

 Pemberian motivasi mampu membangkitkan semnagt belajar siswa  Penyampaia materi yang dilakukan dengan pelan dan terinci.

 Penggunaan model Cooperative Learning tipe Make a Match berjalan dengan baik, baik dengan menggunakan media konkret tumbuhan dan media kartu yang menarik.

 Siswa dilibatkan dalm pembelajaran

 Mintat belajar siswa yang sangat besar dalam kegiatan.  Kedisplinan siswa meningkat.

 Keaktifan siswa mulai meningkat.

 Kebranian siswa untuk bertanya mulai bertambah.

Gambar

Gambar 4.1
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil tes kondisi awal (pra siklus)
Tabel 4.3 Perolehan Nilai tes Pra Siklus
Tabel 4.4 Nilai Ulangan harian Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Definisi menurut Tata Sutabri pada buku Analisis Sistem Informasi (2012:117) , Data Flow Diagram adalah sebagai berikut : “Data Flow Diagram ini adalah

a) Akar Imajiner, dapat terjadi jika " nilai diskriminannya kurang dari 0 (D < 0), maka persamaan kuadrat, tidak mempunyai dua akar imajiner ". b) Determinan, yang

Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan angin pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang berdekatan secara periodik,

Untuk menganalisis pengaruh faktor produk, bagi hasil, promosi dan distribusi secara simultan terhadap persepsi masyarakat tentang perbankan syariah di Surabaya. 1.4

Dapat dilihat bahwa, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing pada kelas XI IPA SMA

Gejala lanjut penyakit layu Fusarium pada Bawang putih (daun mulai.. dari ujung menguning, layu mengering dengan cepat). Selanjutnya Gambar 2 menyajikan makrokonidia Fusarium

3 Murid menunjuk cara sikap berani menyuarakan pandangan membina terhadap jiran dalam sesuatu situasi dengan bimbingan. 4 Murid mendemonstrasikan

Khutbah Rasulullah saw menyongsong bulan suci Ramadhan sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan. Dari Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, katanya: Rasulullah saw berkhutbah