Dosen :
DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT
HIDROMETEOROLOGI
Tatap Muka Ketiga
(ATMOSFER)
1. Pengertian Atmosfer
Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian :
(lithosfer) Bagian padat yang terdiri dari tanah dan batuan. (hidrosfer) Bagian cair yang terdiri dari berbagai bentuk
ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai. (atmosfer) Bagian udara yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi.
1. Pengertian Atmosfer
Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat.
Dalam proses-proses ini, keempat komponen ini berperan sama pentingnya, tetapi jika pembahasan ditinjau dari sudut pandang klimatologi, maka atmosfer akan ditempatkan sebagai titik sentral.
1. Pengertian Atmosfer
Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai ketebalan yang sulit untuk ditetapkan secara pasti, bukan karena tebalnya lapisan tsb sehingga sulit diukur, tetapi disebabkan oleh batas antara lapisan atmosfer bumi dengan angkasa luar (outer space) yang tidak jelas. Sebagian besar ahli ilmu iklim menyepakati bahwa
2. Komposisi Atmosfer
Atmosfer terisi partikel-partikel halus dan ringan dari tiga kelompok bahan yaitu : gas (udara kering dan uap air), cairan (butir-butir air atau awan) dan aerosol (bahan padatan, misalnya debu).
Bahan tersebut memiliki ukuran massa yang berbeda dan tersebar pada berbagai ketinggian yang membentuk susunan yg mirip pengendapan di atmosfer.
Partikel yang ringan berada di atas yang berat sehingga semakin mendekati permukaan bumi kerapatan partikel di atmosfer meningkat.
2. Komposisi Atmosfer
Proses pendinginan dan pemanasan permukaan bumi berubah menurut waktu dan tempat sehingga keadaan atmosfer pun akan berubah secara demikian.
a. Udara Kering
Udara kering (gas tanpa air dan aerosol) mencakup 96% dari volume atmosfer, yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok gas utama yang meliputi 99,99% volume udara kering dan sisanya 0,01% berupa kelompok gas penyerta. Sebagian dari gas penyerta bersifat permanen karena tidak
mudah mengurai.Sedangkan sebagian kecil berupa gas tidak permanen karena mudah bereaksi dengan gas lainnya. Secara umum atau sebagian besar gas atmosfer hanya
mengalami percampuran secara mekanik dan sangat jarang yang mengalami reaksi kimia.
b. Uap air
Kandungan uap air di atmosfer mudah berubah menurut arah (horizontal dan vertikal) maupun menurut waktu. Di daerah subtropika atau daerah temperate
kandungannya bervariasi dari 0% pada saat angin kering bertiup hingga 3% dari volume atmosfer pada saat angin laut bertiup pada musim panas (summer).
b. Uap air
Adanya uap air akan mengubah komposisi atmosfer. Perubahan kandungan uap air (kelembaban udara) mudah terjadi. Kelembaban tinggi dapat mengurangi persentase tiga macam gas utama lainnya. Disamping itu, perubahan kelembaban udara menimbulkan perubahan unsur-unsur cuaca lainnya, seperti terbentuknya awan dan hujan. Di atmosfer, uap air terdapat pada lapisan troposfer yang
merupakan lapisan terbawah atmosfer. Lapisan ini mencakup ketinggian 8 km di kutub dan 16 km di ekuator, atau rata-rata 12 km.
b. Uap air
Jumlah uap air selalu berubah karena terjadinya penguapan dan kondensasi secara terus menerus. Sumber uap air utama adalah lautan.
Hasil kondensasi berupa awan merupakan sumber
c. Aerosol
Berbagai partikel halus dari bahan padat di bumi sebagian terangkat ke atmosfer dan membentuk aerosol.
Bahan tersebut diantaranya adalah garam laut, debu, asap dan mikro organisme (virus, bakteri, spora).
Ketinggian jelajah aerosol dan periode keberadaannya di atmosfer tergantung pada massanya, pemanasan dan pendinginan di permukaan bumi, serta angin.
c. Aerosol
Jenis Kandungan Sumber
Debu 20 % Terutama daerah kering Kristal garam 40 % Pecahan ombak lautan
3. Struktur Lapisan Atmosfer
Sebagian besar bahan pengisi atmosfer adalah gas yang mudah mampat dan mengembang.
Medan gravitasi bumi cenderung menarik seluruh bahan atmosfer ke permukaan bumi.
Akibatnya, kerapatan partikel atmosfer meningkat dengan makin berkurangnya ketinggian.
Massa dan tekanannya pun meningkat semakin dekat permukaan bumi
3. Struktur Lapisan Atmosfer
Karena bagian terbesar bahan pengisi atmosfer berada dibagian bawah, maka perubahan massa atmosfer terhadap ketinggian pada bagian bawah relatif cepat. Atmosfer setinggi 5,5–5,6 km telah mencakup 50% dari massa total dan pada ketinggian 40 km telah mencakup 99,99%.
3. Struktur Lapisan Atmosfer
Pelapisan atmosfer juga dapat digambarkan denganperubahan tekanan udara pada berbagai ketinggian, dinyatakan dalam persen terhadap tekanan udara normal di permukaan bumi (tabel berikut)
Perubahan suhu udara di atmosfer secara vertikal (menurut ketinggian) berbeda-beda yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga hal. Perubahan suhu (dT) terhadap ketinggian (dz) dinyatakan oleh dT/dz.
3. Struktur Lapisan Atmosfer
Ketinggian (km dpl) Tekanan Udara (%)
0 100
5,6 50
16,2 10
31,2 1
48,1 0,10 65,1 0,01 79,2 0,001
3. Struktur Lapisan Atmosfer
Pelapisan atmosfer juga dapat digambarkan denganperubahan tekanan udara pada berbagai ketinggian, dinyatakan dalam persen terhadap tekanan udara normal di permukaan bumi (tabel berikut)
Perubahan suhu udara di atmosfer secara vertikal (menurut ketinggian) berbeda-beda yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga hal. Perubahan suhu (dT) terhadap ketinggian (dz) dinyatakan oleh dT/dz.
3. Struktur Lapisan Atmosfer
a. dT/dz > 0 suhu naik, dengan bertambahnya ketinggian. Hal ini disebutinversi suhu.
b. dT/dz = 0 suhu tetap walaupun ketinggian berubah. Hal ini disebutisotermal.
3. Struktur Lapisan Atmosfer
Sedangkan berdasarkan sifat perubahan suhu menurut ketinggian dari bawah ke atas, terdapat empat lapisan utama atmosfer sebagai berikut :
A. Troposfer dengan puncaknya tropopause.
B. Stratosfer dengan puncaknya stratopause. C. Mesosfer dengan puncaknya mesopause.
D. Termosfer
A. Troposfer
Beberapa ciri khas dari lapisn terbawah atmosfer ini diantaranya adalah :
1) Terdapat pada ketinggian mulai dari permukaan laut hingga ketinggian 8 km didaerah kutub dan 16 km di ekuator. Rata-rata ketinggian puncak troposfer seluruh dunia adalah 12 km.
2) Satu-satunya lapisan atmosfer yang mengandung air
A. Troposfer
3. Ruang terjadinya sirkulasi dan turbulensi seluruh bahan atmosfer sehingga menjadi satu-satunya lapisan yang mengalami pembentukan dan perubahan cuaca seperti: angin, awan, presipitasi, badai, kilat dan guntur.
4. Kecepatan angin bertambah dengan naiknya ketinggian dan di troposfer ini pemindahan energi berlangsung. Radiasi surya menyebabkan pemanasan permukaan bumi yang selanjutnya panas tersebut diserap oleh air untuk berubah menjadi uap. Oleh proses evaporasi energi panas diangkat oleh uap air ke lapisan atas yang lebih tinggi berupa panas laten.
A. Troposfer
Setelah terjadi pendinginan akhirnya berlangsung proses kondensasi, uap air berubah menjadi titik-titik air pembentuk awan, sedangkan panas latennya dilepas memasuki atmosfer dan menaikkan suhunya.
5. Pada lapisan ini suhu udara turun dengan
A. Troposfer
6. Pada atmosfer normal, suhu troposfer berubah dari
15˚C pada permukaan laut menjadi -60˚C di puncak troposfer.
7. Tekanan dan kerapatan udara di permukaan laut masing-masing adalah 1013,2 mb dan 1,23 kg m-3.
Gejalalapse rateberhenti pada ketinggian 8 km di atas kutub dan sekitar 16 km di atas ekuator. Ketinggian tersebut disebut tropopause, yaitu lapisan ketinggian atmosfer dengan dT/dz = 0. Pada lapisan ini turbulensi udara tidak terjadi.
B. Stratosfer
Beberapa ciri khas lapisan ini adalah sebagai berikut :
1. Lapisan ini merupakan lapisan kedua dari bawah setelah troposfer.
2. Kisaran ketinggiannya antara 12-50 km di atas permukaa laut.
3. Terdiri dari 3 wilayah yaitu :
a. Stratosfer bawah : 12-20 km daerah isotermis
b. Stratosfer tengah : 20-35 km daerah inversi suhu
B. Stratosfer
4. Lapisan ini tidak mengalami turbulensi maupun
sirkulasi
5. Stratosfer merupakan lapisan atmosfer utama yng
mengandung ozon.
Kadar ozon di atmosfer sangat kecil yaitu hanya 6x10-7
volume total atmosfer tetapi peranannya sangat besar untuk melindungi bumi dari radiasi ultra violet yang berlebihan. Radiasiultra violet(uv) yang tinggi
berbahaya bagi makhluk hidup misalnya dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia
B. Stratosfer
Gas ozon tersebar dalam wilayah ketinggian 12-50 km. Sifatnya labil, mudah terurai kembali secara mekanis
melalui tumbukan dengan partikel lainnya, maupun terurai melalui reaksi fotokimia oleh radiasiuvyang mempunyai kerapatan fluks yang tinggi.
Proses pembentukan dan penguraiannya mencapai kesetimbangan hingga membentuk lapisan ozon Konsentrasi gas O3 tertinggi berada antara ketinggian
B. Stratosfer
Beberapa kesimpulan lainnya adalah :
1) Semakin menjauhi kutub utara, kadar ozon berkurang.
2) Kadar ozon tertinggi di ekuator tercapai pada bulan Juni saat matahari berada di sekitar kedudukan deklanasi maksimum utara (23,5˚LU). Konsentrasi ozon pada periode tersebut 240 x 10-3cm atau berkisar
53% kadar ozon maksimum di kutub utara.
3) Semakin mendekati musim dingin kadar ozon
meningkat.
C. Mesosfer
Lapisan atmosfer ketiga dari bawah ini memiliki beberapa ciri khas sebagai berikut :
1. Ketinggian 50-80 km.
2. Perubahan suhu terhadap ketinggian (dT/dz) adalahlapse
rate.
3. Suhu udara sekitar -5˚C pada dasar lapisan hingga -95˚C pada puncaknya.
D. Termosfer
Lapisan teratas atmosfer ini ditandai oleh beberapa ciri sebagai berikut :
1. Ketinggian lapisan mulai sekitar 80 km hingga batas
yang sulit ditentukan karena sangat jarangnya partikel gas yang mencapai lapisan ini. Sebagian ilmuwan menyatakan puncaknya mencapai 100 km tetapi ada yang menyatakan 250 km.
2. Lapisan ini terisi molekul dan atom N2, O2, N dan O. 3. Sifat perubahan suhu terhadap ketinggian adalahinversi
suhu.
D. Termosfer
4. Kisaran suhu dari -95˚C pada 80 km hingga -50˚C pada ketinggian 100 km, dan -38˚C pada ketinggian 110 km.
5. Lapisan tempat berlangsungnya proses ionisasi gas N2
4. Peranan Atmosfer
a) Atmosfer merupakan sumber gas dan air presipitasi.
b) Atmosfer adalah penyaring (filter) radiasi surya
sehingga kualitas spektrum yang sampai ke permukaan bumi tidak bersifat merusak organ tubuh makhluk hidup.
c) Pada sistem neraca energi radiasi, atmosfer merupakan penyangga (buffer) sehingga permukaan bumi
terhindar dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan.
d) Pada proses fisika di permukaan bumi, atmosfer
pengatur kelestarian mekanisme cuaca dan iklim.
4. Peranan Atmosfer
Untuk memenuhi keperluan metabolisme makhluk hidup, atmosfer merupakan sumber gas CO2dan O2 yang berlimpah. Proses fotosintesis pada tumbuhan di seluruh permukaan bumi akan mengurangi CO2dan menambah kandungan O2. Sedangkan respirasi akan mengakibatkan hal yang sebaliknya.
4. Peranan Atmosfer
Penambahan gas CO2semakin dikhawatirkan dengan meluasnya penggunaan bahan bakar untuk berbagai keperluan dan juga semakin intensifnya peristiwa kebakaran hutan di dunia.
Apabila gangguan terhadap kesetimbangan alamiah pada lingkungan ini tidak dapat diatasi, diperkirakan suhu udara akan semakin meningkat yang diikuti perubahan iklim beserta dampa-dampak lainnya.
4. Peranan Atmosfer
Peningkatan kandungan CO2di atmofer dari 320 ppm menjadi 370 ppm diperkirakan akan menyebabkan kenaikan suhu udara sekitar 0,5˚C. Diduga peningkatan CO2ini akan
terus berlangsung apabila tidak dilakukan pencegahan dan tidak ada faktor yang menghambat.
Radiasi surya yang memasuki atmosfer mengalami penyaringan terutama pada spektrumuv. Proses tsb