PKN 2 IDENTITAS NASIONAL MHS ok

IDENTITAS

NASIONAL

IDENTITAS

NASIONAL

IDENTITAS NASIONAL

SUB POKOK BAHASAN

:

•

PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

•

SEJARAH KELAHIRAN FAHAM

NASIONALISME INDONESIA

•

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI

KARAKTER BANGSA

•

PROSES BERBANGSA DAN

BERNEGARA

PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

*: Adalah Jati diri nasional suatu Bangsa yang

dimilikinya karena untuk membedakan suatu

bangsa tersebut dengan bangsa lainnya.

merupakan kepribadian bangsa, yang timbul

berkaitan dengan

Sejarah, Demograf,

Kebudayaan, Wilayah,

bangsa tersebut



Sifat dinamis, selalu berkembang sesuai

perkembangan Globalitas, tidak statis

mempertahankan turun temurun (Etnisitas).

Bangsa kita membangun NKRI, merupakan

negara kesatuan yang terdiri dari suku-suku

bangsa yang bersatu menjadi satu Bangsa

Indonesia.

*

Identitas nasional

dibentuk oleh dua faktor:

faktor primordial,

bawaan, alamiah, melekat

pada bangsa

(demograf, geograf, ekologi)

dan

faktor kondisional

(faktor sejarah bekas

dijajah)

IDENTITAS MANUSIA

SEBAGAI MAHLUK

SOSIAL

NATURE

- HAK LAHIR, HIDUP, ASASI, KEBEBASAN

- KEWAJIBAN PENCIPTA NYA, WN NEG - SADAR MENENTUKAN SENDIRI APA

YANG INGIN DILAKUKAN ?

- SUARA HATI  SAKSI (HATI NURANI)

NURTURE

- EKSISTENSI (BERKELOMPOK)

- HIDUP & BERKEMBANG KARENA ORANG LAIN 

BERKOMUNIKASI

- TANDA KHAS  BAHASA (alat komunikasi)

SOSIAL INDIVIDU

MONODUALIS

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA

DENGAN MASYARAKAT

-

INTI OTONOMI

- SECARA MENDALAM

(CONSCIENCE) CONSCIRE

- SIAPA SAYA? DIA? - BAGAIMANA SAYA HIDUP

- APA YG DISENANGI

- MEMANDANG DUNIA -

PANDANGAN.THADAP ALAM - MENGHAYATI DIRI SENDIRI (lingkungan)

- MENYEMBAH TUHAN - MENYADARI KEWAJIBAN

SUARA HATI

CARA MANUSIA

MASYARAKAT

CONTOH IDENTITAS KOLEKTIF:

1. IDENTITAS GENDER (FEMINISME)

2. IDENTITAS KEDAERAHAN (WILAYAH ASAL) 3. IDENTITAS KELAS SOSIAL (KEKAYAAN)

4. IDENTITAS ETNIS (TRAD,KULTR,ADT ISTI) 5. IDENTITAS RELIGIUS (AGAMA,FAHAM) 6. IDENTITAS KELOMPOK (MOGE)

7. IDENTITAS MAHASISWA (MAPALA,MAHITALA)DLL

6  IDENTITAS MANUSIA :

Adalah tanda jati diri, yang selalu melekat pada

seseorang manusia, yang membedakan manusia

satu dengan yang lain, Identitas ini biasanya

timbul karena adanya pendatang baru, adanya

orang lain, atau orang asing (Pisik,Psikis)

= terminologi antropologisifat khas yang sesuai

dengan kesadaran diri pribadi manusiaIdentitas

timbul karena keinginan berbeda, adanya

SEJARAH KELAHIRAN FAHAM

NASIONALISME INDONESIA

 INDONESIA MERDEKA KARENA KESADARAN DAN

KEMAUAN DIRI SENDIRI SETELAH DIJAJAH BELANDA SELAMA 3,5 ABAD (1602-1945)

 SEJARAH TERSEBUT BERPENGARUH PADA POLA PIKIR

BANGSA INDONESIA ITU SENDIRI, BEGITU MUDAH

DIJAJAH KARENA BANGSA INDONESIA SANGAT TERBUKA,

DENGAN ORANG ASING SEHNGGA DI JAJAH SELAMA ITU,

 BANGSA INDONESIA SADAR BEKAS DIJAJAH KEMUDIAN

MERDEKA DENGAN KEKUATAN SENDIRI, KEMERDEKAAN INI AKAN MEMBUAT POLA PIKIR YANG BERBEDA, ARTI KEMERDEKAAN YANG DIPEROLEH ADALAH KEBERANIAN.

 PROSES KEMERDEKAAN DIPEROLEH KARENA USAHA

SENDIRI, SEHINGGA MEMBERI PENGARUH PADA POLA PIKIR BANGSA INDONESIA, NAMUN KEMERDEKAAN

BUKAN UNTUK PENGERTIAN SEMPIT KEMERDEKAAN

UNTUK MELANGGAR ATURAN SECARA BEBAS.

 SUKU-SUKU BANGSA YANG MEMBENTUK BANGSA

INDONESIA TERSEBUT MASING-2 AKAN MEMBAWA

PRIMORDIALISME KE BANGSA INDONESIA

DEMOGRAFI (SUKU BANGSA) :



SUKU-SUKU BANGSA

ADALAH BAGIAN DARI SATU

BANGSA, SUKU BANGSA MEMBENTUK BANGSA

TERSEBUT,(INDONESIA)



BANGSA INDONESIA MENGGUNAKAN SEMBOYAN

BHINEKA TUNGGAL IKA

, BANGSA INDONESIA

DIBENTUK DARI SUKU-SUKU BANGSA : JAWA, SUNDA,

BANTEN, MADURA, BALI, PALEMBANG, BATAK, MELAYU,

ACEH, DAYAK, BANJAR, MAKASSAR, BUGIS, MANDAR,

MANADO, AMBON, PAPUA, DLL.

DARI BANGSA YANG

BERRAGAM TSB AKAN TIMBUL MAYORITAS DAN

MINORITAS

.



SUKU BANGSA JAWA SEBAGAI MAYORITAS

MEMBERI

TOLERANSI

K

EPADA SUKU BANGSA LAIN MENJADI

SATU BANGSA INDONESIA.



SUKU-SUKU BANGSA TSB MEMBENTUK IDENTITAS

BANGSA INDONESIA MENJADI BANGSA

PLURALIS

BHINNEKA TUNGGAL IKA >< E PLURIBUS

UNUM

 Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

Bhinnêka Tunggal Ika tan hana dharma mangrwa.

(Mpu Tantular)

 Konon dikatakan bahwa wujud Buddha dan Siwa itu berbeda. Mereka memang berbeda, namun bagaimanakah kita dapat mengenali perbedaannya dalam sekilas pandang ? Sebab sebenarnya, yang diajarkan agama Jina (Buddha) dan

Siwa(Hindu) sesungguhnya adalah satu juga. Kebenaran menurut individu relatif berbeda-beda, namun

hakekatnya sama. Karena tidak ada kebenaran yang mendua.

 E pluribus unum, Latin for "Out of many, one", is a

motto requested by Pierre Eugene du Simitiere

(originally Pierre-Eugène Ducimetière) and found in 1776 on the Seal of the United States

PERBEDAAN & PERSAMAAN

BHINEKA TUNGGAL IKA DAN E PLURIBUS UNUM

NASIONALISME

NASIONALISME

:

ADALAH PAHAM TENTANG

KEJIWAAN SESEORANG, DIMANA KESETIAAN

SESEORANG SECARA TOTAL DIABDIKAN

KEPADA NEGARA DAN BANGSA.

Nasionalisme sangat efektif untuk alat

perjuangan bangsa dalam rangka merebut

kemerdekaan.

Nasionalisme menjadi syarat mutlak bagi

pembetukan IDENTITAS NASIONAL

NASIONALISME # PATRIOTISME,

NASIB SEPERJUANGAN, BUKAN SUKUISME,

REGIMISME

NASIONALISME PAHAM UNTUK MENGURANGI PIKIRAN

YANG KERDIL TENTANG BANGSA REGIONALISME,

TRIBALISME, SEKTERIANISME, PARTIKULARISME

WAGE RUDOLF

SOEPRATMAN

 LAHIR DI PURWOREJO, JATENG (Djakarta ??)

 9 Maret 1903 –7 Agustus1938 (Kenjeran, Surabaya)(+)

 Ayah ; Senen (KNIL/Koninklijke Nederlandse Indische Leger)

batalyon 3, anak 6 , 5 Wanita,1 Pria (Wage Rudolf Soepratman)

 Roekiyem saudara perempuan yang tinggal di Makasar  Di biayai oleh Willem Van Eldik (Iparnya)

 Pendidikan sekolah rakyat “ongko” 3

 Menjadi Guru sekolah rakyat “ongko “ 2  Pekerjaan lain Klein Ambtenaar

 Belum pernah nikah dan tidak mempunyai anak

 28 Okt 1928 Ikut Konggres Sumpah Pemuda II (INDONESISCHE

KEBUDAYAAN:

 PENGETAHUAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL, SANGAT MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN BUDAYA MANUSIA DAN AKAN TERUS BERKEMBANG, BAHKAN CENDERUNG SANGAT PESAT SETELAH MANUSIA MENGENAL LISTRIK, DAN TEKNOLOGI, SEBAGAI BAGIAN MASYARAKAT DUNIA KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA INI BERKEMBANG BERTAMBAH PESAT DENGAN PERKEMBANGAN KOMUNIKASI GLOBAL.

 KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA ADALAH PERPADUAN

GABUNGAN/ CAMPURAN DARI KEBUDAYAAN DAERAH SUKU-SUKU BANGSA INDONESIA MENJADI SATU BUDAYA

INDONESIA.

 HAL INI MENJADIKAN KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA SELALU DIPENGARUHI OLEH BUDAYA DAERAH DAN BUDAYA ASING, BAIK MELALUI SARANA ATAU PRASARANA KOMUNIKASI KONTAK

LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG.

 KEBUDAYAAN AKAN MEMPENGARUHI PERILAKU MANUSIA SEHINGGA MANUSIA

SEBAGAI BAGIAN DARI BANGSA TERSEBUT AKAN MEMPENGARUHI IDENTITAS BANGSA TERSEBUT.

AGAMA



DI INDONESIA AGAMA RESMI YANG TELAH DIAKUI

PEMERINTAH 6(ENAM) AGAMA,

ISLAM, KRISTEN,

KATOLIK, HINDU, BUDHA, KONGHUCU

, AGAMA

YANG BELUM DIAKUI MASIH BANYAK TERMASUK

ALIRAN KEPERCAYAAN YANG TERSEBAR SELURUH

INDONESIA.



AGAMA DAPAT MEMPENGARUHI IDENTITAS BANGSA,

KARENA SEJAK LAHIR SAMPAI MENINGGAL TELAH

DITANYA AGAMA MU, SEHINGGA AGAMA SANGAT

BERPENGARUH PADA IDENTITAS BANGSA INDONESIA



PENGARUH AGAMA KEPADA IDENTITAS BANGSA

INDONESIA, TERLIHAT PADA

PELAKSANAAN/PENGAMALAN PENGANUTNYA,

PENGARUHNYA MENJADI BAIK APABILA

KERUKUNAN

DAN

TOLERANSI

UMAT BERAGAMA TERCIPTA

DENGAN BAIK DALAM MENJALANKAN IBADAH

AGAMANYA.

ORANG RELIGIUS ><ORANG

SPIRITUALIS



Tuhan ada><Tuhan hadir



Merasa suci,paling benar>< setara, +/

-

Sensitif

perbedaan><persamaan,menerima

beda, mendengar orang lain



Simbol agama><pelaksanaan

kehidupan



Ibadah agama saja><semua

BAHASA :

SEBAGAI SALAH SATU SARANA ALAT KOMUNIKASI BANGSA, BAHASA MERUPAKAN CERMIN PERILAKU BANGSA, BAHASA INDONESIA

MERUPAKAN BAHASA NASIONAL DAN MEMBERIKAN PENGARUH DAN PETUNJUK BAGAIMANA BANGSA INDONESIA MEMPERLAKUKAN BAHASA NASIOANALNYA SENDIRI. SESUAI PERKEMBANGAN SEJARAH BAHASA INDONESIA BERKEMBANG SANGAT PESAT SEBAGAI BERIKUT:

1.

EJAAN VAN OPHUIJSEN, (1901-1947): ta’, ma’moer,batoe, oe, Soerabaia, ia dll

Charles Adriaan van Ophuijsen (Solok, Sumatra Barat, 1856 - Leiden, 19/II/1917), Nawawi Soetan Mamoer, Moehamad Taib Soetan Ibrahim.

2. EJAAN SOEWANDI /REPUBLIK (17/III/1947-1972): oeu; ta’tak; kata-katakata 2; didepan, disuap dll

3. EJAAN YANG DISEMPURNAKAN/EYD (1972-skarang) Peraturan Presiden no. 57 Tahun 1972,16 Agustus 1972 :

tjc; djj; chkh; jy; sjsy; (Menteri Pendidikan Mashuri)

GEOGRAFI (WILAYAH) :



BANGSA YANG BERADA DI WILAYAH

BEKAS JAJAHAN VOC

(Vereenigde

Oost indische

Compagnie)

,

BELANDA, BERUPA

KEPULAUAN, MENDAPATKANNYA

DENGAN TIDAK SERENTAK TAHUN

1945,NAMUN BERTAHAP,PAPUA (1963),

TIMOR-TIMUR TERAKHIR.(1976-2001)



BUDAYA LOKAL SESUAI DAERAH

GEOGRAFI MASING-2 CARA POLA

BERFIKIR DISESUAIKAN DENGAN LETAK

GEOGRAFI SUKU BANGSA ITU BERADA,

NEGARA KEPULAUAN.

IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI

KARAKTER(KEPRIBADIAN) BANGSA

:

 KEPRIBADIAN: KESELURUHAN DARI FAKTOR-2 BIOLOGIS, PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS YG MENDASARI PERILAKU

PRIBADI (INDIVIDU) SESEORANG. :TERCERMIN PADA KESELURUHAN TINGKAH LAKU SESEORANG YG

BERHUBUNGAN DG MANUSIA LAIN (Ismaun, 1981:6)



Bangsa

: kelompok besar manusia yg

mempunyai persamaan watak (karakter) yang

kuat untuk bersatu hidup ber-sama2

mendiami satu wilayah, kesatuan nasional.



IDENTITAS NASIONAL sangat dipengaruhi oleh

KEPRIBADIAN suatu BANGSA unsur yang

berpengaruh

:

 = SEJARAH, PEMBETUKAN WATAK MASYARAKAT

 = SUKU BANGSA PEMURNIAN, PERCAMPURAN SUKU/RAS

 = BUDAYA DAN PERKEMBANGAN SARANA KOM, PENDIDIKAN

= AGAMA, PERKEMBANGAN AGAMA TINGKAT PENDIDIKAN

= BAHASA, PERKEMBANGAN SARANA KOMUNIKASI

= TERITORIAL, PERLUASAN TERITORIAL, PENYEMPITAN

= PERKEMBANGAN ILPENGTEK

CIRI BANGSA, LOCAL GENIUS

(ARNOLD TOYNBEE, 1889-1975)

PERADABAN:

CHALLANCE AND RESPONSE,THD

PNGRUH BUDAYA ASING

(MESIR, MINOA,

CHINA,INDIA, SUMERIA, MAYA,)

CHALLANCE(tantangn) BESAR- RESPONSE

KECIL=

>

BGS

AKAN PUNAH : ABORIGIN

(AUSI), INDIAN (AS)

CHALLANCE(tant) KECIL, RESPONSE BESAR =>

BGS

TIDAK BERKEMBANG MENJADI BGS YG

KREATIF (JAP)



BANGSA INDONESIA AGAR TETAP EKSIS,

DALAM MENGHADAPI

GLOBALISASI,



JATI DIRI

IDENTITAS

NASIONAL YG MERUPAKAN

KEPRIBADIAN BANGSA MENJADI DASAR

PENGEMBANGAN KREATIVITAS BUDAYA

DALAM GLOBALISASI

.

(KARAKTER

BANGSA)

WATAK DASAR BANGSA INDONESIA



PADA DASARNYA RELIGIUS, HUMANIS,

MENYUKAI PERSATUAN/KEKELUARGAAN,

SUKA BERMUSYAWA -RAH DAN TERBUKA,

LEBIH

MEMENTINGKAN BERSAMA, GOTONG

ROYONG, KERJA BAKTI, RONDA. ADALAH

CONTOH KARAKTER BANGSA INDONESIA

YANG MEMBEDAKAN DENGAN BANGSA LAIN.



DENGAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN

TEHNOLOGI MAKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT

MULAI BERGESER KEARAH INDIVIDUAL LEBIH

MEMENTINGKAN GOLONGAN, CENDERUNG

TERTUTUP, KHUSUSNYA MASYARAKAT KOTA

NATIONAL CHARACTER SAAT INI:

“TELAH MENGALAMI DEKADENSI MORAL YG PERLAHAN DARI

KOTA BESAR KE DAERAH, PENDIDIKAN ZAMAN DAHULU

MEMBERIKAN NATIONAL CHARACTER KARENA SITUASI MASA KEMERDEKAAN YANG MASIH KUAT. SEDANG SEKARANG

SITUASI GLOBAL LEBIH MEMPENGARUHI SECARA DOMINAN SEHINGGA NATIONAL CHARACTER YG INGIN DITANAMKAN OLEH KI HAJAR DEWANTARA SUDAH MENGALAMI EROSI “ * :WIDYAWATI (CUCU KI HAJAR DEWANTARA, SH- 27 JAN 2003)



DANA TERBATAS – Sekolah Negeri><

SWASTA



KUALITAS SDM ? – mengejar ijasah

bukan karya



LINGKUNGAN SOSIAL–serba instan,

tuntutan global



REGULATOR – pemerintah,

PANCASILA SBG IDENTITAS BANGSA



PANCASILA SEBAGAI DASAR

FILSAFAT

BANGSA NEGARA INDONESIA



NILAI BUDAYA

DN KEAGAMAAN BGS

INDONESIA



SEJARAH MEMBUKTIKAN NILAI PS TELAH

ADA



SECARA MATERI DIANGKAT OLEH

PENDIRI NEG MENJADI RUMUSAN

FORMAL DASAR NEGARA



BPUPKI

MENGUSULKAN KMUDIAN

DISAHKAN SECARA YURIDIS

FORMAL



DASAR FISAFAT NEGARA

KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

PROSES BERBANGSA BERNEGARA :



BUDI UTOMO 1908

, (Soetomo 20 Mei 1908,

dr.Wahidin Sudiro husodo) pembentukan awal dirintis

oleh pergerakan Budi Utomo merupakan pergerakan

“Sosio kultural”

STOVIA (

School tot Opleiding van

Indische Artsen)



SUMPAH PEMUDA 1928

,(Konggres Pemuda 28

Oktober 1928, satu Bangsa, satu Tanah Air, satu

persatuan Bahasa Indonesia)



NKRI MERDEKA DAN DIBENTUK 1945

; NEGARA

KEPULUAAN, SUKU-SUKU BANGSA , AGAMA BERAGAM,

BUDAYA BERAGAM, BAHASA. DIPERLUKAN PENGIKAT:

NASIONALISME

MENJADI SYARAT MUTLAK IDENTITAS

BANGSA

 POLITIK IDENTITAS: IDENTITAS BANGSA BUKAN HANYA

SOSIO–PSIKOLOGIS NAMUN JUGA POLITIS,  IDENTITAS BANGSA SEHARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK MERANGKUM KEBHINEKAAN, NAMUN DISALAH GUNAKAN MENJADI

IDENTITAS SEKTARIAN BAIK DALAM AGAMA; SUKU; DAERAH DLL. (PENYALAH GUNAAN IDENTITAS)

PENDAPAT NASIONALISME :

 JOSEPH ERNEST RENAN: POK INDIVIDU BERKHENDAK UNTUK BERSATU DENGAN INDIVIDU LAIN, MERUPAKAN KEBUTUHAN PSIKIS RAGAM BANGSA & BUDAYA BERSATU MEMBENTUK SATU NEGARA (SWISS)

 OTTO BAUER: KESATUAN PERASAAN & PERANGAI YG TIMBUL KARENA PERSAMAAN SENASIB (NEGARA ASIA)

 HANS KOHN:FORMALISASI & RASIONALISASI dari KESADARAN NASIONAL BERBANGSA & BERNEGARA

SENDIRI.>>KESETIAAN TERTINGGI INDVIDU KEPADA NEGARA & BANGSA (AS)

 LOUIS SNYDER:PERPADUAN POLITIK, EKONOMI,SOSIAL & INTELEKTUAL PADA TARAF TERTENTU DALAM SEJARAH

(JEPANG)

 DR HERTZ :DLM BUKU NATIONALITY IN HISTORY&POLTICS: 4 UNSUR : HASRAT MENCAPAI KESATUAN, KEMERDEKAAN,

KEASLIAN, KEHORMATAN BANGSA

*NASIONALISME INDONESIA FAHAM KEJIWAAN BANGSA INDONESIA DALAM MELAKSANAKAN PENGABDIAN DAN KESETIAAN KEPADA NEGARA DAN BANGSA INDONESIA (KEBANGSAAN DAN KEWARGANEGARAAN) >BANGSA INDONESIA YANG MERDEKA & BERDAULAT

ARTI NASIONALISME :



Nasionalisme dalam

arti sempit

adalah

suatu sikap yang meninggikan bangsanya

sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa

lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini

jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu

dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini

sering disebut

chauvinisme

.



Nasionalisme dalam

arti luas

merupakan pandangan tentang rasa

cinta yang wajar terhadap bangsa dan

negara, dan sekaligus menghormati

DISTORSI NASIONALISME:



Suatu Fenomena sosial pada sebagian

masyarakat Indonesia yg menggambarkan

semakin pudarnya

rasa kesediaan mereka utk

hidup

eksis bersama

, menipisnya rasa dan

kesadaran akan adanya

jiwa dan prinsip

spiritual

yang berakar pada kepahlawanan

masa silam, (yang tumbuh karena kesamaan

penderitaan dan kemuliaan di masa lalu).



Hilangnya

rasa saling percaya

antar sesama

baik horisontal maupun vertikal.



Rasa curiga, menjatuhkan sesama,

melemahnya

kohesivitas sosial

TERIMA KASIH