• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

GURU PEMBELAJAR

MODUL PELATIHAN GURU

KELOMPOK KOMPETENSI - D

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Paket Mata Pelajaran Seni Budaya / Seni T

ari

Kelompok Kompetensi - D

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Profesioal :

Penyusunan Tari Tradisi Tunggal

Pedagogik :

(2)

PENYUSUNAN

TARI TRADISI TUNGGAL

Suratmi Eka Kapti, S.Pd., M.Sn.

KOMPETENSI PROFESIONAL

KELOMPOK KOMPETENSI - D

Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Paket Mata Pelajaran Seni Budaya / Seni T

ari

(3)
(4)

MODUL PELATIHAN GURU

Copyright 2016

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya,

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Penulis :

Editor Substansi : DR. Kuswarsantyo

Editor Bahasa

: Isnain Evilina Dewi, S.Pd., M.A.

Suratmi Eka Kapti, S.Pd., M.Sn.

PENYUSUNAN

TARI TRADISI TUNGGAL

KOMPETENSI PROFESIONAL

KELOMPOK KOMPETENSI - D

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

HALAMAN JUDUL ... i

SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan... 3

C. Peta Kompetensi ... 4

D. Ruang Lingkup... 4

E. Cara Penggunaan Modul ... 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. PENGANTAR TARI TRADISI ... 7

A. Tujuan... 7

B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 8

C. Uraian Materi ... 8

D. Aktivitas Pembelajaran ... 15

E. Latihan/ Kasus /Tugas ... 21

F. Rangkuman ... 22

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 23

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. PENGETAHUAN GERAK TARI TRADISI GAYA YOGYAKARTA ... 25

A. Tujuan ... 25

B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 25

(11)

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 39

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. PENGETAHUAN TATA RIAS TARI TRADISI GAYA YOGYAKARTA ... 41

A. Tujuan ... 41

B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 41

C. Uraian Materi ... 42

D. Aktivitas Pembelajaran ... 57

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 62

F. Rangkuman ... 63

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 64

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4. PENGEMBANGAN RAGAM GERAK TARI TRADISI DALAM BENTUK TARI TUNGGAL ... 65

A. Tujuan ... 65

B. Indikator Pencapaian Kompetensi... 65

C. Uraian Materi ... 65

D. Aktivitas Pembelajaran ... 71

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 78

F. Rangkuman ... 79

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 79

PENUTUP ... 81

EVALUASI ... 83

GLOSARIUM ... 89

DAFTAR PUSTAKA... 93

LAMPIRAN ………... 95

1. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 1………... 97

2. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 2………... 99

3. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 3………... 100

(12)

Halaman

Gambar 1. Tari Bedhaya Bedhah Madiun ...…....……... 10

Gambar 2. Tari Golek Asmaradana Bawaraga ……….... 10

Gambar 3. Beksan Srikandhi–Surodewati ... 12

Gambar 4. Tari Lengger (Sumber: Danipicture.wordpress.com)... 12

Gambar 5. Tari Remo (Sumber: Nusantara-cultures.blogspot.com)... 13

Gambar 6. Tari Gandrung Jawa Timur (Sumber: Kompasiana.com).... 13

Gambar 7. Tari Pendet (Sumber: Kafindadwifanny.blogdetik.com) ….. 14

Gambar 8. Tari Blantek (Sumber: Maryamzunar14.blogspot.com) …… 14

Gambar 9. Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga ………… 53

Gambar 10. Ragamtintingkanankicat...………..…..………... 69

Gambar 11. Ragamnyamberkiri ………...………... 69

(13)
(14)

A. Latar Belakang

Kegiatan pengembangan keprofesian wajib dilaksanakan oleh guru dan tenaga kependidikan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya secara berkelanjutan. Program diklat guru pembelajar merupakan kegiatan yang

dirancang untuk meningkatkan profesionalisme melalui pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta dilakukan sesuai

kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan. Diklat guru pembelajar adalah salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan. Harapannya,

diklat guru pembelajar dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan agar mampu memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara terus menerus. Pelaksanaan kegiatan diklat guru pembelajar akan mengurangi kesenjangan

antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Modul ini ditujukan untuk peningkatan kompetensi bagi guru. Diklat guru pembelajar berkenaan dengan 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki

oleh setiap guru, yakni kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional. Untuk mendiagnosa kompetensi pedagogik dan profesional

telah dilakukan Uji Kompetensi Guru (UKG). Berdasarkan hasil UKG dapat diketahui peta kekuatan dan kelemahan guru pada kedua kompetensi

tersebut. Apabila kompetensi yang terdeteksi masih lemah tentu saja harus segera diperbaiki, baik secara mandiri maupun diorganisasikan oleh

pemerintah melalui diklat atau fasilitas lain sehingga dapat mengembangankan kompetensi guru secara berkelanjutan. Guru dapat memilih atau dipilihkan modul mana saja yang sesuai dengan kebutuhannya.

(15)

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan Pengembangan

Kompetensi Berkelanjutan (PKB) baik secara mandiri maupun kelompok. PKB dalam bentuk diklat dapat dilakukan oleh lembaga pelatihan yang disesuaikan dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan

diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia

layanan diklat lain. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat.

Modul ini merupakan bahan ajar bagi guru Seni Budaya SMP aspek Seni Tari Kelompok Kompetensi D yang dirancang untuk dapat dipelajari secara

mandiri oleh peserta diklat yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk

mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dalam modul ini guru dapat mendalami kompetensi

Profesionalnya tentang pengembangan Gerak Tari tradisi berpasangan yang meliputi : Pengantar Pengetahuan Tari Berpasangan, Pengetahuan Tari

Pasangan Gaya Yogyakarta, Desain Estetis Gerak Tari Pasangan , dan Pengembangan Gerak Tari Tradisi Dalam Bentuk Tari berpasangan.

Beberapa alasan yang mendorong disusunnya modul ini adalah adanya

beberapa peraturan yang terkait dengan guru sebagai tenaga profesional, sebagai berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

(16)

5. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya.

6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35

Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Sebagai tenaga profesional guru dituntut mampu mengimplementasikan

peraturan tersebut dalam tugas profesinya. Dalam rangka hal tersebut maka modul ini disusun sebagai salah satu cara untuk memfasilitasi guru

mencapai profesionalitasnya agar guru dapatmemelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan secara mandiri.

B. Tujuan

Tujuan disusunnya modul ini adalah untuk memberikan fasilitasi bagi guru

untuk melaksanakan pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan dengan menyediakan menu yang dapat dipilih untuk meningkatkan profesinya.

Secara khusus modul ini bertujuan untuk memberikan pendalaman materi kepada guru seni budaya SMP aspek seni tari agar mampu menguasai dan

(17)

C. Peta Kompetensi

Sesuai dengan salinan Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 maka guru mata pelajaran harus mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimum

diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi

yang terakreditasi.

Dalam modul ini guru difasilitasi untuk menguasai kompetensi profesional sebagai berikut

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran yang diampu.

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi dalam modul ini dibagi dalam 4 (empat) kegiatan pembelajaran, masing-masing meliputi.

1. Kegiatan Pembelajaran 1: Pengantar Tari Tradisi a. Pengertian Tari Tradisi

b. Contoh-contoh tari tradisi yang ada di Indonesia

2. Kegiatan Pembelajaran 2: Pengetahuan Gerak Tari Tradisi Gaya

Yogyakarta

a. Pengetahuan tentang tari tradisi gaya Yogyakarta tari Golek Asmaradana Bawaraga

(18)

3. Kegiatan Pembelajaran 3: Pengetahuan Tata Rias dan Tata Busana Tari

Tradisi Gaya Yogyakarta

a. Pengetahuan tentang tata rias tari tradisi daerah yogyakarta.

b. Pengetahuan tentang tata busana tari tradisi dari Yogyakarta tari

golek Asmaradana Bawaraga

4. Kegiatan Pembelajaran 4: Pengembangan Ragam Gerak Tari Tradisi Dalam Bentuk Tari Tunggal

a. Teknik gerak dasar tari

b. Teknik komposisi tari

c. Eksplorasi gerak tari berdasarkan gerak tari tradisi setempat

d. Menyusun tari tunggal

E. Saran Cara Penggunaan Modul

Modul ini merupakan bahan ajar yang dimaksudkan untuk memfasilitasi

pengembangan kompetensi profesional yang dapat dilakukan secara mandiri, maupun secara terbimbing oleh fasilitator dalam kegiatan

pendidikan dan pelatihan. Melalui modul ini peserta pelatihan dan fasilitator diharapkan mampu mengelola waktu pembelajarannya secara fleksibel,

efektif dan efisien. Materi yang ada dalam modul ini adalah materi minimal, sehingga pembelajar harus dengan kreatif menggali materi dari

sumber-sumber lainnya.

Berikut ini langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari modul ini.

Sebelum menggunakan modul:

1. pastikan bahwa anda telah mengambil modul yang tepat untuk

meningkatkan kompetensi profesional anda;

2. pastikan bahwa anda mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan

unit-unit yang ada dalam modul;

Langkah-langkah penggunaan modul 1. Bagi peserta pelatihan:

(19)

b. modul dapat dibaca secara fleksibel, dari setiap unit secara berurutan

dari awal, sampai keseluruhan materi pembelajaran yang ada pada modul ini selesai secara penuh;

c. kerjakan latihan yang ada di modul sesuai perintahnya, gunakanlah

waktu yang disediakan untuk mengerjakan latihan secara efektif;

d. bacalah dengan teliti dan cermat setiap materi yang ada di dalamnya; e. tandailah bagian yang dianggap penting dalam pembelajaran dengan

menyelipkan pembatas buku. Jangan menulis atau mencoret-coret

modul;

f. lakukanlah kegiatan refleksi untuk merefleksikan pencapaian hasil

belajar dan kerjakanlah evaluasi yang ada pada akhir modul; dan g. berusahalah terus mencapai hasil belajar yang optimal sebagai

komitmen anda untuk mencapai kesuksesan.

2. Bagi Fasilitator

a. ajaklah peserta untuk mencermati isi modul secara keseluruhan;

b. lakukanlah pengontrolan dan pembimbingan pada setiap langkah belajar yang dilakukan peserta pelatihan pada setiap bagian modul; c. bimbinglah peserta pelatihan untuk menyelesaikan modul sesuai

dengan rentang waktu yang telah ditentukan;

d. apabila anda melakukan kerja praktik, perhatikanlah kesehatan dan

keselamatan kerja bagi anda sendiri dan peserta pelatihan; dan e. lakukanlah penilaian sesuai dengan prosedur dan kriteria yang ada

(20)

PENGANTAR TARI TRADISI

A. Tujuan

Setelah mempelajari unit ini diharapkan peserta dapat:

1. menunjukkan sikap menerima keragaman dan keunikan seni tari daerah di indonesia sebagai anugerah tuhan yang maha esa;

2. menunjukkan sikap menghargai terhadap keragaman dan keunikan seni tari di indonesia sebagai suatu anugerah dari tuhan yang maha esa;

3. memiliki sikap menghargai pada karya-karya tari di indonesia sebagai suatu anugerah dari tuhan yang maha esa;

4. memiliki sikap syukur pada tuhan karena memiliki negara yang mempunyai budaya tari yang sangat kaya;

5. mengidentifikasi keunikan gerak tari tradisional daerah setempat dengan daerah lain;

6. menunjukkan sikap jujur dalam mengekspresikan ide dan perasaannya;

7. menunjukkan sikap disiplin dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok;

8. menjelaskan pengertian tari tradisi dengan singkat dan tepat;

9. mengidentifikasi keunikan ragam gerak tari tradisional daerah setempat;

10. membandingkan keunikan gerak tari tradisional daerah setempat. dengan daerah lain;

11. mengidentifikasi keunikan tata rias dan busana pada tari tradisional daerah setempat;

12. menyebutkan contoh tari tradisi dari wilayah asal peserta;

13. menyebutkan contoh ragam gerak tari tradisi dari wilayah asal peserta;

dan

(21)

14. memperagakan contoh ragam gerak tari tradisi dari wilayah asal

peserta.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang ditargetkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah

1. mampu menjelaskan berbagai pengertian tari tradisi;

2. mampu menyebutkan contoh contoh tari tradisi dari berbagai wilayah di

Indonesia;

3. mampu menjelaskan ragam gerak tari tradisi dari berbagai wilayah di Indonesia; dan

4. mampu mengembangkan ragam gerak tari tradisi dari berbagai wilayah di Indonesia menjadi ragam gerak baru sesuai dengan prinsip prinsip

komposisi.

C. Uraian Materi

1. Pengertian Tari Tradisi

Dalam membuat suatu karya tari, apakah itu karya tari sederhana

maupun karya tari yang tidak sederhana, selalu menggunakan media untuk mengungkapkannya. Media memiliki dua pengertian, yaitu bahan

dan alat. Bahan baku tari adalah gerak dan tubuh manusia sebagai alat untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan pengalaman.

Gerak tari ini terbentuk karena adanya kombinasi unsur pokok tari yang

disebut tenaga, ruang dan waktu sehingga kita dapat mengatakan bahwa media pokok atau unsur utama yang digunakan untuk

mengungkapkan suatu karya tari yaitu gerak yang didalamnya terkandung suatu unsur tenaga, ruang dan waktu. Demikian juga dalam

konsep pengembangan gerak tari. Kalau kita melakukan pengembangan gerak tari maka pada dasarnya kita akan menggunakan

(22)

Tenaga adalah kekuatan yang mendorong terjadinya gerak. Kalau kita

membicarakan tenaga maka jenis tenaga adalah berat/ringan, kuat lemah. Ruang adalah tempat untuk bergerak. Tempat untuk bergerak yang bersifat harfiah, contohnya panggung terbuka, panggung tertutup.

Sedangkan bersifat imajinatif tercipta karena benda-benda di panggung

dan karena gerakan penari, arah gerak penari, teba gerak, tinggi-rendah penari pada waktu menari. Waktu adalah tempo yang diperlukan penari untuk melakukan gerak. Waktu tergantung dari cepat lambatnya (tempo)

penari dalam melakukan gerakan, panjang pendeknya ketukan (ritme) penari dalam bergerak dan lamanya (durasi) penari melakukan gerakan.

Tari tradisional adalah tarian yang berkembang di suatu daerah tertentu, tarian ini mempunyai aturan tertentu yang dianut oleh masyarakat yang

memiliki tari tersebut secara turun temurun. Tari tradisional secara turun temurun menjadi budaya masyarakat pemiliknya. Tari tradisional dibagi

menjadi 2 yaitu tari tradisional klasik dan tari tradisional kerakyatan.

Tari tradisional klasik adalah tari tradisional yang lahir dan berkembang

di lingkungan keraton, tarian ini hidup dan berkembang sejak zaman feodal dan secara turun temurun diturunkan di kalangan masyarakat bangsawan keraton.

Ciri-ciri tari klasik adalah tarian ini berpedoman pada aturan yang sudah baku, memiliki nilai estetis yang tinggi, memiliki makna dan filosofi yang

dalam, menggunakan rias dan kostum yang serba mewah.

Tradisional kerakyatan adalah tari tradisional yang lahir dan

berkembang dari kebudayaan masyarakat lokal Tarian ini hidup dan berkembang sejak zaman primitif dan diturunkan secara turun temurun

pada masyarakat rakyat biasa.

(23)

serta memiliki gerak, rias dan kostum yang sederhana, biasanya penuh

dengan nilai-nilai magis.

Contoh tari tradisional klasik:

a. Tari Bedaya Ketawang berasal dari daerah Jawa Tengah.

b. Tari Bedhaya Bedhah Madiun dari daerah Yogyakarta

(24)

c. Tari Lawung Alit,

d. Tari Gandrung, e. Tari Bandayuda f. Tari Gathotkaca

g. Tari Serimpi

h. Tari Retno Tinanding

Contoh tari tradisional kerakyatan:

a. Tari Banyumasan dari Banyumas b. Tari Tayub dari Jawa Tengah

c. Tari Kobrasiswa d. Tari Sintren

Kalau kita mengenal konsep pengembangan dan cara menata tari

secara sederhana maka kita akan mulai menata tari dengan mengambil unsur-unsur gerak tari tradisi yang ada di daerah kita untuk kita jadikan

sebagai bahan dalam penataan tari. Unsur-unsur gerak tari tradisi yang ada di setiap daerah dapat dikatakan sangat berlainan karena setiap daerah sudah barang tentu akan memiliki karakteristik gerak sendiri

sendiri. namun sebetulnya ada gerak gerak tertentu yang bersifat universal. Gerak gerak universal yang ada itu misalnya gerak berjalan,

berlari, meloncat,ukeltangan, dll.

2. Contoh-contoh Tari Tradisi yang Ada di Indonesia

Indonesia terkenal sebagai negara yang sangat kaya akan tari tradisi. Tari tradisi yang ada di Indonesia mencerminkan kekayaan dan

(25)

a. Tari tradisi dari Yogyakarta adalah tari Golek dan beksan

Srikandhi-Surodewati

Gambar 3. Beksan Srikandhi - Surodewati

b. Tari tradisi dari daerah Surakarta adalah tari Gambyong

c. Tari tradisi dari daerah Banyumas adalah Lengger, Calung, dan Angguk.

(26)

d. Tari tradisi dari daerah Jawa Timur adalah tari Reog, tari Remo,

dan tari Gandrung

Gambar 5. Tari Remo (Sumber: Nusantara-cultures.blogspot.com)

Gambar 6. Tari Gandrung Jawa Timur (Sumber: Kompasiana.com)

(27)

f. Tari tradisi dari daerah Bali adalah tari Pendet, tari Legong, dan tari

Kecak

Gambar 7. Tari Pendet (Sumber:Kafindadwifanny.blogdetik.com)

(28)

h. Tari tradisi dari daerah

Banyaknya tari tradisionl di Indonesia membuat ragam gerak tari tradisi di Indonesia sangat kaya karena masing-masing daerah memiliki tari tradisional dan ragam gerak sendiri sebagai ciri khas

dari masing-masing daerah tersebut.

Contoh tari tradisi yang akan kita amati adalah tari Golek Boworogo

yang merupakan tari tradisi dari daerah Yogyakarta.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati hasil rekaman contoh contoh tari tradisi. misalnya dari foto, dari rekaman VCD ataupun mencari dari sumber lain, misalnya dari internet. Kegiatan pengamatan

ini akan memperkaya pemahaman awal Anda tentang contoh berbagai tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi. Agar kegiatan pengamatan

lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan dibawah ini sebagai panduan dalam kegiatan

pengamatan. Selain berdasar format pengamatan yang sudah disediakan ini, Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau

secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok Anda bisa mencari 2-3 orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.

Contoh panduan kegiatan pengamatan tentang contoh berbagai tari tradisi serta contoh berbagai ragam gerak tari tradisi.

a. Amatilah hasil rekaman contoh tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

b. Amatilah beberapa hasil rekaman contoh berbagai tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi yang Anda temukan tersebut dan

(29)

c. Kelompokkan hasil rekaman contoh berbagai tari tradisi serta ragam

gerak tari tradisi yang Anda amati berdasarkan persamaan yang ada atau berdasarkan perbedaan yang ada pada tiap-tiap tarian tersebut.

d. Unsur-unsur pendukung apa saja yang terdapat dalam hasil

rekaman contoh berbagai tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi tersebut?

Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda berdasarkan

penugasan guru dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.

Contoh lembar kegiatan mengamati

No Asal Tari Tradisi yang Diamati

Nama Tari Tradisi yang Diamati

Ragam Gerak yang Dipakai Pada Tari Tradisi yang Diamati

2. Menanya

Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan

yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing

Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi yang diamati. Tanyakan tentang bagaimana

(30)

Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat saja Anda gunakan dan Anda kembangkan sendiri.

a. Apakah yang disebut dengan tari tradisi serta ragam gerak tari

tradisi?

b. Kapan Anda dapat menggunaan dan mengembangan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi?

c. Siapa yang menggunaan dan mengembangan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi?

d. Mengapa kita menggunakan dan mengembangkan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi?

e. Kapan kita menggunakan dan mengembangkan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi?

f. Ada berapa macam penggunaan dan pengembangan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi

g. Mengapa ada beberapa tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi h. Apa perbedaan dari masing masing tari tradisi serta ragam gerak

tari tradisi itu?

i. Bagaimana urutan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi tersebut? j. Bagaimana uraian gerak dari masing masing tari tradisi serta ragam

gerak tari tradisi tersebut?

Lembar kegiatan menanya:

Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang

diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis, dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks atau berdasar urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.

Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan, agar mudah pencatatannya, Anda dapat membuat format

(31)

Lembar pertanyaan

No. Pertanyaan

3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen

a. Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya Anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi, sekarang carilah informasi untuk

dapat menjawab berbagai pertanyaan yang telah Anda himpun. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan

tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli Tari khususnya

dalam hal tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

b. Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila

diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi. Selain itu anda

juga bisa mencari dari sumber lain seperti artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas

(32)

Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi

No. Sumber Informasi

Bentuk Informasi

Tanggal

Pengambilan Data Keterangan

Apabila memungkinkan cobalah melakukan/ mempraktekkan gerak tari

tradisi serta ragam gerak tari tradisi berdasarkan informasi yang sudah Anda peroleh lewat video rekaman.

Masing masing individu mempraktekkan gerak tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi pada tarian atau pada bagian yang berbeda.

4. Mengasosiasi/mendiskusikan

Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah

anda kumpulkan mengenai gerak tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi yang telah anda kumpulkan dari berbagai sumber.

Topik diskusi dapat menyangkut:

a. Unsur-unsur yang mendukung dalam tari tradisi serta ragam gerak

tari tradisi.

b. Urutan gerak tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

c. Nama sanggar tari/tokoh koreografer tari, tempat yang mengajarkan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi Anda

(33)

5. Mengkomunikasikan

Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran

dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

Presentasikan hasil pembelajaran Anda dengan cara diperagakan di depan teman teman maupun dengan menggunakan berbagai media

baik secara tertulis seperti laporan tertulis, artikel yang dilengkapipower point, gambar, foto, dan bahkan video. Semakin lengkap Anda

menggunakan media maka pemahaman Anda akan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi semakin lengkap, juga terhadap teman-teman

Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan

Anda khususnya tentang tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang

Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat Catatan hasil diskusi:

(34)

digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang tari tradisi serta

ragam gerak tari tradisi.

E. Latihan/Kasus/Tugas.

Soal Pilihan Ganda

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Dibawah ini adalah Tari tradisional dari betawi:

a. tari Gambyong b. tari Blantek c. tari lengger

d. tari Angguk

2. Ciri-ciri Tradisional kerakyatan adalah:

a. berpedoman pada aturan yang sudah baku b. memiliki nilai estetis yang tinggi

c. memiliki makna dan filosofi yang dalam

d. lahir dan berkembang dari kebudayaan masyarakat lokal

3. Ciri-ciri Tradisional kerakyatan adalah: a. memiliki nilai estetis yang tinggi

b. berpedoman pada aturan yang sudah baku c. memiliki gerak, rias dan kostum yang sederhana

d. memiliki makna dan filosofi yang dalam

4. Pola ketukan dalam tari khas Indonesia Timur (Papua) lebih mengutamakan patokan pada unsur.. .

a. hentakan kaki b. liak liuk badan

c. gerak tangan d. gerak leher

5. Kekuatan tari ritual di samping tema yang diangkat, dapat dilihat dari aspek... .

a. setting dan suasana di mana tarian itu dilakukan b. banyak sedikitnya pengunjung

(35)

Soal Uraian

1. Apa yang dimaksud dengan tari tradisional?

2. Apa perbedaan tari traisional klasik dan tari tradisional kerakyatan? Jelaskan dan beri contoh?

3. Apa perbedaan ciri-ciri tari traisional klasik dan tari tradisional

kerakyatan?

4. Sebutkan contoh contoh tari tradisional yang berasal dari tempat asal Anda!

5. Peragakan salah satu ragam gerak tari tradisional yang berasal dari tempat asal Anda!

F. Rangkuman

Tari tradisional adalah tarian yang secara turun temurun hidup, berkembang dan menjadi budaya masyarakat di suatu daerah tertentu. Tari tradisional

dibagi menjadi 2 yaitu tari tradisional klasik dan tari tradisional kerakyatan. Tari tradisional klasik adalah tari tradisional yang lahir dan berkembang di

lingkungan keraton sejak jaman feodal dan secara turun temurun diturunkan dikalangan masyarakat bangsawan keraton.

Ciri-ciri tari klasik adalah: tarian ini berpedoman pada aturan yang sudah

baku, memiliki nilai estetis yang tinggi, memiliki makna dan filosofi yang dalam, menggunakan rias dan kostum yang serba mewah.

Tradisional kerakyatan adalah tari tradisional yang lahir dan berkembang dari kebudayaan masyarakat lokal, tarian ini hidup dan berkembang sejak

zaman primitif dan diturunkan secara turun temurun pada masyarakat rakyat biasa.

Ciri-ciri tradisional kerakyatan adalah memiliki nuansa sosial yang sangat kental, merujuk pada adat dan kebiasaan masyarakat sekitar serta memiliki

(36)

Contoh tari tradisional klasik:

1. tari Bedaya Ketawang berasal dari daerah Jawa Tengah; 2. tari Bedhaya Wiwaha Sangaskara dari daerah Yogyakarta; 3. tari Golek Asmaradana Bawaraga;

4. tari Lawung Alit;

5. tari Gandrung; 6. tari Bandayuda; 7. tari Gathotkaca;

8. tari Serimpi; dan 9. tari Retno Tinanding

Contoh tari tradisional kerakyatan :

1. tari Banyumasan dari Banyumasan; 2. tari Tayub dari Jawa Tengah;

3. tariKobrasiswa;dan 4. tariSintren.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Carilah tari tradisional yang masih hidup dan berkembang dengan baik di wilayah Anda. Carilah sebanyak-banyaknya yang Anda mampu dan

buat daftar tabelnya.

2. Pilih salah satu ragam gerak dari tari tradisional itu.

3. Bandingkan dengan ragam gerak pada tari tradisional yang lain, apa

(37)
(38)

PENGETAHUAN GERAK TARI TRADISI

GAYA YOGYAKARTA

A. Tujuan

Setelah mempelajari unit ini diharapkan peserta dapat:

1. menunjukkan sikap menerima keragaman dan keunikan seni tari daerah di Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;

2. menunjukkan sikap menghargai terhadap keragaman dan keunikan seni tari di Indonesia sebagai suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa;

3. menunjukkan sikap jujur dalam mengekspresikan ide dan perasaannya; 4. menunjukkan sikap disiplin dalam mengikuti kegiatan-kegiatan

kelompok;

5. mengidentifikasi ragam gerak tari Golek Asmarandhana Bawaraga;

6. menyebutkan contoh ragam gerak tari tradisi dari Yogyakarta tari Golek Asmarandhana Bawaraga; dan

7. memperagakan contoh ragam gerak tari tradisi dari Yogyakarta tari Golek Asmarandhana Bawaraga.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang ditargetkan pada kegiatan

pembelajaran ini adalah

1. mampu menjelaskan ragam gerak tari tradisi dari YogyakarIa tari Golek Asmarandhana Bawaraga;

2. mampu merias penari Golek Asmaradana Bawaraga;

3. mampu memakai kostum tari tradisi dari YogyakarIa tari Golek

(39)

C. Uraian Materi

1. Pengetahuan Tentang Tari Tradisi Gaya Yogyakarta Tari Golek

Asmaradana Bawaraga

Tari golek Asmarandhana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi dari wilayah Yogyakarta. Tari ini merupakan salah satu tari Golek

gaya Yogyakarta. Tari Golek menggambarkan seorang gadis yang sedang berhias sehingga ragam gerak yang dibawakan oleh penari juga

menggambarkan seorang gadis yang sedang berhias ataungadi busana danngadi salirayang digambarkan dalam ragam tari, seperti: merapikan

rambut, menggunakan make up, dan berbusana yang semuanya tercermin dalam gerakanmuryaning busana.

Tari klasik gaya Yogyakarta yang disebut juga Joged Mataram merupakan warisan dari kesenian tari zaman Mataram. Joged mataram ini dikembangkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I semenjak

perjanjian Giyanti tahun 1755. Sejak diciptakan sampai sekarang banyak sekali tari tradisi gaya Yogyakarta yang berkembang dan dapat

kita pelajari, salah satunya adalah tari Golek Asmarandhana Bawaraga.

Tari Golek putri di kalangan istana baik di Surakarta maupun di

Yogyakarta, merupakan tarian tunggal yang biasa dipergelarkan untuk acara hiburan (KRT. Sunaryadi, 2006:27). Tari Golek Asmarandhana

Bawaraga merupakan salah satu tari Golek gaya Yogyakarta.

Dua hal penting dan perlu dipahami secara sungguh-sungguh agar

dapat membawakan tari klasik gaya Yogyakarta secara sempurna, yaitu memahami landasan filosofis serta karakternya dan menyempurnakan

ketrampilan teknik tarinya. Landasan sikap dan gerak sebagai landasan filosofis tari klasik gaya Yogyakarta atau yang sering disebut Joged Mataram ini adalah sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh, atau

(40)

Dilihat dari koreografinya tari Golek termasuk dalam bentuk repertoar

tari tunggal, begitu juga dengan tari Golek Asmarandhana Bawaraga. Tari ini biasanya dibawakan oleh satu orang penari putri, meskipun bisa pula dibawakan secara masal oleh lebih dari satu penari.

2. Urutan ragam gerak tari golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta

No Ragam Gerak Tari Golek

Asmaradana Bawaraga Gambar

a

Sembahan silo
(41)

No Ragam Gerak Tari Golek

Asmaradana Bawaraga Gambar

c

Kicat ridong sampur

d

Kapang-kapang encot

e

Usap suryan

f

Atrap jamang
(42)

No Ragam Gerak Tari Golek

Asmaradana Bawaraga Gambar

g

Atrap sumping

h

Kanggeg ukel asto

i

Kicat lembehan embat embat astho
(43)

No Ragam Gerak Tari Golek

Asmaradana Bawaraga Gambar

k

Kicat lembehan rimong miling-miling

l

Kicat gajah ngoling

m

Menjangan ranggah

n

Trisik
(44)

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati hasil rekaman contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana

Bawaraga gaya Yogyakarta misalnya dari foto, dari rekaman VCD ataupun mencari dari sumber lain, misalnya dari internet. Kegiatan

pengamatan ini akan memperkaya pemahaman awal Anda tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana

Bawaraga gaya Yogyakarta. Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan di bawah ini sebagai panduan dalam kegiatan

pengamatan. Selain berdasar format pengamatan yang sudah disediakan ini, Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau

secara kelompok. Kalau Anda ingin melakukan secara kelompok Anda bisa mencari 2-3 orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.

Contoh panduan kegiatan pengamatan tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

1. Amatilah hasil rekaman contoh tari tradisi yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

2. Amatilah beberapa hasil rekaman contoh tari tradisi yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang anda temukan

tersebut dan bandingkan, carilah perbedaan maupun kesamaan yang ada pada hasil rekaman contoh tari tradisi tersebut.

3. Kelompokkan hasil rekaman contoh-contoh tari tradisi dari

Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang anda amati berdasarkan persamaan atau

perbedaan yang ada pada tiap-tiap tarian tersebut.

4. Unsur-unsur pendukung apa saja yang terdapat dalam hasil

(45)

Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda berdasarkan

penugasan guru dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.

Contoh Lembar kegiatan mengamati

No Ragam Gerak Pola Lantai Unsur Pendukung Lain

2. Menanya

Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan

kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan contoh tari tradisi

yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang diamati. Tanyakan bagaimana urutan yang betul ragam gerak tari tradisi yang diamati. Galilah segala pertanyaan yang ada di benak Anda agar Anda

terbiasa untuk mampu melihat, menggali dan menemukan permasalahan.

Beberapa contoh pertanyaan di bawah ini dapat saja Anda gunakan dan Anda kembangkan sendiri.

a. Apakah yang disebut dengan tari klasik gaya Yogyakarta? b. Kapan tari klasik gaya Yogyakarta diciptakan?

(46)

e. Kapan tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta

diciptakan ?

f. Siapa yang menciptakan tari Golek Asmaradana Bawaraga? g. Mengapa diciptakan tari Golek Asmaradana Bawaraga?

h. Ada berapa macam tari Golek yang sudah diciptakan?

i. Mengapa ada beberapa tari Golek gaya Yogyakarta yang diciptakan?

j. Apa perbedaan dari masing-masing tari Golek tersebut?

k. Bagaimana urutan ragam gerak tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta ini?

l. Bagaimana uraian gerak dari masing-masing ragam gerak tersebut? m. Bagaimana pola lantai tari Golek Asmaradana Bawaraga tari klasik

gaya Yogyakarta ?

Lembar kegiatan menanya

Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis,dari yang sederhana/mudah ke hal

yang sulit/kompleks; atau berdasar urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan seterusnya.

Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin

(47)

Lembar pertanyaan

No. Pertanyaan

3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen

Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya Anda telah

mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya

Yogyakarta. Sekarang carilah informasi untuk dapat menjawab berbagai pertanyaan yang telah Anda himpun. Kumpulkanlah berbagai informasi

dan data yang berkaitan dengan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan ahli tari khususnya dalam hal contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari

Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

Informasi anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengansearchingdi internet untuk melengkapi informasi tentang contoh

tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta. Selain itu Anda juga bisa mencari dari sumber lain seperti

artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk

(48)

Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi

No. Sumber Informasi

Bentuk Informasi

Tanggal

Pengambilan Data Keterangan

Apabila memungkinkan cobalah melakukan/ mempraktekkan gerak tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi berdasarkan informasi yang sudah

Anda peroleh lewat video rekaman.

Masing-masing individu mempraktekkan gerak tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi pada bagian yang berbeda.

4. Mengasosiasi/mendiskusikan

Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah

Anda kumpulkan mengenai contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu: tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang telah anda

kumpulkan dari berbagai sumber.

Topik diskusi

dapat menyangkut:

a. Sejarah diciptakannya tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya

Yogyakarta

b. Unsur-unsur yang mendukung dalam pertunjukan tari Golek

Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta

(49)

d. Nama sanggar tari yang mengajarkan materi tari Golek

Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta

Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi Anda dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki

informasi dan kesimpulan sementara yang sudah Anda buat.

5. Mengkomunikasikan

Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran

dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta

Presentasikan hasil pembelajaran Anda dengan cara diperagakan di depan teman-teman maupun dengan menggunakan berbagai media

baik secara tertulis seperti laporan tertulis, artikel yang dilengkapipower point, gambar, foto, dan bahkan video. Semakin lengkap Anda

menggunakan media maka pemahaman Anda akan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi semakin lengkap, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data pembelajarannya.

Catatan hasil diskusi:

(50)

Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan

Anda khususnya tentang tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi.

Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang

Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari golek Asmaradana Bawaraga gaya

Yogyakarta.

E. Latihan/Kasus/Tugas.

Soal Pilihan Ganda

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Tari klasik gaya Yogyakarta atau disebut juga dengan Joged Mataram

merupakan warisan kesenian tari dari zaman Mataram. Tari ini dikembangkan oleh….

a. Sri Sultan Hamengkubuwana II b. Sri Sultan Hamengkubuwana I

c. Sri Sultan Hamengkubuwana III d. Sri Sultan Hamengkubuwana IV

2. Joged mataram dikembangkan semenjak perjanjian Giyanti yang terjadi pada tahun ….

a. 1753.

b. 1754.

c. 1755. d. 1756.

3. Dilihat dari koreografinya tari Golek Asmaradana Bawaraga termasuk

dalam bentuk repertoar … a. tari campuran

(51)

4. Landasan sikap dan gerak sebagai landasan filosofis tari klasik gaya

Yogyakarta sering disebut dengan.... a. JogedMataram

b. JogedKlasik

c. JogedJogjakarta

d. JogedBedaya

5. Sawiji, greget, sengguh, danora mingkuh, atau : menyatu, berkemauan yang kuat, berani dan ulet serta setia secara bertanggung jawab adalah

landasan sikap dan gerak sebagai landasan filosofis tari klasik gaya Yogyakarta menurut....

a. Bagong Kusudiharjo b. Wisnuwardhana

c. Sasminto dipura d. Suryobrongto

Soal Uraian

Bagaimana urutan ragam gerak tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta?

F. Rangkuman

1. Tari Golek Asmaradana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi dari Yogyakarta. Tarian ini menggunakan tata rias dan tata busana tradisi. Tata rias yang dipakai oleh penari golek Asmaradana

Bawaraga adalah rias putri cantik.

2. Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari pembersih,

penyegar, alas bedak, bedak tabur, bedak padat, eye shadow, pensil alis, pensil alis, eye liner, maskara, perona pipi, lipstik, dan bulu mata

palsu.

3. Penari Golek Asmaradana Bawaraga memakai kostum yang terdiri dari :

baju Bludiran, sampur cindhe, kain parang grudha, sangsangan sungsun, sumping, sabuk, kelat bahu, godegan dan subang. Selain itu

(52)

4. Urutan ragam gerak tari golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta

a. sembahan silo; b. tintingkiri- kanan; c. kicat ridong sampur

d. kapang-kapang encot;

e. usap suryan; f. atrap jamang; g. atrap sumping;

h. kanggeg ukel asto;

i. kicat lembehan embat embat astho;

j. tubrukan ukel asto;

k. kicat lembehan rinong miling-miling;

l. kicat gajah ngoling; m. menjangan ranggah;

n. trisik; dan o. sembahan silo.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Lakukan latihan tari golek secara mandiri serta ulangi cara merias wajah

(53)
(54)

PENGETAHUAN TATA RIAS TARI TRADISI

GAYA YOGYAKARTA

A. Tujuan

Setelah mempelajari unit ini diharapkan peserta dapat:

1. menunjukkan sikap menerima keragaman dan keunikan seni tari daerah

di Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa;

2. menunjukkan sikap menghargai terhadap keragaman dan keunikan seni

tari di Indonesia sebagai suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa; 3. menunjukkan sikap jujur dalam mengekspresikan ide dan perasaannya;

4. menunjukkan sikap disiplin dalam mengikuti kegiatan-kegiatan kelompok;

5. menyebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk merias penari tradisi dari Yogyakarta tari Golek Asmarandhana Bawaraga;

6. menjelaskan cara merias penari Golek Asmarandhana Bawaraga; dan 7. memperagakan cara menggunakan alat rias untuk merias penari golek

Asmarandhana Bawaraga;

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang ditargetkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah

1. mampu merias penari Golek Asmaradana Bawaraga dan

2. mampu memakai kostum tari tradisi dari YogyakarIa tari Golek Asmarandhana Bawaraga

(55)

C. Uraian Materi

1. Pengetahuan Tentang Tari Tradisi Gaya Yogyakarta Tari Golek

Asmaradana Bawaraga

Tari golek Asmarandhana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari tradisi dari wilayah Yogyakarta. Tari ini merupakan salah satu tari golek

gaya Yogyakarta. Tari Golek menggambarkan seorang gadis yang sedang berhias sehingga ragam gerak yang dibawakan oleh penari juga

menggambarkan seorang gadis yang sedang berhias ataungadi busana danngadi salirayang digambarkan dalam ragam tari, seperti: merapikan

rambut, menggunakan make up, dan berbusana yang semuanya tercermin dalam gerakanmuryaning busana.

Tari klasik gaya Yogyakarta yang disebut juga Joged Mataram merupakan warisan dari kesenian tari zaman Mataram. Joged mataram ini dikembangkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I semenjak

perjanjian Giyanti tahun 1755. Sejak diciptakan sampai sekarang banyak sekali tari tradisi gaya Yogyakarta yang berkembang dan dapat

kita pelajari, salah satunya adalah tari Golek Asmarandhana Bawaraga.

Tari Golek putri di kalangan istana baik di Surakarta maupun di

Yogyakarta merupakan tarian tunggal yang biasa dipergelarkan untuk acara hiburan (KRT. Sunaryadi, 2006:27). Tari Golek Asmarandhana

Bawaraga merupakan salah satu tari golek gaya Yogyakarta.

Dua hal penting dan perlu dipahami secara sungguh-sungguh agar

dapat membawakan tari klasik gaya Yogyakarta secara sempurna, yaitumemahami landasan filosofis serta karakternya dan

menyempurnakan ketrampilan teknik tarinya. Landasan sikap dan gerak sebagai landasan filosofis tari klasik gaya Yogyakarta atau yang sering disebut Joged Mataram ini adalah sawiji, greget, sengguh, dan ora

(56)

Dilihat dari koreografinya tari Golek termasuk dalam bentuk repertoar

tari tunggal. Begitu juga dengan Tari Golek Asmarandhana Bawaraga. Tari ini biasanya dibawakan oleh satu orang penari putri, meskipun bisa pula dibawakan secara masal oleh lebih dari satu penari.

2. Pengetahuan tentang Tata Rias Tari Tradisi Daerah Yogyakarta

a. Jenis tata rias wajah yang digunakan oleh penari golek Asmaradana Bawaraga adalah jenis rias cantik putri luruh

b. Alat dan bahan untuk merias wajah penari Golek adalah :

1) Alat

a) puffbedak

b) kuas bedak

c) kuas pemerah pipi

d) kuaseye shadow

e) kuas pewarna bibir

f) sisir dan kuas alis

g) sisir bulu mata

h) cermin

2) Bahan

No Nama Gambar

(57)

No Nama Gambar

2 alas bedak

3 bedak tabur

4 bedak padat

5 pemerah pipi

(58)

No Nama Gambar

7 pensil alis

8 pewarna bibir

9 mascara

(59)

No Nama Gambar

11 bulu mata imitasi

c. Urutan dan Cara Merias Wajah Penari

No Urutan Merias dan TeknikPemakaian Alat Rias Gambar

(60)

No Urutan Merias dan TeknikPemakaian Alat Rias Gambar

2 Pakailah pelembab

3 Pakailah alas bedak lanjutkan memakai bedak tabur dengan rata sedikit demi sedikit

4 Pakailah bedak padat sedikit demi sedikit

(61)

No Urutan Merias dan TeknikPemakaian Alat Rias Gambar

6 Lanjutkan dengan

menggunakan eye shadow

7 Bentuklah alis

8 Pakailaheye lineruntuk membuat garis mata.

(62)

No Urutan Merias dan TeknikPemakaian Alat Rias Gambar

10 Pakailah pemerah pipi

11 Pakailah bulu mata palsu agar bulu mata kelihatan lebih tebal. Beri lem terlebih dahulu pada bulu mata palsu agar bisa menempel dengan baik.

Rapikan dan tekan pelan pelan sampai bulu mata palsu menempel dengan baik dan nyaman digunakan.

12 Pakailahlipstikdi bagian bibir

d. Urutan dan Cara Merias Rambut Penari

Tata rias rambut yang digunakan oleh penari Golek Asmaradana Bawaraga adalah dengan cara diikat ke belakang kemudian

(63)

jebehandancunduk mentullalu dihias menggunakanjamangbulu

yang diikatkan dibagian kepala bagian depan penari.

No Uraian Gambar

1

Sisirlah rambut

2

Ikatlah rambut
(64)

No Uraian Gambar

4

Rapikan dengan hairnet

3. Pengetahuan tentang Tata Busana Tari Tradisi dari Yogyakarta

Tari Golek Asmaradana Bawaraga

a. Kostum yang digunakan oleh penari

Tata busana yang dipakai oleh penari Golek Asmaradana Bawaraga adalah sebagai berikut :

No Nama Gambar

1 Bajubludiran

(65)

No Nama Gambar

3 Kainparang grudha

4 Kalungsungsun / sangsangan sungsun

5 Sumping

6 Sabuk

(66)

No Nama Gambar

8 Subang

9 Godegan

10 Jamang bulu

11 Ceplok jebehan

12 Sinyong

13 Cunduk mentul

14 Cunduk jungkat

(67)

b. Alat untuk menata rambut dan busana penari Golek adalah:

1) sisir biasa 2) cermin

3) jepit rambut besar

4) jepit rambut kecil

5) harnet bulat

c. Urutan dan cara memakai kostum penari

No Uraian Gambar

1 Pakailah kainparang garuda dengan model

seredan

(68)

No Uraian Gambar

3 Pakailahirah-irahan

4 Pakailahceplok jebehan

5 Pakailahceplik

(69)

No Uraian Gambar

7 Pakailahgodegan

8 Pakailahsumpingdan

subang

9 Penari dengan

(70)

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati ini Anda diminta mengamati hasil rekaman contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga

gaya Yogyakarta. misalnya dari foto, dari rekaman VCD ataupun mencari dari sumber lain, misalnya dari internet. Kegiatan pengamatan ini akan

memperkaya pemahaman awal Anda tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu Tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

Agar kegiatan pengamatan lebih terarah, Anda dapat menggunakan instruksi dari fasilitator ataupun menggunakan panduan dibawah ini sebagai panduan dalam kegiatan pengamatan. Selain berdasar format

pengamatan yang sudah disediakan ini, Anda juga bisa melakukan kegiatan secara individu atau secara kelompok. Kalau anda ingin

melakukan secara kelompok anda bisa mencari 2-3 orang teman untuk dibuat dalam satu kelompok.

Contoh panduan kegiatan pengamatan tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu: tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

a.

Amatilah hasil rekaman contoh-contoh tari tradisi dari Yogyakarta

yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

b.

Amatilah beberapa hasil rekaman contoh tari tradisi dari Yogyakarta

yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang anda temukan tersebut dan bandingkan, carilah perbedaan maupun

kesamaan yang ada pada hasil rekaman contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

c.

Kelompokkan hasil rekaman contoh contoh tari tradisi dari

Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang anda amati berdasarkan persamaan yang ada atau

berdasarkan perbedaan yang ada pada tiap tiap tarian tersebut.

d.

Unsur-unsur pendukung apa saja yang terdapat dalam hasil
(71)

Setelah Anda mengamati, tuliskan hasil pengamatan Anda berdasarkan

penugasan guru dengan membuat format pengamatan sendiri ataupun menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini.

Contoh Lembar kegiatan mengamati

No Ragam Gerak Pola Lantai Unsur Pendukung Lain

2. Menanya

Setelah Anda melakukan kegiatan pengamatan, apakah ada pertanyaan yang muncul dan mengganggu pikiran Anda? Mulailah melakukan

kegiatan menanya. Tanyakanlah kepada fasilitator yang membimbing Anda tentang segala hal yang berhubungan dengan contoh cara merias dan cara berpakaian dalam tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek

Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang diamati. Tanyakan tentang bagaimana urutan yang betul dalam merias dan berpakaian tari

yang diamati secara benar. Galilah segala pertanyaan yang ada di benak Anda agar Anda terbiasa untuk mampu melihat, menggali dan

menemukan permasalahan.

Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin

pertanyaan, agar mudah pencatatannya, anda dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya

(72)

Lembar pertanyaan

No. Pertanyaan

3. Mengumpulkan data/informasi/mencoba/eksperimen

Berdasarkan hasil kegiatan menanya sebelumnya Anda telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait dengan cara merias dan

berpakaian pada tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta dengan benar, sekarang carilah informasi untuk dapat menjawab

berbagai pertanyaan yang telah Anda himpun. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan tari tradisi serta ragam gerak tari tradisi dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara

dengan ahli tari khususnya dalam hal contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

Informasi Anda juga akan lebih menarik dan lengkap apabila diperkaya dengansearchingdi internet untuk melengkapi informasi tentang contoh

tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta. Selain itu Anda juga bisa mencari dari sumber lain seperti:

artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk

(73)

Lembar kegiatan mengumpulkan data/informasi

No. Sumber Informasi

Bentuk Informasi

Tanggal

Pengambilan Data Keterangan

Apabila memungkinkan cobalah melakukan/ mempraktekkan cara merias dan berpakaian pada tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta berdasarkan informasi yang sudah Anda peroleh lewat

video rekaman.

4. Mengasosiasi/mendiskusikan

Diskusikan dengan teman-teman di kelas perihal informasi yang telah Anda kumpulkan mengenai cara merias dan berpakaian pada tari Golek

Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta yang telah Anda kumpulkan dari berbagai sumber.

Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi Anda

(74)

E. Mengkomunikasikan

Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil Anda buat tentang cara merias dan

berpakaian pada tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari golek Asmaradana Bawaraga gaya Yogyakarta.

Presentasikan hasil pembelajaran Anda dengan cara diperagakan di

depan teman-teman Anda maupun dengan menggunakan berbagai media baik secara tertulis seperti laporan tertulis, artikel yang dilengkapi

power point, gambar, foto, dan bahkan video. Semakin lengkap Anda menggunakan media maka pemahaman Anda akan tata rias dan

berpakaian pada tari tradisi semakin lengkap, juga terhadap teman-teman Anda yang sama-sama mengumpulkan informasi/data

pembelajarannya. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan anda khususnya tentang tata rias dan berpakaian pada

Catatan hasil diskusi:

(75)

Tuliskan masukan-masukan yang Anda peroleh dari presentasi yang

Anda sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat digunakan untuk menampilkan temuan Anda tentang contoh tari tradisi dari Yogyakarta yaitu tari Golek Asmaradana Bawaraga gaya

Yogyakarta.

F. Latihan/Kasus/Tugas.

Tugas

Peragakan cara menggunakan alat rias untuk merias penari Golek Asmaradhana Bawaraga!

Soal Pilihan Ganda

Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Tari klasik gaya Yogyakarta atau disebut juga dengan Joged Mataram merupakan warisan kesenian tari dari zaman Mataram. Tari ini

dikembangkan oleh….

a. Sri Sultan Hamengkubuwana II

b. Sri Sultan Hamengkubuwana I c. Sri Sultan Hamengkubuwana III

d. Sri Sultan Hamengkubuwana IV

2. Joged mataram dikembangkan semenjak perjanjian Giyanti yang

terjadi….

a. Tahun 1753. b. Tahun 1754.

c. Tahun 1755. d. Tahun 1756.

3. Dilihat dari koreografinya Tari golek Asmaradana Bawaraga termasuk dalam bentuk repertoar …

a. Tari campuran b. Tari kelompok

(76)

4. Landasan sikap dan gerak sebagai landasan filosofis tari klasik gaya

Yogyakarta sering disebut dengan.... a. Joged Mataram

b. Joged Klasik

c. Joged Jogjakarta

d. Joged Bedaya

5. Sawiji, greget, sengguh, danora mingkuh, atau : menyatu, berkemauan yang kuat, berani dan ulet serta setia secara bertanggung jawab adalah

Landasan sikap dan gerak sebagai landasan filosofis tari klasik gaya Yogyakarta menurut....

a. Bagong kusudiharjo a. Wisnuwardhana

b. Sasminto dipura c. Suryobrongto

G. Rangkuman

1. Tari Golek Asmaradana Bawaraga merupakan salah satu contoh tari

tradisi dari Yogyakarta. Tarian ini menggunakan tata rias dan tata busana tradisi. Tata rias yang dipakai oleh penari golek Asmaradana

Bawaraga adalah rias putri cantik.

2. Alat rias yang digunakan untuk merias penari terdiri dari: pembersih,

penyegar, alas bedak, bedak tabur, bedak padat, eye shadow, pencil alis, pencil alis, eye liner, maskara, perona pipi, lipstik, dan bulu mata palsu.

3. Penari Golek Asmaradana Bawaraga memakai kostum yang terdiri dari : Baju Bludiran, Sampur cindhe, Kain parang grudha, sangsangan

sungsun, sumping, sabuk, kelat bahu, godegan dan subang. Selain itu juga memakai asesoris di kepala berupasinyong, ceplok jebehan, ceplik,

(77)

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Lakukan latihan tari golek secara mandiri serta ulangi cara merias wajah

(78)

PENGEMBANGAN RAGAM GERAK TARI TRADISI

DALAM BENTUK TARI TUNGGAL

A. Tujuan

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta dapat: 1. memiliki sikap menghargai pada karya-karya tari;

2. memiliki sikap syukur pada Tuhan karena memiliki negara yang

mempunyai budaya tari yang sangat kaya;

3. menjelaskan pengertian ragam gerak tari tradisi dengan jelas dan tepat; 4. mendeskripsikan yang dimaksud dengan pengembangan ragam gerak

tari tradisi dengan jelas dan tepat; dan

5. melakukan pengembangan ragam gerak tari tradisi dalam gerak tari

tunggal dengan kreatif.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang ditargetkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah

1. dapat menjelaskan langkah langkah dalam mengembangkan ragam gerak tari tradisi dan

2. dapat menjelaskan langkah langkah dalam menyusun tari tunggal

C. Uraian Materi

1. Teknik Gerak Dasar Tari

Teknik gerak dasar tari adalah bagaimana seorang peserta mempelajari

teknik gerak tari secara benar. Gerak tari ini bersumber dari tari tradisi

(79)

diperhatikan adalah hafal gerakannya, tepat hitungannya,

keharmonisannya, atau koordinasi gerak yang dilakukannya. Pada tataran yang lebih baik kompetensi penjiwaan, ekspresi, rasa estetika menjadi tuntutan pada tingkat kompetensi dasar yang harus dipelajari

setiap peserta.

Untuk mempelajari teknik gerak dasar tari, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Awali dengan proses apresiasi terhadap seni tari tradisi setempat, pada langkah ini kita menentukan salah satu

atau lebih ragam gerak yang akan kita kembangkan. Selanjutnya kita perlu melakukan langkah-langkah 2) Eksplorasi gerak tari berdasarkan

gerak tari tradisi setempat dan yang terakhir adalah 3). Penyusunan gerak tari.

2. Teknik Komposisi Tari

a. Eksplorasi

Eksplorasi adalah suatu proses penjajagan, di dalam kegiatan proses penjajagan ini penata tari mencari pengalaman dengan cara menanggapi objek dari luar yang meliputi berfikir, merasakan,

berimajinasi, dan merespon rangsang dari luar.

Kegiatan eksplorasi dapat dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini:

1) Lakukan latihan kesadaran akan gerak seluruh tubuh.

Latihan kesadaran akan potensi gerak yang bisa dilakukan

terdiri dari gerak kaki lengan, tangan, badan, kepala, dan sebagainya.

2) Mengkonsentrasikan diri akan adanya pengaruh ”keruangan”. Keruangan dalam hal ini adalah kesadaran akan adanya arah hadap penari, level gerak, dimensi gerak d itempat, dan gerak berpindah tempat yang bisa dibentuk oleh seorang penari. 3) Menyadari adanya pengaruh waktu

(80)

4) Menyadari adanya penggunaan tenaga

Seorang penari harus sadar akan adanya tekanan ringan atau berat yang akan dilakukan pada saat menari.

5) Menyadari akan penggunaan pernapasan, seorang penari

harus mampu:

a) mengatur pernapasan sehingga dapat menciptakan kekuatan dalam melakukan suatu gerak;

b) menarik dan menghembuskan nafas dengan tepat sesuai

kebutuhan gerakan; dan

c) mengatur pernapasan sesuai dengan kebutuhan irama

musik.

b. Improvisasi

Pengalaman secara spontan, mencoba-coba atau mencari-cari

kemungknan ragam gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Ragam gerak yang dihasilkan dalam kegiatan eksplorasi

dikembangkan dengan aspek tenaga, ruang dan waktu, sehingga dimungkinkan menghasilkan ragam gerak yang sangat banyak.

Latihan Improvisasi

1) Bayangkan sekarang ini anda seolah–olah sedang mencari sesuatu sehingga Anda harus berjalan mondar mandir kian

kemari.

2) Dengan kesadaran mempertimbangkann tempo gerak cepat,

lambat, dan lambat sekali lakukan gera berjalan.

3) Bayangka anda berjalan dalam suasana gaduh, dan gaduh

sekali.

4) Bayangkan kalau pada akhirnya apa yang Anda cari ketemu.

5) Ekspresikan hal itu semua dengan gerakan .

(81)

dalam berproses, keduanya mendahului tahapan kreatif yang ketiga

yaituformingatau pembentukan.

Eksplorasi terhadap gerak tertentu bertujuan untuk mencari dan

mengalami keluasan teba gerak sehingga bebas dengan gerak

(secara intuitif mengalami kelengkapan ekspresi gerak dan penghayatan total); mencari sebanyak-banyaknya gerak tanpa pemikiran komposisi, sehingga kaya akan pengalaman gerak

(menjadi dasar lebih baik ketika mulai berkarya).

Improvisasi bisa murni (bebas mengikuti kemauan atau kehendak saat itu); dan terstruktur (bereksperimen dengan gerak berdasar

suatu maksud yang telah ditetapkan atau berdasar interpretasi tertentu terhadap rangsang yang diterima).

c. Pembentukan

Proses pembentukan dalam komposisi tari merupakan proses penyeleksian gerak atau penyatuan materi gerak tari yang telah ditemukan.

3. Eksplorasi Gerak Tari Berdasarkan Gerak Tari Tradisi Setempat

Pembuatan gerak dasar tari dengan cara menentukan dan melakukan

sikap awal/ pose tari. Dari pose awal eksplorasi melakukan gerakan yang dibatasi oleh hitungan tertentu dan diakhiri oleh pose kedua.

Eksplorasi gerak dasar tari dapat dikembangkan lebih variatif dengan menggunakan desain pengembangan tari serta berpijak pada unsur

unsur gerak tari tradisi setempat. Setelah menentukan gerak dasarnya dapat dikembangkan sedemikian rupa untuk dirangkai dengan gerak

transisi seperti jalan, berlari dan gerak penghubung yang lain.

Kalau kita mengenal konsep pengembangan dan cara menata tari

(82)

unsur-unsur gerak tari tradisi yang ada di daerah kita untuk kita jadikan

sebagai bahan dalam penataan tari. Unsur-unsur gerak tari tradisi yang ada di setiap daerah dapat dikatakan sangat berlainan karena setiap daerah memiliki karakteristik gerak sendiri sendiri. Tetapi sebetulnya

ada gerak-gerak tertentu yang bersifat universal. Gerak-gerak universal

yang ada itu misalnya gerak berjalan, berlari, meloncat, ukel tangan, dll

Marilah kita amati contoh-contoh pose gerak tradisi dibawah ini:

(83)

Gambar 12. Ragam atrap jamang

a. Apakah pose gerak itu ada yang mempunyai persamaan dengan

pose gerak yang ada di daerah Anda ?

b. Cobalah untuk melakukan salah satu ragam gerak yang berasal dari

daerah Anda!

c. Amati dan bandingkan ragam gerak yang sudah Anda lakukan dengan salah satu ragam gerak yang dilakukan oleh rekan Anda

yang berasal dari

Gambar

Gambar 1. Tari Bedhaya Bedhah Madiun
Gambar 3. Beksan Srikandhi - Surodewati
Gambar 5. Tari Remo (Sumber: Nusantara-cultures.blogspot.com)
Gambar 7. Tari Pendet (Sumber:Kafindadwifanny.blogdetik.com)
+6

Referensi

Dokumen terkait

The minimum expected count is 9,18.. Computed only for a

Keywords: PDRB, Sectoral Financing, Economic Sectoral Growth, Worker Sectoral, Method Hausman Test, Location Quotient (LQ), Shift

“Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

[r]

menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Jaringan Tenaga

[r]

Irawan Ciptohadihardjo, 2012, Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dan Kinerja Karyawan PT.. Mangkunegara, Anwar

3.5 Menerapkan prosedur pemasangan instalasi PHB lampu penerangan pada bangunan sederhana (Rumah Tinggal, Sekolah, Rumah, Ibadah) sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik