• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS-JENIS

ANGGARAN

Akuntansi Sektor Publik

DIII Unsri

2011

(2)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

(TIU)

Setelah mempelajari materi ini,

mahasiswa dapat memahami:

Karakaterisik

Karakaterisik

Berbagai model atau jenis

anggaran di Indonesia.

Berbagai model atau jenis

(3)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

KHUSUS (TIK)

Setelah mempelajari materi ini,

mahasiswa akan dapat:

1.

1.

2.

2.

3.

3.

(4)

PENGERTIAN AGGARAN

1.

Budget berasal dari kata bougette, yang berarti

kantong kecil atau tas terbuat dari bahan kulit.

1.

Budget berasal dari kata bougette, yang berarti

kantong kecil atau tas terbuat dari bahan kulit.

2. John F. Due (1981) memberikan batasan mengenai

pengertian umum

budget adalah rencana

keuangan

untuk periode tertentu.

2. John F. Due (1981) memberikan batasan mengenai

pengertian umum

budget adalah rencana

keuangan

untuk periode tertentu.

3. Menurut Governmental Accounting Standards Board (GASB) budget adalah; rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi

pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dlm periode waktu tertentu.

3. Menurut Governmental Accounting Standards Board (GASB) budget adalah; rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi

pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dlm periode waktu tertentu.

4. Menurut Kerangka Konseptual standar akuntansi

pemerintah anggaran merupakan pedoman tindakan

yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana

pendapatan, belanja, transfer (dana Perimbangan)

dan pembiyaan yang diukur dalam satuan moneter

rupiah yang disusun menurut klasifkasi tertentu

secara sistematis untuk satu periode..

(5)

FUNGSI ANGGARAN

Secara umum pada setiap organisasi pada

umumnya anggaran berfungsi sebagai;

1. Sebagai media

operasionalisasi

strategi bisnis

1. Sebagai media

operasionalisasi

strategi bisnis

2.

2.

3.

3.

4.

4.

(6)

JENIS-JENIS MODEL

ANGGARAN

Secara umum perbedaan

jenis-jenis anggaran dapat dilihat dari

tiga hal:

distribusi

distribusi

fokus institusi dan

fokus institusi dan

(7)

Lanjutan…

Terpusat

Partisipatif

Pemerintah atau

organisasi pusatnya

akan melakukan

kontrol proses

anggaran

Pemerintah atau

organisasi pusatnya

akan melakukan

kontrol proses

anggaran

Penyusunan anggaran

dan kontrol terhadap

pengeluaran

melibatkan unit atau

manajer dibawahnya

(tidak hanya

dilakukan sepihak

oleh pusat).

Penyusunan anggaran

dan kontrol terhadap

pengeluaran

melibatkan unit atau

manajer dibawahnya

(tidak hanya

(8)

Lanjutan…

Incremental

Redistributive

Mengacu pada alokasi

masa depan dan

anggaran yang baru

diciptakan dengan

menaikkan anggarannya

dengan jumlah

persentase tertentu

Mengacu pada alokasi

masa depan dan

anggaran yang baru

diciptakan dengan

menaikkan anggarannya

dengan jumlah

persentase tertentu

Menilai seluruh alokasi pada

tahun berjalan, dengan

pertimbangan redistribusi

sumberdaya antar unit, proses

anggaran dapat meningkatkan

hubungan antara alokasi dan

kontribusi dan kebutuhan

satiap unit kerja, dan

menjadikan pertimbangan

untuk perubahan keadaan dan

menciptakan hubungan yang

lebih kuat antara sumber daya

dan tujuan stratejiknya

Menilai seluruh alokasi pada

tahun berjalan, dengan

pertimbangan redistribusi

sumberdaya antar unit, proses

anggaran dapat meningkatkan

hubungan antara alokasi dan

kontribusi dan kebutuhan

satiap unit kerja, dan

menjadikan pertimbangan

(9)

Lanjutan…

Lanjutan…

Intitusional

Pusat Aktiftas

Menerapkan

organisasi sebagai

fokus sebagai

keseluruhan cara

mengorganisasi data,

mengelola

sumberdaya dan

mengelola

akuntabilitas

Seluruh sumberdaya

di pusatkan atau di

pooled

pada

organisasi bukan per

bagian organisasi

Menerapkan

organisasi sebagai

fokus sebagai

keseluruhan cara

mengorganisasi data,

mengelola

sumberdaya dan

mengelola

akuntabilitas

Seluruh sumberdaya

di pusatkan atau di

pooled

pada

organisasi bukan per

bagian organisasi

Membagi anggaran ke

dalam beberapa

departemen,

program, unit kerja,

atau pusat

pertanggungjawaban

Membagi anggaran ke

dalam beberapa

departemen,

program, unit kerja,

atau pusat

(10)

Lanjutan…

Periode Tahun Tunggal

Periode Tahun Jamak

Menerapkan sifat

penganggaran yang

annual atau bersifat

periode tunggal, misal

satu tahun anggaran

saja

Menerapkan sifat

penganggaran yang

annual atau bersifat

periode tunggal, misal

satu tahun anggaran

saja

mendorong manajer

atau pimpinan satuan

kerja untuk

menyimpan uang dan

membuat keputusan

jangka panjang yang

dapat mendukung

atau menguatkan

program yang

dijalankan

mendorong manajer

atau pimpinan satuan

kerja untuk

menyimpan uang dan

membuat keputusan

jangka panjang yang

dapat mendukung

atau menguatkan

program yang

(11)

Lanjutan…

Anggaran Organisasional

Anggaran Program

Suatu rincian pendanaan

suatu organisasi untuk

suatu periode, biasanya

satu tahun

Anggaran ini merinci

spesifkasi dana sebagai

antisipasi sumberdaya apa

dan bagaimana sumberdaya

akan dialokasikan ke

departemen atau satuan

kerja, akun yang digunakan

dan berbagai jenis

pengeluarannya

Suatu rincian pendanaan

suatu organisasi untuk

suatu periode, biasanya

satu tahun

Anggaran ini merinci

spesifkasi dana sebagai

antisipasi sumberdaya apa

dan bagaimana sumberdaya

akan dialokasikan ke

departemen atau satuan

kerja, akun yang digunakan

dan berbagai jenis

pengeluarannya

Proposal atau rencana

yang disiapkan untuk

sumber dana yang

khusus yang

memerlukan

kepastian akan

permintaan dana dan

bagaimana dana

tersebut akan

digunakan

Proposal atau rencana

yang disiapkan untuk

sumber dana yang

khusus yang

memerlukan

kepastian akan

permintaan dana dan

bagaimana dana

(12)

ANGGARAN PADA ORGANISASI

SEKTOR PUBLIK

Sistem anggaran sektor publik dalam

perkembangannya telah menjadi instrumen

kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat

untuk mencapai tujuan organisasi.

Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan

publik yang dinyatakan dalam satuan moneter

sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian

Secara garis besar terdapat dua pendekatan

utama yang memiliki perbedaan mendasar dalam

penyusunan anggaran:

1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional; dan

2. Pendekatan baru yang dikenal dengan pendekatan

New Public Management

.

Sistem anggaran sektor publik dalam

perkembangannya telah menjadi instrumen

kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat

untuk mencapai tujuan organisasi.

Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan

publik yang dinyatakan dalam satuan moneter

sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian

Secara garis besar terdapat dua pendekatan

utama yang memiliki perbedaan mendasar dalam

penyusunan anggaran:

1.

Anggaran tradisional atau anggaran konvensional; dan

2.

Pendekatan baru yang dikenal dengan pendekatan

(13)

Model Anggaran Sektor Publik

Anggaran Tradisional

New Public Management (NPM)

Sentralistis

Berorientasi pada input

Tidak terkait dengan

perencanaan jangka panjang

Line-item dan bersifat

incremental

Batasan departemen yang kaku

(rigid department)

Menggunakan aturan klasik:

Vote Accounting

Prinsip anggaran bruto

Bersifat tahunan

Spesifk

Sentralistis

Berorientasi pada input

Tidak terkait dengan

perencanaan jangka panjang

Line-item

dan bersifat

incremental

Batasan departemen yang kaku

(

rigid department

)

Menggunakan aturan klasik:

Vote Accounting

Prinsip anggaran bruto

Bersifat tahunan

Spesifk

 Desentralisasi & devolved

management

Berorientasi pada input, output,

dan outcome (value for money)

 Utuh dan komprehensif dengan

perencanaan jangka panjang

 Berdasarkan sasaran kinerja  Lintas Departemen

Zero-Base Budgeting, Planning

Programming Budgeting System

 Sistematik dan rasional  Bottom-up budgeting  Komprehensif

 Desentralisasi & devolved

management

Berorientasi pada input, output,

dan outcome (value for money)

 Utuh dan komprehensif dengan

perencanaan jangka panjang

 Berdasarkan sasaran kinerja

Lintas Departemen

Zero-Base Budgeting, Planning

Programming Budgeting System

 Sistematik dan rasional

(14)

Contoh:

Anggaran tradisional-line item

Jenis Pengeluaran

Jumlah

Pengeluaran Rutin

I. Belanja Pegawai

II. Belanja Barang

III. Subsidi Daerah Otonom

IV. Pembayaran Bunga & cicilan

Hutang

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Pengeluaran Pembangunan

I. Pembiayaan Rupiah

1 . Bunga Kredit Program

2. Bunga Obl. Restrukturisasi Perbankan

II. Pembiayaan Proyek

(15)

KELEMAHAN ANGGARAN

TRADISIONAL

1. Hubungan yang tidak memadai (terputus)

antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang. Sehingga tidak memungkinkan menjaga kesinambungan pembangunan yang sifatnya multiyears.

2. Pendekatan incremental menyebabkan

sejumlah besar pengeluaran tidak pernah dievaluasi secara menyeluruh efektivitasnya.

3. Lebih berorientasi pada input daripada

output. Hal tersebut menyebabkan anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan sumber daya atau memonitor kinerja. Kinerja dievaluasi dalam bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan apakah tujuan telah tercapai.

4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku

membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai. Keadaan tersebut berpeluang menimbulkan konfik, overlapping, kesenjangan, dan persaingan antar departemen.

1. Hubungan yang tidak memadai (terputus)

antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang. Sehingga tidak memungkinkan menjaga kesinambungan pembangunan yang sifatnya multiyears.

2. Pendekatan incremental menyebabkan

sejumlah besar pengeluaran tidak pernah dievaluasi secara menyeluruh efektivitasnya.

3. Lebih berorientasi pada input daripada

output. Hal tersebut menyebabkan anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan sumber daya atau memonitor kinerja. Kinerja dievaluasi dalam bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan apakah tujuan telah tercapai.

4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku

membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai. Keadaan tersebut berpeluang menimbulkan konfik, overlapping, kesenjangan, dan persaingan antar departemen.

5. Adanya fragmentasi antara anggaran rutin

dan anggaran modal/investasi.

6. Anggaran tradisional bersifat tahunan.

Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-praktik yang tidak diinginkan (korupsi dan kolusi).

7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah

dengan informasi yang tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya adalah

munculnya budget padding atau budgetary slack. Hal ini karena anggaran menjadi tidak mencerminkan kebutuhan sesungguhnya bagi unit operasional.

8. Persetujuan anggaran yang terlambat,

sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan “manipulasi anggaran.”

9. Aliran informasi (sistem informasi fnansial)

yang tidak memadai yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin,

mengidentifkasi masalah dan tindakan.

5. Adanya fragmentasi antara anggaran rutin dan anggaran modal/investasi.

6. Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong praktik-praktik yang tidak diinginkan (korupsi dan kolusi).

7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah dengan informasi yang tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya adalah

munculnya budget padding atau budgetary slack. Hal ini karena anggaran menjadi tidak mencerminkan kebutuhan sesungguhnya bagi unit operasional.

8. Persetujuan anggaran yang terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi anggaran dan “manipulasi anggaran.” 9. Aliran informasi (sistem informasi fnansial)

yang tidak memadai yang menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin,

(16)

MODEL ANGGARAN SEKTOR

PUBLIK-ERA NPM

Model penyusunan Anggaran pada

era New Public Management

antara lain;

Anggaran kinerja

(performance based

budgeting)

Anggaran kinerja

(performance based

budgeting)

Zero based budgeting

Zero based budgeting

Planning, programming &

budgeting system

(17)

ANGGARAN KINERJA

Anggaran dg pendekatan kinerja

menekankan konsep

value for money

&

pengawasan atas kinerja output

Dominasi pemerintah dpt diawasi &

dikendalikan mll

internal cost

awareness

, audit keuangan & kinerja,

serta evaluasi kinerja eksternal

Sistem anggaran kinerja mrp sistem yg

mencakup penyusunan program &

tolok ukur kinerja sbg instrumen utk

mencapai tujuan & sasaran

Anggaran dg pendekatan kinerja

menekankan konsep

value for money

&

pengawasan atas kinerja output

Dominasi pemerintah dpt diawasi &

dikendalikan mll

internal cost

awareness

, audit keuangan & kinerja,

serta evaluasi kinerja eksternal

Sistem anggaran kinerja mrp sistem yg

mencakup penyusunan program &

(18)
(19)

Anggaran ZBB

Proses implementasi ZBB

, tiga

tahapan:

Identifkasi unit-unit keputusan

Penentuan paket-paket keputusan

Paket keputusan

mutually-exclusive

adl

paket-paket keputusan yg memiliki fungsi

yg sama

Paket keputusan

incremental

;

merefeksikan tingkat usaha yg berbeda

Meranking dan mengevaluasi

keputusan

Proses implementasi ZBB

, tiga

tahapan:

Identifkasi unit-unit keputusan

Penentuan paket-paket keputusan

Paket keputusan

mutually-exclusive

adl

paket-paket keputusan yg memiliki fungsi

yg sama

Paket keputusan

incremental

;

merefeksikan tingkat usaha yg berbeda

(20)

ZERO BASED BUDGETING (ZBB)

Keunggulan

Kelemahan

Jika ZBB dilaksanakan dg baik

maka dpt menghasilkan alokasi sumber daya scr lebih efsien

 ZBB berfokus pada value for money

 Memudahkan identifkasi tjdnya

inefsiensi & ketidakefektivan biaya

 meningkatkan pengetahuan &

motivasi staf & manajer

 Meningkatkan partisipasi

manajemen level bawah dlm proses penyusunan anggaran

Mrp cara yg sistematik utk

menggeser status quo &

mendorong organisasi utk selalu menguji alternatif aktivitas & pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran

Jika ZBB dilaksanakan dg baik

maka dpt menghasilkan alokasi sumber daya scr lebih efsien

 ZBB berfokus pada value for

money

 Memudahkan identifkasi tjdnya

inefsiensi & ketidakefektivan biaya

 meningkatkan pengetahuan &

motivasi staf & manajer

 Meningkatkan partisipasi

manajemen level bawah dlm proses penyusunan anggaran

Mrp cara yg sistematik utk

menggeser status quo &

mendorong organisasi utk selalu menguji alternatif aktivitas & pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran

Time consuming, terlalu teoritis & tak

praktis, membutuhkan biaya besar, & hasilkan kertas kerja yg menumpuk krn pembuatan paket keputusan

ZBB cenderung menekankan manfaat jk

pendek

Implementasi ZBB membutuhkan

teknologi maju

Masalah terbesar ZBB adl proses

meranking & mereview paket keputusan yg mrp pekerjaan melelahkan &

membosankan shg dpt mempengaruhi keputusan

Peranking paket keputusan

membutuhkan staf yg mpy keahlian yg tak mungkin dimiliki organisasi. Dlm perankingan seringkali muncul

pertimbangan subyektif dan tekanan politik

Memungkinkan munculnya kesan yg

keliru bhw semua paket keputusan hrs masuk dlm anggaran

Implementasi ZBB menimbulkan masalah

keperilakuan dlm organisasi

Time consuming, terlalu teoritis & tak

praktis, membutuhkan biaya besar, & hasilkan kertas kerja yg menumpuk krn pembuatan paket keputusan

ZBB cenderung menekankan manfaat jk

pendek

Implementasi ZBB membutuhkan

teknologi maju

Masalah terbesar ZBB adl proses

meranking & mereview paket keputusan yg mrp pekerjaan melelahkan &

membosankan shg dpt mempengaruhi keputusan

Peranking paket keputusan

membutuhkan staf yg mpy keahlian yg tak mungkin dimiliki organisasi. Dlm perankingan seringkali muncul

pertimbangan subyektif dan tekanan politik

Memungkinkan munculnya kesan yg

keliru bhw semua paket keputusan hrs masuk dlm anggaran

Implementasi ZBB menimbulkan masalah

(21)

Anggaran PPBS

PPBS adl

teknik penganggaran yg berorientasi pd

output & tujuan, penekanan utamanya adl alokasi

sumber daya berdasrkan analisis ekonomi

Proses Implementasi PPBS

,

Tahapan

implementasi PPBS sbb:

Menentukan tujuan umum organisasi & tujuan unit

organisasi dg jelas

Mengidentifkasi program & kegiatan utk mencapai tujuan

Mengevaluasi berbagai alternatif program dg menghitung

cost-beneft

Pemilihan program yg memiliki manfaat besar dg biaya

kecil

Alokasi sumber daya ke setiap program yg disetujui

Program yg disusun hrs terkait dg tujuan organisasi &

tersebar ke seluruh bagian organisasi

PPBS adl

teknik penganggaran yg berorientasi pd

output & tujuan, penekanan utamanya adl alokasi

sumber daya berdasrkan analisis ekonomi

Proses Implementasi PPBS

,

Tahapan

implementasi PPBS sbb:

Menentukan tujuan umum organisasi & tujuan unit

organisasi dg jelas

Mengidentifkasi program & kegiatan utk mencapai tujuan

Mengevaluasi berbagai alternatif program dg menghitung

cost-beneft

Pemilihan program yg memiliki manfaat besar dg biaya

kecil

Alokasi sumber daya ke setiap program yg disetujui

Program yg disusun hrs terkait dg tujuan organisasi &

(22)

Lanjutan…

Karakteristik PPBS

Berfokus pd tujuan dan aktivitas program untuk

mencapai tujuan

Berorientasi masa depan shg scr eksplisit

menjelaskan implikasi thdp tahun anggaran yad

Mempertimbangkan semua biaya yg terjadi

Analisis scr sistematik atas berbagai alternatif

program, meliputi

identifkasi tujuan

identifkasi scr sistematik alternatif program utk mencapai

tujuan

estimasi biaya total setiap alternatif program

estimasi manfaat/hasil yg ingin diperoleh dr setiap

alternatif program

Karakteristik PPBS

Berfokus pd tujuan dan aktivitas program untuk

mencapai tujuan

Berorientasi masa depan shg scr eksplisit

menjelaskan implikasi thdp tahun anggaran yad

Mempertimbangkan semua biaya yg terjadi

Analisis scr sistematik atas berbagai alternatif

program, meliputi

identifkasi tujuan

identifkasi scr sistematik alternatif program utk mencapai

tujuan

estimasi biaya total setiap alternatif program

(23)

PPBS

Kelebihan

Kelemahan

Memudahkan pendelegasian tgg jwb dr manajemen puncak ke menengah  Dlm jk panjang mengurangi beban

kerja

memperbaiki kualitas pelayanan mll pendekatan sadar biaya (cost

consciousness/aareness) dlm perencanaan program

 Lintas departemen shg

meningkatkan komunikasi, koordinasi & kerja sama antar departemen

 Eliminasi program overlapping atau bertentangan dg pencapaian tujuan  Aplikasikan teori marginal utility;

mendorong alokasi sumber daya optimal

Memudahkan pendelegasian tgg jwb

dr manajemen puncak ke menengah

Dlm jk panjang mengurangi beban

kerja

memperbaiki kualitas pelayanan mll

pendekatan sadar biaya (cost consciousness/aareness) dlm perencanaan program

 Lintas departemen shg

meningkatkan komunikasi, koordinasi & kerja sama antar departemen

 Eliminasi program overlapping atau

bertentangan dg pencapaian tujuan

 Aplikasikan teori marginal utility;

mendorong alokasi sumber daya optimal

Membutuhkan sistem informasi canggih, ketersediaan data, adanya sistem

pengukuran dan staf yg berkapabilitas tinggi  Membutuhkan biaya besar krn

membutuhkan teknologi yg canggih  Scr teori bagus, ttp sulit

mengimplementasikan

Abaikan realitas politik & organisasi sbg kumpulan manusia yg kompleks

Teknik anggaran yg statistically oriented shg kurang tajam mengukur efektivitas program & hanya tepat mengukur bbrp program ttt

Pengaplikasiannya menghadapi

masalah teknis; sulit mengalokasikan biaya krn sifat kegiatan/program yg lintas

departemen. Sementara itu sistem akuntansi berdasarkan departemen bukan program

Membutuhkan sistem informasi canggih,

ketersediaan data, adanya sistem

pengukuran dan staf yg berkapabilitas tinggi

Membutuhkan biaya besar krn

membutuhkan teknologi yg canggih

Scr teori bagus, ttp sulit mengimplementasikan

Abaikan realitas politik & organisasi sbg

kumpulan manusia yg kompleks

Teknik anggaran yg statistically oriented

shg kurang tajam mengukur efektivitas program & hanya tepat mengukur bbrp program ttt

Pengaplikasiannya menghadapi

masalah teknis; sulit mengalokasikan biaya krn sifat kegiatan/program yg lintas

(24)

Bagan

Konsep PPBS

Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran

Terpadu

(

Planning,Programming, and Budgeting System—

PPBS)..

cont’d

Perenca naan Perenca

naan

Pembuat an Pembuat

an

Pengang garan Pengang

garan Impleme

ntasi Impleme

ntasi Penguku

ran Penguku

ran

Pengambil an keputusan Pengambil

(25)

Tahapan dalam PPBS

Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran Terpadu

(26)

Departemen atau

object of expenditure

Keamanan Pendidikan Kesehatan Transportasi Total Walikota

Perencanaan kota Personalia

Kantor keuangan Kantor anggaran Kepolisian

Pemadam kebakaran

TOTAL

Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran

Terpadu

(

Planning,Programming, and Budgeting System—

PPBS)..

cont’d

Contoh

(27)

ARTI PENTING ANGGARAN DI

SEKTOR PUBLIK

Anggaran merupakan alat terpenting bagi pemerintah

untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi,

menjamin kesinambungan, dan meningkatkan

kualitas hidup masyarakat.

Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan

keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan terus

berkembang, sedangkan sumber daya yang ada

terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya

masalah keterbatasan sumber daya (

scarcity of

resources

), pilihan (

choice

), dan

trade ofs.

Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa

(28)

FUNGSI ANGGARAN DI SEKTOR

PUBLIK

Anggaran sektor publik

mempunyai beberapa fungsi

utama, yaitu:

(1) sebagai alat perencanaan,

(1) sebagai alat perencanaan,

(2) alat pengendalian,

(2) alat pengendalian,

(3) alat kebijakan fskal,

(3) alat kebijakan fskal,

(4) alat politik,

(4) alat politik,

(5) alat koordinasi dan

komunikasi,

(5) alat koordinasi dan

komunikasi,

(6) alat penilaian kinerja, dan

(6) alat penilaian kinerja, dan

(29)

ANGGARAN

SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN

LANJUTAN….

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

 merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan sebagai suatu media perenatara

agar pelaksanaan tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan;

 Perencanaan juga dapat digunakan untuk menyusunan berbagai program dan

kegiatan dalam periode waktu tertentu. Perencanaan berbagai program dan kegiatan ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya;

 Setelah program dan kegiatan tersusun maka perlu rencana dana untuk

mendanai program dan kegiatan tersebut yang dituangkan dalam bentuk

anggaran dan mengalokasikan berbagai sumber dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun dalam bentuk dana atau belanja untuk

program dan kegiatan; dan

Perencanaan perlu diukur agar pelaksanaan program da kegiatan menjadi

terukur dan dapat dinilai. Untuk itu perlu menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi perencaan.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

 merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan sebagai suatu media perenatara

agar pelaksanaan tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan;

 Perencanaan juga dapat digunakan untuk menyusunan berbagai program dan

kegiatan dalam periode waktu tertentu. Perencanaan berbagai program dan kegiatan ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya;

 Setelah program dan kegiatan tersusun maka perlu rencana dana untuk

mendanai program dan kegiatan tersebut yang dituangkan dalam bentuk

anggaran dan mengalokasikan berbagai sumber dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun dalam bentuk dana atau belanja untuk

program dan kegiatan; dan

Perencanaan perlu diukur agar pelaksanaan program da kegiatan menjadi

(30)

ANGGARAN

SEBAGAI ALAT PENGENDALI

LANJUTAN

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk

menghindari adanya;

overspending,

underspending dan

◦ salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas.

Sebagai alat pengendalian manajerial anggaran sektor publik

digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai

uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Pengendalian anggaran digunakan untuk memberi informasi

dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara

efesien, tanpa ada korupsi dan pemborosan.

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk

menghindari adanya;

overspending,

underspending dan

◦ salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas.

Sebagai alat pengendalian manajerial anggaran sektor publik

digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai

uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Pengendalian anggaran digunakan untuk memberi informasi

(31)

ANGGARAN

SEBAGAI ALAT FISKAL

Lanjutan…

Anggaran sebagai alat kebijakan fskal

pemerintah digunakan untuk menstabilkan

ekonomi dan mendorong pertumbuhan

ekonomi.

Anggaran sebagai alat kebijakan fskal

digunakan untuk melakukan kontrol atas

pertumbuhan ekonomi agar tetap dalam

koridor nilai atau angka pertgumbuhan

yang telah dirumuskan.

Anggaran sebagai alat kebijakan fskal

pemerintah digunakan untuk menstabilkan

ekonomi dan mendorong pertumbuhan

ekonomi.

(32)

ANGGARAN

SEBAGAI ALAT POLITIK

LANJUTAN…

Anggaran digunakan untuk

memutuskan prioritas-prioritas

Program dan kegiatan dan

kebutuhan keuangan terhadap

pelaksanaan prioritas tersebut.

Anggaran digunakan untuk

memutuskan prioritas-prioritas

Program dan kegiatan dan

(33)

ANGGARAN SEBAGAI

ALAT KOORDINASI

DAN KOMUNIKASI

Lanjutan…

Anggaran publik merupakan alat koordinasi

antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran

publik yang disusun dengan baik akan mampu

mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit

kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi

sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam

lingkungan eksekutif. Anggaran harus

dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi

untuk dilaksanakan.

Anggaran publik merupakan alat koordinasi

antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran

publik yang disusun dengan baik akan mampu

mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit

kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi

sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam

lingkungan eksekutif. Anggaran harus

(34)

ANGGARAN SEBAGAI

ALAT PENILAIAN KINERJA

(PERFORMANCE

MEASUREMENT TOOL)

Lanjutan…

Anggaran merupakan wujud komitmen dari

budget holder (eksekutif) kepada pemberi

wewenang (legislatif).

Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan

pencapaian target anggaran dan efsiensi

pelaksanaan anggaran.

Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan

berapa yang berhasil ia capai dikaitkan

dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Anggaran merupakan wujud komitmen dari

budget holder

(eksekutif) kepada pemberi

wewenang (legislatif).

Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan

pencapaian target anggaran dan efsiensi

pelaksanaan anggaran.

Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan

(35)

ANGGARAN SEBAGAI

ALAT MOTIVASI

(

MOTIVATION TOOL

)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk

memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara

ekonomis, efektif, dan efsien dalam mencapai target

dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran

hendaknya bersifat challenging but attainable atau

demanding but achieveable. Maksudnya adalah

target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi

sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan

terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai.

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk

memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara

ekonomis, efektif, dan efsien dalam mencapai target

dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran

hendaknya bersifat challenging but attainable atau

demanding but achieveable. Maksudnya adalah

(36)

1. Perencanaan

Tujuan Dan sasaran

(aim dan objectives)

1. Perencanaan

Tujuan Dan sasaran

(aim dan objectives)

2. Perencanaan

Operasional

2. Perencanaan

Operasional

3. Budgeting

3. Budgeting

4. Pengendalian

dan Pengukuran

4. Pengendalian

dan Pengukuran

5. Pelaporan,

analisis, dan

Umpan Balik

5. Pelaporan,

analisis, dan

Umpan Balik

Revisi Tujuan

Revisi Perencanaan

Operasional

Revisi Budget

Action

(37)

PENGAWASAN ANGGARAN

Pengawasan anggaran secara

kelembagaan dibagi dalam 2 bagian

yaitu:

Pengawasan intern, yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh unit inspeksi yang

betugas melakukan pengawasan di

lingkungan departemen

yangbersangkutan.

Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh aparatur

pengawasan dari luar departemen.

Pengawasan anggaran secara

kelembagaan dibagi dalam 2 bagian

yaitu:

Pengawasan intern, yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh unit inspeksi yang

betugas melakukan pengawasan di

lingkungan departemen

yangbersangkutan.

Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh aparatur

(38)

LANJUTAN…

Menurut subyeknya, pengawasan dapat dibagi

menjadi:

1. Pengawasan melekat (waskat), yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya.

2. Pengawasan fungsional (wasnal) yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh institusi.

3. Pengawasan legislatif (wasleg) yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh dewan legislatif. Di Indonesia,

BPK merupakan lembaga tinggi negara yang

melakukan pengawasan terhadap pemerintah.

4. Pengawasan masyarakat, yaitu pengawasan yang

dilakukan oleh masyarakat yang disampaikan secara

lisan maupun tertulis kepada pemerintah.

Menurut subyeknya, pengawasan dapat dibagi

menjadi:

1. Pengawasan melekat (waskat), yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya.

2. Pengawasan fungsional (wasnal) yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh institusi.

3. Pengawasan legislatif (wasleg) yaitu pengawasan

yang dilakukan oleh dewan legislatif. Di Indonesia,

BPK merupakan lembaga tinggi negara yang

melakukan pengawasan terhadap pemerintah.

(39)

Lanjutan…

Menurut Cara pengawsan;

Pengawasan langsung,

yaitu pengawasan yang

dilakukan on the spot

melalui inspeksi, sidak,

maupun pemeriksaan.

Pengawasan tidak

langsung, yaitu

pengawasan yang

dilakukan berdasarkan

laporan dari pejabat yang

bersangkutan, aparat

pengawasan fungsional,

aparat pengawasan

legislatif, atau dari

masyarakat.

Menurut Cara pengawsan;

Pengawasan langsung,

yaitu pengawasan yang

dilakukan

on the spot

melalui inspeksi, sidak,

maupun pemeriksaan.

Pengawasan tidak

langsung, yaitu

pengawasan yang

dilakukan berdasarkan

laporan dari pejabat yang

bersangkutan, aparat

pengawasan fungsional,

aparat pengawasan

legislatif, atau dari

masyarakat.

Menurut waktunya,

pengawasan dapat dibagi

menjadi:

Pengawasan sebelum

kegiatan dimulai, yang

disebut sebagai

pengawasan preventif

Pengawasan selama

kegiatan dilaksanakan,

yang disebut sebagai

pengawasan represif.

Pengawasan setelah

kegiatan dilaksanakan,

yang disebut sebagai

post

audit.

Menurut waktunya,

pengawasan dapat dibagi

menjadi:

Pengawasan sebelum

kegiatan dimulai, yang

disebut sebagai

pengawasan preventif

Pengawasan selama

kegiatan dilaksanakan,

yang disebut sebagai

pengawasan represif.

Pengawasan setelah

(40)

PEMERIKSAAN DAN

PERTANGGUNGJAWABAN

ANGGARAN

 Siklus terakhir dari anggaran adalah pemeriksaan dan

pertanggungjawaban atas efektiftas anggaran khususnya

penggunaan pendapatan publik. Jika dimungkinkan, pihak eksekutif harus dapat melaporkan pelaksanaan kebijakan fskalnya secara lengkap. Agar proses pemeriksaan atas pertanggungjawabandapat dengan mudah dilakukan.

 Laporan ini harus diaudit secara reguler oleh badan independen

semacam Auditor General (di Indonesia disebut BPK) yang memiliki kapasitas untuk melakukan pemeriksaan yang akurat dan

tepatwaktu.

 Fungsi pemeriksaan dari lembaga legislatif tidak dimaksudkan

untuk menekan pihak eksekutif atau sekedar mencari-cari

kesalahan pejabat publik. Tapi lebih ditekankan pada bagaimana memanfaatkan seluruh kekayaan publik pada porsi yang paling menguntungkan ekonomi negara.

 Manajemen anggaran modern lebih menekankan pada perlunya

sosialisasi dan distribusi informasi mengenai anggaran publik agar lebih dapat ditingkatkan efektiftas dan efsiensi prosesnya.

 Siklus terakhir dari anggaran adalah pemeriksaan dan

pertanggungjawaban atas efektiftas anggaran khususnya

penggunaan pendapatan publik. Jika dimungkinkan, pihak eksekutif harus dapat melaporkan pelaksanaan kebijakan fskalnya secara lengkap. Agar proses pemeriksaan atas pertanggungjawabandapat dengan mudah dilakukan.

 Laporan ini harus diaudit secara reguler oleh badan independen

semacam Auditor General (di Indonesia disebut BPK) yang memiliki kapasitas untuk melakukan pemeriksaan yang akurat dan

tepatwaktu.

 Fungsi pemeriksaan dari lembaga legislatif tidak dimaksudkan

untuk menekan pihak eksekutif atau sekedar mencari-cari

kesalahan pejabat publik. Tapi lebih ditekankan pada bagaimana memanfaatkan seluruh kekayaan publik pada porsi yang paling menguntungkan ekonomi negara.

 Manajemen anggaran modern lebih menekankan pada perlunya

(41)

KERJAKAN

TUGAS BAB 3

PADA BUKU

AKUNTANSI

KEUANGAN

DAERAH 1

LATIHAN KASUS

1 DAN 2

Referensi

Dokumen terkait

REKAPITULASI ANGGARAN BELANJA BERDASARKAN PROGRAM, KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. URAIAN URUSAN, BIDANG, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN DAN

Pengawasan Perizinan Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional

Di dalam menjalankan berbagai program pembangunan dan kegiatan rutin pemerintah daerah, berbagai sumber dana tersedia untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN. Jumlah Program :

Nama NIP Jabatan

2 17 03 2.01 01 Pengawasan Kekuatan, Kesehatan, Kemandirian, Ketangguhan, serta Akuntabilitas Koperasi Kewenangan Kabupaten/Kota1. Dana Transfer Umum- Dana

Organisasi : 2-18.0-00.0-00.01 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sub Unit Organisasi : 2-18.0-00.0-00.01.0001 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Efisiensi Anggaran menyangkut cara memanfaatkan dana yang ada untuk membiayai berbagai program dan jenis kegiatan dalam penyelenggaraan pendidikan. Memahami efisiensi