• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DESKRIPTIF BED TURN OVER BANGSAL ANAK DI RSU SARILA HUSADA SRAGEN PER TRIWULAN TAHUN 2013-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS DESKRIPTIF BED TURN OVER BANGSAL ANAK DI RSU SARILA HUSADA SRAGEN PER TRIWULAN TAHUN 2013-2015"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DESKRIPTIF

BED TURN OVER BANGSAL ANAK

DI RSU SARILA HUSADA SRAGEN PER TRIWULAN

TAHUN 2013-2015

Anang Sarwoko1, Rano Indradi Sudra2

STIKes Mitra Husada Karanganyar

anang.sarwoko@gmail.com1, rano.indradi@gmail.com2

ABSTRACT

Based on the preliminary survey in RSU Sarila Husada Sragen bed pediatric ward had about 34 TT, with the calculated BTO I-IV quarter of 2013 in the first quarter (30.2 times), the second quarter (26 times), the third quarter (22, 4 times), and the fourth quarter (21.3 times). With BTO calculation in terms of years is (99.9 times). It shows the frequency or between patients who so quickly that the use of the beds exceeding that is 40-50 times per year. The purpose of this study was to describe BTO Children In Hospital Ward Sarila Husada Sragen Per Quarter Year 2013-2015. This type of research is descriptive, with a time series approach. Variable of this research is the Bed Turn Over (BTO). The subject of research is analising reporting officer. While the object of research is the number Bed Turn Over (BTO). The research instrument is the observation and unstructured interviews guidelines. Data have been obtained will be reprocessed by collecting (collecting), editing (editing), classification (classification), counting, tabulation (tabulating), and describe or present data using descriptive analysis. Based on the research results mean calculation BTO Year 2013-2015 quarterly average value of BTO highest in 2014, namely 25.05 and the lowest in 2015, namely 17.17. The highest median calcula- tion results in 2014 are 25.25 and 16.75 lows in 2015. The result of the calculation of the highest range in 2015 is 13.9, and the lowest in 2014, namely 2.9. By the standards of the ideal is 10 to 12.5 times per quarter. While the trend value in 2013 decreased by 3.02 and in 2014 increased by 0.12 and in 2015 decreased by 3.43 so the trend line during the period 2013-2015 tended to decrease. Based on these results we can conclude that the achievement of BTO on the children’s ward is still too high. Thus the need for the relocation of the bed so that the achievements of BTO in the children’s ward is not too high, and the need for the manufacture of a trend calculation to see a graph of inclination at each period per quarter or per year so that the achievements of the value of BTO can be controlled properly.

Keywords: Descriptive Analysis, Bed Turn Over (BTO)

Bibliography: 10 (2008-2015)

ABSTRAK

Berdasarkan survey pendahuluan di RSU Sarila Husada Sragen pada bangsal anak mempunyai tempat tidur sebanyak 34 TT, dengan hasil perhitungan BTO triwulan I-IV tahun 2013 pada triwulan I (30,2 kali), triwulan II (26 kali), triwu- lan III (22,4 kali), dan triwulan IV (21,3 kali). Dengan perhitungan BTO dalam satuan tahun adalah (99,9 kali). Hal ini menunjukkan frekuensi atau pergantian pasien yang sangat cepat sehingga pemakaian satu tempat tidur melebihi keten- tuan yaitu 40-50 kali pertahun. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran BTO Bangsal Anak Di RSU Sarila Husada Sragen Per Triwulan Tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan time series. Variable penelitian ini adalah Bed Turn Over (BTO). Subjek pelitian adalah petugas analising reporting. Sedangkan objek penelitian adalah angka Bed Turn Over (BTO). Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara tidak terstruktur. Data yang telah didapat akan diolah kembali dengan cara pengumpulan (collecting), edit

(2)

menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian Berdasarkan perhitungan mean BTO Tahun 2013-2015 per triwulan rata-rata nilai BTO tertinggi pada tahun 2014 yaitu 25,05 dan terendah tahun 2015 yaitu 17,17. Hasil perhitungan me-

dian tertinggi pada tahun 2014 yaitu 25,25 dan terendah 16,75 pada tahun 2015. Hasil perhitungan range tertinggi pada

tahun 2015 yaitu 13,9 dan terendah pada tahun 2014 yaitu 2,9. Dengan standar idealnya adalah 10-12,5 kali per triwu- lan. Sedangkan nilai trend pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,02 dan tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,12 sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 3,43 sehingga garis trend selama kurun waktu 2013-2015 cenderung menurun. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa capaian BTO pada bang- sal anak masih terlalu tinggi. Sehingga perlu adanya relokasi tempat tidur agar capaian BTO di bangsal anak tidak terlalu tinggi,dan perlu adanya pembuatan perhitungan trend untuk melihat grafik kecenderungan disetiap periode per triwulan maupun pertahun sehingga capaian nilai BTO dapat di kontrol dengan baik.

Kata kunci : Analisis Deskriptif, Bed Turn Over (BTO)

Kepustakaan : 10 (2008-2015)

PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai sarana pelayanan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik unit rawat jalan maupun rawat inap yang di kelola oleh pemerintah maupun swasta. Penyelenggaraan rekam medis merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam hal ini diperlukan pencatatan dan pengolahan data secara lengkap dan benar agar menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan (Rustiyanto, 2010).

Statistik Rumah Sakit yaitu statistik kesehatan yang bersumber pada data rekam medis yang digunakan untuk menghasilkan berbagai informasi, fakta, dan pengetahuan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan rumah sakit sebagai kepastian bagi praktisi kesehatan, manajemen dan tenaga medis dalam pengambilan keputusannya. Bed Turn Over merupakan rerata jumlah pasien yang menggunakan setiap Tempat Tidur (TT) dalam periode tertentu. Nilai BTO sangat membantu dalam menilai tingkat penggunaan tempat tidur karena dalam dua periode bisa diperoleh angka BOR yang sama tetapi angka BTO berbeda. Menurut (Depkes RI, 2011) nilai ideal BTO sebesar 40 kali - 50 kali pertahun. Nilai ideal Bed Turn Over (BTO) minimal 40 pasien dalam periode 1 tahun. Artinya, 1 tempat tidur diharapkan digunakan 40 pasien dalam 1 tahun, berarti 1 pasien rata– rata dirawat selama 9 hari. Hal ini sejalan dengan

nilai standar ideal AvLOS yakni 6 – 9 hari (Sudra, 2010).

Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Umum Sarila Husada Sragen di Bangsal Anak terdapat 5 kelas perawatan yaitu VVIP, VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III dengan keseluruhan jumlah tempat tidur 34 TT. Dari hasil perhitungan BTO Triwulan I-IV Tahun 2013 di Bangsal Anak pada Triwulan I (30,2 kali), Triwulan II (26 kali), Triwulan III (22,4 kali), Triwulan IV (21,3 kali). Apabila di hitung dalam satuan tahun bahwa nilai BTO di rumah sakit tersebut adalah mencapai (99,9 kali). Hal ini menunjukkan frekuensi atau pergantian pasien yang sangat cepat sehingga pergantian tempat tidur melebihi ketentuan. Capaian BTO di Rumah Sakit Umum Sarila Husada terlalu tinggi dan belum sesuai standar (Depkes RI, 2011) yaitu 40- 50 kali setiap tahunnya. Capaian BTO ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang dirawat melebihi kapasitas tempat tidur yang ada, sehingga satu tempat tidur terlalu banyak digunakan oleh pasien secara berkali-kali, tanpa adanya waktu jeda. Dari sisi pendapatan dan efisiensi baik, tetapi dari segi seterilisasi akan berdampak kurang baik karena dapat mempengaruhi kesehatan pasien yang memicu terjadinya infeksi nosokomial.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik

untuk mengambil judul ” Analisis Deskriptif Bed Turn

(3)

TAHUN PERIODE BTO TARGET RS

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunaakan pendekatan time series. Subyek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen. Obyek dalam penelitian ini adalah angka BTO bangsal anak RSU Sarila Husada per triwulan tahun 2013-

2015. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi berupa tabel, daftar pertanyaan, dan kalkulator. Cara pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Teknik pengolahan data yaitu pengumpulan (collecting), edit (editing), klasifikasi (classification), tabulasi (tabulating), dan penyajian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

HASIL

1. Hasil Perhitungan Nilai BTO Per triwulan tahun 2013-2015 Bangsal Anak RSU Sarila Husada Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen selama tahun 2013-2015 dalam Per triwulan mempunyai nilai BTO tertinggi pada triwulan I tahun 2013 yaitu

30,2 kali, dan terendah pada triwulan III tahun 2015 yaitu 10,9 kali. Sedangkan dalam periode tahun nilai BTO tertinggi pada tahun 2014 yaitu 100,1 kali dan terendah pada tahun 2015 dengan jumlah pemakaian satu tempat tidur sebanyak 68,7 kali, hal ini merupakan jumlah penggunaan tempat tidur terendah dari tahun sebelumnya, karena pada tahun

2015 terdapat penambahan jumlah tempat tidur (TT), sehingga nilai BTO hampir mendekati target namun belum sesuai target rumah sakit tersebut. Standar BTO di Rumah Sakit Sarila Husada Sragen adalah 40-50 kali pertahun, apabila dihitung dalam Per triwulan mempunyai target 10-12,5 kali.

2. Mean BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013 -2015. Mean digambarkan angka rata-rata cukup populer sebagai suatu ukuran yang dapat menggambarkan keadaan data, dan angka ini memperhitungkan semua data hasil pengamatan

(4)

Tahun 2013 Tahun 2014

Tw I 9,5 Tw I 8,5 Tw I

Tw II 9,1 Tw II 8,0 Tw II

Tw III 7,2 Tw III 8,1 Tw III

Tw IV 6,9 Tw IV 8,4 Tw IV

rata nilai BTO tertinggi pada tahun 2014 yaitu 25,05 dan terendah tahun 2015 dengan rata-rata yaitu

17,17.

Tabel 4.4

Nilai Mean BTO di bangsal Anak RSU Sarila Husada SragenPer Triwulan Tahun 2013-2015 3. Median BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada

Sragen per triwulan tahun 2013-2015. Tahun Maxi- melalui pengenalan nilai pengamatan yang terletak di tengah.

Berdasarkan hasil perhitungan Median BTO pada bangsal anak dapat diketahui hasil nilai Median tahun 2013-2015 selama triwulan I-IV menunjukan bahwa capaian BTO di bangsal anak masih tergolong tinggi dari standar yang telah ditentukan yaitu 10-12,5 pertriwulan. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya nilai median dapat menggambarkan pencapaian BTO yang masih diatas standar yang diharapkan di rumah sakit tersebut.

4. Range BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013-2015. Range/ kisaran adalah selisih antara nilai terkecil (minimum) dengan nilai terbesar (maximum).

(5)

Triwulan X Y XY X²

Trend BTO Bangsal Anak tahun 2013 mengalami penurunan pada setiap periode, dari Per triwulan I dengan nilai trend sebesar 29,505 menjadi 20,445 I -3 30,2 -90.6 9

II -1 26 -26 1

III 1 22,4 22,4 1 pada triwulan IV.

IV 3 21,3 63,9 9

Total 0 99,9 30,3 20 Tabel 4.7

Penghitungan Trend Bed Turn Over di RSU Tabel 4.6 Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2014. Nilai trend BTO bangsal Anak di RSU Sarila

Triwulan X Y XY

I -3 25,3 -75,9 9 II -1 25,2 -25,2 1

III 1 23,4 23,4 1

IV 3 26,3 78,9 9

Total 0 100,2 1,2 20

Tabel 4.8

Nilai trend BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2014 5. Trend Bed Turn Over bangsal anak di RSU

Husada Sragen per triwulan tahun 2013-2015. Tabel 4.5

Penghitungan Trend Bed Turn Over bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun

2013

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend yaitu Y= 24,975+(-1,51) X dimana didapatkan nilai a = 24,975 (a = bilangan konstan) dan b = (-1,51) (b = derajat kecenderungan garis Trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,02. Maka dari grafik 4.1 dapat disimpulkan bahwa

Husada Sragen tahun 2013 per triwulan

Tahun Periode BTO Trend Target

RS

2013

Tw I 30,2 29,505 10-12,5

Tw II 26 26,485 10-12,5

Tw III 22,4 23,365 10-12,5 Tw IV 21,3 20,445 10-12,5

Dari tabel 4.6 selanjutnya akan dibuat grafik trend BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2013 sebagai berikut :

Tahun Periode BTO Trend Target RS

2014

Triwulan I 25,3 24,87 10-12,5

Triwulan II 25,2 24,99 10-12,5

Triwulan III 23,4 25,11 10-12,5

Triwulan IV 26,3 25,23 10-12,5

Grafik 4.1

Grafik Trend BTO bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013

(6)

Triwulan X Y XY

I -3 24,3 72,9 9

II -1 18,2 18,2 1

III 1 10,9 10,9 1

IV 3 15,3 45,9 9

Grafik 4.2

Grafik Trend BTO bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen Per triwulan tahun 2014.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend yaitu Y= 25,05 + 0,06 X dimana didapatkan nilai a =25,05 (a = bilangan konstan) dan b =0,06 (b

= derajat kecenderungan garis Trend). Tanda (+) menunjukkan kenaikan perkiraan perubahan kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami kenaikan sebesar 0,12 . Maka dari grafik 4.2 dapat disimpulkan bahwa Trend BTO Bangsal Anak tahun 2014 mengalami kenaikan pada setiap periode, dari Per triwulan I sebesar 24,87 dan pada triwulan IV sebesar 25,23.

Tabel 4.9

Penghitungan Trend Bed Turn Over di RSU Husada Sragen Per triwulan tahun 2015.

Total 0 68,7 34.3 20

Tabel 4.10

Nilai trend BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen Per triwulan tahun 2015.

Tahun Periode BTO Trend

Tar- get RS

2015

Triwulan I 24,3

22,32 10- 12,5

Triwulan II 18,2

18,89 10- 12,5

Triwulan III 10,9

15,46 10- 12,5

Triwulan IV 15,3

12,03 10- 12,5

Dari tabel 4.10 selanjutnya akan dibuat grafik trend BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2015 sebagai berikut :

Grafik 4.3

Grafik Trend BTO bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2015.

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend yaitu Y=17,175+(-1,715) X dimana didapatkan nilai a = 17,175 (a = bilangan konstan) dan b = (-1,715) (b = derajat kecenderungan garis Trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,43 . Maka dari grafik 4.3 dapat disimpulkan bahwa Trend BTO Bangsal Anak tahun 2015 mengalami penurunan pada setiap periode, dari Per triwulan I sebesar 22,32 dan pada triwulan IV sebesar 12,03.

(7)

Grafik 4.4

Grafik BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen Per triwulan Tahun 2013-2015.

Berdasarkan Gambar Grafik 4.4 dapat diketahui bahwa nilai BTO pada triwulan I Tahun 2013 berkategori tinggi sedangkan triwulan III pada Tahun 2015 berkategori rendah namun hal ini telah memenuhi standar, karena RSU Sarila Husada Sragen menggunakan standar (Depkes RI, 2011) yaitu 40-50 kali Pertahun. Artinya apabila dalam perhitungan Triwulan Standar BTO adalah 10- 12,5 kali.

Grafik 4.5

GrafiGrafik Trend BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen Per triwulan

Tahun 2013-2015.

Berdasarkan grafik 4.5 di atas dapat diketahui bahwa analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend yaitu Y=24,43 +(-0,497) X dimana didapatkan nilai a = 24,43 (a = bilangan konstan) dan b = (-0,497) (b = derajat kecenderungan garis Trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan

kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 0.994 . Maka dari grafik 4.5 dapat disimpulkan bahwa Trend BTO Bangsal Anak tahun 2013-2015 mengalami penurunan pada setiap periode, dari Per triwulan I tahun 2013 sebesar 29,897 dan pada triwulan IV tahun 2015 sebesar 18,963.

PEMBAHASAN

Berdasarkan sumber data yang digunakan untuk menghitung nilai Bed Turn Over Bangsal Anak di Rumah Sakit Umum Sarila Husada Sragen Periode tahun 2013- 2015 adalah Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap, dengan nilai ideal BTO menggunakan standar (Depkes RI, 2011) yaitu berkisar antara 40-50 kali pertahun, apabila dalam Per triwulan yaitu 10-12,5 kali.

Jumlah kunjungan pasien rawat inap pertahun di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2013 sebanyak 3.398 pasien, tahun 2014 sebanyak 3.403, dan tahun 2015 yaitu sebanyak 2.960 pasien. Sedangkan rata-rata BTO (Bed Turn Over) pertahun di RSU Sarila Husada Sragen 1 TT digunakan oleh 25 pasien pada tahun 2013, 25 pasien pada tahun 2014 dan 17 pasien pada tahun 2015.

Nilai efisiensi Bed Turn Over bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen tergolong tinggi dengan jumlah tempat tidur pada tahun 2013-2014 sebanyak 34 TT, sedangkan pada awal tahun 2015 terdapat penambahan 9 TT pada bangsal tersebut sehingga jumlahnya menjadi 43 TT.

1. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif Mean, Median, Maximum, Minimum dan Range BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen peri triwulan tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:

a. Analisis Deskriptif Mean

(8)

b. Analisis Deskriptif Median

Nilai median BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2013-2015 dalam per triwulan melebihi standar yaitu 23,8 dimana standar (Depkes RI, 2011) yaitu adalah 10-12,5 dalam perhitungan triwulan.

c. Analisis deskriptif Maximum, Minimum dan maximum melebihi batas standar maximum. Nilai range dihasilkan dari pengurangan nilai maximum dengan minimum, apabila nilai maximum tinggi atau melebihi standar maka dapat dipastikan nilai range juga akan melebihi standar begitu juga dengan nilai minimum apabila kurang dari standar maka nilai range akan rendah.

2. Analisis deskriptif Trend BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013- 2015.

a. Nilai trend bangsal Anak tahun 2013

Pada tahun 2013 trend BTO mengalami penurunan perubahan kecenderungan, yang artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,02 hal ini terjadi karena pada tahun tersebut pada bangsal anak sedang dalam perbaikan ruangan.

b. Nilai trend bangsal anak tahun 2014

Pada tahun 2014 trend BTO mengalami kenaikan perkiraan perubahan kecenderungan yang artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami kenaikan sebesar 0,12

c. Nilai trend bangsal anak tahun 2015

Pada tahun 2015 terdapat penambahan jumlah tempat tidur sehingga mengalami penurunan perkiraan perubahan kecenderungan, yang artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,43.

Dari hasil perhitungan selama tahun 2013-2015 dapat diketahui bahwa nilai Bed Turn Over dalam setahun digunakan oleh pasien sebanyak 100 kali, sedangkan pada tahun 2015 yaitu 68,7 Rumah Sakit Umum Sarila Husada Sragen telah menambah sejumlah tempat tidur sebanyak 9 TT, dari 34 TT manjadi 43 TT, namun efisiensi nilai BTO masih belum sesuai standar Depkes yang digunakan sebagai pedoman di rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas bangsal Anak tingginya penggunaan tempat tidur disebabkan karena terbatasnya tempat tidur yang tersedia di bangsal anak sedangkan jumlah pasien banyak sehingga tidak cukup untuk menampung pasien. Banyaknya pasien tersebut mengakibatkan terjadinya antrian pasien rawat inap. Untuk mengatasi antrian, sementara waktu pasien ditempatkan di IGD untuk mendapatkan perawatan. Pasien akan di pindahkan setelah ruangan yang dipesan sudah ada yang kosong.

(9)

yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas kinerja tim medis dan menurunkan kepuasan serta keselamatan pasien.

Tingginya nilai BTO mengakibatkan rata-rata nilai TOI bangsal anak pada tahun 2013-2015 tidak ideal yaitu 0,8 hari, hal ini menunjukan bahwa tempat tidur di RSU Sarila Husada Sragen sangat produktif. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas analising reporting dan petugas bangsal anak rendahnya rata-rata tempat tidur tidak ditempati (TOI) disebabkan karena jumlah pasien rawat inap di bangsal anak tinggi dengan jeda penggunaan tempat tidur selang 3 jam dan setiap pasien yang telah di perbolehkan pulang atau meninggalkan ruangan petugas khusus langsung mensterilkan tempat tidur dengan menggunakan alat pensteril yang berupa lampu ultraviolet (UV) guna memusnahkan bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme yang terdapat di sekitar ruangan melalui pancaran sinar kesegala arah. Selain itu dilakukan penyemprotan vaksin, dengan hal tersebut dapat mencegah atau meminimalkan terjadinya infeksi nosokomial. Berdasarkan wawancara dengan petugas bangsal anak, selama kurun waktu 4 tahun terakhir ini di RSU Sarila Husada Sragen belum pernah dijumpai laporan mengenai terjadinya infeksi nosokomial yang dialami pasien. Meskipun demikian perlunya perelokasian tempat tidur khususnya pada bangsal anak agar nilai efisiensi penggunaan tempat tidur terutama BTO dapat ideal.

SIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen Tahun 2013-2015 yaitu pada tahun 2013 dengan nilai 99,9 kali dengan nilai per triwulan adalah triwulan I 30,2 kali, triwulan II 26 kali, triwulan II 22,4 kali, dan per triwulan adalah triwulan I 24,3 kali, triwulan II 18,2 kali, triwulan III 10,9 kali, dan triwulan IV 15,3 kali.

2. Mean BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada

Sragen periode triwulan tahun 2013-2015 adalah (8,9) pada tahun 2013 , tahun 2014 (2,9) dan tahun

5. Trend BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen

periode triwulan tahun 2013-2015. Pada tahun 2013 mengalami penurunan perubahan kecenderungan sebesar (3,02), tahun 2014 mengalami kenaikan perubahan kecenderungan sebesar (0,12) dan tahun 2015 mengalami penurunan perubahan kecenderungan sebesar (3,43). Sedangkan trend selama tahun 2013-2015 cenderung megalami penurunan perubahan kecenderungan sebesar (0.994).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Rekam Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

(10)
(11)

Analisis Kelengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan 15 . 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No

1171/Menkes/Per/III/2011. Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hasan MI. 2014. Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Notoatmojo, S .2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Indonesia. Hal 35

Saputro, RE. 2015. Analisis Trend Rerata Jumlah Penggunaan Tempat Tidur Dan BOR Bangsal Merbabu dan Bangsal Semeru Di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Tahun

(12)

Analisis Kelengkapan Pengisian Formulir Persetujuan Tindakan 16 Rustiyanto E. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudra RI. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu.

. 2013. Rekam Medis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABET.

Yulianti P. 2015. Analisis Kinerja RSUD Karangasem berbasis Balanced Scorecard Tahun 2014. Http://www.pps.unud.ac.id . Diakses: 08 Juni

Gambar

Tabel 4.2
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Grafik 4.2 Triwulan III
+2

Referensi

Dokumen terkait

Angka Bebas Jentik Pada Penyebaran Penyakit DBD Dalam Zona D Dari data yang ada dapat dilihat bahwa seluruh wilayah kerja puskesmas yang berada dalam Zona D memiliki

- Tidak megirimkan (upload) hasil scan jaminan penawaran, Daftar kuantitas & harga, Spesifikasi Teknis, Surat dukungan dealer, Surat dukungan karoseri, Jadual

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat kami simpulkan bahwa: (1) Syeikh Musthafa Al Ghalayaini adalah pengarang kitab I’dhotun N asyiin, Beliau merupakan seorang

koheren, (3) membedakan antara kesimpulan yang secara logis sah dengan kesimpulan yang cacat, (4) menunda kesimpulan terhadap bukti yang cukup untuk mendukung sebuah keputusan,

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa disiplin belajar siswa berada pada kategori tinggi, oleh karena itu, para siswa disarankan untuk mempertahankan dan

Dengan pemahaman seperti ini, maka film apa pun, termasuk film Islami harus dilihat sebagai ajang produksi wacana dan ideologi sekaligus medan untuk melanggengkan nilai-nilai dan

brend ambosodur dan bertahan sampai sekarang. Dalam masa ini, banyak perempuan yang memutuskan untuk berhijab dikarenakan sekarang hijab menjadi trend dan hampir semua

Temuan lain dari penelitian adalah bahwa ternyata strategi pengembangan produk merupakan strategi yang lebih banyak dipilih oleh para pemilik usaha kecil menengah