• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRAA ∗ -ALJABAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRAA ∗ -ALJABAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.3No.1Hal. 63 – 67 ISSN : 2303–2910

c

Jurusan Matematika FMIPA UNAND

STRUKTUR SEMILATTICE PADA PRA

A

-ALJABAR

ROZA ARDILLA Program Studi Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia,

rozaardilla@gmail.com

Abstrak.Dalam tulisan ini dipelajari tentang struktur semilattice pada PraA∗-Aljabar

(A,∧,∨,(·)∼) yang dituliskan sebagai ¯A. Didefinisikan sebuah operasi binerpada Pra A∗-Aljabar dan ditunjukkan bahwa ( ¯A,) adalah sebuah semilattice. Selanjutnya

didefin-isikan suatu relasi terurut parsial≤∗ dan dibuktikan beberapa sifat pada suatu relasi

terurut parsial tersebut yang diinduksi dari struktur semilattice ( ¯A,∗). Di samping itu

juga dikaji tentang nilai supremum dan nilai infimum dari beberapa sub himpunan pada semilattice ( ¯A,∗).

Kata Kunci: PraA∗-Aljabar, poset, semilattice

1. Pendahuluan

Gagasan Pra A∗-Aljabar diperkenalkan pada tahun 2000 oleh Venkateswara Rao.

Pra A∗-Aljabar adalah suatu sistem matematika (A,,,(·)) dimana A meru-pakan himpunan tak kosong dengan ∧ (meet) dan ∨ (join) adalah operasi biner dan (·)∼ adalah operasi tunggal, jikax, y, zAberlaku

1. x∼∼ =x,

2. x∧x=x, 3. x∧y =y∧x, 4. (x∧y)∼ =xy,

5. x∧(y∧z) = (x∧y)∧z, 6. x∧(y∨z) = (x∧y)∨(x∧z), 7. x∧y =x∧(x∼y).

Tulisan ini difokuskan pada struktur semilattice pada Pra A∗-Aljabar. Suatu

himpunan tak kosong A dengan sebuah operasi biner ” ∗ ” pada A dinamakan

sebuahsemilattice jika elemen-elemennya memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :

1. x∗x=x,xA(disebut sifat idempoten),

2. x∗y=yx,x, yA(disebut sifat komutatif),

3. x∗(yz) = (xy)z,x, y, zA(disebut sifat asosiatif).

Artikel ini bertujuan untuk mendefinisikan sebuah operasi biner ”∗ ” pada Pra A∗-Aljabar ¯Adan menunjukkan bahwa ( ¯A,) adalah sebuah semilattice. Kemudian

akan dikaji sifat-sifat pada suatu relasi terurut parsial ”≤ ” yang diinduksi dari

(2)

struktur semilattice ( ¯A,∗). Selanjutnya juga akan ditentukan nilai supremum dari

{x, x∼}dan nilai infimum dari{x, y},x, yApada semilattice ( ¯A,).

2. Struktur Semilattice pada Pra A∗-Aljabar

Definisi 2.1. [1] Suatu himpunan tak kosongAdengan sebuah operasi biner ”∗ disebut sebuah semilattice jika berlaku sifat sebagai berikut :

1. x∗x=x,xA(disebut idempoten), 2. x∗y=yx,x, yA (disebut komutatif ),

3. x∗(yz) = (xy)z,x, y, zA(disebut asosiatif ).

Teorema 2.2. [1] Misalkan A¯ (A,∧,∨,(·)∼) adalah Pra A-Aljabar dan didefin-isikan suatu operasi biner ” ∗ pada A¯ yang memenuhi sifat xy = xy, untuk setiapx, y∈A. Maka ( ¯A,∗)adalah sebuah semilattice.

Bukti. Misalkan ¯A adalah suatu Pra A∗-Aljabar. Akan dibuktikan bahwa ( ¯A,)

adalah sebuah semilattice, yaitu dengan menunjukkan bahwa relasi ” ∗ ” bersifat

idempoten, komutatif, dan asosiatif.

(i) Ambil sebarangx∈A. Akan ditunjukkanx∗x=x. Perhatikan bahwa:

x∗x=xx=x.

Jadix∗x=x, maka relasi ”” adalah idempoten.

(ii) Ambil sebarangx, y∈A. Akan ditunjukkanx∗y=yx. Perhatikan bahwa:

x∗y=xy=yx=yx.

Jadix∗y=yx, maka relasi ”” adalah komutatif.

(iii) Ambil sebarang x, y, z ∈A. Akan ditunjukkan x∗(yz) = (xy)z. Perhatikan

bahwa:

x∗(yz) =x(yz) =x(yz) = (xy)z= (xy)z.

Jadix∗(yz) = (xy)z, maka relasi ”” adalah asosiatif.

Berdasarkan (i),(ii), dan (iii) maka ( ¯A,∗) adalah sebuah semilattice.

Definisi 2.3. [1] Misalkanadalah suatu Pra A∗-Aljabar. Suatu relasi ∗ ” didefinisikan sebagaix≤y jikax∗y=x.

Teorema 2.4. [1] Untuk setiapx, y∈A pada PraA∗-Aljabar A¯ didefinisikan op-erasi biner ” ∗ padaA¯maka berlaku:

1. x∧y≤∗x, 2. x∨y≤x∨x∼.

(3)

(1) Ambil sebarangx, y∈A. Akan dibuktikanx∧y≤∗xyaitu dengan menunjukkan

Bukti. Berdasarkan Definisi 2.3, karenax∗y=xmaka x ∗y.

(4)

1. x∗(yz) = (xy)(xz),

Kemudian ambilx∼A maka berlaku:

x∼∗(xx) =x(xx) =x1 =x.

Bukti. Misalkan ¯A adalah PraA∗-Aljabar. Akan ditunjukkan bahwaxy

(5)

Bukti. Berdasarkan Lema 2.8 diketahui bahwa x∧y adalah batas bawah dari

{x, y}. Misalkan m adalah batas bawah dari{x, y}maka

m≤∗x ⇔ m∗x=m danm≤∗y ⇔m∗y=m.

Perhatikan bahwa m∗(xy) = m, sehingga m

∗ x∧y. Oleh karena itu, x∧y

merupakan batas bawah terbesar dari{x, y}. Dengan kata lain, inf{x, y} =x∧y.

3. Ucapan Terima kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak . Admi Nazra, Ibu Lyra Yulianti, Bapak Mahdhivan Syafwan dan Ibu Yanita yang telah memberikan masukan dan saran sehingga artikel ini dapat diselesaikan dengan baik.

Daftar Pustaka

[1] Rao, J.V. dan A. Satyanarayana. 2010.Semilattice Structure on PreA∗-Algebra.

Asian Journal of Scientific Research, Vol. 3(4).

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa kemakmuran suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas pendidikan bangsa yang bersangkutan. Bangsa- bangsa yang berhasil

Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital): badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal pada suatu perusahaan pasangan usaha

  Untuk   plat   dasar   dengan   temperatur   tertentu,   laju   perpindahan   panas   dapat   ditingkatkan  dengan menaikkan koefisien perpindahan panas

Ekstrak biji cerakin disemprotkan pada hama ulat daun bawang yang tersedia dalam tiap wadah (10 ekor tiap wadah) untuk masing-masing konsentrasi dan dilakukan 3 kali

The objective of this study is to determine the effect of the different concentration of the calcium lactate to the physical characteristics, sensory evaluation

Memiliki Diploma dalam bidang Pengajian Islam / Dakwah / Syariah / Usuluddin / Al-Quran dan Al-Sunnah / Tahfiz Al-Quran Wal Qiraat / Tasawwur Islam / Bahasa Arab atau

Pengelolaan rajungan berbasis budidaya yang berhubungan dengan upaya pengelolaan rajungan dan khususnya suaka perikanan dan adaptif pada perubahan iklim di perairan Sulawesi