Model Tata Kelola Jurusan/PS
Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Ni Nyoman Yulianthini
a, Ni Made Suci
babUniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
(madesuci_bali@yahoo.com)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini mengembangkan model tata kelola jurusan/PSberbasis KKNI. Penelitian dilakukan pada jurusan/PS manajemen, fakultas ekonomi Undiksha. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi, kuesioner dan diskusi kelompok fokus terhadap pengelola jurusan/PS, pimpinan sdekanat, mahasiswa manajemen dan
stake holders yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Jurusan/PS manajemen memilik kekuatan pada keilmuan manajemen SDM, keuangan dan pemasaran, softskill mahasiswa bidang akademis dan non akademis, pengelolaan dan dukungan keuangan serta kerjasama dengan asosiasi, instansi dan industri sedangkan kelemahannya nilai akreditasi jurusan/PSan B, kurangnya kerjasama baik nasional maupun internasional, porsi sumber pendanan dari mahasiswa, dan karya dosen masih. Aspek peluangprogram studi dengan semakin bertumbuhan industri dan perbankan, ketersediaan dana hibah penelitian, pengabdian, publikasi ilmiah, UU guru dan dosen, UU pendidikan Nasional, KKNI, Standar Nasional Pendidikan, dan kebijakan masyarakat ekonomi ASEAN sedangkan aspek ancaman: persaingan antar program studi manajemen, kualsifikasi dosen dan tuntutan pengguna lulusan.2)Pengembangan kurikulum jurusan/PSberbasis KKNI mensyaratkan: penyusunan deskripsi capaian pembelajarannya, kurikulum, pelaksanaan, dan pengevaluasian pelaksanaannya serta sistem penjaminan mutu internal 3)Tata kelola jurusan/PSberbasis KKNI menyangkut: organisasi, kepemimpinan, dan pengelolaan SDM, keuangan, sarana dan prasarana,kerjasama dan keberlanjutan program kegiatan dan jurusan/PS manajemen
Kata Kunci: Tata kelola program studi dan KKNI
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam era globalisasi ini,
membawa perubahan yang sangat
besar pada segala aspek kehidupan.
Perguruan Tinggi merupakan suatu
lembaga pendidikan yang mau tidak
mau, suka tidak suka, siap tidak siap harus ikut “bertarung” menghadapi integrasi dan globalisasi ekonomi
tersebut. Ketersediaan sumber daya
manusia yang unggul dan produktif
(skilled labor) berbasis pengetahuan
(knowledge based economy) mutlak
diperlukan untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Tuntutan kompetensi
ini mengharuskan pemerintah
mengembangkan dan menetapkan
kurikulum berstandar Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
pada setiap satuan pendidikan.
Kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan
penyelenggaraan suatu program studi
untuk mengatur capaian
pembelajaran, bahan kajian, proses
dan penilaian lulusannya (Permen
780
Selanjutnya kurikulum berbasis KKNIdikembangkan sebagai kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi
yang dapat menyandingkan,
menyetarakan dan mengintegrasikan
antara bidang pendidikan, bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Penyelenggaraan pendidikan
tinggi merupakan suatu proses sistem
yang memiliki empat elemen pokok
yaitu: masukan, proses, luaran, dan
outcome. Oleh karena itu
penyelenggaraan sistem pendidikan
yang baik harus didukung dengan tata
kelola yang baik pula. Sistem tata
kelola yang baik menyangkut:
organisasi yang sehat, pengelolaan
yang transparan dan akuntabel,
ketersediaan rencana pembelajaran
dalam bentuk dokumen kurikulum
yang jelas, kemampuan dan
keterampilan sumberdaya manusia di
bidang akademik dan non-akademik
yang handal dan profesional,
ketersediaan sarana-prasarana dan
fasilitas belajar yang memadai serta
lingkungan akademik yang kondusif.
Namun kenyataannya,
perubahan kurikulum seringkali
hanya fokus pada pengubahan
dokumen saja, tanpa mensyaratkan
bagaimana tata kelola implementasi
perubahan kurikulum tersebut pada
tataran jurusan/PS/program studi
yang bersentuhan langsung dengan
mahasiswa sebagai subyek dan obyek
kurikulum. Kondisi ini terjadi karena
kurikulum dipandang sebagai elemen
input saja, padahal kurikulum
merupakan: kebijakan manajemen
yang menentukan arah dan tujuan
pendidikan, filosofi yang mewarnai
penyelenggaraan iklim akademik
tertentu, pola pembelajaran,iklim yang
terbentuk dalam mencapai tujuan
pembelajaran, rujukan kualitas dan
ukuran keberhasilan lulusan dalam
masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut,
pengembangan model tata
kelolajurusan/PS sangat penting
dilakukan untuk
mengoperasionalisasikan tujuan
kurikulum berbasis KKNI melalui
identifikasi potensi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman
serta kebutuhan tata kelola program
studi dalam mengimplementasikan
kurikulum berbasis KKNI.
KAJIAN PUSTAKA
Kurikulum berbasis KKNI
Kurikulum pendidikan
merupakan suatu proses implementasi
sumber, proses pembelajaran, peserta
didik, asesmen dan hubungan peserta
didik dengan lingkunganyang
menentukan kualitas dari lulusannya.
berlandaskan filosofis, teoritis dan
yuridis. Landasan filosofis kurikulum
ditujukan untuk mengembangkan
seluruh potensi peserta didik menjadi
manusia yang mempunyai kecerdasan
spiritual, kecerdasan hati, kecerdasan
intelektual, kecemerlangan akademik
melalui instructional effect dan
nurturant effect sehingga dapat
berpartisipasi dalam membangun
kehidupan masyarakat dan negara
yang lebih baik (experimentalis mand
social reconstructivism). Selain itu,
landasan teoritisnya menunjukkan
standar pendidikan (standard
-basededucation) dan standar
kompetensi (competency- based
curriculum) dengan mengacu pada
standar nasional. Sedangkan landasan
yuridisnya adalah: (1) UUD Negara RI
Tahun 1945; (2) UU Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional; (3) UU Nomor 17 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta
segala ketentuan yang dituangkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional; (4) PP Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan PP Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas PP Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan; (5) UU Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen; (6)
Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun
2012 tentang KKNI; (7) UU Nomor 12
Tahun 2012 tentang PT; (8) PP RI
Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi; (9)
Permenristekdikti RI Nomor 44 tahun
2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
Tata Kelola Jurusan/ Program Studi
Manajemen adalah suatu proses
pemberdayaan dan penggunaan
sumber daya fisik dan manusia yang
ada dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Jackson dan Musselman
(2001) mendeskripsikan manajemen
sebagai suatu proses perencanaan,
penggorganisasian, pengkoordinasian,
pengarahan dan pengendalian sumber
daya organisasi agar dapat mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.
Pencapain tujuan secara efektif dan
efisien menunjukkan organisasi
mampu mendapatkan sumber daya
dan mengelolanya secara optimal
dalam mencapai tujuan organisasi.
Oleh karena itu, dalam mencapai
tujuan menghasilkan lulusan sesuai
dengan persyaratan KKNI,
jurusan/PS/program studi harus
mampu mengelola seluruh
sumberdayanya secara efektif dan
782
METODE PENELITIANDesain penelitian ini adalah
penelitian pengembangan yang terdiri
dari . lima tahapan kegiatan yaitu:
Analyze, Design, Develop, Implement
dan Evaluate (Ibrahim,
2011).Penelitian ini dilakukan pada
jurusan/PS manajemen fakultas
ekonomi Undiksha. Adapun responden
penelitian ini adalah: 1) seluruh dosen
dan pengelola di Jurusan/PS
Manajemen, pimpinan Fakultas
Ekonomi. 2) mahasiswa Jurusan/PS
Manajemen dan stake holder terkait
yang ditetapkan dengan teknik
stratified random sampling dandengan
jumlah yang proporsional untuk
masing-masing strata sedangkan
stakeholder ditentukan dengan teknik
purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dengan
wawancara terstruktur, dokumentasi,
observasi, kuesioner dan diskusi
kelompok fokus (focus group
discussion) kemudian data dianalisis
secaradeskriptif dan kritis untuk
memilih dan memilahnya sebagai
dasar pengembangan model tata
kelola jurusan/PS berbasis KKNI.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemberlakuan Perpres No. 08
tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
khususnya Pasal 29 ayat (1), (2) dan
(3) telah berdampak pada kurikulum
dan pengelolaannya pada setiap
program. Kurikulum yang pada
awalnya mengacu pada pencapaian
kompetensi menjadi mengacu pada
capaian pembelajaran (learning
outcome). Kompetensi adalah
akumulasi kemampuan seseorang
dalam melaksanakan suatu deskripsi
kerja secara terukur melalui asesmen
yang terstruktur, mencakup aspek
kemandirian dan tanggung jawab
individu pada bidang kerjanya.
Sedangkan capaian pembelajaran
(learning outcome) merupakan
internalisasi dan akumulasi
pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
kompetensi yang dicapai melaui
proses pendidikan yang terstruktur
dan mencakup suatu bidang
ilmu/keahlian tertentu atau melalui
pengalaman kerja.
1) Analisis Kekuatan, Kelemahan,
peluang dan Ancaman
Jurusan/PS/ PS Manajemen.
Penilaian secara komprehensif
dan mendalam diidentifikasi: 1) aspek
kekuatan (strengths)terdiri dari:
memiliki keunggulan spesifik di
bidang manajemen sumber daya
manusia, keuangan dan pemasaran,
pengembangan softskill mahasiswa
berdasarkan grand design softsklii
akademis dan non akademis,
pengelolaan dan dukungan keuangan
yang baik, dan kerjasama yang
industri. 2) aspek kelemahannya
adalah: nilai akreditasi B, terbatasnya
kerjasama baik nasional maupun
internasional, komposisi pendanaan
program sebagian besar masih dari
mahasiswa, dan karya doson untuk
mendapatkan HAKI masih sangat
kurang 3) aspek peluang adalah:
semakin bertumbuhan industri dan
perbankan, ketersediaan dana hibah
penelitian dan pengabdian serta
publikasi ilmiah yang memadai,
kebijakan pemerintah berbasis mutu
seperti UU guru dan dosen, UU
pendidikan Nasional, KKNI, Standar
Nasional Pendidikan, dan kebijakan
masyarakat ekonomi ASEAN, dan 4)
apek ancaman adalah: adanya
persaingan antar program studi
manajemen, regulasi tentang
peningkatan kualifikasi dosen,
tuntutan pengguna lulusan terhadap
nialai akreditasi prodi A.
Berdasarkan analisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman
maka dirumuskan sasaran
pengembangan program studi
manajemen adalah 1) peningkatan
kualitas input (mahasiswa baru) 2)
peningkatan kualitas PBM 3)
peningkatan daya saing lulusan4)
peningkatan kualitas riset
5)peningkatan kualitas pengabdian
pada masyarakat 6) peningkatan
kualitas SDM 7) pengembangan
manajemen program studi karena
berbagai program yang direncanakan
tidak akan berhasil tanpa adanya
sistem pengelolaan program studiyang
baik dengan salah satu indikator
penting kualitas pengelolaan program
studi adalah nilai akreditasi. 8)
peningkatan kerjasama dengan PT,
pemerintah dan pihak swasta.
2) Kebutuhan Pengembangan
Kurikulum Program studi
Berbasis KKNI
Permendikbud No. 73 Tahun
2013, Pasal 10 ayat 4 mengamanatkan
setiap program studi wajib: 1)
menyusun deskripsi capaian
pembelajarannyadengan mengacu
pada KKNI, 2) menyusun kurikulum,
melaksanakan, dan mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum dengan
mengacu pada KKNI, dan 3)
mengembangkan sistem penjaminan
mutu internal untuk memastikan
terpenuhinya capaian pembelajaran
program studi. Terdapat dua kata
kunci untuk mengkaitkan antara
kurikulum dengan KKNI yaitu capaian
pembelajaran (learning outcomes) dan
kualifikasi lulusan. Pengemasan
capaian pembelajaran ke dalam
jenjang kualifikasi KKNI sangat
penting untuk menyandingkan
maupun penyetaraan kualifikasi dan/
rekognisi antara tingkat pendidikan
dan/tingkat pekerjaan. Selain itu,
pengemasan capaian pembelajaran ke
784
keperluanharmonisasi dan kerjasamasaling pengakuan kualifikasi antar
negara lain,baik secara bilateral
maupun secara multilateral.
Hasil analisis kekuatan.
Kelemahaan, peluang dan ancaman,
tracer study dan labor market signals
merupakan dasar dalam menentukan
tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
kemudian dijabarkan ke dalam mata
kuliah yang selanjutnya dilengkapi
dengan bahan ajarnya (dalam wujud
silabus dan kelengkapannya).
Sejumlah mata kuliah ini disusun tiap
didasarkan pada struktur atau logika
urutan sebuah IPTEKS dan urutan
tingkat kerumitan suatu ilmu
(kurikulum berbasis isi (
content-basedcurriculum). Selanjutnya,
pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) berorientasi pada
kompetensi yang harus dimiliki oleh
suatu lulusan program pendidikan
untuk memnuhhi kebutuhan
masyarakat. Hal inilah sebagai dasar
penyusunan kurikulum berbasis
KKNI.
Tahapan penyusunan kurikulum
berbasis KKNI adalah (1) penyusunan
profil lulusan, (2) penetapan
kompetensi lulusan yang diwujudkan
dalam capaian pembelajaran (3)
penentuan bahan kajian yang terkait
dengan bidang IPTEKS program studi,
(4) penetapan kedalaman dan
keluasan kajian (sks) (5) pemetaan
berbagai bahan kajian kedalam mata
kuliah, (6) mendistribusikan mata
kuliah tiap semester, (7)
pengembangan rancangan
pembelajaran (8) pemilihan metode
pembelajaran yang tepat untuk
mencapai kompetensinya.
Penetapan profil lulusan
mengacu pada peran yang diharapkan
dapat dilakukan lulusan program
studi di masyarakat atau dunia kerja.
Perumusan Capaian Pembelajaran
(CP) menunjukkan deskripsi
kualifikasi pada setiap jenjang KKNI
dinyatakan sebagai CP yang
mencakup aspek-aspek pembangun
jati diri bangsa, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi,
kemampuan untuk melakukan kerja
secara bermutu, wewenang dan
kewajiban sesuai dengan level
kualifikasinya.. Rumusan CP disusun
dalam 4 unsur yaitu sikap dan tata
nilai, kemampuan kerja, penguasaan
pengetahuan, serta wewenang dan
tanggung jawab. Keberagaman format
CP sesuai dengan karakteristik
program, namun fungsinya tetap
sebagai penciri atau pembeda program
studi yang dituliskan pada Surat
Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Selanjutnya pembentukan mata
kuliah dengan menganalisis kedekatan
bahan kajian dan kemungkinan
efektivitas pencapaian kompetensi dan
3) Kebutuhan Tata Kelola
Jurusan/PS sesuai dengan KKNI
Pencapaian tujuan kurukulum
KKNI tersebut mempersyaratkan
suatu tata kelola jurusan/PS yang
memadai.
a) Aspek Organisasi
Struktur organisasi
jurusan/PSstudi terdiri dari ketua
jurusan/PS, sekretaris jurusan/PS
dan pengelola laboratorium. Struktur
organisasi dan tata kelola
jurusan/PS/program studi sebagai
unit pelaksana teknis pada suatu
lembaga pendidikan. Struktur
organisasi ini menunjukkan tugas dan
tanggung jawab masing-masing pihak
pada suatu organisasi.
b) Aspek kepemimpinan
Organisasi jurusan/PS
manajemen dipimpin oleh ketua
jurusan/PS/program studi
manajemen dan dibantu oleh
sekretaris jurusan/PS/program studi
Manajemen. Laboratorium program
studi dipengang seorang pengelola
laboratorium yang berkoordinasi
dengan ketua program studi
Manajemen. Dalam operasionalnya,
jurusan/PS manajemen didukung oleh
supporting unit seperti bagian
perpustakaan, bagian administrasi
akademik, umum dan keuangan yang
dipangku oleh tenaga non-akademik
setingkat kepala bagian, kepala seksi
dan pelaksana.
c) Aspek pengelolaan
Sistem pengelolaan program
studi didasarkan pada Rencana Induk
Pengembangan dan Rencana Strategis
Institusi, Rencana Strategis Program
Studi, Job Description, Standar Mutu
Akademik, Sasaran Mutu, Program
Kerja. Pada tahapan awal, program
studi melakukan perencanaan
program kerja dan sasaran mutu
setiap awal tahun akademik mengacu
pada RIP dan Renstra yang telah
ditetapkan. Program kerja ini
kemudian disosialisasikan kepada
seluruh dosen program studi agar
dapat diimplementasikan. Penyusunan
program kerja melibatkan dosen
secara langsung untuk menetapkan
dosen pengampu mata kuliah, seminar
dan ujian akhir program mahasiswa,
rencana yudisium, penyelenggaraan
kegiatan seminar, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat,
pengembangan staf melalui studi
lanjut maupun dengan
mengikutsertakan dosen melalui
seminar, lokakarya, pelatihan dan
sertifikasi profesi yang
diselenggarakan oleh organisasi
profesi secara koordinatif dengan
pihak fakultas. Program studi juga
menyelenggarakan pelatihan,
workshop terkait dengan
786
teknologi pembelajaran maupunkonten mata kuliah. Pengelolaan mutu
internal pada tingkat program studi
seperti peninjauan terhadap
kurikulum, monitoring dan evaluasi
proses pembelajaran, peninjauan
capaian sasaran mutu program studi,
peninjauan capaian performance
appraisal (PA) dosen, peninjauan
umpan balikan dari mahasiswa dapat
dilakukan setiap akhir semester.
Evaluasi terhadap program kerja
secara keseluruhan juga dilakukan
melalui mekanisme audit internal di
bawah kontrol Unit Penjaminan Mutu
lembaga. Hasil monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program
ditindak lanjuti melalui mekanisme
rapat evaluasi atau rapat koordinasi
setiap akhir semester. Monitoring ini
dilakukan untuk melihat
ketercapaian, hambatan/masalah
yang dihadapi, tindak lanjut perbaikan
apabila sasaran mutu yang
diharapkan tidak sesuai dengan
target. Hasil peninjauan sasaran mutu
ini kemudian disampaikan kepada
Pembantu Ketua Bidang Akademik
dan selanjutnya akan didiskusikan
dalam rapat koordinasi dan rapat
pleno bersama Pimpinan. Performance
Appraisal (PA) adalah sarana penilaian
kinerja pegawai (baik dosen maupun
karyawan) yang meliputi Core
Competency, Managerial Competency
dan Technical Competency. Untuk PA
dosen dinilai berdasar core competency
dan technical competency (meliputi
Tridharma PT).Kemudian untuk hasil
PA secara keseluruhan menjadi acuan
program studi dalam melakukan
perbaikan dan pengembangan bagi
dosen pada tahun berikutnya.
Tata kelola jurusan/PS program
studi menyangkut : 1) Aspek SDM
sebagai faktor utama penentu kualitas
program studi adalah kompetensi
dosennya. Program studi Manajemen
diharapkan secara berkesinambungan
melaksanakan program
pengembangan dosen dengan
menempuh studi lanjut jenjang S3 2)
Aspek Keuanganmenyangakut
penyusunan rencana kerja dan
anggaran oleh program studi
Manajemen dilaksanakan secara
partisipatif kemudian diusulkan
kepada pimpinan untuk
menumbuhkan komitmen dan
kebersamaan dalam mencapai tujuan.
Pengajuan dana dilakukan ketika
kegiatan akan dilaksanakan dan
pertanggungjawaban keuangan
dilakukan paling lambat satu minggu
setelah kegiatan berlangsung 3) Aspek
Sarana dan Prasarana, menyangkut
gedung perkuliahan merupakan
prasarana untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran.
Prasarana untuk menjalankan
kegiatan akademik dan non akademik
yang memedai guna mendukung
proses pendidikan pengajaran, selain
itu, jurusan/PS manajemen
membutuhkan prasarana penunjuang
lainnya, seperti ruang program studi,
ruang administrasi, ruang dosen,
ruang perpustakaan, ruang
pertemuan, ruang kegiatan
mahasiswa. Khusus untuk ruang
laboratorium jurusan/PS /PS
Manajemen memerlukan Lab. Pasar
Modal, Lab Bank, Lab. Pemasaran,
Lab. SDM, Lab. Kewitausahaan, Lab.
Komputer yang memadai 4) Aspek
kerjasamaprogram studi manajemen
dapat dilakukan dengan berkoordinasi
denganUnit Kerjasama di bawah
koordinasi Wakil Rektor IV lembaga
baik untuk kerjasama dibidang
akademik, kemahasiswaan, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat
5)Aspek keberlanjutan dilakukan
dengan (1)peningkatan animo calon
mahasiswaprogram studi manajemen
dapat melakukan promosi ke SMU dan
SMK dengan menwarkan
program-program unggulan program-program studi baik
menyangkut proses penyelengaraan
pendidikan maupun jenjang karirnya
(2)peningkatan mutu manajemen
dengan melakukan continous
improvement melalui audit internal
dan audit eksternal setiap 6 bulan
sekali. (3) peningkatan mutu lulusan
melalui: pengembangan: metode
pembelajaran yang berbasis
mahasiswa, pengembangan kurikulum
yang mengintegrasikan materi-materi
sertifikasi profesi pada matakuliah,
pemanfaatan fasilitas laboratorium
dan integrasi softskills melalui metode
pembelajaran. (4) peningkataan
pelaksanaan dan hasil kerjasama
kemitraan melalui forum kemitraan
dan kerjasama dengan perusahaan
yang konsisten memberikan masukan
untuk pengembangan kurikulum dan
metode pembelajaran.(5) peningkatan
upaya dan prestasi memperoleh dana
hibah kompetitifbaik mahasiswa
maupun dosennya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kurikulum pendidikan
merupakan suatu proses implementasi
sumber, proses pembelajaran, peserta
didik, asesmen dan hubungan peserta
didik dengan lingkungan yang
menentukan kualitas dari lulusannya.
Permendikbud No. 73 Tahun 2013,
mengamanatkan setiap program studi
wajib mendeskripsikan capaian
pembelajarannya. menyusun
kurikulum, melaksanakan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum,
dan mengembangkan sistem
penjaminan mutu internal dengan
mengacu pada KKNI.
Analisis mendalam terhadap
aspek kekuatan, kelemahaan, peluang
dan ancaman, tracer study dan labor
788
menentukan tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan kemudian
dijabarkan kedalam mata kuliah yang
dilengkapi dengan bahan ajarnya
(dalam wujud silabus dan
kelengkapannya). Pencapai tujuan
pendidikan dengan mengacu pada
KKNI dalam proses
pengimplementasiannya
mensyaratkan pula adanya tata Kelola
program studi untuk menjamin dan
keberlangsungan program kegiatan,
pencapaian tujuan kurikulum dan
program studiyang menyangkut
Organisasi, Kepemimpinan, dan
Pengelolaan, Sumber Daya Manusia,
keuangan , sarana dan prasarana ,
kerjasama dan keberlanjutan program
dan jurusan/PSan/PS.
Perlu adanya kerjasama diantara
anggota organisasi yaitu pengelola,
dosen, mahasiswa dan pimpinan
lembaga untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan sesuai dengan
kurikullum berbasis KKNI secra tepat
dan berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Basic Framework for Higher Education development KPPTJP IV (2003-2010).(2003). Diakses 4 November 2013, dari
http://archive.web.dikti. go.id
Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi: Sebuah Alternatif Penyusunan Kurikulum. (2008). Diakses 4 November 2013, dari
http://www.dikti.go.id/files/atur /PanduanKBK-Dikti2008.pdf.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.2014.Panduan
Penyusunan Capaian
Pembelajaran Lulusan Program Studi. Jakarta: Dirjen Dikti.
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2014. Kurikulum Perguruan Tinggi Sesuai KKNI. Jakarta: Dirjen
Gerakan Mutu dalam Pendidikan Tinggi. (t.t). Diakses 4 November 2013, dari http://www. unhas.ac.id
Higher Education Long Term Strategy HELTS 2003 2010.(). Diakses 4 November 2013, dari
http://www.unhas.ac.id
International Standard Classification of Occupations Structure, Group Definitions and Correspondence Tables.(2012). Diakses 4 November 2013, dari
http://www.ilo.org
International Standard Classification of Education (ISCED).(2012). Diakses 4 November2013,pada
http://www.uis.unesco.org
Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomot 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Meeting Basic Learning Needs: A Vision for 1990s.(1990). Diakses 2013, dari 4 November
Report to UNESCO for the International Commision on Education for the Twenty-First Century (1996). Dakses 4 November 2013 pada
http://www.unesco.org/educatio n/ pdf/15_62.pdf.
Strategi Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (SPT-JP atau HELTS), 2003-2010.(2004). Diakses 4 November 2013.
Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomot 232/U/2000 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.