TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI BAGIAN MODAL USAHA
PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI PALEMBANG
MENGGUNAKAN
BALANCED SCORECARD
Marwati
1), Nining Ariati
2), Suzan Agustri
3)1), 2 ,3)
Program StudiSistem Informasi Universitas Indo Global Mandiri Jl. Jend. Sudirman No. 629 KM.4 Palembang Kode Pos 30129
Email : Marwati.1594@gmail.com1), niningariati76@gmail.com2), zuzanoid@gmail.com3)
ABSTRACT
A good information technology governance is an important part that needs to be done before applying the information technology in the Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), due to the presence of information technology governance practicable to identify the important things that need to be considered in applying Information technology. This study uses a balanced scorecard method which proposed two factors that affect information technology governance in the financial section of Palembang SMEs which includes capital variable and wages variable. Test conducted research variables by distributing questionnaire to 100 SMEs and 98 respondent valid. Based on the results of data processing using SPSS 21.0, the important thing to note in information technology governance is capital variable. This is evidenced from the results of t-test showed a significant correlation of variable capital to information technology governance, while assuming that the wage variable influence on the governance of information technology cannot be accepted. In this case, SMEs especially micro-enterprises need to have a workforce in order to improve and develop the business undertaken. Based on that case, information technology need to be developed as a support to help manage labor wages.
Keyword:IT Governance, Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), Balanced Scorecard
1. Pendahuluan
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar karena teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi [1]. Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini menjadikannya instrument penting yang wajib digunakan dalam persaingan. Hampir semua bidang kehidupan telah memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu (tool) dalam bekerja dan berusaha. Tetapi investasi dibidang teknologi informasi menelan biaya yang tidak sedikit, hal ini dapat diartikan bahwa untuk setiap investasi teknologi informasi yang dilakukan haruslah dapat meningkatkan kinerja. Sebab jika tidak, maka invenstasi menjadi sia–sia dan tidak berdampak positif bagi kemajuan sebuah organisasi perusahaan.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi.Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini [2].
Potensi UMKM hingga sejauh ini, belum cukup tergarap dengan maksimal, sebaliknya banyak pelaku kegiatan UMKM (pemilik) justru sering mengalami permasalahan, sehingga UMKM memerlukan adanya perhatian akan kebutuhan informasi dan penanganan keuangan yang sangat tepat agar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, salah satunya didukung oleh peranan teknologi informasi sebagai alat pengolahan data. UMKM harus senantiasa mampu memprediksikan agar teknologi informasi yang diterapkan tersebut dapat menjaga kelangsungan organisasi usahanya agar terus berkembang.
bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan tambahan nilai bisnis, melalui penyeimbangan keuntungan dan resiko TI beserta proses-proses yang ada di dalamnya [3]. Banyak UMKM yang tidak memperhatikan hal terpenting yang didapat dari tata kelola teknologi informasi ini sehingga tidak membantu penyelesaian masalah internal maupun eksternal dalam UMKM khususnya di bagian keuangan yang mengakibatkan kinerja sistem tersebut menurun.
Berdasarkan hal tersebut perlu untuk diteliti hal terpenting apa yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teknologi informasi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan teknologi informasi tersebut dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru yang mengintergrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan [4].
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat penting dari penerapan tata kelola teknologi informasi dan menentukan “bagaimana tata kelola teknologi informasi yang baik menggunakan Balanced Scorecard dan juga melakukan identifikasi hal terpenting menerapkan teknologi informasi?”
Hasil penentuan tata kelola teknologi informasi yang baik dan hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teknologi informasi ini diharapkan dapat memotivasi para pengusaha untuk memperhatikan tata kelola dalam menggunakan teknologi informasi, dapat dijadikan sebagai saran bagi pihak UMKM untuk mendukung dan menciptakan tata kelola teknologi informasi yang baik dan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian-penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teknologi informasi.
Berikut ini merupakan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Perumusan Masalah
Pada tahap ini, dicari dan ditetapkan pokok permasalahan yang akan diteliti, kemudian merumuskan pertanyaan penelitian (research question).
2. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan pencarian berbagai pustaka, riset terkait, dan teori-teori terkait yang akan digunakan dalam penelitian ini.
3. Melakukan Uji Keterbacaan
Setelah melakukan Pemanfaatan Framework Balanced Scorecard Studi Pustaka ke dalam Model UMKM, selanjutnya melakukan uji keterbacaan melalui penyebaran questionnaire awal kepada beberapa pelaku UMKM.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini juga dilakukan melalui penyebaran questionnaire kepada para pelaku UMKM dengan total respondent 100 orang.
5. Pemanfaatan Framework Balanced Scorecard Studi Pustaka ke dalam Model UMKM
Terdapat enam tahapan dalam menyusun balanced scorecard [5].
a. Menilai Fondasi Organisasi
Penilaian fondasi organisasi meliputi analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman terdapat organisasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan SWOT analysis.
b. Menetapkan Visi Perusahaan
Visi diperlukan dalam sebuah organisasi untuk menumbuhkan pemotivasian personil. Visi organisasi dijabarkan kedalam ukuran-ukuran kinerja.
c. Membuat Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi menunjukkan bagaimana tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi.
d. Membangun Strategi Bisnis
Strategi merupakan pernyataan apa yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai keberhasilan. e. Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja (performance) berarti memantau dan mengukur kemajuan yang sudah dicapai atas tujuan-tujuan strategis yang telah diciptakan.
f. Menyusun Inisiatif
Inisiatif merupakan program-program yang harus dilakukan untuk memenuhi salah satu atau berbagai tujuan strategis. Sebelum menetapkan inisiatif, yang harus dilakukan adalah menentukan target. Target merupakan suatu tingkat kinerja yang diinginkan.
6. Pengolahan dan Analisa Data
Metode analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari questionnaire respondent pada penelitian ini adalah dengan menggunakan software SPSS versi 21.0.
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah bukti bahwa instrument, teknik atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan [6].
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keandalan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan, suatu instrumen dikatakan reliabilitas apabila memiliki koefisien reliabilitas sebesar > 0,6 [7].
c. Uji t
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independent secara individual dalam menerangkan variabel dependent[8].
7. Kesimpulan
Setelah semua data diolah dan dianalisis, maka selanjutnya melakukan penarikan kesimpulan.
2. Pembahasan
Rancangan Penelitian
yang merupakan penjabaran rumusan masalah untuk menganalisis hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penerapan teknologi informasi. Pada setiap item questionnaire, seluruh respondent diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan yang paling sesuai menurut mereka. Questionnaire ini disusun dengan skala likert 1-5 yang biasa digunakan.
Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu: variabel bebas yang digunakan yaitu Modal Usaha (X1) dan Upah (X2), sedangkan variabel terikat yaitu Teknologi Informasi (Y).
Populasi dan Sample
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh pelaku UMKM yang termasuk dalam kategori usaha Retail, Souvenir dan Makanan yang ada di Palembang.
Data perkembangan UMKM di kota Palembang tahun 2015 menyatakan bahwa jumlah UMKM di Kota Palembang adalah sebanyak 35.244 unit usaha, namun tidak semuanya usaha-usaha pada kategori mikro dan kecil terdaftar pada Disperindagkop. Sedangkan penelitian ini lebih difokuskan pada usaha mikro. Dikarenakan tidak diperoleh data yang jelas mengenai jumlah populasi sasaran, maka untuk menentukan besarnya sample yang diambil pada penelitian ini adalah menggunakan sample size dari teori Tabachnick, & Fidell (2007) [9].
N > 50 + 8 m
m = ∑ variabel independent N > 50 + (8×2) = 50 + 16 = 66
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh jumlah sample yang baik digunakan pada penelitian ini adalah 66 atau lebih. Jumlah ini juga memenuhi kriteria Rank Spearman menurut Roscoe ukuran sample untuk populasi yang besarnya tidak diketahui adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian [10]. Namun pada penelitian ini, questionnaireakan dibagikan kepada 100 respondent untuk menghindari kemungkinan tidak kembalinya atau tidak lengkapnya questionnaire(distorsi) oleh respondent. teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling.
Deskripsi Sample Penelitian
Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling.
Data pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan questionnaire secara acak kepada 100 respondent yang berada di tiga kecamatan dari dua belas kecamatan yang ada di wilayah Seberang Ilir Sumatera Selatan yaitu, Ilir Timur I, Ilir Timur II dan Sukarami yang termasuk dalam kategori makanan, souvenir dan retail. Pendistribusian questionnaire dilakukan dengan mendatangi secara langsung respondent yang berada di tiga wilayah kecamatan tersebut yang menjadi lokasi pengambilan uji coba dan membagikannya kepada respondent.
Tabel 1. Ikhtisar distribusi dan pengembalian
questionnaire
No Keterangan Jumlah
Questionnaire Persentase
1 Distribusi
Questionnaire 100
100%
2 Questionnaire yang kembali 100
100%
3 Questionnaire yang cacat 2
2%
4
Questionnaire yang layak di olah
98
98%
N sampel = 98
RespondentRate = (98/100) X 100% = 98 %
Adapun hasil penilaian respondent dari penyebaran questionnaire yang dilakukan, dengan pilihan jawaban pernyataan yang di berikan yaitu, STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), N (Netral), S (Setuju) dan SS (Sangat Setuju). Hasil penilaian respondent questionnaire yang dihasilkan menunjukkan bahwa variabel teknologi informasi dan modal usaha memiliki persentase yang baik dari total penilaian respondent yang setuju. Adapun vatiabel upah sebagian besar respondent memilih kategori netral karena ruang lingkup utama penelitian adalah usaha mikro dimana sebagian besar usaha mikro tidak memiliki tenaga kerja.
Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi Rank Spearman karena data yang diperoleh adalah berupa data ordinal yang diperoleh dari questionnaire dengan jenis penilaian menggunakan skala likert.
Berdasarkan hasil uji validitas di atas, tidak ada indikator variabel yang korelasinya tidak signifikan atau tidak valid. Suatu indikator variabel dapat dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel (r hitung>r tabel). R tabel pada uji coba instrumen adalah 0,199 (N=98, taraf signifikan 0,05).
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, tidak ada indikator variabel yang korelasinya tidak signifikan atau tidak valid. Suatu indikator variabel dapat dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel (r hitung>r tabel). R tabel pada uji coba instrumen adalah 0,199 (N=98, taraf signifikan 0,05).
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Croanbach’s Alpha Ket
Teknologi Informasi
0,868 Reliable
Modal Usaha 0,876 Reliable
Upah 0,888 Reliable
Dari hasil uji reliabilitas di atas, ketiga variabel dapat dinyatakan reliable karena koefisien alphanya berada diatas 0,6.
c. Uji t (Regresi Linear Berganda)
Hipotesis yang diduga dalam penelitian ini berkaitan dengan apakah variabel modal usaha (X1) dan upah (X2) berpengaruh signifikan terhadap tata kelola teknologi informasi (Y). Untuk menguji hipotesis yang digunakan analisis regresi berganda.
Suatu hubungan variabel dapat dikatakan berpengaruh secara signifikan jika nilai t hitung > t tabel. Nilai t tabel pada penelitian ini adalah sebesar 1,661 dengan N= 98, atau nilai Signifikasi < taraf signifikan sebesar 5% (0.005).
Tabel 4. Nilai Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pada Tabel hasil pengujian hipotesis di atas, terlihat angka signifikasi sebesar 0,000 yang menyatakan terdapat pengaruh antara variabel modal usaha terhadap tata kelola teknologi informasi. Dengan angka tersebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis dapat dibuktikan, karena tingkat signifikasi jauh berada di bawah 0,005 yang menandakan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel modal usaha terhadap tata kelola teknologi informasi, hal tersebut berarti menyatakan H1 Signifikan. Sedangkan hasil pengujian H2, terlihat angka signifikasi sebesar 0,409 yang menyatakan tidak ada pengaruh antara variabel modal usaha terhadap tata kelola teknologi informasi. hal tersebut berarti menyatakan H2 Tidak Signifikan.
Gambar 2. Model Akhir Penelitian
Menyusun Balanced Scorecard
Terdapat enam tahapan dalam membangun atau menyusun balanced scorecard yaitu:
A. Menilai Fondasi Organisasi
Langkah pertama dalam menyusun balanced scorecard adalah melakukan penilaian atas fondasi organisasi yaitu UMKM khususnya usaha mikro yang meliputi analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman.
1. Kekuatan
a. Memiliki pertumbuhan pendapatan yang meningkat
Berdasarkan data yang diperoleh dari respondent UMKM dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar dari usaha yang mereka jalani adalah usaha yang banyak diminati oleh kalangan masyarakat sehingga berdampak positif bagi pendapatan yang diperoleh dari penjualan yang menigkat.
b. Memiliki lokasi tempat usaha yang strategis Sebagian besar lokasi tempat para pelaku UMKM mendirikan usaha adalah tempat yang mudah dijangkau masyarakat baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum sehingga menambah minat bagi para konsumen untuk berkunjung.
2. Kelemahan
a. Keterbatasan dalam modal usaha
bersumber dari modal sendiri berdasarkan hal tersebut mereka bergantung pada pendapatan yang dimiliki agar usaha mereka terus berkembang
b. Keterbatasan keterampilan
Sebagian pelaku UMKM khususnya usaha mikro memiliki keterampilan yang terbatas karena sebagian besar pendidikan mereka kurang sehingga akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha mereka, misalnya dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. Seperti diketahui bahwa teknologi informasi cenderung memiliki dampak yang positif misalnya dalam hal promosi, perolehan informasi dan masih manfaat lainnnya.
c. Keterbatasan tenaga kerja
Sebagian besar usaha mikro tidak memiliki tenaga kerja sehingga dapat mempengaruhi produktvitas kerja.
3. Kesempatan
a. Bahan baku yang selalu tersedia
Sebagian besar usaha mereka adalah usaha yang bahan bakunya mudah dijangkau dan selalu tersedia sepanjang waktu.
b. Pertumbuhan permintaan masyarakat meningkat Permintaan masyarakat meningkat terhadap produk dan pelayanan yang ditawarkan dikarenakan usaha yang dijalani banyak diminati oleh kalangan masyarakat.
4. Ancaman
a. Banyaknya pesaing baru yang menawarkan produk yang sama
b. Perubahan keinginan konsumen yang cepat c. Semakin berkembang permintaan dan
penawaran produk pengganti. B. Menetapkan Visi Perusahaan
Visi diperlukan dalam sebuah organisasi untuk menumbuhkan motivasi. Sebagian besar UMKM khususnya usaha mikro memiliki visi untuk meningkatkan pendapatan mereka agar dapat usaha yang dijalani dapat terus berkembang.
C. Membuat Tujuan Organisasi
Berdasarkan data yang ada dan hasil questionnaire dari berbagai UMKM yang ada di tiga kecamatan di Sumatera Selatan, maka langkah selanjutnya dari proses perancangan balanced scorecard, yaitu penentuan tujuan organisasi di dalam setiap perspektif, dapat dilaksanakan. Adapun tujuan organisasi tiap-tiap perspektif pada UMKM khususnya usaha mikro adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pendapatan
Didasarkan pada tingkat keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan produk-produk dikurangi dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku UMKM.
2. Meningkatkan pangsa pasar
Didasarkan pada jumlah pelanggan yang dapat dipertahankan dan meningkatnya jumlah pelanggan.
3. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Didasarkan pada seberapa jauh kemampuan tenaga kerja dalam bekerja menghasilkan suatu produk/jasa.
D. Membangun Startegi Bisnis
Adapun strategis bisnis tiap-tiap perspektif pada UMKM khususnya usaha mikro adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan efektivitas biaya
Terkait dengan keterbatasan modal usaha yang dimiliki maka perlu adanya strategi penigkatan efektivitas modal usaha yang dikeluarkan. Dengan adanya tata kelola teknologi informasi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan.
2. Peningkatan efektivitas penggunaan tenaga kerja Dengan adanya teknologi informasi dapat membantu pengelolaan keuangan dan meningkatkan efektivitas penggunaan tenaga kerja. 3. Meningkatkan pelayanan
Meningkatkan pelayanan guna meningkatkan jumlah pelanggan.
4. Meningkatkan kualitas produk
Menghasilkan suatu produk/jasa yang berkualitas. E. Pengukuran Kinerja
Mengukur performance berarti memantau dan mengukur kemajuan yang sudah dicapai atas tujuan-tujuan dan strategis bisnis yang telah diciptakan. Pengukuran kinerja yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan organisasi kearah yang lebih baik. Untuk dapat mengukur kinerja, maka harus ditetapkan ukuran-ukuran yang sesuai untuk setiap tujuan strategis. Dalam setiap perspektif dinyatakan tujuan-tujuan strategis yang ingin dicapai, yang kemudian untuk setiap tujuan strategis tersebut ditetapkan paling sedikit satu pengukuran kinerja. Untuk dapat menghasilkan pengukuran kinerja yang bermanfaat maka organisasi harus dapat mengidentifikasikan hasil (outcome) yang diinginkan dan proses yang dilakukan untuk mencapai outcome tersebut.
F. Menyusun Inisiatif
meningkatkan kualitas penjualan dan mengembangkan usaha agar menjadi lebih besar lagi.
3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Penerapan tata kelola teknologi informasi bagi
UMKM khususnya usaha mikro dapat membantu dalam menerapkan teknologi informasi, karena teknologi yang akan diterapkan tersebut sesuai dengan kondisi yang ada di dalam UMKM, sehingga dengan adanya penerapan teknologi informasi tersebut dapat membantu UMKM khususnya usaha mikro untuk berkembang lebih pesat lagi. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam tata kelola teknologi informasi adalah modal usaha yaitu dengan memperhatikan hasil keuntungan usaha yang dihasilkan, keuntungan bersih yang diperoleh, waktu pengembalian dan perputaran modal usaha yang dikeluarkan, jumlah pendapatan dengan membandingkan jumlah pengeluaran, sumber pendanaan modal usaha dan rencana untuk melakukan pencatatan keuangan.
b. Hasil penelitian ini menunjukkan satu hal yang diasumsikan dapat berpengaruh dalam tata kelola teknologi informasi bagi UMKM, yaitu variabel upah. Namun variabel tersebut belum dapat dinyatakan berpengaruh, karena dalam penelitian ini ruang lingkup utama adalah usaha mikro, dimana usaha mikro sebagian besar tidak memiliki tenaga kerja. c. Berdasarkan hasil pengujian validitas indikator dari
tiga variabel menunjukkan angka korelasi yang melampui r tabel yang berarti bahwa seluruh indikator dari masing-masing variabel dinyatakan valid, dan sebagian besar indikator memiliki nilai korelasi dengan tingkat hubungan sangat kuat dengan interval koefisien antara 0,80 - 1,000, ini menunjukkan bahwa sebagian besar respondent mengerti dan menyetujui pernyataan yang diberikan melalui penyebaran questionnaire.
Untuk mengakhiri penulisan penelitian ini, dapat diberikan saran bagi semua pihak yaitu sebagai berikut: a. Tabel hasil penilaian respondent menunjukkan angka
22,22% dari 51 respondent usaha mikro menjawab Netral (N) dari pernyataan yang terkait dengan Upah, sehingga sebagian besar usaha mikro tidak memiliki tenaga kerja.Berdasarkan hal tersebut, sebaiknya UMKM khususnya usaha mikro memiliki tenaga kerja guna meningkatkan kualitas usaha yang dijalani agar dapat berkembang lebih pesat lagi. Dengan adanya tenaga kerja perlu adanya teknologi informasi sebagai penunjang untuk membantu pengelolaan upah tenaga kerja sehingga menjadi lebih mudah.
b. Pemberian upah bagi tenaga kerja diberikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati dan sesuai harus dengan beban kerja yang mereka jalani sehingga dapat meningkatkan semangat kerja dan produktivitas kerja juga akan menningkat.
c. Pemberian tunjangan juga perlu diberikan sehingga dapat membuat karyawan merasa aman ketika bekerja, terutama saat diberikan tanggung jawab kerja dengan resiko tinggi.
d. Mengadakan pelatihan-pelatihan dan penyuluhan yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi agar kualitas tenaga kerja meningkat serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
e. Pengembangan penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan aplikasi bagi keuangan UMKM dengan berbasis teknologi informasi seperti android, agar dapat membantu penelolaan keuangan UMKM sehingga usaha yang dijalani dapat bekembang lebih pesat lagi
Daftar Pustaka
[1] A.Kadir.“Pengenalan SIstem Informasi” 2013. ANDI. Yogyakarta.
[2] R. Indonesia. “Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah”. Undang-undang No. 20,2008.
[3] Muthmainnah. “Model perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi (It Governance) pada Proses Pengelolaan Data di Universitas Malikussaleh Lhokseumawe”. Techsi,vol.6, no. 1, pp. 118-119, April 2015.
[4] D. Aulia, &A. Ikhwana.“Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha Kain Tenun Sutra Dengan Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Di Pabrik Sutra Tiga Putra)”. Jurnal Kalibrasi, vol. 10, no. 1, 2012.
[5] N. Aurora. “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolak Ukur Pengukuran Kinerja Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro”.Pp. 25-28, 2010.
[6] Putra, Handayani, & Topowijono. “Pengaruh Sanksi Administrasi Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Jurnal E-Perpajakan,vol. 1, no. 1, pp. 5, 2014.
[7] Putra, Handayani, & Topowijono. “Pengaruh Sanksi Administrasi Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Jurnal E-Perpajakan,vol. 1, no. 1, pp. 5, 2014.
[8] I. Hidayatillah, S. Suryoko, & B. Prabawani. “Pengaruh Kulitas Pelayanan, Reputasi, dan Harga Premi Asuransi Bumiputera 1912”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, pp. 7,2015.
[9] I. Hidayatillah, S. Suryoko, & B. Prabawani. “Pengaruh Kulitas Pelayanan, Reputasi, dan Harga Premi Asuransi Bumiputera 1912”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, pp. 7,2015.
LAMPIRAN
QUESTIONNAIRE (KUESIONER)
Saya Marwati (NPM 2012210054) mahasiswi dari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Saya sedang menyusun penelitian Skripsi dengan Judul “Tata Kelola Teknologi
Informasi Bagian Keuangan pada Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) di Palembang Menggunakan
Balanced Scorecard”. Hasil penelitian ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk kepentingan penelitian semata.
Oleh karena itu, saya mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk bersedia mengisi questionnaire ini sebagai bahan penelitian. Atas bantuan dan pertisipasinya saya ucapkan terima kasih.
A. PROFIL RESPONDEN
Nama (boleh tidak diisi/Inisial) :
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Kategori Usaha : Mikro Kecil Menengah
Bidang Usaha : Retail Souvenir Makanan
Nama Usaha :
Alamat Usaha :
Lama Usaha : <5 tahun 5-10 tahun >10 tahun Jumlah karyawan : <5 orang 5 – 19 orang >20 orang
B. QUESTIONNAIRE
Bapak/Ibu/Saudara/I diminta untuk memberikan tanda (√)pada salah satu dari 5 (lima) pilihan, yaitu: STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju SS = Sangat Setuju
1. Variabel Utama
a. Indikator Teknologi Informasi
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Dengan adanya teknologi informasi dapat mendorong karyawan untuk lebih kreatif dan inovatif
2 Adanya teknologi informasi dapat mempermudah dalam mengontrol aktivitas keuangan
3 Penggunaan teknologi informasi yang baik dapat menghemat pemakaian waktu, dana dan pikiran dibandingkan cara manual/biasa
4 Dengan adanya teknologi informasi dapat mempermudah dalam mengelola upah karyawan
5 Tingkat kesalahan dalam mengelola keuangan menurun dengan adanya teknologi informasi
6 Adanya teknologi informasi dapat meningkatkan produktivitas kerja
7 Dengan adanya teknologi informasi dapat mempermudah dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan usaha kami
8 Pelatihan bagi karyawan dalam memanfaatkan teknologi informasi perlu di lakukan
2. Variabel Pendukung
a. Indikator Modal Usaha
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
9 Sumber pendanaan modal usaha sebagian besar dari modal sendiri
10 Tingkat keuntungan bersih yang dihasilkan meningkat
11 Hasil keuntungan dari usaha kami sudah sesuai dengan yang kami inginkan
12 Hasil keuntungan dari usaha kami sudah sesuai dengan kebutuhan
13 Modal usaha yang keluarkan dapat kembali dalam waktu yang cukup
14 Perputaran modal usaha meningkat
15 Kami berencana untuk melakukan pencatatan akuntansi dan membuat laporan keuangan bagi usaha kami
16 Jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah pengeluaran
b. Indikator Upah
No Pernyataan STS TS N S SS
1 2 3 4 5
17 Upah yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
18 Upah yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan beban kerja
19 Tunjangan yang diberikan membuat karyawan merasa aman ketika bekerja, terutama saat diberikan tanggung jawab dengan risiko tinggi
20 Upah yang diberikan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan
21 Pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi sering dilakukan
22 Memiliki tenaga kerja yang berkualitas