• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh berbagai musik liturgi di Indones

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh berbagai musik liturgi di Indones"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh berbagai musik liturgi di Indonesia

Siapa Yang Berpegang – Puji Syukur 650

Mata Kuliah Mazmur dan Musik Liturgi

Oleh :

Bonaventura Dwi Putra Nugraha Satria Adi

Ft.3764

166114039

Progam Studi IlmuTeologi

Jurusan Teologi Fakultas Teologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

(2)

A. Pembuka

Lagu merupakan bagian penting dalam kehidupan menggereja dan mempunyai peran yang juga penting dalam perayaan liturgi. Lagu bukan hanya sekedar melayani liturgi tetapi juga merupakan bagian integral dari liturgi. Setiap lagu di dalam musik Gereja terlebih nyanyian liturgi wajib untuk dapat membantu perjumpaan umat dengan sesama dan Tuhan1. Melalui lagu-lagu dalam perayan liturgi iman umat secara terus menerus dihantar untuk sampai pada pengalaman perjumpaan pribadi dengan Tuhan baik secara personal maupun secara komunal. Salah satu lagu-lagu tersebut adalah “Siapa Yang Berpegang” dari Puji Syukur nomor 650.

B. Judul, jenis syair, dan melodi.

Sebelum mengulas lagu nomor “Siapa yang berpegang”2 baiklah apabila dengan seksama mencermati syair lagu sebagai berikut :

do=f3/4 (MM 96-104)

Lagu: Daniel B. Towner 1887

Syair : When we Walk with the Lord/Trust and Obey, John H. Sammis 1887; terjemahan Yamuger 1989

Tata Suara : Antonius Soetanta, S.J. 1995

1. Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan dan setia mematuhi-Nya, hidupnya mulia dalam cah"ya baka bersekutu dengan Tuhannya.

2. Bayang-bayang gelap "kan dihapus lenyap oleh sinar senyum wajah-Nya; rasa takut dan syak "kan menghilang cepat dari yang berpegang pada-Nya.

3. Bila kita sedih, hidup kita pedih, Tuhan pun berperan dalam-Nya; Ia s"lalu dekat dan menjamin berkat bagi yang berpegang pada-Nya.

4. Kasih-Nya yang kekal tak"kan kita kenal sebelum pada-Nya berserah. Hidup bahagia disediakan-Nya bagi yang berpegang pada-Nya.

Reff: Percayalah dan pegang sabdaNya hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia.

Dari lirik lagu “Siapa Yang Berpegang” dapat diketahui bahwa sebenarnya lagu tersebut merupakan terjemahan dari lagu “When we Walk with the Lord/Trust and Obey”. Jenis syair di dalam lagu tersebut mengajak umat untuk berpasrah kepada Tuhan dengan iman yang teguh sekaligus menumbuhkan pengharapan bahwa Tuhan akan selalu memberikan kedamaian dan kebahagian dalam menjalani kehidupan. Melodi yang termuat di dalam lagu merupakan melodi otentik karena tidak terdapat kemiripan di dalam lagu yang lain.

1 Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang, Bernyanyilah Bagi Tuhan, (Yogyakarta:Penerbit Kanisius, 2009), xii.

(3)

Gabe Huck dalam bukunya “liturgi yang anggun dan menawan” mengatakan bahwa sebuah lagu dalam perayaan liturgi hendaknya dipilih melalui kriteria pertimbangan pastoral dan pertimbangan liturgis3. Dari pertimbangan tersebut lagu “Siapa Yang Berpegang” merupakan lagu yang sesuai dengan kriteria pastoral dan liturgis berdasarkan ketentuan bahwa secara liturgis lagu ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan liturgis sesuai dengan masa yang berlangsung (Adven, Paskah, Biasa). Secara pastoral lagu ini dapat mengungkapkan iman, dapat digunakan di semua kalangan, dan dapat disesuaikan dengan situasi setempat.

B.1. Dimensi lagu

Konteks lagu tersebut adalah pengungkapan iman sekaligus sebagai peneguhan kepada umat karena di dalam lagu termuat dimensi kristologis. Dimensi Kristologis yang kuat dan mendominasi lagu ini terletak pada refren lagu yang melalui refren umat diajak untuk bergantung hanya di dalam Yesus. Selain itu, lagu ini juga memuat dimensi eklesiologis yang menajak umat untuk bersekutu dalam pengharapan akan Tuhan yang memberi kekuatan sekaligus harapan itu sendiri melalui setiap syair lagu dan berpuncak pada refren.

B.2. Tempat lagu dalam peribadatan

Tempat lagu ini di dalam peribadatan liturgi lebih tepat ditempatkan pada ritus penutup4 sebagai lagu penutup. Setelah umat merayakan iman akan paskah Yesus Kristus melalui ritus penutup, umat diutus untuk mewartakan iman tersebut. Dengan demikian, ritus penutup dalam lagu penutup memberikan ‘bekal’ peneguhan kepada umat akan iman yang sebelumnya sudah dirayakan dalam perayaan ekaristi.

B.3 Fungsi Lagu

Fungsi lagu di dalam liturgi mencakup lima hal yakni Dekoratif, Diferensiatif, Unitatif, Transendental, Eskatologis. Lagu “Siapa Yang Berpegang” memiliki empat dari lima fiungsi lagu. Pertama, fungsi dekoratif di mana melalui fungsi ini, lagu “Siapa Yang Berpegang” membantu memperindah unsur peneguhan iman dalam lagu penutup. Kedua, fungsi unitatif yang melalui seluruh syair lagu ini, umat dipersatukan dalam iman akan Yesus dan kemudian berpuncak pada perutusan pewartaan iman. Ketiga, fungsi transendental yang menghantarkan umat memasuki kebesaran dam kasih Tuhan melalui syair bait kedua. Keempat, fungsi eskatologis di mana lagu ini membantu umat untuk sampai pada pengharapan akan Yang Ilahi 3 Gabe Huck, “Liturgi yang Anggun dan Menawan : Pedoman Menyiapkan dan Melaksanakan Liturgi”,

(Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2001), 49-55.

4 Konferensi Waligereja Indonesia Keuskupan Agung Semarang, Tata Perayaan Ekaristi : Buku Umat,

(4)

dan memberikan penharapan akan keselamatan dan kehidupan kekal setelah kematian melalui syair bait pertama dan kedua.

C. Catatan Kritis Bagi Musik Liturgi Gereja

Dewasa ini tidak sedikit umat yang kurang tepat dalam pemilihan lagu untuk perayaan liturgis. Pemilihan lagu hanya berdasarkan pada kualitas lagu tersebut baik atau tidak, memenhui selera atau bahkan hanya karena mudah atau tidaknya lagu yang akan dipilih. Dimensi, fungsi, makna, dan konteks yang terdapat di setiap lagu tidak menjadi perhatian utama dalam pemilihan lagu sehingga perayaan liturgi sendiri terkadang terasa sekenannya, seadanya saja, bahkan terasa kering dan sagat minimalis.

Bapa-bapa konsili menegaskan bahwa musik liturgi semakin suci bila semakin erat hubungannya dengan upacara ibadat, entah dengan mengungkapkan doa-doa secara lebih mengena, entah dengan memupuk kesatuan hati, entah dengan memperkaya upacara suci dengan kemeriahan yang lebih semakarak (SC 112)5. Oleh kaena itu, penulis berharap bahwa semakin banyak umat ataupun petugas liturgi terkhusus pemimpin koor dapat mempertimbangkan dan memilih lagu dengan lebih bijaksana dan sesuai dengan konteks lagu serta konteks perayaan liturgi yang dirayakan.

Daftar Pustaka :

Dokumen Konsili Vatikan II

1986 Sacrosanctum Concilium, Obor, Jakarta.

Huck, G

2001, Liturgi yang Anggun dan Menawan : Pedoman Menyiapkan dan Melaksanakan Liturgi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Komisi Liturgi Keuskupan Agung Semarang

2009, Bernyanyilah Bagi Tuhan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia

2011, Puji Syukur : Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi, Obor, Jakarta.

(5)

Konferensi Waligereja Indonesia Keuskupan Agung Semarang

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian alat dapat disimpulkan: (1) besar ketepatan alat adalah 92.3%; (2) alat tersebut tidak bisa membaca dengan tepat dikarenakan oleh kecepatan baca sensor

Jika

Gambar 7 menunjukkan tampilan menu untuk petugas lapangan. Terdapat tombol-tombol untuk melakukan pencatatan barang sesuai transaksi yang akan dilakukan. Tombol

Magnesium (Mg) saat ini merupakan salah satu jenis logam ringan yang dianggap sebagai salah satu kandidat potensial material hydrogen storage karena, secara teoritis,

KAJIAN TUGAS AKHIR STRATA SATU (S1)  FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA Shinta T. Effendy 1 , Rahmat M. Samik­Ibrahim 2

Setelah mendapatkan hasil harga penggunaan material maka data akan mudah diolah seperti yang diketahui bahwa penelitian ini menggunakan sampel atap dari rumah

Tι θα απαντούσατε; — Eχετε σκεφθεί τι αναστάτωση θα είχε δημιουργηθεί στη ζωή της Oρθοδξου Aυτοκεφάλου Eκκλησίας της Aλβανίας, αλλά ακμη και

Penelitian tahap II dititik beratkan untuk memisahkan fraksi protein yang tidak dapat dihidrolisis oleh pepsin dalam isolat protein komak hitam yang diduga kuat