• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Oleh:

Dinda Ameilia H. NIM:

071311633052

Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan S-1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Airlangga Surabaya

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang bertemakan “Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.”

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis pengertian tentang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang berkembang di masa sekarang ini. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai wadah untuk pembelajaran dalam menyusun karya ilmiah penelitian. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan.

Saya menyadari bahwa pelaksanaan tugas karya ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan. Saya mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan ke depan. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 31 Agustus 2013

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Era Globalisasi sekarang ini banyak sekali masyarakat bahkan termasuk mahasiswa yang belum memahami tentang pengertian dan penjelasan tentang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , baik secara umum ataupun secara khusus.

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sendiri adalah Ilmu yang seharusnya kita pahami , karena selama kita belajar di Universitas Airlangga ini para mahasiswa akan selalu berkutat pada hal – hal yang berhubungan dengan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut.

(4)

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Ilmu Sosial ? 2. Apa pengertian dari Ilmu Politik ? 3. Apa tujuan kita mempelajarinya ?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat diketahui tujuan penelitian, yaitu:

1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan – kenyataan social dan masalah – masalah social yang ada dalam masyarakat

2. Peka terhadap masalah – masalah social dan tanggap dalam ikut serta dalam usaha – usaha menanggulanginya

3. Menyadari bahwa setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis – interdisipliner

(5)

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 ISI PEMBAHASAN

Ilmu sosial atau ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang

(6)

lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda

dengan seni dan humaniora karena

menekankan penggunaan metode

(7)

interdisiplin dan lintas - disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan konsekuensinya.

(8)

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat ya ng antara lain berwujud proses pembuatan

keputusan, khususnya dalam negara.

Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan

secara konstitusional maupun nonkonstitusio nal.

Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

(9)

 politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara

 politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan

mempertahankan kekuasaan di

masyarakat

 politik adalah segala sesuatu tentang

proses perumusan dan

pelaksanaan kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:

kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik,

perilaku politik, partisipasi politik, proses

politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk

(10)
(11)

merinci ulang mengenai definisi atau sasaran ilmu politik. Ketiga perspektif pendefinisian ini, secara akademik bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, namun tidak dapat dipisahkan secara empirik. Artinya, kendatipun dalam kerangka teroritik bisa diddefinitifkan secara distinc (tegas berbeda), namun dalam realitas politiknya, sangat sulit untuk dipisah-pisahkan, karena antara satu dengan yang lainnya, terjadi saling berkaitan.

1.Pendefinisian secara institusional

(12)

resmi tentang lembaga-lembaga yang bersangkutan.

Dillon, Leiden dan Stewart mengatakan bahwa ilmu politik adalah ‘the scientific study of the organization of the state and its government and the political activity of its citizens’. Dalam pandangan ini, ilmu politik lebih ditekankan pada studi mengenai organisasi kenegaraan dan pemerintahannya, termasuk di dalamnya adalah aktivitas warga negaranya itu sendiri.

(13)

bersinggungan erat dengan ilmu negara atau ilmu tata negara.

Perbedaan definisi ketiga ilmu tersebut adalah pada titik tekan kajian. Ilmu negara, merupakan ilmu yang bersifat general dan abstrak di dalam mempelajari sebuah negara, misalnya hakikat negara, tujuan negara dan sejarah terbentuk negara. sedangkan ilmu tata negara, adalah ilmu negara yang lebih spesifik, terfokus pada sebuah sistem ketatanegaraan sebuah negara. Dalam ilmu tata negara ini, dipelajari sebuah susunan keorganisasian.

(14)

other states’. J. Barent mengungkapkan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara, yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Ilmu Politik mempelajari negara-negara itu melaksanakan tugas-tugasnya’,

2.Pendefinisian secara fungsional

Terhadap definisi yang bersifat institusional ini, tidak memberikan sebuah kegairahan akademik ilmu politik. Sejumlah pandangan dan kritik terhadap pendefinisian institusional itu terus berkembang. Mereka memandang bahwa definisi secara institusional, tampak pasif dan formalistic.

(15)

lembaga-lembaga politik merupakan sesuatu yang dinamis yang tidak luput dari pengawasan faktor-faktor non yuridis.

Dalam real politics, kelompok-kelompok berkepentingan (pressure group) adalah kelompok yang turut menumbuhkembangkan dinamika politik. Oleh karena itu pula, aktivitas lobbying, tekanan politik, pendapat umum atau opini, merupakan bagian dari ilmu politik itu sendiri. Definisi ini sangat tegas, ilmu politik itu berkaitan erat dengan aktivitas politik itu sendiri, baik dalam konteks interaksi antar individu, antara individu dengan negara, maupun aktivitas antara negara dengan negara. salah satu diantara hubungan antara individu dengan negara, adalah pelaksanaan pemilihan umum.

(16)

adalah aktivitas politik, atau fungsi dari sebuah sistem sosial demokrasi. Namun demikian, Pemilu sudah pasti sangat jelas identitas kepolitisannya. Jika menggunakan definisi institusional, maka masalah pemilu ini tidak akan dapat dijelaskan dengan baik. Oleh karena itu, pemilu sebagai sebuah aktivitas politik, hanya bisa dijelaskan melalui pendekatan fungsional dari ilmu politik itu sendiri.

3. Pendefinisian menurut hakikat politik itu sendiri.

(17)

untuk memperoleh kekuasaan, teknik untuk

menjalankan kekuasaan, masalah

pelaksanaan dan kontrol kekuasaan, atau pembentukan dan penggunaan kekuasaan.

Dalam konteks ini, salah satu definisi dikemukakan oleh Delair Noer yang mengatakan bahwa, secara definitif dikatakan bahwa ilmu politik memusatkan perhatiannya pada masalah kekuasaaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat. Pemikiran ini sejalan dengan pandangan Iwa Kusumasumantri, yang berpendapat bahwa ilmu politik ialah ilmu yang memberikan pengetahuan tentang segala sesuatu kearah usaha penguasaan negara dan alat-alatnya

atau untuk mempertahankan

kedudukan/penguasaannya atau negara dan

alat-alatnya itu, dan/atau untuk

(18)

Jadi menurut pendefinisian hakekat kekuasaan, ilmu politik adalah ilmu tentang kekuasaan, karena hakekat politik itu sendiri adalah tentang kekuasan. Hal ini didasari oleh suatu kesadaran bahwa faktor kekuasaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Pendefinisian ilmu politik menurut hakikat kekuasaan dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu :

(1) Pendekatan Postulation, dengan tokohnya Catlin. Menurut pendekatan ini ilmu politik adalah ilmu yang meneliti manusia yang berusaha memperoleh kekuasaan sebagaimana ekonomi meneliti manusia dalam usahanya memperoleh kemakmuran.

(19)

tentang kehausan kekuasaan, motivasi memperoleh dan menggunakan kekuasaan.

(3) Pendekatan Sosologis, dengan tokohnya Charles Merriam dan Lord Russel.

Pendekatan Sosiologis menganalisa

kekuasaan sebagai gejala sosial, di mana kekuasaan itu berlaku atau digunakan sebagai alat untuk menjelaskan keadaan masyarakat. Berdasarkan kajian tersbut di atas, dapat dikemukakan bahwa ilmu politik terkait erat dengan dua wilayah yang sangat luas. Satu sisi berkaitan erat dengan fenomena ebjektif, misalnya struktur negara dan variasi alat-alat negara. Namun pada sisi yang lainnya, terkait erat dengan masalah subjektif, misalnya saja kekuasaan, kepentingan dan aspirasi.

Sebagai perbandingan, dapat

(20)

menjelaskan bidang kajian dan sasaran ilmu politik, Teuku Rudy menyebutkan ada 5 bidang kajian ilmu politik. a.Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal Negara. Salah satu diantara tokoh yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini adalah :

Ilmu politik adalah ‘ the science which is concerned with the state in its conditions, in its essential nature, its various form or manifestation (and) its development’. (Blunctshil, 1921.)

Ilmu politik adalah ‘is correctly designed the science of State” : Objectively gathering and classifying fact about the State is the main purpose of the branch of learning’. (Jacobsen and Lipman, ).

(21)

Salah satu diantara tokoh yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini adalah : Ilmu politik adalah, ‘the study of the formation, form, and processes of the states and government’ (White, ).

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari gejala kekuasaan. Salah satu diantara tokoh yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini adalah : Ilmu politik adalah, ‘the science of political power and political purpose in their

interaction and interdependence’

(Felctheim,).

(22)

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan’,

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kelembagaan masyarakat. Salah satu diantara tokoh yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini adalah:

Politics therefore is different from economics in being concerned with the organization of society for the purpose if obtaining a life which is fine in quality’ (Burn dalam Gie, 1978 : 12)

Ilmu politik adalah tindakan yang dijalankan menurut suatu rencana tertentu, yang terorganisir dan terarah yang secara

tekun berusaha menghasilkan,

(23)

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kegiatan politik Negara

(24)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Menurut umum atau warga masyarakat , segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah social. Menurut ahli masalah social adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi , mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.

(25)

secara tidak langsung mereka melanggar peraturan, dan dampak – dampak jangka panjang yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima.

Berdasarkan pengertian diatas, maka masalah – masalah social ini pengertiannya terutama ditekankan pada adanya kondisi atau sesuatu keadaan tertentu dalam kehidupan social warga masyarakat yang bersangkutan. Kondisi atau keadaan social tertentu, sebenarnya merupakan proses hadil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan jasmaniyah , kebutuhan social dan kebutuhan – kebutuhan kejiwaan.

(26)

masyarakat. Perwujudan ini adalah suatu kondisi atau keadaan dimana manusia itu hidup di dalam masyarakat. Kondisi – kondisi itu bukan sesuatu yang tetap tetapi selalu dalam proses perubahan.

Tujuan saya membuat Karya Tulis Ilmiah ini selain untuk tugas , disamping itu saya juga bertujuan agar mengkaji gejala – gejala social agar daya tanggap ,, presepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan socialnya dapat ditingkatkan , sehingga lebih peka terhadapnya.

1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat.

(27)

3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.

4. Memahami jalan pikiran para ahli dari

Referensi

Dokumen terkait

Tas ini berbentuk sederhana dan simpel hanya ditambahkan dengan boneka-boneka monster, warna-warna yang dipilih juga warna-warna yang cerah sehingga cocok digunakan untuk

Adam, W. Boneka & Aksesori Rajut Anak. Jakarta: Kriya Pustaka. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Ghalia Indonesia. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Struktur Organisasi Penguatan kelembagaan Pemerintah Kampung Tualang Baro telah terbentuk dan berjalan sesuai dengan Qanun Kabupaten Aceh

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. Sari

[r]

Minyak otak sapi dan otak kambing yang digunakan diperoleh dari proses. sokletasi dengan menggunakan

Ekstraksi adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan mengocok menggunakan pelarut organik