• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kerapatan Keranjang Peniris Pada Alat Peniris Minyak Tipe Sentrifugal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Uji Kerapatan Keranjang Peniris Pada Alat Peniris Minyak Tipe Sentrifugal"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6

TINJAUAN PUSTAKA

Keripik Buah

Indonesia memiliki aneka jenis tanaman buah tropis. Pada musim panen, produksi buah-buahan melimpah sehingga tidak terserap pasar dan harganya turun. Buah-buahan memiliki kandungan air yang tinggi sehingga mudah rusak dan umur simpannya pendek. Untuk meningkatkan umur simpan dan nilai tambah, buah-buahan dapat diolah menjadi keripik.

Salah satu produk olahan buah yang dapat dikembangkan dan mempunyai

pasar yang cukup baik adalah keripik. Keripik buah lebih tahan disimpan

dibandingkan buah segarnya karena kadar airnya rendah dan tidak lagi terjadi

proses fisiologis seperti buah segarnya. Salah satu upaya mempertahankan mutu

dan daya simpan buah adalah mengolahnya menjadi makanan kering (keripik

buah). Pengolahan buah menjadi keripik perlu dukungan teknologi sehingga

kualitas keripik yang dihasilkan dapat diterima konsumen (Kamsiati,2010).

Taksonomi pisang

(2)

daun lengkap, karena memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Tangkai daun bila dipotong melintang bentuknya seperti bulan sabit. Dan berikut ini adalah klasifikasi tanaman pisang;

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan) Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca (Pranitasari, 2011).

Manfaat buah pisang

(3)

mengobati infeksi saluran kencing, disentri dan diare, selain itu juga digunakan untuk mengobati kebotakan karena gugurnya rambut. Bila dalam bentuk bubuk, digunakan juga untuk mengobati anemia dan kekurangan gizi. Buahnya yang belum masak digunakan untuk makanan orang yang menderita haemoptisi dan diabetes. Tepung yand dibuat dari pisang digunakan untuk mengobati dispepsia (Pranitasari, 2011).

Keripik pisang

Keripik pisang biasanya dibuat dari pisang mentah karena pisang masak tidak dapat dibuat keripik dengan menggunakan penggoreng biasa. Namun dengan menggunakan mesin penggoreng vakum, pisang masak dapat diolah menjadi keripik. Bahan yang digunakan adalah pisang yang masak 100%, yaitu pisang yang daging buahnya sudah berwarna kuning, tekstur buah cukup lunak, dan rasanya enak/manis. Pisang kepok, pisang kapas, dan pisang awa dapat diolah menjadi keripik pisang dengan menggunakan mesin penggoreng vakum. Buah pisang dikupas, diiris dengan ketebalan 2−3 mm, lalu digoreng dengan mesin penggoreng vakum pada suhu 100ºC dengan tekanan -640 sampai -680 mmHg. Keripik pisang yang dihasilkan memiliki rasa enak dan manis, bertekstur cukup renyah dan warnanya kuning menarik meskipun tanpa tambahan bumbu dan pewarna. Keripik pisang yang disukai panelis adalah keripik pisang kepok dan kapas. Rendemen keripik pisang kapok sebesar 45,94%, pisang awa 39,29%, dan pisang kapas 39,09% (Kamsiati, 2010).

Pengolahan makanan

(4)

di bidang usaha swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan aspek kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi, dan teknis, maka pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia dilaksanakn melalui sistem pengembangan selektif. Yang dimaksud dengan sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan, mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah setempat. Oleh karena itu, ditinjau dari segi tingkat teknologinya, mekanisasi pertanian dibedakan atas: mekanisasi pertanian sederhana, mekanisasi pertanian madya, dan mekanisasi pertanian mutakhir. Wilayah pengembangan mekanisasi pertanian dibagi atas: wilayah tipe I-A atau wilayah lancar, wilayah tipe I-B atau wilayah siap, wilayah tipe II atau wilayah setengah siap atau secara ekonomi kurang menguntungkan, dan wilayah tipe III atau wilayah mekanisasi pertanian terbatas (Hardjosentono, dkk., 1996).

Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah :

a. Meningkatkan efisiensi tenaga manusia. b. Mengurangi kerusakan produksi pertanian. c. Menurunkan ongkos produksi.

(5)

f. Memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil.

Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).

Alat Peniris Minyak

Dahulu, sebelum ada inovasi untuk menciptakan alat peniris minyak mekanis, manusia menggunakan kawat berbentuk jaring untuk meniriskan minyak. Bahan yang akan ditiris diletakkan di atas kawat jaring tersebut agar minyak pada bahan turun dengan adanya gaya gravitasi. Alat peniris sederhana inilah yang terus dipakai dalam proses penirisan minyak pada bahan makanan.

(6)

minyak pada abon tersebut. Kandungan minyak yang terlalu banyak akan menyebabkan bau tengik. Proses penirisan secara tradisional sulit untuk meminimalkan kandungan minyak pada abon tersebut. Sentrifugasi merupakan salah satu cara pemisahan campuran menjadi dua fraksi atau lebih berdasarkan gaya sentrifugal yang diberikan dan perbedaan besarnya massa. Sentrifugasi merupakan cara pemisahan yang modern dan efisien serta banyak digunakan jika dibandingkan cara pemisahan lain seperti pengendapan yang efisiensinya relatif rendah dan perlu waktu lama. Gaya yang besar dapat diperoleh dengan cara memberikan gaya sentrifugal pada alat sentrifugasi. Gaya gravitasi masih tetap masih berperan dalam sentrifugasi sehingga gaya total yang bekerja merupakan gabungan antara gaya sentrifugal dengan gravitasi seperti pada siklon. Pada peralatan sentrifugasi skala industri, gaya sentrifugal akan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada gaya gravitasi sehingga pengaruh gravitasi pada umumnya dapat diabaikan pada analisis pemisahan cara sentrifugasi ini (Purwantana, dkk, 2004).

(7)

Manfaat penggunaan alat peniris minyak tipe sentrifugal

Salah satu mesin yang sangat berguna di bisnis kuliner adalah mesin pengering minyak (spinner). Mesin ini bisa mengurangi kadar minyak di produk setelah digoreng. Banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan setelah menggunakan mesin ini, antara lain :

1. Menghemat minyak goreng

Penggunaan mesin ini bisa menghemat banyak minyak dalam proses memasak. Setelah produk Anda goreng, kandungan minyak goreng yang melekat padanya masih banyak. Dengan menggunakan mesin spinner, minyak goreng akan keluar dalam jumlah yang signifikan. Apalagi untuk produk-produk seperti abon, kacang goreng, dll.

2. Produk lebih sehat

Mengurangi kadar minyak goreng pada produk akan menjadikan makanan lebih sehat dan natural. Ini sudah banyak disadari oleh banyak kalangan.

3. Produk lebih renyah

Kandungan minyak goreng yang ada pada produk bisa menjadikan produk kurang renyah dan lembek. Dengan menggunakan mesin pengering minyak, produk akan menjadi lebih renyah dan crispy.

4. Disukai konsumen

Konsumen pasti menyukai produk yang lebih renyah, lebih sehat, dan tidak menimbulkan perasaan “eneg”. Nah, dengan manfaat mesin spinner sebelumnya, konsumen akan lebih menyukai produk.

(8)

Prinsip kerja alat peniris minyak tipe sentrifugal

Alat peniris minyak tipe sentrifugal ini bekerja berdasarkan prinsip putaran sentrifugal. Setelah alat dipastikan dalam keadaan siap pakai, kripik hasil penggorengan di masukkan ke dalam keranjang peniris. Terdapat tiga buah keranjang peniris yang berbentuk setengah lingkaran, dimana bentuk dan dimensinya didesain agar bahan yang akan ditiriskan tidak rusak dan penirisan dapat dilakukan secara optimal. Keranjang peniris dikaitkan dengan poros 10 putaran, lalu keranjang peniris diputar dengan tenaga motor listrik. Minyak sisa penggorengan yang melekat pada kripik akan terlempar keluar dan ditahan oleh wadah penahan minyak. Sisa minyak yang tertahan di wadah penahan akan sendirinya ke bawah lalu akan keluar melalui saluran pembuangan minyak.

Motor listrik

(9)

Poros

Poros adalah salah satu elemen yang sangat penting dalam konstruksi mesin. Poros biasanya berfungsi untuk mentransmisikan daya. Poros ada yang berpenampang bujur sangkar (disebut poros bujur sangkar) dan ada yang berpenampang lingkaran (disebut poros lingkaran), akan tetapi kebanyakan poros adalah berpenampang lingkaran karena fungsinya digunakan untuk mentransmisikan daya. Sedangkan poros berpenampang bujur sangkar biasanya hanya digunakan untuk menumpu beban saja (Jamal dan Asnawi, 2008).

Poros dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Poros dukung; poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen mesin yang berputar.

2. Poros transmisi/poros perpindahan, poros yang terutama dipergunakan untuk memindahkan momen puntir.

Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau poros terhenti dan poros berputar. Pada umumnya poros dukung itu pada kedua atau salah satu ujungnya ditimpa atau sering ditahan terhadap putaran. Poros dukung pada umumnya dibuat dari baja bukan paduan (Stolk dan Kros, 1981).

Bantalan

(10)

bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada gedung (Stolk dan Kross, 1986).

Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros, bantalan terdiri atas bantalan luncur dan bantalan gelinding. Pada bantalan luncur terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan, karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantara lapisan pelumas. Pada bantalan gelinding terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru). Berdasarkan arah beban terhadap poros, bantalan terdiri atas bantalan radial yang arah bebannya tegak lurus sumbu poros, bantalan aksial yang arah bebannya searah sumbu poros, dan bantalan gelinding khusus yang arah bebannya sejajar dan tegak lurus sumbu poros (Sularso dan Suga, 2002).

Puli

Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan pasangan roda gigi. Dalam demikian, cara transmisi putaran dan daya lain yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan sebuah sabuk atau rantai yang dibelitkan di sekeliling puli atau sproket pada poros. Jika pada suatu konstruksi mesin putaran puli penggerak dinyatakan N1 dengan diameter dp dan puli yang digerakkan n2 dan diameternya Dp, maka perbandingan putaran dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

p

(11)

- Horizontal, pemasangan puli dapat dilakukan dengan cara mendatar dimana pasangan puli terletak pada sumbu mendatar.

- Vertikal, pemasangan puli dilakukan secara tegak di mana letak pasangan puli adalah pada sumbu vertikal. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran pada bagian mekanisme serta penurunan umur sabuk

( Mabie and Ocvirrk, 1967 ). V-belt

Sabuk bentuk trapesium atau bentuk V dinamakan demikian karena sabuk dibuat serong, supaya cocok dengan alur roda transmisi yang berbentuk V. Kontak gesekan yang terjadi antara sabuk V dengan dinding alur menyebabkan berkurangnya kemungkinan slipnya sabuk penggerak dengan tegangan yang lebih kecil dari pada sabuk yang pipih. Dalam kerjanya sabuk V mengalami pembengkokan ketika melingkar melalui roda transmisi. Bagian sebelah luar akan mengalami tegangan, sedangkan bagian dalam akan mengalami tekanan.

Adapun faktor yang menentukan kemampuan sabuk untuk meyalurkan tenaga tergantung dari:

1. Regangan sabuk pada pulley 2. Gesekan antara sabuk dan pulley

3. Lengkung persinggungan antara sabuk dan pulley

4. Kecepatan sabuk (makin cepat sabuk berputar makin kurang terjadi regangan dan singgungan)

(12)

Keranjang peniris

Keranjang peniris adalah bagian dari mesin peniris minyak dan merupakan tempat peletakan bahan yang akan ditiriskan. Keranjang peniris ini berbentuk tabung silinder dan terdapat lubang-lubang pada permukaannya. Prinsip kerja dari tabung peniris adalah untuk meniriskan minyak dengan menggunakan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini akan mampu mengeluarkan minyak dari bahan karena adanya gaya yang keluar dari pusat lingkaran. Dan gaya sentrifugal itu dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐹𝐹 =𝑚𝑚𝑣𝑣²

𝑟𝑟 ...(2)

Keterangan :

F : Gaya sentrifugal (N) m : Massa bahan (kg) v : Kecepatan putar (m/s)

r : Jari-jari keranjang peniris (mm)

Dan akibat dari gaya sentrifugal yang terjadi maka didapatkan tekanan (preasure) yang menuju kesegala arah sehingga rumus tekanan yaitu :

𝑃𝑃 =𝐹𝐹

𝐴𝐴 ...(3)

Keterangan :

P : Tekanan yang menuju kesegala arah (N/m²) F : Gaya sentrifugal (N)

A : Luasan bangunan (m²)

(13)

𝜎𝜎𝜎𝜎=𝑃𝑃𝑃𝑃

2𝑇𝑇 ...(4)

Keterangan :

𝜎𝜎𝜎𝜎 : Tegangan (Mpa)

P : Tekanan segala arah (N/m²) T : Tinggi keranjang (mm) (Romadloni, 2012).

Bahan yang dipakai untuk keranjang peniris ini adalah stainless. Berikut ini beberapa kelebihan dari bahan stainless yaitu:

1. Memiliki daya tahan tinggi terhadap korosi.

2. Memberikan penampilan menarik dengan kualitas tinggi dalam berbagai aplikasi.

3. Kemampuan stainless untuk dapat dengan mudah dibersihkan memberikan keuntungan higienis yang besar.

(Romadloni, 2012) Kapasitas Efektif Alat

(14)

yang dipakai adalah kg/jam, maka kapasitas efektif alatnya menjadi 7,2 kg/jam (Hamimi, 2011).

Banyaknya Minyak yang Ditiriskan

Pengukuran minyak yang berhasil ditiriskan dapat dilakukan dengan cara berat sampel awal sebelum penirisan dikurang berat sampel setelah penirisan, kemudian dibagi dengan berat sampel sebelum penirisan. Atau dapat menggunakan rumus :

𝐾𝐾𝑚𝑚 =�𝑃𝑃1−𝑃𝑃2

𝑃𝑃1 � 𝑥𝑥 100% ...(5)

Dimana :

Km = Minyak yang berhasil ditiriskan (%) P1 = Berat sampel sebelum penirisan (gr) P2 = Berat sampel setelah penirisan (gr) (Hamimi, dkk, 2011).

Persentase Kerusakan Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, didapatlah hasil bahwa jenis kerapatan keranjang yang paling baik untuk dipasangkan pada alat peniris tipe sentrifugal adalah jenis kerapatan

daya lain yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan sebuah sabuk atau. rantai yang dibelitkan di sekeliling puli atau sprocket

Dalam demikian, cara transmisi putaran dan daya lain yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan sebuah sabuk atau rantai yang dibelitkan disekeliling puli atau sprocket

Sproket berfungsi untuk mentransfer daya yang berupa putaran dari sebuah poros ke poros berikutnya dengan transmisi rantai rol.Sproket dibuat dari baja karbon

Putaran yang direncanakan pada transmisi sabuk V adalah sebesar 200 rpm, sehingga dari hasil perhitungan diperoleh ukuran puli yang digunakan yaitu untuk puli pada poros motor

Kekurangan yang terjadi pada sabuk ini adalah terjadinya slip antara sabuk dan puli sehingga tidak digunakan untuk putaran tetap atau perbandingan transmisi yang tetap

slip antara sabuk dan puli sehingga tidak dapat dipakai untuk putaran tetap atau. perbandingan transmisi yang tetap

Sproket berfungsi untuk mentransfer daya yang berupa putaran dari sebuah poros ke poros berikutnya dengan transmisi rantai rol.Sproket dibuat dari baja karbon