• Tidak ada hasil yang ditemukan

20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-Sifat Cahaya Kelas V Sekolah Dasar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

20

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan LKS IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing kelas V Sekolah Dasar.

Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena lainnya. Satu fenomena tersebut bisa berupa seorang pemimpin sekolah atau pimpinan pendidikan, sekelompok siswa, suatu program, suatu proses, satu penerapan kebijakan atau satu konsep.

Penelitian kuatitatif menurut perencanaan yang matang untuk menentukan tempat, partisipan dan mulai pengumpulan data. Rencana ini bersifat emergent atau berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dalam temuan di lapangan. Desain ini berubah atau emergent tersebut bersifat sirkuler karena penentuan sampel yang bersifat purposif, pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara simultan dan merupakan langkah yang bersifat interaktif bukan terpisah- pisah.

(2)

3.2 Prosedur Pengembangan

Proses penyusunan LKS ini mengadaptasi model pengembangan Borg and Gall dalam Sukmadinata (2007: 184-185). Prosedur penelitian yang dilakukan melalui 3 tahap utama, yaitu pertama adalah tahap pra pengembangan, kedua pengembangan produk dan ketiga evaluasi/ pengujian seperti tampak pada gambar berikut :

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pra Pengembangan

Perencanaan 1. Survey Lapangan 2. Studi Kepustakaan

Pengembangan Produk

Evaluasi/ Pengujian

Perancangan konsep bahan ajar LKS

Uji validasi yang melibatkan ahli materi dan ahli bahan ajar.

Revisi

Ujicoba bahan ajar LKS

Ujicoba Terbatas SD N 1 Sidowayah

Ujicoba Terbatas SD N Janti

Revisi

(3)

3.2.1 Tahap Pra Pengembangan

Pada tahap ini dilakukan survey lapangan dengan observasi atau pengamatan dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar, serta menelaah penelitian-penelitian sebelumnya dan juga melakukan studi pustaka dengan membaca buku, makalah dan artikel yang relevan. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya pengembangan LKS mata pelajaran IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Sifat-sifat Cahaya.

3.2.2 Tahap Pengembangan Produk

Pada tahap ini terdapat dua kegiatan, yang pertama adalah pengembangan produk awal dan validitas ahli. Pada pengembangan produk awal dilakukan perencanaan dengan identifikasi mata pelajaran, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan indikator membuat desain produk, menyusun sumber bahan dan materi serta pembuatan LKS. Setelah semua keperluan diidentifikasi dan dijalankan selanjutnya dilakukan pengembangan produk LKS. Hasil dari pengembangan produk awal tersebut untuk kemudian dilakukan uji validitas yang melibatkan 2 orang ahli, 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli bahan ajar. Ahli materi memberikan penilaian terhadap aspek pembelajaran dan isi materi, sedangkan ahli bahan ajar memberikan penilaian terhadap aspek tampilan. Data hasil validitas ahli materi dan ahli media dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi produk berupa LKS.

Pengembangan rancangan produk, dengan membuat prototipe LKS berdasar panduan penyusunan. Hal-hal yang diacu dan dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut:

Tahap pembuatan LKS menurut (Diknas, 2004), meliputi: 1. Melakukan analisis kurikulum.

2. Menyusun peta konsep kebutuhan LKS. 3. Menentukan judul-judul LKS.

(4)

Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. merumuskan kompetensi dasar. 2. menentukan alat penilaian. 3. menyusun materi.

4. memperhatikan struktur LKS.

3.2.3 Tahap Evaluasi / Pengujian

Pada tahap ini dilakukan aplikasi bahan ajar pembelajaran oleh ahli materi, dan ahli bahan ajar. Nilai dan komentar dari para ahli akan digunakan dalam melakukan revisi produk. Setelah produk di revisi, maka dilakukan uji produk terbatas / kecil kepada subjek penelitian kelas V SD N 1 Sidowayah melibatkan 10 siswa. Kekurangan dan kelebihan dari uji coba akan diambil sebagai data untuk melakukan revisi, setelah produk di revisi kemudian produk di uji coba luas melibatkan 22 siswa kelas V SD N Janti untuk menggunakan bahan ajar LKS Mata Pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya berbasis model inkuiri terbimbing pada kegiatan belajar mengajar dan mengevaluasinya dengan menggunakan angket yang telah di berikan oleh peneliti.

Dari data hasil uji coba luas ini akan dijadikan sebagai bahan revisi akhir produk bahan ajar LKS Mata Pelajaran IPA. Hasil akhir produk terakhir dalam pengembangan ini adalah Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Kelas V Sekolah Dasar.

3.3 Uji Coba Produk

3.3.1 Desain Uji Coba

Uji coba yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk menyempurnakan produk berupa lembar kerjas siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing ini meliputi:

1. Uji ahli

(5)

dilakukan juga dilakukan untuk memvalidasi produk sebelum produk diuji cobakan di luas.

2. Uji coba terbatas

Uji coba terbatas dilakukan pada siswa kelas V SD N 1 Sidowayah Kota Klaten yang berjumlah 10 siswa. Pada tahap uji coba terbatas, peneliti mengumpulkan data dari angket kuesioner yang diberikan kepada siswa. Angket yang diberikan kepada siswa berisikan penilaian terhadap lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing.

3. Uji coba terbatas

Uji coba terbatas diterapkan pada siswa kelas V yang ada pada SD N Janti Kota Klaten. Jumlah total siswa yang akan ikut dalam uji coba luas adalah 22 siswa. Kegiatan ujicoba ini mirip dengan kegiatan yang dilakukan pada tahap uji coba terbatas di SD N 1 Sidowayah. Pembedanya adalah jumlah subjek uji cobanya. Data yang diperoleh berasal dari angket peniliaan siswa terhadap lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing kelas V sekolah dasar. Hasil dari angket digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan produk sehingga menghasilkan produk akhir berupa lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing kelas V sekolah dasar khususnya untuk bab 6 tentang sifat-sifat cahaya.

3.2.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba pada penelitian dan pengembangan lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing kelas V sekolah dasar adalah sebagai berikut: 1. Uji ahli: 1 orang ahli materi yaitu Adi Winanto, M.Pd dan 1 orang ahli

bahan ajar yaitu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd.

2. Uji coba terbatas: 1 kelas yaitu kelas V SD N 1 Sidowayah Kota Klaten yang berjumlah 10 siswa.

(6)

3.4Tempat dan Waktu Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Sidowayah dan SD Janti Kota Klaten. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2015, untuk perincian waktu penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa seperti digambarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1.

Waktu Pengumpulan Data

No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal

2. Studi Pendahuluan 3. Desain

pengembangan produk

4. Pengembangan produk

5. Evaluasi ahli 6. Revisi

7. Uji coba produk 8. Revisi akhir produk 9. Penyusunan laporan

akhir 3.5 Jenis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan media interaktif berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berasal dari masukan ahli materi, dan ahli bahan ajar. Data kuantitatif diperoleh dari peniliaian ahli materi, ahli bahan ajar, serta lembar angket siswa kelas V terhadap produk yang dikembangkan. Data yang diperoleh digunkan untuk mengevaluasi dan menyempurnakan produk lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing.

3.6Teknik Pengumpulan Data

(7)

a. Kuesioner (angket).

Menurut sugiyono (2012:219) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

b. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini adalah foto-foto kegiatan uji coba baik ujicoba kelompok kecil maupun uji coba lapangan.

3.7 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data uji validitas dari ahli materi, ahli bahan ajar, dan lembar angket respon siswa pada saat uji coba produk.

3.7.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan pada saat awal ketika survey lapangan sebagai panduan oleh peneliti dengan guru kelas V untuk mendapatkan informasi tentang apa yang menjadi kebutuhan guru akan suatu media pembelajaran yang baik.

3.7.2 Lembar Validasi Ahli Materi

Menurut Bulletin BSNP (2007: 21) kisi-kisi untuk ahli materi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Lembar Validasi untuk Ahli Materi

No Aspek

Penilaian Indikator

1. Format

Kesesuaian isi pada materi.

Kelengkapan isi materi pada bahan ajar (LKS). Kualitas bahan ajar (LKS) yang dikembangkan. Kesesuaian tulisan, warna, tampilan, dan gambar pada bahan ajar (LKS).

2. Isi

Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

(8)

bahan ajar (LKS).

Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa.

Kesesuaian materi dengan gambar/animasi yang diberikan.

Memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Kesesuaian dengan nilai-nilai moral, dan sosial.

3. Bahasa

Kebakuan bahasa yang digunakan.

Kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan.

Keefektifan kalimat yang digunakan.

Penggunaan kata sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).

3.7.3 Lembar Validasi Ahli Bahan Ajar

Menurut Bulletin BSNP (2007: 21) kisi-kisi untuk ahli bahan ajar pengembangan LKS sesuai dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Lembar Validasi untuk Ahli Bahan Ajar

No. Aspek

Penilaian Indikator

1. Kelayakan isi

Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa Kesesuaian dengan bahan ajar Kebenaran substansi materi Manfaat penambahan wawasan

Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan moralitas, dan sosial

2. Kebahasaan

Keterbacaan Kejelasan informasi Kesesuaian dengan kaidah

Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 3. Sajian Kejelasan tujuan

Urutan penyajian Pemberian motivasi

Interaktivitas (stimulus dan respon) Kelengkapan informasi

4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) Lay out, tata letak

Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto Desain tampilan

(9)

kegiatan/ tugas siswa

Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan nilai

Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan materi 6.

Aspek penilaian hasil belajar

Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik

Mengukur kemampuan siswa secara mendalam dan berdasarkan standar kompetensi

3.7.4 Lembar Angket Penilaian oleh Guru

Angket digunakan untuk menilai lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing pada uji coba terbatas maupun pada uji coba luas. Angket diberikan kepada guru yang terlibat dalam tahap uji coba. Berikut adalah kisi-kisi instrumen untuk angket yang akan diberikan kepada guru kelas V SD N 1 Sidowayah dan SD N Janti Kota Klaten. Menurut Sidig Budisetyawan (2012) lembar angket untuk Siswa dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Lembar Angket Penilaian oleh Guru

No Aspek

Penilaian Indikator

1. Tampilan

Judul sesuai dengan materi. Kepadatan halaman LKS layak.

Teks atau tulisan pada LKS ini mudah dibaca. Gambar yang disajikan menarik sesuai dengan materi.

Penomoran materi atau sub unit atau kegiatan-kegiatan dalam LKS teratur dan sesuai.

2. Isi Materi

Kesesuaian materi dengan SK, KD, dan Indikator. Ketepatan materi dengan tingkat pemahaman siswa. Kejelasan konsep materi sifat-sifat cahaya pada LKS.

Kesesuaian materi dengan kebutuhan siswa. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

3. Kebahasaan

Bahasa yang digunakan mudah dipahami. Penggunaan bahasa secara efktif dan efisien.

Penggunaan petunjuk belajar membantu dalam penggunaan LKS.

Penjelasan informasi pendukung mempermudah pemahaman materi LKS.

(10)

3.7.5 Lembar Angket Siswa

Angket digunakan untuk menilai lembar kerja siswa IPA berbasis model inkuiri terbimbing pada uji coba terbatas maupun pada uji coba luas. Angket diberikan kepada siswa yang terlibat dalam tahap uji coba. Berikut adalah kisi-kisi instrumen untuk angket yang akan diberikan kepada siswa kelas V SD N 1 Sidowayah dan SD N Janti Kota Klaten. Menurut Sidig Budisetyawan (2012) lembar angket untuk Siswa dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Lembar Angket Respon untuk Siswa

No Aspek

Penilaian Indikator

1. Tampilan

Teks atau tulisan pada LKS ini mudah dibaca. Gambar yang disajikan jelas tidak buram.

Gambar yang disajikan sudah sesuai (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit).

Adanya keterangan pada setiap gambar yang disajikan dalam LKS ini.

Gambar yang disajikan menarik.

Gambar yang disajikan sesuai dengan materi.

2. Isi Materi

LKS ini menjelaskan suatu konsep menggunakan ilustrasi masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

LKS ini menggunakan contoh-contoh soal yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Jika dalam proses pembelajaran menggunakan LKS ini saya menghadapi masalah, maka saya berani bertanya dan mengemukakan masalah yang saya hadapi kepada guru.

Penyajian materi dalam LKS ini mendorong saya untuk melakukan diskusi dengan teman-teman yang lain.

Penyajian materi dalam LKS ini berkaitan dengan IPA yang lain atau dengan matapelajaran yang lain dalam pemecahan masalah dan penerapannya. Saya dapat memahami materi dengan mudah. Materi yang disajikan dalam LKS ini sudah runtut. Saya dapat mengikuti kegiatan belajar tahap demi tahap dengan mudah.

(11)

Saya lebih dapat mengerti apa saja yang termasuk dari sifat-sifat cahaya dan penerapannya untuk kehidupan sehari-hari setelah belajar menggunakan LKS ini.

Saya merasa lebih mudah belajar dengan menggunakan LKS ini.

Saya tertarik menggunakan LKS ini.

Dengan menggunakan LKS ini saya lebih tertarik dalam belajar IPA.

Dengan adanya ilustrasi disetiap awal materi dapat memberikan motivasi saya untuk mempelajari sifat-sifat cahaya.

Saya lebih rajin belajar dengan menggunakan LKS ini.

3. Kebahasaan

Saya dengan mudah memahami kalimat yang digunakan dalam LKS ini.

Tidak ada kalimat yang menimbulkan makna ganda dalam LKS ini

Saya dapat memahami istilah-istilah yang digunakan dalam LKS ini karena ada kamus/ glosarium.

Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien sesuai dengan EYD.

4.

Aspek kegiatan/ Tugas Siswa

Contoh soal yang digunakan dalam LKS ini sudah sesuai dengan materi.

LKS ini memberikan pengalaman yang baru bagi saya.

Memudahkan saya menyimpulkan materi dan dapat mengerjakan soal secara mandiri.

5.

Aspek penilaian hasil belajar siswa

Mengukur kemampuan siswa secara mendalam dan berdasarkan standar kompetensi.

Mengukur kemampuan siswa melalui pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.

3.8 Teknis Analisis Data

(12)

kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif dengan mengacu pada pedoman konversi Skala Likert (Arikunto, 2005).

Tabel 3.6

Acuan Konversi Skala Likert

Nilai Interval Skor Kriteria

A X > 4,20 Sangat baik / menarik

B 3,40 < X ≤ 4,20 Baik / menarik

C 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

D 1,80 < X ≤ 2,60 Kurang / kurang menarik

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.1.
Tabel 3.4 Lembar Angket Penilaian oleh Guru
Tabel 3.5
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Kemampuan Gerak Dan Interaksi Sosial Siswa Autis Melalui Pembelajaran Seni Tari Berbasis Model Sinektik.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Antara momokan yang sering kedengaran adalah ia adalah sebuah agama baharu (Ong Han Sean 2014), atau merupakan gaya hidup Barat (Hasbullah Awang Chik 2013); kedua, terdapat

Dalam melakukan sikap toleran keberagamaan anggota jama’ah rijalul ansor sangat menekankan untuk bisa saling menghargai perbedaan yang ada, karena mereka mengikuti ajaran agama

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 18 mei 2014 yang dilakukan pada 10 ibu hamil melalui wawancara di Desa Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

20 Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberikan pelayanan kefarmasian yang komprehensif diluar pelayanan kefarmasian umum yang telah diperoleh pasien di fasilitas kesehatan

Semua beton yang dimintakan untuk pekerjaan dalam spesifkasi ini sudah tercakup dalam harga yang ditawarkan dalam Daftar Volume Pekerjaan, harga satuan yang ditawarkan untuk

Selain warna gelatin yang digunakan, hal lain yang mempengaruhi warna permen jelly susu kambing adalah reaksi Maillard yang mungkin terjadi selama pemasakan akibat

 Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter... Jika