• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kamus Besar Bahasa Indonesia . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kamus Besar Bahasa Indonesia . docx"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Hakikat Bahasa

Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan / perasaan dengan memakai tanda – tanda, bunyi – bunyi, gesture yang berkaitan dengan mimic atau tanda – tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat dipahami.

1) Bahasa sebagai system

Maksudnya bahwa terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen teratur dan menurut pola tertentu.

Contohnya : bersistematis yaitu tersusun oleh polanya. a. Saya = sistematis dan memiliki makna

Yasa = tidak sistematis dan tidak memiliki makna Aasy = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

2) Bahasa sebagai lambang

Lambang – lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan – satuan bahasa seperti kata / gabungan kata.

Contohnya : Bendera merah putih a. Merah = berani

Putih = suci

3) Bahasa adalah bunyi

Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa / termasuk lambang bahasa adalah bunyi yang bukan dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.

Contohnya : Bunyi teriakan, bersin, batuk, dan lain – lain.

4) Bahasa itu bermakna

Telah dibicarakan tadi bahwa bahasa itu adalah system lambang , oleh karena itu lambang – lambang itu mengacu pada suatu konsep , ide, atau pikiran, maka dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.

Contohnya : kuda = berkaki empat binatang peliharaan sebagai alat transportasi.

5) Bahasa itu arbitrer

Arbitrer adalah sembarang, sewenang – wenang, maka suka, berubah – ubah. Maksudnya adalah tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud lambang tersebut misalnya kita tidak bisa menjelaskan hubungan antara lambang bunyi (air) dengan benda yang dilambangkan yaitu benda cair yang diapakai.

▸ Baca selengkapnya: download kamus bahasa sabu

(2)

6) Bahasa itu konvensional

Telah kita bahas sebelumnya bahwa hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat, arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Contohnya: Semua masyarakat jawa menyebut pesawat dengan sebutan kapal terbang.

7) Bahasa itu bersifat produktif

Maksudnya adalah walaupun unsur – unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur – unsur yang jumlahnya terbatas itu dpat dibuat satuan – satuan bahasa yang jumlahnya tak terbatas, meski secara relattif, sesuai dengan yang berlaku pada basa itu.

Contoh; Galau,alay lebay

8) Bahasa itu unik

Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak dimiliki bahasa lain.

Contoh; Bahasa banjar berbeda dengan bahasa jawa.

9) Bahasa itu universal

Artinya ada ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahsa yang mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vocal dan konsonan.

Contoh; I love you dengan aishiteru

10) Bahasa itu dinamis

Karena keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupan bermasyrakat kegiatan itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga ikut berbah, menjadi tidak tetap , menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.

Contoh; download dan upload berubah menjadi unduh dan unggah

11) Bahasa itu bervariasi

Anggota suatu masyrakat beraneka ragam , ada yang berpendidikan ada yang juga yang tidak, ada yang berpropesi sebagai dokter, sedangkan pedagang Banjar ( Sate ).

(3)

Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.

Contohnya : hanya di miliki oleh manusia.

Pengertian dan Fungsi Bahasa

A) Arti Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

- Bill Adams : Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif

- Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis

- Ferdinand De Saussure : Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain

- Plato : Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut

- Bloch & Trager : Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.

(4)

- Sudaryono : Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

- Saussure : Bahasa adalah objek dari semiologi

- Mc. Carthy : Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir

- William A. Haviland : Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur – unsur :

1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya. 2. Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan kesepakatan

3. Lambang – lambang tersebut bersifat arbiter (Kesepakatan) digunaka secara berulang dan tetap

4. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif

5. Sistem lambang bersifat unix, khas, dan tidak sama dengan bahasa lain 6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal

B) Fungsi Bahasa

1. Bahasa sebagai sarana komunikasi

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang

beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.

2. Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi

Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.

3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial

(5)

4. Bahasa sebagai sarana memahami diri

Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya, tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan lain – lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu membangun karakternya dan

mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan suatu kreativitas baru.

5. Bahasa sebagai sarana ekspresi diri

Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).

6. Bahasa sebagai sarana memahami orang lain

Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, dan lain – lain.

7. Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar

Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi

pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.

8. Bahasa sebagai sarana berfikir logis

Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.

9. Bahasa membangun kecerdasan

(6)

10. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda

Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli

program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.

11. Bahasa membangun karakter

Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.

12. Bahasa Mengembangkan profesi

Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan

pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.

13. Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru

(7)

Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa

Arti Bahasa

Bahasa adalah sistem lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.

Bahasa adalah sistem lambing bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.

Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh angota suatu masyarakat bahasa untuk berkominikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama.

Bahasa menurut Ensiklopedi NasionalIndonesia adalah suatu sistemm tanda bunyi yang secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,

berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sitem tersebut mencakup unsur-unsur berikut.

1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya. 2. Sistem lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat

pemakainya berdasarkan kesepakatan.

3. Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara berulang dan tetap.

(8)

6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.

Semua bahasa sama rumitnya. Hal ini merupakan bagian dari kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memakai bahasa itu. Oleh karena itu, semua bahasa sama baiknya dengan bahasa yang lain dan tidak ada yang secara intrinsik lebih baik atau lebih buruk dari bahasa yang lain.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum

Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk

berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus

1. Bahasa Nasional

Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda. Yang bunyinya sebagai berikut :

“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”

b. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.

(9)

c. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

d. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

2. Bahasa Negara

Bahasa Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara lisan maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam pemerintahan secara resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) adalah bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI di hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai empat fungsi, yaitu:

1) bahasa resmi kenegaraan

2) bahasa pengantar resmi di sekolah dan universitas,

3) bahas resmi tingkat nasional dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Indonesia,

4) bahasa resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan, ilmu, teknologi dan komunikasi di Indonesia.

Bahasa resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV sehingga telah memainkan perannya dalam kehidupan bernegara.

Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, maka tujuannya untuk memeberikan dasar-dasar kepada pembaca untuk memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun tulisan agar mereka yang mendengar atau diajak berbicara dengan mudah memahami apa yang dimaksudkan. Bahasa yang harus digunakan adalah bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma-norma umum yang berlaku.

(10)

Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa Indonesia adalah tingkah, jenis, langgam, corak dan laras. Ragam bahasa diartikan sebagai variasai bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media atau sarana yang hendak digunakan.

Dasar-dasar Ragam Bahasa

Pada ragam bahasa yang paling pokok adalah seseorang itu menguasai atau mengetahui kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa. Kerena kaidah bahasa dianggap sudah diketahui, uraian dasar-dasar ragam bahasa itu diamati melalui skala perbandingan bagian

persamaan bagian perbedaan. Dasar-dasar ragam bahasa yang akan diperbandingkan itu didasarkan atas sarana ragam bahasa lisan dan ragam tulisan.

Jenis- jenis Ragam Bahasa

A. Ragam Bahasa Berdasarkan Tempat

1. Ragam Dialek

Ragam dialek adalah ragam bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa daerah si pembicara atau ragam bahasa daerah yang ditandai oleh daerah atau kota.

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana

1. Ragam Lisan

Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan dengan sarana lisan yang ditandai oleh pengulangan intonasi, spontanitas sehingga criteria kejelasan ketepatan dan kelugasan terpenuhi oleh si penutur.

2. Ragam Tulisan

Ragam tulisan adalah variasi bahasa yang digunakan melalui sarana tulisan dan dapat diperkuat atau didukung oleh sarana visual untuk mencapai sasaran.

C. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

a. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

(11)

Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,

misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

b. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

D. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi

1. Ragam Baku

Ragam baku adalah ragam bahasa yang dipakai dalam forum resmi. Ragam ini bisa juga disebut ragam resmi.

2. Ragam Tidak Baku

Ragam tidak baku adalah ragam bahasa yang menyalahi kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa baku.

E. Ragam Bahasa Berdasarkan Bidang

1. Ragam Ilmu dan Teknologi

Ragam ilmu dan teknologi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang keilmuan dan teknologi.

2. Ragam Sastra

Ragam satra adalah ragam bahasa yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan estetis dengan cara penggunaan pilih jata secara cermat dengan gramatikal dan stilistil tertentu.

3. Ragam Niaga

(12)

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Penggunaa bahasa yang baik adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini biasa berhubungan dengan nilai rasa. Seseorang mungkin saja menguasai bahasa lisan secara fasih, namun sulit menguasai bahasa tulisan dengan baik karena berbeda ragamnya. Adapun bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah yang ada. Bahasa yang benar harus menggunakan tata bahasa, sistem ejaan, artikulasi, dan kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa.

Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi Bahasa Indonesia

1. Fungsi Bahasa Indonesia

• Secara umum fungsi bahsa sebagai alat komunikasi: lisan maupun tulis

• Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:

a) Fungsi informasi b) Fungsi ekspresi diri

c) Fungsi adaptasi dan integrasi d) Fungsi kontrol sosial

2. Fungsi Bahasa Indonesia

• Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk keperluan:

a) Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu

b) Fungsi regulatoris, bahasa digunakann untuk mengendalikan prilaku orang lain c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain d) Fungsi personal, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain e) Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu f) Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi

3. Fungsi Bahasa Indonesia

(13)

a) Bahasa resmi kenegaraan

b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Fungsi Bahasa Indonesia

• Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mempunyai fungsi:

a) Bahasa resmi kenegaraan

b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga perlu dibakukan atau distandarkan.

a) Ejaan Van Ophuijen (1901) b) Ejaan Soewandi (1947)

c) Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972)

d) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Istilah (1975)

e) Kamus besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988)

6. Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu:

a) Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda

b) Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain

c) Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan baik dan benar

(14)

H. Contoh AutoBiografi

Contoh Autobiografi Diri Sendiri - Nama saya Sumarni biasa dipanggil dengan sebutan Marni, tapi ada juga yang suka memanggil dengan sebutan Sum. Saya berjenis kelamin perempuan dan lahir pada tanggal 7 Maret 1993 dan saya anak ke satu dari dua

bersaudara dari sebuah kelurga yang dikepala keluargai oleh bapak Suparman dan ibu Rokilah. Dan kami tinggal disebuah tempat yang berada di daerah Bandung Tepatnya di Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga Bogor.

Sekolah dasar saya yaitu di SDN Sukaresmi 1 lulusan tahun 2004, SMP saya di SMP KP 2 Cipongkor lulusan tahun 2007, SMA saya yaitu di MAN 1 Cililin lulusan tahun 2010. Hobi saya membaca, walupun saya tidak gemar untuk menulis tapi saya suka membaca hasil karya-karya orang lain terutama cerpen atau novel. Untuk kebiasaan saya yang lain yaitu makan makanan cemilan karena rasanya itu enak banget dan kalau sudah sekali makan pasti ketagihan.

Sejak saya kecil saya ingin menjadi seorang guru kalau bisa saya ingin menjadi seorang dosen karna kalau sebagai guru itu kita sebagai perempuan bisa mengerjakan pekerjaan kita yang lain karna tidak sesibuk sebagai pegawai di kantoran terutama jikalau kita sudah nikah nanti.

Semoga tulisan tentang Contoh Autobiografi diatas dapat kiranya bermanfaat bagi teman-teman semuanya, khususnya bagi kamu sedang mempunyai tugas dari sekolah tentang tata cara penulisan Autobiografi.

1. Buku Chaerul Tanjung si anak singkong termasuk biografi atau autobiografi, dan � �

siapa penulisnya?

(15)

Contoh Autobiografi - Autobiografi adalah tulisan tentang biodata data diri seseorang, dimana tulisan tersebut dibuat sendiri oleh orang yang bersangkutan. Contoh

Autobiografi biasanya sering ditulis oleh para penulis Novel. Perbedaan antara

Autobiografi dengan Biografi adalah terletak pada cara penulisnnya, dimana bila Biografi sendiri ditulis oleh orang lain, sementara Autobiografi ditulis oleh diri sendiri.

Berikut adalah salah satu contoh Autobiografi yang ditulis oleh seorang blogger yang beralamat di deluthus.blogspot.com. Semoga keberadaan contoh Autobiografi berikut ini, kiranya dapat menambah pengetahuan kita tentang Autobiografi:

Debby Sisca Komaling adalah seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer dan

Teknologi Informatika Jurusan Sistem Infomasi Universitas Gunadarma Angkatan 2007. Mungkin tak banyak orang yang mengenal sosoknya, bukan karena dia tak pandai

bergaul, tapi ini dikarenakan pada semester 1 sampai semester 3 Debby mengambil lokasi kuliah di Salemba dan pindah lokasi kuliah ke Depok saat semester 4. Hal itu tak

menyebabkan perempuan yang biasa di panggil oleh teman-teman dekatnya dengan sebutan “Debong”(plesetan dari Debby) ini tak memiliki teman. Debby bukan soerang yang aktif dalam organisasi yang ada di kampus karena jarak dari rumah ke kampus lumayan jauh dan minimnya transportasi membuat dia enggan menyibukkan diri dengan acara kampus.

Debby lahir di Jakarta 16 Maret hampir 20 tahun silam, campuran darah Manado dari ayahnya tak lantas membuat kulitnya putih layaknya orang Manado biasanya, kulitnya cenderung sawo matang seperti ibunya yang berdarah Cirebon. Debby anak pertama dari tiga bersaudara sangat menyukai coklat, dari kecil hampir setiap hari dia mengkonsumsi coklat. Pencinta warna biru ini pun sangat menyukai makana pedas, sekalipun sudah dapat larangan keras dari dokter tak membuatnya berhenti untuk tidak memakannya lagi. Semasa SMA Debby pernah mengikuti latihan karate sampai sabuk biru, karena jadwal yang padat dia tak melajutkan latihan karate lagi padahal karate adalah salah satu hobby nya. Selain karate, Debby juga hobby menyanyi meskipun suaranya tergolong bisa membuat orang yang mendengarnya ingin segera membungkam mulutnya untuk tidak bernyanyi lagi. Debby suka membaca novel dan dia bercita-cita suatu saat dapat

(16)

melakukan sesuatu.

Dari kecil Debby bercita-cita ingin menjadi dokter, hanya saja dia tak dapat meraih mimpinya tersebut karena biaya kuliah kedokteran itu sangat mahal dan juga waktu kuliah yang sangat lama. Sebagai anak pertama dia sangat sadar bahwa dia akan menjadi panutan adik-adiknya, maka dia berusaha keras untuk dapat membahagiakan keluarganya kelak dengan prestasi yang dia miliki. Debby punya semangat tinggi dalam meraih apa yang dia inginkan, namun terkadang perempuan berlesum pipi ini suka menunda pakerjaan yang harus dikerjaan.

Semoga tulisan tentang Contoh Autobiografi diatas dapat kiranya bermanfaat bagi teman-teman semuanya, khususnya bagi kamu sedang mempunyai tugas dari sekolah tentang tata cara penulisan Autobiografi. Salam...

Hidupku dalam Goresan Pena (Contoh Autobiografi)

Bagian Pertama

Kelahiran dari sebuah keluarga penyayang

Nama saya Ilham Ramdhan Gumelar, biasanya dipanggil dengan sebutan I’am. Saya berjenis kelamin laki-laki dan dilahirkan di Cianjur pada tanggal 6 April 1991. Saya anak pertama dari empat bersaudara dari sebuah pasangan keluarga yang dikepalai oleh Bapak D. Makmur Sentosa dan Ibu Yayah.

Ayah saya (D.Makmur Sentosa) merupakan sosok ayah sangat mencintai keuarganya dia kelahiran asli Tanggeung dan sebagai anak bungsu lima bersaudara yang dilahirkan dari pasangan kakek dan nenek saya yaitu D. Ona Shaleh dan I. Rasmini. Ayah saya kebetulan asalnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa alias bekerja sebagai seorang tenaga pengajar di SDN IPK Tanggeung selama berpuluh-puluh tahun dia mengabdikan dirinya dan sekarang dia telah berhenti dan menjadi sebagai seorang pensiunan. Dia adalah sosok idola saya karena dia selalu menunjukan keteguhan hidup dan asih sayang yang berlimpah tiada tara kepada saya sebagai anak pertamanya.

(17)

Bagian Kedua

Menempuh pendidikan dari nol

Saya mulai menempuh pendidikan dari bangku sekolah dasar di SDN IPK Tanggeung lulusan tahun 2003, Saya pertama masuk ke sekolah dasar ini pada saat umur tujuh tahun karena orang tua saya tidak mengijinkan saya masuk bangku SD pada umur enam tahun. Padahal awalnya saya sangat ingin diumur enam tahun itu sudah masuk sekolah dasar karena saya melihat teman-teman seumuran saya sudah banyak yang bersekolah. Saya juga tidak masuk taman kanak-kanak karena memang saya tidak mau dan orang tua pun tidak terlalu mementingkan dan berkeinginan seperti itu karena saya dirasa sudah cukup pemikiran dan skill untuk langsung saja masuk bangku sekolah dasar. Sehari-harinya orang tua saya selalu mengajari dan mendidik saya mulai dari belajar membaca, menulis dan menghitung sehingga pas saya masuk sekolah dasar saya tidak kaget lagi karena saya sudah cukup mampu. Saya Alhamdulillah sejak kelas satu sudah mendapat juara atau ranking pertama sampai kelas enam pun demikian.

Setelah tamat dari sekolah dasar saya melanjutkan ke MTsN Tanggeung lulusan 2006, saya masuk ke sekolah menengah ini karena memang di tempat saya adalah salah satu sekolah terfavorit dan mengalahkan sekolah umum. Kebetulan ayah saya juga sebagai tenaga pengajar pelajaran Biologi disana. Ternyata saya masih bisa mempertahankan tradisi saya sebagai ranking pertama di sekolah ini dari semester pertama sampai saya lulus. Di sekolah ini saya mendapat banyak pengalaman dan teman baru sampai dengan sahabat terbaik. Tapi ada kendala atau batu sandungan ketika saya lulus dari sekolah ini karena saya sebenarnya ingin melanjutkan ke sekolah favorit yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cianjur tapi nasib berkata lain dan orang tua saya kembali tidak mengijinkan dengan alasan tertentu.

Pada saat tingkat menengah pertama juga selain pendidikan formal tersebut saya pernah mengenyam pendidikan pesantren di An Nur Padang Cianjur. Karena basic ibu saya yang memang kental dengan religius yang akhirnya menginginkan anaknya pula untuk menapaki jejak yang sama dengannya.

(18)

dari orang tua tapi untungnya saya bisa beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Di sekolah ini saya awalnya tertekan, saya tidak mempertahankan lagi tradisi saya sebagai ranking pertama awalupun di semester awal saya tetap ranking pertama dan untuk selanjutnya saya mengindahkannya dan otomaatis ranking saya pun nurun dalam prestasi belajar, hal itu saya rasa sebagai bentuk kekecewaan saya. Namun setelah lama saya bersekolah disana saya pun kian memperbaiki diri dan saya memperbaiki prestasi belajar. Di sekolah itu saya juga jadi sosok yang bisa dikatakan sentral, saya dekat hampir dengan semua guru, saya ikut berbagai organisasi sekolah sampai saya jadi leader di beberapa organisasi tersebut dan akhirnya banyak orang mengenal saya. Dan salah seorang yang menjadikan saya seperti itu adalah sosok kakak ipaar saya Ricca Camberra yang juga sebagai guru matemaika disana yang selalu memotivasi saya untuk maju dan berubah.

Setelah itu barulah saya ke luar kota untuk melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dengan mengambil Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, dan masih terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut sampai sekarang. Ada cerita menarik saat saya memasuki bangku kuliah. Saya asalnya memang berkeinginan masuk ke jurusan teknik informatika. Saya daftar ke berbagai universitas negeri di Bandung tapi hasilnya ternyata saya tidak lulus satu pun di jurusan itu, yang lulus malah di salah satu universitas swasta terkenal di bandung. Mulanya saya mau mengambil kuliah disana karena saya rasa sudah tepat dengan keinginan saya. Taoi nasib berkata lain saya pun berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung di pillihan ketiga yaitu jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam. Karena Pilihan pertama Teknik Informatika dan kedua Pendidikan Biologi pun bernasib serupa dengan sebelumnya.

Tapi saya beruntung di jurusan ini karena ternyata banyak memberikan pencerahan serta orientasi hidup sebenarnya sebagai penolong bag orang lain yaitu sebagai pemecah masalah dan turu memantapkan tujuan hidup orang lain. Ya itulah tugas mulia sebagai seorang konselor dan inilah yang saya kagumi serta tekuni

(19)

Bagian Ketiga

Moto hidup adalah haluan saya

Saya mempunyai motto hidup Berpikir Positif, Bekerja Produktif, Berdoa Aktif Berpikir Positif artinya saya harus senantiasa mempunyai pemikiran positif dan bersifat orientatif untuk tujuan hidup saya yang hal ini ditunjang oleh kesehatan mental saya.

Bekerja Produktif artinya saya akan selalu bekerja dengan segenap kemampuan saya untuk menghasilkan hal terbaik dalam hidup saya

Berdoa Aktif artinya saya selalu yakin akan ke Maha Agungan Allah yang Maha segalanya termasuk dalam mendampingi dan menjadikan hidup saya ke arah yang lebih baik, dan doalah sebagai penghubungnya.

Bagian Keempat

Hobi yang luar biasa bagi saya

Hobi saya adalah semua hal yang bersangkutan dengan informatika, saya gemar berselancar di dunia internet, komputerisasi dan yang paling kontras dalam hidup saya adalah sangat senang dalam membuat graphic design yang medianya sangatlah berbau digital. Selain itu saya punya hobi menari dan mahal bagi sebagian orang yaitu fotografi saya sangat menekuni bidang ini.

Dari hobi yang saya luar biasa ini saya bisa menghidupi kehidupan saya. Banyak pengalaman baru, bahkan saya menganggap sebagai suatu kehidupan yang unik dan menyenangkan

Selain itu hobi tersebut bisa memenuhi kepuasan hasrat saya dalam berimajinasi maka tak jarang pula dari hobi tersebut memberi penghasilan berlebih atau dengan kata lain menua manfaat yang bersipat materi dalam pemenuhan kebutuhan hidup

Bagian Kelima Cita-citaku

(20)

haluan dengan bercita-cita menjadi seorang Konselor yang profesional. Tetapi tetap menjadikan cita-cita awal saya sebagai pendukung dalam pemenuhan hidup saya.

Cara meraih cita-cita cemerlang

Setiap orang pasti memiliki cita cita masing masing. Ada yang ingin menjadi orang penting, menjadi polisi, menjadi ilmuan dan lain lain. Nah tidak semua orang berhasil mencapai cita cita mereka. Tetapi ada juga yang berhasil menggapai cita cita mereka, Mengapa mereka berhasil berikut hal hal yang membawa keberhasilan pada cita cita menurut saya:

1. Teruslah belajar pada hal yang anda cita citakan, jagan pernah berhenti belajar karena dalam mencapai sebuah cita cita dibutuhkan usaha yang keras, dan ingat saingan anda di dunia ini adalah banyak

2. Jangan pernah menyerah, walaupun banyak orang yang mengatakan itu adalah hal yang mustahil, sungguh tidak ada hal yang mustahil di dunia ini.

3. Jangan pernah merubah niat, teruslah konsisten dengan apa yang dicita-citakan, jangan terpengaruh dengan kesuksesan yang ada lihat dan beralih ke sana kemari, tetaplah terus konsisten pada cita-cita, contohnya jika kits bercita cita menjadi pemain bola teruslah bermain bola, jangan pernah merubah rubah cita-cita kita, jangan pernah kita berubah-rubah misalnya sesekali kita ingin main basket, kadang-kadang ingin main bulu tangkis, sungguh orang seperti ini tidak akan menjadi orang yang hebat, karena mustahil untuk menggapai semua hal di dunia ini, fokus lah pada suatu objek dan anda akan menjadi orang yang terhebat pada objek tersebut.

4. Carilah motifasi hidup anda yang mana akan mendukung anda dalam menggapai cita cita anda dan akan memberi semangat yang lebih pada diri anda, contoh jika anda bercita cita menjadi ilmuan anda dapat memotifasi diri anda pada seseorang ilmuan hebat seperti Albert Einstein.

5. Teruslah berdoa pada yang maha kuasa, karena sungguh apabila tuhan tidak mengizinkan maka semua hal tidak akan pernah terjadi, nah disamping usaha kita ini adalah hal yang paling penting.

Bagian Keenam

(21)

Saya termasuk orang yang organisatoris. Saya aktif di berbagai organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (HIMA-J BPI), Lembaga Pelayanan dan Pelatihan Bimbingan, Penyuluhan dan Istisyfa’ (LP2BPI), Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIKMA FIDKOM), Organisasi Daerah Cianjur Selatan (KARMAPACK) sampai dengan sekarang. Selain itu saya pun aktif di organisasi sosial seperti Indo Competence yang bergerak dibidang isu kependudukan serta Youth Competence yang khusus menyoroti remaja supaya menjadi generasi unggul.

Saya dapat menuai banyak manfaat dari organisasi

Mendapatkan banyak teman. Mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat. Lebih banyak pengalaman. Menambah keterampilan dan mengasah keterampilan. Membantu untuk bisa mendapatkan penghasilan (tambahan penghasilan)

lebih banyak mendapat pengalaman dari organisasi itu, dengan ikut organisasi kita juga tanpa disengaja akan terpengaruh oleh organisasi itu sendiri. Jika kita dalam organisasi itu aktif maka kita dalam hidup pasti juga akan aktif dalam mencari sesuatu, tapi sebaliknya jika kita dalam organisasi itu tidak aktif maka sungguh amat rugilah kita ketika ada suatu peluang untuk dapat aktif kita tidak dapat menggunakannya. Akan terbiasa untuk mengatur diri kita masing- masing. Entah itu kita dapat mengatur waktu kita sendiri atau mengatur segalanya.

Bagian Keenam

Makna hidup untuk saya

Hidup menurut versiku tergambar dalam lantunan sastra yang saya buat ini: Bahasa dunia dalam jiwaku

Menjadi insan itu seperti sebuah wisma tamu. Setiap hari ada pendatang baru.

Kegembiraan, depresi, kekikiran,

semacam kesadaran sesaat muncul sebagai tamu yang tak diinginkan. Sambut dan hiburlah mereka semua:

Bahkan jika mereka itu sekumpulan kesedihan, kemurungan dan kekecewaan

(22)

tetaplah perlakukan setiap tamu dengan penuh hormat. Dia mungkin dapat membebaskanku

dengan semacam keriangan yang baru. Pandangan gelap, aib, kedengkian, temui mereka di pintu dengan senyuman, dan undang mereka masuk dengan hati

Bersyukurlah menerima siapa pun yang datang,

sebab masing-masing diutus sebagai pembimbing dari dunia lain wahai bagi Sang Pencari Ridho Ilahi

Perhatikan baik-baik pikiran-pikiran jahatnya Kemuraman itu mungkin suatu rahmat

sebagaimana hari mendung yang mendatangkan hujan bagi bunga rose dan kelegaan bagi bumi yang gersang

Jangan memandang dengan pandangan itu terlalu muram pada kemuramanmu! Mungkin apa yang dibawanya itulah yang paling kaubutuhkan dan

kauinginkan. Apa yang tampaknya menahamu dari kegembiraan mungkin justru dapat membawamu pada kegembiran dan kebahagian Jangan menyebutnya cabang mati.

Katakan itu akar yang hidup dan basah.

Jangan selalu menanti-nanti untuk memandang apa yang ada dibelakangnya.

Penantian itu akan meracuni jiwamu Cobalah menjangkaunya.'

Tahan keburukanmu di dalam dada sebagai sebatan akar penyembuh, dan jangan menanti-nanti lagi

Mengapa aku harus menyesal karena telah tertidur? Tidak soal berapa lama aku tidak sadar.

(23)

kegembiraan.

Lepaskan pikiran yang selalu melekat dalam kepalaku ini. dua kali lipat, empat kalipat bahkan lima kali lipat

kesalahan berkali-kali

Dengarkan suara gelombang di dalam diri wahai Sang Pencari Ridho Ilahi..

Autobiografi

Nama saya Abdul Latief, saya lahir pada 06 January 1991 di Jakarta. Saya adalah anak keempat dari lima bersaudara. Saya termasuk orang yang pendiam dan sedikit pemalu. Hal ini saya rasakan sejak saya kecil.,hehee

Saya mulai bersekolah saat usia 5 tahun di TK(Taman Kanak-Kanak), Setahun kemudia saya bersekolah di SDN 03 Pagi

Pejaten Barat. Pada masa SD saya termasuk anak yang kurang pintar sehingga naik kelas dengan nilai rata-rata cukup. Lulus dari sekolah dasar saya melanjutkan sekolah di SMP I Assalam yang cukup jauh dari rumah saya. Semasa SMP banyak belajar agama, karena SMP tersebut adalah sekolah islam. Saat ini saya bisa mengaji karena belajar disana,

dikarenakan ada pelajaran tambahan atau khusus untuk meningkatkan pengetahuan tentang islam.

Kemudian setelah lulus dari SMP saya melanjutkan bersekolah di SMAN 38 Jakarta. Pada masa SMA saya mulai mengenal

namanya game online, sehingga sangat mengganggu pelajaran disekolah saya, sehingga sewaktu penjurusan saya hanya mendapatankan ke jurusan IPS.

Lulus dari SMA saya sempat bingung menentukan perguruan tinggi. Saya mengikuti SMPB namun gagal, sehingga saya memilih gunadarma dengan jurusan Sistem Informasi. Awalnya saya berniat untuk masuk jurusan IT namun karena saya dari jurusan IT harus dari IPA, jadi saya memilih SI.

Referensi

Dokumen terkait

The aim of this work is the re-adaptation of the original BIM to include complex shapes that characterize the load-bearing elements of a historical building (mainly

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fitoremediasi Kromium dengan tanaman Vetiveria zizanioides pada sirkulasi sistem vertikal memiliki tingkat

Berdasarkan jawaban di atas, maka aturan susunan posisi dapat dinyatakan dalam aturan baris dan lajur (kolom).. Inilah yang dinamakan

Kegiatan inti pada siklus I dan II guru memberikan penjelasan dan menyajikan contoh soal cerita SPLDV serta penyelesaiannya dengan menggunakan Langkah Polya

 Bernaf as ketika salah satu lengan keluar dan membuang naf as ketika lengan tersebut masuk kedalam air.  Recovery pada saat lengan permukaan

Pengawasan (controlling) merupakan bagian akhir dari fungsi pengelolaan/manajemen. Fungsi manajemen yang dikendalikan adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan

dengan ini menyatakan saya tidak akan mengundurkan diri dari proses seleksi tenaga non ASN Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang Tahun 2017 setelah dinyatakan lulus ujian

KEDUA  Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul agar mengkoordinasikan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait untuk menyusun pedoman