• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilmu Kealaman Dasar Global Warming Mak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ilmu Kealaman Dasar Global Warming Mak"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Daftar Isi... 1

BAB 1 Pendahuluan ... 2

l.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Manfaat penulisan ... 3

BAB 2 Pembahasan ... 4

2.1 Pengertian Global Warming ... 4

2.2 Pengertian Industri ... 6

2.3 Hubungan Industri dengan Global Warming ... 6

2.3.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi Emisi ... 9

2.4 Dampak yang di timbulkan ... 9

2.5 Cara menanggulangi Global Warming dari Sektor Industrti ... 11

2.5.1 Pengendalian Pemanasan Global……… 12

2.5.2 Cara Menghilangkan Karbon………. 12

BAB 3 Penutup ... 13

3.1 Kesimpulan ……… 13

3.2 Saran ……….. 13

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanasan Global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikkan permukaan air laut, dan beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia.

Mungkin sulit untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan pada iklim di Bumi. Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu besarnya jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfir dan menyebabkan Buni menjadi lebih panas. Dahulu, semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya Revolusi Industri, manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya hidup melalui tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi Industri adalah saat dimana manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfir, namun saat ini dengan bantuan pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfir.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum, masalah dalam pembahasan ini disampaikan/dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Secara operasional rumusan masalah ini disampaikan/dirumuskan menjadi empat pokok penyampaian yang terdapat dalam pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Global Warming? 2. Apa yang dimaksud dengan industri ?

3. Apa hubungan Sektor Industri dengan Global Warming ? 4. Apa saja solusi untuk menaggulangi Global Warming ? 5. Apa saja Dampak Global Warming ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Global Warming. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Industri.

3. Untuk mengetahui apa hubungan sektor industri dengan Global Warming. 4. Untuk mengetahui apa saja solusi untuk menanggulangi Global Warming. 5. Untuk Mengetahui apa saja dampak Global Warming.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah masyarakat dapat mengetahui mengenai Global Warming seperti :

1. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Global Warming.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Global Warming

Mungkin anda pernah membayangkan berada di dalam mobil yang tertutup rapat pada siang hari. Sinar matahari dengan leluasa dapat memasuki ruangan mobil melalui kaca mobil, sehingga menyebabkan udara di dalam mobil menjadi lebih panas. Udara di dalam mobil menghangat, karena panas sinar matahari yang masuk tidak dapat leluasa keluar. Sehingga panas tersebut terperangkap di dalam mobil.

Demikian halnya dengan pemanasan global. Matahari memancarkan radiasinya ke bumi menembus lapisan atmosfer bumi. Radiasi tersebut akan dipantulkan kembali ke angkasa, namun sebagian gelombang tersebut diserap oleh gas rumah kaca, yaitu CO2, CH4, N2O, HFCs dan SF4 yang berada di atmosfer. Sebagai akibatnya gelombang tersebut terperangkap di dalam atmosfer bumi. Peristiwa ini terjadi berulang-ulang, sehingga menyebabkan suhu rata-rata di permukaan bumi meningkat. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan pemanasan global.

Pemanasan Global adalah suatu istilah yang menunjukan adalahnya kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikkan permukaan air laut, dan beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia.

(5)

Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dan negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

(6)

2.2 Pengertian Industri

Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris:

industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya

sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

2.3 Hubungan Industri dengan Global Warming

Konsumsi energi bahan bakar fosil. Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan sektor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan sebanyak 70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua dengan memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini, Indonesia mengemisikan gas rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi gas rumah kaca.

Indonesia termasuk negara pengkonsumsi energi terbesar di Asia setelah Cina, Jepang, India dan Korea Selatan. Konsumsi energi yang besar ini diperoleh karena banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya, walaupun dalam perhitungan penggunaan energi per orang di negara berkembang, tidak sebesar penggunaan energi per orang di negara maju. Menurut Prof. Emil Salim, USA mengemisikan 20 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah penduduk 1,1 milyar penduduk, Cina mengemisikan 3 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah 1,3 milyar penduduk, sementara India mengemisikan 1,2 ton CO2/orang dengan jumlah 1 milyar penduduk.

(7)

CO2

BIDANG BATAS POWER PLANT

BIDANG BATAS

CO2

PEMUKIMAN

Sebagai contoh, kita dapat mengambil sektor industri pembangkit listrik.

Konsumsi energi listrik tidak secara langsung berkontribusi terhadap emisi CO2, akan tetapi berperan dalam menghasilkan CO2 di pusat pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil.

Gambar 1 Konsumen bertanggung jawab atas emisi CO2 dari konsumsi energi listrik

Mengaitkan emisi CO2 dengan konsumsi energi listrik rumah tangga mengandung tiga kerancuan besar. Pertama, energi listrik dibangkitkan dari sejumlah sumber pembangkit utama yang berbeda-beda, dimana sangat mungkin suatu pembangkit merupakan sumber utama emisi CO2 (misal pembangkit berbahan bakar batu bara) sementara pembangkit lainnya hampir mendekati nol emisi (hydropower). Kedua, kombinasi sumber pembangkit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan musim. Ketiga, energi listrik didistribusikan melintasi jarak yang jauh dengan menggunakan sistem transmisi dan distribusi yang kompleks, sehingga emisi CO2 yang dikaitkan dengan penggunaan energi listrik sebenarnya terjadi di lokasi yang jauh dari daerah dimana energi tersebut dikonsumsi.

(8)

energi listrik, iklim, harga bahan bakar, dan jumlah energi listrik yang dapat diperoleh dari pembangkit listrik tenaga air, sumber-sumber yang dapat diperbarui, dan tenaga nuklir.

Kandungan karbon dari masing-masing jenis energi menggunakan spesifikemisi default dari IPCC.

Kandungan karbon dari setiap bahan bakar (Ton Karbon per Terajoule) diperlihatkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Kandungan karbon bahan bakar

Jenis Bahan Bakar Ton C per TJ

Batubara 26.2

Kontributor terbesar terhadap emisi CO2 adalah pembangkit berbahan bakar batubara, minyak, dan gas.Faktor utama yang mempengaruhi emisi CO2 dari pembangkitan energi listrik adalah kebutuhan energi, jenis bahan bakar yang digunakan, dan efisiensi termal power plant. Sejumlah faktor-faktor lainnya yang berpengaruh terhadap emisi antara lain: pertumbuhan ekonomi, harga energi listrik, iklim, harga bahan bakar, dan jumlah energi listrik yang dapat diperoleh dari pembangkit listrik tenaga air, sumber-sumber yang dapat diperbarui, dan tenaga nuklir.

2.3.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi emisi

(9)

Driving Force dan Technology Response

Driving force adalah faktor-faktor yang mendorong peningkatan aktifitas ekonomi dan

kenyamanan konsumen, yang kesemuanya akan meningkatkan permintaan kebutuhan energi;

Technology Response menawarkan peluang penurunan emisi per satuan energi (intensitas karbon)

yang digunakan.

Secara umum, intensitas karbon dipengaruhi oleh tiga komponen: 1) intensitas pengguna akhir energi, 2) jenis bahan bakar, dan 3) emisi per satuan energi listrik yang diproduksi. Adapun faktor pendorong dipengaruhi oleh pertumbuhan populasi, ukuran rumah, kepemilikan kendaraan pribadi, jarak perjalanan, dsb. Dalam penentuan kebijakan pengurangan emisi harus memperhatikan faktor pendorong dan faktor teknologi yang ada

2.4

DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi : gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara, gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan produktivitas lahan pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

Dampak-dampak lainnya :

· Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati

· Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir · Mencairnya es dan glasier di kutub

· Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas.

· Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) · Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan

· Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, karena meningkatnya popularitas nyamuk.

(10)

Selain dampak diatas, tercatat beberapa kejadian luar biasa yang mengindikasikan terjadinya pemanasan global, yaitu :

1. Tahun 2005 merupakan tahun terpanas. NASA melaporkan bahwa temperatur rata-rata global telah meningkat 0,060 C.

2. Pencairan Artik terbesar terjadi di tahun 2005. Hasil foto salah satu satelit menunjukkan area yang tertutup es permanen merupakan area tersempit pada akhir musim panas tahun 2005.

3. Tahun 2005 merupakan tahun dengan air di Karibia terpanas, lebih lama dari yang pernah terjadi dan menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) besar-besaran di sepanjang wilayah mulai dari Karibia hingga Florida Keys, Amerika Serikat.

4. Tahun 2005 tercatat sebagai tahun dengan nama badai terbanyak. Terdapat 26 nama badai yang melampaui daftar nama resmi. Pada tahun ini juga terdapat sekitar 14 badai, yang disebut sebagai badai hebat (hurricane), karena memiliki kecepatan angin melebihi 119 km/jam. Rekor tahun sebelumnya hanya 12 badai dalam setahun. Tahun 2005 juga merupakan tahun dengan kategori 5 badai terbanyak dengan kecepatan angin 249 km/jam. Tahun 2005 merupakan tahun yang mengalami kerugian termahal akibat badai.

5. Tahun 2005 merupakan tahun terkering yang pernah terjadi sejak beberapa dekade lalu di Amazon, Amerika Selatan. Dan Amerika bagian barat menderita akibat kekeringan yang panjang.

2.5 Cara menanggulangi Global Warming dari Sektor Industri

Kebijakan pengurangan emisi dapat diarahkan pada:

1) penggunaan energi yang lebih efisien.

2) penggunaan jenis bahan bakar dengan kandungan karbon rendah.

3) peningkatan penggunaan energi terbarukan atau teknologi konversi energi rendah emisi.

(11)

Pengurangan emisi tentunya merupakan salah satu solusi dalam penyelesaian masalah ini. emisi karbon yang tentuknya banyak dihasilkan oleh berbagai sektor industri. Pemakaian energi terbarukan sebagai salah satu langkah dalam mengurangi emisi dunia. Salah satu energi terbarukan adalah dengan penggunaan energi geothermal atau panas bumi yang memiliki emisi rendah. Geothermal di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena Indonesia di lewati oleh jalur gunung api yang menjadi sumber panas bumi. energi geothermal dapat menggantikan penggunaan tenaga energi lain yang menghasilkan emisi tinggi untuk dunia. Energi alain selain geothermal yang dapat digunakan adalah potensi energi alternatif berupa tenaga air angin, biomasa, dan tenaga surya.

Selain pengurangan emisi, salah satu solusinya adalah dengan kembali meningkatkan penghijauan dan penanaman pohon di dunia. Gerakan penanaman pohon telah banyak dilakukan pemerintah dan berbagai komunitas pencinta lingkungan. Hutan sebagai penyerap karbon akan menjadikan suatu bantuan terhadap pengurangan emisi karbon. Negara berkembang dan Negara maju tentunya haru s bekerjasama dengan baik dalam mengurangi emisi.

Kemudian emisi atau gas buang tersebut kebanyakan berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Untuk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Pengurangan pemakaian AC akan membantu mengurangi CFC dan emisi lainyang akan merusak ozon. Efisiensi penggunaan AC tentunya menjadi salah satu solusinya. Lebih baik kita membuka jendela rumah kita leba lebar untuk mendapatakan kesejukan yang alami .

2.5.1 Pengendalian Pemanasan Global

Pengendalian dilakukan dengan cara mengatasi epek yang dilakukan sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan. Kerusakan yang pernah dapat diatasi dengan berbagai cara, misalnya:

a. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut.

(12)

Adapun dua cara pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca:

a. Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain.

b. Mengurangi produksi gas rumah kaca.

2.5.2 Cara Menghilangkan Karbon

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi terutama yang muda dan cepat.

Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikan gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar dari perut bumi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

(13)

kaca. Pemanasan global yang di akibatkan oleh sector industry mengakibatkan timbulnya emisi gas buang yg sangat berakibat negative bagi atmosfer bumi karna penggunaan bahan bakar fosil sebagai penghasil energy yg dibutuhkan oleh manusia. Pencegahan dapat di lakukan ddengan cara menghemat pemakaian energy dan bahan bakar fosil.

3.2 Saran

Sebagai wujud komitmen atas pembangunan berkelanjutan oleh dunia bisnis, Corporate Social Responsibility (CSR) dalam hal perubahan iklim adalah bentuk tanggung jawab perusahaan akan aktivitasnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi terhadap akselerasi perubahan iklim. “CSR yang tidak memiliki program lingkungan terkait pemanasan global akan dianggap ketinggalan zaman,” imbuh Khajar. CSR menyangkut perubahan iklim pada perusahaan terdiri atas laporan detail emisi gas rumah kaca, target pengurangan emisi, dan langkah-langkah konkrit untuk mencapai target tersebut. Selain itu, corporate climate strategy atau strategi perusahaan menghadapi perubahan iklim bagi perusahaan yang benar-benar mau menjalankan CSRnya dalam isu pemanasan global mutlak diperlukan. Dalam strategi tersebut termuat seluruh hal yang mungkin dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi dampak atas perubahan iklim, atau bahkan membuat dampak bersih positif. Seperti yang tengah dilakukan oleh dunia bisnis belum lama ini dalam memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April lalu. Program-program efisiensi energi, reforestasi dan konservasi hutan, penggunaan listrik dari energi terbarukan dan pembelian offset karbon merupakan langkah-langkah biasa dilakukan perusahaan dalam CSR mereka.

Daftar Pustaka

http://www.academia.edu/5243569/ENERGI_LINGKUNGAN_HIDUP_DAN_GLOBAL_WAR

(14)

http://budimanp20.wordpress.com/2012/08/07/karya-ilmiah-menyingkap-kebenaran-pemanasan-global-global-warming/

http://dody-hermanto.blogspot.com/2012/07/pengaruh-gas-karbondioksida-dan-gas.html

http://green.kompasiana.com/iklim/2013/11/28/pengaruh-pertumbuhan-industri-dan-solusi-energi-terbarukan-dalam-mengatasi-perubahan-iklim-612130.html

Gambar

Gambar 1 Konsumen bertanggung jawab atas emisi CO2 dari konsumsi energi listrik

Referensi

Dokumen terkait

Ulkomaisia kriittisen pedagogiikan teoreetikoita viime vuosikymmeniltä ovat esimerkiksi David Buckingham (kriittinen mediakasvatus), Henry A. Kriittisen kulttuuri- ja

Awalnya Edmund berusaha mengingat tidak sopan bicara saat mulut penuh, tapi tak lama kemudian dia lupa tentang peraturan itu dan hanya memikirkan bagaimana cara

Iklan luar ruang billboard akan menampilkan gambar yang menunjukkan sejarah dari Candi Ngempon dan Petirtaan Derekan.. Iklan billboard akan dapat dipasang di

Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan Olahan Hasil Laut” Berbasis Metologi Tepat Guna Di Desa Takisung Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan adalah

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari

Koloni semut yang sudah terdistribusi ke sejumlah atau setiap titik, akan mulai melakukan perjalanan dari titik pertama, masing-masing sebagai titik asal dan salah satu

Tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui bahwa campur kode digunakan di dalam percakapan sehari-hari oleh para pekerja dan calon penumpang di Bandar

obesitas dan setelah dilakukan serangkaian analisis dan pembahasan, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan yaitu adanya hubungan pola asuh orangtua terhadap