• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA FIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA FIL"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

FILTRASI

ACARA D-6

Disusun oleh

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137

LABORATORIUM PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”

(2)
(3)

iii Laporan ini kami susun untuk melengkapi praktikum yang telah kami laksanakan

di Laboratorium Dasar Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Yogyakarta.

Dengan tersusunnya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ir. Danang jaya M.T., selaku Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia.

2. Perdana Putera Anugrah D.A selaku asisten pembimbing acara Filtrasi.

3. Rekan-rekan satu plug.

4. Segenap Staf Laboratorium PDTK UPN ”Veteran” Yogyakarta.

5. Semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan dan

penyusunan makalah seminar ini.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

laporan ini. Oleh karena itu, saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 30 Mei 2016

(4)

iv

1.1. Latar Belakang Percobaan ... 1

1.2. Tujuan Percobaan ... 1

1.3. Tinjauan Pustaka ... 2

1.4. Hipotesa ... 6

BAB II PELAKSANAAN PERCOBAAN ... 7

2.1. Bahan ... 7

2.2. Alat & Rangkaian Alat ... 7

2.3. Cara Kerja ... 8

2.4. Diagram Alir ... 10

2.5. Analisis Perhitungan ... 11

BAB III HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN ... 13

(5)

v

Tabel 3. Hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi ... 15

Tabel 4. Hubungan antara Y data, Y hitung dan % kesalahan ... 16

Tabel 5. Data absorbansi dan konsentrasi ... 17

Tabel 6. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi ... 18

(6)

vi

Gambar 3. Plate Frame Filter Press... 3

Gambar 4. Rangkaian Alat ... 7

Gambar 5. Grafik Hubungan antara volume filtrasi dengan dt/dv ... 16

Gambar 6. Grafik hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi ... 17

(7)

vii

Cw = Konsentrasi air cucian, (mg/ml)

K = Permeabilitas

topt = Waktu optimum, (detik)

ts = Waktu siklus, (detik)

tw = Waktu pencucian, (detik)

tp = Waktu bongkar pasang,(detik)

V = Volume filtrat, (ml)

Ve = Volume ekivalen, (ml)

Vf = Volume filtrat, (ml)

Vopt = Volume optimum,(ml)

Vw = Volume air cucian, (ml)

X = Porositas cake

x = Fraksi massa padatan dalam slurry

= 1/kecepatan filtrasi, (detik/ml)

(-)Pc = Penurunan tekanan melalui cake, (gram/ml)

µ = Viskositas, (gram/cm.detik)

= Densitas (gram/ml)

(8)

viii

cucian dengan konsentrasi air cucian, dan menentukan nilai volume ekivalen (Ve), konstanta filtrasi (Cv), volume optimum (Vopt), dan waktu optimum (topt ).

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah filter press, pompa, pengaduk listrik, manometer, filter cloth, tangki, tabung reaksi, pengukur waktu, timbangan dan spektrometer. Bahan yang digunakan adalah CaCO3, Methyl Orange, dan air. Dalam percobaan ini mula-mula membuat suspensi dengan mencampur CaCO3 sebanyak 200 gram ke dalam 6000 ml air dan ditambah dengan 2 gram Methyl Orange. Sebelum proses filtrasi dimulai, dilakukan uji kebocoran terlebih dahulu, kemudian campuran diaduk dengan pengaduk listrik dalam tangki suspensi dan dialirkan melalui filter. Setiap volume 500 ml filtrat yang keluar dicatat waktunya. Setelah filtrasi selesai dilanjutkan dengan pencucian menggunakan air, dan setiap kelipatan 500 ml air cucian yang keluar diambil sampelnya dalam tabung reaksi dan dicatat waktunya. Sampel diamati absorbansinya dengan menggunakan spektrometer dan dicari konsentrasinya dengan menggunakan grafik standard absorbansi vs konsentrasi.

Dari hasil percobaan didapat kesimpulan bahwa semakin lama waktu filtrasi maka kecepatan filtrasi akan semakin menurun. Karena adanya cake yang makin membesar sehingga menutup pori-pori filter cloth dan menghambat laju aliran. Semakin besar volume air pencucian maka nilai absorbansinya semakin menurun, sehingga kosentrasi air cucian juga menurun karena cake dianggap sudah bersih dari filtrat dan nilai absorbansinya akan mendekati konstan..

(9)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perlakuan bahan baku dalam industri banyak sekali macamnya karena kita

akan dihadapkan dengan bahan-bahan yag berbentuk padat, cair, dan gas atau

kombinasi antara ketiga bentuk bahan tersebut. Adakalanya kita perlu

memisahkan zat yang bercampur satu sama lain. Disini pemisahan padatan

dengan cairan dapat digunakan operasi pengendapan atau filtrasi. Filtrasi ini

meliputi ragam operasi mulai dari yang sederhana sampai operasi yang rumit,

sehingga perlu dipelajari.

Pemisahan secara filtrasi ini dapat dijalankan tergantung dari banyak hal

diantaranya ukuran partikel padatan, jumlah bahan yang akan dipisahkan dan

sifat dari bahan itu sendiri. Dengan demikian dalam masalah ini akan ditinjau

hal-hal yang berhubungan dengan filtrasi baik mengenai operasinya maupun

teori-teori yang berhubungan dengan filtrasi. Hasil filtrasi biasanya berupa

padatan dan cairan, oleh sebab itu operasi filtrasi sangat dipengaruhi oleh

pemilihan filter yang sesuai dengan sistem. Didalam pengelolaan lingkungan,

kita sering dihadapkan dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan

filtrasi, misalnya pemisahan limbah padat yang harus dipisahkan dari limbah

cair sebelum dibuang.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Mempelajari hubungan antara volume filtrasi (V) dengan kecepatan

filtrasi(dt/dv).

2. Mempelajari hubungan antara volume air cucian (Vw) dengan konsentrasi

(10)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 2

1.3 Tinjauan Pustaka

Filtrasi adalah proses dimana suatu campuran heterogen antara padatan

dan cairan dari suatu larutan yang dipisahkan oleh suatu filter medium,

dimana cairannya akan terus mengalir melewati medium porous, tetapi

padatannya tertahan. Medium porous ini adalah cake yang dibentuk oleh

padatannya sendiri yang terkumpul karena tertahan oleh filter medium

primer (kain penyaring). Fluidanya mungkin berupa zat cair atau gas. Gaya

pendorong pada operasi filtrasi dapat berupa gaya berat, tekanan, vakum,

sentrifugal.

Jenis-Jenis Alat Filtrasi, yaitu :

1. Horizontal Plate Filter

Gambar 1. Horizontal plate filter

Biasanya digunakan dalam industri kecil, filter jenis ini digunakan

untuk kapasitas filtrasi yang kecil. Filtrasi terjadi pada bagian atas setiap

plate yaitu bagian bawah cake. Cake yang yang terbentuk akan

terakumulasi pada filter. Untuk mengambil cake yang terbentuk,

dilakukan dengan membongkar badan filter. Penambahan lubang dapat

(11)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 3

2. Rotary Vacum Filter (RVP)

Gambar 2. Rotary vacum filter

RVP yang paling banyak digunakan dalam industri kimia yang

mempunyai kapasitas cukup besar dan mampu memisahkan padatan yang

sukar dipisahkan. Desain RVP sangat bervariasi yang dilengkapi oleh

drum yang terus berputar. Tekanan dalam drum mendekati vakum,

sedang diluar drum tekanannya atmosferik. Drum dimasukkan kedalam

cairan yang mengandung suspensi yang akan difiltrasi, dan kecepatan

putaran drum sangat rendah. cairan tertarik melalui filter karena

perbedaan tekanan, sedangkan padatan akan tertinggal diluar permukaan

drum membentuk cake. Pengambilan cake dilakukan dengan memasang

pisau yang ditempelkan pada dinding luar drum.

3. Plate Frame Filter Press

Gambar 3. Plate frame filter press

Filter press terdiri atas seperangkat frame dan plate yang dirancang

(12)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 4

Frame ditutup dengan medium filter yang disebut dengan filter cloth.

Umpan masuk kedalam masing-masing komponen itu dengan tekanan,

cairannya akan melalui cloth dan keluar pipa pengeluaran meninggalkan

padatan didalam ruang tersebut.

Dalam filtrasi dikenal ada dua macam filter yaitu :

1. Filter medium primer.

Pada filtrasi filter medium primer bukan merupakan filter yang

sesungguhnya. Filter medium primer dapat berupa kain saring atau kertas

saring. Adapun fungsi dari filter medium primer adalah sebagai penahan

zat padat pada permukaan filtrasi atau dapat juga sebagai pembuat filter

terbentuk makin tebal, sehingga penekanan cake terhadap filtrat yang

melewatinya akan semakin besar. Untuk pencucian bahan terlarut yang

terperangkap didalam ampas filter (cake) dapat digunakan pelarut yang

dapat tercampur dengan filtrat itu. Sebagai bahan pencuci yang paling

lazim digunakan adalah air.

Medium filter pada setiap filtrasi harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut :

1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan

filtrat yang cukup bening.

2. Tidak mudah tersumbat.

3. Harus tahan baik secara kimia maupun fisika dalam kondisi proses.

4. Harus memungkinkan penumpukan ampas/cake secara total dan bersih.

5. Pengadaan alat dan proses tidak terlalu mahal.

Proses yang digunakan dalam percobaan ini adalah filtrasi

(13)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 5

cake yang terbentuk, karena bila cake yang terbentuk sudah terlalu banyak,

filtrasi harus dihentikan untuk membuang cakenya, sehingga waktu yang

digunakan dapat lebih efisien.

Pada pencucian, pekerjaan dianggap selesai bila air cucian yang keluar

sejernih mungkin atau sudah tidak berubah intensitas warnanya. Untuk

analisa air cucian diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrometer,

selanjutnya konsentrasi didapat dengan cara memplotkan nilai absorbansinya

tadi pada grafik standard absorbansi vs konsentrasi air cucian.

(Brown, 1978)

Spektrofotometer

Spektofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang

tertentu pada suatu kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya

tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari

cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam

kuvet. Fungsi alat spektofotometer dalam laboratorium adalah mengukur

transmitansi atau absorbansi suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi

panjang gelombang.

Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun

campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk

akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya

diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam

nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi

spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang

lebih mendalam dari absorbsi energi. Hukum Beer menyatakan absorbansi

(14)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 6

1.4 Hipotesa

1. Jika volume filtrasi pada percobaan proses filtrasi semakin banyak,

maka kecepatan filtrasi akan semakin menurun karena larutan suspensi

yang mengalir melewati filter akan meninggalkan padatan berupa cake

yang semakin lama akan semakin tebal sehingga menyebabkan

kecepatan aliran filtrasi akan menurun.

2. Dan jika volume air cucian pada percobaan proses pencucian yang

digunakan semakin banyak, maka konsentrasi air cucian yang keluar

melewati filter konsentrasinya akan semakin menurun karena filtrate

yang masih tertampung di cake akan terbawa oleh air cucian dan

semakin lama jumlah filtrat akan semakin habis sehingga

(15)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 7

BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

2.1. Alat-alat yang digunakan : a. Alat Utama

4. a. kran tangki air cucian

b. kran tangki suspensi

c. kran pompa

d. kran bypass

e. kran pembuangan

f. kran ke tangki penampung

(16)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 8

2.2. Bahan-bahan yang digunakan :

1. CaCO3

2. Methyl Orange (MO)

3. Air

2.3. Cara Kerja

1. Proses Filtrasi

Membuat suspensi CaCO3 sebanyak 200 gram kedalam 6 liter air dan

2 gram Methyl Orange (MO). Mengukur diameter dalam frame filter

press. Memasang rangkaian alat filter plate, frame, dan cloth dan mencatat

waktunya. Mengisi tangki 1 dengan air dan tangki 2 dengan suspensi

CaCO3 sesudah menghidupkan pengaduk listrik terlebih dahulu yang ada

pada tangki 2. Melakukan uji kebocoran dengan cara, membuka kran 4a,

menghidupkan pompa dan membuka kran 4c untuk mengatur tekanan dan

kecepatan aliran. Bila terjadi kebocoran, pompa dimatikan untuk

membongkar dan memasang kembali rangkaian alat filter. Menutup kran

4a setelah tidak terjadi kebocoran, sedangkan kran yang lain tetap pada

posisi semula. Memulai filtrasi dengan membuka kran 4b dan

menghidupkan pompa. Menampung filtrat dan mencatat waktunya setiap

kelipatan 500 ml. Menghentikan filtrasi bila suspensi sudah habis dan

mematikan pompa untuk dilanjutkan dengan pencucian. Mengkonversi

absorbansi dan transmitansi menjadi konsentrasi dengan menggunakan

grafik standar.

2. Proses Pencucian

Mengisi tangki 1 dengan 6 liter air, menutup kran 4b dan membuka

kran 4a, sedangkan posisi kran yang lain tetap. Menghidupkan pompa.

Menampung air dalam tabung reaksi setiap kelipatan 500 ml air yang

keluar dari lubang filter frame dan mencatat waktunya. Mematikan pompa

setelah air cucian habis. Mengukur absorbansi sampel air cucian dengan

(17)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 9

2.4. Diagram Alir 1.Proses Fitrasi

Membuat suspensi CaCO3 sebanyak 200gram kedalam 6 liter air dan

2 gram Methyl Orange (MO).

Mengukur diameter dalam frame filter press.

Memasang rangkaian alat filter plate, frame, dan cloth dan mencatat waktunya.

Mengisi tangki 1 dengan air dan tangki 2 dengan suspensi CaCO3 sesudah

menghidupkan pengaduk listrik terlebih dahulu yang ada pada tangki 2 Sesudah menghidupkan pengaduk listrik terlebih dahulu yang ada pada

Melakukan uji kebocoran

Memulai filtrasi dengan membuka kran 4b dan menghidupkan pompa.

Menampung filtrat dan mencatat waktunya setiap kelipatan 500 ml.

(18)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 10

2.Proses Pencucian

Mengisi tangki 1 dengan 6 liter air, menutup kran 4b dan membuka kran 4a, sedangkan posisi kran yang lain

Menghidupkan pompa, posisi kran yang lain tetap

Menampung air dalam tabung reaksi setiap kelipatan 500 ml air yang keluar dari lubang filter frame dan catat waktunya keluar dari lubang filter frame dan mencatat waktunya.

Mematikan pompa setelah air cucian habis

(19)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 11

2.5Analisis Perhitungan

1. Menentukan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.

2. Menentukan konstanta filtrasi (Cv) dengan menggunakan slope (a)

dari persamaan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.

Slope : ( )

3. Menentukan volume ekivalen (Ve) dengan menggunakan intercept

(b)dari persamaan hubungan antara volume filtrat dengan

kecepatanfiltrasi.

Intercept :

( )

4. Menentukan waktu pencucian (tw).

( )

( )

5. Menentukan waktu filtrasi (tf).

( ) ( )

6. Menentukan waktu siklus (t siklus).

(20)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 12

8. Menentukan waktu optimum (t opt).

( ) [( ) ( )]

9. Menentukan hubungan antara konsentrasi air cucian dengan volume

air cucian.Untuk menentukan hubungan diatas digunakan persamaan

eksponensial, yaitu :

(Brown, 1978)

(21)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 13

BAB III

HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Perhitungan

Data hasil percobaan :

Berat CaCO3 : 200 gram

Tabel 1. Hubungan antara kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi

(22)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 14

Tabel 2. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi cairan

(23)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 15

1. Menentukan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi

Tabel 3. Hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi

(24)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 16

Tabel 4. Hubungan antara Y data dan Y hitung

No Volume filtrasi

% kesalahan rata-rata 53,63202706 %

Dibuat grafik hubungan antara volume filtrasi dengan

sebagai berikut:

Grafik 5. Hubungan antara volume filtrasi dengan dt/dv

(25)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 17

2. Menentukan hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian

Tabel 5. Data absorbsi dan konsentrasi air cucian

No Konsentrasi Absorbansi

(26)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 18

Tabel 6. Hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi

No Volume

2 1000 0,14912281 1000000 -1,902985 -1902,9851

3 1500 0,14364035 2250000 -1,940443 -2910,664

4 2000 0,14144737 4000000 -1,955828 -3911,6552

5 2500 0,13815789 6250000 -1,979358 -4948,3952

6 3000 0,1370614 9000000 -1,987326 -5961,9788

7 3500 0,13048246 12250000 -2,036516 -7127,8077

8 4000 0,12390351 16000000 -2,088252 -8353,0087

9 4500 0,11842105 20250000 -2,133509 -9600,7894

10 5000 0,11403509 25000000 -2,171249 -10856,245

11 5500 0,10526316 30250000 -2,251292 -12382,105

12 6000 0,09758772 36000000 -2,327004 -13962,022

39000 1,585526316 162500000 -24,45360 -82757,5769

(27)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 19

Tabel 7. Hubungan antara Y data dan Y hitung

No Volume filtrasi (X) Y data Y hitung % kesalahan

% kesalahan rata-rata 3,695618 %

(28)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 20

3.2 Pembahasan

Dari hasil percobaan dan perhitungan diperoleh hasil hubungan antara

volume filtrasi dan kecepatan filtrasi adalah berbanding terbalik. Semakin besar

volume filtrat maka kecepatan filtrasi semakin menurun. Penurunan kecepatan

filtrasi ini disebabkan oleh cake yang semakin tebal pada bagian filter dan akan

menutup pori-pori pada cloth sehingga menurunkan atau menghambat kecepatan

filtrasi. Tetapi dari data percobaan yang didapatkan kecepatan filtrasi nilainya

naik turun. Hal ini terjadi karena terlalu cepatnya aliran filtrat sehingga praktikan

tidak teliti dalam membaca stopwatch.

Pada percobaan juga dilakukan pengukuran nilai absorbansi untuk tiap 500

ml air pencucian dan didapat nilai absorbansi yang semakin menurun. Data ini

menunjukan bahwa semakin besar volume air cucian maka konsentrasi air cucian

akan semakin menurun. Pada pengukuran terakhir nilai absorbansi mendekati nol

yang menunjukan cake telah bersih atau jernih.

Pada percobaan filtrasi ini , juga didapat nilai konstanta fitrasi (Cv), yaitu

konstanta yang menunjukan suatu proses filtrasi yang dipengaruhi oleh besarnya

tekanan dan luas plate dan frame, lalu nlai volume ekivalen (Ve), yaitu volume

yang menunjukan sesungguhnya yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan dan luas

plate dan frame terhadap knstanta filtrasi, lalu jumlah waktu pencucian (tw), yaitu

waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tahap pencucian pada proses filtrasi.

Lalu jumlah waktu filtrasi (tf), yaitu waktu yang dibutuhkan dalam proses filtrasi,

lalu jumlah waktu optimum (topt), yaitu waktu dalam proses filtrasi yang

diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu maksimum, dan nilai

volume optimum (Vopt), yaitu volume terbaik pada proses filtrasi dan proses

(29)

Aderani Amriva 121140130

Redhika Devi K 121140137 21

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa:

1. Semakin lama waktu filtrasi maka kecepatan filtrasi akan semakin

menurun.

2. Semakin besar volume air pencucian maka konsentrasi air cucian akan

semakin menurun.

3. Harga-harga yang didapat percobaan :

a. Konstanta filtrasi (Cv) = ⁄

b. Volume Ekuivalen (Ve) = cm3

c. Waktu Optimum (topt) = 1073,848 detik

d. Volume Optimum (Vopt) = 9353,751 cm3

4.2 Kritik dan Saran

Pada pelaksanaan praktikum filtrasi ini yang telah kami lakukan terdapat

beberapa kendala yang menyangkut kondisi alat-alat dan sumber daya,

diantaranya alat filtrasi yang dapat digunakan hanya ada satu yang satu lainnya

mengalami kerusakan sehingga tidak dapat digunakan. Sedangkan yang

melaksanakan praktikum ada dua kelompok sehingga praktikan harus bergantian.

Serta alat timbangan yang terbatas sehingga menghambat para praktikan dalam

mempercepat proses praktikum.

Diharapkan pihak laboratorium dapat memperbaiki alat-alat yang ada di

laboratorium dan menyediakan fasilitas guna melengkapi kekurangan dari

laboratorium teknik kimia supaya proses praktikum dapat berjalan secara

(30)
(31)
(32)

LAMPIRAN Analisa Perhitungan

1. Menentukan hubungan antara volume filtrat dengan kecepatan filtrasi.

No

Menentukan persamaan garis dengan pendekatan least square :

∑Y = ∑X.a + n.b

∑X.Y = ∑X2.a + ∑X.b

Diperoleh nilai a dan b, sehingga persamaan menjadi :

Y = a.X + b

39000a + 12b= 0,96 (x39000)

162500000a+ 39000b = 3995 (x12)

1521000000a + 468000b = 37440

(33)

-429000000a = -10500

a = 2,44755E-05

b = 0,000454545

sehingga Y = 2,44755E-05X + 0,000454545

Pada X=500, maka,

Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:

No Volume filtrasi

(34)

2. Menentukan hubungan antara volume air cucian dengan konsentrasi air cucian

Tabel 5. Data absorbsi dan konsentrasi air cucian

No Konsentrasi Absorbansi

1 0,1 0,034

2 0,2 0,098

3 0,3 0,17

4 0,4 0,254

5 0,5 0,358

6 0,6 0,493

7 0,7 0,594

8 0,8 0,687

9 0,9 0,723

10 1 0,806

(35)

Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:

10 5000 0,024 0,11403509 -2,171249 25000000 -10856,245

11 5500 0,016 0,10526316 -2,251292 30250000 -12382,105

12 6000 0,009 0,09758772 -2,327004 36000000 -13962,022

39000 1,58552632 -24,4536 162500000 -82757,577

Menentukan persamaan dengan persamaan

∑lnY = n. a + b. ∑X

∑X LnY = a.∑X + b.∑X2

Diperoleh nilai a dan b sehingga persamaan menjadi Y= a.ebx

-24,4536 = 12 a + 39000 b (x 39000)

-82757,6 = 39000 a + 162500000 (x 12)

-953691 = 468000a + 1521000000b

-993091 = 468000a + 1950000000b

(36)

Dari persamaan di atas dapat dihitung Y hitung dengan X=500

Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut:

No Volume filtrasi (X) Y data Y hitung % kesalahan

% kesalahan rata-rata 3,695618 %

3. Menentukan harga Cv, Ve, tw, tf, Vopt, dan topt

Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data:

Diameter dalam pipa frame : 13,25 cm

Jumlah filter frame : 6 buah

Tekanan pompa (- ) : 10psia = 703 g/cm2

Luas (A) : D2 x n = (13,25)2 4 = 826,899375 cm2

(37)

a. Menentukan harga Cv

=

= 5882,51 gr/cm2

Dari rumus diatas didapat nilai Cv sebesar 5882,51 gr/cm2

b. Menentukan harga Ve

= 18,57143 cm3

c. Menentukan harga tw (waktu pencucian)

Volume air cucian = 6000 cm3

d. Menentukan harga tf (waktu filtrasi)

= 440,7067 detik

e. Menentukan harga volume optimum

tp = Cv ( 2k +1)

Vf 2 A2 (-

2k +1 = tp. A2 (-

(38)

2k +1 =

2k +1 = 5,647365

k = 2,323683

Vopt =√

=√

= 9353,751 cm3

f. Menentukan waktu optimum

topt = Cv [Vopt +Vopt.Ve +2(Vopt+Vw+Ve.Vw)]

A2 (-

=

9353,751+(9353,751 x 9353,751+

6000+ (18,57143 x 6000)]

= 1073,848 detik

(39)

Jawab : karena jika menggunakan filtrat konsentrasinya terlalu tinggi sehingga nilai

absorbansi tidak terbaca pada alatnya, makanya menggunakan air cucian yang mana

konsentrasinya semakin rendah.

2. Tantriyani (121140170)

Apa fungsi medium filter?

Jawab : fungsinya yaitu sebagai penyaring untuk menahan zat padat atau cake.

3. Yolanda Ester (121140035)

Apa saja syarat-syarat filter medium?

Jawab : syarat-syarat filter medium, yaitu :

a. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat yang

cukup bening.

b. Tidak mudah tersumbat.

c. Harus tahan baik secara kimia maupun fisika dalam kondisi proses.

d. Harus memungkinkan penumpukan ampas/cake secara total dan bersih

e. Pengadaan alat dan proses tidak terlalu mahal.

Pertanyaan Asisten :

1. Vania Auliya

Apa fungsi kran by-pass?

Jawab : fungsi kran by-pass adalah untuk mengurangi beban pompa supaya alat atau

pipa tidak rusak.

2. Ardy Mukti Setyono

a. Hubungan absorbansi vs konsentrasi terjadi perbedaan antara persamaan dengan

grafik, karena persamaannya negatif seharusnya positif.

b. Persen kesalahan tidak dibulatkan tanpa koma.

(40)

c. Yang di makalah itu sudah benar, yang di power point ada kesalahan saat

memasuki grafiknya.

3. Anira Wilda

a. Dari tujuan dua mengetahui konsentrasi dari mana?

b. Perbedaan refraktometer dengan spektrometer?

c. Hubungan waktu dengan volume?

Jawab :

a. Mengetahui konsentrasi dari perhitungan dengan menggunakan grafik standar

anatar absorbansi dengan konsentrasi.

b. Refraktometer digunakan untuk menghitung indeks bias untuk mengetahui

konsentrasi. Sedangkan spektrometer digunakan untuk menghitung absorbansi

dengan mengukur panjang gelombang tertentu berdasarkan warna sehingga

Gambar

Gambar 1. Horizontal plate filter
Gambar 3. Plate frame filter press
Gambar 4. Rangkaian Alat
Tabel 1. Hubungan antara kecepatan filtrasi dengan volume filtrasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ezt követ ő en a vizsgált friss húsok felületén és a húskészítményekben el ő - forduló élelmiszer-eredet ű megbetegedést okozó baktériumok ( Salmonella sp. ,

Penyair Sulawesi Tenggara yang pertama menggunakan internet sebagai sarana publikasi puisi adalah Abdul Razak Abadi yang juga dikenal dengan nama Adhi Rical. la

: Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada Diktum KELIMA , Posko tingkat Desa dan Kelurahan berkoordinasi dengan Satgas COVID -19 tingkat Kecamatan , Kabupaten / Kota

Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta. Ibu Sri Wahyuni, Kasubid Dinas Perindustrian. Bapak Sutan Najamudin, Kasubid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Oleh karena itu maka, terlepas dari komunitas yang hanya mengambil fashion sebagai gaya hidup, Punk di Salatiga perlu dipahami sebagai perjuangan atau

Berdasarkan pandangan-panda- ngan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa

Pujian merupakan bagian dari reinforcement positif yang dapat meningkatkan frekuensi respon siswa dalam kegiatan belajar. Guru menggunakan pujian untuk menumbuhkan

Melakukan analisis regresi logistik dengan menggunakan metode stepwise dengan seleksi forward yang diikuti oleh eliminasi backward, sehingga mendapatkan model terbaik