Seminar Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta
Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic CommunitySurakarta, 27 September 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN
Indah Wahyu Utami, ST., M.Si1, Widi Nugrahaningsih, SH., MH2 1Teknik Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta, indah_wahyuu@stmikdb.ac.id, 2 Manajemen Informatika, STMIK Duta Bangsa Surakarta, mwidinugrahaningsih@gmail.com
ABSTRAK
Pemerintahan Daerah selaku salah satu pilar penyelenggaraan pemerintahan memerlukan organisasi yang didukung sumber daya manusia berkualitas. Pemerintahan Kecamatan Gatak menjadi satuan organisasi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2008 mengenai kelembagaan di Kelurahan dan Kecamatan Wilayah Sukoharjo. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh secara serentak antara kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.
Dalam penelitian ini mengambil 60 sampel dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan kualitatif deskriptif dan kuantitatif dengan statistik SPSS Versi 17,0. Pengujian dilakukan meliputi uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dari uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
Dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang secara serentak yang mempengaruhi kinerja pegawai di kantor Kecamatan Gatak yaitu kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan budaya organisasi. Kesimpulan yang didapat, bahwa secara serentak, kinerja pegawai di Kecamatan Gatak dipengaruhi oleh kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan budaya organisasi memperoleh hasil 69,2%, dan pengaruh dari variabel lain dengan hasil 30,8%.
Kata Kunci : Pengaruh, Kinerja, Pegawai, Kecamatan
ABSTRACT
Regional government as one of the pillars of governance requires organizations supported by quality human resources. Gatak District Government becomes an organizational unit within the Sukoharjo District Government as the regional device work unit (SPKD) which is regulated in regional regulation no. 5 of 2008 concerning the institutions in Kelurahan and Kecamatan Sukoharjo district. The purpose of this study is to know the effect simultaneously between leadership, communication, motivation and organizational culture on the performance of employees at Gatak District Office Sukoharjo District.
In this research take 60 sample by using questioner. Data processing is done by qualitative descriptive and quantitative with SPSS version 17,0 statistic. Testing is done include classical assumption test, multiple linear regression test, hypothesis test consist of t test, f test, and test of coefficient of determination.
In this research get result that there are influence which simultaneously affecting employee performance in Gatak District Office that is leadership, communication, motivation and organizational culture. the conclusion obtained, that simultaneously, employee performance in District Gatak influenced by leadership, communication, motivation and organizational culture get result 69,2%, and influence from other variable with result 30,8%.
keywords: Influence, Performance, Employee, District
PENDAHULUAN
Pada era transparansi dan reformasi birokrasi sekarang ini Pemerintahan Daerah
selaku salah satu pilar penyelenggaraan
pemerintahan memerlukan organisasi yang
peningkatan kinerja pegawai diantaranya adalah faktor gaya kepemimpinan, komunikasi,
motivasi kerja serta budaya organisasi.
Menurut Mangkunegara (2009: 14) salah
satu hal yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah faktor kepemimpinan. Komunikasi
organisasi yang baik memberikan implikasi terjaganya hubungan antar pegawai, dengan
menguraikan tentang tugas yang dilaksanakan pegawai untuk meningkatkan kinerja. Motivasi
kerja pegawai yaitu dorongan dari pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Robbins (2008:256), budaya organisasi biasanya
mengacu pada sebuah pemahaman yang dianut oleh para anggota yang memberikan ciri khusus
organisasi satu dengan organisasi lain. Kesadaran anggota organisasi dalam mentaati
peraturan dan larangan akan mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Pemerintahan
Kecamatan Gatak satuan organisasi yang ada di wilayah Kabupaten Sukoharjo yang tertuang
dalam Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2008
tentang Lembaga dan Tata Kelola Kelurahan dan Kecamatan.
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 62 Tahun 2008 yang berisi Penjabaran Tugas
Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Pemerintahan Kecamatan di
wilayah Kabupaten Sukoharjo diharapkan kinerja Pemerintahan Kecamatan efektif dan
berdaya guna. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah terdapat
pengaruh secara serentak antara faktor komunikasi, kepemimpinan, budaya organisasi, dan motivasi, terhadap kinerja pegawai di
Kantor Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo? Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui secara serentak bagaimana kepemimpinan, komunikasi motivasi dan
budaya organisasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Gatak
Kabupaten Sukoharjo. Luaran yang diharapkan berupa artikel pada prosiding dan artikel jurnal
local tidak terakreditasi yang mempunyai ISSN.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut pendapat Wijayanto, Dian (2012 : 164-165). Kepemimpinan menjadi hal yang penting dalam manajerial organisasi karena
karena dengan proses kepemimpinan maka manajemen organisasi akan berjalan dengan
baik dan pegawai akan menghasilkan kinerja yang diharapkan.
2. Pengertian Komunikasi
Menurut Kohler (dalam Muhammad, Arni,
2011: 1) seni berkomunikasi yang efektif diperlukan bagi suatu organisasi dan para
komunikator dalam organisasi perlu memahami komunikasi mereka. Proses
penyampaian informasi, ide, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain dengan menggunakan simbol-simbol seperti kata-kata, angka-angka,
gambar-gambar dan lainnya merupakan definisi komunikasi. Pengertian lain menyebutkan
komunikasi sebagai suatu interaksi hubungan timbal balik antara seseorang atau kelompok
yang kemudian mempengaruhi tindakan seseorang dan kelompok di dalam organisasi
tersebut (Handoko, 2003:272). Dalam organisasi komunikasi memegang tiga fungsi yang
penting yaitu :
Seminar Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta
Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic CommunitySurakarta, 27 September 2016
b. organisasi melakukan dialog, menerima,
menafsirkan, dan bertindak atas berdasar
perintah (fungsi perintah).
c. Komunikasi memberikan izin anggota organisasi menciptakan hubungan individu
dengan anggota lain (fungsi relasional). d. Komunikasi digunakan sebagai alat dalam
mengurangi ketidakjelasan yang ada dalam suatu organisasi (fungsi manajemen ambigu).
3. Pengertian Motivasi
Kekuatan psikologis yang dimiliki oleh
pribadi seseorang yang memberi semangat dalam menentukan arah tingkah laku seseorang
di dalam upaya dan ketekunan menghadapi rintangan disebut Motivasi. Motivasi
merupakan suatu proses yang bisa menjelaskan suatu kuantitas, arah dan keseriusan dari diri pribadi untuk mewujudkan tujuannya (Robbins,
2008: 222). Definisi motivasi berasal dari kata
motif yang berarti rangsangan, dan alasan seseorang melalukan tindakan yang disadari olehnya (Hadari Nawawi, 2005: 351).
4. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi dapat diukur melalui
indikator dengan cara memberikan semua kemampuan, mengorganisasikan pekerja sendiri,
bersikap ramah, mempunyai ide, sering datang tepat waktu, alokasi biaya yang baik, rasa
aman dengan pekerjaan, dan rasa bangga dan dihargai sebagai pegawai. Wibowo (2006:353)
berpendapat bahwa budaya organisasi merupakan perekat bagi semua hal di dalam suatu organisasi. Budaya organisasi
dijadikan suatu sistem makna bersama yang artinya harus diselaraskan kepada anggota
organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai. Budaya organisasi menjadi suatu
kesepahaman yang dianut oleh anggota-anggota
yang membedakan organisasi satu denga
organisasi lain.
5. Pengertian Kinerja
Menurut pendapat (Wirawan, 2009:5) kinerja adalah prestasi kerja yang berasal dari
indikator-indikator pencapaian pekerjaan atau suatu profesi pada kurun waktu tertentu. Kinerja
adalah tingkat keberhasilan seseorang atau lembaga dalam melaksanakan pekerjaannya.
Keluaran yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh dalam melaksanakan atau
penyelesaian tugas. Kinerja pegawai berkelanjutan dan terencana bukan sesaat tetapi
selama waktu tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja sesorang dapat
dilihat atau dinilai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas menunjukkan seberapa baik tugas yang dilaksanakan oleh
seorang pegawai. Secara kuantitas menjadi
petunjuk seberapa banyak hasil atau tugas-tugas yang mampu diselesaikannya. Kinerja pegawai tercipta jika pegawai dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik.
6. Hipotesis
Ditermukan suatu pengaruh yang positif
dan signifikan baik secara parsial maupun serentak yang mempengaruhi kinerja pegawai
b
Pendekatan kuantitatif dengan hasil olah data statistik untuk pengujian hipotesis dan deskripsi hasil data kuantitatif dengan SPSS
Kuesioner dengan responden pegawai di Kantor Kecamatan Gatak.
2. Lokasi Penelitian
Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.
Kantor Kecamatan Gatak beralamat di Jalan Pramuka RT. 1 / RW. 6, Blimbing, Gatak, Kec.
Sukoharjo, Jawa Tengah.
3. Populasi dan Sampel
Para pegawai di Kantor Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 60
orang (S=60) dijadikan sampel penelitian.
4. Metode Pengumpulan Data
Penlpenyebaran lembar kuesioner, wawancara,
dokumentasi dan studi pustaka.
5. Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam uji validitas digunakan dengan batas signifikan 1%, jika diperoleh rhitung > rtabel
dengan signifikansi 0,01 butir pertanyaan tersebut valid.
Pengujian reliabilitas digunakan Alpha Cronbach, mengklasifikasikan nilai Alpha’s Cronbach, yaitu :
a. Hasil Alpha’s Cronbach antara 0,800 – 1,0 =
reliabilitas baik.
b. Hasil Alpha’s Cronbach antara 0,60 – 0,79
= reliabilitas diterima.
c. Hasil Alpha’s Cronbach ≤0,60 = reliabilitas buruk.
Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengetahui pengaruh serentak antara kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan
budaya organisasi yang dapat mempengruhi kinerja pegawai pada kantor
Kecamatan Gatak olah data SPSS for windows.
c. Pengujian Hipotesis
(2) Pengujian t
Rumus mencari t hitung adalah :
....(Pawenang, 2011 : 62).
Apabila hasil t hitung < t tabel maka tidak signifikan dan hasil t hitung > t tabel maka signifikan
R2 merupakan perbandingan variasi Y yang
dijelaskan secara bersama-sama dibanding
dengan variasi total Y. Jika R2 mendekati 1
atau nilai makin tinggi berarti dikatakan
sudah tepat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Instrumen Penelitian
Semua point pertanyaan dalam kuesioner variabel kepemimpinan dan kinerja pegawai
dinyatakan valid (rhitung > rtabel). Tiap pertanyaan
variabel komunikasi, motivasi dan budaya
organisasi ada yang tidak valid (rhitung < rtabel).
Dalan kuesioner lanjutan, butir pertanyaan yang
Hasil uji reliabilitas kuesioner menghasilkan Alpha’s Cronbach sebesar 0,60 dan sehingga reliabilitas diterima.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Pengujian Normalitas
Gambar 1. Grafik Normal P-Plot
Pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test menghasilkan nilai Asymp.sig.(2-tailed)
masing-masing variabel bebas dan variabel tergantung antara lain:
1) Variabel kepemimpinan 0,344>0,05 ini
berarti data berdistribusi normal.
2) Variabel komunikasi 0,136>0,05 ini berarti
data berdistribusi normal.
3) Variabel motivasi 0,079>0,05 ini berarti
bahwa berdistribusi normal.
4) Variabel budaya organisasi 0,340>0,05 ini
berarti data berdistribusi normal.
5) Variabel kinerja pegawai 0,169>0,05 ini
berarti data berdistribusi normal.
b. Pengujian Heteroskedastisitas
Grafik plot yang dihasilkan dari SPSS yaitu:
Gambar 2. Grafik Plot Pengujian Heteroskedastisitas
c. Pengujian Multikolinearitas
d. Pengujian Otokorelasi
Kriteria Durbin Watson (DW) dihasilkan -2 ≤ 1,462 ≤ 2 kesimpulannya adalah pengujian
Otokorelasi terpenuhi.
3. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Menurut hasil pengujian regresi linier berganda dengan SPSS versi 17.0 diperoleh perumusan
regresi:
Y = (-12,692)+ 0,074 X1 +0,308 X2 +0,459 X3
+0,299 X4 + e
Hasil variabel tergantung kinerja pegawai yaitu (-12,692). Kepemimpian (X1) dihasilkan
koefiesien sebesar 0,074. Dengan demikian berarti jika kepemimpinan naik satu satuan
berarti kinerja pegawai (Y) meningkat 0,074. Komunikasi (X2) dihasilkan koefisien sebesar
0,308. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi naik satu satuan berarti kinerja pegawai (Y) meningkat 0,308. Motivasi (X3) dihasilkan
koefisien sebesar 0,459. Hal ini berarti bahwa jika kenaikan motivasi satu satuan maka nilai
Seminar Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta
Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic CommunitySurakarta, 27 September 2016
sebesar 0,299. Hal ini berarti bahwa jika
kenaikan budaya organisasi satu satuan maka
kinerja pegawai (Y) meningkat sebesar 0,299. Hasil ini memberikan kesimpulan variabel bebas dari model regresi dianggap tetap.
4. Pengujian Hipotesis
a.
Pengujian T
Tabel 3. Pengujian Hipotesis
b. Pengujian F
Nilai Fhitung (19,116)>Ftabel (2,77), nilai
probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai sig atau
nilai 0,05˃0,000; maka H1 diterima dan H0
ditolak, secara serentak (simultan) yang mempengaruhi kinerja pegawai pada kantor
Kecamatan Gatak yaitu kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan budaya organisasi.
5. Pengujian Koefisien Determinasi
Hasil olah data SPSS dihasiilkan bahwa Model
Summary. secara serentak yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Gatak
adalah kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan budaya organisasi yaitu 69,2%, dan 30,8%
dari variabel lain.
KESIMPULAN
1. Bahwa secara serentak yang mempengaruhi
kiner pegawai di Kantor Kecamatan Gatak secara signifikan yaitu kepemimpinan, motivasi , komunikasi, dan budaya
organisasi, pada uji hipotesis.
2. Pengaruh dominan mempengaruhi kinerja
pegawai adalah komunikasi. Karena
mempunyai nilai t tertinggi sebesar 2,46.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Administrasi Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo
Hani, Handoko .T. 2003. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi, Cetakan Kesepuluh. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Pawenang, Supawi dan Kustiah, Eny. 2013. Pengantar Ekonometrika, Yogyakarta : Idea Press.
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 62 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan
Struktural pada Pememrintah
Kecamatan Kabupaten Sukoharjo. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan TataKerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Sukoharjo.
Robbin, Stephen. 2008. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Alih Bahasa Handyana Pujaatmaka. Edisi Kedelapan. Jakarta : Prehallindo.
Wibowo, M. Phil. 2006. Manajemen
Perubahan. Jakarta: Penerbit PT.
Grafindo Persada.