• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Esteem Anak Panti Asuhan Salib Putih Melalui Konseling Kelompok Ret

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Self Esteem Anak Panti Asuhan Salib Putih Melalui Konseling Kelompok Ret"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Subyek Penelitian

`Subyek penelitian ini adalah 8 anak panti asuhan yang hasil pre-testnya menunjukan Self Esteem yang rendah dan sangat rendah. Dari 8 anak panti dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kesamaan antara kedua kelompok dilihat dari beberapa aspek yaitu usia, suku dan hasil pre – test yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah tabel mengenai kondisi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum dilakukan treatment.

Tabel 4.1 Diskripsi Kelompok Kontrol dan Eksperimen

(2)

Untuk membuktikan bahwa kedua kelompok memiliki kesamaan dilakukan uji homogenitas dan harus menghasilkan Asymp. Sig. (2 Tailed)> 0,50. Hasil Uji Homogenitas disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Uji Homogenitas

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bersifat homogen dengan ketentuan Asymp. Sig. (2 Tailed)> 0,50. Dapat dibuktikan dengan Asymp. Sig. (2 Tailed) = 0,822untuk usia.

RS AR 15

Tahu n 2 Bulan

15 Tahun 0 Bulan

Jawa Jawa

Test Statisticsa

Usia Nilai

Mann-Whitney U 4,000

Wilcoxon W 10,000

Z -0,225

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,822

(3)

Disamping usia, suku ,dan jenis kelamin, hasil pre-test yang telah dilakukan sebelumnya juga harus menunjukan bahwa skor kelompok kontrol dan eksperimen homogen atau tidak ada perbedaan yang signifikan antar kedua kelompok tersebut. Hasil Pre-test akan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 4.3 Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Nama Skor Kategori

Eksp Kon Eksp Kon Eks Kon

WA AS 48 57 Rendah Rendah

KZ PH 42 55 Sangat Rendah Rendah

AS AP 56 44 Rendah Sangat Rendah

RS AR 47 57 Sangat Rendah Rendah

(4)

Tabel 4.4 Hasil Analisis Skor Pre-Test Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dipastikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pre-test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dibuktikan dengan Asymp. Sig. (2 Tailed) = ,658> 0.5. Dari tabel 4.4 juga dapat dilihat bahwa mean rank kelompok eksperimen 3,83 sedangkan kelompok kontrol 3,17.

Sesuai rancangan penelitian dan hasil analisis, selanjutnya kelompok ekperimen akan diberikan treatment dalam bentuk konseling kelompok sedangkan kelompok kontrol tidak

Test Statisticsa

Skor Pre-test Nilai

Mann-Whitney U 3,500

Wilcoxon W 9,500

Z -0,443

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,658

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] 0,700b

Ranks

kelompok N Mean

Rank

Sum of

Ranks

Nilai

ekpserimen 4 3,83 11,50

kontrol 4 3,17 9,50

(5)

diberikan treatment apapun. Berikut adalah rancangan program treatment dalam usaha meningkatkan self esteem anak Panti Asuhan Salib Putih.

Tabel 4.5 Rancangan Program Treatment Meningkatkan Self Esteem Anak Panti Asuhan Salib Putih.

(6)

dihadapi dari orangtua .

Perasaan Mampu 1) Yakin akan kemamp uan yang dimiliki

“THINK BIGGER”

Sesi I

2) Dapat menger-jakan tugas-tugas yang diberi-kan 3) Dapat

mengeks presikan pendapa t yang dimiliki

“THINK BIGGER”

(7)

Perasaan Diterima 1) Mudah

treatment selesai untuk memperoleh data penguat yang tidak di dapat di

4.2.1 Pelaksanaan Pre-Test ( Tes Awal)

(8)

kelompok kontrol dengan jumlah 4anak dan kelompok eksperimen dengan jumlah 4anak. Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, sehingga penelitian dapat dilanjutkan.

4.2.2 Perlakuan

Treatment diberikan dengan memberi layanan konseling kelompok pada kelompok eksperimen sesuai rancangan program yang telah dibuat sebanyak 7 kali pertemuan dan dilaksanakan pada jam-jam tertentu sesuai kesepakatan dengan konseli. Layanan ini dapat dikatakan berhasil apabila kelompok eksperimen pada saat dilaksanakan post-test menunjukan peningkatanself esteem dan hasilnya lebih tinggi dari kelompok kontrol. Berikut adalah hasil treatment yang telah dilakukan :

a. Pertemuan I

1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan berdoa terlebih dahulu dipimpin oleh salah satu konseli, setelah berdoa dilanjutkan dengan perkenalan secara bergantian.Didalam perkenalan konseli masih malu untuk memperkenalkan dirinya.

2. Kegiatan Inti

Peneliti terlebih dahulu menanyakan kesiapan konseli untuk mengikuti kegiatan konseling kelompok, setelah itu peneliti menjelaskan apa itu konseling kelompok dan asas-asas apa saja yang ada dalam konseling kelompok. Peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu “persepsi yang baik terhadap diri sendiri.” Setelah selesai

(9)

suasana “JIKA-MAKA.” Konseli menikmati permainan tersebut, konseli juga bisa

(10)
(11)

b. Pertemuan II 1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan doa terlebih dahulu, selanjutnya peneliti menanyakan kabar kepada konseli. Peneliti memberikan permainan “TEBAK AKU.”Di dalam

permainan konseli mulai terlihat percaya diri untuk melakukan permainan tersebut. 2. Kegiatan Inti

Peneliti mulai dengan menjelaskan topik permasalahan yang akan dibahas yaitu “Pandangan positif beserta keyakinan terhadap diri sendiri.“ setelah itu peneliti

(12)

dan dia berjanji untuk merubah agar keadaan dengan temannya bisa membaik dia yakin bahwa dia mampu untuk itu. Setelah selesai, pertemuan ditutup dengan kesimpulan dari peneliti, dilanjutkan dengan doa dan ucapan terimakasih oleh peneliti karena kesediaan konseli mengikuti kegiatan konseling kelompok.

c. Pertemuan III 1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan doa, selanjutnya peneliti menanyakan kabar kepada konseli, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada konseli karena telah bersedia mengikuti kegiatan konseling kelompok pada pertemuan ini. Peneliti kembali mengajak konseli untuk bermain “TEMUKAN PASANGANNYA.”

2. Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan topik permasalahan yaitu “Pengaruh kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap harga diri.“Peneliti menanyakan kepada konseli apakah ada

(13)

teman-temanya memberikan saran dan masukan kepada KZ bahwa ada temannya juga yang sudah tidak mempunyai orang tua malahan jadi dia tidak ada sama sekali bertemu dengan orang tua bercerita dengan orang tua, sehingga KZ harus bersyukur bahwa dirinya masih memiliki orang tua. Ada juga yang menyampaikan bahwa KZ harus tetap semangat agar orang tua selalu respect terhadap KZ. Kemudia peneliti memberikan kesimpulan, kegiatan ditutup dengan doa dan mengucapkan terima kasih terhadap konseli.

d. Pertemuan IV 1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan doa, selanjutnya peneliti menanyakan kabar kepada konseli, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada konseli karena telah bersedia mengikuti kegiatan konseling kelompok pada pertemuan ini.

2. Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan topik permasalahan yaitu “Persepsi mengenai kemampuan yang dimiliki.“Peneliti kembali menanyakan kepada konseli siapa yang ingin menceritakan

(14)

dengan organisasinya tersebut. Permasalahan tersebut menjadikan dia kacau dengan dirinya sendiri. Dalam masalah ini teman satu kelompok mengatakan bahwa tidak usah takut dengan apa yang dikatakan kakak kelasnya jalani saja yang menurut kamu mampu untuk dijalani, teman yang satu mengatakan juga bahwa kamu harus bisa membuktikan bahwa kamu mampu dalam organisasi tersebut tanpa menghiraukan kata-katanya agar kamu juga bisa focus terhadap organisasi yang sedang kamu ikuti. Menurut WA bahwa setiap siswa mempunyai hak yang sama untuk bisa ikut andil dalam organisasi sekolahnya dan membuat bangga sekolahnya. AS mengatakan bahwa apa yang dikatakan teman-temannya benar juga, agar AS bisa focus terhadap kegiatan yang dia ikuti tanpa harus menghirauka kata-kata kakak kelasnya.AS juga mengatakan bahwa dia akan tetap membuat banggan orang-orang di sekitarnya melalu prestasinya. Peneliti kemudian memberikan kesimpulannya, kegiatan konseling ditutup dengan doa dan ucapan terima kasih peneliti terhadap konseli karena sudah hadir dalam kegiatan konseling kelompok pada pertemuan ini.

e. Pertemuan V 1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan doa, selanjutnya peneliti menanyakan kabar kepada konseli, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada konseli karena telah bersedia mengikuti kegiatan konseling kelompok pada pertemuan ini. Peneliti mengajak konseli untuk bermain supaya konseli tidak jenuh ketika akan melakukan kegiatan konseling

(15)

EKSPRESI WAJAH.”

2. Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan topik permasalahan yang akan dibahas yaitu “Kemampuan

Mengekspresikan Pendapat.” Pada pertemuan ini konseli menceritakan permasalahannya

(16)

mampu. WA mengatakan perasaannya setelah teman-teman kelompoknya memberikan saran dan masukan, dia berterima kasih karena dengan saran dan masukannya dia menjadi lega dan dia berjanji tidak akan merasa putus asa lagi. KZ merasa senang atas masukan dari teman-temannya dia akan merubah pemikiran negatifnya agar bisa optimis dengan kemampuannya. Peneliti memberikan kesimpulannya dan menutup kegiatan dengan doa kemudian mengucapkan terima kasih kepada konseli.

f. Pertemuan VI 1. Pembukaan

Kegiatan diawali dengan doa, selanjutnya peneliti menanyakan kabar kepada konseli, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada konseli karena telah bersedia mengikuti kegiatan konseling kelompok pada pertemuan ini.

2. Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan topik permasalahan yaitu “Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitar.“Peneliti mempersilahkan konseli menceritakan permasalahannya.

(17)
(18)

4.2.3 Tes Akhir ( Post Test )

Post – test dilakukan dengan menyebarkan kuisioner Self Esteem kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang berisi 30 item pernyataan. Post – test dilakukan pada pertemuan ke 6. Pemberian kuisioner dimulai pada tanggal 19 Januari 2017.

Berikut adalah hasil skor pre-test dan skor pos-test kelompok eksperimen yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :

Tabel 4.6 Hasil Skor Pre-test dan Post-Test Kelompok Eksperimen

No Nama

Pre-Test Post-Test

Skor Kategori Skor Kategori

1 WA 48 Rendah 94 Tinggi

2 KZ 42 Sangat Rendah 88 Tinggi

3 AS 56 Rendah 90 Tinggi

4 RS 47 Sangat Rendah 99 Tinggi

(19)

Whitney. Analisis data menggunakan Statistical Product and Service Solution for Windows (SPSS) versi 16.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Analisis Data Kuisioner Self Esteem

Analisis data menggunakan teknik analisis Mann Whitney. Data yang dianalisis adalah data skor post test Self Esteem kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbandingan hasil post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan disajikan dalam tabel berikut ini :

4.7 Tabel Perbandingan Hasil Post-Test Self Esteem Pada kelompok eksperimen dan Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

No Nama Skor No Nama Skor

1 WA 94 1 AS 60

2 KZ 88 2 PH 54

3 AS 90 3 AP 55

4 RS 99 4 AR 43

Berikut merupakan hasil analisis data perbandingan hasil post-test Self Esteem pada kelompok

(20)

4.8 Tabel Hasil Analisis Data Perbandingan Hasil post-test Self Esteem pada kelompok eksperimen dan kontrol

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank hasil kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Setelah diberikan treatment berupa konseling kelompok RET pada kelompok eksperimen, mean rank hasil self esteem pada kelompok eksperimen sebesar 5,00, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapat treatment total mean rank sebesar 2,00. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean rank kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

nilai

Ekpserimen 4 5,00 20,00

Kontrol 4 2,00 8,00

Total 8

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 0,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,046

(21)

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil self esteem kelompok eksperimen dengan hasil self esteem kelompok kontrol. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Asymp. Sig ( 2 – Tailed) sebesar 0,046 < 0.050.

4.9 Tabel Hasil Analisis data perbandingan hasil pre-test dan post – test Self Eeteem pada kelompok eksperimen

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

Skor

Pretest 4 2,00 8,00

Posttest 4 5,00 20,00

Total 8

Test Statisticsa

Skor

Mann-Whitney U 0,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,046

(22)

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara mean rank hasil pre test dan post test self esteem pada kelompok eksperimen, Mean Rankpre-test adalah 2,00 sedangkan mean rank post test 5,00. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa hasil mean rankpost-test lebih tinggi daripada mean rank pre-test.

4.4 Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah“Konseling kelompok dapat secara signifikan meningkatkan self esteem anak Panti Asuhan Salib Putih.”

Berdasarkan hasil analisis data yang membandingkan hasil post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menghasilkan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.046< 0.050 sehingga dinyatakan ada peningkatan yang signifikan antara hasil post test kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Selain itu, terjadi peningkatanself esteemyang signifikan pada kelompok eksperimen, dibuktikan dengan hasil analisis data hasil pre test dan post test kelompok eksperimen dengan hasil Asymp Sig (2-tailed) 0.046< 0.050 sehingga dinyatakan signifikan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka hipotesis yang diajukan peneliti dapat diterima.

4.5 Pembahasan

(23)

dan post test self esteem pada kelompok eksperimen, hal ini berbeda dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami peningkatan yang signifikan bahkan terdapat subjek self esteem yang menurun. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok RET dapat meningkatkan self esteem Anak Panti Asuhan Salib Putih. Self esteem anak Panti Asuhan Salib Putih meningkat karena adanya treatment yang diberikan berupa konseling kelompok RET.

Perubahan mulai dilihat dari pertemuan ketiga dimana setiap konseli sudah mulai menyadari bahwa harga diri adalah hal yang penting.Harga diri konseli meningkat juga atas dasar sharing pengalaman dengan konseli lain dan akhirnya menyadari bahwa permasalahan orang lain jauh lebih besar dari permasalahan dirinya. Dalam pertemuan ketiga juga dapat dilihat peningkatannya dari pemikirian irrasional konseli mulai berubah menjadi pemikiran yang rasional misalnya mulai menyadari bahwa masih banyak hal yang bisa mereka syukuri dibandingkan hanya meratapi nasibnya sebagai anak panti. Peningkatan harga diri konseli dapat dilihat dari semakin aktifnya partisipasi konseli seiring berjalannya waktu, konseli sudah mulai dapat mengutarakan pendapatnya pada sesi kegiatan. Pemberian tugas kepada konseli juga berjalan dengan baik, konseli dapat melaksanakan tugas dengan baik menurut teman sekelasnya.

Gambar

Tabel 4.1 Diskripsi Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.2  Uji Homogenitas
Tabel 4.3 Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Tabel 4.4  Hasil Analisis Skor Pre-Test Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol
+3

Referensi

Dokumen terkait

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

“Katakanlah: &#34;Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)

Tahap selanjutnya pengadaan kelinci, kemudian tahap pembuatan pakan yang diawali dengan menyiapkan bahan pakan yang akan digunakan dalam penelitian.. Bahan pakan

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan beberpa bagian tanaman meniran (daun, batang, dan akar) serta meniran utuh yang digunakan dalam pembuatan

Aslak Liestøl (1953: 170) hevdet at slike bronsefat var i bruk i kirker og velstående hjem i Irland, Eng- land og i områder i utlandet der den insulære misjonen

Proses pengupasan kulit gelondong kopi telah dapat dilakukan dan untuk memastikan pengaruh perbedaan waktu pemanasan terhadap kadar air kopi yang didapatkan dilakukan

Teacher s’ Strategies in Teaching Reading to Students at Secondary Level. A