• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMANFAA TAN TEKNOLOGI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMANFAA TAN TEKNOLOGI INFORMASI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT. CENTRAL TEXINDO

BATUJAJAR – BANDUNG Nia Ekawati

Dosen Teknik Informatika Universitas Putera Batam

ABSTRAK

PT. Central Texindo is a manufacturing company in the field of kniting and dyeing services. Identify issues of information technology is still closed internet access, no scanner tool on divisions or departments that need, as well as the addition of a computer hard realization approval, while the motivation is the saturation of the work done, work that has always pursued dateline, and the error performed by the employee because of his negligence. And for job performance is the process of employee performance assessed by the employer but does not affect the salary every month, no award given by the company, and the absence of a bonus that is felt by the employee from the employee's performance to achieve. The purpose of this study was to determine how much influence the use of information technology and employee motivation toward achievement PT. Central Texindo Batujajar - Bandung.

The method used in the study is a method of verification, data collection is done by observation, interviews, and deployment kueisoner to the staff employees at PT. Central Texindo.

Discussion The results of research on the impact of information technology use and motivation toward achievement PT. Central Texindo, is an information technology does not significantly affect employee performance, motivation sedangakan significant effect on employee performance.

Keywords: Information Technology, Work Motivation, Employee Achievement

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

PT. Central Texindo merupakan perusahaan manufaktur di bidang jasa kniting dan

(2)

hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. Namun pada PT. Central Texindo proses kniting digunakan dengan banyak jarum rajut dan penggunaan benang yang dominan banyak juga. Dyieng adalah bagian pemolesan kain terhadap warna, penampilan dan pegangan (handling). Dyeing ini merupakan bagian pemrosesan kain yang terakhir mulai dari bahan baku cotton dan polyester samapi produk kain yang siap dipasarkan ke toko-toko kain ataupun ke perusahaan garmen yang bekerja sama dengan PT. Central Texindo.

Teknologi Informasi yang ada di PT. Central Texindo saat ini sudah semakin maju. Dengan adanya upgrade prosesor juga monitor-monitor yang sudah mengikuti jaman. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh PT. Central Texindo yaitu masih tertutupnya akses internet, tidak adanya alat scanner pada divisi atau departemen yang membutuhkan, serta penambahan komputer yang sulit terealisasi persetujuannya.

Menurut Ishak dalam Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi (2008: 87) Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat tentang pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi di perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan kualitas pelayanan pada pengguna (right information, right user dan

right now). Cakupan bahasan dalam makalah ini diantaranya mengenai pengertian perpustakaan dan teknologi informasi, perubahan paradigma perpustakaan,fungsi penerapan teknologi informasi di perpustakaan, evaluasi kebutuhan teknologi informasi perpustakaan, kompetensi perpustakan dan pustakawan dalam penerapan teknologi informasi, dan aplikasi sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi informasi.

Motivasi kerja yang ada di PT. Central Texindo cukup bervariatif, dari berbagai individu yang bekerja di berbagai macam divisi atau departemen. Salah satu contoh yang penulis ambil adalah posisi yang menjabat sebagai staf di PT. Central Texindo, motivasi kerja yang dirasakan para karyawan di PT. Central Texindo tentunya ingin memajukan perusahaan tersebut ke arah yang lebih baik, supaya kesejahteraan karyawan terjamin dan dengan banyaknya kerja sama yang dilakukan perusahaan dengan perusahaan lain membantu dari perwujudan kesejahteraan karyawan di PT. Central Texindo. Namun ada kendala yang dirasakan oleh beberapa karyawan, seperti kejenuhan dari pekerjaan yang dilakukan, pekerjaan yang selalu dikejar dateline, dan kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tersebut karena kelalaiannya.

(3)

yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kaulitas perilaku yang berorientasi pada tugas dan pekerjaan. Demikian halnya dengan kinerja guru, yang mana kinerja guru ini dapat dilihat dari dua sudut administrasi dan pengembangan profesi. Secara adminitrasi kinerja guru dapat diketahui dari kemampuan dan kompetensi dalam: (1) semangat, (2) kreatif, (3) komunikatif dan (4) kompetensi paedagogis (kemampuan melaksankan didaktik dan metodik).

Disiplin kerja berfungsi sebagai pendorong semangat kerja untuk mencapai tujuan dengan penuh rasa tanggung jawab, tanpa keluhan-keluhan yang berarti. Seorang guru, hendaknya senantiasa ada ditengah-tengah masyarakat dengan memberikan bimbingan, pengarahan, dan dorongan semangat. Motivasi merupakan daya pendorng (driving force) yang menyebabkan seseorang untuk bertingkah laku, memberikan arah dan mengatur tingkah laku pada suatu tujuan tertentu. Hal ini dapat dipahami bahwa suatu perilaku seseorang yang disertai oleh adanya motivasi yang tinggi, diharapkan akan menghasilkan hasil kerja yang memuaskan, sebaliknya perilaku yang tidak dibarengi oleh motivasi yang tinggi, cenderung dilaksanakan sebagai apa adanya, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Prestasi tentunya yang diidam-idamkan dari setiap karyawan. Setiap pekerjaan yang dilakukan jika dimotivasi dengan adanya penghargaan tentunya dari pekerjaan yang dilakukan setiap karyawan akan bersemangat untuk mendapatkan prestasi yang akan didapat karyawan tersebut. Seperti adanya kenaikan gaji, pemberian piagam penghargaan sebagai karyawan berprestasi atau dengan cara menerima bonus tambahan yang tidak ada hubungan dengan gaji karyawan tersebut. Namun dilihat dari sudut pandang para karyawan di PT. Central Texindo ada beberapa kekurangan yang dirasakan yaitu seperti adanya proses kinerja karyawan yang dinilai oleh atasan tetapi tidak berpengaruh terhadap gaji setiap bulannya, tidak adanya penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, dan tidak adanya bonus yang dirasakan oleh karyawan tersebut dari prestasi yang karyawan itu capai.

(4)

organisasi. Kebutuhan sumberdaya manusia yang potensial dalam dinamika kerja moderen, membutuhkan adanya sumberdaya manusia sebagai pegawai yang memiliki kemampuan handal, mandiri, dan profesional dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai negeri yangh memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi sesuai kompetensi kerja untuk menunjukkan prestasi kerja optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat suatu fenomena yang perlu dicermati secara seksama, mengenai keberadan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng dalam keterlibatannya sebagai pelaksana otonomi daerah, yang secara langsung atau tidak langsung memainkan peranan yang strategis dalam pengambilan kebijakankebijakan yang berkenaan dengan tujuan organisasi. Peningkatan kinerja secara optimal bagi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng tidaklah mudah untuk diaplikasikan secara utuh.

Berdasarkan penjabaran di atas tampak bahwa banyak sekali keunggulan dari PT. Central Texindo dalam memberikan pelayanan dan kemudahan buat para pelanggan PT. Central Texindo dalam pembuatan knitting dan dyeing. Namun dibalik keunggulan tersebut apakah karena manajemennya yang baik atau karena pelayanan yang ditawarkan dari pihak PT.Central Texindo. Untuk itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk mengukur seberapa besar motivasi kerja terhadap prestasi karyawan PT. Central Texxindo. Sehingga dalam

penelitain ini diambil judul “PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KARYAWAN PT. CENTRAL TEXINDO BATUJAJAR - BANDUNG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo?

2. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja yang ditanamkan terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo?

(5)

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini melihat pada hasil penjabaran rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

2. Untuk Mengetahui pengaruh motivasi kerja yang ditanamkan terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

3. Untuk Mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan motivasi kerja terhadap prestasi karyawan di PT. Central Texindo.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teknologi Informasi

Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi direksi untuk memutuskan apakah investasi besar akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi atau tidak. Di satu pihak, mereka merasa bahwa kebutuhannya tidak begitu mendesak, sementara di pihak lain para pesaing yang ada telah melakukan investasi yang tidak dapat dikatakan kecil. Ditinjau dari kerangka strategis perusahaan, posisi teknologi informasi cukup jelas. Jika pengembangan suatu sistem teknologi informasi dapat secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap motivasi kerja dan prestasi karyawan yang lebih baik.

Pada dasarnya, strategi berhubungan dengan bagaimana cara mengatur dan mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik yang berwujud seperti uang, waktu, manusia, ruangan, mesin, infrastruktur, kertas, listrik, dan sebagainya maupun yang tak berwujud seperti informasi, kesempatan, manajemen, struktur organisasi, dan sebagainya.

Definisi Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah gabungan dari kata teknologi dan informasi, secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

(6)

dan operasional organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Sutarman (2009: 13) Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras Komputer.

Setelah memperhatikan dua definisi di atas yang telah dipaparkan oleh para ahli, maka penulis menyimpulkan bahwa Teknologi Informasi (Information Technology) ialah teknologi yang memanfaatkan Teknologi Komputer, Internet, Teknologi Telekomunikasi dan Teknologi apapun yang dapat memberikan nilai tambah pada kegiatan dan operasional organisasi atau perusahaan, (Hapzi Ali & Tonny Wangdra, 2010: 3). Dengan alasan pendekatan teori ini masuk dalam pembahasan ke perusahan yang diteliti.

Dimensi Teknologi Informasi

Dimensi suatu variabel dapat ditentukan dari faktor-faktor ataupun kajian serta komponen penyusun variabel itu sendiri, yang dapat digunakan sebagai acuan pengukuran ataupun menurun menjadi sebuah indikator yang dapat membantu peneliti dalam memecahkan masalah penelitian. Terkhusus pada variabel Teknologi Informasi, maka dimensi yang menyangkut Teknologi Informasi yang dikemukakan para ahli akan dipaparkan pada paragraf selanjutnya.

Menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), terdapat tiga bahasan atau dimensi mengenai Teknologi Informasi yaitu:

1. Sistem Teknologi Informasi 2. Sistem Teknologi Komputer 3. Sistem Teknologi Komunikasi

Menurut Sutarman (2009: 15) terdiri dari lima komponen utama untuk infrastruktur, yaitu sebagai berikut.

1. Hardware (perangkat keras). 2. Software (Perangkat lunak).

3. Network (fasilitas jaringan dan komunikasi). 4. Database (basis data).

(7)

Dalam penelitian ini, hardware system sebagai sistem perangkat keras (hardware) bagi karyawan atau organisasi yang digunakan untuk aktivitas input, proses, output dan penyimpanan pada suatu sistem komputer (Sutarman, 2009: 103)

Software yang lebih focus pada system software bagi karyawan, serta operating system, paket aplikasi dan bahasa pemrograman. Sebuah program komputer yang berisi sekumpulan instruksi dibuat dengan menggunakan bahasa khusus yang memberikan perintah kepada komputer untuk melakukan berbagai pengoperasian/pemrosesan terhadap data yang terdapat dalam program tersebut atau data yang dimasukan oleh pengguna komputer (Sutarman, 2009: 144). Sebuah software dikatakan berkualitas apabila memenuhi tiga ketentuan pokok, yaitu : 1. Memenuhi kebutuhan pemakai, jika software tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna

software resebut, maka yang bersangkutan dikatakan tidak atau kurang memiliki kualitas. 2. Memenuhi standar pengembangan software, jika cara pengembangan software tidak

mengikuti metodologi standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa kualitas yang baik akan sulit atau tidak tercapai.

3. Memenuhi sejumlah kriteria implisit, jika salah satu kriteria implisit tersebut tidak dapat dipenuhi, maka software yang bersangkutan tidak dapat dikatakan berkualitas yang baik.

Berdasarkan dua dimensi yang telah diungkapkan oleh dua ahli diatas, maka penulis mengambil dimensi menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), yaitu : 1). Sistem Teknologi Informasi, 2). Sistem Teknologi Komputer, dan 3) Sistem Teknologi Komunikasi.

Indikator Teknologi Informasi

Dengan menggunakan Teknologi Informasi dapat dengan cepat memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

Menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3), indikator yang ada adalah yang meliputi dari sub-sub sistem yang ada pada dimensinya adalah sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Pangkalan Data (Database)

4. Perangkat Orang/Pengguna (Brainware) 5. Private Branch Exchanges (PBX) 6. Local Area Network (LAN)

7. Wide Area Network (WAN) / Internet

(8)

Ada enam indikator dari teknologi informasi menurut Sutarman (2009: 18-19) yaitu sebagai berikut:

1. Menangkap (capture) 2. Mengolah (Processing) 3. Menghasilkan (Generating) 4. Menyimpan (Storage) 5. Mencari kembali (Retrival) 6. Transmisi (Transmission)

Dari dua indikator yang di ungkapkan dua ahli diatas, maka penulis mengambil indikator menurut Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3). Tetapi penulis hanya mengambil 5 indikator saja, diantaranya perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), pangkalan data (Database), perangkat orang/pengguna (Brainware), Local Area Network

(LAN), dan Wide Area Network (WAN)/Internet.

Motivasi Kerja

Menurut Ludi Wishnu Wardana dalam Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (2008: 20) Sumber daya manusia yang berkualitas, antara lain ditunjukkan oleh kinerja dan produktivitas yang tinggi. Kinerja seseorang berkaitan dengan kaulitas perilaku yang berorientasi pada tugas dan pekerjaan. Demikian halnya dengan kinerja guru, yang mana kinerja guru ini dapat dilihat dari dua sudut administrasi dan pengembangan profesi. Secara adminitrasi kinerja guru dapat diketahui dari kemampuan dan kompetensi dalam: (1) semangat, (2) kreatif, (3) komunikatif dan (4) kompetensi paedagogis (kemampuan melaksankan didaktik dan metodik).

Definisi Motivasi

(9)

Sedangkan menurut Hamzah (2011: 3) istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung tapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Motif dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu (1) motif biognetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organism demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan istirahat, mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya. (2) motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudyaan tempat orang tersebut berada. Jadi motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat.misalnya keinginan mendengarkan musik, makan pecel, makan cokelat, dan lain-lain. (3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berkekuatan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhannya, seperti ibadah dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk merealisasikan norma-norma sesuai agamanya.

Banyak teori motivasi yang didasarkan dari asas kebutuhan (need). Kebutuhan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat memenuhinya. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku pada hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan seperti ini pada dasrnya diransang oleh adanya berbagai macam kebutuhan seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya. (2) tingkah laku. (3) tujuan. (4) umpan balik.

Berdasarkan dua teori diatas, maka penulis mengambil kesimpulan menurut teori dari Hamzah (2011: 3), dengan alasan dapat masuk dalam prioritas di tempat penelitian.

Dimensi Motivasi

Jika pada ujian nanti anak tidak bisa menjawab, maka akan munjul motif anak untuk menyontek karena ingin mempertahankan dirinya, agar tidak dimarahi orang tuanya karena memperoleh nilai yang buruk. Dimensi motivasi menurut Hamzah (2012: 18) adalah sebagai berikut:

(10)

3. Merencanakan respon.

4. Pelaksanaan respon yang dipilih.

Sedangkan menurut An Ubaedy (2008: 23). Dimensi motivasi dalam kajian pisikolog atau manajemen setiap oang punya sumber motivasi yang berbeda-beda. Secara konsep, sumber motivasi itu adalah sebagai berikut:

1. The need power (nPow): kebutuhan seseorang terhadap power, misalnya saja mempengaruhi orang lain, ingin mengontrol orang lain, ingin mengarahkan orang lain, ingin memimpin.

2. The need for Affiliatian (nAff):kebutuhan seseorang untuk berafiliasi, berinteraksi, bersosial, berkomonikasi, kebutuhan untuk mendapatkan siti mulasi,

3. The need for Achievement (nAch): kebutuhan untuk berprestasi, mengubah hidup, memperbaiki hidup, menunjukkan kebolahan diri.

Dengan kedua dimensi diatas maka penulis mengambil dimensi menurut Hamzah (2011: 23), dengan alasan mewakili dari penelitian ini.

Indikator Motivasi

Dapat pula di simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, dan indikatornya (Hamzah, 2011: 23), sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil. 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4. Adanya penghargaan dalam bekerja.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan bekerja yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang karyawan dapat belajar dengan baik.

Sedangkan indikator menurut AN Ubaedy(2008: 33) yang bersumber dari eksternal itu antara lain:

1. Dorongan dari orang lain (insentif). 2. Paksaan orang atau keadaan. 3. Perubahaan orang atau keadaan.

(11)

Dengan kedua indikator diatas maka penulis mengambil indikator menurut Hamzah (2011: 23), dengan alasan sangat berhubungan dengan tempat penelitian tersebut.

Prestasi Karyawan

Menurut Masruhi Kamidin dalam Jurnal Economic Resouces (2010: 79-80) Dinamika kerja dan birokrasi pemerintahan dewasa ini, telah mengalami pembenahan dalam berbagai aspek manajemen pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan manajemen sumberdaya manusia. Menghadapi dunia kerja yang semakin mentut adanya pelayanan prima kepada masyarakat dan menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dalam pengembangan manajemen organisasi untuk mengambil andil pada pelaksanaan manajemen kerja modern. Karakteristik dunia kerja moderen adalah memperlihatkan kinerja yang sesuai dengan dinamika kerja yang terus mengalami perubahan dinamis dan statis dalam mencapai tujuan organisasi. Kebutuhan sumberdaya manusia yang potensial dalam dinamika kerja moderen, membutuhkan adanya sumberdaya manusia sebagai pegawai yang memiliki kemampuan handal, mandiri, dan profesional dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sebagai pegawai negeri yangh memiliki dedikasi dan etos kerja yang tinggi sesuai kompetensi kerja untuk menunjukkan prestasi kerja optimal. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, terdapat suatu fenomena yang perlu dicermati secara seksama, mengenai keberadan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng dalam keterlibatannya sebagai pelaksana otonomi daerah, yang secara langsung atau tidak langsung memainkan peranan yang strategis dalam pengambilan kebijakankebijakan yang berkenaan dengan tujuan organisasi. Peningkatan kinerja secara optimal bagi pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng tidaklah mudah untuk diaplikasikan secara utuh.

Definisi prestasi

(12)

Deni Kurniawan, Rusman, dan Cepi Riyana (2011: 11) mengemukakan bahwa prestasi belajar diwujudkan sebagai perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar dalam berbagai aspek, yang pada khususnya berdampak ke perubahan tingkah laku yang bernilai positif.

Berdasarkan dua teori diatas, maka penulis mengambil dari Rusman (2012: 123), dengan alasan sangat mendekati konsepnya dengan penelitian di PT. Central Texindo.

Dimensi prestasi

Menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124) mengemukakan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang tertuang dalam dimensi sebagai berikut:

1. Faktor Internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

2. Faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental.

Sedangkan menurut Gagne dalam Deni et al. (2011: 11) mengemukakan bahwa perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk:

1. Informasi Verbal 2. Kecakapan Intelektual 3. Strategi kognitif 4. Sikap

5. Kecakapan motorik

Dari pemaparan dua ahli diatas mengenai dimensi, maka penulis mengambil dimensi menurut Munadi dalam Rusman (2012: 124).

Indikator prestasi

Menurut Rusman (2012: 124) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator, yaitu:

(13)

Sedangkan menurut Deni et al. (2011: 12) mengemukakan bahwa perubahan perilaku umum yang nampak sebagai hasil belajar dapat dijadikan sebagai indikator, yaitu:

1. Kebiasaan 2. Keterampilan 3. Pengamatan 4. Berpikir asosiatif

5. Berpikir rasional dan kritis 6. Sikap

7. Inhibisi (menghindari hal yang mubazzir) 8. Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu) 9. Perilaku afektif

Dari pemaparan dua ahli di atas mengenai indikator prestasi, penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu menurut Rusman (2012: 124).

Hipotesis

Agar penelitian ini lebih terarah dari kerangka pemikiran penulis memberikan beberapa hipotesis mengenai penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central Texindo.

2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central Texindo.

(14)

Teknologi Informasi

Sumber : Hapzi Ali dan Tonny Wangdra (2010: 3)

Motivasi Kerja (X2)

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dalam bekerja 5. Adanya kegiatan menarik dalam belajar 6. Adanya lingkungan bekerja yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang karyawan dapat belajar dengan baik

Sugiyono (2002: 57) memberikan pengertian bahwa: “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Riduwan (2002: 3) mengatakan bahwa, “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Berkenaan dengan penelitian ini maka yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah para staf karyawan yang berada di PT. Central Texindo yang saat ini 134 karyawan dengan jumlah perempuan 44 orang karyawan dan laki-laki 90 orang karyawan.

(15)

Sampel

Arikunto (1998: 117) mengatakan, “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang

diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.”

Karena jumlah populasi melebihi 100 orang maka penarikan sampel dilakukan secara acak (Random Sampling). Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane Tau slovin (Riduwan, 2007: 65) sebagai berikut:

N =

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = level signifikansi yang diinginkan, yang umumnya 0,05 untuk non eksakta atau 0,01 untuk eksakta.

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

N =

N = 134 / 2,34 = 57,26 = 57 responden

Namun penulis mengambil sampel sebanyak 68 responden, dari hasil rumus yang ada, dikarenakan proses penyebaran kuesioner yang secara acak.

Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas data

Setelah data didapat dan ditabulasi (dari kuesioner), maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasi antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment. Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :

Dimana: t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden

(16)

Kaidah keputusan : Jika rhitung r (tabel) berarti valid, sebaliknya Jika rhitung ≤ r (tabel) berarti tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

0,800 – 1,000 : sangat tinggi 0,600 – 0,799 : tinggi

0,400 – 0,599 : cukup tinggi 0,200 – 0,399 : rendah

0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).

Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas juga berhubungan dengan kenyataan (actually). Validitas juga berhubungan dengan tujuan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Penyimpangan pengukuran ini disebut dengan kesalahan (error) atau varian.

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan kata lain instrumen tersebut dapat mengukur konstruk sesuai dengan yang diharapkan. Dalam menguji keakurasian pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang telah dibagi, maka akan digunakan uji validitas (Indriantoro & Supomo, 1999). Uji validitas konstruk menggunakan pengujian stastistik analisis faktor (factor analysis). Batas muatan faktor (factor loading) + 0,5 akan digunakan sebagai dasar analisis dalam pengujian validitas. Butir pertanyaan yang valid harus memiliki muatan faktor yang mencapai nilai minimum + 0,5 (Hair et al.,2006; Fornell & Larcker,1981).

Uji Reliabilitas

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (ã) dari Cronbach (1951), yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993:236). Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

Dimana: r11 = Nilai Reliabilitas

∑St = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Varians total

(17)

k = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut: Langkah 1: Menghitung varians skor tiap-tiap item rumus:

Dimana: St = Varians skor tiap-tiap item

x = Jumlah kuadrat item Xi

(∑xi = Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 2: Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus

Dimana: ∑St = Jumlah varians semua item

S1 + S2 + S3...Sn = Varians item ke-1,2,3...n Langkah 3: Menghitung varians total dengan rumus:

Dimana: S1 = Varians total

= Jumlah kuadrat X total

= Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

Langkah 4: Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

Uji Reliabilitas juga dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan, yaitu dengan membandingkan nilai alpha hitung dengan nilai standar yaitu 0,60.

1. Jika Alpha hitung > 0,60 maka konstruk pertanyaan adalah reliabel 2. Jika Alpha hitung < 0,60 maka konstruk pertanyaan adalah tidak reliabel.

S

t

=

S

t

= S

1

+ S

2

+

S

3

...S

n

S

t

=

(18)

Regresi Berganda

Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih dan merupakan alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), ...(Xn) dengan satu variabel terikat. (2004:155). Persamaan regresi ganda dirumuskan:

Variabel Bebas: Y = a + b1X1 + b2X2 + 

Keterangan:

Y = Prestasi Kerja

a = Konstanta persamaan regresi

b1,b2 = Koefisien regresi

X1 = pemanfaatanTeknologi Informasi

X2 = Motivasi Kerja

 = Error / epsilon (Faktor Lain Yang Mempengaruhi)

Rancangan Hipotesis

Dalam tahap ini dapat dibuat keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis. Uji hipotesis menggunakan teknik regresi. Metode regresi digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Kriteria keputusan yang ditetapkan dapat dilihat dari keterangan pada hasil uji regresi tersebut. Pengujian regresi tersebut meliputi uji F dan uji t.

Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen ( Hair et al,2006).

Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan nilai probabilitas: 1 Jika probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima

2 Jika probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak.

Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t. Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

(19)

Hi ≠ β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0

Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X1 terhadap variabel dependen (Y). Nilai thitung dapat dicari dengan rumus:

Jika thitung > ttabel(α, n - k – 1), maka H0 ditolak; dan Jika thitung < ttabel (α, n - k – 1), maka H1 diterima.

Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian, yaitu :

1. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central Texindo.

H0 = Pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

H1 = Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central Texindo.

H0 = Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

H1 = Motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial.

3. Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara parsial di PT. Central Texindo.

H0 = Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara simultan.

H1 = Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap prestasi karyawan secara simultan.

(20)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji Validitas (X1)

Teknologi Informasi yang ada di PT. Central Texindo saat ini sudah semakin maju. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

TABEL 1 Hasil uji validitas variabel Teknologi Informasi (X1)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation r - tabel Keterangan

x1.1 71.90 25.347 .367 0.235 Valid

x1.2 71.88 25.090 .292 0.235 Valid

x1.3 72.59 19.798 .399 0.235 Valid

x1.4 72.59 22.425 .413 0.235 Valid

x1.5 72.63 21.669 .260 0.235 Valid

Sumber : Lampiran Penelitian.

Dari hasil uji Validitas pada variabel produk/jasa terlihat bahwa semua item skor dari setiap pernyataan adalah CITC ˃ r tabel, hal ini menjelaskan bahwa r-hitung ˃ r- tabel (n = 68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel teknologi informasi (X1) dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Hasil uji Validitas (X2)

(21)

TABEL 2 Hasil uji validitas variabel Motivasi Kerja (X2)

Total Correlation r - tabel Keterangan

x2.1 71.76 25.944 .272 0.235 Valid Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel motivasi kerja (X2) dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Hasil uji Validitas (Y)

Prestasi tentunya yang diidam-idamkan dari setiap karyawan. Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

Tabel 3 Hasil uji validitas variabel Prestasi Karyawan (Y)

Item-Total Statistics

Total Correlation r - tabel Keterangan

(22)

68 : 0,235) yang berarti bahwa setiap instrumen dari item pernyataan dinyatakan valid. Dengan demikian maka ketujuh item pernyataan dari variabel Prestasi Karyawan (Y) dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya.

Hasil Uji Reliabilitas Data

Dengan menggunakan program SPSS 17.0, yaitu membandingkan hasil Cronbach Alpha dari variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) terhadap nilai kritis Cronbach Alpha  0,60, maka data dinyatakan reliabel.

TABEL 4 Hasil Uji Reliabilitas Data Teknologi Informasi (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.661 .663 5

Sumber : SPSS

Nilai Cronbach Alpha untuk uji reliabilitas adalah 0.661 > 0.60 dengan demikian item pertanyaan untuk X dinyatakan reliable atau dapat diandalkan

TABEL 5 Hasil Uji Reliabilitas Data Motivasi Kerja (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.645 .719 6

Sumber : SPSS

(23)

TABEL 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Prestasi Karyawan (Y) pertanyaan untuk Y dinyatakan reliable atau dapat diandalkan.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Digunakan untuk meramalkan variabel dependen ( Y ) berdasarkan variabel independen X dalam suatu persamaan linear sebagai berikut :

TABEL 7 Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Y = 3,190 + 0,047 teknologi informasi + 0,548 motivasi +

Dimana :

1. Konstan = 3,190

Nilai konstanta positif, menunjukan pengaruh positif variabel X. Bila variabel X naik, maka variabel Y akan naik atau terpenuhi.

2. X1 = 0.047

(24)

Koefisien bernilai postitif artinya terjadi hubungan positif antara X dan Y , kenaikan X akan mengakibatkan kenaikan pada Y.

3. X2 = 0,548

Merupakan nilai koefisien regresi variable X terhadap Variabel Y artinya jika X mengalami kenaikan 1 satuan, maka Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,548. Koefisien bernilai postitif artinya terjadi hubungan positif antara X dan Y , kenaikan X akan mengakibatkan kenaikan pada Y.

Adapun hasil pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil Uji t:

TABEL 8 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta 1 (Constant) 3,190 ,871

3,664 ,000

totalX1 ,047 ,035 ,076 1,336 ,186

totalX2 ,548 ,036 ,882 15,428 ,000

a. Dependent Variable: totalY1

Berdasarkan tabel data diatas terlihat bahwa :

1. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (X1) Terhadap Prestasi Karyawan (Y) t hitung (1,336) < t tabel (1.66757). Nilai Signifikan = 0,186 > 0.05, maka H0 diterima H1 ditolak. Jadi variabel independen (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

(25)

Hasil Uji F

Berdasarkan tabel perhitungan diatas didapatkan nilai Fhitung adalah 220,262 yang berarti nilai lebih besar dengan Ftabel adalah 2,35 yang menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan ditolaknya H0 dan diterimanya H1 menunjukkan bahwa berdampak secara signifikan Terhadap Prestasi Karyawan

Over all Penelitian:

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini, maka dapat penulis dimpulkan kedalam overall penelitian, variabel yang berhubungan secara parsial dan secara simultan berada pada hasil penelitian 1, 2, dan 3.

TABEL 10 Hasil Penelitian 1, 2, dan 3

(26)

SIMPULAN

Adapaun simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1. Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Teknologi Informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Karyawan

2. Motivasi Kerja terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Karyawan

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Karyawan, bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hapzi. dan Wangdra, Tonny. (2010) Sistem Informasi Bisnis SI-Bis Dalam Prospektif Keunggulan Kompetitif. Baduose Media. Jambi.

Ishak. (2008). Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Volume 4 No.2. hal 87-95

Junaidi. Tabel r. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/05/tabel-r.pdf. Desember, 29, 2012.

______. Tabel f. (2010).http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-f-0-05.pdf. Desember, 29,

2012.

______. Tabel t. (2010). http://Junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/04/tabel-t.pdf. Desember, 29,

2012.

Kamidi Masruhi. (2010). Pengaruh Kompetisi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Bantaeng. Volume 11 No. 30. Hal 79-91

(27)

Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Edisi I. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono, (2004) : Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Bandung – Indonesia.

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Alfabeta. 2009

Singgih Santoso. 1999.SPSS (Statistical Product and Service Solution). Elex Komputindo-Kelompok Gramedia. Jakarta

Wardana Wishnu Ludi. (2010). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Pendidikan, dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gayungan Kota Surabaya. Volume II No. 1. Hal 19-31

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran
TABEL 1 Hasil uji validitas variabel Teknologi Informasi (X1)
TABEL 2 Hasil uji validitas variabel Motivasi Kerja (X2)
TABEL 4 Hasil Uji Reliabilitas Data Teknologi Informasi (X1)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen penelitian yang digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti dengan model yang telah direncanakan terlebih dahulu

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Acara dilanjutkan dengan diskusi dengan para mahasiswa dari Unhas dan UMN, dengan isu penting yang mengemuka sebagai berikut: (1) Mengingatkan isu Laut Cina Selatan;

Maka menurut peneliti yang dimaksud dengan daya tarik jingle dalam sebuah iklan ialah meliputi cara untuk menarik perhatian, menjadikan konsumen berada di dalam keadaan yang

Stock footages dapat berupa gambar, video (video hasil shooting / video jadi pada konten Kamus Ustadz yang lain, video animasi, dan video motion graphics) maupun

Pembebanan alokasi biaya yang sulit teridentifikasi kaitannya dengan pelayanan kesehatan dilakukan dengan membagi biaya tersebut dengan jumlah

Metode kegiatan yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian pelatihan tentang diversifikasi olahan pangan dari jagung bagi para ibu-ibu di Daerah Pajangan,

2.5.6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan