• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Karya Ilmiah tentang Pengertian Sampah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian Karya Ilmiah tentang Pengertian Sampah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Karya Ilmiah

“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh

hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika

penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.

1995:11

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

 Memberi penjelasan

 Memberi komentar atau penilaian

 Memberi saran

 Menyampaikan sanggahan  Membuktikan hipotesa

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya

dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah,

antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah,

yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana

fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara

ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

Bentuk Karya Ilmiah

Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.

1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah

Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu

pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah

adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh

seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut

Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang

S3.

(2)

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual

secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.

Ciri-Ciri Karya Ilmiah

1. Struktur Sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan),

dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang

ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok

pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

2. Komponen dan Substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,

penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

3. Sikap Penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan

banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat

yang efektif dengan struktur yang baku.

Macam-Macam Karya Ilmiah

1. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis

berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan

penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan

metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

2. Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan

pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan

menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat

argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.

3. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.

Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan

(3)

Sikap Ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Sikap ingin tahu

Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.

2) Sikap kritis

Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk

dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3) Sikap obyektif

Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

4) Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang

baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

5) Sikap menghargai karya orang lain

Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau

pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6) Sikap tekun

Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti

melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan

teliti.

7) Sikap terbuka

Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,

walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak

(4)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal bermacam-macam jenis surat. Surat-surat itu dapat

dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut.

A. Berdasarkan Wujud Surat

1.

Kartu Pos

Kartu pos adalah surat terbuka yang terbuat dari kertas berukuran 10 x 15 cm. Lembaran kertas surat ini

biasanya tebal, sehingga berbentuk kartu. Kegunaan surat ini untuk menyampaikan berita yang singkat.

Akan tetapi, pesan yang tertulis dapat diketahui oleh orang lain yang bukan haknya sebab berada pada

halaman terbuka. Jenis surat ini biasanya dijual di kantor pos.

2.

Warkat Pos

Warkat pos adalah surat tertutup yang terbuat dari sehelai kertas. Surat seperti ini dapat dilipat menjadi

amplop. Jadi, lembaran surat ini dapat dipakai sekaligus sebagai amplop. Kegunaan surat jenis ini adalah

untuk menyampaikan berita yang agak panjang dalam sehelai kertas. Lembaran surat jenis ini biasanya

dijual di kantor pos.

3.

Telegram

Telegram adalah jenis surat yang berisikan pesan yang relatif singkat yang mana dikirim dengan bantuan

pesawat telegram. Surat ini akan sampai ke tujuan dalam waktu yang singkat.

4.

Surat Bersampul

Surat bersampul adalah surat yang dikirimkan kepada seseorang dengan menggunakan sampul surat. Surat

jenis ini lah yang banyak kita gunakan dalam berkomunikasi. Kelebihan surat ini dibanding dengan jenis

surat yang lain adalah lebih terjamin kerahasiaan isinya; lebih leluasa dalam menulis isi surat; lebih santun

dalam surat menyurat.

B. Berdasarkan Pembuatan Surat

1.

Surat Pribadi

Jenis surat ini ditulis atas nama pribadi seseorang serta berisi masalah pribadi penulis, baik yang ditujukan

kepada teman, keluarga maupun instansi tertentu. Contoh surat ini adalah surat untuk keluarga, surat

lamaran kerja, dan surat permohonan izin bangunan.

2.

Surat Resmi

Surat resmi dibuat suatu instansi, organisasi atau lembaga perusahaan tertentu yang ditujukan kepada

seseorang atau lembaga tertentu lainnya. Keberadaan instansi, lembaga, organisasi dan perusahaan

tersebut disahkan secara hukum. Contoh surat resmi adalah surat dinas, surat niaga, dan surat sosial.

C. Berdasarkan Pesan Surat

1.

Surat Keluarga

Surat keluarga adalah surat yang berisi masalah-masalah keluarga atau kekeluargaan. Contoh surat

keluarga adalah surat untuk orang tua, saudara, dan teman.

(5)

Surat setengah resmi adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang kepada instansi atau lembaga organisasi

tertentu. Jenis surat ini misalnya surat lamaran kerja, permohonan IMB dan surat permohonan cuti.

3.

Surat Sosial

Surat sosial adalah surat yang dibuat oleh lembaga sosial kepada seseorang, organisasi, atau instansi

tertentu yang biasanya berisi berbagai masalah sosial. Misalnya, surat permintaan sumbangan dan edaran

untuk kerja bakti.

4.

Surat Niaga

Surat niaga adalah surat yang ditulis oleh suatu perusahaan perniagaan dengan pesan berniaga. Contoh

jenis surat ini adalah surat penawaran harga, penagihan utang, lelang barang, atau pesanan barang.

5.

Surat Dinas

Surat ini berisikan masalah kepemerintahan atau kedinasan dari suatu lembaga atau keorganisasian. Surat

ini dapat ditujukan kepada instansi lain, perorangan dan organisasi tertentu. Misalnya, surat keputusan,

surat perintah, dan surat tugas.

6.

Surat Pengantar

Surat ini ditujukan kepada perorangan atau lembaga sebagai pengatur atau referensi seseorang untuk

berhubungan dengan pihak penerima surat.

(6)

Surat ini berisi pesan dokumen penting yang berkaitan dengan rahasia atau keamanan suatu negara. Jenis

surat ini dikirim dengan menggunakan tiga buah sampul. Pada sampul pertama dituliskan kode SR yang

merupakan singkatan dari "Sangat Rahasia". Pada sampul kedua dituliskan kode SRS, yaitu singkatan dari

"Sangat Rahasia Sekali" serta dibubuhi segel atau lak untuk membuktikan keutuhan pesan surat. Pada

sampul terakhir (luar) dibuat biasa agar tidak mengundang kecurigaan orang lain. Surat jenis ini, misalnya

surat dari kementerian luar negeri, surat untuk negara-negara tetangga, dan surat dokumen kemiliteran.

2.

Surat Rahasia

Jenis surat ini berisi dokumen ringan yang pesannya hanya pantas diketahui oleh satu atau beberapa

pejabat tertentu atau yang berwenang pada sebuah instansi. Pengiriman surat ini menggunakan dua buah

sampul. Sampul pertama dituliskan kode R atau RS yaitu singkatan dari "Rahasia" atau "Rahasia Sekali"

serta disegel, sedangkan sampul kedua tidak diberi kode apa pun. Surat jenis ini misalnya surat tentang

konduet pejabat dan surat dokumen suatu instansi.

3.

Surat Konfidensial

Surat yang isinya haya layak diketahui oleh beberapa pejabat tertentu sebab pesannya memerlukan

tindakan kebijaksanaan dari para pejabat tersebut. Misalnya surat hasil rapat pimpinan dan usulan

kenaikan pangkat seseorang.

4.

Surat Biasa

Surat biasa adalah surat yang pesannya dapat diketahui oleh orang lain tanpa mengakibatkan kerugian bagi

pihak mana pun. Misalnya, surat edaran dan surat undangan.

E. Berdasarkan Ruang Lingkup Surat

1.

Memorandum/ Memo

Memorandum adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau kepada pejabat yang setingkat

dengan pejabat pembuat memo. Memorandum ini hanya berisikan catatan singkat tentang pokok-pokok

permasalahan sebagai pesan yang ingin dikomunikasikan.

2.

Nota

Nota adalah surat yang dibuat oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya di dalam satu kantor untuk

meminta data atau informasi.

3.

Surat Biasa

Surat biasa adalah surat yang dikirimkan kepada orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar

instansi yang bersangkutan.

F. Berdasarkan Jumlah Pembaca Surat

1.

Pengumuman

Pengumuman adalah surat yang ditujukan kepada beberapa orang, instansi, atau pihak lain yang namanya

terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Pengumuman ini dapat digunakan dalam raung lingkup

yang terbatas maupun dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya, pengumuman penerimaan pegawai

dan kelulusan tes.

(7)

Surat edaran adalah surat yang dikirimkan kepada beberapa orang, baik di dalam maupun di luar kantor

yang bersangkutan. Kadang-kadang, surat ini hanya berisi sesuatu yang hanya diketahui oleh para pejabat

tertentu. Ada pula surat edaran yang dapat disebarkan ke raung lingkup yang lebih luas.

3.

Surat Biasa

Surat biasa adalah surat yang khusus dikirimkan kepada seseorang yang namanya tertera pada alamat

surat dan hanya untuk diketahui oleh orang yang dituju.

G. Berdasarkan Penyelesaian Surat

1.

Surat Kilat

Surat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat secepat mungkin.

Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan cepat.

2.

Surat Segera

Pesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak harus dikerjakan

atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.

3.

Surat Biasa

Jenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua jenis

surat di atas.

H. Berdasarkan Pengertian Umum

1.

Surat Terbuka

Surat terbuka adalah surat yang ditujukan kepada pihak lain, biak perorangan maupun kelompok yang

biasanya dimuat di media massa atau diedarkan secara terbuka.

2.

Surat Tertutup

Surat tertutup adalah surat yang cara pengirimannya diberi sampul karena isinya tidak layak diketahui oleh

pihak lain.

3.

Surat Kaleng

Surat kaleng adalah surat yang pengirimannya tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim secara

jelas. Pengirim surat ini tidak bertanggung jawab terhadap isi surat. Akan tetapi untuk beberapa hal perlu

juga diperhatikan oleh penerima surat pesan dalam surat itu.

G. Berdasarkan Penyelesaian Surat

4.

Surat Kilat

Surat kilat adalah surat yang pesannya harus dapat disampaikan kepada penerima surat secepat mungkin.

Tanggapan yang diharapkan dari surat tersebut pun perlu dilakukan dengan cepat.

5.

Surat Segera

Pesan dalam jenis surat ini perlu segera disampaikan kepada penerima surat, tetapi tidak harus dikerjakan

atau ditanggapi dengan cepat seperti pada surat kilat.

6.

Surat Biasa

Jenis surat ini baik cara pembuatan atau pengirimannya tidak harus diprioritaskan seperti kedua jenis

surat di atas.

(8)

persuasion,

yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi. Berpidato ada hubungannya dengan

retorika(rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif. Berpidato bukanlah suatu

pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti:

pembicara, pendengar, tujuan dan isi pidato, persiapan, terknik dan etika dalam berpidato.

I. Tujuan Pidato

Diantara tujuan dari pidato, yaitu: (a)informatif, bertujuan memberikan laporan/ pengetahuan

atau sesuatu yang menarik untuk pendengar; (b)persuasif and instruktif, berisi tentang usaha

untuk mendorong, meyakinkan dan mengajak audience untuk melakukan sesuatu hal; (c)edukatif,

berupaya menekankan pada aspek-aspek pendidikan, misalnya tentang pentingnya hidup sehat,

ber KB, hidup rukun antar umat bergama dan lain-lain; (d)entertain, bertujuan

memberikan penyegaran kepada audience yang sifatnya lebih santai.

II.Teknik Berpidato

Ada empat teknik berpidato yang umum, yaitu:(a)Metode Naskah, yaitu pidato yang digunakan

untuk pidato resmi dan dibacakan secara langsung. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi

kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi, akan disebarluaskan dan

dijadikan figur oleh masyarakat dan dikutuip oleh media massa; (b)Metode Menghafal, yaitu

naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal; (c)

Metode Spontanitas, yaitu metode pidato yang tidak dilakukan persiapan/pembuatan naskah

tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya oleh orang-orang yang akan tampil secara

mendadak; (d) Metode Penjabaran Kerangka. Teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato

yang terpola secara lengkap adalah teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari

terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan garis-grais besar isinya

dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk disampaikan.

III. Materi Pidato

Biasanya materi pidato, baik yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki empat

bagian, yaitu (a)Pendahuluan, yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok persoalan yang

akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental audience. Pada bagian ini yang terpenting

kita berusaha membangkitkan dan mengarahkan perhatian audience pada pokok permasalahan

yang akan dibicarakan; (b)Isi. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih

dahulu mengemukakan latar belakang permasalahannya. Pokok pembicaraan dikemukakan

sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience. (c)

Pembahasan. Bagian inimerupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal

yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian isi ini biasanya berisi berbagai hal tentang

penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan,

kontras-kontras, bagan-bagan, model, dan humor yang relevan;(d)Kesimpulan. Ini adalah bagian

akhir dari sebuah pidato, yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian sebelumnya.

IV.Persiapan Sebelum Berpidato.

(9)

bicarakan, memperdalam materi dengan baik, mempersiapkan konsep pidato beberapa hari

sebelumnya, membaca berulang-ulang materi pidato, mempersiapkan diri beberapa jam sebelum

tampil dan jangan tergesa-gesa, serta istirahat yang cukup. Terakhir sudah tentu adalah dengan

berdoa.

V. Saat Berpidato

(1)Pembukaan. Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi

pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada

beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a)dengan

memperkenalkan diri; atau (b) Membuka pidato dengan humor; atau (d) membuka pidato dengan

pendahuluan secara umum.

(2)Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka

langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya.

(3) Penutup Pidato bisa dilakukan dengan: (a)Membuat rangkuman atau simpulan;

atau(b)menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato; atau (c)menceritakan

cerita singkat yang menarik; atau (d)mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait

pantun; atau (e)mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para

pendengar

VI.Etika Dalam Berpidato

1 Etika berpidato di depan umum meliputi:(a)Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana

pertemuan, rapi, bersih dan sopan; (b)Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati;

(c)Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato; (d)Gunakan kata-kata yang sopan, halus,

dan sederhana;(e)Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata

yang kurang berkenan dan lain-lain.

2. Etika berpidato di depan pejabat: (a)Menghilangkan rasa rendah diri; (b)Jangan tampil

seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain; (c)Jangan terlalu memberikan penghormatan yang

berlebihan pada audience.

3. Berpidato di depan Pemuka Agama:(a)Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung

umat beragama; (b)Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu;(c) Perbanyak

istilah-istilah keagamaan

4. Etika Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati jangan sampai

menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu

atau saudari sekalian; hindari kata-kata kasar, kurang senonoh dan kurang sopan;

5. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan penalaran yang

berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat

menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda

6. Etika Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan kata-kata yang sopan

dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa stempat.

(10)

mengatur: volume suara, intonasi, dan pelafalan; (d)Sisipkan humor yang sopan, segar dan

relevan; (e)Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain

juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus sesuai

dengan apa yang sedang dibacarakan; (f)Penggunaan mikropon. Bila ada mikropon, gunakanlah

dengan sebaik-baiknya, dan jangan menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat

berbicara agar suaranya bagus; dan (g)Bila ada slide( berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan

tulis, sangat efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.

VIII. Penutup

Pada saat kita membaca sebuah buku atau mendengar ceramah tentang teknik berpidato,

tampaknya sangat sederhana. Akan tetapi pada saat kita ingin mempraktekkannya, kita akan

menemui berbagai kendala. Diantaranya kurang menguasai materi, kurang menguasai massa,

tidak terbiasa berdiri di depan orang banyak, bagaimana mengatur sistematika pembicaraan,

mengatur suara, dan lain-lain. Semua syarat ini akan membuat suasana menjadi rumit. Yang

paling penting kita belajar dari sausana yang sederhana dan kecil. Setiap ada orang berpidato,

baik sebagai pemakalah maupun menyampaikan kata sambutan, sebaiknya kita perhatikan dan

mencoba menilai kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya kita ambil sebagai contoh,

sedangkan kelemahannya kita abaikan.

Pidato seperti yang telah banyak uraian dan tertulis di artikel, buku atau literature singkatnya adalah uraian lisan

mengenai sesuatu hal yang disampaikan oleh seseorang di depan umum atau massa. Pidato memiliki jenis dan

fungsi yang berbeda-beda, namun tetap memiliki satu garis besar yang sama yaitu disampaikan di depan umum

dengan gaya formal atau semi formal. Umumnya, pidato disampaikan oleh seseorang ketua, pimpinan atau

perwakilan suatu perkumpulan atau acara. Dan secara teori, tata cara pembuatan pidato dapat dilakukan

dengan langkah-langkah seperti berikut;

1. Menentukan maksud atau tujuan

2. Tentukan topik atau tema

Menarik baik pembicara atau pendengar.

Sesuai dengan situasi, acara dan juga daya tangkap pendengar.

Sesuai dengan waktu yang disediakan. Buat pidato singkat namun bermakna, daripada panjang lebar

namun tidak jelas tujuannya.

3. Rumuskan tema/ topik menjadi lebih terperinci

(11)

Informasi terbaru terkait dengan materi pidato.

Mempelajari teknik-teknik dan gaya pidato.

Mengetahui kelemahan dan kelebihan naskah pidato orang lain.

Mendapat tambahan istilah-istilah popular, cerita atau unsur-unsur yang relevan dengan topik pidato

yang kita angkat.

5. Analisa situasi pendengar

Untuk lebih jelasnya lagi, dibawah ini ada Contoh Pidato Singkat mengenai kenakalan remaja, dan anda bisa

memodifikasinya sesuai dengan topik pidato yang akan anda sampaikan.

Assalamu’alaikum

Wr.

Wb

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat serta

karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di hari yang berbahagia ini.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah

menuntun kami semua hingga saat ini.

Dan kepada Yth. Bapak/Ibu… yang saya hormati dan teman-teman semua yang saya cintai, kita semua tentunya

tahu dan menyadari betapa banyak terjadinya kenakalan remaja saat ini, dengan perbuatan negatif dan

menyimpang di masyarakat. Seperti sudah mengenal rokok dan narkoba, yang pada awalnya hanya mencoba

dan menjadi ketagihan sampai kecanduan. Adapun penyebab masalah dari kenakalan remaja ini yang

diakibatkan dari kesalahan orang tua dalam cara mendidik atau orang tua yang terlalu sibuk sehingga tidak

sempat memperhatikan anak mereka, atau juga karena pergaulan remaja saat ini yang sudah terjerumus

dengan pergaulan yang salah. Boleh saja kita mempunyai banyak teman, namun kita juga harus berhati-hati

untuk memilih teman, agar kita tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.

Masih banyak lagi kenakalan remaja yang terpengaruh oleh pergaulan yang salah, seperti mabuk-mabukan,

tawuran antar pelajar, geng motor, dan bahkan hal tersebut banyak menimbulkan korban dari banyak remaja

yang terlibat dalam pergaulan yang salah. Mari kita jauhi perilaku-perilaku menyimpang tersebut, karena hal

tersebut hanya akan merugikan diri sendiri. Gunakanlah masa-masa remaja dengan hal positif dan bermanfaat

bagi diri sendiri, orang tua dan juga bangsa.

Teman-temanku yang saya banggakan, selektiflah dalam mencari teman dan tetap ingatlah bahwa tak ada

satupun orang tua yang menginginkan ananya berperilaku buruk. Sampai disini yang dapat saya sampaikan

dalam pidato ini, jikalau ada kesalahan mohon untuk dimaklumi.

Referensi

Dokumen terkait

llitsccorrtcntsrrr.ltnsCl.Mg,Kunrl Nalrcvirlicrl llurrtntcrlitrttttov('rylrigh.'l lrissltorl'sllttrt tltistltiltttttcrrtt' also gootl lbr basc sources. -l'ropical soil

[r]

Solution; Harapan menjadi solusi untuk membantu sesama demi kesejahteraan bersama Community; Sebuah kelompok orang-orang baik yang memiliki komitmen tinggi dan suka berbagi,

Pertama, cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik sehingga dengan cahaya mata dapat melihat semua benda yang dapat membiaskan cahaya, kehidupan

The Help , a first novel from Kathryn Stockett, is the story of a young white woman in.. Jackson, Mississippi in the 1960s and a group of black maids who work for the

Estimasi Daya Dukung Perairan Danau Toba Sumatera Utara Untuk Pengembangan Budidaya Ikan Dengan Keramba Jaring Apung.. Kajian Kondisi Morfometri Dan Beberapa Paramater

Keju Swiss dibuat dari susu yang telah dipasteurisasi yang kemudian memiliki rasa asam karena adanya aktivitas bakteri asam laktat yang dimasukkan ke dalam susu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi n-heksan buah jeruk pamelo ( Citrus maxima (Burm.) Merr)