AGAMA TUGAS 3 : Fenomena aktualisasi nilai-nilai demokrasi dan HAM
dilihat dari konsep demokrasi dan HAM menurut ajaran Islam
Fenomena aktualisasi nilai nilai Demokrasi dan Hak Azasi Manusia dilihat dari ajaran islam
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah wewenang manusia yang bersifat dasar sebagai manusia untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu baik yang bersifat materi maupun immateri, dalam islam HAM sangat diutamakan.
Islam yang dibawa oleh Rasulullah telah mendasarkan hak asasi manusia dalam kitab sucinya. Beberapa ayat suci al-Qur’an banyak mengonfirmasi mengenai hak-hak tersebut: hak kebebasan, hak mendapat keadilan, hak kebebasan, hak mendapatkan keamanan, dll. Puncak komitmen terhadap hak asasi manusia dinyatakan dalam peristiwa haji Wada di mana Rasulullah berpesan mengenai hak hidup, hak perlindungan harta, dan hak kehormatan.
‘‘sesungguhnya darahmu, harta bendamu, dan kehormatanmuadalah suci atas kamu seperti halnya ( hajimu) ini, dalam bulanmu ( bulan suci Dzulhijah) ini dan di negerimu ( tanah suci) ini, sampai tibanya harimu sekalian bertemu dengan Dia ( allah )“
Pernyataan tersebut, beliau ulang- ulang sampai tiga kali. Kemudian beliau angkat kepala sambil bersabda, ya allah apakah telah aku sampaikan? Ya allah, apakah telah aku sampaikan?.
Kemudian beliau mengatakan : ya allah, saksikanlah maka orang yang datang hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak datang. Beberapa banyak orang menyampaikan lebih memelihara daripada orang yang mendengar, oleh sebab itu, maka janganlah kamu menjadi kafir sepeninggalku, sebagaimana memenggal leher yang lain.
Demokrasi dalam islam
Demokrasi islam meyakini bahwa kedaulatan Allah yang menjadi intidari demokrasi, Demokrasi islam dianggap sebagai sistem yang mengukuhkan konsep-konsep Islami yang sudah lama berakar, yaitu musyawarah (syura), persetujuan (ijma’), dan penilaian interpretative yang mandiri (ijtihad).
Implementasi nilai demokrasi dapat pula digali dari sumber islam yang kompatibel dengan nilai-nilai demokrasi seperti dikemukakan oleh Huwaydi dan Mohammad Dhiya al-Din Rais yaitu
2. Kekuasaan dipegang penuh oleh rakyat
3. Kebebasan adalah hak penuh bagi semua warga Negara
4. Persamaan diantara sesama manusia khususnya persamaan di depan hukum
5. Keadilan untuk kelompok minoritas
6. Undang-undang diatas segalanya