1
Daun Jambu biji sebagai ide dasar penciptaan jam dinding ukir
Pembimbing : B Muria Zuhdi M. Sn
Oleh : BAGUS AHMAD RIFAI
12206244037 KELAS : N
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat yang di
limpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Kriya 1 ini. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan bimbingannya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Daun jambu biji sebagai ide dasar penciptaan pigura lukisan dan pigura jam dinding”. Proposal ini guna melengkapi tugas mata kuliah Seni Kriya 1.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena
itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca dengan senang hati.
Penulis berharap proposal ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 12 September 2014
DAFTAR ISI Bab I. Pendahuluan
A. Analisis
Situasi ...
Bab II. Kajian Pustaka A. Kajian
Teori... .3
B. Gambar Acuan Penciptaan
Karya...6
Bab III. Proses Desain
A. Proses Pembuatan Motif dengan Teknik Stilir ...8
B. Sketsa Pigura
lukisan ...9 C. Gambar Kerja pigura
lukisan ...10 Perspektif dan Detail
Konstruksi ...11 D. Sketsa pigura jam
dinding...12 E. Gambar Kerja pigura jam
Perspektif dan Detail
Konstruksi...14
Bab IV. Rencana Teknis Perwujudan Karya A. Teknik A. Analisis Situasi
B. Fokus Garapan
Karya kriya yang pertama ini penulis membuat motif daun jambu biji yang nantinya diterapkan pada kayu jati dan mahoni sebagai pembuatan pigura lukisan dan pigura jam dindin. pigura lukisan berdiameter 19 cm x 19 cm serta pigura jam dinding berdiamaeter 20 cm x 20 cm
C. Tujuan dan manfaat
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Ukiran atau Pahatan merupakan gubahan atau bentuk visual yang pengolahanya mempunyai sifat menghias memiliki susunan yang harmonis, sehingga bernilai estetis. Seni ukir di wujudkan melalui berbagai material seperti kayu, logam, gading, batu dan bahan-bahan lain yang memungkinkan untuk dikerjakan. Adapun biasanya bentuk-bentuk hiasan tersebut merupakan stilisasi dari bentuk alam yang meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, awan, air, manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan alat yang dipakai adalah tatah yang memiliki ujung yang tajam sehingga bisa membentuk pola hias. Dalam seni keris ukiran atau deder atau jejer atau gagang adalah bagian pada keris yang merupakan tempat pegangan tangan. Di
Yogyakarta lebih dikenal deder sedangkan di Surakarta disebut jejer.( Mikke Susanto, 2012:411-412 ).
Ada beberapa teknik pahat, diantaranya :
2. Ndasari : Ndasari adalah proses mencongkel bagian dasar diluar motif agar lebih dalam
3. Mbukaki : Mbukaki adalah proses membentuk pahatan pada motif batang, daun, dan bunganya
4. Mbenangi : Mbenangi adalah proses membentuk benangan/garis pada motif batang, daun, dan bunga
5. Cawen : Bentuk garis pada lekukan daun dan bunga
6. Mbabari : Mbabari adalah proses terakhir, merapikan/membersihkan ukiran yang belum sempurna.
B. Gambar acuan (Referensi)
BAB III PROSES DESAIN
18 BAB IV
RENCANA TEKNIS PERWUJUDAN KARYA
A. Teknik Pembuatan
Ada beberapa teknik pahat, diantaranya :
2. Ndasari : Ndasari adalah proses mencongkel bagian dasar diluar motif agar lebih dalam
3. Mbukaki : Mbukaki adalah proses membentuk pahatan pada motif batang, daun, dan bunganya
5. Cawen : Bentuk garis pada lekukan daun dan bunga
B. Alat dan Bahan : 1. Jenis Kayu : a. Kayu Medang b. Kayu Meranti c. Kayu Mahoni d. Kayu jati e. Kayu sarian
2. Alat satu set pahat ukir :
terdiri dari 20 buah pahat penuku + 10 buah pahat datar.
3. Alat bantu lain : a. palu kayu (Ganden) b. Coping saw
c. scroll saw d. jing saw e. batu asah
f. gerinda batu asah
21 DAFTAR PUSTAKA
Susanto, Mikke. Diksi Rupa. DictiArt Lab. Yogyakarta, 2012
Carvingart77.blogspot.com/2013/03/tehnik-ukiran-kayu_1885.html?m=1
Blackulin.wordpress.com/2008/10/16/membuat-tombak-ulin/set-mata-pahat-ukir/