• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI MTSN 1 BUKITTINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DI MTSN 1 BUKITTINGGI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN TIK DI MTSN 1 BUKITTINGGI

Wira Buana

Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No. 1 Padang email : wira_buana59@yahoo.com

Abstract

The advancement of science and technology, especially information technology, influences the preparation and implementation of learning strategies. In carrying out their duties, teachers are expected to be able to use tools or supporting materials for the learning process. One of them is using learning media. The use of media in the learning process is one of the efforts to improve the quality of student learning. But in reality at Bukittinggi I MTsN I can see that the use of assistive media in the learning process is still lacking, especially in ICT subjects, where the learning process is still dominated by the teacher as a source of information. The purpose of this study was to see how much influence the use of macromedia flash-based learning media on student learning outcomes in ICT subjects at Bukittinggi 1 MTsN. This type of research uses a quantitative approach that is experimental, where the study population is a class VIII student of Bukittinggi MTsN I registered in the 2011/2012 school year. The technique that I use in sampling is purposive sampling by setting class VIII4 as an experimental class and class VIII1 as a control class. From the results of the research that has been done, it is known that there are differences in student learning outcomes in both sample classes. This can be seen from the average value of both classes. In the experimental class consisting of 31 students, the average value was 78.35 with a standard deviation (SD) 9.33, while the control class consisting of 34 students obtained an average value of 73.32 with a standard deviation (SD) 7.92. Furthermore, the writer tested the hypothesis of the difference between the average student learning outcomes using the t-test, then t count was 2.33, which was then compared with t table was 1.67 with 63 degrees of freedom. From the average value of the two classes and the results of the t-test calculation obtained t count> t table (H1 = μ1> μ2), then H1 is accepted, the working hypothesis is accepted. So it can be concluded that there is an influence of the use of macromedia flash based learning media on student learning outcomes in ICT subjects at Bukittinggi 1 MTsN.

Keywords: Media, Macromedia Flash, Learning Outcomes

Abstrak

(2)

terlihat bahwa penggunaan media bantu dalam proses pembelajaran terlihat masih kurang terutama pada mata pelajaran TIK, dimana proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sebagai sumber informasi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di MTsN 1 Bukittinggi. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksperimen, dimana populasi penelitian adalah siswa kelas VIII MTsN I Bukittinggi yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012. Adapun teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan menetapkan kelas VIII4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII1 sebagai kelas kontrol. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui adanya perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas sampel. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kedua kelas. Pada kelas eksperimen yang terdiri dari 31 orang siswa, diperoleh nilai rata-rata sebesar 78.35 dengan standar deviasi (SD) 9.33, sedangkan pada kelas kontrol yang terdiri dari 34 orang siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 73.32 dengan standar deviasi (SD) 7.92. Selanjutnya penulis melakukan uji hipotesis dari perbedaan kedua rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan uji-t, maka t hitung adalah 2.33, yang kemudian dibandingkan dengan t tabel adalah 1.67 dengan derajat kebebasan 63. Dari nilai rata-rata kedua kelas dan hasil perhitungan uji-t diperoleh t hitung > t table (H1 = µ1 > µ2), maka H1 diterima yaitu hipotesis kerja diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di MTsN 1 Bukittinggi.

Kata Kunci : Media, Macromedia Flash, Hasil Belajar

PENDAHULUAN

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari pengaruh perubahan global dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan yang terjadi secara terus menerus menuntut sikap suatu bangsa untuk melakukan pembangunan melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui pendidikan.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tiap-tiap pendidik perlu mempelajari

bagaimana menetapkan media

pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar para siswa. Dengan menggunakan media pengajaran dalam proses belajar mengajar akan diperoleh manfaat diantaranya pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan materi pengajaran akan lebih dipahami oleh para siswa.

(3)

lebih bersifat kepada pembelajaran konvensional dimana guru menjadi satu-satunya sumber pelajaran dan siswa hanya mengikuti instruksi guru tersebut.

Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar.

Ada beberapa pengertian yang diberikan para pakar tentang media pembelajaran, diantaranya :

1. Menurut Wilbur Schramm yang dikutip oleh Asep Herry Herdawan dalam bukunya pengembangan kurikulum dan pembelajaran mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi

pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.

2. Menurut E. De Corte yang dikutip oleh WS Winkell dalam bukunya Psikologi Pengajaran, media pengajaran diartikan sebagai suatu sarana non personal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan innstruksional.

3. Yusuf Hadimiarso memberikan batasan terhadap pengertian media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri manusia.

2. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Dilihat dari jenisnya, media dapat dibagi kedalam:

1) Media auditif, yaitu media yang

hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara.

2) Mediavisual, yaitu media yang hanya

dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara seperti film slide, foto, transfaransi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.

3) Mediaaudiovisual, yaitu media yang

mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Media ini terbagi atas dua :

a) Audiovisual diam, yaitu media

yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara, cetak suara.

b) Audiovisual gerak, yaitu media

yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara, dan video-cassete.

Pembagian lain dari media ini adalah :

a) Audiovisual murni, yaitu baik unsur

suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film video,

video-cassete.

b) Audiovisual tidak murni, yaitu unsur

(4)

Macromedia Flash

1. Pengertian Macromedia Flash

Macromedia Flash adalah software

yang dipakai luas oleh para professional

web karena kemampuannya yang

mengagumkan dalam menampilkan

multimedia, gabungan antara grafis, animasi, suara, serta interaktivitas bagi pengguna internet. Animasi pada

Macromedia Flash sama halnya dengan

film secara fisik, yang tersusun dari banyak

frame dengan gambar-gambar

penyusunnya.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Macromedia Flash

adalah software yang dapat digunakan untuk menghasilkan animasi web, presentasi bahkan film.

2. Kemampuan Flash

Beberapa kemampuan dari Flash antara lain:

a. Animasi dan gambar yang dibuat dengan Flash akan tetap terlihat bagus pada ukuran window dan resolusi layer berapapun.

b. Waktu loading (kecepatan gambar atau animasi yang muncul) lebih cepat dibandingkan dengan pengolah lainnya, seperti animated gifs dan java applet. c. Mampu mambuat website yang

interaktif

d. Mampu menganimasi grafis yang rumit dengan sangat cepat, sehingga membuat animasi layer penuh bisa langsung disambungkan ke situs web.

e. Mampu secara otomatis mengerjakan sejumlah frame antara awal dan akhir sebuah urutan animasi, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat berbagai animasi.

f. Mudah mengintegrasikan dengan program Macromedia lainnya. Seperti

Macromedia Dreamweaver dan

Macromedia Fireworks.

g. Dapat diintegrasikan dengan server side scripting seperti CGI, ASP dan PHP untuk membuat aplikasi web database yang indah.

h. Selain itu dapat juga dipakai untuk membuat film pendek atau kartun, presentasi, iklan atau web banner animasi logo, control navigasi dan lain-lain.

Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar tersebut terjadi perubahan dalam diri individu atau siswa yang meliputi perubahan dalam pengetahuan (kognitif),

sikap (afektif), keterampilan

(psikomotorik).

Istilah hasil belajar merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil berarti suatu yang diadakan, dibuat atau dijadikan oleh usaha. Dalam istilah lain, hasil juga dikenal dengan

“prestasi”. Menurut Syaiful Bahri

Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. 2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil

Belajar Siswa

(5)

bersumber dari dalam diri manusia yang belajar, yang disebut dengan faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor eksternal.

a. Faktor–faktor yang bersumber dari

dalam diri manusia dapat

diklasifkasikan menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor psikologis. Yang termasuk faktor biologis antara lain usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan yang termasuk faktor psikologis antara lain kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.

b. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar antara lain faktor keluarga, faktor sekolah dan masyarakat.

METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan disini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat eksperimen yaitu penelitian yang menggunakan suatu percobaan yang dirancang khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian. Suharsimi Arikunto juga berpendapat tentang penelitian eksperimen ini yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik.

Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTsN 1 Bukittinggi di kelas VIII semester II pada mata pelajaran TIK. Pemilihan tempat penelitian karena adanya gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang

menjadi permasalahan perlu untuk diteliti dan perlu penyelesaian secara ilmiah.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah semua individu yang dijadikan untuk pengambilan sampel atau sekumpulan kasus yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN 1 Bukittinggi yang berjumlah 304 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Jumlah Populasi Siswa Kelas VIII MTsN I Bukittinggi

Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Jumlah siswa

VIII1 34

VIII2 34

VIII3 34

VIII4 34

VIII5 34

VIII6 34

VIII7 34

VIII8 33

VIII9 33

Jumlah 304

Sumber: Guru TIK MTsN 1 Bukittinggi

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang menggambarkan populasi yang akan diteliti. Dalam pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik purposive

sampling yaitu pengambilan sampel

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan tujuan tertentu.

(6)

penentuan sampel ini, karena mereka memiliki kemampuan yang sama dan kedua kelas terdistribusi normal.

Tabel 2. Jumlah Sampel Penelitian pada Siswa Kelas VIII MTsN I Bukittinggi Tahun Ajaran

2011/2012

No. Sampel Nilai

Rata-rata Kelas Kelompok

1. Kelas VIII4 73.68 Eksperimen

2. Kelas VIII1 73.53 Kontrol

Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan normalitas, perhitungan rata-rata, standar deviasi, varians dari skor nilai siswa dan homogenitas.

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN I Bukittinggi. Data dalam penelitian ini adalah nilai tes akhir yang diperoleh dari kedua kelas sampel setelah diberi perlakuan yang berbeda.

Desain Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah diuraikan di atas, maka pada desain penelitian ini penulis ingin melihat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di MTsN 1 Bukittinggi, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Tes

Akhir

Perlakuan ini sesuai dengan desain penelitian, yaitu dengan mengambil dua kelas sebagai objek penelitian yang dibagi

menjadi dua perlakuan dalam

pembelajaran. Satu kelas dijadikan kelas

eksperimen dengan menggunakan

macromedia flash dan satu kelas lagi menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk lebih jelasnya diterangkan melalui tabel berikut :

Tabel 4. Pola Desain Perlakuan

No Peran Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

(7)

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian penulis

menggunakan instrument berupa tes. Tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa yang menjadi sampel penelitian. Dalam menyusun tes hasil belajar, langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1. Penyusunan tes

a. Membuat kisi-kisi soal b. Menyusun item tes c. Melaksanakan tes 2. Uji coba tes

Dalam suatu penelitian, hasilnya dapat dipercaya apabila data yang digunakan benar-benar akurat dan berkualitas, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba tes. Uji coba tes ini dilakukan untuk mendapatkan soal yang valid, yang akan digunakan untuk tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam hal ini penulis melakukan uji coba soal tes pada kelas VIII2 MTsN I Bukittinggi.

3. Analisis item

Setelah uji coba dilakukan, dilanjutkan dengan analisis item untuk melihat apakah keberadaan suatu soal disusun itu baik atau tidak. Untuk menyelidiki keberadaan suatu soal ada empat hal yang dianalisis:

a. Validitas Tes

Secara mendasar, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Dalam hal ini penulis akan mencari validitas item soal menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu:

𝑟𝑥𝑦

Berdasarkan hasil perhitungan validitas tes dengan signifikan 0,05 dengan jumlah siswa 34 orang adalah 0,35 diketahuilah item yang valid yang dapat diteskan sebanyak 16 soal yaitu soal nomor 2, 3, 7 ,8, 9, 12, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 29 sedangkan item yang tidak valid sebanyak 14 soal yaitu soal nomor 1, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 16, 17, 22, 24, 27, 28, 30. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6.

b. Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes merupakan ukuran apakah tes tersebut dapat dipercaya, jika sebuah tes dapat memberikan hasil yang tetap maka tes tersebut mempunyai reliabilitas tinggi. Untuk menentukan indeks reliabilitas tes digunakan rumus KR20 yaitu :

𝑟11= (𝑛 − 1) (𝑛 𝑠

2− ∑ 𝑝𝑞

𝑠2 ) Keterangan :

r11 : reliabilitas instrument

(8)

Dengan kriteria :

Indeks kesukaran adalah suatu angka yang menunjukkan tingkat kesukaran tiap butir soal. Butir soal yang baik adalah butir soal yang memiliki proporsi yang seimbang yaitu soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Indeks kesukaran dicari dengan persamaan berikut:

Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran maka dietahuilah soal yang mudah sebanyak 8 soal yaitu item nomor 1, 10, 11, 13, 14, 15, 27, 28. Soal yang sedang berjumlah 16 soal yaitu soal nomor 2, 3, 5, 7, 9, 12, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, sedangkan soal yang sukar berjumlah 6 soal yaitu soal nomor 4, 6, 8, 16, 17, 30. d. Daya Pembeda (Discriminating Power)

Daya pembeda tes adalah

kemampuan tes tersebut dalam

memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Jadi daya pembeda digunakan untuk mengukur kemampuan suatu soal dalam membedakan

antara siswa yang mempunyai kemampuan rendah dengan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.

Cara menentukan daya pembeda (D) untuk kelompok kecil (kurang dari 100) adalah seluruh kelompok tes dibagi dua, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah, sedangkan kelompok besar (100 orang ke atas) biasanya diambil 27% skor teratas sebagai kelompok atas dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah. Untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes

JA : Banyaknya subjek kelompok atas

BB : Banyaknya kelompok

bawah yang menjawab betul

JB : Banyaknya subjek kelompok

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda soal diketahui soal yang jelek

(9)

Untuk itu sebelum uji-t tes, maka perlu dilakukan uni normalitas dan uji homogenitas populasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data sampel terdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Adapun langkah yang ditempuh adalah :

a. Menyusun skor hasil belajar siswa dalam suatu tabel dengan mengurutkan skor terendah sampai skor tertinggi. b. Menentukan rata-rata dari

masing-masing kelas sampel dengan menggunakan rumus :

𝑋̅ =∑𝑓𝑛𝑥𝑖

Keterangan :

fxi : jumlah seluruh nilai siswa

n : jumlah siswa pada masing-masing kelas

x : rata-rata nilai siswa masing-masing kelas

c. Menentukan simpangan baku (SD) untuk masing-masing kelas sampel. Rumus yang digunakan adalah :

𝑆𝐷 = √∑ 𝑓(𝑥𝑛 − 12)

g. selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut dan diberi simbol Lo dengan kriteria :

Bila Lo < Li maka gejala yang diselidiki terdistribusi normal

Bila Lo > Li maka gejala yang diselidiki tidak terdistribusi normal 2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini digunakan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak, untuk ini dilakukan uji F :

Kriteria pengujian homogenitas adalah:

Fhitung ≤ Ftabel maka varians homogen

Fhitung > Ftabel maka varians tidak homogen

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hasil belajar siswa lebih baik pada saat mendapat perlakuan daripada sebelum perlakuan. Hipotesis yang akan dii uji :

(10)

Keterangan:

H1 : Terdapat pengaruh

penggunaan media

pembelajaran berbasis

macromedia flash

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

TIK di MTsN 1

Bukittinggi .

H0 : Tidak terdapat pengaruh

penggunaan media

pembelajaran berbasis

macromedia flash

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

TIK di MTsN 1

Bukittinggi .

µ1 : Nilai rata-rata kelas eksperimen

µ2 : Nilai rata-rata kelas kontrol

Untuk uji hipotesis digunakan uji t.

Tes “t” atau “t” Test, adalah salah satu tes

statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah

mean sample yang diambil secara random

dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Rumus yang digunakan adalah :

𝑡 = 𝑋̅1− 𝑋̅2 √𝑆12

𝑛1 + 𝑆 22

𝑛2 Dengan :

𝑆2 =(𝑛1−1)𝑆12−(𝑛2−1)𝑆22

𝑛1+𝑛2−2

Dengan :

𝑋̅1 : nilai rata-rata kelas eksperimen

𝑋̅2 : nilai rata-rata kelas kontrol

S2 : simpangan baku kedua kelompok data

n1 : jumlah siswa kelas eksperimen n2 : jumlah siswa kelas kontrol

S1 : simpangan baku kelas eksperimen S2 : simpangan baku kelas kontrol Kriteria pengujiannya adalah :

a. Terima H0 jika t < t (1 –α) dimana t (1 – α) didapat dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2– 2) dan peluang (1 –α), dan b. Tolak H0 jika t > t (1 –α) dimana t (1 –α)

didapat dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan (dk) = (n1 + n2– 2) dan peluang (1 –α).

4. Menguji Koefisien Determinasi

Dimana:

F : koefisien korelasi pearson xi : skor variabel bebas yi : skor variabel terikat n : ukuran sampel

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar varians variabel terikat dipengaruhi oleh varians variabel bebas, atau dengan kata lain seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Rumus umumnya adalah: D = r2 * 100% Keterangan:

D : koefisien determinasi

(11)

PEMBAHASAN DAN HASIL Deskripsi Data

Data yang diperoleh terdiri dari dua kelompok yaitu kelas eksperimen menggunakan media pembelajaran berbasis macromedia flash dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah.

1. Hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas Eksperimen

Dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media diperolehlah hasil belajar siswa kelas VIII4 MTsN 1 Bukittinggi. Data tersebut dari tes akhir siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis flash pada pokok pembahasan mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka dan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka.

Berdasarkan tes yang dilakukan, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 94 sedangkan nilai terendah adalah 72. Dari skor yang diperoleh siswa diketahui bahwa jumlah siswa yang berhasil mencapai ketuntasan adalah sebanyak 24 orang siswa, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan adalah sebanyak 7 orang dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan adalah 74. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 1. Grafik Presentase Kelas Eksperimen

Jika dilihat dari distribusi frekuensi nilai siswa kelas eksperimen maka dapat digambarkan :

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Kelas Eksperimen

Interval Frekwensi

63-67 6

68-72 0

73-77 7

78-82 10

83-87 0

88-92 6

93-97 2

Jumlah 31

Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Kelas Eksperimen

Setelah nilai tes ditabulasi, maka dilakukan perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians hasil tes akhir pada kelas eksperimen.

2. Hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas Kontrol

(12)

Bukittinggi. Data tersebut dari tes akhir siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah pada pokok pembahasan mengidentifikasi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka dan fungsi menu dan ikon pada perangkat lunak pengolah angka.

Berdasarkan tes yang dilakukan, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 88 sedangkan nilai terendah adalah 63. Dari skor yang diperoleh siswa diketahui bahwa jumlah siswa yang berhasil mencapai ketuntasan adalah sebanyak 19 orang siswa, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan adalah sebanyak 15 orang dengan kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan adalah 74. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 3. Grafik Persentase Kelas Kontrol

Jika dilihat dari distribusi frekuensi nilai siswa kelas kontrol maka dapat digambarkan :

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Kelas Kontrol

Interval Frekwensi

63-66 7

67-70 9

71-74 0

75-78 8

79-82 7

83-86 0

87-90 3

Jumlah 34

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Kelas Kontrol

Setelah nilai tes ditabulasi, maka dilakukan perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians hasil tes akhir pada kelas kontrol.

Berdasarkan tabel di atas hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media berbasis macromedia flash lebih baik dari pada hasil belajar yang diajar dengan metode ceramah.

Persyaratan Uji Hipotesis

Sebelum diadakan analisa data, terlebih dahulu diadakan uji normalitas dan uji homogenitas varians terhadap skor data test.

1. Uji Normalitas Tes Akhir

(13)

sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas

No. Kelas N α Lo perhitungan uji normalitas tes akhir (post test) dapat dilihat pada lampiran 11 dan 14. 2. Uji Homogenitas

Dari hasil perhitungan antara dua kelas sampel data yang diperoleh harga F hitung adalah 1.39 sedangkan F tab kanan 1.84 dan Ftab kiri 0.54 untuk taraf nyata 0,05 adalah homogeny

Dengan demikian Ftab kiri 0.54 < Fhitung 1.39 < Ftab kanan 1.84, berarti kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen.

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melakukan perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan t tes dimana data berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Dimana t hitung adalah 2.33, sedangkan t tabel pada derajat kebebasan 63 dengan taraf nyata 0.05 adalah 1.67.

Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel, didapat bahwa t hitung > t tabel, jadi hipotesis kerja diterima, karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di MTsN 1 Bukittinggi.

Menguji Kaoefisien Determinasi

Untuk lebih mengakuratkan pengolahan penelitianini menggunakan

bantuan software SPSS 16.0. Dari hasil output maka kita dapat menganalisanya sebagai berikut :

1. Besar hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan hasil belajar yang dihitung dengan koefisien adalah 0.929. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat (mendekati + 1 ) diantara media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan hasil belajar. 2. Angka R square adalah 0.863. R square dapat disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti 86.30% penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash dapat dijelaskan oleh hasil belajar.

3. Standar error of estimate adalah 3.328

Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa adalah 86.30%.

Pembahasan

Dari deskripsi data hasil belajar didapatkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas eksperimen adalah 78.35 dengan standar deviasi (SD) 9.33, sedangkan pada kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata adalah 73.32 dengan standar deviasi (SD) 7.92. Dalam pengujian signifikansi diperoleh t hitung adalah 2.33 lebih besar dari t tabel adalah 1.67 (t hitung > t tabel), maka pengaruh tersebut signifikan.

(14)

Setelah dilakukan pengujian dengan statistik diketahui bahwa hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di MTsN 1 Bukittinggi diterima H1 = pada µ1 > µ2 dengan taraf nyata 0,05.

Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol, disebabkan karena pada kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan media berbasis macromedia flash yang di dalam media ini dilengkapi dengan animasi, gambar dan ditambahkan berupa suara, jadi dalam media ini digabungkan antara media audio dan visual, sedangkan pada kelas kontrol diajar dengan metode ceramah.

Pembelajaran berbasis macromedia flash ini memiliki kelebihan, diantaranya:

1. Media ini memberikan keefektifan bagi guru dari segi waktu dan tenaga. 2. Menggunakan media berbasis macromedia flash ini dapat merangsang indera pendengaran dan penglihatan siswa.

Potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran, yaitu :

1. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dan materi pelajaran.

2. Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik. 3. Mampu menampilkan unsur audio

visual untuk meningkatkan minat

belajar (multimedia).

4. Dapat memberikan umpan balik terhadap respon peserta didik dengan segera.

5. Mampu menciptakan proses belajar secara berkesinambungan.

Rendahnya nilai tes siswa sebagai hasil belajar pada kelas kontrol, diduga karena kelas kontrol ini dalam proses belajar mengajar hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini bisa menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang termotivasi dalam belajar karena metode yang digunakan selalu sama dalam setiap kali pembelajaran.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dengan menggunakan media pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di MTsN 1 Bukittinggi. Proses belajar mengajar dengan menggunakan media interaktif ini akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan merangsang indera pendengaran dan penglihatan siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang tidak terlalu

besar antara pembelajaran

memanfaatkan media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah.

2. Hasil dari pengujian normalitas untuk kedua kelas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena Ltabel > Lhitung pada taraf signifikansi 0,05. 3. Hasil dari pengujian homogenitas

(15)

data homogen karena Ftab kiri < Fhitung < Ftab kanan pada taraf signifikansi 0,05.

4. Hasil dari uji hipotesis yang telah peneliti lakukan, diperoleh t hitung adalah 2.33, sedangkan t tabel pada derjat kebebasan 63 dengan taraf nyata 0.05 adalah 1.67, karena t hitung > t tabel, jadi hipotesis kerja diterima maka H1:

diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua kelas yaitu kelas eksperimen dengan pembelajaran berbasis macromedia flash terhadap kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional, sehingga dalam penelitian ini H0

ditolak.

5. Besar hubungan antara penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan hasil belajar yang dihitung dengan koefisien adalah 0.929. Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat erat (mendekati + 1 ) diantara media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2000, Guru dalam Proses

Belajar Mengajar Bandung: PT Sinar

Baru Algensindo

Arikunto, Suharsimi, 1990, Manajemen

Pengajaran secara Manusiawi,

Jakarta : PT Rineka Cipta.

_______, 1997, Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.

_______, 2007, Manajemen Penelitian,

Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar, 1997, Media Pembelajaran,

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bahri Djamarah, Syaiful dan Azwan Zain, 1996, Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri Djamarah, Syaiful, 1991, Prestasi

Guru dan Kompetensi Guru,

Surabaya : Usaha Nasional.

Danim, Sudarwan, 1994, Media

Komunikasi, Jakarta: Bumi Aksara.

Hadimiarso, Yusuf, 1986, Teknologi Komunikasi Pendidikan : Pengertian dan Pemanfaatannya di Indonesia,

Jakarta : CV. Rajawali.

Herry Herdawan, Asep, 2007,

Pengembangan Kurikulum dan

Pembelajaran, Jakarta: Universitas

Terbuka.

Ihsan, Fuad, Dasar-dasar Kependidikan,

Jakarta: Rineka Cipta,

Mardalis, 1993, Metodologi Penelitian

sebagai Suatu Pendekatan, Jakarta :

Bumi Aksara.

Margono, 2005, Metodologi Penelitian

Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Pangaribuan, Tigor, 1997, Kamus Populer

Lengkap, Bandung : Pustaka Setia.

Poerwadarminta, 1956, Kamus Umum

Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Purwanto, Ngalim, 2007, Psikologi

Pendidikan, Jakarta : PT. Remaja

Rosdakarya.

Sanjaya,Wina, 2008, Strategi Pembelajarn

: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Premada Media

Group.

Slameto, 1995, Belajar dan Faktor-faktor

yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

(16)

Sudijono, Anas, 2003, Pengantar Statistik

Pendidikan, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Sudjana, Nana, 2009, Dasar-dasar Proses

Belajar Mengajar, Bandung : Sinar

Baru Algensindo.

Tim Redaksi Fokusmedia, 2006, Himpunan Perundang-undangan tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bandung.

Uno, Hamzah B, Nina Lamalenggo,

Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Usman Asnawir, Basyiruddin, 2002, Media

Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers.

Wijaya, Didik, Andar Parulian Hutasoit, 2003, Tip dan Trik Macromedia

Flash MX dengan Actionscript,

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Wilis Dahar, Ratna, 1989, Teori-teori

Belajar, Jakarta : Erlangga.

WS Winkell, 1996, Psikologi Pengajaran,

Gambar

Tabel 1. Jumlah Populasi Siswa Kelas VIII
Tabel 4. Pola Desain Perlakuan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa Kelas
Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Menurut informasi yang diperoleh dari pimpinan umum pondok pesantren Musthafawiyah, pada masa Syekh Musthafa Husain, para guru atau ayah yang mengajarkan literatur kitab

Dimana peningkatan motivasi kelas eksperimen berada pada kategori tinggi dengan rata-rata peningkatan motivasi sebesar 13,66%, Sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa

dengan prestasi belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.. Berdasarkan simpulan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1)

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa para pelanggan yang menjadi informan penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan mereka merasa puas terhadap kebijakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap efektivitas kerja guru di SMP Negeri 3 Batang

Untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan operator haul dumptruck (HD), faktor apa saja yang menjadi penyebab terhadap tingkat kelelahan operator HD, mengetahui pengaruh durasi

Nisbah akar pucuk (Nap) pada berbagai tipe hutan tropis Tipe hutan Nisbah akar pucuk Contoh lokasi. Hutan hujan tropis 0,37

Evaluasi mutu dilakukan untuk menjamin bahwa setiap proses perkuliahan yang ada di prodi Ilmu Administrasi Negara ini berjalan sesuai dengan SOP (standar