KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK INJEKSI INTRAVENA PADA Ny “B” DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI RUANGAN PENYAKIT DALAM PEREMPUAN RSUD PALEMBANG BARI
TAHUN 2013
MAKALAH
Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
KELOMPOK : II
MEITA ISMALINDA (11.1293)
RONALD EKAMI (11.1304)
RIZKY YUNI SHARI (11.1305)
ROSALIA AGUSTINA (11.1306)
AKADEMI KEPERAWATAN AISYIYAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK
2012 - 2013
Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti seminar sebagai syarat menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan tingkat II semester IV Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang pada tanggal 4 februari – 23 februari 2013 di RSUD Palembang BARI yang disusun oleh :
1. MEITA ISMALINDA (11.1293)
2. RONALD EKAMI (11.1304)
3. RIZKY YUNI SHARI (11.1305) 4. ROSALIA AGUSTINA (11.1306)
Dengan judul : ”Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI”
Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan Perawatan Perempuan Akademi Keperawatan Aisyiyah RSUD Palembang BARI
Miming Oxyandi, S. Kep. Ners Lidia, Am. Kep
NBM: 1088294 NIP:800036146 Mengetahui
Kabid Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD PALEMBANG BARI
Hj.Yulia Surie,S.Pd.M.Kes NIP: 195060659851120001
Assalamu’alaikum. Wr.Wb.
Puji dan syukur kami hantarkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah seminar praktik klinik keperawatan dengan judul ” Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI ”.
Pada proses pembuatan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan selama Praktik Klinik Keperawatan di RSUD Palembang BARI.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kepada :
1. dr. Hj.Makiani, SH, M.M sebagai Direktur RSUD Palembang BARI
2. Khoirin, SKM, M.Kes sebagai Direktur Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang
3. dr. Hj. Nitra Dewi sebagai wakil Direktur Pelayanan RSUD Palembang BARI 4. dr. H. Hadi Asyik, Sp.A sebagai Ketua Komite Medik RSUD Palembang
BARI
5. Hj. Yulia Surie, S.Pd, M.Kes, sebagai Kepala Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD Palembang BARI
6. dr. Kristinawati sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Palembang BARI 7. Masrianah, S.Kep. sebagai Kepala Bidang Perawatan RSUD Palembang
BARI
8. Hj. Lilis Suryani, S.Pd sebagai Kepala Seksi Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI
9. Fadlun, S.ST sebagai koordinator Pembimbing Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI
11.Istati, S.Kep sebagai Pembimbing Klinik Ruang Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI
12.Lidia, Am.Kep sebagai Pembimbing Klinik Ruang Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI
13.Miming Oxyandi, S.Kep. Ners sebagai dosen Pembimbing Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang
14.Semua karyawan dan karyawati RSUD Palembang BARI
15.Seluruh staff dosen Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang dan teman-teman Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang
16.Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril, materil, dan doa tulus selama kami menjalankan pendidikan di Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang yang telah ikut membantu kami dalam menyelesaikan makalah kami ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penyusunan makalah seminar ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan dan kekeliruan baik isi maupun cara penulisan yang dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta kehilafan yang dimiliki . Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat edukatif dan membangun dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Palembang, Februari 2013
Penulis
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.3 Waktu Pelaksanaan 1.4 Tempat Pelaksanaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil RSUD Palembang BARI 2.1.1 Selayang Pandang 2.1.2 Visi, Misi, dan Motto
2.1.3 Sejarah berdirinya RSUD Palembang BARI 2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan
2.1.5 Fasilitas dan Kendaraan Operasional 2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Etiologi (Penyebab) 2.2.3 Anatomi Fisiologi 2.2.4 Klasifikasi
2.2.5 Tanda dan Gejala 2.2.6 Patoflow
2.2.7 Komplikasi
2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik 2.2.9 Penatalaksanaan Medis 2.3 Injeksi Intravena
2.3.2 Prosedur Kerja BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian 3.2 Analisa Data
3.3 Diagnosa Keperawatan 3.4 Intervensi Keperawatan 3.5 Implementasi Keperawatan 3.6 Evaluasi Keperawatan BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LEMBAR KONSULTASI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DBD adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yg masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty (Suriadi dan Yuliani, 2001).
DBD sekarang ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di kebanyakan negara tropik. DBD telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat. Manifestasi klinis utamanya yaitu demam tinggi disertai dengan kemerahan wajah dengan gejala seperti anoreksia, mual, sakit kepala, dan nyeri otot, tulang dan sendi, fenomena hemohagic, sering juga dijumpai pembesaran hati, limfa, dan kelenjar getah bening. Pada kasus berat, tanda-tanda kegagalan sirkulasi, pasien juga mengalami syok hipovolemik yang diakibatkan kebocoran plasma (Mansjoer, Arif, 2006).
Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenal dan dinamai pada tahun 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada tahun 1950-an dan hingga tahun 1975. Demam Berdarah Dengue telah menjadi penyebab kematian utama di antara anak-anak di daerah tersebut. (WHO, 1999)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI pada tahun 2012 penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) berjumlah 207 orang.
Berdasarkan penjelasan di atas, penyusun tertarik untuk mengambil judul ” Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan tindakan Injeksi Intravena ( IV ) serta memberikan asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melaksanakan injeksi intravena (IV) pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
b. Mahasiswa dapat merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
d. Mahasiswa dapat menyusun rencana dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
e. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
f. Mahasiswa dapat mengevaluasi keefektifan dari pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.
1.3 Waktu Pelaksanaan
Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena (IV) pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI dilakukan pada tanggal 04 Februari 2013 sampai dengan tanggal 09 Februari 2013.
1.4 Tempat Pelaksanaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PROFIL RSUD PALEMBANG BARI 2.1.1 Selayang Pandang
Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Kota di jalan panca usaha No.1 kelurahan 5 Ulu Darat Kecamatan Seberang Ulu, dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H.
Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan raya jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001 dibuat jalan alternatif dari jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI. Saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan langsung menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.
2.1.2 Visi Misi dan Motto a. Visi
Rumah sakit andalan dan terpercaya di Sumatera Selatan b. Misi
1) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu
2) Melaksanakan manajemen administrasi yang efektif dan efisien
c. Motto
“ Anda sembuh, kami puas” Anda puas, kami bahagia……!
1) Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI merupakan gedung poliklinik/ Puskesmas Panca Usaha.
2) Pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang BARI dengan SK Depkes nomor 1326/ Menkes/ SK/ XI/ 1997, tanggal 10 Nopember 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C.
3) Kepmenkes RI Nomor HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian status Akreditas penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 7 Nopember 2003.
4) Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status Akreditas penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembag BARI, tanggal 5 Februari 2008.
5) Kepmenkes RI Nomor 241/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan kelas Rumah Skit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B, tanggal 2 April 2009.
6) Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI berdasarkan keputusan Walikota Palembang No. 915. B tahun 2008 tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.
2. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur
1) Tahun 1986 s.d 1995 dr. Jane Lidya Titahelu sabagai Kepala poliklinik/Puskesmas Panca Usaha
2) Tanggal 1 Juli 1995 s.d Juni 2000: dr Eddy Zarkaty Monasir, Sp.OG sebagai direktur RSUD Palembang BARI
4) Bulan Desember 2000 s.d Februari 2001: Pelaksana Tugas dr. M. Faisal Soleh, Sp.PD
5) Tanggal 14 Nopember 2000 s.d Februari 2012 : dr. Hj. Indah Puspita, H.A, MARS sebagai direktur RSUD Palembang BARI. 6) Tanggal 17 Januari 2012 s.d sekarang : dr. Hj. Makiani, SH, M.M
sebagai PLT RSUD Palembang BARI.
2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap kesehatan terhadap masyarakat RSUD Palembang BARI mempunyai pelayanan sevagai berikut :
a. Fasilitas
Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam Farmasi / Apotik 24 jam
Rawat jalan / poliklinik Rawat inap
Bedah sentral Rehabilitasi Medik Radiologi 24 jam
Laboratorium Klinik 24 jam Patologi Anatomi
Bank Darah Hemodialisa Medical Check Up ECG/EEG
USG 4 Dimensi Endoskopi Kamar Jenazah CT Scan 64 Slices b. Pelayanan
Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan Poliklinik Anak
Poliklinik Mata Poliklinik THT Poliklinik Syaraf
Poliklinik Kulit dan Kalamin Poliklinik Jiwa
Poliklinik Rehabilitasi Klinik Poliklinik Jantung
Poliklinik Gigi Poliklinik Psikologi
Poliklinik Tumbuh Kembang c. Instalasi Gawat Darurat
Dokter Jaga 24 Jam Ambulance 24 Jam d. Pelayanan Rawat Inap
Perawatan VVIP dan VIP Perawatan Kelas I, II, III
Perawatan Penyakit Dalam Infeksi Perempuan Perawatan Penyakit Dalam Infeksi Laki-laki Perawatan Anak
Perawatan Bedah Perawatan ICU Perawatan Kebidanan
Perawatan Neonatus dan NICU e. Pelayanan Penunjang
Instalasi Laboratorium Klinik Instalasi Radiologi
Instalasi Bedah Sentral Instalasi Farmasi (Apotik) f. Fasilitas Kendaraan Operasional
Ambulance Bangsal Ambulance Siaga Bencana Ambulance Trauma Center Mobil Jenazah
g. Instansi Rehabilitasi Medik
2.2 TINJAUAN TEORI 2.2.1 Pengertian
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam yang berlangsung akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat mengakibatkan kematian (Mansjoer, 2000).
DBD adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yg masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty (Suriadi dan Yuliani, 2001).
DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).
2.2.2 Etiologi ( Penyebab )
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kafiler dan system pembekuan darah, sehingga menyebabkan pendarahan. Vector yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes Aegypti.
Sistem Haemoulogik memungkinkan tubuh memberikan oksigen dan makanan ke semua sel tubuh dan membuang produk – produk sisa sel. Fungsi umum adalah alat pengangkutan, pengaturan dan perlindungan tubuh, darah juga mengatur keseimbangan asam basa dari suhu tubuh. Darah terdiri dari elemen – elemen berbentuk plasma dalam jumlah yaitu:
a. Sel darah merah
Mengandung protein Hemoglobin (Hb) yang memberikan kemampuan kepada sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Nilai normal eritrosit: 4,5 – 6 juta/mm3.
b. Sel darah putih
Memiliki fungsi umum yaitu melindungi tubuh dari penyakit infeksi dan membentuk inpuritas terhadap penyakit tertentu. Nilai normal leukosit: 5000 – 10.000/mm3 c. Keping darah
Memiliki fungsi untuk memelihara homeostasis yang berarti mencegah kehilangan darah. Nilai normal trombosit: 150.000 – 300.000/mm3.
d. Plasma darah
Bagian cair darah dan sekitar 91% merupakan air. Kemampuan melarutkan air memungkinkan plasma berbagai substansi.
2.2.4 Klasifikasi
Derajat I
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
Derajat II
Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.
Derajat III
Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat ( >120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( <120 mmHg ), tekanan darah menurun, ( 120/80, 120/100, 120/110, 90/70, 80/70, 80/0, 0/0 )
Derajat IV
Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur ( denyut jantung <140x/mnt ) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
2.2.5 Tanda dan Gejala
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok. 6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7
(Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
2.2.6 Patoflow
2.2.7 Komplikasi
Komplikasi dari penyakit Demam Berdarah Dengue adalah :
2. Syok atau Renjatan 3. Penurunan Kesadaran
2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Hematologi: Pemeriksaan trombosit, hematoksit, dan leukosit.
b. Homeostatis dengan uji serologi, isolasi , virus , deteksi RNA/DNA.
c. Imunologi yaitu disertai dengan deteksi imunologi polymerase chain reaction (PCR).
2.2.9 Penatalaksanaan Medis Supportif
Sifatnya mengatasi kehilangan cairan plasma akibat pendarahan. Pasien perlu diberi minum banyak, 50 ml/BB dalam 4-6 jam pertama berupa air teh dengan gula , sirup , susu, sari buah , atau oralit. Setelah teratasi berikan cairan rumatan 80-1000 ml/BB dalam 24 jam berikutnya.
Antipiretik
Paracetamol dosis 10-15 mg/BB/kali. 2.3 INJEKSI INTRAVENA
2.3.1 Persiapan Alat
Buku catatan pemberian obat atau kartu obat Kapas alcohol
Sarung tangan
Obat yang akan diberikan Spuit 2ml-5ml
Bak spuit Baki obat Plester
Perlak pengalas
Bengkok
2.3.2 Prosedur Kerja Cuci tangan
Siapkan obat dengan prinsip 6 benar Salam terapeutik
Identifikasi klien
Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan Atur klien pada posisi yang nyaman
Pasang perlak pengalas
Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja Letakkan pembendung vena (tourniquet)
Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindarigangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme
Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
Buka tutup jarum. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30 derajat
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tusukkan jarum ke dalam vena
Observasi adanya darah pada spuit
Jika ada darah, lepaskan tourniquet dan masukkan obat perlahan-lahan
Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin
Kembalikan posisi klien
Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan kedalam bengkok
Buka sarung tangan Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
BAB III TINJAUAN KASUS
DI RUANG PENYAKIT DALAM PEREMPUAN RSUD PALEMBANG BARI
TAHUN 2013
Tanggal Pengkajian : 05-02-2013 Waktu Pengkajian : 08.00 WIB
3.1 Pengkajian Data Subjektif
3.1.1 Identitas Pasien
Nama : Ny “B”
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.DI Panjaitan Lr. Bersama Kel Plaju Ulu Diagnosa Medik : DBD Grade I
3.1.2 Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn “I”
Umur : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.DI Panjaitan Lr. Bersama Kel Plaju Ulu
Pekerjaan : Buruh
Data Objektif
3.1.3 Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran Umum
a. Kesadaran : Compos mentis b. Tekanan Darah: 110/70 mmHg
c. Temperatur : 37,6°C
d. Nadi : 80x/menit
a. Bentuk : Simetris
b. Rambut : Tumbuh merata
c. Kebersihan : Sedang 3. Mata
a. Sklera : Tidak ikterus b. Konjungtiva : Tidak anemis c. Penglihatan : Jelas
d. Kebersihan : Sedang 4. Hidung
a. Bentuk : Simetris
b. Pernafasan : Frekuensi 22x/menit c. Kebersihan : Sedang
5. Mulut
a. Bentuk bibir : Simetris b. Kebersihan : Cukup bersih 6. Telinga
a. Bentuk : Simetris
b. Pendengaran : Baik
c. Kebersihan : Cukup bersih 7. Leher
a. Pergerakan : Dapat bergerak kekiri dan kekanan b. Kelenjar : Tidak ada pembengkakan
8. Dada
a. Bentuk : Simetris
b. Kelainan : Tidak ada 9. Abdomen
a. Bentuk : Simetris
b. Nyeri tekan : Tidak ada 10. Kulit
a. Warna : Sawo matang
b. Kebersihan : Cukup bersih 3.2.2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian terhadap Ny “B” keluhan utama adalah demam sejak ±4-5hari yang lalu
b. Riwayat Kesehatan Lalu
c. Riwayat Psikososial
Ny “B” tinggal bersama suami dan anaknya di rumah milik sendiri yang berada di Jl. DI Panjaitan Lr. Bersama Kel Plaju Ulu. Hubungan pasien dengan anggota keluarga harmonis.
d. Aktivitas Sehari-hari
No 1 Pola Makan
- Frekuensi Makan - Jenis
- Jumlah
Masalah Keperawatan
3x Sehari Nasi + Lauk Pauk
1 Porsi 2 Pola Minum
- Frekuensi 3 Pola Frekuensi
- Konstitensi
- Masalah Keperawatan
1500ml Tidak ada
1500ml Tidak ada
4 Personal Hygiene - Mandi - Keramas - Gosok Gigi - Potong Kuku - Ganti Pakaian Masalah Keperawatan 5 Pola Aktivitas
- Lama Tidur Siang - Lama Tidur Malam - Gangguan Tidur Masalah Keperawatan
3.2.3 Pemeriksaan Penunjang Hasil Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 08-02-2013 :
Glukosa Sewaktu : 118 (N= < 180mg/dl,red) Hemoglobin : 14,3 (N= P=12-14g/dl) Leukosit : 99.000 (N=5.000-10.000/ul) Trombosit : 66.000 (N=150.000-400.000/ul) Hematokrit : 41% (N=P=37-43%)
Pasien menderita penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Grade I.
3.2.5 Penatalaksanaan Medis
IVFD RL Gtt 20/menit Paracetamol 3x500mg Vitamin B,B12 tab 3x sehari Ampicilin 3x500mg
3.2 Analisa Data
Nama Pasien : Ny “B” Diagnosa Medis : DBD Grade I Jenis Kelamin : Perempuan No.Med Record : 08.98.59
No Data penunjang Etiologi Masalah keperawatan 1 Deficit volume cairan
DS : klien mengatakan badannya lemas,bibir pecah-pecah (dehidrasi). DO : warna kulit tidak icterus
Kelembaban kulit
Peningkatan suhu tubuh Membran
mukosa tampak kering
Tanda – Tanda vital TD : 110/70 mmHg komplemen (c3 dan
cs)
Deficit volume cairan
Kekurangan volume cairan
2 Peningkatan suhu tubuh DS : klien mengatakan badannya panas. DO:
Klien tampak lemas. TD : 110/70mmHg
Komplek virus anti body
Agiensi trombosit
Aminelase aktif
Peningkatan suhu tubuh
Gangguan themore gulasi
Gangguan hipertermi
3 DS :klien mengatakan nyeri pada kepala
Aedes agypty
virus dengue
Daftar masalah
1) Kekurangan volume cairan tubuh (dehidrasi) 2) Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)
3) Nyeri berhubungan dengan patologis penyakit Prioritas masalah
1) Kekurangan volume cairan tubuh b/d peningkatan pemeabelitas plasma
2) Peningkatan suhu tubuh b/d masuknya virus ke dalam tubuh 3) Nyeri b/d patologis penyakit
3.3 Diagnosa Keperawatan
1) Kekurangan volume cairan tubuh b/d peningkatan permabilitas 2) Peningkatan suhu tubuh b/d masuknya virus ke dalam tubuh 3) Nyeri b/d patologis penyakit
3.4 Intervensi Keperawatan
N
o keperawatan Diagnosa Jam criteria hasilTujuan dan (SMART)
Rencana
keperawatan Rasionalisasi Namadan tt perawat
tindakan selama 1x 12 jam diharapkan peningkatan volume cairan tubuh dengan Kriteria hasil : -volume cairan seimbang pertahankan tetesan sesuai ketentuan 3. anjurkan
banyak-banyak minum
1.komplek virus antigen dan antibody akan menyebabkan
4. Kaji perubahan reproduksi urine <25ml/jam atau 1500/hari atau tindakan yang akan di keluar bintik-bintik merah Do : keperawatan 2x
24 jam
diharapakan suhu badan klien menurun dan
normal 36°c tekanan darah ө
normal
bintik-bintik ө banyak klien minum
4. kaji intake dan output klien
5.batasi pengunjung
1.untuk mengetahui tanda vital 2.membantu
mengurangi suhu tubuh yang tinggi
3. untuk belance cairan klien
5.untuk
setelah di pemberian therapy medis
rasa nyaman dan klien dapat beristirahat 6.untuk
mengetahui terapi mna yang di berikan kepada klien
3 Gangguan nyeri
kriteria hasil (KH)
- Rasa nyaman klien terpenuhi - nyeri
berkuang / hilang
1. kaji tingkat nyeri yang dialami pasien
2. berikan posisi senyaman mungkin
3. alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri
4. berikan obat analgetik
1.untuk mengetahu seberapa berat nyeri yang di aktifitas lain pastikan dapat melupakan rasa nyeri
pasien
3.5 Implementasi Keperawatan
Nama Pasien :Ny “B” Diagnosa medis: DBD Grade I Jenis kelamin :Perempuan Tanggal : 05 Februari 2013 Kamar/Kelas :PDL/III No med record : 08.98.59
N o
Diagnosa
keperawatan Jam Tindakan keperawatan Respon
Nama dan ttd perawat 1 Kekurangan
volume
10.00 1. Mengukur tanda vital ,keadaan
cairan
berhubungan dengan ada nya
perpindahan cairan vaskuler ke ekstra
umum,tanda syok asupan dan keluaran 2. Berikan cairan intra
vena dan pertahanan tetesan sesuai dengan ketentuan 3. Anjurkan klien utk
banyak minum air putih
4. Kaji perubahan urine(produksi urine <25ml/jam. 600ml/ hari)
Nadi:80x/menit Temp:37,6°C 2. IVFD:RL:GTT:20x/
Menit.
3. Klien mengikuti anjuran perawat dan klien minum 10 gelas /hari.
4. Jumlah uriene klen normal yaitu 2500 ml/hari
2 Hipertemia
dan
menghilangk an bintik-bintik merah
12.00 1. Monitor perubahan suhu nadi
,pernapasan serta tekanan darah 2. Berikan kompres
hangat pada aksila dan lipat paha 3. Gunakan pakaian
tipis dan menyerap keringat
4. Berikan anti septik dan antiobiotik sesuai ketentuan
1. TD:110/70 mmHg RR:22x/menit
TN:80x/menit Temp:37,6°C 2. Klien merasa
nyaman setelah di beri kompres hangat 3. Klien merasa
nyaman 4. (antiperisik
5. Libatkan lah keluarga dan ajari cara melukan kompres yang benar serta evaluasi perubahan suhu
tubuh antibioctik (parasetamol) mencegah terjadinya infeksi 5. Keluarga klien
belum mengetahui secara jelas tentang proses
pengompresan
3 Gangguan nyeri
berhubungan patologis penyakit
14.00 1. Pengkajian penyakit nyeri senyaman mungkin usahakan situasi ruangan tenang
2. Berikan posisi senyaman mungkin usahakan situasi ruangan tenang
3. Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri
4. Berikan obat analgetik
1. Klien mengatakan terjadi nya
komplikasi
2. Klien merasa nyaman dan tentram serta dapat
beristirahat dengan nyenyak
3. Klen dapat melupakan rasa nyeri yang di alami nya
3.6 Evaluasi Keperawatan
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien :Ny “B” Diagnosa medis: DBD Grade I Jenis kelamin :Perempuan Tanggal : 05 Februari 2013 Kamar/Kelas :PDL/III No med record : 08.98.59
No Diagnosa
Perkembangan
Jam Catatan
Perkembangan
Nama & Paraf 1. Kekurangan volume
cairan berhubungan dengan adanya perpindahan cairan entravaskuler ke extravaskuler akibat
07.00 S: Klien mengatakan kekurangan volume cairan
O:
Terdapat
peningkatan
permeabillitas kapiler
cairan
Masih tampak kurangnya volume cairan
RR: 22x/Menit A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan Berikan cairan intra
vena dan
pertahankan tetesan sesuai dengan ketentuan Anjurkan untuk
banyak minum air putih
Kaji perubahan produksi urine < 25ml/jam atau 600ml/hari 2. Gangguan Hipetermia
berhubungan dengan veremia
08.00 Wib
S : Klien mengatakan badannya panas O: Masih terdapat peningkatan suhu tubuh Klien tampak suhu tubuhnya meningkat
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dianjurkan Berikan kompres
hangat pada daerah aksila dan lipat paha
gunakan pakaian yang tips dan meresap keringat Berikan antiverisik
dan antibiotik sesuai dengan ketentuan
Libatkan keluarga dan carilah cara melakukan kompres yang benar serta evaluasi perubahan suhu 3 Gangguan nyeri
berhubungan dengan patologis penyakit
09.00 Wib
S: Klien mengatakan nyeri
O:
Masih terdapat nyeri
senyaman mungkin
usahakan situasi ruangan yanng tenang
Alihkan
perhatian pasien dari rasa nyeri Berikan obat
analgetik A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan Kaji tingkat nyeri
yang dialami oleh pasien Berikan posisi
senyaman mungkin
usahakan situasi ruangan yang tenang
Alihkan
perhatian pasien dari rasa nyeri Berikan obat
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan yang dimaksud disini adalah kesenjangan dan kesamaan yang ada diantara konsep teoritis tentang Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam hal ini ditemukan beberapa kesenjangan dan kesamaan antara lain:
Pengkajian
Tidak terdapat hambatan dalam proses pengkajian hal itu disebabkan karena klien sangat kooperatif dalam proses pengkajian. Serta tidak ditemukan perbedaan antara pengkajian teoritis dengan pengkajian langsung dengan pasien.
Diagnosa
Setelah dilakukan pengkajian pada Ny “B” kemudian data itu dapat di interpretasikan menjadi diagnosa dan masalah keperawatan, yaitu:
3) Nyeri b/d patologis penyakit
Rencana Keperawatan dan Tindakan Keperawatan
Semua rencana keperawatan dan tindakan keperawatan terlaksana dengan baik. Tidak ada perbedaan rencana keperawatan maupun tindakan keperawatan teoritis pada saat melakukan rencana keperawatan dan tindakan keperawatan pada pasien.
Evaluasi
Semua masalah yang muncul dari kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) teratasi sesuai dengan evaluai teoritis.
Tindakan Keperawatan Mandiri
Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan pada Nn “B” berupa injeksi intravena. Dimana injeksi intravena ini tidak ada perbedaan dengan cara injeksi intravena pada teoritis.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Keterampilan Dasar Praktik Klinik dan asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI, penulis melakukan dan mengambil kesimulan sebagai berikut:
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Mahasiswa mampu menyusun rencana keperawatan pada klien,
melakukan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Mahasiswa mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara
Mahasiswa mampu melakukan tindakan injeksi intravena kepada pasien dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)
5.2 Saran
Bagi RSUD Palembang BARI
Melalui makalah ini diharapkan agar memperhatikan prosedur yang sudah ditetapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Bagi Institusi Pendidikan
Melalui makalah ini diharapkan agar pihak institusi pendidikan dapat mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan teori yang diberikan.
Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dan sumber bacaan yang dapat memberikan pengetahuan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddart (2000) Keperawatan medical bedah ,vol 2.Jakarta Corwin. J E.(2001) . Buku saku patofisiologi. Jakarta: EKG
Doegert (1999). Rencana asuhan keperawatan : edisi 3.Jakarta: EKG Mansjouer. A (2000) kapita kedokteran selekta .edisi 3,jilid 1, jakarta. Pearcee. C. E (2000) anatomi dan fisiologi untuk paramedis dan gramedia Price .S (1994) patosiologi edisi 4 ,vol ,2 .jakarta: EGC