• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK INJEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK INJEKS"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK INJEKSI INTRAVENA PADA Ny “B” DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

DI RUANGAN PENYAKIT DALAM PEREMPUAN RSUD PALEMBANG BARI

TAHUN 2013

MAKALAH

Disusun Untuk Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI

KELOMPOK : II

MEITA ISMALINDA (11.1293)

RONALD EKAMI (11.1304)

RIZKY YUNI SHARI (11.1305)

ROSALIA AGUSTINA (11.1306)

AKADEMI KEPERAWATAN AISYIYAH PALEMBANG TAHUN AKADEMIK

2012 - 2013

(2)

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti seminar sebagai syarat menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan tingkat II semester IV Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang pada tanggal 4 februari – 23 februari 2013 di RSUD Palembang BARI yang disusun oleh :

1. MEITA ISMALINDA (11.1293)

2. RONALD EKAMI (11.1304)

3. RIZKY YUNI SHARI (11.1305) 4. ROSALIA AGUSTINA (11.1306)

Dengan judul : ”Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI”

Mengetahui Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruangan Perawatan Perempuan Akademi Keperawatan Aisyiyah RSUD Palembang BARI

Miming Oxyandi, S. Kep. Ners Lidia, Am. Kep

NBM: 1088294 NIP:800036146 Mengetahui

Kabid Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD PALEMBANG BARI

Hj.Yulia Surie,S.Pd.M.Kes NIP: 195060659851120001

(3)

Assalamu’alaikum. Wr.Wb.

Puji dan syukur kami hantarkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah seminar praktik klinik keperawatan dengan judul ” Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI ”.

Pada proses pembuatan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan selama Praktik Klinik Keperawatan di RSUD Palembang BARI.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kepada :

1. dr. Hj.Makiani, SH, M.M sebagai Direktur RSUD Palembang BARI

2. Khoirin, SKM, M.Kes sebagai Direktur Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang

3. dr. Hj. Nitra Dewi sebagai wakil Direktur Pelayanan RSUD Palembang BARI 4. dr. H. Hadi Asyik, Sp.A sebagai Ketua Komite Medik RSUD Palembang

BARI

5. Hj. Yulia Surie, S.Pd, M.Kes, sebagai Kepala Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan RSUD Palembang BARI

6. dr. Kristinawati sebagai Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Palembang BARI 7. Masrianah, S.Kep. sebagai Kepala Bidang Perawatan RSUD Palembang

BARI

8. Hj. Lilis Suryani, S.Pd sebagai Kepala Seksi Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI

9. Fadlun, S.ST sebagai koordinator Pembimbing Diklat dan Litbang RSUD Palembang BARI

(4)

11.Istati, S.Kep sebagai Pembimbing Klinik Ruang Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI

12.Lidia, Am.Kep sebagai Pembimbing Klinik Ruang Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI

13.Miming Oxyandi, S.Kep. Ners sebagai dosen Pembimbing Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang

14.Semua karyawan dan karyawati RSUD Palembang BARI

15.Seluruh staff dosen Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang dan teman-teman Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang

16.Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril, materil, dan doa tulus selama kami menjalankan pendidikan di Akademi Keperawatan Aisyiyah Palembang yang telah ikut membantu kami dalam menyelesaikan makalah kami ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam penyusunan makalah seminar ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan, kekurangan dan kekeliruan baik isi maupun cara penulisan yang dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, serta kehilafan yang dimiliki . Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat edukatif dan membangun dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palembang, Februari 2013

Penulis

(5)

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus 1.3 Waktu Pelaksanaan 1.4 Tempat Pelaksanaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil RSUD Palembang BARI 2.1.1 Selayang Pandang 2.1.2 Visi, Misi, dan Motto

2.1.3 Sejarah berdirinya RSUD Palembang BARI 2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan

2.1.5 Fasilitas dan Kendaraan Operasional 2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Pengertian

2.2.2 Etiologi (Penyebab) 2.2.3 Anatomi Fisiologi 2.2.4 Klasifikasi

2.2.5 Tanda dan Gejala 2.2.6 Patoflow

2.2.7 Komplikasi

2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik 2.2.9 Penatalaksanaan Medis 2.3 Injeksi Intravena

(6)

2.3.2 Prosedur Kerja BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian 3.2 Analisa Data

3.3 Diagnosa Keperawatan 3.4 Intervensi Keperawatan 3.5 Implementasi Keperawatan 3.6 Evaluasi Keperawatan BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LEMBAR KONSULTASI

(7)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

DBD adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yg masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty (Suriadi dan Yuliani, 2001).

DBD sekarang ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di kebanyakan negara tropik. DBD telah menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat. Manifestasi klinis utamanya yaitu demam tinggi disertai dengan kemerahan wajah dengan gejala seperti anoreksia, mual, sakit kepala, dan nyeri otot, tulang dan sendi, fenomena hemohagic, sering juga dijumpai pembesaran hati, limfa, dan kelenjar getah bening. Pada kasus berat, tanda-tanda kegagalan sirkulasi, pasien juga mengalami syok hipovolemik yang diakibatkan kebocoran plasma (Mansjoer, Arif, 2006).

Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenal dan dinamai pada tahun 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada tahun 1950-an dan hingga tahun 1975. Demam Berdarah Dengue telah menjadi penyebab kematian utama di antara anak-anak di daerah tersebut. (WHO, 1999)

(8)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI pada tahun 2012 penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) berjumlah 207 orang.

Berdasarkan penjelasan di atas, penyusun tertarik untuk mengambil judul ” Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena Pada Ny “B” Dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI”.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan tindakan Injeksi Intravena ( IV ) serta memberikan asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat melaksanakan injeksi intravena (IV) pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

b. Mahasiswa dapat merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

(9)

d. Mahasiswa dapat menyusun rencana dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

e. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

f. Mahasiswa dapat mengevaluasi keefektifan dari pemberian asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI.

1.3 Waktu Pelaksanaan

Keterampilan Dasar Praktik Klinik Injeksi Intravena (IV) pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI dilakukan pada tanggal 04 Februari 2013 sampai dengan tanggal 09 Februari 2013.

1.4 Tempat Pelaksanaan

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PROFIL RSUD PALEMBANG BARI 2.1.1 Selayang Pandang

Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI merupakan unsur penunjang pemerintah daerah di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan satu satunya rumah sakit umum milik Pemerintah Kota di jalan panca usaha No.1 kelurahan 5 Ulu Darat Kecamatan Seberang Ulu, dan berdiri di atas tanah seluas 4,5 H.

Bangunan berada lebih kurang 800 meter dari jalan raya jurusan Kertapati. Sejak tahun 2001 dibuat jalan alternatif dari jalan Jakabaring menuju RSUD Palembang BARI. Saat ini sedang diupayakan pembangunan jalan langsung menuju RSUD Palembang BARI dari jalan poros Jakabaring.

2.1.2 Visi Misi dan Motto a. Visi

Rumah sakit andalan dan terpercaya di Sumatera Selatan b. Misi

1) Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu

2) Melaksanakan manajemen administrasi yang efektif dan efisien

c. Motto

“ Anda sembuh, kami puas” Anda puas, kami bahagia……!

(11)

1) Pada tahun 1985 sampai dengan 1994 RSUD Palembang BARI merupakan gedung poliklinik/ Puskesmas Panca Usaha.

2) Pada tanggal 19 Juni 1995 diresmikan menjadi RSUD Palembang BARI dengan SK Depkes nomor 1326/ Menkes/ SK/ XI/ 1997, tanggal 10 Nopember 1997 ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah kelas C.

3) Kepmenkes RI Nomor HK.00.06.2.2.4646 tentang pemberian status Akreditas penuh tingkat dasar kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, tanggal 7 Nopember 2003.

4) Kepmenkes RI Nomor: YM.01.10/III/334/08 tentang pemberian status Akreditas penuh tingkat lanjut kepada Rumah Sakit Umum Daerah Palembag BARI, tanggal 5 Februari 2008.

5) Kepmenkes RI Nomor 241/MENKES/SK/IV/2009 tentang peningkatan kelas Rumah Skit Umum Daerah Palembang BARI menjadi kelas B, tanggal 2 April 2009.

6) Ditetapkan sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI berdasarkan keputusan Walikota Palembang No. 915. B tahun 2008 tentang penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) secara penuh.

2. Sejarah Pemegang Jabatan Direktur

1) Tahun 1986 s.d 1995 dr. Jane Lidya Titahelu sabagai Kepala poliklinik/Puskesmas Panca Usaha

2) Tanggal 1 Juli 1995 s.d Juni 2000: dr Eddy Zarkaty Monasir, Sp.OG sebagai direktur RSUD Palembang BARI

(12)

4) Bulan Desember 2000 s.d Februari 2001: Pelaksana Tugas dr. M. Faisal Soleh, Sp.PD

5) Tanggal 14 Nopember 2000 s.d Februari 2012 : dr. Hj. Indah Puspita, H.A, MARS sebagai direktur RSUD Palembang BARI. 6) Tanggal 17 Januari 2012 s.d sekarang : dr. Hj. Makiani, SH, M.M

sebagai PLT RSUD Palembang BARI.

2.1.4 Fasilitas dan Pelayanan

Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap kesehatan terhadap masyarakat RSUD Palembang BARI mempunyai pelayanan sevagai berikut :

a. Fasilitas

Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam Farmasi / Apotik 24 jam

Rawat jalan / poliklinik Rawat inap

Bedah sentral Rehabilitasi Medik Radiologi 24 jam

Laboratorium Klinik 24 jam Patologi Anatomi

Bank Darah Hemodialisa Medical Check Up ECG/EEG

USG 4 Dimensi Endoskopi Kamar Jenazah CT Scan 64 Slices b. Pelayanan

(13)

Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan Poliklinik Anak

Poliklinik Mata Poliklinik THT Poliklinik Syaraf

Poliklinik Kulit dan Kalamin Poliklinik Jiwa

Poliklinik Rehabilitasi Klinik Poliklinik Jantung

Poliklinik Gigi Poliklinik Psikologi

Poliklinik Tumbuh Kembang c. Instalasi Gawat Darurat

Dokter Jaga 24 Jam Ambulance 24 Jam d. Pelayanan Rawat Inap

Perawatan VVIP dan VIP Perawatan Kelas I, II, III

Perawatan Penyakit Dalam Infeksi Perempuan Perawatan Penyakit Dalam Infeksi Laki-laki Perawatan Anak

Perawatan Bedah Perawatan ICU Perawatan Kebidanan

Perawatan Neonatus dan NICU e. Pelayanan Penunjang

Instalasi Laboratorium Klinik Instalasi Radiologi

Instalasi Bedah Sentral Instalasi Farmasi (Apotik) f. Fasilitas Kendaraan Operasional

(14)

Ambulance Bangsal Ambulance Siaga Bencana Ambulance Trauma Center Mobil Jenazah

g. Instansi Rehabilitasi Medik

2.2 TINJAUAN TEORI 2.2.1 Pengertian

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam yang berlangsung akut dengan ciri-ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat mengakibatkan kematian (Mansjoer, 2000).

DBD adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yg masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty (Suriadi dan Yuliani, 2001).

(15)

DBD adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever ( DHF ).

2.2.2 Etiologi ( Penyebab )

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kafiler dan system pembekuan darah, sehingga menyebabkan pendarahan. Vector yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes Aegypti.

(16)

Sistem Haemoulogik memungkinkan tubuh memberikan oksigen dan makanan ke semua sel tubuh dan membuang produk – produk sisa sel. Fungsi umum adalah alat pengangkutan, pengaturan dan perlindungan tubuh, darah juga mengatur keseimbangan asam basa dari suhu tubuh. Darah terdiri dari elemen – elemen berbentuk plasma dalam jumlah yaitu:

a. Sel darah merah

Mengandung protein Hemoglobin (Hb) yang memberikan kemampuan kepada sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Nilai normal eritrosit: 4,5 – 6 juta/mm3.

b. Sel darah putih

Memiliki fungsi umum yaitu melindungi tubuh dari penyakit infeksi dan membentuk inpuritas terhadap penyakit tertentu. Nilai normal leukosit: 5000 – 10.000/mm3 c. Keping darah

Memiliki fungsi untuk memelihara homeostasis yang berarti mencegah kehilangan darah. Nilai normal trombosit: 150.000 – 300.000/mm3.

d. Plasma darah

Bagian cair darah dan sekitar 91% merupakan air. Kemampuan melarutkan air memungkinkan plasma berbagai substansi.

2.2.4 Klasifikasi

(17)

Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.

Derajat II

Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahan gusi.

Derajat III

Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat ( >120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( <120 mmHg ), tekanan darah menurun, ( 120/80, 120/100, 120/110, 90/70, 80/70, 80/0, 0/0 )

Derajat IV

Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur ( denyut jantung <140x/mnt ) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.

2.2.5 Tanda dan Gejala

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).

2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.

3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.

4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).

5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok. 6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7

(18)

(Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).

7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.

8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.

9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.

10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

2.2.6 Patoflow

2.2.7 Komplikasi

Komplikasi dari penyakit Demam Berdarah Dengue adalah :

(19)

2. Syok atau Renjatan 3. Penurunan Kesadaran

2.2.8 Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan Hematologi: Pemeriksaan trombosit, hematoksit, dan leukosit.

b. Homeostatis dengan uji serologi, isolasi , virus , deteksi RNA/DNA.

c. Imunologi yaitu disertai dengan deteksi imunologi polymerase chain reaction (PCR).

2.2.9 Penatalaksanaan Medis Supportif

Sifatnya mengatasi kehilangan cairan plasma akibat pendarahan. Pasien perlu diberi minum banyak, 50 ml/BB dalam 4-6 jam pertama berupa air teh dengan gula , sirup , susu, sari buah , atau oralit. Setelah teratasi berikan cairan rumatan 80-1000 ml/BB dalam 24 jam berikutnya.

Antipiretik

Paracetamol dosis 10-15 mg/BB/kali. 2.3 INJEKSI INTRAVENA

2.3.1 Persiapan Alat

 Buku catatan pemberian obat atau kartu obat  Kapas alcohol

 Sarung tangan

 Obat yang akan diberikan  Spuit 2ml-5ml

 Bak spuit  Baki obat  Plester

 Perlak pengalas

(20)

 Bengkok

2.3.2 Prosedur Kerja  Cuci tangan

 Siapkan obat dengan prinsip 6 benar  Salam terapeutik

 Identifikasi klien

 Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan  Atur klien pada posisi yang nyaman

 Pasang perlak pengalas

 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja  Letakkan pembendung vena (tourniquet)

 Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindarigangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan

 Pakai sarung tangan

 Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme

 Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan

 Buka tutup jarum. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30 derajat

 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tusukkan jarum ke dalam vena

(21)

 Observasi adanya darah pada spuit

 Jika ada darah, lepaskan tourniquet dan masukkan obat perlahan-lahan

 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan

 Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin

 Kembalikan posisi klien

 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan kedalam bengkok

 Buka sarung tangan  Cuci tangan

 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

BAB III TINJAUAN KASUS

(22)

DI RUANG PENYAKIT DALAM PEREMPUAN RSUD PALEMBANG BARI

TAHUN 2013

Tanggal Pengkajian : 05-02-2013 Waktu Pengkajian : 08.00 WIB

3.1 Pengkajian Data Subjektif

3.1.1 Identitas Pasien

Nama : Ny “B”

Umur : 31 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl.DI Panjaitan Lr. Bersama Kel Plaju Ulu Diagnosa Medik : DBD Grade I

3.1.2 Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn “I”

Umur : 36 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl.DI Panjaitan Lr. Bersama Kel Plaju Ulu

Pekerjaan : Buruh

Data Objektif

3.1.3 Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran Umum

a. Kesadaran : Compos mentis b. Tekanan Darah: 110/70 mmHg

c. Temperatur : 37,6°C

d. Nadi : 80x/menit

(23)

a. Bentuk : Simetris

b. Rambut : Tumbuh merata

c. Kebersihan : Sedang 3. Mata

a. Sklera : Tidak ikterus b. Konjungtiva : Tidak anemis c. Penglihatan : Jelas

d. Kebersihan : Sedang 4. Hidung

a. Bentuk : Simetris

b. Pernafasan : Frekuensi 22x/menit c. Kebersihan : Sedang

5. Mulut

a. Bentuk bibir : Simetris b. Kebersihan : Cukup bersih 6. Telinga

a. Bentuk : Simetris

b. Pendengaran : Baik

c. Kebersihan : Cukup bersih 7. Leher

a. Pergerakan : Dapat bergerak kekiri dan kekanan b. Kelenjar : Tidak ada pembengkakan

8. Dada

a. Bentuk : Simetris

b. Kelainan : Tidak ada 9. Abdomen

a. Bentuk : Simetris

b. Nyeri tekan : Tidak ada 10. Kulit

a. Warna : Sawo matang

b. Kebersihan : Cukup bersih 3.2.2. Riwayat Kesehatan

a. Kesehatan Sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian terhadap Ny “B” keluhan utama adalah demam sejak ±4-5hari yang lalu

b. Riwayat Kesehatan Lalu

(24)

c. Riwayat Psikososial

Ny “B” tinggal bersama suami dan anaknya di rumah milik sendiri yang berada di Jl. DI Panjaitan Lr. Bersama Kel Plaju Ulu. Hubungan pasien dengan anggota keluarga harmonis.

d. Aktivitas Sehari-hari

No 1 Pola Makan

- Frekuensi Makan - Jenis

- Jumlah

Masalah Keperawatan

3x Sehari Nasi + Lauk Pauk

1 Porsi 2 Pola Minum

- Frekuensi 3 Pola Frekuensi

- Konstitensi

- Masalah Keperawatan

(25)

1500ml Tidak ada

1500ml Tidak ada

4 Personal Hygiene - Mandi - Keramas - Gosok Gigi - Potong Kuku - Ganti Pakaian Masalah Keperawatan 5 Pola Aktivitas

- Lama Tidur Siang - Lama Tidur Malam - Gangguan Tidur Masalah Keperawatan

3.2.3 Pemeriksaan Penunjang Hasil Laboratorium

Pemeriksaan tanggal 08-02-2013 :

Glukosa Sewaktu : 118 (N= < 180mg/dl,red) Hemoglobin : 14,3 (N= P=12-14g/dl) Leukosit : 99.000 (N=5.000-10.000/ul) Trombosit : 66.000 (N=150.000-400.000/ul) Hematokrit : 41% (N=P=37-43%)

(26)

Pasien menderita penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Grade I.

3.2.5 Penatalaksanaan Medis

 IVFD RL Gtt 20/menit  Paracetamol 3x500mg  Vitamin B,B12 tab 3x sehari  Ampicilin 3x500mg

3.2 Analisa Data

Nama Pasien : Ny “B” Diagnosa Medis : DBD Grade I Jenis Kelamin : Perempuan No.Med Record : 08.98.59

(27)

No Data penunjang Etiologi Masalah keperawatan 1 Deficit volume cairan

DS : klien mengatakan badannya lemas,bibir pecah-pecah (dehidrasi). DO : warna kulit tidak icterus

 Kelembaban kulit

 Peningkatan suhu tubuh  Membran

mukosa tampak kering

Tanda – Tanda vital TD : 110/70 mmHg komplemen (c3 dan

cs)

Deficit volume cairan

Kekurangan volume cairan

2 Peningkatan suhu tubuh DS : klien mengatakan badannya panas. DO:

Klien tampak lemas.  TD : 110/70mmHg

Komplek virus anti body

Agiensi trombosit

Aminelase aktif

Peningkatan suhu tubuh

Gangguan themore gulasi

Gangguan hipertermi

3 DS :klien mengatakan nyeri pada kepala

Aedes agypty

virus dengue

(28)

Daftar masalah

1) Kekurangan volume cairan tubuh (dehidrasi) 2) Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)

3) Nyeri berhubungan dengan patologis penyakit Prioritas masalah

1) Kekurangan volume cairan tubuh b/d peningkatan pemeabelitas plasma

2) Peningkatan suhu tubuh b/d masuknya virus ke dalam tubuh 3) Nyeri b/d patologis penyakit

3.3 Diagnosa Keperawatan

1) Kekurangan volume cairan tubuh b/d peningkatan permabilitas 2) Peningkatan suhu tubuh b/d masuknya virus ke dalam tubuh 3) Nyeri b/d patologis penyakit

3.4 Intervensi Keperawatan

(29)

N

o keperawatan Diagnosa Jam criteria hasilTujuan dan (SMART)

Rencana

keperawatan Rasionalisasi Namadan tt perawat

tindakan selama 1x 12 jam diharapkan peningkatan volume cairan tubuh dengan Kriteria hasil : -volume cairan seimbang pertahankan tetesan sesuai ketentuan 3. anjurkan

banyak-banyak minum

1.komplek virus antigen dan antibody akan menyebabkan

(30)

4. Kaji perubahan reproduksi urine <25ml/jam atau 1500/hari atau tindakan yang akan di keluar bintik-bintik merah Do : keperawatan 2x

24 jam

diharapakan suhu badan klien menurun dan

normal 36°c tekanan darah ө

normal

bintik-bintik ө banyak klien minum

4. kaji intake dan output klien

5.batasi pengunjung

1.untuk mengetahui tanda vital 2.membantu

mengurangi suhu tubuh yang tinggi

3. untuk belance cairan klien

5.untuk

(31)

setelah di pemberian therapy medis

rasa nyaman dan klien dapat beristirahat 6.untuk

mengetahui terapi mna yang di berikan kepada klien

3 Gangguan nyeri

kriteria hasil (KH)

- Rasa nyaman klien terpenuhi - nyeri

berkuang / hilang

1. kaji tingkat nyeri yang dialami pasien

2. berikan posisi senyaman mungkin

3. alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri

4. berikan obat analgetik

1.untuk mengetahu seberapa berat nyeri yang di aktifitas lain pastikan dapat melupakan rasa nyeri

(32)

pasien

3.5 Implementasi Keperawatan

Nama Pasien :Ny “B” Diagnosa medis: DBD Grade I Jenis kelamin :Perempuan Tanggal : 05 Februari 2013 Kamar/Kelas :PDL/III No med record : 08.98.59

N o

Diagnosa

keperawatan Jam Tindakan keperawatan Respon

Nama dan ttd perawat 1 Kekurangan

volume

10.00 1. Mengukur tanda vital ,keadaan

(33)

cairan

berhubungan dengan ada nya

perpindahan cairan vaskuler ke ekstra

umum,tanda syok asupan dan keluaran 2. Berikan cairan intra

vena dan pertahanan tetesan sesuai dengan ketentuan 3. Anjurkan klien utk

banyak minum air putih

4. Kaji perubahan urine(produksi urine <25ml/jam. 600ml/ hari)

Nadi:80x/menit Temp:37,6°C 2. IVFD:RL:GTT:20x/

Menit.

3. Klien mengikuti anjuran perawat dan klien minum 10 gelas /hari.

4. Jumlah uriene klen normal yaitu 2500 ml/hari

2 Hipertemia

dan

menghilangk an bintik-bintik merah

12.00 1. Monitor perubahan suhu nadi

,pernapasan serta tekanan darah 2. Berikan kompres

hangat pada aksila dan lipat paha 3. Gunakan pakaian

tipis dan menyerap keringat

4. Berikan anti septik dan antiobiotik sesuai ketentuan

1. TD:110/70 mmHg RR:22x/menit

TN:80x/menit Temp:37,6°C 2. Klien merasa

nyaman setelah di beri kompres hangat 3. Klien merasa

nyaman 4. (antiperisik

(34)

5. Libatkan lah keluarga dan ajari cara melukan kompres yang benar serta evaluasi perubahan suhu

tubuh antibioctik (parasetamol) mencegah terjadinya infeksi 5. Keluarga klien

belum mengetahui secara jelas tentang proses

pengompresan

3 Gangguan nyeri

berhubungan patologis penyakit

14.00 1. Pengkajian penyakit nyeri senyaman mungkin usahakan situasi ruangan tenang

2. Berikan posisi senyaman mungkin usahakan situasi ruangan tenang

3. Alihkan perhatian pasien dari rasa nyeri

4. Berikan obat analgetik

1. Klien mengatakan terjadi nya

komplikasi

2. Klien merasa nyaman dan tentram serta dapat

beristirahat dengan nyenyak

3. Klen dapat melupakan rasa nyeri yang di alami nya

(35)

3.6 Evaluasi Keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien :Ny “B” Diagnosa medis: DBD Grade I Jenis kelamin :Perempuan Tanggal : 05 Februari 2013 Kamar/Kelas :PDL/III No med record : 08.98.59

No Diagnosa

Perkembangan

Jam Catatan

Perkembangan

Nama & Paraf 1. Kekurangan volume

cairan berhubungan dengan adanya perpindahan cairan entravaskuler ke extravaskuler akibat

07.00 S: Klien mengatakan kekurangan volume cairan

O:

 Terdapat

(36)

peningkatan

permeabillitas kapiler

cairan

 Masih tampak kurangnya volume cairan

 RR: 22x/Menit A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan  Berikan cairan intra

vena dan

pertahankan tetesan sesuai dengan ketentuan  Anjurkan untuk

banyak minum air putih

 Kaji perubahan produksi urine < 25ml/jam atau 600ml/hari 2. Gangguan Hipetermia

berhubungan dengan veremia

08.00 Wib

S : Klien mengatakan badannya panas O: Masih terdapat peningkatan suhu tubuh Klien tampak suhu tubuhnya meningkat

(37)

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dianjurkan  Berikan kompres

hangat pada daerah aksila dan lipat paha

 gunakan pakaian yang tips dan meresap keringat  Berikan antiverisik

dan antibiotik sesuai dengan ketentuan

 Libatkan keluarga dan carilah cara melakukan kompres yang benar serta evaluasi perubahan suhu 3 Gangguan nyeri

berhubungan dengan patologis penyakit

09.00 Wib

S: Klien mengatakan nyeri

O:

 Masih terdapat nyeri

(38)

senyaman mungkin

usahakan situasi ruangan yanng tenang

 Alihkan

perhatian pasien dari rasa nyeri  Berikan obat

analgetik A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan  Kaji tingkat nyeri

yang dialami oleh pasien  Berikan posisi

senyaman mungkin

usahakan situasi ruangan yang tenang

 Alihkan

perhatian pasien dari rasa nyeri  Berikan obat

(39)

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan yang dimaksud disini adalah kesenjangan dan kesamaan yang ada diantara konsep teoritis tentang Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam hal ini ditemukan beberapa kesenjangan dan kesamaan antara lain:

Pengkajian

Tidak terdapat hambatan dalam proses pengkajian hal itu disebabkan karena klien sangat kooperatif dalam proses pengkajian. Serta tidak ditemukan perbedaan antara pengkajian teoritis dengan pengkajian langsung dengan pasien.

Diagnosa

Setelah dilakukan pengkajian pada Ny “B” kemudian data itu dapat di interpretasikan menjadi diagnosa dan masalah keperawatan, yaitu:

(40)

3) Nyeri b/d patologis penyakit

Rencana Keperawatan dan Tindakan Keperawatan

Semua rencana keperawatan dan tindakan keperawatan terlaksana dengan baik. Tidak ada perbedaan rencana keperawatan maupun tindakan keperawatan teoritis pada saat melakukan rencana keperawatan dan tindakan keperawatan pada pasien.

Evaluasi

Semua masalah yang muncul dari kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) teratasi sesuai dengan evaluai teoritis.

Tindakan Keperawatan Mandiri

Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan pada Nn “B” berupa injeksi intravena. Dimana injeksi intravena ini tidak ada perbedaan dengan cara injeksi intravena pada teoritis.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Keterampilan Dasar Praktik Klinik dan asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ruangan Penyakit Dalam Perempuan RSUD Palembang BARI, penulis melakukan dan mengambil kesimulan sebagai berikut:

 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)  Mahasiswa mampu menyusun rencana keperawatan pada klien,

melakukan tindakan keperawatan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan pada Ny “B” dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)  Mahasiswa mampu mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara

(41)

 Mahasiswa mampu melakukan tindakan injeksi intravena kepada pasien dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)

5.2 Saran

 Bagi RSUD Palembang BARI

Melalui makalah ini diharapkan agar memperhatikan prosedur yang sudah ditetapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.  Bagi Institusi Pendidikan

Melalui makalah ini diharapkan agar pihak institusi pendidikan dapat mengarahkan dan membimbing mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan teori yang diberikan.

 Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dan sumber bacaan yang dapat memberikan pengetahuan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddart (2000) Keperawatan medical bedah ,vol 2.Jakarta Corwin. J E.(2001) . Buku saku patofisiologi. Jakarta: EKG

Doegert (1999). Rencana asuhan keperawatan : edisi 3.Jakarta: EKG Mansjouer. A (2000) kapita kedokteran selekta .edisi 3,jilid 1, jakarta. Pearcee. C. E (2000) anatomi dan fisiologi untuk paramedis dan gramedia Price .S (1994) patosiologi edisi 4 ,vol ,2 .jakarta: EGC

Referensi

Dokumen terkait

Pembawa virus penyebab Demam Dengue &amp; Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah nyamuk Aedes

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA.. PUSKESMAS

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue serta memenuhi kriteria World Health Organization (WHO) untuk DBD.

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat Inap di RSUD Lubuk Pakam Tahun 2011.. Gambaran Penderita Demam Berdarah Dengue Pada Anak

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD ( dengue haemorrhagic fever /DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan

WHO mengatakan Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang sering terjadi pada wilayah daerah yang tropis dan subtropis, dimana penyakit ini merupakan salah satu

Demam dengue atau dengue fever (DF) dan demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus dengue

Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis