• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemurnian dan pembharuan di dunia muslim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemurnian dan pembharuan di dunia muslim"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PEMURNIAN DAN PEMBHARUAN DI

DUNIA MUSLIM

Disusun Oleh :

Zulnindy Aringaneng

Novia Munir

Novita Antuke

STIKES MUHAMMADIYAH MANADO

T/A 2015-201

(2)

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca dalam bidang keperawatan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya

miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini .

(3)

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

o

Latar Belakang

BAB II Pembahasan

o

A. Kemajuan peradaban Islam dalam berbagai

bidang

o

B. Sebab-sebab kemundarannya

o

C. Perlunya pemurnian dan pembaharuan

o

D. Tokoh-tokoh pembaharu dalam dunia Islam

BAB III Penutupan

o

A. Kesimpulan

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada abad ke XIII M agama Islam mulai masuk ke Indonesia, dan ada yang berpendapat bahwa penyebaran Islam pertama kali dilakukan oleh para pedagang dan mubaligh dari Gujarat-India. Sekarang jumlah umat Islam di Indonesia merupakan yang paling besar dibandingkan umat Islam di negara-negara lain di dunia ini oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa umat Islam di Indonesia mempunyai peranan yang penting bagi bangsa-bangsa dan negara-negara Islam lainnya. Lebih-lebih di Indonesia sendiri, umat Islam merupakan mayoritas penduduk dan mereka bertebaran di segenap pelosok tanah air serta banyak yang berkumpul dalam berbagai organisasi sosial, pendidikan, keagamaan, ekonomi, dan politik.

Semenjak datangnya Islam di Indonesia yang disiarkan oleh para mubaligh khususnya di Jawa oleh Wali Sanga atau Sembilan Wali Allah hingga berabad-abad kemudian, masyarakat sangat dijiwai oleh keyakinan agama, khususnya Islam. Sejarah telah mencatat pula, bahwa Islam yang datang di Indonesia ini sebagiannya dibawa dari India, dimana Islam tidak lepas dari pengaruh Hindu. Campurnya Islam dengan elemen-elemen Hindu menambah mudah tersiarnya agama itu di kalangan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa, karena sudah lama kenal akan ajaran-ajaran Hindu itu.

Sebagian besar tersiarnya Islam di Indonesia adalah hasil pekerjaan dari Kaum Sufi dan Mistik.Sesungguhnya adalah Sufisme dan Mistisisme Islam, bukannya ortodoksi Islam yang meluaskan pengaruhnya di Jawa dan sebagian Sumatera.Golongan Sufi dan Mistik ini dalam berbagai segi toleran terhadap adat kebiasaan yang hidup dan berjalan di tempat itu, yang sebenarnya belum tentu sesuai dengan ajaran-ajaran tauhid.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemajuan perabadan Islam dalam berbagai bidang

1. Kemajuan Intelektual

Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan),

al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektual terhadap

terbentuknya lingkungan budaya Andalus yang melahirkan Kebangkitan Ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.

A. Filsafat

Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abdurrahman (832-886 M).Tokoh utama kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.

B. Sains

(6)

astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan bint Abi Ja'far dan saudara perempuan al-Hafidz adalah dua orang ahli

kedokteran dari kalangan wanita.

C. Fiqh

Dalam bidang fiqh, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Yang

memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziad ibn Abdurrahman. Perkembangan selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam Ibn Abdurrahman. Ahli-ahli Fiqh lainnya diantaranya adalah Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir Ibn Sa'id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.

d. Musik dan Kesenian

Dalam bidang musik dan suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafi yang dijiluki Zaryab. Setiap kali diselenggarkan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimiliknya itu diturunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

e. Bahasa dan Sastra

Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan, penduduk asli Spanyol

menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Mereka itu antara lain: Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Aljiyah, Ibn Khuruf, Ibn al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Ghamathi. Seiring dengan kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra

(7)

2. Kemegahan Pembangunan Fisik

Aspek-aspek pembangunan fisik yang mendapat perhatian ummat Islam sangat banyak. Dalam perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Bidang pertanian demikian juga. Sistem irigasi baru diperkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal sebelumnya. Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, tersier, dan jembatan-jembatan air didirikan. Tempat-tempat yang tinggi, dengan begitu, juga mendapat jatah air.

Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam

digunakan untuk mengecek curah air, waduk (kolam) dibuat untuk konservasi (penyimpanan air). Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air (water wheel) asal Persia yang dinamakan naurah (Spanyol: Noria). Disamping itu, orang-orang Islam juga

memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun dan taman-taman.

Industri, disamping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang punggung ekonomi Spanyol Islam. Diantaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam, dan industri barang-barang tembikar.

Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, dan taman-taman. Diantara pembangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja'fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana al-Makmun, masjid Seville, dan istana al-Hamra di Granada.

a. Cordova

(8)

indah. Karena air sungai tak dapat diminum, penguasa muslim mendirikan saluran air dari pegunungan yang panjangnya 80 Km.

b. Granada

Granada adalah tempat pertahanan terakhir ummat Islam di Spanyol. Di sana berkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir Islam. Posisi Cordova diambil alih oleh Granada di masa-masa akhir kekuasaan Islam di Spanyol. Arsitektur-arsitektur bangunannya terkenal di seluruh Eropa. Istana al-Hamra yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istana itu dikelilingi taman-taman yang tidak kalah indahnya. Kisah tentang kemajuan

pembangunan fisik ini masih bisa diperpanjang dengan kota dan istana al-Zahra, istana al-Gazar, menara Girilda dan lain-lain.

3. Faktor-faktor Pendukung Kemajuan

Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abdurrahman al-Dakhil, Abdurrahman al-Wasith dan Abdurrahman al-Nashir.

Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatan ilmiah yang terpenting diantara penguasa-penguasa dinasti Umayyah di Spanyol dalam hal ini adalah Muhammad ibn Abdurrahman (852-886) dan al-Hakam II al-Muntashir (961-976).

Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi mewujudkan peradaban Arab Islam di Spanyol. Untuk orang-orang Kristen, sebagaimana juga orang-orang Yahudi, disediakan hakim khusus yang menangani masalah sesuai dengan ajaran agama mereka masing-masing.

(9)

B. Sebab-sebab kemundarannya

Setelah peradaban Islam mencapai puncaknya, kemudian mengalami kemunduran-bagaikan rembulan yang telah menjadi purnama, maka malam-malam berikutnya cahayanya perlahan-lahan redup dan hilang ditelan keremangan malam yang pekat. Sedangkan sebab-sebab kehancuran dunia Islam itu antara lain;

A. Menurunnya Kreativitas Keilmuan Umat Islam

Pemikiran rasional dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti terdapat dalam al-Qur’an dan hadits. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota pusat peradaban Yunani di dunia Islam zaman klasik, seperti Aleksandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syria) dan Bactra (Persia). Di sana memang telah berkembang pemikiran rasional Yunani.

Pertemuan Islam dan peradaban Yunani pada masa awal Islam- melahirkan pemikiran rasional di kalangan ulama Islam zaman klasik. Tapi, perlu ditegaskan di sini bahwa ada perbedaan antara pemikiran rasional Yunani dan pemikiran rasional Islam zaman klasik. Di Yunani tidak dikenal agama Samawi, maka pemikiran bebas, tanpa terikat pada ajaran-ajaran agama, tumbuh, dan berkembang. Sementara pada masa Islam klasik pemikiran rasional ulama terikat pada ajaran-ajaran agama Islam sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits.[3]

B. Kesatuan Integral; antara Agama dan Negara dalam Islam

Islam tidak memisahkan antara agama dan negara. Sebagaimana al-Qur’an membicarakan tentang Allah dan keesaannya, surga dan neraka, pahala dan dosa, juga menetapkan puasa dan shalat, serta menganjurkan umat Islam untuk berakhlak mulia. Ajaran Islam juga mensyariatkan tentang undang-undang jual beli, ijarah, hudud, hukum waris, masalah peperangan, problem solving rumah tangga, dan lain-lain.[8]

Ketidakterpisahan itu, tergambar jelas pada keseharian Rasulullah, selain menjadi pemimpin umat, beliau juga memimpin pasukan, membuat perjanjian, melakukan pengiriman delegasi-delegasi negaranya ke wilayah lain. Demikian juga yang dilakukan oleh para khalifah sesudah beliau.[9]

C. Islam Agama yang Sesuai dalam setiap Zaman dan Tempat

(10)

Padahal, sebagaimana yang dikemukakan ulama, bahwasanya ajaran tauhid dan akhlak yang baik adalah mutlak- dan tentu termasuk keberadaan akal yang sehat- karena sangat berguna bagi umat manusia. Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang diperuntukkan bagi kebahagiaan umat manusia di dunia dan akhirat.[13]

Oleh karena itu, Islam sangat menghargai posisi akal dan mengajak umat manusia untuk mempergunakannya sebaik mungkin. Seperti yang disinyalir Allah Swt, dalam al-Qur’an Surat, Yasiin [36]: 68, sebagai berikut;

“Dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan Dia kepada kejadian(nya). Maka Apakah mereka tidak memikirkan?,” (QS. Yasiin [36]: 68).

Al-Qura’an Surah, Arrum [30]: 28, sebagai berikut;

“Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; Maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.” (QS. Arrum [30]: 28).

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya- bahwa ajaran Islam diturunkan ke muka bumi untuk kebahagiaan umat manusia di dunia dan akhirat. Hal itu ditandai dengan pembahasan ajaran Islam yang menyentuh seluruh ranah aspek kemanusiaan umat manusia. Diantaranya membahas hal-hal yang berkenaan dengan spiritual, civilization, konsep ketuhanan, kredo tentang surga, neraka, dan hari kebangkitan. Dalam urusan muamalah, misalnya membahas tentang jual beli, penggadaian, problem solving rumah tangga, harta warisan, dan lain-lain.[14]

D. Hancurnya ketahanan moral umat Islam

Hancurnya ketahanan moral umat Islam, lebih disebabkan- karena umat Islam dihinggapi “penyakit” wahn (hubbundunya wa karahiyatul mauwt). Umat Islam dilanda sikap hidup berfoya-foya, korup, dan tidak dekat lagi dengan kehidupan para mustadh’afin dan nasib yang menimpa para dhu’afa. Ibnu khaldun mengemukakan, “Kemewahan itu merupakan pertanda bahwa peradaban suatu bangsa yang dibangun akan mengalami kehancuran.[17]

(11)

cendekiawan Syi’ah termasyhur (1201-1274) dan dihormati oleh Imam Khomeini, juga bergabung dengan penakluk dari Mongol, Hulaghu, ketika dia melewati Iran dalam perjalanannya ke Baghdad. Ini menimbulkan tuduhan keterlibatan dalam penaklukan.[19]

E. Berkembangnya Sikap hidup Fatalistis

Berkembangnya sikap hidup fatalis umat Islam- yang bergantung dan mengembalikan segala keuntungan dan penderitaan kepada Tuhan. Sikap hidup yang fatalis ini ditandai dengan tidak lagi percaya kepada kemampuannya untuk maju atau mengatasi problem keagamaan dan kemasyarakatan. Mereka lari dari kenyataan dan hanya mendekatkan diri kepada Tuhan`

F. Sikap Hidup Umat Islam yang kurang Toleran

Sikap-sikap tidak toleran dan fanatik kepada madzhab atau golongan sendiri itulah yang menyebabkan umat Islam mundur. Tidak saja karena sikap-sikap itu menyedot energi masyarakat, tapi juga memalingkan perhatian orang dari hal-hal yang lebih mendasar dan menentukan perkembangan dan kemajuan peradaban. Syeikh Muhammad Rasyid Ridla, seorang tokoh pemikir Islam Zaman Modern dari Mesir (murid dan teman Syeikh Muhammad ‘Abduh), dalam mukaddimahnya untuk penerbitan kitab al-Mughni (oleh Ibn Qudamah) menggambarkan sikap-sikap tidak toleran itu demikian:

G. Jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah

Jatuhnya kerajaan Abbasiyah oleh serangan orang-orang Tartar dan Mongol pada masa pertengahan abad ke-13 M., ketika kota Baghdad sebagai pusat ilmu dan kebudayaan hancur sama sekali. Sekitar 800. 000 penduduk Baghdad dibunuh. Perpustakaan dihancurkan, ribuan rumah penduduk diratakan. Dalam peristiwa tersebut, umat Islam kehilangan lembaga-lembaga pendidikan dan buku-buku ilmu pengetahuan yang sangat berharga nilainya.

Musnahnya beribu-ribu buku, baik buku-buku tentang keagamaan maupun ilmu-ilmu sains- mempengaruhi perkembangan intelektualisme Islam, apalagi yang menyangkut kelestarian ilmu-ilmu pengetahuan dan sains dalam Islam. Berbagai literatur sains telah lenyap. Sedangkan di kalangan masyarakat yang bebas dari bencana kaum Mongol tidak ada yang menguasai berbagai bidang sains dan filsafat. Inilah salah-satunya yang mempersulit umat Islam untuk mengembalikan kekayaan intelektual yang berharga seperti pada masa kejayaan semula.

H. Dikuasainya Sektor Prekonomian oleh Eropa

(12)

sumber-sumber kekayaan di luar Eropa, seperti Amerika, Australia, dan Timur Jauh.[22]Penemuan

Tanjung Harapan pada abad ke-15 M, oleh pelaut-pelaut Eropa Barat sangat memukul prekonomian Islam. Jalur perdagangan Timur Jauh dan Barat yang dahulu dikuasai oleh Islam karena harus melewati jalur darat milik Islam, berpindah melalui jalur laut melalui Tanjung Harapan sehingga negara-negara Barat dapat menggantikan kedudukan Islam sebagai penguasa perdagangan jalur Barat.

Ekonomi yang meningkat dan pemikiran rasional yang berkembang baik membawa Eropa ke zaman modern yang ditandai dengan kemajuan dalam pemikiran dan sains serta teknologi. Setelah lama Eropa tak mempunyai adikuasa, mulailah muncul di sana pada abad kedelapan belas M. Dua adikuasa yaitu, Inggris dan Perancis.

Ketiga adikuasa Islam, Kerajaan Turki ‘Ustsmani, Safawi, dan Mughal kini menghadapi saingan. Sementara itu, pemikiran rasional dan orientasi dunia, yang telah hilang dari dunia Islam- digantikan dengan pemikiran tradisional dan orientasi akhirat- tidak bisa mengembangkan sains dan teknologi. Di Eropa berkembang dengan cepat sains dan teknologi.

Maka dalam persaingan ini Inggris dan Prancis dengan sains dan teknologi modernnya mengungguli ketiga adikuasa Islam tersebut. Persenjataan Kerajaan, Utsmani, Safawi, dan Mughal yang masih tradisional tak dapat mengimbangi persenjataan Inggris dan Perancis yang modern. Maka dalam peperangan-peperangan antara dunia Islam dan Barat, dunia Islam senantiasa mengalami kekalahan.

Jangankan melawan Inggris dan Prancis, melawan Spanyol dan Portugal, keduanya hanya merupakan dunia kecil, dunia Islam tak sanggup. Portugal menyerang dunia Islam sebagai balas dendam terhadap umat Islam yang menguasai daerah mereka di Eropa untuk lebih dari 700 tahun. Di Timur Jauh Spanyol dan Portugal dapat menjajah beberapa daerah seperti Filipina oleh Spanyol dan Timor Timur oleh Portugal.

I. Sunnatullah

(13)

dll.), sebagaimana yang dikemukakan Allah Swt, dalam al-Qur’an Surah, al-Imran, [3]: 140-141 sebagai berikut;

C. Perlunya pemurnian dan pembaharuan

Salah satu imbas positif dari peristiwa pengeboman gedung WTC (9/11) adalah munculnya wacana tentang Reformasi atau Pembaruan Islam. Wacana ini sesungguhnya bukanlah baru, karena para sarjana sudah sejak lama mendiskusikannya. Yang baru adalah bahwa wacana ini kini dibicarakan secara luas, tak hanya oleh kalangan akademis saja, tapi juga oleh media massa, politisi, dan para pengambil keputusan di negara-negara Barat.

Thomas L. Friedman, kolumnis terkenal asal Amerika, misalnya, menulis sebuah artikel menarik di New York Times, berjudul “An Islamic Reformation” (4/12/02). Menurutnya, Pembaruan Islam adalah sebuah keharusan bagi kaum Muslim sekarang ini, karena perang terhadap terorisme dan radikalisme akan percuma tanpa diikuti perbaikan dari dalam kaum Muslim sendiri.

D. PARA TOKOH PEMBAHARUAN DALAM DUNIA ISLAM

AL- TAHTAWI

A. Biografi

Rifa’ah Badawi Rafi’ al-Tahtawi adalah pembawa pemikiran pembaharuan yang besar pengaruhnya di pertengahan pertama dari abad ke sembilan belas di Mesir. Dalam gerakan pembaharuan Muhammad Ali Pasya, at-Tahtawi turut memainkan peranan.

Ia lahir pada tahun 1801 di Tahta, suatu kota yang terletak di Mesir bagian selatan, dan

meninggal di Cairo pada tahun 1873. Ketika Muhammad Ali mengambil alih seluruh kekayaan yang dikuasai itu, ia terpaksa belajar di masa kecilnya dengan bantuan dari keluarga ibunya. Ketika berumur 16 tahun ia pergi ke Cairo untuk belajar di al-Azhar. Setelah lima tahun menuntut ilmu ia selesai dari studinya di al-Azhar pada tahun 1922.

B. Pemikiran-pemikiran Pembaharuan.

(14)

2. Negara yang baik adalah Negara yang pandai meningkatkan ekonomi rakyat, sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Fir’aun.

3. Kekuasaan Raja sangat absolut, sehingga perlu dibatasi oleh Undang-undang Syariat yang yang dipimpin oleh majlis syura (ulama). Oleh karena antara Raja dengan ulama harus bisa berunding untuk melaksanakan hukum syariat.

4. Umat Islam harus menguasai bahasa asing jika ingin maju di samping bahasa Arab. Bahasa Arab adalah berfungsi untuk memahami al-Qur’an dan al-Hadits, bahasa asing berfungsi untuk menerjemahkan dan memahami ilmu dan peradaban Barat.

5. Ulama Islam harus memahami ilmu-ilmu pengetahuan modern jika tidak ingin umat Islam ketinggalan.

6. Umat Islam tidak boleh bersikap fatalis (pasrah dengan keadaan) tanpa berusaha sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita.

IR. SOEKARNO

A. Biografi

Ir. Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo, seorang guru diSurabaya. Ibunya berasal dari Bali. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto

mengajak Soekarno tinggal di Surabaya. Di sana Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu.

Soekarno seorang pribadi yang lengkap. Namanya harum di mana-mana. Soekarno tercacat sebagai salah satu fragmen dari “The founding father” Indonesia. Sikap revolusioner, berwibawa, tegas dan didukung pula oleh pemikiran yang brilian menempatkan beliau pada posisi penting dalam sejarah pemikiran politik Indonesia. Hasilnya, lahir ide besar

“Nasionalisme Indonesia”. Menurut Soekarno, seorang nasionalis sejati adalah orang yang bersedia berbakti dan memperbaiki nasib kaum kecil dari segala kemelaratan serta melindungi rakyat dari penindasan.

(15)

Nasionalisme khas Indonesia, Soekarno menyebutnya dengan Marhaenisme. Marhaenisme adalah azas yang menghendaki susunan masyarakat dan negeri di dalam segalanya. Marhaenisme harus diperjuangkan secara revolusioner, Sehingga cara perjuangannya menghendaki hilangnya kapitalisme dan imperialisme di bumi Nusantara.

Marhaenisme lahir ketika Soekarno berumur 20 tahun. Pada waktu ia sedang enggan pergi kuliah dan bersepeda memutari Bandung Selatan, dan bertemu dengan seorang petani miskin

bernasib malang bernama Marhaen. Terjadilah percakapan antara Soekarno dengan petani tersebut. Pembicaraan berbentuk imajiner, sehingga dari kejelian Soekarno dalam melihat realitas sosial masyarakat Indonesia, maka kemudian lahirlah ideologi Marhaenisme khas Indonesia.

Jamaluddin al-Afghani (1839-1897)

A. Biografi

Jamaluddin al-Afghani adalah seorang pemimpin pembaharuan dalam Islam yang tempat tinggal dan aktivitasnya berpindah-pindah dari satu negara Islam ke negara Islam lain. Ia lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal pada tahun tahun 1897 diIstanbul, Turki. Ia banyak berkiprah dalam pembaharuan yang lebih terfokus pada dalam bidang politik di samping persoalan keagamaan.

B. Pemikiran-pemikiran pembaharuannya.

1. Islam adalah agama yang sesuai dengan segala keadaan dan waktu. Islam merupakan agama yang mengajarkan dinamisme dalam berfikir dan berperilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.

2. Islam bukanlah agama yang mengajarkan faham fatalis dan statis

3. Qadla dan Qadar Allah sesungguhnya merupakan sesuatu yang terjadi karena sebab musabab, bukan semata-mata langsung dari Tuhan. Artinya, bahwa manusia bisa menentukan taqdirnya sendiri melalui usaha yang maksimal.

4. Lemahnya persaudaraan di kalangan umat Islam juga menyebabkan umat Islam mundur, dari kalangan awam sampai ulama hingga raja tidak ada lagi rasa persaudaraan, sehingga umat Islam lemah tidak memilki kekuatan untuk maju bersama.

5. Sistem pemerintahan otokrasi harus diganti dengan demokrasi yang berdasarkan musyawarah.

(16)

K.H AHMAD DAHLAN

A. Biografi

K.H. Ahmad Dahlan nama kecilnya Muhammad Darwis putra K.H. Abu Bakar, lahir tahun 1285 H / 1869 di Kauman Yogyakarta. Kedudukan ayahnya sebagai penghulu Kraton dan khatib Masjid Agung Yogyakarta.

K.H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi yang bertujuan, ‘anyebaraken piwucalipun Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Wonten ing karesidenan Ngayogyokarto”. Sesuai dengan tujuan ini, nama yang dianggap tepat bagi organisasi ini adalah “Muhammadiyah” yang artinya umat Muhammad. Organisasi ini didirikan pada tanggal 18 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan 12 Nopember 1912 M. di Yogyakarta.

B. Pemikiran-pemikirannya

1. Berkaitan dengan sosial kemasyarakatan yang ada di Jawa khususnya, Ahmad Dahlan menawarkan 3 konsep pemikiran, yaitu modernisme, tradisionalisme dan jawanisme. Menghadapi modernisme Dahlan menyikapinya dengan mendirikan sekolah-sekolah model Barat. Tradisionalisme disikapi Ahmad Dahlan dengan metode tabligh, yaitu mengunjungi murid-muridnya untuk melakukan pengajian, ini merupakan perlawanan terhadap pemujaan tokoh dan perlawanan terhadap mistisisme agama yang bertentangan ajaran Islam.

2. Pembaharuan Islam dilakukan melalui agenda perbahan sosial dengan metode ijtihad dan tajdidnya. Ahmad Dahlan dalam melakukan proses ijtihad tanpa harus memperhatikan berbagai persyaratan yang ketat bagi seorang mujtahid. Hal penting dalam berijtihad adalah berpedoman kepada al-Qur’an dan al-Hadits.

3. Melakukan perbaikan kehidupan masyarakat Jawa agar sesuai dengan pemahaman Islam yang benar yaitu kembali kepada al-Qur’an dan al-Hadits, pemurnian ajaran tauhid dan tidak beriman secara taqlid

.

K.H. HASYIM ASY’ARI

A. Biografi

(17)

Muhammad Hasyim selama tujuh tahun bermukim di Mekkah, di antaranya berguru kepada Syeikh Mahfudz Al-Tarmisi (ahli Hadits) dan Syeikh Ahmad Khatib Minangkabau. Dari

berbagai perjalanan mencari ilmu dari pesantren ke pesantren baik Indonesia maupun luar negeri pengetahuannnya pun semakin luas. Oleh karena itu, dada Muhammad Hasyim telah dipenuhi ilmu agama, sehingga beliau diberi gelar Kiai.

.

B. Pemikiran-pemikirannya

1. Berusaha melestarikan ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal jamaah yang bermazhab, dalam bidang theologi bermazhab kepada Abu Hasan Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi, dan bidang fiqh (hukum) bermazhab kepada 4 mazhab, yaitu Abu Hanifah, Anas bin Malik,

Muhammad Idris As Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal, dan bidang tasawuf mengikuti tasawuf Imam Ghazali dan bidang tihariqah mengikuti Thariqoh Qadariyahdan Naqsabandiyah.

2. Melestarikan budaya dan adat istiadat yang memiliki kemanfaatan serta yang tidak bertentangan dengan aqidah islamiya.

3. Ijtihad telah tertutup, dengan alasan persyaratan untuk menjadi seorang mujtahid harus memilki persyaratan yang cukup berat dan permasalahan hukum telah cukup

betittiba’/taqlid kepada 4 mazhab

4. Di bidang pendidikan NU banyak mengelola pesantren sebagai basis perjuangan mengusir penjajah di samping sebagai tempat menuntut ilmu agama.

5. Selain pesantren NU juga mendidrikan madrasah-madrsah, sebagai upaya pengembangan kemajuan terhadap system pesantren

.

MUHAMMAD ABDUH

(18)

Ia lahir di suatu desa (tidak jelas nama desanya) pada tahun 1849 M. BapakMuhammad Abduh bernama Abduh Hasan Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir. Ibunya menurut riwayat berasal dari bangsa Arab yang silsilahnya meningkat sampai

kepada Umar bin Khattab.

B. Pemikiran-pemikirannya

Faktor penyebab terjadinya kemunduran di kalangan umat Islam adalah :

Paham jumud, yaitu paham yang beku, tidak berkembang, statis di kalangan umat Islam. Paham ini berpendapat, bahwa dalam ajaran Islam tidak perlu lagi didakan perubahan-perubahan sebab sudah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun.

Faham fatalis (jabbariyah), yaitu bahwa nasib manusia itu secara mutlak sudah ditentukan oleh Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu untuk merubahnya. Sikap fatalis ini sudah mewabah di kalangan umat Islam sebagai akibat faham tasawuf yang keliru yang berkembang sejak abad 11- 13 M. Umat Islam melakukan tasawuf karena sikap frustasi dan putus asa sebagai akibat

kekalahan politik umat Islam, terutama sejak hancurnya Baghdad pada abad XIII. Akibat dari perilaku tasawuf ini, umat Islam tidak lagi mencintai ilmu pengetahuan sebagaimana pernah terjadi pada abad II hijriyah ( abad VII M).

C. Problem solving :

Untuk memecahkan permasalahan umat Islam yang harus dilakukan adalah :

Membangkitkan kembali semangat ijtihad yang telah teetutup. Dengan ijtihad ummat Islam bekembang ilmu pengetahuan dan peradabannya.

Menghilangkan sikap fatalis (pasrah) pada keadaan di kalangan umat Islam, sebab Allah telah mencipakan akal yang memilki kemauan bebas (free will) dan free act(bebas berbuat)

berdasarkan hukum sunnatullah (hukum sebab akibat).

Ummat Islam harus menguasai ilmu dunia sebagaimana Barat sehingga ummat Islam akan mengalami kemajuan dan kemenangan.

Muhammad Abdul Wahhab (1703-1787)

(19)

Muhammad Abdul Wahhab dilahirkan di daerah Najd Saudi Arabia. Setelah menyelesaikan pelajarannya di Madinah ia pergi merantau ke Basrah dan tinggal di kota ini selama empat tahun. Selanjutnya ia pindah ke Baghdad dan di sini ia memasuki hidup perkawinan dengan seorang wanita kaya. Lima tahun kemudian, setelah isterinya meninggal dunia, ia pindah ke Kurdistan, selanjutnya ke Hamdan dan ke Isfahan. Di kota yang tersebut akhir ini ia sempat mempelajari falsafat dan tasawuf. Setelah bertahun-tahun merantau ia akhirnya kembali ke tempat

kelahirannya di Nejd.

B. Ajaran dan Pemikiran-pemikirannya

Ajaran serta pemikiran Muhammad Abdul Wahhab yang paling mendasar dalam Islam adalah persoalan tauhid.

1. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah dan orang yang menyembah selain Allah telah menjadi musyrik, dan halal darahnya (boleh dibunuh).

2. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut faham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syeikhatau wali dan dari kekuatan gaib. Orang Islam demikian juga telah menjadimusyrik.

3. Menyebut nama Nabi, syeikh atau malaikat sebagai perantara doa (permohonan) juga syirik.

4. Meminta syafaat selain dari Tuhan adalah syirik.

5. Bernazar kepada selain dari Tuhan juga syiirk.

6. Memperoleh pengetahuan selain dari al-Qur’an, hadits dan qiyas (analogi) merupakan kekufuran.

7. Tidak percaya kepada qadla dan qadar Allah juga merupakan kekufuran.

8. Demikian pula menafsirkan al-Qur’an dengan ta’wil (interpretasi bebas) adalah kafir.

PEMBAHARUAN DI TURKI

(20)

1. Biografi

Mustafa lahir pada di Salonika (Turki) pada tahun 1881 M. Ia diberikan gelar Attartuk yang artinya Bapak Turki. Gelar itu diperoleh karena ia telah menyelamatkan bangsa Turki dari penjajahan Barat yaitu, Yunani yang dibantu oleh tentara sekutu (Inggeris, Perancis dan Amerika), yang mendarat di Turki pada tanggal 15 Mei 1919 M.

Kelahiran Mustafa Kemal merupakan kebangkitan baru bagi bangsa Turki untuk mengusir penjajah dari bumi Turki. Di samping itu ia telah mengembalikan kejayaan bagi Kerajaan Turki Usmani yang waktu itu dipimpin oleh Sultan Abdul Hamid II. Abdul Hamid II adalah sosok sultan yang diktator, namun kekuasaannya tidak memiliki pengaruh apa-apa bagi kemajuan bagi bangsa Turki, sebab ia hanyalah boneka yang merupakan tangan panjang penjajah bangsa Barat.

Untuk melawan Sultan Abdul Hamid II, ia bersama dengan teman-temannya

( Ali Fuad, Rauf, dan Refat), mendirikan perkumpulan rahasia yang bernamaVatan ve Hurriyet yang berarti : Tanah Air dan Kemerdekan. Perkumpulan ini merupakan cikal bakal lahirnya Partai Nasionalis di Turki.

2. Pergerakan dan Pemikirannya.

a. Pergerakan Mustafa Kemal

Setelah Mustafa Kemal menjadi seorang pemimpin dalam Partai Nasionalis Turki, untuk melawan Sultan Abdul Hamid II, ia mendirikan Pemerintah Tandingan di Anatolia. Ia dan kawan-kawan mengeluarkan maklumat yang berisi tentang pernyataan-pernyataan sebagai berikut :

1. Kemerdekaan Tanah Air dalam keadaan bahaya

2. Pemerintah di ibu kota berada di bawah kekuasaan sekutu dan oleh karena itu tidak dapat menjalankan tugas.

3. Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan asing.

4. Gerakan-gerakan pembela tanah air yang telah ada harus dikordinir oleh suatu panitia nasional pusat.

(21)

Atas usaha Mustafa Kemal dan teman-temannya itu dapat dibentuk Majlis Nasional Agung di tahun 1920. Dalam sidang diAnkara yang sekarang menjadi ibu kota Republik Turki ia dipilih sebagai Ketua. Dalam siding itu diputuskan hal-hal sebagai berikut :

Kekuasaan tertinggi terletak di tangan rakyat Turki, bukan lagi di tangan sultan.

Majlis Nasional Agung merupakan perwakilan rakyat tertinggi.

Majlis Agung Nasional bertugas sebagai badan legislatif dan eksekutif.

Majlis Negara yang anggotanya dipilih dari Majlis Agung Nasional akan menjalankan tugas pemerintah.

Ketua Majlis Agung Nasional merangkap jabatan Ketua Majlis Negara.

Demikianlah, Mustafa Kemal dan teman-temannya dari golongan nasionalis bergerak terus dan dengan perlahan-lahan dapat menguasai situasi, sehingga akhirnya Sekutu terpaksa mengakui mereka sebagai penguasa de facto dan dejure di Turki. Pada tanggal 23 Jui 1923 ditanda tangani Perjanjian Lausanue, dan pemerintahan Mustafa Kemal mendapat pengakuan Internasional..

b. Pemikiran-pemikirannya.

Dalam pemikiran tentang pembaharuan Mustafa Kemal dipengaruhi bukan oleh ide nasionalisme Turki saja, tetapi juga oleh ide golongan Barat. Turki dapat maju hanya dengan meniru Barat. Setelah perjuangan kemerdekaan selesai, demikian Mustafa Kemal, perjuangan baru mulai, yaitu perjuangan untuk memperoleh dan mewujudkan peradaban Barat di Turki. Peradaban Barat akan diambil bukan hanya sebagian, tetapi dalam keseluruhannya.

Di antara pemikiran-pemikirannya adalah :

1). Perlu dihapuskannya jabatan Khalifah diganti dengan jabatan Presiden yang dipilih oleh rakyat.

2). Negara tidak ada lagi hubungannya dengan agama.

(22)

RASYID RIDLO

A. Biografi

Rasyid Ridla adalah murid Muhammad Abduh yang terdekat. Ia lahir pada tahun 1865 M. di desa Al-Qalamun Libanon. Menurut riwayat ia berasal dari keturunan AL-Husein, cucu Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu ia selalu memakai gelar Al- Sayyid di depan namanya

B. Pemikiran-pemikirannya

Pemikiran Rasyid Ridla tidak jauh berbeda dengan sang guru (Muhammad Abduh). Menurut pendapat Rasyid Ridla, bahwa yang menyebabkan kemunduran umat Islam adalah sebagai berikut :

1. Tidak adanya semangat pemikiran dan penelitian (ijtihad) di kalangan umat Islam secara dinamis. Umat Islam beranggapan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Hilangnya semangat ijtihad ini bertentangan dengan hukum sunnatullah yang selalu berkembang dan tidak pernah

berhenti Ajaran Islam yang tidak boleh dirubah adalah mengenai masalah ibadah, yang secara tegas sudah diatur secara jelas, (ibadah mahdlah.

2. Faham fatalis (jabbariyah), yaitu bahwa nasib manusia itu secara mutlak sudah ditentukan oleh Allah SWT, sehingga manusia tidak perlu untuk merubahnya. Sikap fatalis ini sebagai akibat tidak difungsikannya peran akal secara maksimal

3. Untuk mewujudkan kejayaan ummat Islam perlu digalang persatuan umat Islam, dan agar persatuan umat Islam terwujud perlu dibentuk khilafah islamiyah. Rasyid Ridla tidak sependapat dengan gurunya (Muhammad Abduh) yang terlalu liberal (bebas) dan kebarat-baratan. Rasyid Ridla juga tidak sependapat dengan paham nasionalime yang berkembang di Negara Islam (terutama di Turki). Sebab nasionalisme tidak dikenal dalam Islam.

SAYYID AHMAD KHAN

A. Biografi Singkat

(23)

tahun ia masuk bekerja pada Serikat India Timur, kemudian ia bekerja pula sebagai hakim. Tetapi di tahun 1846 ia pulang kembali ke Delhi untuk meneruskan studi.

B. Pemikiran-pemikiran Pembaharuan

1. Bidang Politik :

a. Peningkatan kemajuan umat Islam di India dapat diwujudkan bukan melawan penjajah Inggris, tetapi harus bekerja sama dengan Inggris sebagaimana yang dilakukan umat Hindu.

b. Umat Hindu lebih maju peradabanya dari pada umat Islam sebab umat Hindu lebih senang bekerja sama dengan Inggris.

c. Inggris maju dalam hal peradabannya karena lebih menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu umat Islam harus belajar Iptek dari penjajah Inggris.

d. Memberontak atau melawan Inggris tidak ada artinya apabila umat Islam belum mampu melawan.

e. Berusaha meyakinkan pihak Inggris bahwa umat Islam bukan musuh tetapi umat yang cinta damai.

f. Umat Islam adalah satu umat yang tidak dapat membentuk suatu Negara dengan umat Hindu, oleh karena itu umat Islam harus memiliki Negara sendiri.

2. Bidang agama :

a. Umat Islam mundur dikarenakan faham fatalist (jabbariyah), yaitu paham bahwa nasib manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sehingga manusia tidak sanggup merubahnya. Akibat dari paham ini menyebabkan umat Islam tidak memiliki kemauan keras untuk maju, pasrah tanpa usaha serta lebih senang menyerahkan persoalannya kepada Tuhan. Padahal Tuhan telah memberikan akal dan potensi lain yang dianugerahkan kepada manusia untuk mencapai kemjuan-kemajuan.

b. Sebenarnya manusia diberikan kebebasan untuk memaksimalkan peran akalnya (free will) dan berbuat sesuatu secara bebas (free act) namun tetap dalam koridor tauhid kepada Allah dan tidak bertentangan dengan hukum Allah.

(24)

d. Dalam kehidupan ini, Allah telah menentukan hukum alam (nature law) yang telah

ditetapkan sesuai kehendaknya. Hukum itu berupa hukum sebab akibat yang berlaku bagi setiap orang /manusia. Dalam menentukan hukum alam ini , manusia diberikan kebebasan untuk memilih (ikhtiyar) antara baik atau jelek, dan antara maju atau mundur.

MUHAMMAD IQBAL

A. Biografi Singkat

Muhammad Iqbal adalah The founding father of Pakistan (Bapak pendiriPakistan), seorang filosof serta penyair. Ia berasal dari keluarga golongan menengah di Punjab dan lahir

di Sialkot pada tahun 1876. Untuk meneruskan studi ia kemudian pergi ke Lahore dan belajar di sana sampai ia memperoleh gelar kesarjanaan MA. Di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang Orientalis, yang menurut keterangan, mendorong pemuda Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris. Di tahun 1905 ia pergi ke Negara ini dan masuk ke Universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat, Dua tahun kemudian dia pindah ke Munich di Jerman, dan di sinilah ia memperoleh gelar Ph.D (Philosophy of Doctor) dalam tasawuf. Tesis doctoral yang dimajukannya berjudul : The Development of Metaphyscs in Persia.

Pada tahun 1908 ia berada kembali di Lahore dan di samping pekerjaannya sebagai pengacara ia menjadi dosen falsafat. Bukunya The Reconstruction of Religius Thought in Islam adalah hasil ceramah-ceramah yang diberikannya di beberapa universitas di India.

B. Pemikiran-pemikirannya

1. Bidang agama

a. Ajaran Islam itu bersifat dinamis tidak statis. Dalam Islam ada ungkapan :

“ Al- Islam shalih li kulli zaman wa makan” (Islam itu fleksibel dalam sitiuasi dan kondisi apapun).

b. Barat maju karena pemikiran Barat selalu dinamis, tidak pernah berhenti. Barat sangat cinta ilmu pengetahuan dan senantiasa berijtihad (mengadakan research/penelitian).

c. Umat Islam agar senantiasa menciptakan ide-ide baru dalam dunia baru, tidak boleh pasrah terhadap keadaaan dan tidak boleh lama-lama tidur. Umat Islam harus bangkit dari tidurnya. Dalam pandangan Iqbal, bahwa orang kafir yang aktif lebih baik dari pada muslim yang suka tidur. (pemikirannya serta malas usaha).

(25)

a. Umat Islam bisa maju harus hidup dalam satu ikatan umatan wahidah, yaitu adanya Pemimpin Islam dunia untuk menyatukan umat Islam.

b. Iqbal menolak nasionalisme Barat yang membuat umat Islam terpecah-pecah menjadi negara –negara kecil. Negara boleh beda, tetapi bangsa tetap satu yaitu umat Islam.

c. Iqbal menolak kapitalisme dan imperialisme Barat yang menyengsarakan bangsa-bangsa, sebaliknya Iqbal lebih tertarik sosialisme yang berkembang di Barat, sebab sosialisme identik bahkan sebagian dari ajaran Islam.

(26)

BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas pemakalah dapat menyimpulkan bahwa:

Pembaharuan Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan

perkembangan dan yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan terknologi odern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam ukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya.

Adapun yang mendorong timbulnya pembaharuan dan kebangkitan Islam adalah:

Pertama, paham tauhid yang dianut kaum muslimin telah bercampur dengan kebiasaan-kebiasaan yang dipengaruhi oleh tarekat-tarekat, pemujaan terhadap orang-orang yang suci dan hal lain yang membawa kepada kekufuran.

Kedua, sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir danberusaha, umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berfikir untuk berijtihad, tidak mungkin mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.

(27)

B. SARAN

Adapaun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca melalui makalah ini yaitu.

sebagai berikut:

1. Pembaharuan Islam (tajdid) merupakan suatu keharusan karena ajaran Islam yang rahmatan

lil al’alamin serta sebagai agama “pamungkas” menuntut adanya upaya rasionalisasi dan

kontekstualisasi sesuai dengan semangat jaman. Hal itu karena pada hakikatnya pembaruan

Islam merupakan ikhtiar melakukan rasionalisasi dan kontekstualisasi ajaran Islam dalam segala

ranah kehidupan.

2. Keharusan bagi upaya tajdid setidaknya memiliki tiga landasan dasar yaitu landasan

teologis, landasan normatif, dan landasan historis. Artinya bahwa gerakan tajdid

dilaksanakan dengan dasar dan pijakan yang kuat.

3. Agar tajdid dalam Islam dapat terimplementasikan dan teraktualisasikan, maka ijtihad

(28)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_cendekiawan_pendidikan_islam

http///www.google.com. Gunawan’s Site, Gerakan Pembaharuan Islam

Referensi

Dokumen terkait

hasil uji chi square menunjukkan bahwa variabel perilaku konsumen berpengaruh terhadap preferensi (prioritas) penghuni dengan indikator yang berpengaruh adalah

Tabel 5. Pembenahan yang dilakukan pada siklus ini ialah guru menyampaikan hasil belajar yang harus dicapai sebelum menugasi siswa melakukan tahap Pilih,

Gambar 10 di atas menunjukkan bahwa rata-rata berat basah keseluruhan tertinggi terdapat pada perlakuan P4 yakni rata-rata 27,22 gram sedangkan yang terendah terdapat

Bagian selanjutnya berupa saluran yang agak sempit, yaitu sinus urogenitalis bagian panggul, yang pada pria membentuk uretra pars prostatika dan pars membranosa.. Bagian terakhir

Untuk pertanian masa panen sekitar empat bulan antara bulan agustus sampai november, sedangkan masa tanam antara bulan januari sampai maret, jadi masyarakat muara

Penurunan volume pembengkakan kaki tikus diduga karena didalam ekstrak terkandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan glikosida yang

M.leprae yang menyebabkan gangguan dalamkeseimbangan sistem imunologi.Penderita penyakit kusta dapat mengalami reaksi kusta, yang merupakan suatu reaksi kekebalan

Pada kenyataannya, dalam pendugaan kepadatan populasi orangutan menggunakan metode survei sarang, secara keseluruhan sarang yang ditemukan bervariasi mulai dari sarang