FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN
SECTIO CAESAREA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT
HARAPAN BUNDA BANDA ACEH
FACTORS RELATED TO ACTION SECTIO CAESAREA PREGNANT WOMEN IN HOSPITAL HOPE MOTHER BANDA ACEH
Rahmayani1
1 Tenaga Pengajar Pada STIKes U’Budiyah Banda Aceh ABSTRAK
Bedah Caesar (juga disebut Sectio-C atau melahirkan Caesar) adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat pada perut dan rahim. Tidak diragukan lagi bahwa morbiditas ibu meningkat secara drastis pada Sectio Caesarea di bandingkan dengan kelahiran pervaginam. Penyebab utama adalah endometritis, perdarahan, infeksi saluran kemih dan tromboembolisme.
Tujuan penelitian : Untuk menganalisa Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh.
Metode Penelitian: jenis penelitian ini bersifat survei. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 358 orang. Cara Pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin sehingga didapat sampel 44 orang. Pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling. Analisis untuk uji hipotesis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan CI 95% dan α = 0,05. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Mei - 05 Juni 2013.
Hasil Penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara umur ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh (p < 0,05) dengan nilai p=0,018. Ada hubungan antara umur ibu dengan tindakan sectio caesaria (p < 0,05) dengan nilai p=0,018. Ada hubungan antara faktor pendidikan ibu dengan tindakan sectio caesaria (p < 0,05) dengan nilai p=0,031. Ada hubungan antara faktor pendapatan ibu dengan tindakan sectio caesaria (p < 0,05) dengan nilai p=0,029.
Kesimpulan Ada hubungan antara umur ibu dengan tindakan sectio caesaria, ada hubungan antara faktor pendidikan ibu dengan tindakan sectio, ada hubungan antara faktor pendapatan ibu dengan tindakan sectio.
Kata Kunci : Hubungan, Faktor-Faktor, Tindakan Sectio Caesaria
ABSTRACT
Cesarean ( also called Sectio - C or childbirth Caesar ) is a surgical procedure that is used to deliver the baby through an incision made in the abdomen and uterus . There is no doubt that maternal morbidity increased dramatically in Sectio Caesarea in comparison with vaginal birth . The main cause is endometritis , bleeding , urinary tract infection and thromboembolism .
Objective: To analyze Factors Associated with Measures Sectio Caesarea in Pregnant Women in Our Lady of Hope Hospital in Banda Aceh .
Methods: This study is a survey type . The population numbered 358 people . Sampling Method using Slovin formula thus obtained 44 samples . Sampling using random sampling techniques . Analysis to test the hypothesis using Chi-Square test with 95 % CI and α = 0.05 . The study was conducted on 26 July to 5 August 2013.
The results of this study showed no association between maternal age at Caesaria sectio action Harapan Bunda Hospital in Banda Aceh ( p < 0.05 ) with p = 0.018 . There is a relationship between maternal age at Caesaria sectio measures ( p < 0.05 ) with p = 0.018 . There is a correlation between maternal education with action sectio Caesaria ( p < 0.05 ) with p = 0.031 . There is a correlation between income mothers with Caesaria sectio measures ( p < 0.05 ) with p = 0.029 .
Conclusion There is a relationship between maternal age at Caesaria sectio action , there is a relationship between maternal education factors sectio actions , there is a relationship between factor income mothers with sectio action.
PENDAHULUAN
Bedah Caesar (juga disebut Sectio-C atau melahirkan Caesar) adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan yang dibuat pada perut dan rahim.Bedah Caesar meskipun merupakan bedah perut yang besar, lebih disukai dari pada melahirkan lewat vagina jika persalinan atau melahirkan vagina dianggap terlalu sulit atau terlalu berbahaya baik untuk calon ibu maupun bayinya (Simkin dkk, 2007).
Sectio Caesarea di Amerika Serikat dilaporkan meningkat setiap tahunnya, Pada tahun 2002 terdapat 27,6 % Sectio Caesarea dari seluruh proses kelahiran. Dari angka tersebut, 19,1% merupakan Sektio Caesarea primer. Laporan American College of Obstretician and Gynaecologist (ACOG) menyatakan bahwa Sectio Caesarea primer terbanyak pada primigravida dengan fetus tunggal, presentasi vertex, tanpa komplikasi. Indikasi primigravida tersebut untuk Secsio Caesarea adalah presentasi bokong, preeklampsi, distosia, fetal distress, dan elektif. Distosia merupakan indikasi terbanyak untuk Sectio Caesarea pada primigravida sebesar 66,7%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan penelitian Gregory dkk pada 1985 dan 1994 masing-masing 49,7% dan 51,4% distosia menyebabkan Sectio Caesarea (Wagner, 2003).
Tidak diragukan lagi bahwa morbiditas ibu meningkat secara drastis pada Sectio Caesarea di bandingkan dengan kelahiran pervaginam.Penyebab utama adalah endometritis, perdarahan, infeksi
saluran kemih dan
tromboembolisme.Morbiditas akibat Sectio Caesarea meningkat secara
drastis pada wanita obesitas. Faktor-faktor ini, seiring meningkatnya waktu pemulihan yang berkaitan dengan Sectio Caesarea menyebabkan peningkatan 2x lipat biaya sectio caesarea dibandingkan dengan kelahiran pervaginam (Cunningham dkk, 2005).
Menurut Bensons dan pernolls dari beberapa penelitian, terlihat bahwa sebenarnya angka kesakitan dan kematian ibu Pada tindakan operasi Sectio Caesarea lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervaginam, angka kematian pada sectio caesarea adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukkan resiko 25 kali lebih besar dibanding persalinan pervaginam (anonymous,2005)
Operasi Sectio Caesarea lebih aman dari pada dulu, oleh karena kemajuan dan antibiotika, transfusi darah, anastesi dan tehnik operasi yang lebih sempurna.Karena itu pada saat ini tanpa indikasi yang cukup kuat. Namun perlu di ingat, bahwa seseorang yang telah mengalami operasi pasti akan menimbulkan cacat dan parut pada rahim yang dapat membahayakan kehamilan dan persalinan berikutnya walaupun bahaya tersebut relatif kecil. (Manuaba, 2001)
atau pertimbingan medis (Guslihan, 2007).
Angka kejadian Sectio Caeseria baik di rumah sakit pendidik maupun swasta juga terus meningkat dari tahun-ketahun, beberapa hasil penelitian yang dikutip oleh Mahdi (2003) di rumah sakit RSUD H. Adam Malik Medan terdapat angka kejadian Section Caesaria sebesar 574 (54,83%) dari 1890 persalinan. Ditemukan angka kejadian Section Caesarea pada tahun 1998 (2,4%) pada tahun 1994 menjadi (20.5%) dan pada tahun 2000 sebesar (34.2%) untuk rumah sakit Dr. Pirngadi Medan sendiri angka kejadian Sectio Caesarea sebesar 483 (36.11%) dengan berbagai penyebab komplikasi medis dari 1251 persalinan.
Angka kejadian Sectio Caesarea di Provinsi Aceh tahun 2006 dari keseluruhan kasus terdapat 1919 (24%) persalinan dengan tindakan Sectio Caesarea, sedangkan di Rumah Sakit Harapan Bunda pada tahun 2012 berjumlah 358 ibu yang melahirkan secara Sectio Caesarea dari berbagai faktor faktor penyebab.
Melihat kecenderungan meningkatnya angka kejadian Sectio Caesarea dan berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh”.
TujuanPenelitian I.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisa Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh.
I.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan faktor umur dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh
b.Mengetahui hubungan faktor Pendidikan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh
c. Mengetahui hubungan faktor pendapatan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh
II. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran
Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan sectio caesaria pada ibu hamil adalah predisposisi faktor, enabling faktor, reinforcing faktor, need faktor. Pendapat diatas dapat di gambarkan sebagai berikut :
B. Variable Penelitian
Gambar .1 Kerangka Konsep C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu hamil yang berkunjung ke Rumah Sakit Harapan Bunda Januari -Desember 2012 yang berjumlah 358 orang dari medical record.
Sectio Caesarea Umur
Pendidikan
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan data retro dari medical record yaitu dengan cara mencheklist format ibu-ibu yang berkunjung ke Rumah Sakit Harapan Bunda. Perhitungan besar sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dan didapat kan hasil 44 orang.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mengetahui bagaimana “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh”.
E. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juli sampai 05 Agustus tahun 2013.
F. Pengumpulan Data
Data yang di kumpulkan adalah Data Sekunder yaitu data yang di kumpulkan oleh peneliti dari medical record yang tujuannya di sesuaikan dengan keperluan penelitian (Hidayat, 2007).
Pada penelitian ini data di kumpulkan dengan cara menggunakan observasi (pengamatan) yaitu mencatat data ibu ibu hamil yang berkunjung ke Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh dari medical record yang ingin di ketahui peneliti, yang telah di susun sesuai dengan tujuan
penelitian, variabel dan kerangka konsep.
G. Analisa Data 1. Univariat
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel. Kemudian ditentukan persentase (P) untuk tiap-tiap katagori dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh (Budiarto, 2002) sebagai berikut:
P = x 100 %
Keterangan : P : Persentase
f : Frekwensi yang teramati N : Jumlah sampel
2. Bivariat
Untuk mengukur hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian
Penelitian di lakukan pada tanggal 26 Juli sampai 05 Agustus tahun 2013, di Rumah Sakit Harapan Bunda Banda Aceh dengan pengambilan data pada register Ruang Kebidanan dan Medical Record maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Umur
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Umur Ibu dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda
No Umur Jumlah %
1 Tua 27 61,4
2 Muda 17 38,6
Jumlah 44 100
Tabel di atas diketahui bahwa dari 44 Responden kategori ibu yang berusia tua sebanyak 27 orang ( 61,4%).
2. Pendidikan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu dengan Tindakan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda
No Pendidikan Jumlah %
1 Tinggi 17 38,6
2 Menengah 12 27,3
3 Dasar 15 34,1
Jumlah 44 100
Sumber: Data sekunder (diolah) 2013 Tabel di atas menunjukan bahwa dari 44 Responden berlatarpendidikan tinggi yaitu sebanyak 38,6 % ( 17 responden). 3. Pendapatan
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Pendapatan ibu dengan Tindakan Sectio Caesarea
pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Harapan Bunda
No Pendapatan Jumlah %
1 Pendapatan cukup 23 52,3 2 Pendapatan kurang 21 47,7
Jumlah 44 100
Sumber: Data sekunder (diolah) 2013 Tabel di atas menunjukan bahwa dari 44 responden memiliki pendapatan yang cukup sebanyak 52,3% (23 orang). 2. Analisa Bivariat
Tabel 5
Hubungan antara faktor umur ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Umum Harapan Bunda
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa dari 27 orang ibu yang berumur >35 tahun (tua) sertamendapatkan tindakan sectio caesaria berjumlah 23 orang (85,2%).
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square, memakai rumus Pearson Chi-Square pada nilai α= 0,05 didapat nilai p < 0,05 (0,018) hal ini berarti terdapat hubungan (p< α) yang signifikan antara umur ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Tabel 6
Hubungan antara faktor pendidikan ibu dengan tindakan sectio caesaria di
Rumah Sakit Harapan Bunda
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa responden dengan pendidikan tinggi berjumlah 17 orang, dimana 4 orang melahirkan tanpa tindakan sectio caesaria (23,5%) dan 13 orang yang melahirkan dengan tindakan sectio caesaria (76,5%).
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square, memakai rumus Pearson Chi Square pada nilai α= 0,05 didapat nilai p = 0,031 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Tindakan Sectio caesaria
Total Umur Tidak Ya
f % f % f %
Muda 9 52,9 8 47,1 17 100 Tua 4 14,8 23 85,2 27 100 Total 13 29,5 31 70,5 44 100
Pendidikan
Tindakan Sectio caesaria
Total Tidak Ya
F % f % f %
Tabel 7
Hubungan antara faktor pendapatan ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa responden dengan pendapatan cukup berjumlah 23 orang, dimana 20 orang melahirkan dengan tindakan sectio caesaria (87,0%) dan 3 orang yang melahirkan tanpa tindakan sectio caesaria (13,0%).
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square, memakai rumus Pearson Chi Square pada nilai α= 0,05 didapat nilai p = 0,029 dengan demikian dapat disimpulkan bahwaada hubungan antara faktor pendapatanibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda.
B. PEMBAHASAN
1. Hubungan antara faktor umur ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square, memakai rumus Pearson Chi-Square pada nilai α= 0,05 didapat nilai p < 0,05 (0,018) hal ini berarti terdapat hubungan (p< α) yang signifikan antara umur ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Hal ini sesuai umur yang kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahunlebih tinggi dibandingkan “kurun waktu reproduksi sehat (20-30 tahun)”. Keadaan ini disebabkan karena kekuatan alat reproduksi
sudah menurun untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun janin (Manuaba, 1998).
Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan antara umur ibu dengan tindakan sectio caesaria juga dilatar belakangi oleh faktor usia. Dimana persalinan diatas umur 35 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dibandingkan pada umur dibawah 35 tahun, dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat – alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu
2. Hubungan antara faktor pendidikan ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square, memakai rumus Pearson Chi Square pada nilai α= 0,05 didapat nilai p = 0,031 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan pengetahuan dan perilakunya juga semakin baik. Karena dengan pendidikan yang makin tinggi, maka informasi dan pengetahuan yang diperoleh juga makin banyak, Pendapatan
Tindakan Sectio caesaria
Total
Tidak Ya
F % f % f %
Pendapatan Kurang 10 47,6 11 52,4 21 100
Pendapatan cukup 3 13,0 20 87,0 23 100
sehingga perubahan perilaku kearah yang baik diharapkan dapat terjadi. (Suryani, 2007)
Menurut asumsi peneliti ibu yang memiliki latar pendidikan yang tinggi cenderung memilih persalinan dengan Sectio Caesaria. Hal ini dikarenakan ibu-ibu yang memiliki pendidikan lebih tinggi mengetahui bahwa melahirkan dengan SC memiliki faktor resiko lebih kecil dibandingkan dengan dengan persalinan biasa. Hal inilah yang membuat para calon ibu lebih memilih untuk operasi Caesar.
3. Hubungan antara faktor pendapatan ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square, memakai rumus Pearson Chi Square pada nilai α= 0,05 didapat nilai p = 0,029 dengan demikian dapat disimpulkan bahwaada hubungan antara faktor pendapatan ibu dengan tindakan sectio caesaria di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Sebagian besar ibu yang berpendapatan cukup melahirkan secara sectio caesaria. Penelitian yang dilakukan oleh Sarmana (2004) di RS. St. Elisabeth Medan diketahui angka sectio caesaria tahun 2003 sebesar 27,76% dan sebesar 13,88 % merupakan Sectio caesaria tanpa indikasi medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu sendiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa permintaan persalinan Sectio caesaria paling banyak dilakukan oleh ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya. Faktor yang paling memengaruhi ibu meminta tindakan persalinan dengan cara Sectio caesaria adalah akibat rasa sakit yang dialami pada
proses persalinan (96,5 %) yang ditakutkan mereka dan tidak kuat menahan rasa sakit.
Menurut asumsi peneliti, melahirkan dengan operasi sebenarnya ditujukan jika ada indikasi medis tertentu. Tergantung dari keadaan ibu atau bayinya. Tetapi saat ini, operasi justru menjadi suatu hal baru yang berkembang dalam masyarakat. Operasi bukannya dilakukan karena adanya indikasi medis dari ibu atau bayi melainkan karena permintaan dari calon ibu sendiri dikarenakan ingin menghindari faktor-faktor resiko melahirkan secara normal.
IV. PENUTUP 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1.Ada hubungan antara faktor umur ibu dengan tindakan section caesaria.
2.Ada hubungan antara faktor pendidikan ibu dengan tindakan section caesaria.
3.Ada hubungan antara faktor pendapatan ibu dengan tindakan SC 2. Saran
1. Diharapkan bagi Intansi Rumah Sakit untuk dapat menekan angka kejadian sectio caesaria dengan meningkatkan mutu pelayanan khususnya antenatal care guna memberikan pengetahuan pada ibu hamil dengan cara memberikan penyuluhan, bimbingan, dan konsultasi.
3. Diharapkan bagi peneliti dapat dijadikan pedoman proses berpikir secara ilmiah dan sebagai media utama untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadiat, Chrisdiono M,2004,
Obstetri dan
Ginekologi.EGC:Jakarta. Cunningham,F.Gary, Norman F.Gant,
Kenneth J.Leveno, Larry C.Gilstraf III, John C.Hauth,Katharine
D.Wenstrom, 2005, Obstetri Williams, Edisi 21. EGC:Jakarta.
Barbara, alinskin,2009, ginekologi dan fatologi. Yayasan bina pustaka, yogyakarta.
Budiarto. E, 2002, Boistatistik untuk Kedokteran dan kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta Glance, saifuddin, abdul bari, 2006,
Acuan Maternal dan Neonatal. EGC: jakarta
Datta,Misha, Louise Randall, Naomi Holmes, Natasha Karunaharan,2005
Rujukan Cepat Obstetri dan Ginekologi.EGC:Jakarta.
Kasdu Dini, (2003). Operasi Caesarea Masalah dan Solusinya. Jakarta Puspa Swara
Leveno, Kenneth, F.Gary Cunningham, Norman F.Gant, James M.Alexander, Steven L.Bloom, Brian M Casey, 2009, Obstetri Williams Paduan
Ringkas.EGC:Jakarta.
Machfoedz, Ircham, 2008, teknik membuat alat ukur
penelitian bidang kesehatan, kedokteran, keperawatan, dan kebidnan. Fitramaya : Yogyakarta.
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2001, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi Dan Kb.EGC:Jakarta.
________,Ida Bagus Gde, Chandranita Manuaba, Fajar Manuaba, 2001, Pengantar Kuliah Obstetri.EGC:Jakarta.
Notoatmodjo, S, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi I, PT Asdi Mahasatya : Jakarta.
Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi,Tensis Dan Instrument Penelitian Keperawatan
Salemba:Jakarta.
________,2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi,Tensis Dan Instrument Penelitian Keperawatan
Salemba:Jakarta.
Rabe,Thomas, 2002, Ilmu Kebidanan.Hipokrates:Jakarta.
Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2004.Teori Ekonomi Makro
suatu Pengantar edisi kedua.Jakarta: Fakultas Ekonomi UI