Konsep Wellbeing dalam
Psikologi Positif
Keluarkan selembar kertas dan jawab
Termostat Kebahagiaan
•
Predisposisi Genetik
•
Lingkungan hanya sedikit berpengaruh
•
Kabar baiknya adalah, saat kita merasakan kesedihan krn
peristiwa buruk, kita juga akan kembali ke perasaan yang
biasanya.
Ban Berjalan Hedonis
Penelitian
• Contoh Silver (1982) menemukan bahwa seseorang yang mengalami patah tulang belakang dimana ia merasakan kesedihan yang cukup berat setelah mengalami kecelakaan, akan tetapi cepat untuk beradaptasi dalam waktu 8 minggu. Dalam waktu ini, emosi positif mampu untuk mendominasi melebihi emosi negatif.
• Campbell et al. telah menemukan korelasi positif yang sedikit antara penghasilan Negara dan kebahagiaan. Bahwa orang-orang kaya rata-rata hanya lebih bahagia sedikit saja daripada orang miskin.
• Campbell et al. telah menemukan korelasi positif yang sedikit antara penghasilan Negara dan kebahagiaan. Bahwa orang-orang kaya rata-rata hanya lebih bahagia sedikit saja daripada orang miskin.
• Suh, Diener dan Fujita (1996) menemukan bahwa 3 bulan bahkan kurang dampak dari suatu peristiwa didalam hidup hilang dampaknya dalam SWB. • Brickman & Cmpbell (1971) : orang bereaksi secara kuat kepada peristiwa
• SWB bukan hasil dari factor situasional. Meskipun mood dari orang-orang dapat mengalami fluktuaif dari momen ke momen, akan tetapi sebenarnya terdapat derajat stabilitas dari pengalaman emosi mereka dalam rentang waktu yang lama.
• Rusting& Larsen (1997) dalam studinya menemukan bahwa seorang yang gembira dan yang sedang sedih, akan menghasilkan reaksi yang berbeda terhadap stimulus yang sama. Orang yang gembira akan lebih tertarik dengan gambar yang gambar yang positif daripada yang
HAPPINESS + MEANING = WELL-BEING
Ryff & Keyes :
Emotional well-being
Subjective well being, perasaan positif dan perasaan negatif yang jarang
Social well-being
Penerimaan secara kelompok, aktualisasi, kontribusi, koherensi dam integrasi
Psychological well-being
Perbedaan dan persamaan dengan
aliran lain?
•
Psikoanalisa
•
Behavioristik
Psikoanalisa Behavior Humanistik
Fokus Kajian
Cara memandang manusia
Psikoanalisa Behavior Humanistik
Fokus Kajian Totalitas
kepribadian. Saling terhubung
Lingkungan dan pengalaman
Keyakinan untuk tumbuh keatas,
bukan dorongan dari bawah atau
pengaruh dari luar
Cara memandang manusia
Terdiri dari id, ego dan super ego
Tabula rasa Potensi-potensi kreatif
Cara pandang tentang potensi manusia
Pesimis thd manusia Tergantung proses pembelajaran
PSIKOANALISA
Agama
Psikoanalisa, dalam hal ini freud, mempunyai pandangan yang negatif tentang agama. Banyak pembicaraan dan diskusi yang ia lakukan yang menyudutkan keberadaan agama ditengah-tengah masyarakat. Agama dianggap sebagai (1.) penyebab rasa bersalah, (2.) menindas seksualitas, (3.) tidak toleran, (4.) anti intelektualisme dan (5.) otoriter.
Inner Child (kejadian traumatis)
Dalam pandangan psikoanalisa, manusia adalah korban dari masa kecilnya. Apa yang terjadi didalam masa kecilnya, maka akan berdampak secara signifikan terhadap kehidupan dewasanya. Namun demikian penelitian terbaru tidak bisa menghasilkan justifikasi terhadap pandangan tersebut. Memang trauma berat di masa kecil kerap menimbulkan permasalahan di masa dewasa akan tetapi hal tersebut sulit dideteksi.
PSIKOANALISA
Konsep Hidrolik
Psikoanalisa berpandangan bahwa emosi adalah energi yang terdapat pada membrane yang sangat kuat, dimana saat ia mencapai volume yang sangat besar maka harus dikeluarkan. Apabila ia ditahan, maka ia akan tetap akan keluar dengan menembus paksa membrane yang lebih tipis/kecil, yang dalam hal ini bermanifestasi kepada gejala fisik seperti kecemasan ataupun penyakit medis seperti jantung.
FAKTANYA?
Freud
►
Psikoanalisa didasarkan
pada
“
apa yang salah
dengan mereka
”.
►
Teori berdasarkan sakit
pasien.
►
Menekan kuat dorongan
seksual.
BEHAVIOR
HUMANISTIK
►
Hanya berfokus kepada aktualisasi diri
(self-actualization).
►
Maslow percaya bahwa hanya beberapa saja
orang yang dapat mencapai aktualisasi diri.
►
Psikologi positif memiliki pandangan yang lebih
luas.
►
Psi (+) = “Rata
-rata
”
individu berpotensi.
Kenapa kita hidup bersosial?
►
Freud: kelompok sosial
menekan kecenderungan agresi.
►
Maslow: need for
belongingness.
►
Behaviorist :
Psikologi positif menekankan pada
penelitian
►
Banyak orang yang berkembang dan bertahan
hidup didalam cara-cara yang kreatif.
►
Resilience: Bangun kembali setelah terjatuh.
►
Mampu memulihkan diri.
►
Life takes on new meaning and focus.
►
Penelitian mengenai kekuatan dan resiliensi
dengan menggunakan metode ilmiah.
visit me at :
• danangsetyobudibaskoro@gmail.com