• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.033/10/2016, 10 Oktober 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,04 PERSEN

Pada September 2016 terjadi inflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,29.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada keempat kelompoknya, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,66 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,14 persen; kelompok kesehatan 1,00 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,03 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan masing-masing 1,50 persen sebesar 0,10 persen. Kelompok sandang pada September 2016 relatif tidak mengalami perubahan.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2016 sebesar 1,45 persen dan tingkat inflasitahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,69 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada September 2016 terjadi inflasi 0,04 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-September) 2016 sebesar 1,45 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,69 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada keempat kelompoknya, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,66 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,14 persen; kelompok kesehatan 1,00 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,03 persen. Sedangkan kelompok bahan makanan serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan masing-masing 1,50 persen sebesar 0,10 persen. Kelompok sandang pada September 2016 relatif tidak mengalami perubahan.

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada September 2016 adalah sebagai berikut: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,14 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen; kelompok kesehatan 0,07 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi September 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan September 2016 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) September 2015 Desember 2015 September 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 123,96 125,47 127,29 0,04 1,45 2,69 1 Bahan Makanan 128,65 133,89 133,56 -1,50 -0,25 3,82

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 124,42 126,13 132,71 0,66 5,22 6,66 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 121,46 122,40 122,46 0,14 0,05 0,82

4 Sandang 115,25 114,58 118,43 0,00 3,37 2,76

5 Kesehatan 126,50 126,98 131,19 1,00 3,32 3,71

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 118,94 119,01 125,30 1,03 5,29 5,35

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 127,38 127,39 123,48 -0,10 -3,07 -3,06

1) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya.

2) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan September 2016 terhadap IHK September 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) September 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0,04

1. Bahan Makanan -0,28

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,14

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,03

4. Sandang 0,00

5. Kesehatan 0,07

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,10

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi (2012=100), September 2015–September 2016 112,00 116,00 120,00 124,00 128,00 132,00 136,00 140,00

Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agt-16 Sep-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) September 2016 -0,30 -0,28 -0,25 -0,23 -0,20 -0,18 -0,15 -0,13 -0,10 -0,08 -0,05 -0,03 0,00 0,03 0,05 0,08 0,10 0,13 0,15 Umum Bah an mak anan Mak anan Jad i Per umah an San dang Kes ehat an Pen did ikan Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada September 2016 mengalami penurunan harga atau deflasi 1,50 persen dengan indeks 133,56.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 8 subkelompok mengalami penurunan, 2 subkelompok mengalami kenaikan dan 1 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan harga. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 6,49 persen dan terendah kacang-kacangan 0,04 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok lemak dan minyak 1,46 persen serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya 0,22 persen.

Kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan deflasi 0,28 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: bawang merah 0,15 persen; telur ayam ras 0,06 persen; kentang 0,05 persen; peda dan nila masing-masing 0,03 persen; wortel, jeruk, cabai rawit dan tomat sayur masing-masing 0,02 persen; gula merah, kol putih, nangka muda, petai, labu siam, semangka, ketimun, emping mentah, minyak goreng dan telur puyuh masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai merah 0,08 persen; bawang putih 0,05 persen; kelapa 0,02 persen; kacang panjang 0,02 persen; cabe hijau 0,01 persen; bandeng segar 0,01 persen; bers 0,01 persen; bayam 0,01 persen sawi hijau 0,01 persen. 2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada September 2016 mengalami inflasi 0,66 persen dengan indeks 132,71.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, 2 subkelompok mengalami kenaikan dan 1 subkelompok lainnya mengalami penurunan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok makanan jadi 0,98 persen serta subkelompok tembakau, rokok dan minuman beralkohol 0,67 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,40 persen

Kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,14 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah ayam goreng 0,11 persen; ayam bakar dan rokok kretek filter masing-masing 0,02 persen serta bebek goreng 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah gula pasir 0,02 persen

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada September 2016 mengalami inflasi 0,14 persen dengan indeks 122,46.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 1,08 persen.

Kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pembasmi nyamuk bakar 0,02 persen dan pembersih lantai 0,01 persen.

(5)

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada September 2016 relatif tidak mengalami perubahan terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 118,43.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada September 2016 mengalami kenaikan harga atau inflasi sebesar 1,00 persen dengan indeks 131,19.

Subkelompok yang mengalami kenaikan harga atau inflasi pada September 2016 adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 3,24 persen.

Kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sabun mandi batangan dan pasta gigi masing-masing 0,02 persen; bedak bayi, parfum dan deodorant masing-masing 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada September 2016 mengalami kenaikan harga atau inflasi sebesar 1,03 persen dengan indeks 125,30.

Subkelompok yang mengalami kenaikan harga atau inflasi pada September 2016 adalah subkelompok jasa pendidikan sebesar 1,64 persen.

Kelompok ini pada September 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,10 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah jasa perguruan tinggi 0,10 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada September 2016 mengalami penurunan harga atau deflasi sebesar 0,10 persen dengan indeks 123,48.

Subkelompok yang mengalami penurunan harga atau deflasi pada September 2016 adalah subkelompok jasa keuangan 5,56 persen.

Kelompok ini pada September 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah biaya transfer 0,03 persen. Sedangkan komoditas biaya administrasi memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari – September) 2016 sebesar 1,45 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,69 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 4,08 persen dan 2,07 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk September 2014 terhadap September 2013 dan September 2016 terhadap September 2015 masing-masing 4,63 persen dan 5,94 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2014–2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. September 0,44 -0,21 0,04

2. Tahun kalender (Januari – September) 4,08 2,07 1,45

3. September terhadap September (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 4,63 5,94 2,69

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari - September) 2014-2016

Jan-Feb Jan Jan-Sep Jan-Agt Jan-Jul Jan-Jun Jan-Mei Jan-Apr Jan-Mar -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 Infl asi ( %) 2014 2015 2016

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2014-2016

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Agt-Agt Sep-Sep

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 In fl a s i (%) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada September 2016 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Semarang sebesar 0,13 persen dengan IHK 123,60 dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 0,02 persen dengan IHK 121,81 (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi September 2016 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a September 2016 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 127,29 0,04 2 Semarang 123,60 0,13 3 Surakarta 121,43 0,06 4 Tegal 121,91 0,07 5 Purwokerto 121,81 0,02 6 Cilacap 126,96 0,05 7 Kudus 129,70 0,04 Jawa Tengah 123,69 0,09

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memberikan hasil bahwa perusahaan ITMG berada dalam kondisi undervalued yaitu kondisi dimana keputusan investasi yang dapat diambil yaitu dengan

Rumput lapang (ton) Rumput unggul (ton) Jerami padi (ton) Lahan marjinal (ha) Curah hujan (mm/th) Kepadatan ternak Kepadatan penduduk Pengalaman beternak Pendidikan peternak Pasar

bahwa Majelis Hakim khilap / keliru dalam menafsirkan tentang kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan di Hotel Le Meridian, dimana dalam pertimbangan putusannya

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim pada persidangan

Dalam upaya membantu Credit Analyst dalam kegiatan pengambilan keputusan konsumen layak kredit, diperlukan sebuah model sistem pendukung keputusan berbasis komputer

Adakah pengaruh tatanan interior studio gambar manual lantai 3 lab FPTK UPI terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan teknik arsitektur FPTK UPI angkatan 2004 dan

Hasil penelitian ini meliputi: (1) unsur pembangun novel Ibu karya Poerwadhie Atmodihardjo meliputi: (a) tema: kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya dan ketabahan dalam

Aktivitas termite control atau pengendalian rayap yang telah dilakukan pada Perpustakaan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan adalah menggunakan teknik