• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik, Faktor Risiko, Pola Kuman dan Uji Sensitifitas Antibiotika pada Penyakit Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) di RSUP H. Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik, Faktor Risiko, Pola Kuman dan Uji Sensitifitas Antibiotika pada Penyakit Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) di RSUP H. Adam Malik Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) adalah infeksi yang sering ditemui pada telinga tengah yang dapat menyebabkan komplikasi ekstrakranial dan intrakranial sehingga dapat meningkatkan morbiditas yang cukup tinggi (Vishwanath et al. 2012).

Survei prevalensi di seluruh dunia, menunjukkan beban dunia akibat OMSK melibatkan 65-330 juta penderita dengan telinga berair, 60% diantaranya (39-200 juta) mengalami gangguan pendengaran dan ini menjadi masalah penting untuk mengatasi ketulian yang kini menimpa negara berkembang. Diperkirakan 28 ribu orang mengalami kematian dan <2 juta mengalami kecacatan, diman 94% OMSK terdapat di negara berkembang (WHO, 2004). Prevalensi OMSK di negara berkembang seperti India dan Myanmar dilaporkan lebih tinggi yaitu 5,2% dan 6%. Sedangkan di Indonesia angka prevalensi OMSK dilaporkan sebesar 3,6% (WHO, 2002).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa terdapat biofilm yang terbentuk pada penderita OMSK. Lee et al.(2009), meneliti dan menemukan formasi biofilm pada 60% kasus OMSK, kemungkinan hal ini yang menyebabkan

sulitnya mengeradikasi kuman pada penyakit OMSK.

Pada negara berkembang masalah kemiskinan, rendahnya pengetahuan,

kurangnya tenaga spesialis dan akses pelayanan kesehatan yang terbatas memperburuk perjalanan penyakit dan komplikasi OMSK (Orji, 2013). Keadaan seperti malnutrisi, tempat kumuh, tingkat kebersihan yang rendah, infeksi saluran nafas berulang, dan fasilitas kesehatan yang tidak memadai, merupakan faktor risiko dari OMSK (Adoga et al. 2010; Adhikari. 2009). Memon et al. (2008) mendapatkan 68% penderita OMSK berasal dari keluarga miskin.

Berdasarkan status ekonomi, secara umum disimpulkan bahwa infeksi telinga memiliki prevalensi lebih tinggi dalam masyarakat dengan status ekonomi rendah akibat dari kemiskinannya. Pengukuran status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan atau penghasilan perbulan, jumlah anggota keluarga, jumlah kamar dalam rumah sistem drainase dan pendidikan orang tua (Uddin et al. 2009).

(2)

Pada OMSK, baik tipe atikoantral maupun tubotimpanal biasanya ditemukan pertumbuhan bakteri campuran seperti aerob dan anaerob. Dengan peningkatan

teknik pengambilan sampel ternyata, kuman anaerob diperoleh sebanyak 20-50% dari keseluruhan sampel yang dilakukan pemeriksaan mikrobiologi (Vishwanath et al. 2012).

Pengetahuan tentang spesies dan tingkat resistensi kuman saat ini penting untuk menentukan antibiotika yang tepat untuk OMSK. Pada studi retrospektif dari 1102 pasien OMSK pada enam rumah sakit di Korea dari Januari 2001 - Desember 2005 menunjukkan hasil spesies yang paling sering ditemukan adalah Pseudomonas diikuti selanjutnya oleh methicillin-resistent Staphylococcus aureus (MRSA) (Yeo et al. 2007).

Geeta (2014) melakukan penelitian pada 250 sampel dimana diperoleh kuman anaerob sebesar 1,93%, campuran anaerob dan aerob sebesar 18%, serta campuran antara aerob, anaerob dan jamur sebesar 14,40% dimana Peptostreptococcus dijumpai terbanyak yaitu sebesar 45,61%. Pada antibiotika yang dilakukan uji sensitifitas diperoleh metronidazol memiliki sensitifitas tinggi sebesar 100% dan gentamicin sebesar 65%.

Organisme yang dapat ditemukan pada OMSK dapat berupa kuman aerob, anaerob, maupun kombinasi keduanya ataupun jamur. Namun banyak kasus OMSK yang dalam pemberian pengobatan tidak menggunakan antibiotika yang tepat

sehingga menyebabkan kegagalan terapi, bahaya lain yang dapat muncul yaitu terjadinya resistensi terhadap mikroorganisme, infeksi yang berkelanjutan dan

akhirnya timbul komplikasi yang menyebabkan pasien menderita dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar (Saraswati et al. 2013).

Infeksi pada telinga tengah biasanya berawal pada usia muda yang mana sebahagian besar kasus OMSK merupakan hasil dari otitis media akut baik dengan pengobatan maupun tanpa pengobatan. Pada OMSK bakteri anaerob yang ditemukan bersama dengan kuman yang lain merupakan faktor penting penyebab kegagalan penyembuhan infeksi penyakit OMSK (Geeta, 2014)

(3)

sangat penting untuk para dokter dalam merencanakan terapi terhadap penderita OMSK (Bansal et al. 2013).

Komplikasi pada OMSK sering terjadi sebelum era antibiotika, dimana awalnya dokter memberikan antibiotika tanpa diagnosis penyebab penyakit yang

tepat dan penggunaan antibiotika yang tidak rasional menyebabkan munculnya strain bakteri yang resisten sehingga penyakit dapat kembali lagi. Prevalensi dan antibiogram dari organisme telah dilaporkan bervariasi berdasarkan waktu dan wilayah geografis dari tiap benua, mungkin disebabkan penggunaan antibiotika yang tidak sesuai. Oleh karena itu, memperbaharui secara berkala prevalensi dan antibiogram dari mikroorganisme penyebab OMSK akan membantu dalam terapi dan penatalaksanaan pasien (Prakast et al. 2013).

Selain karakteristik dan faktor risiko penderita OMSK, penelitian mengenai pola kuman ini masih harus terus diperbaharui kembali, mengingat banyaknya penggunaan antibiotika yang irasional terlebih lagi dengan penggunaan antibiotika yang berspektrum luas sehingga dapat mengubah mikroorganisme tersebut. Sehingga amatlah penting mengetahui profil mikroorganisme pada OMSK untuk meningkatkan manajemen pengobatan OMSK (Arvind et al. 2014).

Pola kuman merupakan fenomena yang dinamis sehingga diperlukan penelitian yang berkesinambungan untuk mengikuti pergeseran pola dan kepekaannya sehingga dapat memberikan terapi yang tepat terhadap penyakit

OMSK.

RSUP H. Adam Malik sebagai salah satu RS yang melayani pasien OMSK

sehingga perlu terus menerus meneliti penderita OMSK, untuk memperoleh informasi bagi protokol terapi empiris terhadap pasien OMSK khususnya di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

Karena itulah, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang karakteristik, faktor risiko, pola kuman dan uji sensitifitas pada penderita OMSK di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

1.2. Perumusan Masalah

(4)

Supuratif Kronis (OMSK) di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui karakteristik, faktor risiko serta pola kuman dan uji sensitifitas terhadap antibiotika pada penyakit Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

1.3.2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita OMSK di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan karakteristik: kelompok umur, jenis kelamin, jenis OMSK, keluhan utama, lama keluhan, telinga yang terlibat, jenis perforasi, gambaran foto polos mastoid.

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita OMSK di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan faktor risiko: tingkat sosial-ekonomi, kepadatan tempat tinggal, riwayat penyakit otitis media sebelumnya, riwayat penyakit infeksi saluran nafas atas.

c. Untuk mengetahui distribusi penderita OMSK di Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan pola kuman dan sensitifitas terhadap antibiotik

1.4. Manfaat penelitian

a. Untuk memberikan informasi serta melengkapi data penderita OMSK.

b. Untuk pengawasan dan pengaturan terhadap perkembangan penyakit, sehingga dapat mengurangi komplikasi yang terjadi.

c. Untuk menjadi pemantauan perkembangan pola kuman sehingga meningkatkan kwalitas terapi terhadap penderita OMSK.

Referensi

Dokumen terkait

Otitis media supuratif kronis (OMSK) tipe bahaya adalah radang kronis telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret purulen dari telinga tersebut

Kerangka kerja pada penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dari rekam medis yaitu penderita OMSK pada tahun 2008 dan mengklasifikasikannya berdasarkan umur, jenis

Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah infeksi kronis pada telinga tengah karena adanya perforasi membran timpani dan yang keluar secara terus- menerus atau

Pola Kuman Aerob dan Uji Sensitifitas Pada Penyakit Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) di RSUP.. Adam Malik Medan;

Disfungsi tuba, infeksi virus atau bakteri pada telinga tengah, radang hidung akibat rinitis alergi atau infeksi saluran napas atas merupakan faktor yang.. Universitas

TELINGA GEJALA KLINIS TANDA KLINIS AUDIO- GRAM FOTO POLOS POLA KUMAN KOMPLI-

PROFIL PENDERITA OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) TIPE BAHAYA DI RSUP.. ADAM MALIK MEDAN

Dengan telah berakhirnya masa pendidikan Magister saya, pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih