• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DASAR BISNIS STRATEGI DISTRIBUSI O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR DASAR BISNIS STRATEGI DISTRIBUSI O"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR BISNIS STRATEGI DISTRIBUSI

OLEH: 1. ANGGA PERMANA

(05011281419068) 2. RISKI NURMALAWATI

(05011181419177) 3. TRI UMI SA’ADAH

(05011281419174) 4. BASANAH H HUTABARAT

(05011281419082) 5. CITRA WAHYUNI

(05011381419133)

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah

menganugrahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Srategi Saluran

Distribusi” guna memenuhi salah satu tugas yang telah

ditentukan.

Penulis menyadari sepenuhnya atas segala keterbatasan

kemampuan yang dimiliki sehingga sangat mungkin makalah ini

mempunyai banyak kelemahan. Dalam konteks inilah kritik dan

saran menjadi bagian sangat penting bagi penulis dalam

penyempurnaan penulisan selanjutnya. Solawat dan salam

semoga tetap tercurah limpahkan kepada habibana wan biyyana

Muhammad SAW tak lupa kepada keluarganya, sahabatnya dan

mudah-mudahan syafaatnya sampai kepada kita semua. Penulis

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Indralaya, November 2014

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.

(5)

konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merelisasikan kegunaan atau utilitas bentuk, tempat, waktu, kepemilikan.dan perlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik.

Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaaan harus dihadapkan dengan perantara atau yang biasa disebut midleman. Dan dalam penyaluran distribusi perusahaan harus mempunyai strategi-srategi yang tepat agar dalam penawaran produknya ke pasar berjalan dengan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan.

1.2.

Rumusan Masalah

a. Apa pengertian saluran distribusi ?

b. Bagaimana definisi strategi saluran distribusi ?

c. Apa saja strategi distribusi itu ?

d. Apa saja jenis-jenis saluran distribusi ?

e.

Apa yang dimaksud dengan perantara perdagangan

1.3. Tujuan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan :

a. menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. b. Untuk memahami Defenisi saluran distribusi

(6)
(7)

BAB II Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus. 1) Pedagang selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar. 2. Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang

membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan.

2) Perantara Khusus

Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku terjual.

(8)

1. Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi.

2. Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi. 3. Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan

atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi. 4. Eksportir adalah pedagang yang melakukan

aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

5. Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri. Jika dibuatkan bagan, maka hubungan antara ( Fungsi ) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan setatus kepemilikannya dari produsen ke konsumen.

Pengertian diatas mengandung 3 unsur yaitu : 1. Adanya kelompok lembaga pemasaran.

2. Adanya kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh lembaga tersebut.

(9)

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.

Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

(10)

Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.

Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.

2.3. Strategi Distribusi

Teknik Strategi Distribusi Eceran

Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibutuhkan strategi distribusi yang tepat untuk menyalurkan barang atau jasa dagangannya ke tangan konsumen. Berikut ini adalah metode distribusi yang dapat dipilih oleh suatu perusahaan bisnis untuk memaksimalkan laba.

1. Strategi Distribusi Insentif

(11)

Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk merebut konsumen dengan cara, teknik, dan strategi masing-masing. Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.

3. Strategi Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. Barang atau jasa yang di tawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contoh distribusi eksklusif adalah seperti showroom mobil, factory outlet, restoran waralaba, produk MLM(Multi Level Marketing), pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain lain.

 Jenis-jenis Ritel

Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri tertentu disertai pengertian atau definsi :

1.Discount Stores / Toko Diskon

(12)

memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa

2.Specialty Stores / Toko Produk Spesifik

Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.

3.Department Stores

Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya.

4.Convenience Stores

Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.

5.Catalog Stores

Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.

6.Chain Stores

Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.

(13)

Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.

8.Hypermarkets / Hipermarket

Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hipermarket carrefour.

2.4. Jenis-jenis Saluran Distribusi

Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :

1. Produsen –konsumen

Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang di hasilkan melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.

2. Produsen-Pengecer-Konsumen

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

(14)

Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian konsumen dilayani pengecer saja.

4. Produsen-Agen-Pengecer_konsumen

Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya.ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

5. Produsen-Agen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsan sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

2.5. Perantara Perdagangan

Peranan Perantara Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pasar sasaran. Perantara pemasaran, dengan hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka, biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih banyak daripada yang dapat mereka capai sendiri.

(15)

Ketidaksesuaian itu timbul dari kenyataan bahwa produsen biasanya menghasilkan sejumlah besar barang dengan variasi terbatas, sedangkan konsumen biasanya menginginkan jumlah terbatas dari berbagai jenis barang.

Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuik mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir. Perantara pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Mereka itu adalah:

a. Perantara Pedagang Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

1. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen. Produsen cukup menghubungi perantara untuk menyampaikan produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang lebih efisien.

2. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang dilakukan hanyalah di bidang distribusi.

(16)

4. Perantara dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transpor sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen yang mencarinya.

5. Perantara dapat membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas penyimpanan, seperti gudang dan fasilitas penyimpanan lainnya sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen dapat memenuhinya.

6. Perantara dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan pembelian tunai dari produsen.

Keuntungan lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah :

a. Membantu dalam pencarian konsumen b. Membantu dalam kegiatan pormosi c. Membantu dalam penyediaan informasi

d. Membantu dalam pengepakan dan pembungkusan e. Membantu dalam penyortiran

Perantara Pedagang Pada dasarnya perantara pedagang (Merchant Middlement) ini bertanggung jawab terhadap kepemilikan semua barang yang dipasarkan. Dalam hubungannya dalam pemindahan milik, kegiatan perantara ini berbeda dengan lembaga lain. Yang termasuk dalam agen seperti : perusahaan transport, perusahaan pergudangan, dsb. Adapun lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :

a) Pedagang besar (Wholesaler) b) Pengecer (Retailer)

(17)

1. Pedagang Besar

Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang terkait dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir. Untuk lebih jelas definisi dari, pedagang besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain dan atau kepada pemakai industry, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir. 2. Pengecer

Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan penjual barang atau jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya perjualan secara langsung dengan pemakai industry karena tidak semua barang industry selalu dibeli dalam jumlah besar. Secara definisi dapat dikatakan bahwa : “ pengecer adalah sebuah lembaga yang melakukan sebuah kegiatan usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi.”

3. Perantara Agen

Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya definisi agen adalah : lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan. Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu :

a. Agen penunjang (Facilitating Agent) b. Agen pelengkap (Supplemental Agent)

(18)

Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa aspek pemindahan barang dan jas. Mereka terbagi dalam beberapa golongan, yaitu :

a) Agen pengangkutan borongan (Bulk Transportation Agent) b) Agen penyimpanan (Storage Agent)

c) Agen pengangkuta khusus (Specialty Shipper)

d) Agen pembelian dua penjualan (Purchaseand Sales Agent)

Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-barang sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran barang, maka agen pelengkap dapat menggantikannya. Jasa-jasa yang

Berdasarkan berbagai macam jasa yang mereka tawarkan tersebut, agen pelangkap dapat digolongkan kedalam : a. Agen yang membantu di bidang keuangan, seperti bank b. Agen yang membantu dalam mengambil keputusan,

(19)

c. Agen yang membantu dalam penyediaan informasi, seperti televisi, dsb.

d. Agen khusus yang tidak masuk dalam tiga golongan dimuka.

Kedua macam perantara (agen dan pedagang) tersebut sama-sama pentingnya dalam pemasaran. Perlu diketahui bahwa agen dapat menyewa agen-agen yang lain. Sebagai contoh : sebuah biro periklanan dapat menggunakan radio atau televisi sebagai media periklanan bagi perusahaan, begitu pula dalam hal pengangkutan, perusahaan angkutan dapat menyewa alat-alat transport kepada perusahaan lain.

Alternatif menentukan banyaknya penyalur setelah menentukan banyaknya saluran distribusi yang akan dipakai, perusahaan/produsen perlu menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu :

1.Distribusi Intensif

Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual barang konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen. Sedangkan untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya terbatas untuk jenis operating supplies atau barang standard lainnya, seperti obeng, minyak pelumas, dan lainnya.

2.Distribusi Selektif

(20)

distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.

3.Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada satu pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif ini banyak dipakai :

a.Untuk barang-barang special

b.Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya

(21)

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Saluran Pemasaran atau Saluran Distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk dan setatus kepemilikannya dari produsen ke konsumen.

Strategi Saluran distribusi adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik maupun non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan tertentu.

Jenis-jenis saluran distribusi :

 Produsen – Konsumen

 Produsen – Pengecer – Konsumen

 Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

 Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

 Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Adapun lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara pedagang adalah :

 Pedagang besar (Wholesaler)

 Pengecer (Retailer)

Pada dasarnya perantara agen dapat digolongkan kepada dua golongan, yaitu :

(22)

 Agen pelengkap (Supplemental Agent)

1. Saran

(23)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2005. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta Bandung.

http://asdilastari77.blogspot.com/2014/07/makalah.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/saluran-distribusi-definisi-fungsi-dan.html

http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/pengertian-distribusi-tujuan-fungsi-saluran.html

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penggunaan kertas tissue, di setiap harinya saja bisa mencapai 3-5 lembar per-hari, selain digunakan untuk kebutuhan hidangan makanan, kebersihan, tissue juga banyak

metode analisis yang menggunakan teknik Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP), Spektrofotometri UV-Vis dan FTIR [14]. Bahan baku pembanding teofilin, jamu sesak

Pintu di kontrol dengan menggukan motor Servo yang di hubungkan dengan pin 25 digital Modul Mikrokontroller Arduino ATMega 2560, lalu lampu dikontrol dengan menggunakan Modul Relay

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Dalam rangka melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 tahun

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka

 Bijih timah Ingin menguasai NNM yg kaya ini  Emas krn bimbang dgn campur tangan kuasa  Bijih besi Barat yg lain.. 

Hasil karaktrisasi ESI salbutamol yang dihasilkan adalah sebagai berikut: harga faktor Nernst 58,68 mV/dekade, trayek pengukuran 10 -1 – 4.10 -5 M, limit deteksi 4.10 -5

Hasil analisis dari penelitian ini adalah nilai tukar rupiah tidak mempengaruhi secara parsial terhadap return saham, tetapi jika menggunakan roa sebagai variabel