• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Berbantuan Power Point pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Berbantuan Power Point pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Kristen Satya Wacana Salatiga Semester"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian

Penelitian inidi lakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, pada bulan

Januari sampai bulan Februari 2017.Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua

siklus.Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2016/2017.

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas

XIIPS II di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga yang berjumlah 21 siswa yang terdiri

dari 11 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian di laksanakan dalam dua siklus, siklus tersebut terdiri dari beberapa

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Siklus I

1. Perencanaan, meliputi:

a. Penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang direncanakan dalam PTK.

b. Menyusun lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin

dicapai.

c. Membuat soal (evaluasi) dan kunci jawaban.

d. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan.

e. Membentuk kelompok dikelas dengan cara membagikan kertas bewarna-warni.

Setiap anak yang mendapat kertas berwarna sama maka dia satu kelompok.

f. Menyampaikan tujuan pembelajaran, hal ini dilakukan supaya siswa bisa

memahami proses pembelajaran dengan baik.

2. Pelaksanaan, meliputi:

Kegiatan Awal

a. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan

(2)

b. Memberikan motivasi kepada siswa supaya mereka semangat mengikuti

pembelajaran.

c. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran Examples Nonexamples

kepada siswa.

d. Menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan definisi materi pembelajaran yang telah diringkas di power

point melalui LCD.

b. Guru menunjukkan gambar yang sesuai dengan materi di LCD.

c. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.

d. Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok, dengan cara meminta

siswa mengambil kertas berwarna-warni yang ada didepan kelas.

e. Guru meminta siswa yang mendapat warana yang sama untuk berkumpul

menjadi satu, dengan mengkondisikan ruangan kelas.

f. Guru membagi materi (bergambar) kedalam kelompok, dan guru meminta

siswa memperhatikan gambar yang ditampilkan didepan kelas sesuai dengan

gambar yang didapatnya didalam kelompok.

g. Dengan mengamati gambar yang telah didapat setiap kelompok, guru

meminta siswa mendiskusikan gambar tersebut didalam kelompok.

h. Guru meminta sietiap kelompok mendeskripsikan hasil diskusinya didepan

kelas, dan kelompok lain menanggapi atau menyanggah presentasi kelompok

yang maju.

i. Guru memberikan aplaus bagi kelompok yang telah mempresentasikan hasil

diskusinya didepan.

j. Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

Kegiatan Akhir

a. Siswa secara individu mengerjakan soal yang diberikan guru.

b. Guru memuji semangat siswa selama mengikuti pelajaran.

c. Guru menutup kelas dengan salam dan do’a.

(3)

a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas guru

dalam menerapkan model pembelajaran Examples Nonexamples pada mata

pelajaran sejarah.

b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat

penerapan model pembelajaran Examples Nonexamples pada lembar

pengamatan siswa dan guru.

4. Reflesi, Meliputi:

a. Siswa tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran.

b. Masih banyak siswa yang main hp saat diskusi kelompok berjalan.

c. Beberapa siswa masih tidak percaya diri saat berdiri didepan kelas.

d. Melakukan pembelajaran diskusi dengan observer untuk membahas tentang

kekurangan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Setelah mengetahui kekurangan pada siklus I, maka peneliti mencoba mengubah

strategi pada siklus II agar pelaksanaan lebih efektif.

Siklus II

1. Perencanaan, meliputi:

a. Identifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.

b. Menyusun kembali rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP).

c. Membuat kembali soal yang baru.

d. Merancang kembali format evaluasi.

e. Menyiapkan kembali media pembelajaran yang diperlukan.

f. Merancang kembali proses pembelajaran dengan membagi kelompok yang baru

didalam kelas.

2. Pelaksanaan, meliputi:

Kegiatan awal

a. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan sesuai

dengan materi pembelajaran.

b. Mengadakan tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan materi yang sudah

pelajari sebelumnya.

c. Siswa diberi petunjuk mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran Examples

(4)

Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan materi lanjutan didepan kelas.

b. Guru menyampaikan definisi lanjutan materi.

c. Guru membagi kelas kedalam beberapa kelompok, dengan cara menyuruh siswa

untuk mengambil kertas berwarna yang diberi tulisan didalamnya dengan berbagai

macam kata yang sangat menarik.

d. Guru meminta setiap siswa yang mendapatkan kata yang sama berkumpul

menjadi satu kelompok dengan mengkondisikan kelas.

e. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas setiap kelompok dengan cara

menampilkan gambardiepan kelas.

f. Guru menyediakan gambar yang akan diamati masing- masing kelompok.

g. Setelah mengamati gambar setiap kelompok diminta untuk mendeskripsikan hasil

pengamatannya, kelompok lain menanggapi.

h. Guru meminta setiap siswa untuk bertanya kepada kelompok yang maju jika

materinya tidak bisa dipahami.

i. Guru memberikan snack (mengapresiasi) siswa yang sudah bertanya dan

menjawab (untuk memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran).

j. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran.

Kegiatan Akhir

a. Siswa secara individu mengerjakan soal yang diberikan guru.

b. Guru memuji dan memotivasi siswa yang telah mengikuti pelajaran.

c. Guru memberi salam dan menutup kelas dengan do’a.

3. Observasi, meliputi:

a. Observer mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran dan aktivitas guru

dalam menerapkan model pembelajaran Examples Nonexamples pada mata

pelajaran sejarah.

b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat

penerapan model pembelajaran Examples Nonexamples pada lembar pengamatan

siswa dan guru.

(5)

a. Siswa sudah mengerti penerapan model Examples Nonexamples, maka pada

siklus II ini siswa lebih aktif dan berpartisipasi di dalam proses pembelajaran.

b. Siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik, hal ini membuat siswa lebih

memahami materi pelajaran dengan mudah.

c. Siswa memanfaatkan waktu dengan baik.

d. Siswa lebih aktif saat tanya jawab jika diberi hadia .

e. Sebagian besar siswa sudah berperan aktif dalam diskusi dan presentasi, saat

melakukan tanya jawabpun, setiap siswa sudah mampu mengolah pertanyaan dan

menjawab dengan baik.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunkan adalah tes, observasi, dan dokumentasi

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Dalam penelitian kali ini tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes prestasi atau

achievement testyaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang

setelah mempelajari sesuatu. Bentuk tes yang dipilih untuk pengumpulan data adalah

tes tertulis bentuk pilihan ganda dan uraian.

2. Observasi

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi partisipasi dan

non-partisipan. Observasi partisipasi dilakukan apabila peneliti ikut terlibat secara

langsung, sehingga menjadi bagian dari kelompok yang diteliti. Sedangkan observasi

non partisipan adalah observasi yang dilakukan dimana peneliti tidak menyatu

dengan yang diteliti, peneliti hanya sekedar sebagai pengamat.

Observasi memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap interprektif terhadap

penelitian yang dilakukan.

3. Dokumentasi

Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau

human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari

(6)

Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal

kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan

lain sebagainya.

Dokumentasi merupakan arsip dari peneliti selama melakukan penelitian dikelas

atau ditempat yang diteliti, dokumentasi digunakan untuk memerkuat data pada saat

observasi. Dokumentasi yang dibuat peneliti dapat berupa foto-foto selama

melakukan observasi dan juga catatan, maupun berupa hal lainnya yang dapat dibuat

sebagai dokumentasi.

E. Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan siklus 1 dan

siklus 2 sehingga dapat dilihat tampak peningkatan atau keberhasilan pembelajaran

yang dilaksanakan. Tes belajar dianalisis menggunakan cara deskriptif. Data yang

sudah terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif.

F. Indikator Keberhasilan

Adapun disini yang akanmenjadi acuan peneliti adalah indikator keberhasilan

dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa dimana rata rata kalsikal mencapai

tujuh puluh lima (75 an minimal 85% dari jumlah siswa mencapai nilai haisl tuntas

(KKM-70)). Tingkat keberhasilan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran

Examples Nonexamples dikatakan berhasil.

Untuk menghitung presentase peningkatan hasil belajar dengan rumus:

Keterangan :

% = Presentase peningkatan hasil belajar

n = Jumlah siswa tuntas

N = Jumlah siswa keseluruhan

Gambar

gambar yang didapatnya didalam kelompok.

Referensi

Dokumen terkait

Ketua pelaksana program Vucer memiliki disipilin ilmu teknik mesin, mempunyai relevansi pada pemecahan masalah yang ada di industri mitra, dalam hal ini proses perebusan kacang

174.999.200,- ( Seratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus. sembilan puluh sembilan ribu dua

Tentu pengertian MBS di atas merupakan tawaran model manajemen pendidikan yang lebih dekat dengan usaha dan kemandirian sekolah/ madrasah atau secara otonom

Harga Penawaran Terkoreksi: Rp 20.535.000,- (Dua puluh juta lima ratus tiga puluh lima ribu rupiah).. • Harga

bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain, pembiayaan

Degree Of Risk , yaitu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang

[r]

[r]