• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kandungan Logam Merkuri pada Bedak Padat serta Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Konsumen dan Pedagang Terhadap Bedak Padat di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kandungan Logam Merkuri pada Bedak Padat serta Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Konsumen dan Pedagang Terhadap Bedak Padat di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017 Chapter III VI"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

37 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif yaitu menganalisis

kandungan logam bedak padat lokal dan impor yang teregistrasi dan tidak

teregistrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta tingkat

pengetahuan, sikap dan tindakan konsumen dan pedagang terhadap bedak padat di

pusat pasar di kota sidikalang tahun 2017.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di pusat pasar di kota Sidikalang. Adapun alasan peneliti

dalam pemilihan lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah:

1. Pasar tersebut merupakan satu-satunya pasar tradisional dan menjadi pusat

jual beli yang mudah dijangkau masyarakat

2. Terdapat toko-toko yang menyediakan berbagai produk kecantikan

3. Terdapat berbagai merek bedak padat yang dijual di pasar tersebut

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 – April 2017.

Dimulai dari pelaksanaan, persiapan proposal penelitian, persiapan seminar

proposal, pengumpulan data serta melakukan analisa data, penyusunan hasil

penelitian, seminar hasil penelitian.

(2)

38

3.3 Objek Penelitian

Untuk pengambilan sampel uji menggunakan metode purposive sampling.

Objek pada penelitian ini adalah 4 bedak padat lokal teregistrasi, 3 bedak padat

impor teregistrasi, 3 bedak padat impor tidak teregistrasi.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi penelitian terdiri dari populasi objek dan populasi subjek.

Populasi objek yaitu bedak padat. Sedangkan populasi subjek yaitu konsumen

yang membeli bedak padat dan pedagang yang menjual bedak padat di pusat pasar

kota Sidikalang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki. Besar sampel konsumen ditentukan

dengan menggunakan rumus Lemeshow sehingg diperoleh jumlah responden

untuk sampel konsumen adalah 96 orang.

Teknik pengambilan sampel konsumen sebagai responden dengan metode

Accidental Sampling yaitu konsumen yang membeli bedak padat di pusat pasar

Sidikalang dan pada saat penelitian konsumen tersebut berada di lokasi

penelitian. Metode Accidental Sampling digunakan karena tidak semua konsumen

yang membeli bedak padat di tempat saat penelitian.

Kriteria sampel konsumen adalah

1. Usia diatas 17 tahun

2. Jenis kelamin perempuan

3. Membeli produk bedak padat

(3)

4. Bersedia diwawancarai

Sedangkan pengambilan sampel untuk pedagang dengan menggunakan

Total Sampling dengan jumlah responden 12 orang.

3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer

1. Data hasil pemeriksaan kandungan merkuri pada bedak padat lokal dan

impor yang teregistrasi dan tidak teregistrasi BPOM yang dijual di pusat

pasar di Kota Sidikalang dilakukan di laboratorium.

2. Pengambilan data tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan konsumen dan

pedagang tentang bedak padat dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari database registrasi produk Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) dengan melihat (mengecek)

daftar merek-merek bedak padat lokal dan import yang teregistrasi dan tidak

teregistrasi pada website BPOM RI dan data sekunder juga diperoleh dari

literatur-literatur perpustakaan berkaitan dengan penelitian.

3.6 Definisi Operasional

1. Kandungan merkuri pada bedak padat adalah kadar merkuri sebagai hasil

pengukuran dari bedak padat lokal dan impor yang dijual di pusat pasar di

kota Sidikalang dengan menggunakan metode Spektofotometri Serapan

Atom (SSA).

2. Tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang terhadap bedak padat

adalah tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang yang diukur dengan

(4)

40

menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tentang bedak padat yang

teregistrasi atau tanpa registrasi BPOM RI dan merkuri sehingga

menunjukkan hasil pengetahuan yang baik, sedang atau buruk.

3. Sikap konsumen dan pedagang terhadap bedak padat adalah reaksi atau

respon dari konsumen dan pedagang tentang bedak padat yang

mengandung merkuri dan bedak padat yang sudah teregistrasi dan yang

tidak teregistrasi oleh BPOM RI.

4. Tindakan konsumen dan pedagang terhadap bedak padat adalah perbuatan

nyata konsumen dan pedagang mengenai bedak padat yang mengandung

merkuri dan bedak padat yang sudah teregistrasi dan yang tidak

teregistrasi oleh BPOM RI.

5. Teregistrasi BPOM adalah bedak padat yang sudah terdaftar di Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan sudah

mendapatkan izin edar dari Kepala BPOM RI, sehingga bedak padat bisa

diedarkan.

6. Tidak Teregistrasi BPOM adalah bedak padat yang tidak terdaftar di

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan

tidak mendapatkan izin edar dari Kepala BPOM RI, sehingga bedak padat

tidak dapat atau tidak boleh diedarkan.

7. Ada adalah apabila ditemukan merkuri (Hg) pada bedak padat yang

teregistrasi dan tidak teregistrasi BPOM.

8. Tidak ada adalah apabila tidak ditemukan merkuri (Hg) pada bedak padat

yang teregistrasi dan tidak teregistrasi BPOM.

(5)

9. Memenuhi syarat adalah apabila kandungan merkuri belum melebihi batas

maksimum yang diperbolehkan yaitu ≤ 1 mg/kg atau ≤ 1 mg/L (1 bpj)

berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014.

10. Tidak memenuhi syarat adalah apabila kandungan merkuri telah melebihi

batas maksimum yang diperbolehkan yaitu ≥ 1 mg/kg atau ≥ 1 mg/L (1

bpj) berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014.

3.7. Aspek Pengukuran 3.7.1. Pemeriksaan Merkuri

Kandungan logam merkuri (Hg) pada pada bedak padat diukur dengan

Spektrofometer Serapan Atom (SSA) pada proses penyerapan energy radiasi

atom.

Hasil yang akan diperoleh, yaitu :

1. Ada ditemukan merkuri pada bedak padat lokal dan impor

2. Tidak ada ditemukan merkuri pada bedak padat lokal dan impor

Apabila hasil pengukuran menunjukkan ada kandungan merkuri pada

bedak padat lokal dan impor maka selanjutnya dibandingkan dengan batas

maksimum logam merkuri pada kosmetika sesuai dengan Peraturan Kepala Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014, yaitu :

1. Memenuhi syarat apabila kandungan logam merkuri ≤ 1 mg/kg atau ≤ 1

mg/L (1 bpj)

(6)

42

2. Tidak memenuhi syarat apabila kandungan logam merkuri ≥ 1 mg/kg atau

≥ 1 mg/L (1 bpj)

3.7.2 Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang terhadap Bedak Padat

Tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang terhadap bedak padat

diukur dengan menggunakan jawaban responden dari semua pertanyaan yang

diberikan di dalam kuesioner. Tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang

terhadap bedak padat masing-masing diukur melalui pertanyaan. Tingkatan yang

digunakan adalah baik, sedang dan buruk.

Rumus yang digunakan :

P = ��100%

Keterangan :

P : Hasil Presentase

F : Hasil Pencapaian Tertinggi

N : Hasil Pencapaian Maksimal

Untuk pertanyaan memiliki 3 pilihan jawaban :

1. Skor 3 bila menjawab tepat

2. Skor 2 bila menjawab cukup tepat

3. Skor 1 bila menjawab tidak tahu

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka pengetahuan responden

dapat dikategorikan atas tiga kategori :

Baik : >75% dari seluruh skor yang ada

Sedang : 40% - 75% dari seluruh skor yang ada

Kurang : <40% dari seluruh skor yang ada

3.7.3 Sikap Konsumen dan Pedagang terhadap Bedak Padat

(7)

Sikap konsumen dan pedagang terhadap bedak padat diukur dengan

menggunakan jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan di dalam

kuesioner. Sikap konsumen dan pedagang masing-masing diukur melalui

pertanyaan. Skor untuk tiap pertanyaan menurut Sugiyono (2010). Setiap

pertanyaan sikap terdiri dari 5 pilihan jawaban, dimaa :

 Untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12

Kriteria pemberian skor yaitu :

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

RR = Ragu-ragu diberi skor 53

TS = Tidak setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

 Untuk pertanyaan nomor 6 dan 8

Kriteria pemberian skor yaitu :

SS = Sangat Setuju diberi skor 1

S = Setuju diberi skor 2

RR = Ragu-ragu diberi skor 3

TS = Tidak setuju diberi skor 4

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 5

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka pengetahuan responden

dapat dikategorikan atas tiga kategori :

Baik : >75% dari seluruh skor yang ada

Sedang : 40% - 75% dari seluruh skor yang ada

Kurang : <40% dari seluruh skor yang ada

(8)

44

3.7.4 Tindakan Konsumen dan Pedagang terhadap Bedak Padat

Tindakan konsumen dan pedagang terhadap bedak padat diukur dengan

menggunakan jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan di dalam

kuesioner. Tindakan konsumen dan pedagang masing-masing diukur melalui

pertanyaan.

Setiap pertanyaan tindakan terdiri dari 2 pilihan jawaban, dimana :

 Untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4 dan 8

Kriteria pemberian skor yaitu :

Ya : 1

Tidak : 0

 Untuk pertanyaan nomor 5, 6 dan 7

Kriteria pemberian skor yaitu :

Ya : 0

Tidak : 1

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh responden, maka pengetahuan responden

dapat dikategorikan atas tiga kategori :

Baik : >75% dari seluruh skor yang ada

Sedang : 40% - 75% dari seluruh skor yang ada

Kurang : <40% dari seluruh skor yang ada

3.8 Prosedur Pengukuran Merkuri 3.8.1. Alat dan Bahan

(9)

3.8.1.1 Alat

1. AAS-MVU (AA – 6200) (MVU – 1A)

2. Neraca Analitik

3. Beaker Glass

4. Spatula

5. Labu Ukur

6. Corong

7. Pipet tetes

8. Labu Erlenmeyer

9. Pipet Volume 5,10,25 mL

10. Gelas Ukur

11. Karet Penghisap

12. Penangas

13. Hot Plate

14. Lemari Asam

3.8.1.2 Bahan

1. Larutan HNO3 pekat

2. Larutan HCL pekat

3. Aquadest Asam

4. Aquadest Murni

5. Larutan H2SO4 97%

6. Larutan HNO3 65%

7. Larutan KMNO4

(10)

46

8. Larutan K2S2O8 5%

9. Larutan (NH2OH)2.H2SO4

10. Larutan SnCl2

11. Sediaan bedak padat

3.8.2 Preparasi Sampel (Proses Destruksi) 1. Siapkan alat dan bahan

2. Hidupkan Neraca Analitik dengan menekan tombol ON

3. Timbang wadah (beaker glass) pada Neraca Analitik lalu catat hasilnya

4. Sebelum wadah ditimbang, berikan kode sampel pada masing-masing wadah

(beaker glass)

5. Masukkan sampel ke dalam wadah (beaker glass) sebanyak 5 gr lalu catat

hasil yang tertera pada Neraca Analitik

6. Setelah sampel selesai ditimbang lalu diberi sedikit air, agar ketika

ditambahkan larutan HCL pekat dan HNO3 pekat uap yang dihasilkan

tidak terlalu banyak.

7. Tambahkan larutan HCL pekat kedalam sampel sebanyak 30 mL

8. Tambahkan HNO3 pekat kedalam sampel sebanyak 10 mL

9. Kemudian panaskan diatas Hot Plate dengan suhu 200◦C sambil diaduk

sesekali

10. Tunggu hingga volume sampel kira-kira 10 mL, lalu angkat dan dinginkan

selama 10 menit

11. Setelah dingin, sampel di encerkan dalam Labu ukur 100 mL dengan

aquadest asam lalu di homogenkan

(11)

12. Proses preparasi sampel selesai.

3.8.3 Persiapan Sampel

1. Setelah sampel homogen maka disaring kedalam Labu Erlenmeyer dengan

menggunakan kertas saring

2. Kemudian pipet 25 mL sampel lalu masukkan kedalam Labu Ukur 100

mL

3. Setelah itu, encerkan dengan aquadest asam

4. Masukkan ke dalam Labu Erlenmeyer dan tambahkan larutan H2SO4 97%

sebanyak 5 mL dan larutan HNO3 65% sebanyak 2,5 mL

5. Tambahkan larutan KMNO4 sebanyak 15 mL dan diamkan selama 15

menit, kemudian tambahkan larutan K2S2O8 5% sebanyak 8 mL

6. Panaskan dengan penangas pada suhu 95◦C selama 2 jam

7. Kemudian dinginkan dalam suhu kamar dan ditambahkan larutan

(NH2OH).H2SO4 sebanyak 6 mL

8. Lalu diguncang sampai warna berubah menjadi bening

9. Sampel siap di uji pada alat AAS-MVU. Pada saat pengujian masukkan 5

mL larutan SnCl2

3.8.4 Prosedur Analisa Alat AAS-MVU 3.8.4.1Prosedur Analisa

(12)

48

1. Atur alat AA-6200 dan optimalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan

alat untuk pengujian kadar raksa.

2. Isapkan larutan baku dan larutan sampel satu per satu ke dalam alat

AA-6200 melalui pipa injeksi alat.

3. Catat konsentrasi masing-masing sampel yang terbaca di layar komputer

3.8.4.2 Pengoperasian AAS-MVU

1. Letakkan Absorbtion Cell pada burner head AAS

2. Siapkan larutan buangan

3. Isi pipa U dengan MgCl2

4. Setting MVU pada mode circular-close

5. Posisi switch Power OFF > Exhaust Mesure

6. Siapkan larutan blanko dalam wadah reaksi tambah batang magnet

7. Atur switch Power ON > Speed Magnetic Strier

8. Masukkan larutan 5 mL SnCl2 (berlebih)

9. Tunggu sampai Absorban stabil > klik balank pada layar wizard AAS

10. Atur Exhaust Clear > tunggu sampai Absorban mendeteksi nol

11. Atur posisi power OFF

12. Ganti wadah reaksi dengan larutan berikutnya. Ulangi langkah No. 4-9

Catatan : Blanko > Blank

Standart > Start

Sampel > Start

3.8.4.3 Spesifikasi Alat AAS -MVU (AA-6200) (MVU-1A) 1. WL (Panjang Gelombang ) 253,7 nm

(13)

2. Slit Width 0,7 nm

3. Lamp Mode BGC – D2

4. Lamp Current 4 mA

5. Flame Type NONE

6. Fuel Gas 0,0 L/min

3.9 Teknik Analisa Data

Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis

secara deskriptif dan di narasikan. Hasil pengukuran kadar merkuri (Hg) akan

dibandingkan dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia No.17 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan No. Hk.03..1.23.07.11.6662 Tahun 2011

tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetika yaitu

cemaran merkuri tidak lebih dari 1mg/kg atau 1mg/L (1 bpj).

(14)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Jumlah Merk Bedak Padat Lokal dan Impor yang Teregistrasi dan Tidak Teregistrasi yang Dijual di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Jumlah merk bedak padat lokal dan impor yang dijual di pusat pasar kota

Sidikalang dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jumlah Merk Bedak Padat Lokal dan Impor yang Teregistrasi dan Tidak Teregistrasi yang Dijual di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Produk Jumlah Merk Bedak Padat

Teregistrasi Tidak Teregistrasi

Lokal 15 0

Impor 8 5

Pemilihan merk bedak padat lokal dan impor yang teregistrasi dan tidak

teregistrasi di pusat pasar kota Sidikalang berdasarkan jumlah merk bedak padat

lokal dan impor yang paling banyak dijual di pusat pasar kota Sidikalang,

sehingga dapat diasumsikan bahwa merk bedak padat tersebut paling banyak

digunakan dan diminati oleh masyarakat.

Jumlah sampel uji secara keseluruhan sebanyak 10 sampel uji yang terdiri

dari 4 bedak padat lokal teregistrasi, 3 bedak padat impor teregistrasi, 3 bedak

padat impor tidak teregistrasi.

(15)

4.2 Kadar Merkuri pada Bedak Padat Lokal dan Impor yang Teregistrasi dan Tidak Teregistrasi yang Dijual di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Pemeriksaan kadar logam merkuri pada bedak padat lokal dan impor yang

teregistrasi dan tidak teregistrasi dilakukan di Laboratorium Balai Teknik

Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Medan

dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).

Tabel 4.2 Kadar Merkuri Pada Bedak Padat Lokal dan Impor yang Teregistrasi dan Tidak Teregistrasi yang Dijual di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

IT = Bedak Padat Impor Teregistrasi

ITR = Bedak Padat Impor Tidak Teregistrasi

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua bedak padat lokal dan impor yang

teregistrasi dan tidak teregistrasi dari pusat pasar kota Sidikalang mengandung

logam merkuri, terdiri dari LT1 sebesar 0,00024 mg/kg, LT2 sebesar 0,00024

mg/kg, LT3 sebesar 0,00024 mg/kg, IT1 sebesar 0,00024 mg/kg, IT2 sebesar

(16)

51

0,00024, IT3 sebesar 0,00024 mg/kg, ITR1 sebesar 0,00024 mg/kg, ITR2 sebesar

0,00024 mg/kg, ITR3 sebesar 0,00024 mg/kg.

4.3. Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan

pekerjaan. Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden konsumen

dan pedagang di pusat pasar kota Sidikalang tahun 2017 dapat dilihat pada tabel

4.3.

(17)

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui konsumen bedak padat di pusat pasar kota

Sidikalang tahun 2017 paling banyak yaitu yang berumur 17-28 tahun sebanyak

45 orang (46,9 %), responden yang berumur 29-40 tahun sebanyak 32 orang (33,3

%), responden yang berumur 41-52 tahun sebanyak 12 orang (12,5 %) dan

responden yang berumur 53-65 tahun sebanyak 7 orang (7,3 %). Sedangkan

responden pedagang lebih banyak yang berumur 29-40 tahun sebanyak 7 orang

(58,3 %) dan responden berumur 41-52 tahun sebanyak 5 orang (41,7 %).

Jenis kelamin responden konsumen di pusat pasar kota Sidikalang tahun

2017 berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa seluruh responden

konsumen memiliki jenis kelamin perempuan. Sedangkan responden pedagang

berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa responden pedagang adalah

laki-laki dan perempuan.

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir konsumen dan pedagang di pusat

pasar kota Sidikalang tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.3 yang menunjukkan

bahwa responden konsumen lebih banyak yang memiliki tingkat pendidikan

terakhir SMA/ SMK yaitu sebanyak 36 orang (37,5 %), responden yang memiliki

tingkat pendidikan terakhir Sarjana sebanyak 20 orang (20,8 %), responden yang

memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP sebanyak 18 orang (18,8 %), responden

yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Diploma sebanyak 15 orang (15,6 %),

dan responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 7 orang

PNS 19 19,8

IRT 33 34,4

Total 96 100,0

(18)

53

(7,3 %). Sedangkan responden pedagang yang memiliki tingkat pendidikan

terakhir SMA/ SMK sebanyak 10 orang (83,3 %) dan yang memiliki tingkat

pendidikan terakhir SMP sebanyak 2 orang (16,7 %).

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden konsumen lebih banyak IRT

atau Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 33 orang (34,4 %), responden yang

bekerja sebagai karyawan sebanyak 20 orang (20,8 %), responden yang bekerja

sebagai PNS atau Pegawai Negeri Sipil sebanyak 19 orang (19,8 %), responden

yang bekerja sebagai wiraswasta sebnayak 12 orang (12,5 %) dan responden yang

pelajar sebanyak 12 orang (12,5 %).

4.4 Pengetahuan Konsumen dan Pedagang di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan konsumen dan pedagang di

pusat pasar kota Sidikalang tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.4 dan tabel 4.5.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Konsumen di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

No Pengetahuan Konsumen

(19)

8 Pengetahuan tentang bedak padat yang mengandung merkuri

72 75,0 19 19,8 5 5,2

9 Efek penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri untuk kulit wajah

44 45,8 48 50,0 4 4,2

10 Dampak penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri untuk kesehatan

66 68,8 12 12,5 18 18,8

11 Organ yang berpengaruh terhadap penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri

64 66,7 12 12,5 20 20,8

12 Cara memeriksa keterangan keamanan produk bedak padat

76 79,2 7 7,3 13 13,5

13 Alasan wanita memakai kosmetik yang mengandung merkuri

72 75,0 22 22,9 2 2,1

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pedagang di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

No Pengetahuan Pedagang

4 Pengetahuan tentang merkuri

8 Pengetahuan tentang bedak padat yang mengandung merkuri

11 91,7 1 8,3 0 0,0

(20)

55

9 Efek penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri untuk kulit wajah

10 83,3 2 16,7 0 0,0

10 Dampak penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri untuk kesehatan

5 41,7 2 16,7 5 41,7

11 Organ yang berpengaruh terhadap penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri

9 75,0 0 0,0 3 25,0

12 Cara memeriksa keterangan keamanan produk bedak padat

11 91,7 0 0,0 1 8,3

13 Alasan wanita memakai kosmetik yang mengandung merkuri

11 91,7 1 8,3 0 0,0

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa berdasarkan pertanyaan pengetahuan

yang diberikan kepada responden konsumen di pusat pasar kota Sidikalang tahun

2017 dapat disimpulkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik.

Responden konsumen paling banyak menjawab pilihan a yang sangat tepat yaitu

definisi bedak padat sebagai bahan yang dibuat dari bedak bubuk yang dipres

menjadi padat dan untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit wajah yaitu 81

orang (84,4 %). Sedangkan pada tabel 4.5 diketahui bahwa dari 12 responden

pedagang terdapat 11 responden (91,7 %) yang menjawab sangat tepat pada

definisi bedak padat, pengetahuan bedak padat yang mengandung merkuri, cara

memeriksa keterangan keamanan produk bedak padat dan alasan wanita memakai

kosmetik yang mengandung merkuri.

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan responden konsumen yang paling

banyak menjawab pilihan b cukup tepat yaitu menunjukkan bahwa responden

(21)

konsumen yang mengetahui bahwa efek penggunaan bedak padat yang

mengandung merkuri untuk kulit wajah adalah iritasi kulit dan alergi sebanyak 48

orang (50,0 %). Sedangkan pada tabel 4.5 kebanyakan responden pedagang yang

menjawab cukup tepat pada pengetahuan tentang merkuri yaitu sebanyak 8 orang

(66,6 %).

Pada tabel 4.4 diketahui bahwa responden kosumen yang paling banyak

tidak mengetahui tentang manfaat merkuri yaitu sebanyak 36 orang (37,5 %).

Pada tabel 4.5 dari 12 responden pedagang terdapat 5 orang ( 41,7 %) yang tidak

tahu mengenai manfaat merkuri, efek keracunan merkuri, dan dampak

penggunaan bedak padat yang mengandung merkuri untuk kesehatan.

Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan konsumen terhadap

lipstik yang dijual di beberapa pasar di Kota Sidikalang tahun 2017 dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Distribusi Responden Konsuemen dan Pedagang Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Tingkat Pengetahuan Konsumen Pedagang

n % n %

Baik 74 77,1 11 91,7

Sedang 22 22,9 1 8,3

Total 96 100,0 12 100,0

Tabel 4.6 diatas menunjukkan dari hasil analisa data didapat rata-rata

distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang di

pusat pasar kota Sidikalang tahun 2017 yaitu responden konsumen yang memiliki

tingkat pengetahuan baik sebanyak 74 orang (77,1 %) dan responden konsumen

(22)

57

yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 22 orang (22,9 %).

Sedangkan responden pedagang yang memiliki tingkat pengetahuan baik

sebanyak 11 orang (91,7 %) dan responden konsumen yang memiliki tingkat

pengetahuan sedang sebanyak 1 orang (8,3 %).

4.5 Sikap Konsumen dan Pedagang di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Distribusi responden berdasarkan sikap konsumen dan pedagang di pusat

pasar Kota Sidikalang Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Konsumen dan Pedagang di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

No Sikap Konsumen Pedagang

n % n %

1 Bedak padat dapat meningkatkan kecantikan karena dapat menutupi kekurangan pada wajah sehingga perlu digunakan yang tidak menyebabkan wajah gatal-gatal dan jerawat berhati-hati agar terhindar dari bahan berbahaya

 Sangat setuju 26 27,1 6 50,0

 Setuju 66 68,8 6 50,0

 Ragu-ragu 4 4,2 0 0,0

(23)

 Tidak setuju 0 0,0 0 0,0

 Sangat tidak setuju 0 0,0 0 0,0

4 Pemakaian bedak padat yang mengandung bahan berbahaya dilarang bahan untuk pembuatan bedak padat

 Sangat setuju 36 37,5 3 25,0 tidak memberikan efek racun terhadap organ tubuh manusia

merkuri yaitu bila digunakan dapat memutihkan wajah dengan cepat hanya melalui permukaan kulit saja

(24)

59

9 Gangguan kesehatan yang disebabkan logam merkuri adalah mual dan muntah

 Sangat setuju 7 7,3 0 0,0

 Setuju 54 56,3 9 75,0

 Ragu-ragu 27 28,1 3 25,0

 Tidak setuju 8 8,3 0 0,0

 Sangat tidak setuju 0 0,0 0 0,0

10 Apabila terdapat logam merkuri melebihi batas aman pada bedak padat yang anda

gunakan, maka anda tidak

menggunakannya lagi dan mengganti dengan bedak yang aman harus mempuyai izin resmi

 Sangat setuju 19 19,8 4 33.3

 Setuju 73 76,0 7 58,3

 Ragu-ragu 2 2,1 1 8,3

 Tidak setuju 2 2,1 0 0,0

 Sangat tidak setuju 0 0,0 0 0,0

12 Bedak padat yang aman seharusnya bebas dari bahan berbahaya (seperti logam merkuri) dan memiliki nomor registrasi dari BPOM dan terdaftar di BPOM

Berdasarkan hasil analisa data pengukuran sikap konsumen dan pedagang

di pusat pasar kota Sidikalang pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden

konsumen yang sangat setuju bahwa bedak padat dapat meningkatkan kecantikan

karna dapat menutupi kekurangan pada wajah sehingga perlu digunakan sebanyak

(25)

42 orang (43,8 %). Sedangkan pada responden pedagang lebih banyak

menyatakan sangat setuju bahwa perlu mencari informasi tentang bedak padat

agar saat membeli lebih teliti dan berhati-hati agar terhindar dari bahan berbahaya

yaitu sebanyak 6 orang (50,0 %).

Pada tabel 4.7 responden konsumen menyatakan setuju paling banyak

bahwa bedak padat yang beredar di masyarakat harus mempunyai iin resmi yaitu

sebanyak 77 orang (76,0 %). Sedangkan pada respondne pedagang yang

menyatakan setuju paling banyak pada pemakaian bedak padat yang mengandung

bahan berbahaya dilarang sebanyak 10 orang (83,3 %).

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa kebanyakan responden

konsumen menyatakan ragu-ragu pada pernyataan logam merkuri adalah logam

yang tidak memberikan efek racun terhadap organ tubuh manusia yaitu sebanyak

20 orang (20,8 %). Sedangkkn pada respondne pedagang yang menyatakan ragu

ragu pada ciri-ciri bedak padat yang mengandung merkuri yaitu bila digunakan

dapat memutihkan wajah dengan cepat sebanyak 3 orag (25,0 %).

Dari tabel 4.7 diatas menyatakan bahwa kebanyakan responen konsumen

menyatakan tidak setuju bahwa logam merkuri adalah logam yang tidak

memberikan efek racun terhadap organ tubuh manusia sebanyak 23 orang (24,0

%). Begitu juga dengan responden pedagang kebanyakan menyatakan tidak setuju

pada pernyataan tersebut sebanyak 7 orang (58,3 %).

(26)

61

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden konsumen sangat tidak

setuju pada pernyataan bahwa logam merkuri adalah logam yang tidak

memberikan efek racun terhadap organ tubuh manusia sebanyak 23 orang (24,0

%) sama halnya dengan responden pedagang yang tidak setuju pada pernyataan

tersebut.

Distribusi responden berdasarkan sikap konsumen dan pedagang terhadap

bedak padat di pusat pasar Kota Sidikalang tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel

4.8.

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Sikap Konsumen Pedagang

n % n %

Baik 67 69,8 10 83,3

Sedang 29 30,2 2 16,7

Total 96 100,0 12 100,0

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari hasil rata-rata distribusi responden

konsumen dan pedagang berdasarkan berdasarkan kategori sikap di pusat pasar

Kota Sidikalang tahun 2017 adalah responden konsumen yang memiliki sikap

baik ada sebanyak 67 orang (69,8%) dan responden konsumen memiliki sikap

sedang ada sebanyak 29 orang (30,2%). Sementara itu responden pedagang yang

memiliki sikap baik sebanyak 10 orang (83,3 %) dan responden pedagang yang

memiliki sikap sedang sebanyak 2 orang (16,7 %).

(27)

4.6 Tindakan Konsumen dan Pedagang di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Distribusi responden berdasarkan tindakan konsumen di pusat pasar Kota

Sidikalang Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Konsumen di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa kebanyakan responden

konsumen akan berhenti menggunakan kosmetik tersebut apabila diketahui

mengandung merkuri sebanyak 91 orang (94,8 %).

No Tindakan Ya Tidak

2 Apakah anda memperhatikan komposisi bahan yang dipakai dalam bedak padat yang anda gunakan

48 50,0 48 50,0

3 Apakah anda melihat kadaluarsa saat membeli kosmetik anda

56 41,7 40 58,3

4 Apakah anda pernah menanyakan kepada penjual bahwa kosmetik tersebut aman digunakan kosmetik yang dilarang peredarannya oleh BPOM

10 10,4 86 89,6

7 Apakah anda pernah menggunakan salah satu kosmetik yang mengandung merkuri

21 21,9 75 78,1

8 Apakah anda berhenti menggunakan kosmetik tersebut jika anda sudah mengetahui bahwa kosmetik tersebut mengandung merkuri

91 94,8 5 5,2

(28)

63

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa kebanyakan responden konsumen

yang pernah menggunakan kosmetik yang dilaranag peredarannya oleh Badan

Pengawas Obat dan Makanan sebanyak 86 orang (89,6 %).

Distribusi responden berdasarkan tindakan konsumen di pusat pasar Kota

Sidikalang Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pedagang di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

No Tindakan Ya Tidak

n % n %

1 Apakah anda membeli bedak padat yang sudah terdaftar di Badan pengawas Obat dan Makanan

10 83,3 2 16,7

2 Apakah anda memperhatikan komposisi bahan yang dipakai dalam bedak padat yang anda jual

6 50,0 6 50,0

3 Apakah anda melihat kadaluarsa saat membeli kosmetik

9 75,0 3 25,0

4 Apakah anda pernah menanyakan kepada penjual / distributor bahwa bedak padat tersebut aman digunakan yang dilarang peredarannya oleh BPOM

5 41,7 7 58,3 7 Apakah anda pernah menjual salah satu

kosmetik yang mengandung merkuri

7 58,3 5 41,7 8 Apakah anda berhenti menjual bedak padat

tersebut jika anda sudah mengetahui bahwa bedak tersebut mengandung merkuri

8 33,3 4 66,7

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa kebanyakan responden

pedagang sudah membeli bedak padat yang sudah terdaftar di Badan Pengawas

Obat dan Makanan sebanyak 10 orang (83,3 %).

(29)

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden pedagang

tidak pernah menanyakan kepada penjual atau distributor bahwa bedak padat

tersebut aman digunakan yaitu sebanyak 8 orang (66,7 %).

Distribusi responden berdasarkan tindakan konsumen dan pedagang

terhadap bedak padat di pusat pasar Kota Sidikalang tahun 2017 dapat dilihat pada

Tabel 4.11

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017

No Tindakan Konsumen Pedagang

n % n %

1 Baik 56 58,3 5 41,7

2 Sedang 27 28,1 3 25,0

3 Kurang 13 13,5 4 33,3

Total 96 100,0 12 100,0

Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa dari hasil rata-rata distribusi

responden konsumen dan pedagang berdasarkan kategori tindakan di pusat pasar

Kota Sidikalang tahun 2017 adalah responden konsumen yang memiliki tindakan

baik ada sebanyak 56 orang (58,3 %), responden konsumen yang mempunyai

tindakan sedang sebanyak 27 orang (28,1 %) dan responden konsumen yang

mempunyai tindakan kurang sebanyak 13 orang (13,5 %). Sedangkan pada

responden pedagang yang memiliki tindakan baik ada sebanyak 5 orang (41,7 %),

responden pedagang yang mempunyai tindakan sedang sebanyak 3 orang (25,0

%) dan responden pedagang yang mempunyai tindakan kurang sebanyak 4 orang

(33,3 %).

(30)

79 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Kandungan Merkuri pada Bedak Padat Lokal dan Impor yang Teregistrasi dan Tidak Teregitrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Bedak padat yang diambil menjadi sampel uji sebanyak 10 sampel bedak

padat lokal dan impor, terdiri dari 4 bedak padat lokal teregistrasi, 3 bedak padat

impor teregistrasi dan 3 bedak padat impor tidak teregistrasi yang dijual oleh

pedagang di pusat pasar kota Sidikalang. Logam berat merkuri pada semua

sampel dianalisa dengan metode Spektofotometri Serapan Atom (SSA).

Logam berat merkuri terdeteksi pada semua sampel bedak padat lokal dan

impor baik yang teregistrasi maupun yang tidak teregistrasi BPOM RI. Hasil

analisa dari kandungan merkuri yang ditemukan pada bedak padat lokal dan

impor adalah 0,00024 mg/kg. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas

Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan

Logam Berat dalam Kosmetika, dinyatakan bahwa batas cemaran merkuri dalam

kosmetika adalah ≤ 1 mg/kg atau 1 mg/L (1 bpj). Hasil uji kandungan logam berat

merkuri pada bedak padat menunjukkan bahwa dari 10 sampel bedak padat lokal

dan impor yang diuji, tidak ada sampel bedak padat yang melebihi batas yang

ditetapkan oleh BPOM RI ≤ 1 mg/kg).

(31)

Hasil tersebut memang tidak melebihi batas yang telah ditetapkan BPOM,

namun masyarakat juga perlu menyadari dan mengetahui bahwa logam berat

merkuri bersifat akumulatif pada tubuh manusia dan berdampak negatif pada

kesehatan manusia.Sehingga seharusnya masyarakat harus berhati-hati terhadap

penyebaran kosmetik yang dijual di pasar.

Kosmetika tidak boleh mengandung bahan yang dilarang dan/atau

melebihi batas kadar dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.

Bahan kosmetika merupakan senyawa kimia atau campuran dari senyawa kimia

yang berasal dari alam atau sintetik. Pemilihan bahan kosmetik yang selektif

merupakan kunci dari keamanan suatu produk.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

965/Menkes/Sk/XI/1992 Tentang Persyaratan Bahan Kosmetika menyatakan

bahwa kosmetik yang baik meliputi seluruh aspek yang menyangkut produksi dan

pengendalian mutu untuk menjamin produk kosmetik yang beredar. Bahan baku

adalah semua bahan bermanfaat dan bahan pembantu yang digunakan dalam

pengolahan kosmetika. Bahan pengawet adalah bahan yang ditambahkan pada

produk kosmetika dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan jasad renik.

Berdasarkan penelitian Melia (2009), telah dilakukan penelitian tererhadap

tiga sampel bedak padat yaitu V, M dan S. Diperoleh bahwa sampel bedak padat

V tidak mengandung merkuri sedangkan bedak padat S dan V mengandung

merkuri. Diketahui bahwa dari ketiga sampel bedak padat yang telah di uji

terdapat dua sampel bedak padat yang mengandung merkuri dan tidak memenuhi

persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI dan Keputusan BPOM tentang

(32)

81

kosmetik. Ini seharusnya sudah menjadi perhatian khusus dari pemerintah karena

begitu banyak beredarnya kosmetik yang tidak aman untuk kesehatan manusia.

Merkuri (Hg) / air raksa termasukberbahaya. Dalam konsentrasi kecilpun

dapat menimbulkan racun. Merkuri pada kosmetik digunakan untuk memucatkan

flek. Flek jadi putih pucat sehingga flek kelihatan pudar (flek tersebut tidak dapat

hilang, bahkan akan lebih melebar) otomatis kulit wajah akan cepat menjadi putih,

tapi pucat (tidak normal). Jika produk kosmetik tersebut tidak dipakai lagi, flek

akan tampak lagi bahkan melebar bertambah parah. Kulitpun akan menjadi

bertambah gelap kusam (ketergantungan). Bila produk bermerkuri sudah lama

dipakai, kulit akan menipis, bisa menjadi kanker kulit yang fatal. Flek menjadi

lebih gelap kebiruan. Selain itu, merkuri dapat menyebabkan alergi dan iritasi

kulit (BPOM RI, 2008).

Merkuri pada kosmetik memiliki aktivitas untuk menghambat kerja enzim

tirosinase yang berperan dalam pembentukan melanin. Melanin adalah pigmen

coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit dan disimpan dalam sel-sel epidermis

kulit yang mempunyai fungsi sebagai pelindung epidermis dan dermis dari bahaya

radiasi ultraviolet (Harahap, 2000).

Pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak secara

permanen, gagal ginjal yang sangat parah yang berakibat kematian dan gangguan

perkembangan janin yang berakibat keguguran dan mandul. Bahkan pemakaian

jangka pendek dalam dosistinggi juga dapat menyebabkan muntah-muntah, diare

dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik penyebab kanker.

(33)

Pengaruh yang ditimbulkan merkuri didalam tubuh diduga karena dapat

menghambat enzim dan menyebabkan kerusakan selaput dinding sel. Hal ini

disebabkan karena adanya kemampuan merkuri dalam membentuk ikatan dengan

komponen yang mengandung belerang (sulfur) yang terdapat dalam enzim atau

dinding sel. Sifat-sifat membran dari dinding sel akan rusak karena adanya

pengikatan dengan merkuri sehingga aktifitas sel yang normal akan terganggu.

Kerusakan yang disebabkan oleh merkuri dalam tubuh biasanya bersifat permanen

dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan (Palar, 2008).

5.2 Tingkat Pengetahuan Konsumen dan Pedagang Terhadap Bedak Padat Berdasarkan analisa data yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 96

konsumen yang ada di pusat pasar kota Sidikalang memiliki tingkat pengetahuan

dalam kategori baik sebanyak 74 orang (77,1 %) dan konsumen yang memiliki

pengetahuan kategori sedang sebanyak 22 orang (22,9 %) terhadap bedak padat.

Sedangkan dari 12 pedagang diketahui memiliki tingkat pengetahuan dalam

kategori baik sebanyak 11 orang (91,7 %) dan sedang ada 1 orang (8,3 %)

terhadap bedak padat.

Tingkatan pengetahuan responden konsumen dan pedagang terhadap bedak

padat dengan persentase terbesar pada kategori baik. Namun, masih terdapat

beberapa responden konsumen dan pedagang yang tingkat pengetahuannya berada

pada kategori sedang. Hal ini disebabkan karena informasi yang diperoleh

konsumen dan pedagang mengenai bedak padat yang mengandung merkuri masih

sedikit. Salah satunya adalah kesibukan konsumen dan pedagang membuat

mereka tidak banyak mencari informasi mengenai kosmetik berbahaya.

(34)

83

Begitu banyak sumber informasi yang bisa menambah pengetahuan

konsumen dalam memilih kosmetik yang digunakannya. Sama halnya dengan

pedagang, sebenarnya mereka bisa mencari banyak informasi mengenai kosmetik

yang aman baik dari televisi, buku dan internet. Selain itu informasi mengenai

bedak padat yang mengandung merkuri juga bisa didapat dari orang lain yang

memiliki pengalaman menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik bisa diperoleh baik dari

pendidikan formal, pendidikan non formal dan dari pengalaman orang lain

maupun pengalaman diri sendiri.

Berdasarkan Notoadmodjo (2011), diketahui bahwa pengetahuan terdiri dari

6 tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (aplication),

analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation).Jika pengetahuan

seseorang baik maka akan mudah untuk mengartikan, memahami,

mengaplikasikan, menganalisa, mensintesis masalah dan membuat keputusan

yang benar. Dari hasil analisa diperoleh bahwa tingkat pengetahuan yang baik

dipengaruhi oleh pendidikan yang cukup tinggi, usia dan sumber informasi.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Tingkat pengetahuan yang baik dapat diketahui

dari banyaknya konsumen dan pedagang yang ada di pusat pasar Sidikalang yang

pernah mendengar dan membaca informasi tentang adanya logam berbahaya

seperti merkuri yang terdapat pada bedak padat. Sebagian besar konsumen dan

pedagang sudah mengetahui definisi dari bedak padat, bagaimana bedak padat

(35)

yang tidak aman serta reaksi negatif bagi tubuh apabila menggunakan bedak padat

yang tidak aman.

Namun masih banyak responden konsumen dan pedagang yang masih

kurang informasi mengenai merkuri terbukti dari pengetahuan mereka tentang

definisi merkuri masih belum baik dan bahkan ada yang tidak tahu sama sekali

mengenai merkuri tersebut. Sedangkan pengetahuan mereka mengenai bedak

padat yang mengandung merkuri sudah baik. Kebanyakan dari responden

konsumen dan pedagang juga sudah mengetahui efek dan dampak dari

penggunaan merkuri serta organ yang berpengaruh pada kesehatan manusia.

Responden konsumen dan pedagang juga sudah memiliki pengetahuan yang baik

mengenai cara memeriksa keterangan keamanan produk bedak padat.

Meskipun berdasarkan hasil pengetahuan konsumen dan pedagang dalam

kategori baik dan sedang, pengetahuan konsumen dan pedagang tetap harus

ditingkatkan lagi karena pengetahuan merupkan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang.

5.3 Sikap Konsumen dan Pedagang Terhadap Bedak Padat

Berdasarkan analisa data yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 96

konsumen yang ada di pusat pasar kota Sidikalang memiliki sikap dalam kategori

baik sebanyak 67 orang (69,8 %) dan konsumen yang memiliki sikap kategori

sedang sebanyak 29 orang (30,2 %) terhadap bedak padat. Sedangkan dari 12

pedagang diketahui memiliki sikap dalam kategori baik sebanyak 10 orang (83,3

%) dan sedang ada 2 orang (16,7 %) terhadap bedak padat.

(36)

85

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap

suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat secara langsung dilihat tetapi hanya

dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan

pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan. Sama halnya dengan pengetahuan,

sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu menerima, merespon, menghargai, dan

bertanggung jawab (Notoadmodjo, 2011).

Berdasarkan analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden

konsumen dan pedagang menyatakan sikap setuju bahwa bedak padat dapat

meningkatkan kecantikan karena dapat menutupi kekurangan pada wajah

sehingga perlu digunakan, bedak yang aman tidak akan menyebabkan jerawat,

perlu mencari informasi tentang bedak padat agar lebih teliti dan terhindar dari

bahan berbahaya, logam merkuri dilarang pemakaiannya pada kosmetik dan tidak

baik sebagai bahan pembuatan bedak padat, ciri-ciri bedak padat yang

mengandung merkuri yaitu bila digunakan dapat memutihkan wajah dengan cepat,

gangguan kesehatan yang disebabkan logam merkuri adalah mual dan muntah,

apabila terdapat logam merkuri melebihi batas aman pada bedak padat yang anda

gunakan, maka tidak menggunakannya lagi dan mengganti dengan bedak yang

aman, bedak padat yang beredar di masyarakat harus mempuyai izin resmi, bedak

padat yang aman seharusnya bebas dari bahan berbahaya (seperti logam merkuri)

(37)

dan memiliki nomor registrasi dari BPOM dan terdaftar di BPOM (database

BPOM).

Namun kebanyakan konsumen dan pedagang masih belum mengetahui

bahwa merkuri memberi efek racun terhadap organ tubuh manusia dan merkuri

dapat masuk ke dalam tubuh tidak hanya melalui permukaan kulit saja.

Hasil analisa data menunjukkan masih ada ternyata konsumen dan pedagang

yang sikapnya dalam kategori sedang. Sikap yang kurang baik tentu

mempengaruhi tindakan yang kurang baik pula. Sikap juga sejalan dengan

pengetahuan, apabila pengetahuan seseorang baik maka sikap juga baik. Sikap

memiliki tiga komponen pokok yaitu kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep

terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap

suatu objek, kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara

bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini,

pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting

(Notoadmodjo, 2011).

5.4 Tindakan Konsumen dan Pedagang Terhadap Bedak Padat

Berdasarkan analisa data yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari 96

konsumen yang ada di pusat pasar kota Sidikalang memiliki tindakan dalam

kategori baik sebanyak 56 orang (58,3 %), konsumen yang memiliki tindakan

kategori sedang sebanyak 27 orang (28,1 %) dan tindakan dalam kategori kurang

sebanyak 13 orang (13,5 %) terhadap bedak padat. Sedangkan dari 12 pedagang

diketahui memiliki tindakan dalam kategori baik sebanyak 5 orang (41,7 %),

(38)

87

sedang ada 2 orang (16,7 %) dan tindakan dalam kategori kurang sebanyak 4

orang (33,3 %) terhadap bedak padat.

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk

terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan yang nyata diperlukan faktor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain fasilitas.

Disamping faktor fasilitas juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain untuk

mendukung terjadinya suatu tindakan. Tindakan juga memiliki beberapa

tingkatan yaitu persepsi, respon terpimpin, mekanisme dan adaptasi.

Berdasarkan analisis data diketahui bahwa sebagian besar konsumen sudah

membeli bedak padat yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan

Makanan, sudah melihat kadaluarsa saat membeli kosmetik, sudah bertanya

kepada penjual bahwa kosmetik tersebut aman digunakan dan berhenti

menggunakan kosmetik tersebut apabila diketahui mengandung merkuri. Namun

sebagian besar konsumen dan pedagang pernah menggunakan bedak padat yang

tidak mempunyai izin resmi dari BPOM, pernah menggunakan kosmetik yang

dilarang peredarannya oleh BPOM.

Kebanyakan responden konsumen yang pernah menggunakan kosmetik

yang tidak teregistrasi oleh BPOM adalah pelajar. Mereka beralasan karena

harganya lebih murah dan awalnya hanya coba-coba saja. Setelah mereka

menggunakan bedak tersebut wajahnya memang memerah dan gatal, namun

mereka beranggapan bahwa itu adalah reaksi bedak untuk memutihkan kulit dan

tidak akan terjadi apa-apa. Mereka memperoleh informasi seperti itu dari

pedagang tempat dia membeli bedak padat. Sedangkan pada konsumen yang

(39)

sudah pernah menggunakan bedak tersebut pada usia muda, memilih berhenti dan

tidak menggunakannya lagi karena mereka sudah tahu dan merasakan sendiri

dampak dari penggunaan kosmetik tersebut. Rata-rata yang pernah menggunakan

bedak padat tersebut memiliki bintik-bintik hitam pada wajahnya.

Sama halnya dengan responden pedagang, sebagian besar pedagang sudah

membeli bedak padat yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan

Makanan, melihat kadaluarsa kosmetik saat membeli pada distributor, dan

berhenti menjual bedak padat tersbut apabila diketahui mengandung merkuri.

Namun kebanyakan pedagang di Sidikalang masih menjuak bedak padat yang

tidak mempunyai izin resmi dari BPOM seperi bedak padat impor, menjual bedak

yang dilarang peredaranya oleh BPOM serta kebanyakan mereka pernah menjual

salah satu kosmetik yang mengandungn mekuri.

Tindakan pedagang seharusnya perlu diperhatikan. Mereka sebenarnya tahu

bahwa merkuri pada kosmetik sangat berbahaya bagi tubuh, namun mereka tetap

saja menjualnya. Mereka beralasan karena tingginya permintaan konsumen

termasuk konsumen yang masih pelajar sangat menyukai kosmetik yang bisa

memutihkan kulit dengan cepat.

Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi sikap dan tindakannya dalam

menanggapi suatu hal. Setelah responden konsumen dan pedagang mengetahui

suatu informasi dan akan menilai suatu pendapat terhadap apa yang diketahui

maka selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang

dia ketahui dan disikapinya. Namun di lapangan, responden yang memiliki

tingkat pengetahuan yang baik dan sedang juga yang memiliki sikap dalam

(40)

89

kategori yang baik dan sedang pula, pada kenyataannya tindakan merka dalam

kehidupan sehari-hari terdapat masih kurang.

(41)

90 6.1Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 10 sampel bedak padat lokal dan impor

yang dilakukan di laboratorium ditemukan seluruh sampel bedak padat lokal

dan impor yang teregistrasi dan tidak teregistrasi Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) yang dijual di pusatpasar kota Sidikalang mengandung

merkuri

2. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada 10 sampel bedak padat lokal dan impor

yang dijual di pusatpasar kota Sidikalang memiliki kandunganmerkuriyang

sama yaitu 0,00024 mg/kg yang berarti bedak padat tersebut masih berada

dibawah batas maksimum yang diperbolehkan oleh BPOM RI yaitu ≤ 1

mg/kg atau 1 mg/L (1 bpj).

3. Tingkat pengetahuan konsumen dan pedagang di pusat pasar kota Sidikalang

tahun 2017 yaitu konsumen yang memiliki tingkat pengetahuan baik

sebanyak 74 orang (77,1 %) dan konsumen yang memiliki tingkat

pengetahuan sedang sebanyak 22 orang (22,9 %). Sedangkan pedagang yang

memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 11 orang (91,7 %) dan

konsumen yang memiliki tingkat pengetahuan sedang sebanyak 1 orang (8,3

%).

4. Sikap konsumen dan pedagang di pusat pasar Kota Sidikalangtahun 2017

adalah konsumen yang memiliki sikap baik ada sebanyak 67 orang (69,8%)

(42)

91

dan konsumen memiliki sikap sedang ada sebanyak 29 orang (30,2%).

Sementara itu pedagang yang memiliki sikap baik sebanyak 10 orang (83,3

%) dan pedagang yang memiliki sikap sedang sebanyak 2 orang (16,7 %)

5. Tindakan konsumen dan pedagang di pusat pasar Kota Sidikalang tahun 2017

adalah konsumen yang memiliki tindakan baik ada sebanyak 56 orang (58,3

%), konsumen yang mempunyai tindakan sedang sebanyak 27 orang (28,1 %)

dan konsumen yang mempunyai tindakan kurang sebanyak 13 orang (13,5

%). Sedangkan pada pedagang yang memiliki tindakan baik ada sebanyak 5

orang (41,7 %), pedagang yang mempunyai tindakan sedang sebanyak 3

orang (25,0 %) dan pedagang yang mempunyai tindakan kurang sebanyak 4

orang (33,3 %)

6.2Saran

1. BPOM RI sebaiknya memberikan informasi lagi tentang kosmetik terutama

bedak padat yang teregistrasi dan tidak teregistrasi yang mengandung merkuri

kepada masyarakat agar lebih berhati-hati memilih bedak padat yang akan

digunakan dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan yang diakibatkan

logam merkuri.

2. Bagi masyarakat disarankan agar lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik

dan lebih banyak mencari informasi untuk meningkatkan wawasan tentang

kandungan merkuri pada bedak padat lokal dan impor, memperhatikan

keterangan keamanan pada produk bedak padat, mengecek nomor registrasi

bedak padat pada website BPOM RI.

(43)

3. Bagi peneliti lain, agar melakukan penelitian mengenai kandungan logam

berat lain yang terdapat di dalam bedak padat yang teregistrasi dan tidak

teregistrasi BPOM RI.

Gambar

Tabel 4.2 Kadar Merkuri Pada Bedak Padat  Lokal dan Impor yang
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Konsumen di Pusat Pasar Kota Sidikalang Tahun 2017
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pedagang di
+7

Referensi

Dokumen terkait

gunung pegat tersebut dilanggar, maka akan mengakibatkan suatu ancama seperti perceraian (pegatan), sakit-sakitan, sulit rizki dan kematian. Penelitian ini, terdapat dua rumusan

terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Pada Bank Umum Syariah

menghasilkan angka korelasi antara variabel karakter guru bimbingan konseling dengan dengan dukungan orangtua terhadap perilaku siswa di Madrasah Tsanawiyah

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta Integritas ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.. ………., ………

Inseptisol merupakan tanah yang belum berkembang dan memiliki lapisan.. densitik, litik atau kontak paralitik pada kedalaman 40 dan 50 cm

Abstract: Among the various aspects that need is developed at an early age is a period in which there is a social aspect of prosocial behavior. Early childhood in the

JUDUL : ANTRAKS TIDAK MENULAR ANTARMANUSIA MEDIA : MINGGU PAGI. TANGGAL : 27

Pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan