• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kosentrasi Dekstrin dan Perbandingan Sari Mengkudu dan Sirsak Terhadap Mutu Tablet Effervescent

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kosentrasi Dekstrin dan Perbandingan Sari Mengkudu dan Sirsak Terhadap Mutu Tablet Effervescent"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Mengkudu

Mengkudu merupakan perdu atau pohon kecil yang tumbuh agak

membengkok, tinggi 3-8 cm, dan bercabang banyak, Letak daun berhadapan

secara bersilang, bentuknya bulat telur sampai berbentuk ellips, panjang 10-40

cm, lebar 15-17 cm, tebal mengilap, tepi rata, ujung runcing, bagian pa ngkal

menyempit, tulang daunnya menyirip, warna hijau tua, Buah masak berdaging dan

berair, warnanya kuning pucat atau kuning kotor, berbau busuk, berisi banyak biji

yang berwarna cokelat kehitaman (Wijayakusuma dan Dalimartha, 1999).

Bagian tanaman mengkudu yang paling banyak dimanfaatkan adalah

buahnya, dan yang paling populer sediaanya dalam bentuk jus, Disamping

prosesnya lebih mudah dilakukan, sediaan jus terbukti lebih alami dan dapat

terserap kedalam tubuh lebih cepat, Industri tanaman obat pun sebagian

memanfaatkan buah mengkudu, bukan bagian tanaman lain (Tony, 2003).

Asam askorbat yang ada di dalam buah Mengkudu adalah sumber vitamin

C yang luar biasa, Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat,

Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel

berbahaya yang terbentuk sebagai hasil sampingan proses metabolisme yang dapat

merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh), Asam kaproat,

asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak, Asam kaproat dan

asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah

(2)

Komposisi Kimia Mengkudu

Untuk menghasilkan jus mengkudu yang berkualitas harus dipenuhi

beberapa persyaratan pengolahannya, mulai dari pengadaan bahan baku sampai

teknik pengolahannya. Penguasaan teknik pemilihan bahan baku dan teknologi

pengolahan yang benar akan menghasilkan jus mengkudu dengan bentuk, rasa dan

aroma yang enak dengan tidak mengubah struktur kandungan ilmiahnya,

Sehingga akan menjadikan jus yang memiliki nilai jual yang tinggi (Tony, 2003).

Secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap.

Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, vitamin, dan mineral penting,

tersedia dalm jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium adalah

salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang

hebat (Anugerah, 2012).

Menurut Chetan (2011) dapat dijelaskan bahwa komposisi kimia

mengkudu 100 gram bagian yang dapat dimakan adalah sebagai berikut,

Tabel 1. Komposisi kimia mengkudu per 100 gram bagian yang dapat dimakan

Komposisi Kimia Jumlah (%)

Air 89,10

Protein 2,90

Lemak 0,60

Karbohidrat 2,20

Serat 3

Abu 1,20

Lain-lain 1

Manfaat Mengkudu

Buah mengkudu yang telah masak, walau sering disebut tidak sedap

aromanya, tetapi jelas mengandung beberapa senyawa (unsur-unsur zat murni)

(3)

khasiat dan manfaat buah mengkudu yang disebut baik, manjur untuk pengobatan

antara lain hipertensi (tekanan darah tinggi), hepatitis (radang hati/liver), peluruh

(untuk melancarkan air seni), batuk, masuk angin, radang tenggorokan dan

diabetes mellitus (kencing manis) (Purbaya, 2007).

Zat-zat yang ada di dalam buah mengkudu memiliki khasiat sebagai antara

lain merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh , membersihkan darah,

mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor

(Tony, 2003).

Sirsak

Tanaman sirsak berasal dari Amerika Selatan. Tumbuhan ini berbatang

kecil dan rendah. Tinggi tanaman sirsak antara 3 sampai 8 meter. Buah sirsak

berbiji banyak. Warna bijinya hitam licin dan mengkilap. Buah sirsak yang masih

muda berduri rapat dan runcing. Buah sirsak yang telah tua berwarna hijau

keputih-putihan dengan sekat duri jarang dan tumpul. Buah sirsak dapat dipetik

bila telah cukup tua. Buah sirsak akan cepat masak bila diperam pada tempat yang

lembab. Buah sirsak yang masak dipohon, rasanya lebih manis daripada peraman

(Naesin, 2002).

Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah

ini dianggap tua setelah duri-durinya berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya

hijau mengkilap menjadi hijau kusam hijau kekuningan. Di daerah yang iklimnya

tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi

biasanya 1-3 kali panen (Samson, 1986).

Mutu buah sirsak terutama ditentukan oleh derajat ketuaan dan

(4)

mencapai tingkat perkembangan maksimum, yang menjamin dapat tercapainya

proses pematangan yang sempurna. Ketuaan dapat ditandai dari bentuk buah,

warna kulit, ukuran buah (panjang, lebar dan berat), serta kerapatan duri

(Sjaifullah, 1996).

Komposisi Kimia Sirsak

Bagian tanaman sirsak, termasuk daun dan buah, mengandung senyawa

yang cukup bernilai, seperti fruktosa, lemak, protein, kalsium, fosfor, besi,

vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Metabolit sekunder yang terkandung di

dalamnya adalah senyawa golongan tanin, fitosterol dan alkaloida. Tiap 100 gram

sirsak mengandung 65 kalori; protein 1,0 g; lemak 0,3 g; serat 2 g; karbohidrat

16,3 g; kalsium 14 mg; fosfor 27 mg; besi 0,6 mg; vitamin A 10 mg; vitamin B1

0,07 mg; vitamin C 20 mg; dan air 81,79 g (Wikipedia, 2011b).

Buah sirsak terdiri dari 67,5% daging buah, 20% kulit buah, 8,5% biji

buah, dan 4% inti buah. Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam

sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah

gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9–93,6% dari kandungan

gula total. Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g), sehingga

sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non

volatil, terutama asam malat dan asam sitrat (Novita, 2011).

Menurut Departemen Kesehatan RI (1992) dapat dijelaskan bahwa

(5)

Manfaat Sirsak

Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan

antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan

memperlambat proses penuaan (tetap awet muda). Mineral yang cukup dominan

adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g.

Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga

berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan anti tumor/kanker yang sangat

kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain

menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur

(fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah

tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik

(Verheij dan Coronel, 1997).

Tabel 2. Komposisi Kimia Buah Sirsak Setiap 100 gram bahan

Komposisi Kimia Jumlah

Air (g) 81,70

Protein (g) 1,00

lemak (g) 0,30

Karbohidrat (g) 16,30

Energi (kal) 65,00

Kalsium (mg) 14,00

Pospor (mg) 27,00

Besi (mg) 0,60

Vitamin A (SI) 10,00

Vitamin C (mg) 20,00

(6)

Khasiat buah sirsak karena mengandung vitamin C cukup tinggi, sirsak

dimanfaatkan sebagai zat anti-sorbutik yang dapat mengatasi kekurangan vitamin

C dalam tubuh. Buah sirsak juga berkhasiat sebagai anti sembelit, pengobatan

batu empedu, dan meningkatkan nafsu makan (Novita, 2011).

Tablet Effervescent

Tablet effervescent adalah sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan

gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia dalam larutan. Gas yang dihasilkan

umumnya adalah karbondioksida (CO2). Tablet effervescent terdiri dari campuran

antara natrium bikarbonat dengan asam sitrat atau asam tartrat yang apabila

dicelup kedalam air maka akan berbuih atau membentuk gas CO2

(Cepsden, 2011).

Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan

gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat

pelarutan effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek

sparkling (rasa seperti air soda) (Lieberman, dkk., 1992).

Reaksinya adalah sebagai berikut :

C6H8O7 + 3 NaHCO3 Na3C6H5O7 + 4 H2O + 3 CO2

Asam sitrat Na-Bikarbonat Na-Sitrat Air Karbondioksida

H2C4H4O6 + 2 NaHCO3 Na2C4H4O6 + 2 H2O + 2 CO2

Asam sitrat Na-Bikarbonat Na-Sitrat Air Karbondioksida

(Cepsden, 2011)

Reaksi di atas tidak dikehendaki terjadi sebelum effervescent dilarutkan,

oleh karena itu kadar air bahan baku dan kelembaban lingkungan perlu

(7)

akan berlangsung terus secara cepat karena hasil reaksi adalah air. Kelarutan dari

bahan baku merupakan salah satu hal yang penting dalam pembuatan tablet

effervescent. Jika kelarutannya kurang baik maka reaksi tidak akan terjadi dan

tablet tidak larut dengan cepat (Lieberman, dkk., 1992).

Manfaat Effervescent

Keuntungan tablet effervescent adalah bentuk sediaan tablet dengan

penyiapan bahan-bahan dalam waktu seketika jika mengandung dosis yang tepat.

Sedangkan kerugian tablet effervescent adalah kesukaran untuk menghasilkan

produk yang stabil secara kimia. Bahkan kelembaban udara selama pembuatan

produk mungkin sudah cukup untuk memulai reaktivitas effervescent. Selama

reaksi berlangsung, air yang dibebaskan dari bikarbonat menyebabkan

autokatalisis dari reaksi. Kelembaban udara di sekitar tablet setelah wadahnya

di buka juga dapat menyebabkan penurunan kualitas yang cepat dari produk,

setelah sampai di tangan konsumen. Karena itu tablet effervescent dikemas secara

khusus dalam kantong lembaran alumunium kedap udara atau kemasan padat

dalam tabung silindris dengan ruang udara yang minimum. Alasan lain untuk

kemasan adalah kenyataan bahwa tablet biasanya telah dikempa sehingga

cukup mudah untuk menghasilkan reaksi effervescent dalam waktu yang cepat

(Banker dan Anderson, 1994).

Ada berbagai keuntungan sediaan tablet effervescent seperti di bawah ini :

1. Memberi cita rasa menyenangkan karena membantu menutup rasa zat aktif

yang tidak menyenangkan.

2. Tablet mudah digunakan setelah dilarutkan, nyaman dan merupakan bentuk

(8)

3. Dapat dikemas secara individual untuk mencegah masuknya kelembaban

sehingga menghindari masalah ketidakstabilan kandungan selama

penyimpanan.

4. Dapat diberikan kepada pasien yang sulit menelan tablet atau kapsul (setelah

dilarutkan terlebih dulu dalam air minum).

5. Zat aktif yang tidak stabil apabila disimpan dalam larutan bercair akan lebih

stabil dalam tablet effervescent

(Siregar dan Wikarsa, 2010).

Dekstrin

Dekstrin adalah golongan karbohidrat dengan berat molekul tinggi

yang merupakan modifikasi pati dengan asam. Dekstrin mudah larut dalam air,

lebih cepat terdispersi, tidak kental serta lebih stabil daripada pati. Fungsi

dekstrin yaitu sebagai pembawa bahan pangan yang aktif seperti bahan flavor

dan pewarna yang mempunyai sifat mudah larut air dan bahan pengisi

(filler) karena dapat meningkatkan berat produk dalam bentuk bubuk

(Ribut dan Kumalaningsih, 2004).

Dekstrin adalah karbohidrat yang dibentuk selama hidrolisis pati menajdi

gula oleh panas, asam dan atau enzim. Maltosa, sukrosa dan laktosa adalah

disakarida yang memiliki rumus empiris sama (C12H22O11) tetapi berbeda dalam

struktur. Dekstrin dan pati memiliki rumus umum yang sama , – [Cx(H2O)y)]n -

(y = x – 1), yang mana unit glukosa bersatu dengan yang lainnya membentuk

rantai (polisakarida) tetapi dektrin memiliki ukuran lebih kecil dan kurang

(9)

Penambahan dekstrin ke dalam produk dapat mengurangi kerusakan

vitamin C. Fennema (1985) mengemukakan bahwa dekstrin tersusun atas

unit glukosa yang dapat mengikat air, sehingga oksigen yang larut dapat

dikurangi, akibatnya proses oksidasi dapat dicegah. Dekstrin memiliki sifat

melindungi senyawa volatil dan senyawa yang peka terhadap panas atau oksidasi.

Bahan-bahan Tambahan

Sukrosa

Sukrosa adalah disakarida yang mempunyai peran penting dalam

pengolahan makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan dan kelapa

kopyor. Sukrosa merupakan gula yang murah dan diproduksi dalam jumlah besar.

Secara komersial gula pasir dibuat melalui proses penyulingan dan kristalisasi

(Almatsier, 2001).

Sukrosa juga dikenal dengan gula meja, terdapat terutama dalam gula tebu.

Hidrolisis sukrosa menghasilkan D-glukosa dan D-fruktosa yang sama banyak.

Sukrosa sangat mudah larut pada rentang suhu yang lebar. Sifat ini menjadikan

sukrosa bahan yang sangat baik untuk sirup dan makanan lain yang mengandung

gula (deMan, 1989).

Intensitas rasa manis menunjukkan kekuatan atau tingkat kadar kemanisan

suatu bahan pemanis. Intensitas rasa manis berkaitan dengan nilai relatif rasa

manis yang sama maupun yang berbeda antara masing-masing bahan pemanis.

Masing-masing pemanis berbeda kemampuannya untuk merangsang indera

perasa. Kekuatan rasa manis yang ditimbulkan oleh bahan pemanis dipengaruhi

(10)

padat). Nilai intensitas rasa manis biasanya diukur dengan membandingkannya

dengan kemanisan sukrosa 100% (Cahyadi, 2009).

Asam sitrat

Sumber asam yang paling umum digunakan dalam pembuatan tablet

effervescent adalah asam sitrat dan asam tartarat. Asam sitrat terdapat dalam

bentuk serbuk hablur, anhidrat, dan bentuk monohidrat. Asam sitrat bersifat

higroskopis sehingga harus dijaga dari masuknya udara terutama bila disimpan

dalam ruang dengan kelembaban udara yang tinggi (Wilisa, 2009).

Asam sitrat merupakan

dan buah tumbuhan genus

bahan

masam pada

sebagai

Asam sitrat merupakan asam yang umum digunakan sebagai asam

makanan dan harganya relatif murah. Asam ini memiliki kelarutan yang tinggi,

mempunyai kekuatan asam yang tinggi dan tersedia dalam bentuk granular,

anhidrat dan bentuk monohidrat. Selain itu, tersedia juga dalam bentuk serbuk.

Asam ini sangat higroskopis, oleh karena itu penanganan dan penyimpanannya

memerlukan perhatian khusus (Lieberman, dkk., 1992).

Asam sitrat mempunyai efek yang baik terhadap aroma dan dapat

mengkelat logam atau berfungsi sebagai chelating agent. Sebagai pengkelat

(11)

seperti Mn, Mg, Fe yang sangat dibutuhkan sebagai katalis dalam reaksi biologis

(Buckle, dkk., 1987).

Natrium Bikarbonat

Gas CO2 atau gas karbondioksida digunakan dalam proses pembuatan

minuman berkarbonasi. Dalam minuman ringan, gas CO2 memberi rasa

”menggigit” di tenggorokan dan membuat buih ketika minuman tersebut

dituangkan. Sejak pertama kali minuman buih dibuat hingga sekarang, bahan yang

dipakai untuk membuatnya menjadi basa selalu sama yaitu karbondioksida. Bahan

ini terdapat dalam atmosfir bumi secra alami sebagai gas yang tidak berwarna dan

tidak berbau (Novlin, 2002).

Karbonasi merupakan pelarutan karbomdioksida di dalam air dengan

kondisi temperatur dan tekanan yang terkontrol. Penyerapan karbondioksida akan

semakin banyak dengan anaiknya tekanan dan turunnya temperatur. Keuntungan

NaHCO3 ini adalah relatif tidak mempengaruhi rasa, harganya relatif murah dan

tingkat kemurniannya tinggi (Hidayat dan Agustin, 2005).

Sumber karbonat, digunakan sebagai bahan penghancur dan sumber

timbulnya gas yang berupa CO2 pada tablet effervescent. Sumber karbonat yang

biasa digunakan dalam pembuatan tablet effervescent adalah natrium karbonat dan

natrium bikarbonat. Keduanya adalah yang paling reaktif. Dalam tablet

effervescent, sodium bikarbonat merupakan sumber karbon yang paling utama

yang dapat larut sempurna, nonhigroskopik, murah, banyak, dan tersedia

secara komersial mulai dari bentuk bubuk sampai bentuk granul. Sehingga

natrium bikarbonat lebih banyak dipakai dalam pembuatan tablet effervescent

Gambar

Tabel 1.  Komposisi kimia mengkudu per 100 gram bagian yang dapat dimakan
Tabel 2. Komposisi Kimia Buah Sirsak Setiap 100 gram bahan

Referensi

Dokumen terkait

banyaknya kriteria untuk meningkatkan mutu lulusan tidak terlepas dari biaya dalam terselenggaranya proses pendidikan.Oleh karena itu, dalam pembiayaan pendidikan dengan dana

NN adalah pemrosesan informasi yang mempunyai karakteristik kinerja tertentu seperti jaringan neural biologis, yang berdasarkan pada asumsi (Siang 2009) : (1) pemrosesan

Menurut Sutrisno Hadi (1992 : 46) accidental sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan terhadap responden yang secara kebetulan ditemui pada obyek penelitian

menjadikan ryoukan menjadi salah satu tempat wisata yang harus dikunjungi. Tersedianya tempat ryoukan membuat wisatawan lebih mudah

The front side of the sanctuary of early Edô period memorial cloisters of Myôshin-ji temple was extended by 0.5 to 0.75 ken and the rear side was expanded out by 0.75 to 1.25

4) Sumber daya. Sumber daya baik moril maupun materil dapat menjadi modal yang membantu melancarkan rencana-rencana. Bekerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh merupakan

Disamping itu, Kantor Konsulat Jenderal Libya di Surabaya ini dengan tema Ekologi-Budaya dapat tergambarkan dan tersampaikan dengan baik khususnya pada kawasan dan

Hasil analisa hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri SMA Negeri 8 Pekanbaru menunjukkan hasil bahwa dari 86 responden, tidak terdapat hubungan status