i ABSTRAK
Globalisasi yang sangat identik dengan free market, free competition dan transparansi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di Indonesia. HaKI adalah instrumen hukum yang memberikan perlindungan hak pada seseorang atas segala hasil kreatifitas dan perwujudan karya intelektual dan memberikan hak kepada pemilik hak untuk menikmati keuntungan ekonomi dari kepemilikan hak tersebut. Hak Cipta dan Desain Industri merupakan bagian dari HaKI. Sengketa antara Hak Cipta dan Desain Industri yang memiliki alas hak yang sama sering terjadi di masyarakat, hal inilah yang dikenal sebagai cross rezim, serta hal ini pula yang menjadi dasar pemikiran untuk melakukan penelitian dengan menjawab permasalahan faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya sengketa antara hak cipta dan desain industri, bagaimana bentuk-bentuk permasalahan hak cipta dan desain industri yang terjadi di Indonesia, serta bagaimana perlindungan terhadap hak cipta dan desain industri apabila terjadi sengketa.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sumber data diperoleh dengan mengumpulkan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Alat pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitan ini adalah studi kepustakaan, yang mencari konsepsi, teori-teori atau doktrin-doktin yang berkaitan dengan masalah penelitian, yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyelesian sengketa antara hak cipta dan desain industri yang memiliki alas hak yang sama adalah dengan menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana disebutkan dalam pasal 9 UU No. 31 Tahun 2000, selain itu penyelesaian sengketa juga dapat dilakukan melaluiAlternative Dispute Resolution. Perlindungan terhadap hak cipta bersifat otomatis ekspresi nyata terwujud dan tanpa pendaftaran, yang diberikan kepada pemegang hak cipta, sedangkan perlindungan desain industri tidak bersifat otomatis karena baru diberikan berdasarkan pendaftaran terhadap desain yang baru. Untuk masa mendatang, diharapkan adanya penghormatan kepada para pemegang hak, baik hak cipta maupun desain industri, terhadap karya mereka, sehingga tidak terjadi lagi sengketa dikemudian hari.
Kata kunci: Hak Cipta, Desain IndustidanCross Rezim.
ii ABSTRACT
Globalization which is identical with free market, free competition, and transparency has great impact on HaKI (Intellectual Property Right) protection in Indonesia. HaKI is a legal instrument which provides protection of the right for a person on his creativity and realization of his intellectual work and gives a right owner to enjoy the economic benefit from his right ownership. Copyright and Industrial Design are a part of HaKI. The case of dispute between Copyright and Industrial Design which has the same legal basis usually occurs in society which is known as cross regime. The problems of the research were how about some factors which caused dispute between copyright and industrial design, how about the problems of copyright and industrial design which occurs in Indonesia, and how about the protection for copyright and industrial design when there is a dispute.
The research was descriptive analytic with judicial normative method. The data were gathered from primary, secondary, and tertiary legal materials by conducting library research and by searching for conception, theories, or doctrines related to the research problems. The gathered data were analyzed qualitatively and deductively.
The result of the research shows that settlement of dispute between copyright and industrial design which has the same legal basis is by filing a complaint on whoever does an act purposely and without his right as stipulated in Article 9 of Law No. 31/2000; besides that, settlement of dispute can be done by using Alternative Dispute Resolution. Protection for copyright is automatic and real expression in realization and without any registration which is given to the copyright holder, while protection for industrial design is not automatic because it is given according to the registration on new design. In the future, it is recommended that respect for the right holders be given, either to copyright holders or to industrial design holders, for their works so that there will be no dispute between them.
Keywords: Copyright, Industrial Design, Cross Regime